Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

PRAKTIKUM 5

“Identifikasi Makroskopis Dan Mikroskopis:

Herba Dan Cortex“

Nama : Kakang Abdul Rohman

Nim : 22012012

Kelas : S1 FARMASI – REGULER KHUSUS

Nama Dosen : apt. Eem Masaenah, M. Farm.

Waktu : Sabtu, 20 Mei 2023

PROGRAM STUDI FARMASI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI


DAN FARMASI

BOGOR

2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


Berdasarkan Standar Kompetensi yang terdapat dalam Rencana
Pembelajaran Semester mata kuliah Praktikum Farmakognosi, kompetensi
dasar dari kegiatan praktikum adalah praktikan: mampu mengambil keputusan
secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang farmasi,
berdasarkan hasil analisis informasi dan data; mampu meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan diri secara berkelanjutan; dan
mampu menerapkan pengetahuan dan pemanfaatan obat bahan alam yang
aman, bermutu dan bermanfaat.

Cortex (Kulit Batang) Bagian terluar dari tanaman berkayu, meliputi :


kulit batang,cabang, atau kulit akar sampai ke lapisan epidermis. Saat
tumbuhan sudah cukup besar umumnya terdapat berkhasiat terdapat dalam
serat terutama alkaloid. Cortex juga merupakan bark, kulit kayu. Berupa
seluruh jaringan di luar kambium. &apat berasal dan akar, batang, dan cabang.
Salah satu contoh cortex yang di amati adalah bubuk kulit kayu manis.
Cinnamomum verum atau dikenal pula dengan Cinnamomum zeylanicum
dapat tumbuh dengan baik di daerah-daerah dengan ketinggian di bawah 500
mdpl (Suryani, 2009). Tanaman kayu manis membutuhkan iklim yang hangat
dan lembab, bukan keadaan yang panas dan dingin yang ekstrem.
Cinnamomum verum berasal dari Sri Lanka kemudian menyebar ke negara-
negara lain. Kayu manis dengan spesies ini sudah dibudidaya oleh negara lain
dan dapat ditemukan di India, Cina, Burma, dan Indonesia terutama di Pulau
Jawa
Herba adalah tanaman kecil yang berbatang lunak, tingginya hany
Beberapa centimeter atau beberapa meter. Menurut Longman & Jenik (1987)
sejumlah herba menunjukkan bentuk-bentuk yang menarik, warna serta
struktur permukaan daun yang sebagian besar darinya telah menjadi tanaman
rumah yang popular seperti jenis dari suku Araceae, Gesneriacea, Urticaceae
dan lain-lain. Yang termasuk golongan herba ini adalah sebagian atau
keseluruhan organ- organ dari tanaman yang dapat digunakan sebagai obat.
Herba Timi (Thymi Herba) adalah tanaman Thymus vulgaris L., suku
Labiatae. Fragmen pengenal pada mikroskopik serbuk herba adalah : rambut
penutup bengkok, epidermis berpapila. Herba timi atau Thymus vulgaris
adalah salah satu jenis tanaman yang sudah lama digunakan sebagai anti
batuk. Efek utama sebagai pengeluar dahak atau ekspektoran dan anti
pasmodik, Timi memiliki ukuran daun 4-12 mm untuk panjang dan lebar
sampai 3mm, memiliki tangkai daun yang sangat pendek. Daun berbentuk
lonjong sampai bulat telur. Kelopak berwarna hijau, sering disertai bintik-
bintik ungu, dan berbentuk tubular. Setelah berbunga, tabung kelopak ditutup
oleh mahkota yang panjang dan berambut kaku. Mahkota bunga biasanya
berwarna kecoklatan dalam keadaan kering dan sedikit berbibir dua.

1.2 Tujuan
Melalui kegiatan ini, praktikan diharapkan:
a. Mampu mengidentifikasi berbagai jenis simplisia herba dan cortex secara
makroskopis (ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mata) dan mikroskopis
(karakteristik yang dapat dilihat menggunakan mikroskop).
b. Mampu memberikan nama ilmiah/latin dan nama simplisia yang dijadikan
bahan praktikum, juga menyebutkan kandungan dan khasiat dari simplisia
tersebut.
BAB II

ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat yang digunakan

 Mikroskop cahaya

 Kaca objek

 Kaca penutup

 Pipet tetes

 Jarum

2.2 Bahan yang digunakan

2.2.1 Bahan untuk identifikasi amilum

 Potongan kering dan serbuk herba sambiloto, herba meniran, kulit kayu
manis, kulit

 Air
BAB III

PROSEDUR KERJA

3.1 CARA KERJA

2.3 Prosedur Kerja

1) Ambil sedikit serbuk herba/cortex, amati makroskopis dan organoleptisnya.


Untuk makroskopis, amati dan catat warna dan teksturnya, bagaimana butirannya.
Untuk organoleptis, dekati serbuk simplisia ke hidung Anda dan perhatikan
apakah ada aroma/bau dari serbuk tersebut. Lalu, ambil sedikit serbuk dengan
ujung jari dan letakkan di ujung lidah Anda. Perhatikan bagaimana rasa dari
serbuk tersebut. Catat hasilnya pada halaman lembar

hasil pengamatan

2) Untuk pengamatan mikroskopis, terlebih dahulu buatlah preparat sediaan


dengan mengambil sedikit serbuk herba/cortex (gunakan jarum pentul)dan
letakkan di kaca objek. Teteskan air secukupnya dengan menggunakanpipet tetes,
dan tutup dengan kaca penutup. Amati di bawah mikroskop mulai dari perbesaran
yang paling kecil sampai besar. Perhatikan fragmen spesifik yang ditargetkan dan
catat pada lembar pengamatan.
BAB IV

DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

a. Hasil Percobaan

Hasil pengamatan makroskopis dan mikroskopis beberapa jenis herba dan


cortex adalah sebagai berikut.

1) Andrographidis Paniculatae Herba (Herba Sambiloto)


Deskripsi Makroskopik (bentuk batang, daun, bunga, buah, biji):
Organoleptis
Warna : Hijau Kecoklatan
Bau : Bau khas pahit
Rasa : Sangat pahit

Gambar fragmen spesifik

Perbesaran : 40
Deskripsi gambar : Serbuk herba sambiloto. 1= Fragmen
epidermis bawah dengan stomata, sistolit
dan sel kelenjar, 2= Fragmen epidermis atas,
3= Fragmen mesofil, 4- Rambut dari
kelopak bunga (diperbesar), 5= Sel batu dari
kulit buah (diperbesar), 6= Fragmen berkas
pembuluh, 7= Fragmen epidermis, 8-
Sistolit, 9= Fragmen kulit buah, 10-
Endosperm.

2) Punica Granatum Cortex (Kulit Batang Delima)


Deskripsi Makroskopik (bentuk batang, daun, bunga, buah, biji):
Organoleptis
Warna : Coklat
Bau : Bau khas aromatik
Rasa : Pahit kelat

Gambar fragmen spesifik

Perbesaran : 40
Deskripsi gambar : Pada penampang melintang tampak jelas
jaringan gabus yang terdiri dari beberapa
lapis sel dengan penebalan berbentuk
U.Korteks terdiri dari parenkim dengan sel
berdinding tipis, berisi butir pati; selidioblas
zat samak berbentuk bulat panjang dan lebih
besar dari sel parenkim. Floem terdiri dari
pembuluh tapis, parenkim floem dengan
ukuran sel lebih kecil dari parenkim korteks
dan berisi hablur kalsium oksalat berbentuk
roset, berderet-deret, dan juga berisi butir
pati, jari- jari empulur terdiri dari 1 baris
sel.Serbuk berwarna kuning kotor. Fragmen
pengenal adalah jaringan gabus dengan
penebalan berbentuk U, dinding bernoktah,
sel sekresi berisi zat berwarna kuning dan
zat sama; parenkim dengan hablur kalsium
oksalat berbentuk roset, herderet-deret;
tampak pula hablur dan butir pati yang lepas.

3) Tinosporae caulis (Brotowali)


Deskripsi Makroskopik (bentuk batang, daun, bunga, buah, biji):
Organoleptis
Warna : serbuk halus berwarnacoklat
Bau : Bau lemah khas
Rasa : Sangat pahit

Gambar fragmen spesifik

Perbesaran : 40
Deskripsi gambar : Penampang melintang batang brotowali. 1
Kutikula, 2= Epidermis, 3 Gabus, 4=
Kambium gabus, 5- Parenkim kortes,. 6
Butir-butir pati, 7 Hablur kalsium oksalat
bentuk prisma, 8 Serabut sklerenkim, 9
Parenkim penghubung teras, 10 Ber- kas
pembuluh kolateral, 11 Parenkim empulur.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa:

5.2 Saran

Pada saat praktikum diharapkan menyiapkan alat-alat laboratorium yang


akan digunakan terlebih dahulu agar waktu pengerjaan praktikum bisa lebih cepat
dan efesien. Praktikan agar lebih teliti dan cermat lagi untuk melihat hasil dari
perubahan yang terjadi pada sampel. Diharapkan telah memahami cara kerja agar
dapat melakukan praktikum dengan baik dan benar.

 
 
.
DAFTAR PUSTAKA

Modul panduan praktikum Farmakognosi STTIF

https://www.academia.edu/6772956/
LAPORAN_PRAKTIKUM_FARMAKOGNOSI_IDENTIFIKASI_AMILUM_S
ECARA_KIMIAWI_DAN_MIKROSKOPI_ (Diakses pada 21 Mei jam 09:40)
Kontribusi Setiap Mahasiswa

Kelompok 2

Cecil Rian Dwi Putri 22012004

Menyiapkan sampel amilum ke objek glass kemudian di tutup oleh cover glass

Indah Salisatun Nisa 22012002

Meneliti sampel lewat mikroskop

Kakang Abdul Rohman 22012012

Mendokumentasikan sampel untuklaporan

Anda mungkin juga menyukai