Anda di halaman 1dari 4

SIRKUMSISI FLASHCUTTER

No. Dokumen : C.169/SOP/PKM-PCG/I/2018

SOP No. Revisi : 0


Tanggal Terbit : 5 Februari 2018
Halaman : 1/2

SUFYANSORI,
PUSKESMAS AMd.Kep
PICUNG Nip :

196307051985011001

1. Pengertian Sirkumsisi (sunat/khitan) adalah prosedur pembedahan untuk


menghilangkan kulit yang menutupi ujung penis (preputium).
2. Tujuan
1. Untuk pelaksanaan ibadah agama,
2. Untuk menjaga hygiene penis dari smegma dan sisa-sisa urine.
3. Kebijakan Keputusan Penanggung Jawab Puskesmas Picung Nomor C.074/SK/PKM-
PCG/I/2018, tentang Pelayanan Klinik.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer.
5. Prosedur/ A. Persiapan Alat dan Bahan
Langkah- 1. Minor set/Sirkum Set (Gunting dengan ujung tajam dan tumpul, pinset
langkah anatomis, klem lurus 3 buah, klem bengkok (mosquito) 1 buah, neddle
holder 1 buah),
2. Flashcutter,
3. Surgical catgut plain 3.0 Tapper atraumatik,
4. Spuit 3 cc,
5. Lidocain 2% atau Pehacain,
6. Kassa steril yang cukup,
7. Plester,
8. Trifamycetin zalf atau sofratule bila ada,
9. Duk lubang steril,
10. Handscoon steril dan Handscoon bersih,
11. Alkohol 70% dan Povidone Iodine (betadine),
12. Headlamp.

B. Prosedur Sirkumsisi
1. Menerima pasien dengan 3S (senyum, salam, sapa),
2. Menyiapkan alat,
a) lidocain yang sudah masuk dalam spuit sebanyak 2,5 cc,
b) Catgut yang sudah terpasang pada needle holder,
3. Jelaskan prosedur tindakan pada pasien,
4. Cuci tangan 6 langkah dan memakai sarung tangan,
5. Desinfeksi lapangan operasi dengan povidone iodine atau betadine secara
melingkar sentrifugal di area genetalia,
6. Anestesi metode ring block massage penis,
7. Ganti handscoon steril,
8. Bersihkan smegma agar tidak terjadi perlengketan,
9. Tandai batas insisi dengan menjepit kulit prepusium dengan klem/pinset,
10. Preputium dijepit klem pada arah jam 3 dan 9 ditarik ke distal,
11. Preputium dijepit dengan klem bengkok secara horizontal,
12. Preputium dipotong menggunakan flashcutter pada bagian luar/dalam
klem,
13. Gunting dan rapikan kelebihan mukosa genetalia,
14. Jika ada perdarahan cukup menyentuhkan probe bipolar pada daerah
perdarahan, seketika langsung terhenti,
15. Heacting mengelilingi potongan preputium hingga dibelakang glans,
16. Olesi betadine dan salep antibiotika,
17. Fiksasi penis dengan mengikuti bentuk anatomis penis,
18. Bereskan alat medis dan buang sampah medis,
19. Lepas handscoon dan cuci tangan.
20. Dokumentasikan catatan tindakan medis.
6. Unit Ruang Tindakan Gawat Darurat
Terkait
SIRKUMSISI FLASHCUTTER
No. Dokumen : C.169/SOP/PKM-PCG/I/2018
Daftar No. Revisi : 0
Tilik Tanggal Terbit : 5 Februari 2018
Halaman : 1/2

SUFYANSORI,
PUSKESMAS AMd.Kep
PICUNG Nip :

196307051985011001

DAFTAR TILIK
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

NO PROSEDUR YA TIDAK
1. Apakah petugas menerima pasien dengan 3S (senyum, salam, sapa)?
2. Apakah petugas menyiapkan alat lidocain yang sudah masuk dalam
spuit sebanyak 2,5 cc dan Catgut yang sudah terpasang pada needle
holder?
3. Apakah petugas menjelaskan prosedur tindakan pada pasien?
4. Apakah petugas mencuci tangan 6 langkah dan memakai sarung
tangan?
5. Apakah petugas mendesinfeksi lapangan operasi dengan povidone
iodine atau betadine secara melingkar sentrifugal di area genetalia?
6. Apakah anestesi metode ring block massage penis?
7. Apakah petugas menganti handscoon steril?
8. Apakah petugas membersihkan smegma agar tidak terjadi
perlengketan?
9. Apakah petugas menandai batas insisi dengan menjepit kulit
prepusium dengan klem/pinset?
10. Apakah preputium dijepit klem pada arah jam 3 dan 9 ditarik ke
distal?
11. Apakah preputium dijepit dengan klem bengkok secara horizontal?
12 Apakah preputium dipotong menggunakan flashcutter pada bagian
luar/dalam klem?
13. Apakah petugas menggunting dan rapikan kelebihan mukosa
genetalia?
14. Apakah jika ada perdarahan cukup menyentuhkan probe bipolar
pada daerah perdarahan, seketika langsung terhenti?
15. Apakah heacting mengelilingi potongan preputium hingga
dibelakang glans?
16. Apakah petugas mengolesi betadine dan salep antibiotika?
17. Apakah petugas mengfiksasi penis dengan mengikuti bentuk
anatomis penis?
18. Apakah petugas membereskan alat medis dan buang sampah medis?
19. Apakah petugas melepaskan handscoon dan cuci tangan,
20. Apakah petugas mendokumentasikan catatan tindakan medis.

Picung,……………
Pelaksana/ Ouditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai