Anda di halaman 1dari 4

Nama : OGI FAHRI TRI ADIANSYAH

NIM : 210320084

Mata Kuliah : Manajemen Teknologi Agroindustri IV-C

Resume Pabrik Gula Pasir Modern

PROSES PENGOLAHAN GULA TEBU

Proses pengolahan gula tebu. Gula merupakan salah satu bahan pokok yang paling di
butuhkan dalam kehidupan orang indonesia gula biasanya dibuat dari aren, jangung, enau,
buah beat, maple, dan kelapa. Namun umumnya gula pasir terbuat dari sari tabu. Sari tebu
kemudian dikristalkan menjadi serbuk-serbuk yang memiliki tekstur seperti butiran-butiran
pasir.

1. Proses Budidaya dan Panen Tanaman Tebu


 Mengelola tanah. Pengolahan tanah dilakukan untuk menciptakan lingkungan
tempat tumbuh yang optimal bagi tebu. Tebu biasanya tumbuh ideal di
ketinggian 500 meter di atas permukaan laut dengan suhu 25°C - 30°C dengan
lama penyinaran biasanya 10 - 12 jam per hari.
 Pemilihan varietas tebu. Tebu yang digunakan merupakan varietas tebu unggul
bersertifikat berupa stek batang pada mata dua ataupun pada mata tiga.
Tanaman tebu biasanya ditanam pada bulan Mei - Agustus dan Oktober -
November sesuai iklim di daerah setempat. Pada fase generatif maksimal usia
10 - 16 bulan pertumbuhan vegetatif tebu terhenti dan tebu siap di panen.
 Menjelang panen petani akan menggunakan flem trower untuk membakar
daun tebu. Proses pembakaran ini bertujuan untuk efisiensi proses panen,
biasanya 16 hektar lahan tebu dapat terbakar selama 30 menit. Proses
pembakaran lahan tebu ini terbilang cukup kontroversial, namun beberapa
wilayah di beberapa negara misalnya Australia dan Amerika tetap
memperbolehkan dengan cara tetap memperhatikan kelestarian dan kesehatan
lingkungan.
 Mesin pemanen tebu atau sugar can harvester akan turun ke lahan tebu dan
kemudian memulai proses panen. Proses panen dilakukan dengan cara auto
mekanisasi sehingga dapat menghemat biaya tenaga kerja dan biaya panen.
Mesin kemudian memotong batang tebu menjadi ukuran kecil kemudian
memindahkannya ke truk pengangkut.
 Batang tebu yang telah dipanen selanjutnya diangkut ke pabrik untuk proses
penggilingan. Proses pengangkutan biasanya menggunakan lori-lori atau
gerbong-gerbong kereta, kemudian tebu dibawa ke fasilitas pengolahan pabrik.

2. Proses Delivering Tebu ke Pabrik


 Tebu hasil panen diangkut oleh truk menuju depo penyimpanan pabrik untuk
proses persiapan giling. Pada proses ini akan dilakukan proses wiping dan
sampling. Tebu ditimbang untuk recording dan sampling untuk menentukan
kelayakan sebelum proses pengolahan selanjutnya.
 Mesin loader memasukan tebu ke penampungan untuk proses pembersihan
atau proses washing. Selama proses washing debu disemprot air panas agar
tanah, debu, dan lumpur sekaligus kontaminan menjadi bersih.

3. Proses Milling dan Crushing


Proses milling adalah suatu proses permesinan yang pada umumnya menghasilkan
bentukan bidang datar, bidang datar yang terbentuk dari pergerakan kerja mesin dimana
proses pengurangan material benda kerja terjadi karena adanya kontak antara alat potong
yang berputar pada spindle dengan benda kerja yang tercekam pada meja mesin.

Proses crushing atau peremukan merupakan proses reduksi atau pengecilan ukuran
bijih material yang berukuran kasar sekitar 50 mm-3 mm (Kelly dan spottiswood 1982).
Proses ini dilakukan dengan menggunakan alat peremuk (crusher). Berikut proses milling dan
crushing :

 Konveyor membawa dan mengarahkan tebu ke mesin pencacah untuk


memperkecil ukuran tebu, agar mempermudah pada saat proses penggilingan.
 Rol raksasa berukuran besar menggiling tebu dan memisahkan cairan nira dari
ampasnya, ampas tebu disebut dengan bagase. Ampas tebu atau bagasse akan
diproses sebagai bahan bakar uap menjadi listrik untuk menggerakkan roller
dan berbagai mesin lainnya.
 Batang-batang tebu digiling dan cairan nira dipisahkan dari ampasnya dengan
bantuan mesin-mesin besar dan roller- roller yang digerakkan dengan tenaga
dari limbah tebu. Nira yang telah terpisah dari ampas tebu sampelnya diambil
untuk dianalisis kandungan gula di dalamnya.

4. Proses Klarifikasi
Proses ini bertujuan untuk memurnikan nira yang telah diekstrak.

 Nira yang telah diekstrak perlu dimurnikan dengan proses klarifikasi, nira
yang telah diekstrak ditambahkan kapur kemudian direbus dan dipanaskan
dalam tabung hampa udara. Protein dan senyawa koloid yang bisa
mempengaruhi warna rasa dan mengurangi produksi gula akan hilang dan
mengendap. Ampas proses klarifikasi yang kaya kandungan nutrisi bisa didaur
ulang menjadi pupuk tanaman.
 Cairan nira setelah melalui proses perebusan atau proses boiling akan
terkonsentrasi dan mengental menjadi sirup. Cairan sirup kemudian diputar
dengan kecepatan memisahkan kristal dan molasses. Sirup yang diputar
kemudian disemprot dengan air panas untuk memudahkan kristal terpisah dari
molasses yang lengket.
 Row Sugar (Gula Mentah) yang terbentuk kemudian dikeringkan di Rotting
Dryer (Pengering Putar) yang bertujuan siap untuk dikirim ke penampungan
sementara. Raw sugar (Gula Mentah) yang terbentuk kemudian siap untuk
dilakukan proses rafinasi yang bertujuan untuk memurnikan menjadi gula
kristal putih.
 Gula mentah siap untuk di rafinasi dan dimurnikan menjadi gula putih. Proses
rafunasi kemudian akan memurnikan gula mentah (raw sugar) untuk
menghasilkan gula kristal putih. Gula mentah kemudian dicampurkan dengan
sirup gula hangat kemudian disentrifuse untuk memisahkan kristal.
 Kristal kemudian dicairkan dan disaring kemudian dilewatkan melalui tong
yang ber-ion untuk dimurnikan. White Syrup (Sirup Putih) kemudian
terbentuk dan disentrifuse untuk memperoleh gula kristal rafinasi. Gula Kristal
yang terbentuk kemudian dikeringkan, digrading, dan dikemas untuk proses
pendistribusian.

Anda mungkin juga menyukai