Anda di halaman 1dari 24

JOBSHEET 2

Konfigurasi Static Dynamic Routing dan Virtual LAN

Praktek : - Konfigurasi Routing Hari/tanggal :


Static Dynamic dan
VLAN
Bid. Keahlian : Technical Support Instruktur : Gita Busisa Basri,S.T
Rusdy,ST
Yusniady SInaga,S.Kom

I. Tujuan
 Peserta didik mengenal dan memahami perangkat routing pada jaringan komputer.
 Peserta didik mampu melakukan konfigurasi routing static,Dynamic dan VLAN menggunakan
Cisco Paket Tracer

II. Pendahuluan
A. Routing
Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke
jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah
metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu
jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat
jaringan yang disebut sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang
ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima
kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.

B. Fungsi dasar routing


Routing memiliki dua fungsi dasar, yakni:
1)    Fungsi penentuan jalur. Router berfungsi menentukan jalur yang akan dilewati oleh paket-
paket data agar sampai ke tujuan.
2)      Fungsi switching. Router berfungsi sebagai switching karena dapat meneruskan paket.
Untuk bisa  melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus diketahui :
1)      Alamat tujuan
2)      Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network
remote
3)      Route yang mungkin ke semua network remote
4)      Route terbaik untuk setiap network remote

C. Jenis routing
1. Static Routing
Static Routing adalah routing yang dilakukan secara manual. Setiap jaringan yang akan
dirouting harus dikonfigurasi satu persatu oleh administrator jaringan. Kelebihan dari
static routing adalah lebih aman serta tidak memutuhkan sumber daya yang besar.

2. Dynamic Routing
Dynamic routing adalah teknik routing dengan menggunakan beberapa aplikasi
networking yang bertujuan menangani routing secara otomatis. Dynamic Routing
Protocol adalah routing protocol yang memungkinkan network admin untuk menset-up
jaringan tanpa harus meng-update konten dari routing table secara manual bila terjadi
perubahan.

D. Perbedaan Staic dan Dynamic Routing

Pada dasarnya perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis adalah cara mengenalkan
alamat networknya.
1.      Routing dinamis pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan dengan
router yang bersangkutan (tanpa mengetahui subnet masknya). Sedangkan Routing Statis
harus mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang ingin dituju, jadi harus tahu
semua alamat network yang ingin dituju. Semakin luas jaringannya, maka table routenya
pun semakin banyak dan lebih rumit dibandingkan dengan Routing Dinamis.
2.      Routing Dinamis sangat cocok untuk topologi jaringan yang lingkupnya besar (terhubung ke
banyak network).  Sedangkan routing statis cocok untuk topologi jaringan yang simple.

E. Routing Protocol
Terdapat tiga kelas routing protocol

1. Distance vector
Protocol distance-vector menemukan  jalur terbaik ke sebuah network remote dengan
menilai jarak.Route dengan jarak hop yang paling sedikit ke network yang dituju, akan
menjadi route terbaik. Baik RIP dan IGRP adalah routing protocol jenis distance-vector.RIP
dan IGRP mengirim semua routing table ke router-router yang terhubung secara langsung.

2. Link state  Atau disebut juga protocol shortest-path-first, setiap router akan menciptakan
tiga buah table terpisah. Satu dari table ini akan mencatat perubahan dari network-
network yang terhubung secara langsung, satu table lain menentukan topologi dari
keseluruhan internetwork, dan table terakhir digunakan sebagai routing table. OSPF
adalah sebuah routing protocol IP yang sepenuhnya link-state. Protocol link-state
mengirim update-update yang berisi status dari link mereka sendiri ke semua router lain
di network.

3. Hybrid  Protokol hybrid menggunakan aspek-aspek dari routing protokol jenis


distance-vector dan routing protocol jenis link-state--sebagai contoh adalah EIGRP.
F. Virtual LAN

VLAN atau virtual LAN merupakan suatu model jaringan yang membagi jaringan secara logikal ke dalam
beberapa jalur yang berbeda tetapi tetap melewati perangkat penghubung yang sama. VLAN tidak
memiliki keterbatasan pada kondisi fisik jaringan seperti pada LAN. 
VLAN mempunyai fleksibilitas di dalam pengaturan jaringan dan memberikan kemudahan untuk
administrator jaringan dalam membagi jaringannya sesuai dengan fungsi dan kebutuhan keamanan
jaringan yang dibutuhkan.

Fungsi dan Manfaat VLAN

Beberapa fungsi VLAN, yaitu:


1. Efisiensi
VLAN berfungsi untuk meningkatkan performa jaringan, sehingga lalu lintas informasipun terjadi
dengan efisien. VLAN tidak menggunakan router yang membutuhkan banyak pemrosesan, namun
switch yang lebih mudah penggunaanya. VLAN membuat domain siaran dan bisa mengaturnya.
Berdasarkan laman Computer Science & Engineering Washington University, VLAN dapat mengurangi
kebutuhan untuk mengirim broadcast ke tujuan yang tidak perlu. Secara spesifik VLAN dapat
mengirim ke pengguna yang dibutuhkan saja sehingga menghemat waktu.
2. Menyatukan lebih dari satu LAN
VLAN berfungsi menyatukan lebih dari satu LAN, sehingga antar LAN bisa berkomunikasi. VLAN tidak
menggunakan kabel, melainkan hanya mengkonfigurasi secara virtual sehingga dinilai lebih hemat.
Menyatukan lebih dari satu LAN dengan VLAN dapat mencegah tabrakan domain dan juga mencegah
pemborosan IP. Dengan VLAN, LAN bisa berkomunikasi satu sama lain dengan mudah. Misalnya
suatu universitas memiliki banyak gedung dengan tiap gedung memiliki LAN-nya masing-masing.
VLAN menghubungkan seluruh gedung di universitas menjadi satu jaringan utuh yang dapat
berkomunikasi.
3. Mempermudah administrasi
VLAN memiliki server terpusat yang bisa menjangkau keseluruhan penggunanya. Dengan adanya
VLAN, seluruh komputer bisa dijangkau tanpa harus pergi secara fisik ke tempat lain. Server terpusat
pada VLAN memudahkan kontrol terhadap jaringan sehingga keamaan pada VLAN lebih terjaga.
VLAN juga mempermudah administrasi dengan cara mempermudah perluasan ataupun relokasi
jaringan. Hal ini karena VLAN tidak menggunakan hub dan router, sehingga tidak diperlukan
pengkonfigurasian ulang kabel. Membuat VLAN menjadi jaringan yang hemat biaya juga tenaga.
4. Meningkatkan keamanan
VLAN dengan server terpusat meningkatkan keamanan lalu lintas data. Hal ini karena semua
komputer bisa dikontrol dari mulai pengaturan domain broadcast, firewall, hingga pengawasan akan
gangguan-gangguan yang terjadi pada jaringan.
Jenis VLAN
Terdapat lima jenis VLAN, yaitu default VLAN, data VLAN, native VLAN, voice VLAN, dan juga
management VLAN. Berikut penjelasannya:
a. Default VLAN adalah VLAN yang sudah ada semenjak switch diaktifkan dan secara otomatis
dinamakan dengan VLAN1. Biasanya VLAN default tidak bisa diubah maupun dinonaktifkan.
b. Berdasarka GeeksforGeeks, data VLAN yaitu VLAN yang digunakan untuk membagi seluruh jaringan
menjadi dua kelompok. VLAN data hanya mengatur lalu lintas data yang dibuat oleh pengguna.
c. Native VLAN merupakan VLAN asli yang dapat diubah dan juga dinonaktifkan. Native VLAN juga tidak
ditandai secara otomatis (untagged) saat diterima di port trunk.
d. Voice VLAN yakni VLAN suara yang menggunakan IP voice over (VoIP). Seperti VLAN lainnya, voice
VLAN dapat mengatur lalu lintas data secara terpisah dari VLAN lainnya.
e. Management VLAN ialah VLAN yang bertujuan untuk mengatur switch atau saklar. Management VLAN
berfungsi mengatur switch seperti dalam pengawasan, manajemen bandwidth, dan pencatatan
sistem.

Cara kerja VLAN


VLAN menghubungakan semua perangkat komputer dalam lebih dari satu LAN. VLAN menyediakan
akses tautan data ke semua host komputer yang terhubung ke switch dan diberi ID yang sama. VLAN
membuat domain broadcastnya sendiri, memisahkan jaringan fisik yang ada menjadi beberapa jaringan
logis. Server VLAN mengatur bagaimana lalu lintas komunikasi berjalan, switch memastikan kemana
data akan pergi dan proses selanjutnya dilakukan seperti LAN pada biasanya.

VLAN dan Intervlan


Virtual Local Area Network (VLAN) adalah sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang
dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti
halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, Sedangkan komunikasi antar host dalam
sebuah VLAN dengan host dalam VLAN yang lain dinamakan Inter-VLAN. Jadi perbedaannya VLAN
adalah sekelompok perangkat LAN yang saling terkonfigurasi , sedangkan interVLAN bisa dikatakan
sebagai penghubung komunikasi host antar VLAN satu dengan lainnya.

VLAN TRUNKING

Jika terdapat dua buah switch dan pada masing-masing switch tersebut terdapat jaringan VLAN, maka
untuk menghubungkan ke dua switch tersebut kita harus melakukan konfigurasi yang disebut dengan
VLAN Trunking. Jadi fungsi VLAN Trunking adalah menghubungkan trafik VLAN dari switch yang berbeda

BROADCAST DOMAIN
Dalam jaringan komputer broadcast itu artinya adalah pengiriman data dari sebuah host/komputer
ke seluruh komputer di dalam sebuah jaringan, dan ini sangat mungkin terjadi pada jaringan yang
dibentuk dengan menggunakan teknologi ethernet. Pada dasarnya broadcast dalam sebuah jaringan
tidak dapat dihindari, oleh karna itu segmentasi menjadi penting ketika mendesain sebuah jaringan,
salah satunya dengan menerapkan konfigurasi Virtual LAN.
III. Langkah Kerja
A. Static Routing VLAN
1. Memberikan IP address
2. Kemudian kita buat vlan di switch 1 dengan perintah
  Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name Khabbylame
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#vlan 20
Switch(config-vlan)#name CharlieAmelio
Switch(config-vlan)#ex

3. Kemudian Juga di Switch 0


  Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 30
Switch(config-vlan)#name Cahyaniryn
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#vlan 40
Switch(config-vlan)#name JuyComell
Switch(config-vlan)#ex 

4. Lanjut kemudian kita bagi Pc 0-1 ke vlan 10 Pc 2-3 ke vlan 20

  Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/3
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/4
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#ex

5. Juga di pc 4-5 kita masukan ke vlan 30 dan pc 6-7 ke vlan 40

Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 30
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 30
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/3
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 40
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/4
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 40
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#   

6. Lalu kita tambahkan ip pada router 2 bagian fa0/0 dan 0/1 dengan konfigurasi seperti
ini

  Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.5.7 255.255.255.128
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up
Router(config-if)#ex

7.Juga kita tambahkan ip pada router 0 dengan konfigurasi seperti ini

  Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.5.6 255.255.255.128
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up
Router(config-if)#ex
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#ex   

8. Jika sudah kita daftarkan vlan 10 dan 20 ke router 2 dengan konfigurasi seperti ini

  Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/1.10
Router(config-subif)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0.30, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0.30, changed state to up
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
Router(config-subif)#ip add 192.168.10.33 255.255.255.224
Router(config-subif)#no shut
Router(config-subif)#ex
Router(config)#int fa0/1.20
Router(config-subif)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1.20, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0.40, changed state to up
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 20
Router(config-subif)#ip add 192.168.60.65 255.255.255.224
Router(config-subif)#no shut
Router(config-subif)#

9. Kemudian kita juga tambahkan vlan 30 dan 40 di router 0 dengan konfigurasi seperti ini

  Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0.30
Router(config-subif)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0.30, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0.30, changed state to up
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 30
Router(config-subif)#ip add 192.168.30.33 255.255.255.240
Router(config-subif)#no shut
Router(config-subif)#ex
Router(config)#int fa0/0.40
Router(config-subif)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0.40, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0.40, changed state to up
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 40
Router(config-subif)#ip add 192.168.40.49 255.255.255.240
Router(config-subif)#no shut
Router(config-subif)# 

10. Lanjut kita akan menghubungkan kedua Vlan dengan membuat konfigurasi Trunk di
kedua switch seperti di bawah ini:

Switch 1   
  Switch(config)#int fa0/5(yang menuju ke router)
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/5, changed state to down
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/5, changed state to up

di switch 3 
  Switch(config)#int fa0/1(yang menuju ke router)
Switch(config-if)#switchport mode trunk 
Switch(config)#int fa0/3(yang menuju ke router)
Switch(config-if)#switchport mode trunk 
  
di switch 0 

  Switch(config)#int fa0/5(yang menuju ke router)


Switch(config-if)#switchport mode trunk 

11.  Jika sudah sebelumnya kita tuliskan konfigurasi vlan di switch 3 dengan tujuan agar
vlan 10 dan 20 bisa di akses dengan konfigurasi seperti ini
  Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#vlan 20
Switch(config-vlan)#ex 

 12. Selanjutnya kita akan menghubungkan router 0 dan router 2 dengan menggunakan ip
route, konfigurasinya seperti ini

Di Router 0
Router(config)#ip route 192.168.20.64 255.255.255.192 192.168.5.7 
Router(config)#ip route 192.168.10.32 255.255.255.224 192.168.5.7
Router(config)#ip route 192.168.60.32 255.255.255.224 192.168.5.7

Di router 2 
  Router(config)#ip route 192.168.40.48 255.255.255.240 192.168.5.6
Router(config)#ip route 192.168.30.32 255.255.255.240 192.168.5.6

13.  Kemudian Kita sudah menghubungkan antar router kita cek jika succes kita lanjut
menyeting Servernya seperti ini 

14. Tambahkan Ip server seperti gambar di bawah ini

15. Kita setting juga dns nya agar bisa di akses lewat browser di pc konfigurasinya seperti
gambar di bawah ini
B. Dyinamic Routing VLAN

1. Konfigurasi Routing RIP versi 2

Catatan:
- Router ke router menggunakan kabel serial DCE
Konfigurasi pada router 0
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ex
Router(config)#int se2/0
Router(config-if)#ip add 10.0.0.1 255.0.0.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ex
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#network 10.0.0.0
Router(config-router)#ex
Router(config)#ex

Konfigurasi pada router 1


Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.0.1 255.255.0.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ex
Router(config)#int se2/0
Router(config-if)#ip add 10.0.0.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ex
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 10.0.0.0
Router(config-router)#network 172.16.0.0
Router(config-router)#ex
Router(config)#ex

2. KONFIGURASI VLAN DAN VLAN TRUNKING


a. VLAN

Topologi di atas terdiri atas dua jaringan VLAN yaitu VLAN 10 untuk divisi Logistik sedangkan
VLAN 20 untuk divisi Keuangan. VLAN 10 menggunakan port Fa0/1 dan Fa0/2, sedangkan
VLAN 20 menggunakan port Fa0/3 dan Fa0/4. Lakukan konfigurasi VLAN sesuai dengan port
yang digunakan dengan perintah berikut:

Switch#conf t
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name Logistik
Switch(config-vlan)#vlan 20
Switch(config-vlan)#name Keuangan
Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#int fa0/2
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#int fa0/3
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#int fa0/4
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#
b. VLAN TRUNKING

VLAN LANTAI 1

Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name Logistik
Switch(config-vlan)#vlan 20
Switch(config-vlan)#name Keuangan
Switch(config-vlan)#int fa0/1
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#int fa0/2
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#int fa0/3
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#int fa0/4
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#
VLAN LANTAI 2

Switch#conf t
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name Logistik
Switch(config-vlan)#vlan 20
Switch(config-vlan)#name Keuangan
Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#int fa0/2
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#int fa0/3
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#int fa0/4
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#

KONFIGURASI TRUNK MODE: SWITCH LANTAI 1 KE SWITCH LANTAI 2

Switch lantai 1:

Switch(config)#int fa0/5

Switch(config-if)#switchport mode trunk

Switch lantai 2:

Switch(config)#int fa0/5

Switch(config-if)#switchport mode trunk


3. KONFIGURASI ROUTING RIP DAN VLAN TRUNKING
a. Konfigurasi Switch 1 (kiri)

b. Konfigurasi Switch 2 (kanan), langkahnya sama seperti di atas tetapi


menggunaan VLAN yang berbeda.
c. Konfigurasi pada Router 2 (kiri)

d. Konfigurasi Router 3 (kanan)


e. Konfigurasi pada Router 1(tengah), lakukanlah seperti di bawah ini...

Masukkan IP pada semua PC agar dapat tersambung


- Vlan 10 - Vlan 30
   -PC0 = IP 10.10.10.2/24    -PC4 = IP 30.30.30.2/24
   -PC1 = IP 10.10.10.3/24 -PC5 = IP 30.30.30.3/24
- Vlan 20 - Vlan 40
   -PC2 = IP  20.20.20.2/24 -PC6 = IP 40.40.40.2/24
   -PC3 = IP 20.20.20.3/24   -PC7 = IP 40.40.40.3/24
IV. Daftar Pustaka
http://www.ilmukomputer.org
http://hell-alchemist21.blogspot.com/2012/10/rip-routing-information-protocol.html
https://ryuchocho.wordpress.com/2012/06/07/rip-routing-information-protocol/
https://id.wikipedia.org/wiki/Routing_Information_Protocol
http://www.academia.edu/5394062/RIP_Versi_2
https://rinosafrizal.com/konfigurasi-vlan-trunking-pada-cisco-packet-tracer/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/21/115831269/pengertian-vlan-fungsi-jenis-dan-
cara-kerjanya?page=all
https://www.wahanainformasiguru.com/trunk-pada-vlan-virtual-lan/
https://qwords.com/blog/vlan-adalah/
https://www.nesabamedia.com/pengertian-vlan/
https://santekno.com/pengertian-vlan-virtual-lan/
https://blog.webiptek.com/2019/09/vlan.html
https://www.teorikomputer.com/2018/12/pengertian-dan-fungsi-vlan-virtual.html?m=1
http://www.ilmujaringan.com/pengenalan-virtual-lan/
http://planetgreget.blogspot.com/2017/11/konfigurasi-membuat-vlan-2-switch-2.ht ml
https://www.diaryconfig.com/2016/01/pengertian-routing.html
Soal !

1. Salah satu jenis protokol routing adalah RIP, RIP tersebut merupakan singkatan dari....
2. Cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan
cara tercepat menuju ke tujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan, disebut....
3. Membutuhkan administrator dan operator yang lebih paham akan suatu jaringan. Sulit
diterapkan pada jaringan yang menggunakan berskala besar merupakan kekurangan dari
routing ….
4. Jelaskan perbedaan antara vlan trunking dengan broadcast domain !
5. Jelaskan perbedaan antara konfigurasi vlan dengan static routing dengan dynamic routing !
6. Menurut pendapat kalian lebih mudah konfigurasi vlan dengan static routing atau dengan
dynamic routing,jelaskan !
7. Sebutkan 3 kelas protokol routing !
8. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan untuk melakukan routing paket !
9. Jelaskan perbedaan vlan dengan intervlan !
10. Jelaskan cara kerja vlan !

Tugas !
Buat laporan hasil praktikum dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Laporan ditulis pada kertas hvs polos atau hvs folio bergaris.
2. Format isi laporan, yaitu:
a. Judul laporan
b. Pendahuluan
c. Tujuan
d. Landasan teori/teori dasar
e. Alat dan bahan
f. Proses kerja
- Langkah kerja
- Flowchart/diagram alur
- Gambar kerja
a. Pengamatan
- Permasalahan
- Solusi
h. Kesimpulan
i. Keselamatan kerja
j. Daftar pustaka

3. Laporan dikumpulkan pada pertemuan praktikum berikutnya (1 minggu)

Anda mungkin juga menyukai