Anda di halaman 1dari 9

AGORA Vol. 6.

No 1, (2018)

ANALISIS KEPUASAN KLIEN


ATAS ASPEK LAYANAN WINSTON CENTRAL

Regina Irlanny dan Eddy Madiono Sutanto


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: regina1624@gmail.com; esutanto@petra.ac.id

Persaingan agen properti terjadi semakin ketat karena ba- terdapat perbaikan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur
nyaknya jumlah agen properti di Surabaya. Berdasarkan data (Jajeli, 2016). Pada tahun 2017, pertumbuhan properti di
AREBI di Surabaya, jumlah agen properti di Surabaya pada Surabaya cukup tinggi karena berkembangnya beberapa sektor
tahun 2017 sebanyak 110 agen. Persaingan antar agen properti properti seperti office, apartemen, dan retail di Surabaya
menyebabkan pentingnya untuk melakukan evaluasi terhadap (Hartomo, 2017). Menurut Luckyanto (CEO Propnex
tingkat kepuasan klien. Obyek penelitian ini adalah Winston
Central di Surabaya. Tujuan penelitian adalah menjelaskan ting-
Indonesia) bahwa pertumbuhan properti di Surabaya bisa
kat kepuasan klien dan hubungan dependensi antara karakter- meningkat sampai 200% karena banyaknya investor asing di
istik demografis dengan kepuasan klien terhadap aspek layanan bidang properti yang tertarik melakukan investasi di Surabaya
Winston Central Surabaya. Jumlah sampel penelitian ini se- karena harga lahan di Surabaya masih dianggap rendah
banyak 61 sampel. Teknik analisis penelitian menggunakan ana- (Lestari, 2017).
lisis deskriptif dan analisis chi square. Temuan penelitian ini me- Jumlah agen properti yang masuk anggota AREBI
nunjukkan bahwa evaluasi secara keseluruhan, kepuasan klien (Asosiasi Real Estate Broker Indonesia) Jawa Timur periode
adalah tinggi terhadap setiap dimensi layanan Winston Cntral, 2015±2018 sebanyak 110 agen sebagaimana ditunjukkan
tetapi masih terdapat atribut layanan dengan kepuasan kategori dalam Tabel 1.2.
sedang, yaitu pada dimensi: reliability, responsiveness, dan empa-
thy. Kepuasan klien kategori sedang pada layanan Winston
Tabel 1.1
Central dari reliability yaitu pada penanganan keluhan klien Jumlah Anggota AREBI Jawa Timur periode 2015 ± 2018
yang dinilai belum sesuai dengan harapan klien. Kepuasan klien No Wilayah Jumlah Agen
kategori sedang dari layanan Winston Central pada dimensi 1 Surabaya Pusat 7
responsiveness, yaitu pada kesiapan karyawan Winston Central 2 Surabaya Barat 46
untuk merespon permintaan klien sesuai harapan klien. Kepuas-
an klien kategori sedang pada layanan Winston Central pada
3 Surabaya Timur 42
dimensi empathy adalah pada kemampuan karyawan untuk me- 4 Surabaya Utara 10
mahami kebutuhan sesuai harapan klien. Berdasarkan analisis 5 Surabaya Selatan 6
hubungan dependensi, terdapat hubungan dependensi antara Jumlah 110 Agen
jenis kelamin dan tingkat kepuasan responden terhadap lima di-
mensi layanan Winston Central. Sumber: AREBI, 2017
Kata Kunci²Strategi Bersaing, Analisis Lingkungan Winston Central adalah sebuah perusahaan yang bergerak
Eksternal, Analisis Lingkungan Internal, Analisis SWOT di bidang jasa, yaitu sebagai developer properti di Surabaya.
Winston Central didirikan pada tahun 2013, saat ini pegawai
yang bekerja di perusahaan berjuamlah ± 20 orang yang terdiri
I. PENDAHULUAN dari satu orang dibagian administrasi umum dan satu orang di
Bisnis properti merupakan salah satu jenis bisnis yang administrasi keuangan; office boy dan agen marketing Winston
semakin berkem-bang di Surabaya. Semakin banyak jenis Central. Kegiatan sehari-hari para agen marketing yaitu
produk properti yang ditawarkan kepada masyarakat seperti melakukan listing barang seperti: rumah, ruko, apartemen,
rumah, apartemen, pergudangan, dan lainnya. Preferensi ma- pergudangan, dan properti yang lainnya melalui berbagai
syarakat Indonesia pada hunian jenis rumah tapak (landed media, salah satunya melalui surat kabar.
house) masih belum berubah karena dari catatan pencarian di Jasa memiliki sejumlah dimensi, menurut Gronroos (1984)
situs Rumah123.com, ternyata pencarian rumah masih bahwa dimensi jasa meliputi: technical quality, functional
mendominasi di Jabodetabek, Jawa dan daerah luar Jawa quality, dan corporate image (dalam Felix, 2017, p. 4).
(Alexander, 2016). Pertumbuhan ekonomi daerah menunjang Technical quality, yaitu komponen yang berkaitan dengan
terhadap pertumbuhan bisnis properti karena berhubungan kualitas output (keluaran) jasa yang diterima konsumen.
dengan daya beli masyarakat. Provinsi Jawa Timur merupakan Functional quality, yaitu komponen yang berkaitan dengan
salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi positif kualitas cara penyampaian suatu jasa. Corporate image, yaitu
karena menempati peringkat pertama realisasi investasi profile, reputasi, citra umum, dan daya tarik khusus suatu
penanaman modal dalam negeri (PMDN) di periode pertama perusahaan.
tahun 2016 (Sandy, 2016). Pertumbuhan ekonomi di Jawa Dimensi jasa juga dinyatakan oleh Parasuraman, Berry, dan
Timur pada kuartal ketiga tahun 2016 sebesar 5,57% dan Zeithaml (1985) dalam Kotler dan Keller (2012, p. 374),
mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2015 yang dimensi jasa mencakup lima dimensi, yaitu: reliability,
mencapai 5,34%. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa responsiveness, assurance, empathy, dan tangible. Setiap
AGORA Vol. 6. No 1, (2018)

dimensi jasa tersebut memiliki aspek penilaian yang berbeda- to achieve its goals´ S 'DODP NRQVHS SHPDVDUDQ PDND
beda tetapi secara keseluruhan menggambarkan kinerja dari sebuah organisasi berusaha untuk menyajikan produk yang
setiap dimensi jasa. memuaskan kebutuhan konsumen dengan mengkoordi-nasikan
1.1 Reliability seperangkat aktivitas yang memungkinkan organisasi bisa
Zeithaml, Parasuraman, dan Malhotra (2000) menyatakan, mencapai tujuan tersebut. Orientasi dari praktik pemasaran
³Reliability in service quality refers to the technical function- adalah memuaskan kebutuhan konsumen.
ality and accuracy of the service´ (dalam Hamari, Hanner, & Pengukuran Kepuasan Konsumen
Koivisto, 2017, p.1453). pendapat ini mengungkapkan bahwa Pengukuran terhadap kepuasan konsumen bisa dilakukan
pada dasarnya reliability dalam layanan mengarah pada dengan berbagai cara, menurut Melnic (2016, p. 28) bahwa
keberfungsian sisi teknial dan akurasi layanan. Sisi technical pengukuran kepuasan konsumen bisa dilakukan dengan net
berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan promoter score (NPS) yaitu indeks yang mendeksripsikan in-
pelayanan yang sesuai dengan standar layanan yang baik, tensi konsumen untuk merekomendasikan perusahaan atau
sedangkan akurasi lebih menjelaskan pada ketepatan layanan produk perusahaan kepada konsumen lainnya. Konsumen
tersebut (tidak mengalami kesalahan dalam proses pelayanan). yang berhasil menjadi promoter akan dengan suka rela meng-
1.2 Responsiveness komunikasikan produk dan layanan perusahaan kepada kon-
Zeithaml, Parasuraman, dan Malhotra (2000) menyatakan, sumen lainnya. Pengukuran dengan sistem NPS tersebut deng-
³Responsiveness in the service quality literature refers to the an rentang penilaian yang ditunjukkan dalam Gambar 1.1.
reactivity of the service provider, and provision of assistance
incase of problems or questions´ (dalam Hamari, Hanner, & Detractors Passive Promoter
Koivisto, 2017, p.1453). Berdasarkan pendapat ini bisa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
dijelaskan bahwa dimensi responsiveness dari sebuah layanan
menunjukkan kemampuan respon penyaji jasa serta kemam-
puan untuk menangani masalah atau pertanyaan-pertanyaan Satisfied but Enthusiastic
Unhapy
pelanggan. unenthusiastic
1.3 Assurance Gambar 1.1 Pengukuran Kepuasan Menggunakan Net
Hamari, Hanner, dan .RLYLVWR PHQ\DWDNDQ ³The Promoter Score (NPS)
concept of assurance has been defined as the trust and Sumber: Melnic (2016, p. 28)
confidence of the customer toward the service provider and Kerangka Penelitian
the service in the service quality´ p.1451). Assurance dipa- Berdasarkan kerangka penelitian, bisa dijelaskan bahwa
hami sebagai kepercayaan dan keyakinan pelanggan terhadap pengukuran terhadap kepuasan konsumen atas layanan
penyaji jasa dan layanan yang diberikan. Assurance dinilai penjualan dan penyewaan Winston Central didasarkan dari
sebagai jaminan yang dirasakan oleh pelanggan dari sebuah lima dimensi jasa, yaitu: reliability, responsiveness, assuran-
layanan, artinya ketika sebuah layanan tidak menyebabkan ce, empathy, dan tangibles. Pengukuran tingkat kepuasan klien
pelanggan merasa cemas mengenai kualitasnya menunjukkan didasarkan pada 10 tingkatan kepuasan yang dinamakan
bahwa assurance dari layanan tinggi. sebagai metode net promoter score.
1.4 Empathy Kerangka dari penelitian ini sebagai ditunjukkan
Zeithaml, Parasuraman, dan Malhotra (2000) menyatakan, dalamGambar 1.2 sebagai berikut:
³Empathy refers to the customizability or personalizability of
the service´ GDODP +DPDUL, Hanner, & Koivisto, 2017, Gambar 2.2. Kerangka Penelitian
p.1452). Pendapat ini bisa diartikan bahwa empathy pada
dasarnya adalah penilaian terhadap kustomisasi dan persona-
lisasi layanan. Kustomisasi maksudnya adalah kemampuan
mendesain layanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Personalisasi diartikan sebagai kemampuan mem-
berikan layanan secara personal kepada pelanggan.
1.5. Tangibles
Menurut Maric, Marinkovic, Maric, dan Dimitrovski (2015. Sumber: Parasuraman, Berry, & Zeithaml (1985) dalam Kotler
p.13) bahwa dimensi tangibles dari layanan jarang dipahami & Keller (2012, p. 374).
oleh pelanggan sebelum layanan dirasakan oleh pelanggan.
Dimensi tangibles dari layanan mencakup aspek fisik, II. METODE PENELITIAN
peralatan, penampilan staf dan semua aspek layanan yang
memiliki bentuk fisik. Tangibles berhubungan dengan fasilitas Jenis Penelitian
fisik yang bersifat mendukung untuk bisa menyajikan layanan Penelitian yang dilakukan ini termasuk penelitian kuantitatif
yang berkualitas kepada pelanggan. deskriptif, yaitu: penelitian yang mendasarkan pada pengukur-
Kepuasan Konsumen an variabel berdasarkan jawa-ban dari partisipan penelitian
Kepuasan konsumen merupakan konsep penting dalam praktik sehingga diperoleh skor yang biasanya nilainya da-lam bentuk
pemasaran, sebagaimana dinyatakan oleh Pride dan Ferrel nilai numerik yang disajikan menggunakan statistik untuk
³The marketing concept, an organization should try to mendapatkan intepretasinya (Gravetter & Forzano, 2012, p.
SURYLGH SURGXFWV WKDW VDWLVI\ FXVWRPHUV¶ QHHGV WKURXJK D 597). Penelitian ini dengan fokus untuk menjelaskan tingkat
coordinated set of activities that also allows the organization
AGORA Vol. 6. No 1, (2018)

kepuasan atas jasa yang diberikan oleh Winston Central di a. Kepuasan klien terhadap kemampuan karyawan untuk
Surabaya. membuat pelang-gan merasa aman bertransaksi dengan
Populasi Penelitian Winston Central.
0HQXUXW *UDYHWWHU GDQ )RU]DQR ³The entire set of b. Kepuasan klien terhadap konsistensi karyawan untuk
individuals of interest to a researcher´ S 3RSXODVL berperilaku secara sopan dengan klien.
adalah seluruh individu yang menarik untuk diteliti, yaitu c. Kepuasan klien terhadap pengetahuan karyawan untuk
masyarakat Surabaya yang pernah melakukan transaksi menjawab pertan-yaan-pertanyaan klien.
pembelian rumah atau transaksi sewa properti melalui agen Kepuasan Dimensi Empathy
properti Winston Central. Berdasarkan data dari internal Kepuasan klien terhadap kemampuan penyaji jasa
perusahaan, jumlah penjualan rumah selama tahun 2016 memberikan perla-kuan khusus secara pribadi kepada klien.
adalah sebanyak 72 rumah yang tersebar di wilayah Surabaya. Pengukuran dimensi empathy berdasarkan indikator yang
Sampel Penelitian digunakan dalam penelitian Felix (2017, p. 5) sebagai berikut:
0HQXUXW *UDYHWWHU GDQ )RU]DQR ³A set of individuals a. Kepuasan klien terhadap perhatian secara pribadi yang
selected from a population, usually intended to represent the diberikan perusa-haan kepada klien.
population in a research study´ S 6DPSHO DGDODK b. Kepuasan terhadap kemampuan karyawan untuk
sekelompok individu yang terpilih dari populasi yang tujuan- memahami kebutuhan klien.
nya untuk mewakili populasi dalam penelitian. Teknik c. Kepuasan klien terhadap kenyaman jam kerja perusahaan
sampling yang digunakan adalah sampling jenuh dengan untuk bisa memberikan layanan kepada klien.
melibatkan keseluruhan populasi sebagai sampel penelitian. Kepuasan Dimensi Tangibles
Berdasarkan hasil pembagian kuesioner, ternyata dari 72 klien Kepuasan terhadap penampilan secara fisik dari semua
Winston Central yang bisa berpartisipasi menjadi responden fasilitas layanan, peralatan untuk mendukung pemberian
sebanyak 61 klien sedangkan 11 klien tidak bisa dihubungi, layanan, penampilan fisik karyawan yang sifatnya
sehingga untuk selanjutnya jumlah sampel penelitian sebanyak memberikan dukungan terhadap kualitas layanan. Pengukuran
61 sampel. dimensi tangibles berdasarkan indikator yang digunakan
Kepuasan Dimensi Reliability dalam penelitian Felix (2017, p. 5) sebagai berikut:
Kepuasan klien dari tingkat kehandalan layanan yang a. Kepuasan klien terhadap penampilan karyawan perusaha-
diberikan oleh penyaji jasa. Kehandalan jasa mencakup: an ketika memberikan layanan kepada klien.
kemampuan memberikan layanan sesuai dengan yang telah b. Kepuasan klien terhadap kesan profesionalisme dari pe-
dijanjikan penyaji jasa. Pengukuran dimensi reliability berda- nampilan karyawan Winston Central.
sarkan indikator yang digunakan dalam penelitian Felix (2017, Teknik Pengumpulan Data
p. 5) sebagai berikut: Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen
a. Kepuasan klien terhadap kemampuan perusahaan dalam angket penelitian, Menurut deVaus (2002) dalam Saunders,
memberikan layanan sebagaimana yang dijanjikan. Lewis, dan Thornhill (2009, p. 360), angket penelitian
b. Kepuasan klien terhadap penanganan keluhan klien. merupakan teknik pengumpulan data, dari setiap responden
c. Kepuasan klien ketika pertama kali mendapati layanan yang bersangkutan diminta untuk memberikan respon atas
perusahaan. sejumlah pernyataan-pernyataan yang disajikan. Angket
d. Kepuasan klien terhadap ketepatan waktu dari layanan penelitian terbagi menjadi empat bagian, yaitu: bagian per-
perusahaan. tama, bagian kedua, bagian ketiga, dan bagian empat.
Kepuasan Dimensi Responsiveness a. Bagian pertama
Kepuasan klien terhadap kesigapan penyaji jasa dalam Bagian pertama berisi pernyataan mengenai maksud dan
menanggapi kebutuhan dan keinginan klien. Pengukuran tujuan penelitian sehingga calon responden memenuhi
dimensi responsiveness berdasarkan indikator yang diguna- tujuan dilakukan penelitian. Berdasarkan pernyataan
kan dalam penelitian Felix (2017, p. 5) sebagai berikut: tersebut diharapkan calon responden bersedia untuk ikut
a. Kepuasan klien terhadap upaya untuk selalu memberi- berpar-tisipasi dalam pengisian angket penelitian.
kan informasi kepada klien. b. Bagian kedua
b. Kepuasan klien terhadap kemauan karyawan untuk mem- Bagian kedua adalah data identitas responden yang berisi
bantu klien. karakteristik respon-den penelitian. Pada bagian ini
Kepuasan klien terhadap kesiapan karyawan Winston Central ditanyakan mengenai status responden terkait dengan
untuk merespon permintaan klien. transaksi properti dari Winston Central di Surabaya yaitu
Proses menyangkut desain sistem produksi fisik, termasuk sebagai pengambil keputusan dalam bertransaksi dengan
pilihan teknologi, tata letak fasilitas, analisis alur proses, Winston Central. Karakteristik demografis responden
lokasi fasilitas, pengendalian proses dan analisis transportasi. dijelaskan dari usia, jenis kelamin, latar belakang pendi-
Kepuasan Dimensi Assurance dikan, dan pekerjaan. Data identitas responden tersebut
Kepuasan klien terhadap tingkat pengetahuan dan kesopan- dirinci berdasarkan pertanyaan no 1 sampai dengan per-
an perilaku penyaji jasa sehingga mampu memberikan tanyaan no 9 dalam angket penelitian.
keyakinan dan kepercayaan kepada klien atas layanan yang c. Bagian ketiga
diberikan. Pengukuran dimensi assurance berdasarkan indika- Bagian ini berisi pernyataan-pernyataan mengenai dimen-
tor yang digunakan dalam penelitian Felix (2017, p. 5) sebagai si jasa layanan Winston Central sebagai perusahaan jasa.
berikut: Dimensi layanan diukur dari lima dimensi, yaitu:
reliability (pertanyaan no 10±14), responsiveness (perta-
AGORA Vol. 6. No 1, (2018)

nyaan no 15±17), assurance (pertanyaan no 18±20), Nilai rata-rata jawaban responden penelitian dikelom-
empathy (pertanyaan no 21±23), tangibles (pertanyaan no pokkan menjadi tiga, yaitu: tidak puas, cukup puas, puas, dan
24±25). sangat puas. Pengelompokkan skor adalah sebagai berikut:
d. Bagian empat a. Rata-rata kepuasan dengan nilai berkisar antara 1 ± 3 =
Bagian ini berisi ucapan terima kasih kepada responden rendah
atas kesediaannya untuk mengisi angket penelitian. b. Rata-rata kepuasan dengan nilai berkisar antara 4 ± 6 =
Pengukuran Variabel Penelitian sedang
Pengukuran variabel penelitian menggunakan semantic c. Rata-rata kepuasan dengan nilai berkisar antara 7 ± 8 =
differential rating scale, sebagaimana pernyataan Saunders, tinggi
/HZLV GDQ 7KRUQKLOO ³Semantic differential rating d. Rata-rata kepuasan dengan nilai berkisar antara 9 ± 10 =
scale that allows the respondent to indicate his or her attitude sangat tinggi
to a concept defined by opposite adjectives or phrases´ S
601). Semantic diffe-rential rating scale merupakan skala Analisis Chi Square
pengukuran yang memungkinkan responden untuk member- Menurut Smith dan Albaum (2010, p. 282), analisis chi
kan penilaian terhadap sebuah pernyataan dengan skala square adalah analisis kesesuaian tanggapan responden
pengukuran tertentu. Saunders, Lewis, dan Thornhill (2009, p. berdasarkan karakteristik responden pe-elitian. Konsep dasar
381) memberikan contoh differential rating scale dengan skor analisis chi square berdasarkan analisis tabulasi silang (cross-
antara 1±7, tetapi dalam penelitian ini juga menggunakan tabulation). Data hasil kuesioner diolah dengan menggunakan
konsep pengukuran yang dinyatakan oleh Melnic (2016, p. 28) program SPSS. Rumus umum dari analisis chi square adalah
yaitu menggunakan net promoter score (NPS) dengan sebagai berikut (Smith & Albaum, 2010, p. 283).
memberikan skor pilihan jawaban antara 1±10, sehingga skala
penilaian dalam penelitian ini menggunakan nilai 1±10.
Teknik Analisis Data
Untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam peneliti- Keterangan:
an, maka teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai $2 = Statistik chi square
berikut: fi = frekuensi yang diamati, kategori ke-i
Uji Validitas Fi = frekuensi yang diharapkan dari kategori ke-i
Instrumen penelitian yaitu angket penelitian yang didalam- k = jumlah kategori
nya terdiri dari pernyataan-pernyataan penelitian yang akan
diuji validitasnya dengan menggunakan pearson correlation. Pengujian Dependensi
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor Pengujian dependensi menjelaskan ada tidaknya hubungan
setiap pernyataan dengan jumlah total skor setiap variabel. antara tingkat kepuasan responden dengan karakteristik
Menurut Santosa dan Ashari (2005, p. 250), bahwa pernyataan demografis responden. Langkah pengu-jian adalah sebagai
dinyatakan valid jika tingkat signifi-kansi korelasi di bawah berikut (Tanty, Bekti, & Rahayu, 2013, p. 99):
0,05. 1. Merumuskan Hipotesa Penelitian:
Uji Reliabilitas Ho: Tidak terdapat hubungan dependensi antara
Pengujian reliabilitas untuk mengukur konsistensi setiap karakteristik demografis responden dengan tingkat
pernyataan dalam angket penelitian sehingga menyebabkan kepuasan responden pada layanan Winston Central
responden bisa memberikan jawaban secara konsisten. Surabaya.
Pengujian reliabilitas menggunakan cronbach alpha, menurut Ha: Terdapat hubungan dependensi antara karakteristik
Santosa dan Ashari (2005, p. 251), bahwa pernyataan demografis responden dengan tingkat kepuasan
dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha di atas 0,60. responden pada layanan Winston Central Sura-
baya.
Analisis Mean 2. Menentukan jumlah observasi (n) dan jumlah kategori (k).
Analisis mean adalah analisis mengenai nilai rata-rata 3. Menentukan level of signifikan 5% untuk df = k-1 dan
jawaban responden penelitian untuk menjelaskan tingkat mencari nilai Chi-Square tabel ($20.05, df=k-1).
kepuasan dari layanan yang diberikan peru-sahaan. Menurut 4. Menghitung nilai Chi-Square hitung ($2) dengan meng-
Moore, McCabe, dan Craig (2009, p. 31), mean adalah nilai gunakan bantuan komputer SPSS.
rata-rata dari sebuah observasi. Rumus umum dari nilai rata- 5. Menentukan Kriteria Pengujian:
rata adalah sebagai beri-kut: a. Tolak Ho, terima Ha, jika: tingkat signifikansi $2 ”
0.05, artinya terdapat hubungan dependensi antara
karakteristik demografis responden dengan tingkat
Keterangan: kepuasan responden pada layanan Winston Central
Surabaya.
b. Terima Ho, tolak Ha, jika: tingkat signifikansi $2 >
= Nilai rata-rata (mean) 0.05, artinya tidak ter-dapat hubungan dependensi
n = jumlah observasi antara karakteristik demografis responden dengan
x = skor hasil observasi tingkat kepuasan responden pada layanan Winston
Central Surabaya.
AGORA Vol. 6. No 1, (2018)

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Variabel Cronbach alpha Keterangan


Uji Validitas Reliability 0,800 Reliabel
Pengujian validitas menggunakan analisis pearson correlation
Responsiveness 0,654 Reliabel
dengan mengkorelasikan skor setiap jawaban klien pada setiap
pernyataan dengan jumlah skor keseluruhan pernyataan. Assurance 0,668 Reliabel
Empathy 0,662 Reliabel
Tangibles 0,878 Reliabel
Sumber: Lampiran 3
Tabel 3.3 menunjukkan nilai cronbach alpha pada setiap
variabel penelitian. Nilai cronbach alpha berkisar antara 0,662
± 0,878, semakin tinggi nilai cronbach alpha berarti semakin
konsisten pernyataan-pernyataan pada setiap variabel penelit-
ian untuk digunakan. Ketentuan pengujian yang digunakan
adalah nilai cronbach alpha di atas 0,60 sehingga bisa dinya-
takan pernyataan-pernyataan pada setiap variabel penelitian
dinyatakan konsisten. Berdasarkan perbandingan nilai cron-
bach alpha pada setiap variabel penelitian dan ketentuan
pengujian yang digunakan, bisa dijelaskan bahwa pernyataan-
pernyataan pada variabel penelitian dinyatakan konsisten.

Deskripsi Variabel Penelitian


Sumber: Lampiran2 Analisis deskriptif dalam penelitian ini menjelaskan
Tabel 3.1 menyajikan data nilai pearson correlation dan mengenai nilai rata-rata kepuasan klien terhadap lima dimensi
tingkat signifikansi (sig) dari pearson correlation. Nilai jasa, yaitu: reliability, responsiveness, assurance, empathy,
pearson correlation pada setiap indikator menunjukkan dan tangibles
kerekatan hubungan setiap indikator dengan jumlah skor Kepuasan klien pada layanan Winston Central Surabaya
keseluruhan pernyataan, artinya semakin tinggi nilai pearson dilihat dari dimensi reliability sebagaimana ditunjukkan Tabel
correlation menunjukkan bahwa pernyataan tersebut memiliki 3.1.
hubungan yang semakin kuat dengan jumlah skor variabel. Kepuasan Klien Dimensi Reliability
Pada variabel reliability, nilai pearson correlation paling ting-
Nilai Ket.
gi pada pernyataan ketiga (X1.3), artinya pernyataan ketiga Pernyataan
Rata-Rata
tersebut yang paling mampu menjelaskan reliability diban-
Kemampuan Winston Central
dingkan dengan pernyataan lainnya. Demikian halnya dengan
dalam memberikan layanan yang 7,57 Tinggi
penjelasan pada variabel lainnya juga dengan cara yang sama,
dijanjikan sesuai harapan saya
yaitu pernyataan dengan nilai pearson correlation paling
Penanganan keluhan klien sesuai
tinggi dinilai paling mampu menjelaskan variabelnya masing- 6,93 Sedang
dengan harapan saya
masing.
Sig. pearson correlation merupakan indikator yang digunakan Layanan pertama yang saya
untuk pengujian validitas. Ketentuan yang digunakan yaitu dapatkan di Winston Central telah 7,49 Tinggi
besaran nilai sig. pearson correlation kurang dari 0,05 dan sesuai dengan harapan saya
dinyatakan pernyataan dalam angket penelitian dinyatakan Ketepatan waktu dari layanan
valid. Berdasarkan data diketahui bahwa besaran nilai sig. Winston Central sesuai dengan 7,28 Tinggi
pearson correlation sebesar 0,000 dan dibawah 0,05, sehingga harapan
bisa dinyatakan bahwa keseluruhan pernyataan yang diguna- Kemampuan Winston Central
kan dalam angket penelitian dinyatakan valid. dalam memberikan layanan yang
7,21 Tinggi
Uji Reliabilitas terbebas dari kesalahan sesuai
Pengujian kedua dari data penelitian adalah pengujian harapan saya
reliabilitas. Pengujian reliabilitas merupakan bentuk pengujian Rata-rata kepuasan dimensi
7,30 Tinggi
untuk memastikan bahwa setiap pernyataan dalam setiap reliability
variabel penelitian memiliki konsistensi, artinya pernyataan-
pernyataan dalam kuesioner menyebabkan klien memberikan
jawaban secara konsisten. Pengujian menggunakan statistik
cronbach alpha dan hasil pengujian ditunjukkan dalam Tabel
3.2.
AGORA Vol. 6. No 1, (2018)

Nilai Ket.
Pernyataan
Kepuasan Klien Dimensi Responsiveness Rata-Rata
layanan kepada klien sesuai
Nilai Ket. dengan harapan saya
Pernyataan Rata- Kesan profesionalisme dari
Rata penampilan karyawan Winston
Upaya untuk selalu memberikan 7,54 Tinggi
Central sesuai dengan harapan
informasi kepada klien sesuai 7,21 Tinggi saya
harapan saya
Rata-rata kepuasan dimensi
Kemauan karyawan untuk 7,53 Tinggi
tangibles
membantu klien sesuai harapan 7,54 Tinggi Sumber: Lampiran 7
saya
Rata-rata Kepuasan Konsumen Per Dimensi
Kesiapan karyawan Winston
Nilai Ket.
Central untuk merespon permintaan 6,98 Sedang Dimensi Layanan
Rata-Rata
klien sesuai harapan saya
Rata-rata kepuasan dimensi
Rata-rata kepuasan dimensi 7,30 Tinggi
7,25 Tinggi reliability
responsiveness
Rata-rata kepuasan dimensi
Sumber: Lampiran 7 7,25 Tinggi
responsiveness
Rata-rata kepuasan dimensi
Kepuasan Klien Dimensi Assurance 7,56 Tinggi
assurance
Nilai Ket. Rata-rata kepuasan dimensi
Pernyataan Rata- 7,31 Tinggi
empathy
Rata Rata-rata kepuasan dimensi
Kemampuan karyawan Winston 7,53 Tinggi
tangibles
Central untuk membuat klien Rata-rata kepuasan klien 7,39 Tinggi
7,49 Tinggi
merasa aman bertransaksi dengan Sumber: Lampiran 7
Winston Central sesuai harapan saya
Konsistensi karyawan Winston Hubungan Dependensi Kepuasan Klien dan Karakteristik
Central untuk berperilaku secara 7,49 Tinggi Demografis
sopan dengan klien sesuai harapan
Pengetahuan karyawan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan 7,70 Tinggi
klien sesuai harapan saya
Rata-rata kepuasan dimensi
7,56 Tinggi
assurance
Sumber: Lampiran 7
Kepuasan Klien Dimensi Empathy
Nilai Ket.
Pernyataan
Rata-Rata
Perhatian secara pribadi yang
diberikan Winston Central kepada 7,52 Tinggi
klien sesuai harapan saya
Kemampuan karyawan untuk Sumber: Lampiran 6
memahami kebutuhan klien sesuai 6,97 Sedang
harapan saya Kepuasan Dimensi Reliabiliy Berdasarkan Jenis Kelamin
Kenyamanan jam kerja Winston
Central untuk bisa memberikan
7,43 Tinggi
layanan kepada klien sesuai
harapan saya
Rata-rata kepuasan dimensi
7,31 Tinggi
empathy
Sumber: Lampiran 7
Sumber: Lampiran 6
Kepuasan Klien Dimensi Tangibles Berdasarkan temuan ini bisa dijelaskan bahwa terdapat
Nilai Ket. hubungan antara jenis kelamin dan tingkat kepuasan pada
Pernyataan
Rata-Rata dimensi reliability dari layanan Winston Central karena nilai
Penampilan karyawan Winston sig. nya menunjukkan angka 0,014, artinya tingkat kepuasan
7,52 Tinggi
Central ketika memberikan terhadap dimensi reliability bisa ditentukan oleh jenis kelamin
AGORA Vol. 6. No 1, (2018)

klien penelitian. Makna dari data pada Tabel 4.19. di atas Kepuasan Dimensi Empathy Berdasarkan Jenis Kelamin
bahwa upaya untuk meningkatkan kepuasan klien perlu
dioptimalkan karena tidak terdapat klien dengan tingkat
kepuasan sangat tinggi meskipun juga tidak terdapat klien
dengan tingkat kepuasan rendah. Peningkatan layanan-layanan
pada dimensi reliability diharapkan bisa meningkatkan kepu-
asan klien khususnya klien dengan jenis kelamin perempuan
sehingga sebagian besar klien dengan tingkat kepuasan sangat
tinggi.
Sumber: Lampiran 6
Kepuasan Dimensi Responsiveness Berdasarkan Jenis Berdasarkan temuan ini bisa dijelaskan bahwa terdapat
Kelamin hubungan dependensi (hubungan) antara jenis kelamin dan
tingkat kepuasan pada dimensi empathy dari layanan Winston
Central karena nilai sig. menunjukkan angka 0,001. Makna
dari data pada Tabel 4.22. di atas bahwa klien dengan jenis
kelamin perempuan dengan tingkat kepuasan tingkat sedang
lebih besar dibandingkan tingkat kepuasan untuk klien laki-
laki. Upaya untuk meningkatkan kepuasan klien pada dimensi
emphaty juga perlu dioptimalkan karena tidak terdapat klien
dengan tingkat kepuasan sangat tinggi meskipun juga tidak
Sumber: Lampiran 6
terdapat klien dengan tingkat kepuasan rendah. Peningkatan
Berdasarkan temuan ini juga bisa dijelaskan bahwa terdapat
layanan-layanan pada dimensi emphaty diharapkan bisa
hubungan dependensi (hubungan) antara jenis kelamin dan
meningkatkan kepuasan klien sehingga sebagian besar klien
tingkat kepuasan dimensi responsiveness terhadap layanan
dengan tingkat kepuasan sangat tinggi.
Winston Central karena nilai sig. menunjukkan angka 0,000.
Kepuasan Dimensi Tangibles Berdasarkan Jenis Kelamin
Makna dari data pada Tabel 4.20. di atas bahwa upaya untuk
meningkatkan kepuasan klien pada dimensi responsiveness
juga perlu dioptimalkan karena tidak terdapat klien dengan
tingkat kepuasan sangat tinggi meskipun juga tidak terdapat
klien dengan tingkat kepuasan rendah. Peningkatan layanan-
layanan pada dimensi responsiveness diharapkan bisa mening-
katkan kepuasan klien sehingga sebagian besar klien dengan
tingkat kepuasan sangat tinggi.
Sumber: Lampiran 6
Kepuasan Dimensi Assurance Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan temuan ini juga bisa dijelaskan bahwa terdapat
hubungan dependensi antara jenis kelamin dan tingkat
kepuasan dimensi tangibles pada layanan Winston Central
karena niali sig. menunjukkan angka 0,000. Makna dari tabel
4.23. bahwa tingkat kepuasan klien untuk dimensi tangibles
perlu ditingkatkan khususnya untuk klien dengan jenis kela-
min perempuan karena masih terdapat klien dengan tingkat
Sumber: Lampiran 6 kepuasan kategori sedang yang cukup tinggi.
Perbandingan tingkat kepuasan pada dimensi assurance dari
layanan Winston Central dilihat berdasarkan jenis kelamin IV. KESIMPULAN DAN SARAN
klien juga menunjukkan adanya perbedaan. Klien dengan jenis
kelamin laki-laki secara keseluruhan dengan tingkat kepuasan Kesimpulan
tinggi, tetapi untuk klien dengan jenis kelamin perempuan Kesimpulan penelitian didasarkan pada temuan-temuan
ternyata masih terdapat 13% klien dengan tingkat kepuasan dalam pembahasan. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai
sedang meskipun sebesar 88% menyatakan puas. Berdasarkan berikut:
temuan ini juga bisa dijelaskan bahwa terdapat hubungan 1. Kepuasan klien kategori sedang pada layanan Winston
dependensi antara jenis kelamin dengan tingkat kepuasan klien Central dari reliability yaitu pada penanganan keluhan
dimensi responsiveness pada layanan Winston Central karena klien yang dinilai belum sesuai dengan harapan klien.
nilai sig. menunjukkan angka 0,049. Makna dari data pada 2. Kepuasan klien kategori sedang dari layanan Winston
Tabel 4.21. di atas bahwa upaya untuk meningkatkan Central pada dimensi responsiveness, yaitu pada kesiapan
kepuasan klien pada dimensi assurence juga perlu untuk memberi respon permintaan klien sesuai harapan
dioptimalkan karena tidak terdapat klien dengan tingkat klien.
kepuasan sangat tinggi. Peningkatan layanan-layanan pada 3. Kepuasan klien kategori sedang pada layanan Winston
dimensi assurance diharapkan bisa meningkatkan kepuasan Central pada dimensi empathy adalah pada kemampuan
klien sehingga sebagian besar klien dengan tingkat kepuasan karyawan untuk memahami kebutuhan klien sesuai
sangat tinggi. harapan klien.
AGORA Vol. 6. No 1, (2018)

4. Berdasarkan analisis hubungan dependensi, terdapat Azza, T. B. & Norchene, B.D.M. (2013). Social and physical
hubungan dependensi antara jenis kelamin dan tingkat aspects of the service encounter: Effects on trust and
kepuasan responden terhadap lima dimensi layanan dari customer loyalty to the service provider. Advances in
Winston Central. Berdasarkan hubungan dependensi Economics and Business, 5(1), 1±10.
tersebut, bisa dijelaskan bahwa klien dengan jenis Felix, R. (2017). Service quality and customer satisfaction in
kelamin laki-laki cenderung lebih puas dengan layanan selected banks in Rwanda. Journal of Business &
Winston Central dibandingkan klien dengan jenis kelamin Financial Affairs, 6(1), 1±11.
perempuan. Gravetter, F. J. & Forzano L. A. B. (2012). Research methods
Saran for the behavioral sciences (4th ed). United States:
Saran dalam penelitian diajukan berdasarkan pada hasil Cengage Learning.
kesimpulan pene-litian khususnya menyangkut ketidakpuasan Gulc, A. (2017). Models and methods of measuring the quality
klien pada atribut layanan Winston Central. of logistic service. Procedia Engineering, 182, 255±
1. Kepuasan klien kategori sedang pada layanan Winston 264.
Central dari reliability yaitu pada penanganan keluhan Hamari, J., Hanner, N., & Koivisto, J. (2017). Service quality
klien yang dinilai belum sesuai dengan harapan klien. explains why people use freemium services but not if
Saran yang diajukan bahwa sebaiknya dibangun komu- they go premium: An empirical study in free-to-play
nikasi yang intensif antara klien dan karyawan Winston game. International Journal of Information Manage-
Central sehingga diketahui faktor penyebab keluhan klien. ment 37, 1449±1459.
Karyawan Winston Central juga bisa mengemukakan Harjati, L. & Venesia, Y. (2015). Pengaruh kualitas layanan
berbagai keterbatasan layanan sehingga belum mampu dan persepsi harga terhadap kepuasan pelanggan
secara sempurna memberikan solusi atas keluhan klien. pada maskapai penerbangan Tiger Air Mandala. E-
2. Kepuasan klien kategori sedang dari layanan Winston Journal WIDYA Ekonomika, 1(1), 64±74.
Central pada dimensi responsiveness, yaitu pada kesiapan Hartomo, G. (2017). Perkantoran jadi pendongkrak
karyawan Winston Central untuk merespon permintaan pertumbuhan properti di Surabaya. Retrieved
klien sesuai harapan klien. Saran yang diajukan bahwa October 8, 2017, from https://economy.okezone
sebaiknya membangun komunikasi yang intensif antara .com/read/2017/07/11/470/1733736/perkantoran-
klien dan karyawan Winston Central sehingga klien jadipendongkrak±pertumbuhan-properti-di-
menyadari berbagai keterbatasan dari Winston Central surabaya#lastread.
yang berposisi sebagai agen pemasaran bukan sebagai Jajeli, R. (2016). Pertumbuhan ekonomi jawa timur tahun
developer berhubungan dengan permintaan klien menge- 2016 naik 0,23 persen. Retrieved February 16, 2017,
nai spesifikasi tertentu dari rumah yang dijual. from https://m.detik.com/news/berita-jawa-timur/d-
3. Kepuasan klien kategori sedang pada layanan Winston 3380479/pertumbuhan-ekonomi-jawa-timur-tahun-
Central pada dimensi empathy adalah pada kemampuan 2016-naik-023-persen.
karyawan untuk memahami kebutuhan klien sesuai Keller, K. L. (2013). Strategic brand management: Building,
harapan klien. Saran yang diajukan adalah agar karyawan measuring, and managing brand equity (4th ed).
Winston Central lebih memperhatikan kebutuhan dari Pearson Education Limited.
klien sehingga dapat meningkatkan tingkat kepuasan dari Kotler P. & Keller, K. L. (2012). Marketing management.
masing-masing klien. New Jersey: Pearson Education, Inc.
4. Agen Winston Central sebaiknya memberikan perlakuan Lestari, W. (2017). Properti di surabaya bisa meningkat
yang berbeda untuk responden dengan jenis kelamin sampai 200%. Retrieved October 8, 2017, from
perempuan karena hasil analisis Chi Square menunjukkan https://artikel.rumah123.com/pertumbuhan-properti -
bahwa terdapat kesesuaian antara jenis kelamin dan lima di-surabaya-bisa-meningkatsampai-200-36392.
dimen-si layanan Winston Central. Responden perempuan Maric, D., Marinkovic, V., Maric, R., & Dimitrovski. D.
cenderung dengan tingkat kepuasan lebih rendah (2015). Analysis of tangible and intangible hotel
dibandingkan laki-laki. Keluhan-keluhan dari klien service quality components. Industrija, 44(1), 7±25.
perempuan sebaiknya lebih diperhatikan sehingga bisa Melnic, E. L. (2016). Techniques for measuring cXVWRPHUV¶
meningkatkan kepuasan klien. satisfaction in banks. Bulletin of the Transilvania
Series V: Economic Sciences, 9(58), 23±32.
DAFTAR PUSTAKA Moore, D. S., G. P. McCabe, & B. A. Craig. (2009).
Alexander, H. B. (2016). Penjualan rumah tapak tembus Rp Introduction to the practice of statistics (6th ed). New
603 triliun. Retrieved February 16, 2017, from York: W.H. Freeman and Company.
https://www.google.co.id/amp/s/app.kompas. Prabowo, D. (2017). Potensi sektor properti besar karena
com/amp/properti/read/2016/04/28/175134321/Penju pertumbuhan penduduk dan ekspansi. Retrieved
alan.Rumah.Tapak.Tembus.Rp.603.Triliun. October 8, 2017, from https://www.google.co.id
Angelova, B. & Zekiri, J. (2011). Measuring customer /amp/amp.kompas.com/properti/read/2017/08/11/100
satisfaction with service quality using American 000521/potensi-sektor-properti-besar-karena-
customer satisfaction model (ACSI Model). pertumbuhan-penduduk-dan-ekspansi.
International Journal of Academic Research in Pride, W. M. & Ferrell, O. C. (2013). Foundations of
Business and Social Sciences, 1(3), 232±258. marketing (5th ed). South-Western: Cengage
Learning.
AGORA Vol. 6. No 1, (2018)

Rachman, A. (2017). Analysis of effect of physical evidence


and service assurance on customer satisfaction and
customer loyalty in using car rental service (PT
Pusaka Prima Transport Cases). Materials Science
and Engineering, 180, 1-15.
Sandy, K. F. (2016). Jatim raih rangking satu investasi
PMDN. Retrieved February 16, 2017, from https:
//www.google.co.id/amp/s/ekbis.sindo
news.com/newsread/1105928/34/jatim-raih-rangking-
satuinvestasi-pmdn-1462275892.
Santosa, P. B., & Ashari. (2005). Analisis statistik dengan
microsoft excel & SPSS. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Saunders, M., Lewis P., & Thornhill A. (2009). Research
methods for business students, 5th edition. England:
Prentice Hall.
Smith, S. M. & Albaum, G. S. (2010). An introduction to
marketing research. USA: Qualtrics Survey
University.
Solomon, M., Bamossy, G., Askegaard, S., & Hogg, M.K.
(2006). Consumer Behaviour: A European
Perspective. England: Prentice Hall Inc.
Sulaeman, E. R. (2015). Pengaruh kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan (studi kasus pada charly vht
family karaoke Cabang Garut). Jurnal Manajemen,
14(2), 175±196.
Tambunan, P. R. & Suryawardani, B. (2015). Pengaruh
kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan
pada pt. jne perwakilan kawaluyaan tahun 2014.
Banking and Management Review, 4(2), 554±566.
Tanty, H., Bekti, R. D., & Rahayu, A. (2013). Metode
nonparametrik untuk analisis hubungan perilaku dan
pengetahuan masyarakat tentang kode plastik. Jurnal
Statistik, 13(2), 97±104.
Utami, I. A. I. S. & Jatra, I. M. (2015). Pengaruh Kualitas
Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Restoran
Baruna Sanur. E-journal Manajemen UNUD, 4(7),
1984±2000.
Yarimoglu, E. K. (2014). A review on dimensions of service
quality models. Journal of Marketing Management
2(2), 79-93.

Anda mungkin juga menyukai