Anda di halaman 1dari 17

Implementasi Static Routing pada Jaringan Menggunakan Cisco

Packet Tracer

Catalina

Anggota Grup:
Rismawan Maulana Sidiq (1202210240)
Riziq Nouval Baihaqi (1202210396)
Bramas Tri Angga Putra (1202210370)
Muhamad Felix Nugraha Tarjono (1202204268)
Indah Rizkiani Adha (1202213157)
M Faizul Anwar Dermawan (1202213202)
Daftar Isi

Daftar Isi 2

BAB 1 Pendahuluan 3
1. Latar Belakang 3
2. Rumusan Masalah 4
1. Apa yang dimaksud dengan routing static? 4
2. Bagaimana cara kerja dari routing static? 4
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari membangun jaringan dengan routing static? 4
4. Bagaimana cara mengkonfigurasi perangkat jaringan dengan routing static? 4
3. Kajian Teori 4
1. Jaringan Komputer 4
2. Static Routing 4
3. Cisco Packet Tracer 4
4. Routing Table 4
5. Konfigurasi Jaringan 5

BAB 2 Pembahasan 6
1. Definisi Static Routing 6
2. Cara Kerja Static Routing 8
3. Kelebihan dan Kekurangan dari membangun jaringan dengan routing static 8
Konfigurasi static routing menggunakan Cisco Packet Tracer 10

BAB 3 Kesimpulan dan Saran 15

Daftar Pustaka 16
BAB 1 Pendahuluan
1. Latar Belakang

Jaringan komputer merupakan bagian yang penting dalam teknologi informasi, yang
membutuhkan adanya pengaturan yang baik untuk menjamin jaringan berfungsi dengan baik.
Untuk memastikan jaringan komputer berfungsi dengan baik, diperlukan pemahaman tentang
metode pengaturan jaringan. Salah satu metode yang sering digunakan adalah static routing.
Static routing adalah metode pengaturan jaringan komputer dimana rute paket data ditentukan
secara manual dan tidak berubah-ubah. Dengan menggunakan software simulasi seperti Cisco
Packet Tracer, pengguna dapat memahami bagaimana static routing bekerja dan bagaimana
pengaturan jaringan dapat dilakukan dengan metode ini.

Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan
ke jaringan yang lain. Rute ini disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat
diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain.

Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan paket-paket IP berdasarkan
pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan
dengan routing table dengan harapan menemukan kecocokan entri; suatu entri yang menyatakan
kepada router ke mana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entri yang
ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang paket
tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat dan
benar.

Agar isian pada tabel routing tepat dan benar, maka perlu bantuan dari administrator
untuk mengisikannya. Dengan bantuan dari administrator, tabel routing dapat dikonfigurasi
dengan tepat dan benar, sehingga jaringan dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, routing static
juga memiliki keuntungan dalam hal keamanan, karena rute paket data hanya dapat dikonfigurasi
oleh administrator yang memiliki akses ke sistem. Oleh karena itu routing static adalah pilihan
tepat untuk membangun sebuah jaringan, terutama untuk jaringan berskala kecil.
2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan routing static?


2. Bagaimana cara kerja dari routing static?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari membangun jaringan dengan routing static?
4. Bagaimana cara mengkonfigurasi perangkat jaringan dengan routing static?

3. Kajian Teori

1. Jaringan Komputer

Menurut sofana (2013:3) “jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi


sejumlah komputer, dalam bahasa populer dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer
adalah kumpulan beberapa komputer, dan perangkat lain seperti router, switch dan
sebagainya”. Alat yang bisa terhubung dengan satu lainya Untuk memudahkan
memahami jaringan komputer para ahli sudah membagi beberapa klasifikasi, di
antaranya:

a. Berdasarkan area atau skala.


b. Berdasarkan media penghantar.
c. Berdasarkan fungsi.

2. Static Routing

Static routing adalah metode pengaturan rute paket data dimana rute ditentukan
secara manual oleh administrator jaringan.

3. Cisco Packet Tracer

Cisco Packet Tracer adalah software simulasi jaringan komputer yang


dikembangkan oleh Cisco Systems untuk membantu pelajar dan profesional dalam
memahami dan mengevaluasi teknologi jaringan.

4. Routing Table

Table routing atau Routing Table berisi informasi tentang total path cost yang
ditentukan oleh metric dan alamat logic dari router pertama dalam jaringan yang ada di
isi table routing.
5. Konfigurasi Jaringan

Konfigurasi Jaringan merupakan gambaran dari berbagai kegiatan yang


berhubungan dengan membangun dan mempertahankan jaringan data. Konfigurasi
Jaringan melingkupi berbagai isu-isu yang berkaitan dengan memungkinkan protokol dari
perspektif perangkat lunak, serta isu-isu yang berkaitan dengan router, switch dan
firewall dari perspektif hardware.
BAB 2 Pembahasan

1. Definisi Static Routing

Static routing adalah suatu teknik pembuatan jalur (route) jaringan yang ditentukan oleh
administrator jaringan dan tidak berubah secara otomatis seiring dengan perubahan kondisi
jaringan. Static routing menggunakan tabel routing yang didefinisikan secara manual untuk
menentukan aliran paket data dalam jaringan. Routing statis biasanya digunakan pada jaringan
yang lebih kecil atau dalam skenario tertentu dimana jalur tetap diinginkan, seperti dalam
keamanan atau pembagian jaringan. Routing statis digunakan pada jaringan yang membutuhkan
kontrol yang lebih tinggi atas lalu lintas jaringan dan juga digunakan pada jaringan yang
membutuhkan performa yang lebih baik serta memiliki koneksi jarak jauh.

Routing statis memiliki beberapa fungsi penting dalam pengelolaan jaringan. Pertama,
routing statis membantu menentukan jalur yang benar untuk lalu lintas jaringan, memastikan
bahwa setiap paket data mencapai tujuannya dengan benar. Kedua, routing statis dapat membantu
mencegah pemakaian bandwidth yang tidak efisien dengan menentukan jalur yang spesifik untuk
setiap paket data. Hal ini memastikan bahwa lalu lintas jaringan digunakan dengan efisien dan
meminimalkan pemborosan sumber daya. Ketiga, routing statis juga membantu meningkatkan
keamanan jaringan. Dengan menentukan jalur yang spesifik, administrator jaringan dapat
membatasi akses dan membatasi jalur yang dapat digunakan oleh paket data, memastikan bahwa
hanya paket data yang sah yang dapat berpindah melalui jaringan. Keempat, routing statis
mempermudah pemantauan dan pengelolaan jaringan dengan memberikan visibilitas yang lebih
baik atas lalu lintas jaringan. Ini membantu administrator jaringan untuk memastikan bahwa
jaringan berfungsi dengan baik dan memperbaiki masalah segera jika terjadi masalah. Terakhir,
routing statis juga dapat memperbaiki performa jaringan dengan memastikan bahwa setiap paket
data mengikuti jalur yang optimal. Ini membantu memastikan bahwa paket data diteruskan
dengan cepat dan efisien melalui jaringan, mempercepat waktu pengiriman dan memastikan
bahwa aplikasi berjalan dengan lancar. Dalam kesimpulan, routing statis memiliki beberapa
manfaat penting dalam pengelolaan jaringan dan sangat berguna bagi jaringan yang
membutuhkan kontrol dan performa yang lebih baik.

Static router terdiri dari beberapa bagian, diantaranya:


1. CPU (Central Processing Unit) - bertanggung jawab untuk melakukan pemrosesan data
dan menjalankan perintah.

2. Memory - berfungsi untuk menyimpan data dan instruksi untuk router.

3. Interfaces - berfungsi untuk menerima dan mengirimkan data dari dan ke jaringan.

4. Routing Table - berisi informasi jalur yang ditentukan oleh administrator jaringan.

5. Network Operating System - berfungsi sebagai antarmuka antara perangkat keras dan
perangkat lunak pada router.

6. Power Supply - bertanggung jawab untuk menyediakan daya untuk perangkat router.

7. Chassis - berfungsi sebagai wadah untuk menampung semua bagian pada router.

Suatu static route akan berfungsi sempurna jika:

1. Konfigurasi jalur tetap benar dan sesuai dengan kebutuhan jaringan.

2. Semua perangkat jaringan yang terlibat memiliki akses ke jalur yang ditentukan.

3. Semua perangkat jaringan yang terlibat memiliki kapabilitas untuk mengirimkan data
melalui jalur tersebut.

4. Semua perangkat jaringan yang terlibat memiliki kapabilitas untuk menerima data melalui
jalur tersebut.

5. Semua perangkat jaringan yang terlibat dalam jalur tersebut bekerja dengan baik dan tanpa
gangguan.

6. Tidak ada jalur alternatif yang lebih baik yang tersedia untuk mengatasi masalah pada jalur
yang ditentukan.
2. Cara Kerja Static Routing

Routing statis atau Static Routing adalah metode penentuan jalur paket data dalam
jaringan komputer, yang dilakukan secara manual oleh administrator jaringan. Dengan perutean
statis, administrator menentukan jalur yang diambil paket data untuk mencapai tujuannya. Setiap
kali paket data dikirim, router menggunakan jalur yang diberikan tanpa mengatur ulang. Ini
berbeda dengan perutean dinamis, yang memungkinkan perute untuk secara otomatis
mengonfigurasi jalur berdasarkan informasi jaringan yang mereka ambil.

Perutean statis sangat berguna untuk jaringan kecil atau jaringan yang tidak banyak
berubah. Misalnya, jika kantor Anda memiliki jaringan kecil dengan beberapa router dan
beberapa subnet, Anda dapat menentukan jalur yang harus diambil paket data dari subnet A untuk
mencapai subnet B. Ini memastikan bahwa paket data selalu mengikuti jalur yang sama,
meminimalkan potensi masalah ke memastikan, bahwa jaringan bekerja dengan benar.

Untuk mengkonfigurasi rute, administrator harus memberikan informasi seperti alamat IP


tujuan dan rute untuk mencapainya. Informasi ini dapat dimasukkan ke dalam tabel routing
masing-masing router. Setelah informasi ini dimasukkan, router memastikan bahwa setiap paket
data yang dikirim mengikuti jalur yang ditentukan. Meskipun perutean statis sangat berguna, ia
juga memiliki beberapa kelemahan. Misalnya, jika perubahan dilakukan di jaringan, mis.
Misalnya, menambahkan atau menghapus subnet memerlukan administrator sistem untuk secara
manual mengedit tabel routing setiap router. Ini membutuhkan banyak waktu dan tenaga, dan jika
terjadi kesalahan dalam proses peralihan, jaringan dapat menjadi tidak stabil.

3. Kelebihan dan Kekurangan dari membangun jaringan dengan routing static

Kelebihan dari Static Routing yaitu :

1. Tingkat keamanan yang baik

Manfaat pertama adalah perutean statis dianggap memberikan keamanan yang


lebih kuat daripada perutean dinamis. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa router tidak
dapat berkomunikasi dengan router lain, yang mengurangi kemungkinan peretasan atau
peretasan pada jaringan melalui router.Static route kebal dari segala usaha hacker untuk
men-spoof paket dynamic routing protocols dengan maksud melakukan konfigurasi
router untuk tujuan membajak traffic.

2. Proses routing diawasi dengan mudah


Setiap administrator atau operator sudah mengetahui jalur mana yang harus
dilalui selama prosedur routing, membuat proses pengawasan pada router menjadi lebih
sederhana. Akibatnya, administrator dan operator hanya perlu memeriksa tabel perutean
untuk menyelesaikan masalah yang muncul.

3. Pengelolaan pengahalaan dilakukan dengan mudah

Selain itu, prosedur manajemen perutean akan dibuat lebih sederhana. Untuk
membuat proses pemrosesan lebih efektif, administrator hanya perlu menginstruksikan
tabel perutean di jalur mana yang harus diambil. Jika perlu, administrator juga dapat
menutup perutean secara manual.

4. Dapat mendeteksi kesalahan Routing dengan mudah

Setiap kesalahan yang terjadi saat prosedur perutean sedang berlangsung juga
akan dapat dideteksi dan dianalisis oleh administrator dan operator. Namun, jika
masalahnya ada pada perangkat keras komputer, itu akan mengakibatkan perutean dan
koneksi internet terputus, yang membuat komputer menjadi hang.

Kekurangan dari Static Routing yaitu :

1. Dibutuhkannya administrator dan operator yang mengerti dengan jaringan

Kelemahan perutean statis pertama adalah karena SDM, atau operator router. Untuk
memastikan bahwa proses perutean berjalan dengan baik dan tidak ada kesalahan rute
pengiriman, setiap administrator dan operator harus memiliki pemahaman menyeluruh tentang
prinsip perutean dan proses manajemen dalam tabel perutean. Administrasinya lumayan cukup
rumit dibanding dynamic routing, khususnya jika terdiri dari banyak router yang perlu
dikonfigurasi secara manual.
2. Cukup sulit diimplementasikan pada jaringan berskala besar

Perutean statis tidak cocok untuk digunakan dalam jaringan skala besar karena
keterbatasan sumber daya manusia. Tugas administrator atau operator akan sangat sulit, dan
menggunakan ini akan sangat tidak efektif.

3. Pengeditan data pada tabel Routing harus dilakukan secara manual

Rute harus terlebih dahulu diubah dan diperbaharui secara manual dalam tabel perutean
sebelum sistem dapat menutup atau membukanya selama proses perutean. Akibatnya, operator
akan merasa kesulitan, dan proses perutean mungkin memakan waktu lebih lama dari yang
diharapkan.

Konfigurasi static routing menggunakan Cisco Packet Tracer

1. buat topologi jaringan seperti gambar di bawah


2. konfigurasi IP address PC klik PC->Desktop->IP Configuration

PC 0 :

IP Address -> 192.168.1.2

Subnet Mask -> 255.255.255.0

Gateway -> 192.168.1.1

PC1 :

IP Address -> 192.168.1.3

Subnet Mask -> 255.255.255.0

Gateway ->192.168.1.1

PC2 :
IP Address -> 192.168.2.2

Subnet Mask -> 255.255.255.0

Gateway -> 192.168.2.1

PC3 :

IP Address -> 192.168.2.3

Subnet Mask -> 255.255.255.0

Gateway -> 192.168.2.1

3. konfigurasi Router

konfigurasi router dilakukan dengan menggunakan command lline interface (CLI). cara
mengaksesnya dengan cara click Router->CLI

- lakukan konfigurasi pada jalur jaringan serial2/0


Router>en
Router#conf t
Router(config)#int se2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no sh

*ulangi langkah pada kedua router, dengan ip address yang disesuaikan

- lakukan konfigurasi pada jalur jaringan FastEthernet0/0

Router(config-if)#ex
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh

*ulangi langkah pada kedua router, dengan ip address yang disesuaikan

- lakukan konfigurasi untuk menyambungkan Router 0 dan 1

Router(config-if)#ex
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.10.1
Router(config)#ex
Router#

*ulangi langkah pada kedua router, dengan ip route yang disesuaikan

- pengetesan jalur

gunakan PDU sebagai contoh pengiriman data

*PDU : Cara cepat dan grafis untuk mengirim one-shot ping.


PDU berhasil dilakukan.
BAB 3 Kesimpulan dan Saran

Implementasi static routing pada jaringan menggunakan Cisco Packet Tracer dapat
membantu dalam mempermudah proses konfigurasi jaringan dan meningkatkan
efisiensi jaringan. Sebaiknya melakukan monitoring secara berkala pada jaringan
untuk memastikan bahwa konfigurasi static routing tetap berjalan dengan baik dan
menghindari terjadinya masalah pada jaringan.Gunakan alat bantu seperti tabel
routing untuk mempermudah dalam melihat dan mengelola routing pada jaringan.
Terus belajar dan meningkatkan pengetahuan tentang jaringan dan teknologi
routing agar dapat memahami dan mengatasi masalah yang mungkin terjadi pada
jaringan. Sebaiknya melakukan backup konfigurasi jaringan secara berkala untuk
menjamin keamanan dan mengatasi masalah pada jaringan. Perlakukan jaringan
dengan baik dan berhati-hati dalam melakukan perubahan pada konfigurasi
jaringan untuk menghindari terjadinya masalah yang tidak diinginkan. Gunakan
jenis routing yang sesuai dengan kebutuhan dan situasi jaringan agar dapat
memaksimalkan performa jaringan. Bekerja sama dengan tim IT untuk
memastikan bahwa jaringan berjalan dengan baik dan memberikan dukungan
teknis apabila diperlukan.
Daftar Pustaka
Pembagian Tugas
Nama NIM Jobdesc

Rismawan Maulana
Sidiq

Riziq Nouval Baihaqi

Bramas Tri Angga Putra

Muhamad Felix Nugraha


Tarjono

Indah Rizkiani Adha

M Faizul Anwar
Dermawan

Anda mungkin juga menyukai