Laporan Akhir BBM Revisi

LAPORAN AKHIR
HASIL PENYELIDIKAN TANAH

( BOR DALAM )
PEKERJAAN SOIL TEST INFRASTRUKTUR JETTY

DESA BATU TUHUP PURUK CAHU
KABUPATEN MURUNG RAYA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Dikerjakan Oleh :
PT. BUMI BARITO MINERAL
TAHUN 2022
SURAT PENGANTAR
Nomor : 07/BGE/V/2022
Lampiran : 1 berkas
Perihal : Laporan Akhir
Kepada Yth.
PT. BUMI BARITO MINERAL
di -
Tempat
Dengan Hormat.
Bersama ini disampaikan laporan akhir hasil pengujian tanah di lapangan yaitu pekerjaan
penyelidikan tanah (Bor Dalam) sebanyak 7 titik pada Pekerjaan Soil Test Untuk Infrastruktur Jetty
Pada Desa Batu Tuhup Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah, yang
mulai dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2022.
Demikian laporan akhir ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai data awal untuk
perencanaan selanjutnya, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Palangka Raya, 27 Mei 2022

CV. Borneo Geotec Engineering
ATIKAH HARAHAP, S.T.

Direktur
i
DAFTAR ISI
SURAT PENGANTAR .................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Informasi Pekerjaan ...................................................................................................................... 1

1.2 Uraian Pekerjaan .......................................................................................................................... 1
1.3 Lokasi Penyelidikan ..................................................................................................................... 2
BAB II METODOLOGI PENYELIDIKAN
2.1 Pekerjaaan Lapangan .................................................................................................................... 3

2.1.1 Pengeboran dan Pengambilan Sampel ...................................................................................... 3
2.2 Kegiatan Laboratorium .................................................................................................................. 3
BAB III HASIL HASIL PENYELIDIKAN TANAH
3.1 Hasil Pengujian Boring Tanah di Lapangan ................................................................................. 5

3.2 Rekapitulasi Hasil Pengujian Laboratorium ............................................................................... 21
3.3 Stratigrafi Tanah ......................................................................................................................... 23
BAB IV ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH
4.1 Pendahuluan ............................................................................................................................... 24

4.2 Perkiraan Daya Dukung Tiang Berdasarkan Nilai N-SPT .......................................................... 24
4.3 Analisa Kestabilan Lereng .......................................................................................................... 29
4.4 Analisa Konsolidasi dan Penurunan ........................................................................................... 33
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 33
LAMPIRAN
HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM
FOTO PELAKSANAAN
ii
Borneo Geotec Engineering
LAPORAN AKHIR Pusat Palangka Raya - 08123129674
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Informasi Pekerjaan
Pekerjaan : Pekerjaan Soil Test Untuk Infrastruktur Jetty.

Lokasi : Desa Batu Tuhup Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya Provinsi
Kalimantan Tengah
Jenis Pengujian : Bor dalam dengan kedalaman 30 meter sebanyak 2 titik dan 15 meter
sebanyak 5 titik.
Tujuan : Untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi dan karakteristik
lapisan tanah, dengan sasaran utama untuk memperoleh perencanaan
struktur bangunan bawah yang aman dan ekonomis.
1.2 Uraian Pekerjaan

Uraian penyelidikan tanah meliputi pekerjaan lapangan dan laboratorium.
Aktivitas pekerjaan di lapangan meliputi pekerjaan - pekerjaan sebagai berikut :
➢ Pemboran dalam (core drilling) dengan bor mesin dengan kedalaman 30 meter sebanyak
2 titik dan 15 meter sebanyak 5 titik.
➢ Pengambilan contoh - contoh tanah dengan kondisi tak-terganggu (undisturbed soil) dan
terganggu (disturbed soil).
➢ Pengujian penetrasi standar (SPT, Standard Penetration Test) dengan interval 2 meter.
Pekerjaan Soil Test Untuk Infrastruktur Jetty Pada Desa Batu Tuhup Puruk Cahu Kabupaten Murung
Raya Provinsi Kalimantan Tengah 1
1.3 Lokasi Penyelidikan
Sketsa lokasi penyelidikan di lapangan seperti pada gambar berikut ini :
BH-07
BH-06
BH-05
BH-04 BH-03
BH-02
BH-01
Gambar Sketsa Lokasi
BAB II
METODOLOGI PENYELIDIKAN
2.1 Pekerjaaan Lapangan

2.1.1 Pengeboran dan Pengambilan Sampel
Pengeboran dimaksudkan untuk mengetahui stratigrafi (profil) sub lapisan tanah di

daerah proyek, sampai dengan kedalaman tanah keras. Dalam hal ini, pengeboran dilaksanakan
sampai kedalaman 20 meter dari permukaan tanah sesuai permintaan pemilik pekerjaan.
Pengambilan sempel tak-terganggu (undisturbed) dilakukan pada 1 titik kedalaman pada
titik bor, ditentukan berdasarkan perubahan lapisan tanah dari sampel menerus (disturbed) dan
hasil SPT pada masing - masing titik bor yaitu pada titik bor BH-01 dan BH-02. Sampel -
sampel tanah ini kemudian dibawa ke laboratorium untuk menentukan parameter
geotekniknya.
Pengujian Standart Penetration Test (SPT) dilakukan pada saat pengeboran berlangsung
setiap interval 2 meter.
2.2 Kegiatan Laboratorium:

Kegiatan laboratorium yang dilakukan ini meliputi :
a. Kadar Air Alami (Natural Water Content)

Test ini bertujuan untuk mengetahui kadar air contoh tanah. Pelaksanaan test ini
mengacu pada prosedur standar ASTM D 216-71.
b. Berat Volume
Pekerjaan ini dimaksud untuk mengetahui berat volume tanah dalam kondisi asli dan
kondisi kering (dry). Test ini mengacu pada prosedur standar ASTM D 2216-71.
c. Berat Jenis
Test ini untuk mengetahui berat jenis tanah. Prosedur standar yang digunakan adalah
ASTM D 854-58.
d. Analisis Saringan (Grain Size Analysis)
Test ini digunakan untuk mengetahui gradasi/pembagian besar butir contoh tanah.
Prosedur standar yang dipakai adalah ASTM D 422-63.
e. Atterberg Limit
Tujuan test ini untuk mengetahui respon tanah terhadap air yang meliputi batas cair,
batas plastis, dan indeks plastisitas tanah. Test ini mengacu pada standar ASTM D 423-
66.
f. Unconfined Compression Strength Test
Tujuan test ini untuk memperoleh kekuatan tekan tanah (q u) yang bersifat kohesif dalam
keadaan asli (alami) maupun dalam bentuk buatan (remolded). Test ini mengacu pada
standar ASTM 2166-66.
g. Geser Langsung (Direct Shear)
Test ini digunakan untuk mengetahui sudut geser dan kohesi tanah. Pengujian ini
mengacu pada standar ASTM 3080-72.
h. Konsolidasi (Consolidation Test)
Test ini digunakan untuk menentukan sifat pemampatan suatu jenis tanah. Pengujian
ini mengacu pada standar ASTM D 2435-70.
BAB III
HASIL HASIL PENYELIDIKAN TANAH\
3.1 Hasil Pengujian Boring Tanah di Lapangan

Untuk mengetahui konsistensi (kekerasan) sub lapisan tanah dapat ditentukan
berdasarkan nilai-nilai SPT yang didapat selama pengeboran, SPT dilakukan dengan interval
kedalaman 2,0 m pada masing - masing titik bor. Dari pengujian ini, konsistensi sub lapisan
tanah dapat dikuantifikasikan dengan jumlah pukulan untuk mempenetrasikan alat SPT
sedalam 12 inci (± 300 mm), berdasarkan jumlah pukulan pada 2 tahapan terakhir (N2 dan N3)
dari total 3 tahapan pengujian per 6 inci.
Dari hasil boring titik BH-01 dapat di deskripsikan sebagai berikut:
Kedalaman
Deskripsi Tanah NSPT Konsistensi
(m)
0,0 – 3,0 Lempung Pasiran Coklat 2 Lunak
3,0 – 6,5 Pasir Butiran Halus Abu-Abu 14 - 28 Sedang
6,5 – 7,0 Pasir Kasar - -
Batu Lempung Abu-Abu Padat

7,0– 30,0 41 - >60 Sangat Padat
Keras
LOG BOR
Relasi : PT. BUMI BARITO MINERAL Mulai : 18 - 02 - 2022
Proyek : Pekerjaan Soil Test Untuk Infrastruktur Jetty Selesai : 20 - 02 - 2022
Lokasi : Desa Batu Tuhup, Puruk Cahu, Provinsi Kalimantan Tengah Master Bor : Shandi Setiawan
Titik Bor : BH-01 Pencatatan oleh : Shandi Setiawan
X : 239067.000 Diperiksa oleh : M.Ikhwan Yani, ST.,MT
Y : 9930914.000 Total Depth : 30 m
Elevasi :- Diameter Bor : 73 mm
GWL : Paraf :
Test / Sample
Kedalaman
Standart Penetration Test (SPT)

Tanggal
(m)
Simbol Deskripsi No. Pukulan Nilai

Grafik N
N-1 N-2 N-3 Nspt
0 10 20 30 40 50 60
0
1
Lempung Pasiran Coklat
UDS 1 1 1 2
2 15 15 15 30
2 4 10 14
4 15 15 15 30
Pasir Butiran Halus Abu-Abu

5
5 11 17 28
6 15 15 15 30
Pasir Kasar
7
9 17 24 41
8 15 15 15 30
9
12 20 29 49
10
UDS 15 15 15 30
11
15 24 33 57
12 15 15 15 30
13
Batu Lempung Abu-Abu Padat Keras
17 26 35 >60
14 15 15 15
15
20 32 39 >60
16 15 15 15
17
23 36 43 >60
18 15 15 15
19
21 38 47 >60
20 15 15 15
UDS SPT
DS
LOG BOR
Titik Bor : DB-01 Pencatatan oleh : Shandi Setiawan
Y : 9930914.000 Total Depth : 30 m
GWL : Paraf :
Test / Sample
Kedalaman

Tanggal
(m)

Grafik N
N-1 N-2 N-3 Nspt
0 10 20 30 40 50 60
20
21
23 39 48 >60
22 15 15 15
23
25 42 39 >60
24 15 15 15
25 Batu Lempung Abu-Abu Padat Keras
24 45 30 >60
26 15 15 15
27
26 48 35 >60
28 15 15 15
29
28 50 30 >60
30 15 15 15
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
UDS SPT
DS
Kedalaman
(m)
Lempung Pasiran Butiran Halus

0,0 – 6,0 3-6 Lunak
Lunak Coklat
6,0 – 8,0 Lempung Pasiran Kuning 20 Sedang
Batu Lempung Abu-Abu Padat

8,0 – 30,0 44 - >60 Sangat Padat
Keras
LOG BOR
Y : 9930914.000 Total Depth : 30 m
GWL : Paraf :
Test / Sample
Kedalaman

Tanggal
(m)

Grafik N
N-1 N-2 N-3 Nspt
0 10 20 30 40 50 60
0
1
Lempung Pasiran Coklat
UDS 1 1 1 2
2 15 15 15 30
2 4 10 14
4 15 15 15 30

5
5 11 17 28
6 15 15 15 30
Pasir Kasar
7
9 17 24 41
8 15 15 15 30
9
12 20 29 49
10
UDS 15 15 15 30
11
15 24 33 57
12 15 15 15 30
13
Batu Lempung Abu-Abu Padat Keras
17 26 35 >60
14 15 15 15
15
20 32 39 >60
16 15 15 15
17
23 36 43 >60
18 15 15 15
19
21 38 47 >60
20 15 15 15
UDS SPT
DS
LOG BOR
Y : 9930942.000 Total Depth : 30 m
GWL : Paraf :
Test / Sample
Kedalaman

Tanggal
(m)

Grafik N
N-1 N-2 N-3 Nspt
0 10 20 30 40 50 60
20
21
24 39 48 >60
22 15 15 15
23
26 38 30 >60
24 15 15 15
25 Batu Lempung Abu-Abu Padat Keras
28 41 35 >60
26 15 15 15
27
27 43 25 >60
28 15 15 15
29
29 46 28 >60
30 15 15 15
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
UDS SPT
DS
Kedalaman
(m)
0,0 – 1,0 Lempung lekat Cokelat - -
1,0 – 3,0 Lempung lekat Merah 8 Lunak
3,0 – 7,0 Lempung Tufa’an Cokelat Lekat 10 - 12 Sedang
7,0 – 10,0 Lempung Lekat Abu-Abu Lunak 10 - 13 Sedang
10,0 – 12,0 Lempung Pasiran Abu-Abu >60 Sangat Padat
12,0 – 15,0 Pasir Butiran Halus Lepas >60 Sangat Padat
LOG BOR
Y : 9930948.525 Total Depth : 15 m
GWL : Paraf :
Test / Sample
Kedalaman

Tanggal
(m)

Grafik N
N-1 N-2 N-3 Nspt
0 10 20 30 40 50 60
0
Lempung Lekat Cokelat
1
2 3 4 8
2 Lempung Lekat Merah 15 15 15 30
3
UDS 3 4 6 10
4 15 15 15 30
5 Lempung Tufa'an Cokelat Lekat
3 5 7 12
6 15 15 15 30
7
2 4 6 10
8 15 15 15 30
Lempung Lekat Abu- Abu Lunak
9
UDS 3 6 7 13
10 15 15 15 30
11 Lempung Pasiran Abu-Abu
25 37 46 >60
12 15 15 15
13
Pasir Butiran Halus Lepas
31 35 - >60
14 15 15 15
15
16
17
18
19
20
UDS SPT
DS
Kedalaman
(m)
0,0 – 2,0 Lempung Lekat Cokelat 7 -
2,0 – 7,5 Lempung Tufa’an Cokelat Lekat 9 - 12 Sedang
7,5 – 9,0 Pasir Lanauan Abu-Abu 23 Sedang
9,0 – 15,0 Pasir Butiran Kasar Kerikilan 48 - >60 Padat – Sangat Padat
LOG BOR
Y : 9931015.573 Total Depth : 15 m
GWL : Paraf :
Test / Sample
Kedalaman

Tanggal
(m)

Grafik N
N-1 N-2 N-3 Nspt
0 10 20 30 40 50 60
0
1 Lempung Lekat Cokelat

2 3 4 7
2 15 15 15 30
3
UDS 2 4 5 9
4 15 15 15 30
Lempung Tu'faan Cokelat Lekat

5
3 5 7 12
6 15 15 15 30
7
5 9 14 23
8 15 15 15 30
Pasir Lanauan Abu-Abu
9
DS 11 18 29 48
10 15 15 15 30
11
16 24 32 56
12 Pasir Butiran Kasar Kerikilan 15 15 15 30
13
18 32 38 >60
14 15 15 15
15
16
17
18
19
20
UDS SPT
DS
Kedalaman
(m)
0,0 – 1,0 Lempung Lekat Cokelat - -
1,0 – 6,0 Lempung Tufa’an Cokelat Lekat 8-6 Lunak
6,0 – 8,5 Lempung Pasiran Abu-Abu 8 Lunak
8,5 – 10,5 Pasir Butiran Halus Abu-Abu 51 Padat
10,5 – 15,0 Pasir Butiran Kasar Kerikilan 57 - >60 Padat - Sangat Padat
LOG BOR
Y : 9931109.893 Total Depth : 15 m
GWL : Paraf :
Test / Sample
Kedalaman

Tanggal
(m)

Grafik N
N-1 N-2 N-3 Nspt
0 10 20 30 40 50 60
0
1
2 3 5 8
2 15 15 15 30
3
Lempung Tufa'an Cokelat Lekat
UDS 2 2 3 5
4 15 15 15 30
5
UDS
2 3 3 6
6 15 15 15 30
7
Lempung Pasiran Abu-Abu
2 4 4 8
8 15 15 15 30
9
DS 10 21 30 51
10 15 15 15 30
11
13 24 33 57
12 15 15 15 30
Pasir Butiran Kasar Kerikilan

13
15 28 37 >60
14 15 15 15
15
16
17
18
19
20
UDS SPT
DS
Kedalaman
(m)
1,0 – 3,0 Lempung Tufa’an Merah 6 Lunak
3,0 – 6,0 Pasir Butiran Halus Putih 25 - 45 Sedang - Padat
6,0 – 8,0 Pasir, Koral, Kerikilan 59 Sangat Padat
8,0 – 15,0 Batu Lempung Sisipan Kerikil >60 Sangat Padat
LOG BOR
Y : 9931307.322 Total Depth : 15 m
GWL : Paraf :
Test / Sample
Kedalaman

Tanggal
(m)

Grafik N
N-1 N-2 N-3 Nspt
0 10 20 30 40 50 60
0
1
UDS 2 3 3 6
2 Lempung Tufa'an Merah 15 15 15 30
UDS 6 10 15 25
4 15 15 15 30
Pasir Butiran Halus Putih
5
12 19 26 45
6 15 15 15 30
7 Pasir, Koral, Kerikilan
18 27 32 59
8 15 15 15 30
9
21 30 38 >60
10 15 15 15
11
Batu Lempung Sisipan Kerikil
23 34 42 >60
12 15 15 15
13
25 37 35 >60
14 15 15 15
15
16
17
18
19
20
UDS SPT
DS
Kedalaman
(m)
1,0 – 4,5 Lempung Tufa’an Merah 5–9 Lunak
4,5 – 8,0 Pasir Butiran Halus Putih 20 - 32 Sedang
8,0 – 9,0 Koral Kerikilan - -
9,0 – 15,0 Batu Lempung Sisipan Kerikil 50 - >60 Sangat Padat
LOG BOR
Y : 9931430.502 Total Depth : 15 m
GWL : Paraf :
Test / Sample
Kedalaman

Tanggal
(m)

Grafik N
N-1 N-2 N-3 Nspt
0 10 20 30 40 50 60
0
1
2 2 3 5
2 15 15 15 30
Lempung Tufa'an Merah

3
UDS 2 4 5 9
4 15 15 15 30
5 8 12 20
6 15 15 15 30
Pasir Butiran Halus Putih
7
DS 8 14 18 32
8 15 15 15 30
Koral Kerikilan
9
13 21 29 50
10 15 15 15 30
11
17 26 35 >60
12 Batu Lempung Sisipan Kerikil 15 15 15
13
19 31 42 >60
14 15 15 15
15
16
17
18
19
20
UDS SPT
DS
3.2 Rekapitulasi Hasil Pengujian Laboratorium
3.3. Stratigrafi Tanah
BH-01 BH-02 BH-03 BH-04 BH-05 BH-06 BH-07
0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60
0
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
BH-07
0
BH-06
ϒ = 1,84 t/m3 1
0 w = 33.20 % 5 2
BH-05 Lempung Gs = 2.58
3
c = 0.27 kg/cm2
0 ϒ = 1,95 t/m3 6 49.70o 9 4
w = 22.88 % Lempung
BH-04 Gs = 2.57 3 5
BH-03 ϒ = 1,72 t/m3 c = 0.23 kg/cm2
Pasir Butiran halus - ϒ = 1,74 t/m3
0 8 25 Kasar Kerikilan w = 30.23 % 20 6
w = 21.08 % 51.54o
0 Gs = 2.64 Gs = 2.62 7
c = 0.22 kg/cm2
ϒ = 1,97 t/m3 7 c = 0.20 kg/cm2 5 45 32 8
22.17o 23.72o
w = 27.91 %
8 9
Gs = 2.58 Pasir Butiran halus -
c = 0.23 kg/cm2 9 Lempung 6 6 Kasar Kerikilan 8 59 50 10
10 25.34o 11
ϒ = 1,94 t/m3 Batu Lempung
12 8 8 w = 30.35 %
60 60 12
BH-01 BH-02 12 Lempung 7.5 Gs = 2.60 13
0 Lempung ϒ = 2.05 t/m3 23 51 c = 0.22 kg/cm2 60 60 14
ϒ = 1.82 t/m3
ϒ = 1,83 t/m3 23.72o
1 Pa s iran w =.27.55 % w =.29.69 %
10 15
Gs = 2.59 Gs = 2.58 w = 30.47 %
2 2 c = 0.23 kg/cm2 7 c = 0.03 kg/cm2 48 Gs = 2.58 57 60
36.21 o 46.75 o c = 0.21 kg/cm2
3 3 10 13 ϒ = 2,29 t/m3 15
22.32o
4 14 4 Lempung w = 30.12 % 56 15 60
Pasir Butiran Gs = 2.61 Pasir Butiran kasar
5 halus - kasar Pa s iran 12 60 c = 0.26 kg/cm2
6 28 6 27.90o 60
7 60
Pasir Butiran halus
15
8 41 8 20 15
9 Batu
10 49 44 Lempung
11 ϒ = 1.83 t/m3
12 57 w =.1.69 % 51
Gs = 2.58
13 c = 0.38 kg/cm2
24.23 o
14 60 60
15
16 60 60
17
18 60 60
19
Batu
20 60 60
Lempung
21
22 60 60
23
24 60 60
25
26 60 60
27
28 60 60
29
30 60 60
BAB IV
ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH
4.1 Pendahuluan
Analisis daya dukung tanah meliputi analisis berdasarkan data boring dan data hasil
laboratorium. Tujuan analisis daya dukung tanah dari hasil penyelidikan tanah adalah untuk
mendapatkan daya dukung tanah untuk keperluan desain konstruksi bawah (pondasi). Dengan
adanya data tanah yang memadai dan analisis yang tepat, diharapkan hasil perencanaan seperti
pondasi bangunan, analisa stabilitas lereng dan lain - lain dapat direncanakan dengan optimal, baik
penentuan jenis pondasi, kedalaman dasar pondasi dan jenis/metode penanganan pada kelongsoran
tebing maupun metode pelaksanaan konstruksinya, yang pada gilirannya dapat dihasilkan
perencanaan pondasi yang aman, handal dan ekonomis.
4.2 Perkiraan Daya Dukung Tiang Berdasarkan Nilai N-SPT

Perhitungan daya dukung tiang ini merupakan analisa pada tiang tunggal. Berikut ini
adalah perkiraan kapasitas daya dukung pondasi tiang yang dihitung menggunakan data SPT
boring BH-1 berdasarkan metode L Decourt dalam “Prediction of the bearing capacity of
piles based exclusively on N value of the SPT.”
Qijin = [As x (NS/3)+1] + [Ae x Ne . K]

3
As = Luas selimut tiang

Ae = Luas ujung tiang
Ns = Nilai SPT rata-rata pada selimut tiang
Ne = Nilai SPT rata-rata pada ujung tiang
K = Koefisien tanah dari “decourt’’
- lempung = 12
- lempung berlanau = 20
- lanau berpasir = 25
- pasir = 40
Perkiraan kapasitas daya dukung ijin pondasi tiang (ton/tiang) dengan SF=3 dengan
bentuk penampang tiang segiempat dan bulat tipe beton pracetak adalah sebagai berikut :
dept Nskin Nend qskin Daya Dukung Tiang Tunggal Berdasarkan Nilai SPT ( ton )
TITIK N- qend
(D) GRAFIK N K rata- rata- (t/m2 Diameter tiang berbentuk bulat (cm) Diameter tiang berbentuk segi empat (cm)
BH SPT (t/m ) 2
(m) rata rata ) 30 35 40 50 60 70 30 35 40 30 50 60 70
0.0 0 0 10 20 30 40 50 60 0 - - - - - - - - - -
2.0 2 12 1.00 8.0 1.33 96.0 3.10 4.05 5.14 7.68 10.72 14.26 3.95 5.16 6.54 3.95 9.78 13.65 18.17
4.0 14 40 1.00 21.0 1.33 840.0 21.46 28.88 37.40 57.74 82.48 111.61 27.33 36.79 47.64 27.33 73.56 105.07 142.18
6.0 28 40 5.33 34.5 2.78 1,380.0 37.73 50.34 64.75 99.00 140.46 189.15 48.07 64.13 82.49 48.07 126.11 178.93 240.96
8.0 41 40 5.33 39.3 2.78 1,573.3 44.03 58.57 75.17 114.55 162.16 218.01 56.09 74.61 95.76 56.09 145.93 206.58 277.72
10.0 49 40 11.00 49.0 4.67 1,960.0 60.81 79.92 101.60 152.64 213.94 285.50 77.47 101.81 129.42 77.47 194.44 272.53 363.69
12.0 57 40 17.00 55.3 6.67 2,213.3 77.24 100.25 126.16 186.66 258.74 342.40 98.40 127.71 160.71 98.40 237.78 329.60 436.18
14.0 60 40 22.33 59.0 8.44 2,360.0 92.70 118.96 148.30 216.25 296.56 389.21 118.09 151.54 188.92 118.09 275.48 377.78 495.81
BH-01
16.0 60 40 27.29 60.0 10.10 2,400.0 107.24 136.10 168.10 241.53 327.52 426.06 136.61 173.38 214.15 136.61 307.68 417.22 542.76
18.0 60 40 31.38 60.0 11.46 2,400.0 121.28 152.49 186.83 264.94 355.61 458.83 154.50 194.25 238.00 154.50 337.50 453.00 584.50
20.0 60 40 34.56 60.0 12.52 2,400.0 135.14 168.65 205.30 288.03 383.31 491.16 172.15 214.84 261.53 172.15 366.91 488.30 625.68
22.0 60 40 37.10 60.0 13.37 2,400.0 148.86 184.66 223.60 310.89 410.75 523.17 189.63 235.23 284.84 189.63 396.04 523.25 666.46
24.0 60 40 39.18 60.0 14.06 2,400.0 162.48 200.55 241.76 333.60 438.00 554.96 206.98 255.48 307.98 206.98 424.97 557.96 706.96
26.0 60 40 40.92 60.0 14.64 2,400.0 176.03 216.36 259.83 356.19 465.10 586.58 224.24 275.62 330.99 224.24 453.74 592.49 747.24
28.0 60 40 42.38 60.0 15.13 2,400.0 189.53 232.11 277.82 378.68 492.09 618.07 241.44 295.68 353.91 241.44 482.39 626.87 787.35
30.0 60 40 43.64 60.0 15.55 2,400.0 202.98 247.80 295.76 401.10 519.00 649.46 258.57 315.67 376.76 258.57 510.95 661.14 827.33
TITI N- qend
K BH SPT 2
(t/m )
(m) rata rata ) 30 35 40 50 55 60 70 30 35 40 50 55 60 70
0.0 0 0 10 20 30 40 50 60 0 - - - - - - - - - - -
2.0 7 12 3.50 5.5 2.17 66.0 2.91 3.70 4.58 6.59 7.72 8.94 11.64 3.71 4.72 5.83 8.39 9.83 11.39 14.82
4.0 4 12 3.50 5.0 2.17 60.0 4.13 5.10 6.14 8.46 9.74 11.09 14.04 5.27 6.49 7.82 10.78 12.41 14.13 17.89
6.0 6 12 3.67 13.0 2.22 156.0 7.86 9.88 12.11 17.18 20.02 23.07 29.77 10.01 12.59 15.43 21.89 25.51 29.39 37.92
8.0 20 12 3.67 23.3 2.22 280.0 12.18 15.49 19.17 27.62 32.40 37.54 48.93 15.51 19.73 24.41 35.19 41.27 47.82 62.33
10.0 44 40 4.25 38.3 2.42 1,533.3 43.70 58.00 74.31 112.95 135.28 159.62 214.31 55.67 73.89 94.67 143.89 172.33 203.33 273.00
12.0 51 40 7.40 51.7 3.47 2,066.7 61.73 81.48 103.94 156.97 187.53 220.80 295.46 78.64 103.80 132.41 199.96 238.90 281.28 376.38
14.0 60 40 13.50 57.0 5.50 2,280.0 77.87 101.29 127.69 189.45 224.80 263.13 348.75 99.20 129.03 162.67 241.33 286.37 335.20 444.27
BH-02
16.0 60 40 18.86 60.0 7.29 2,400.0 93.12 119.63 149.28 218.01 257.08 299.29 393.13 118.63 152.40 190.17 277.71 327.49 381.26 500.80
18.0 60 40 24.00 60.0 9.00 2,400.0 107.39 136.28 168.30 241.78 283.23 327.82 426.41 136.80 173.60 214.40 308.00 360.80 417.60 543.20
20.0 60 40 28.00 60.0 10.33 2,400.0 121.41 152.64 187.00 265.16 308.94 355.87 459.14 154.67 194.44 238.22 337.78 393.56 453.33 584.89
22.0 60 40 31.20 60.0 11.40 2,400.0 135.27 168.81 205.48 288.25 334.35 383.58 491.47 172.32 215.04 261.76 367.20 425.92 488.64 626.08
24.0 60 40 33.82 60.0 12.27 2,400.0 149.01 184.83 223.80 311.15 359.53 411.05 523.52 189.82 235.45 285.09 396.36 458.00 523.64 666.91
26.0 60 40 36.00 60.0 13.00 2,400.0 162.65 200.75 241.99 333.89 384.55 438.34 555.36 207.20 255.73 308.27 425.33 489.87 558.40 707.47
28.0 60 40 37.85 60.0 13.62 2,400.0 176.23 216.59 260.09 356.51 409.43 465.49 587.04 224.49 275.91 331.32 454.15 521.57 592.98 747.82
30.0 60 40 39.43 60.0 14.14 2,400.0 189.75 232.36 278.11 379.04 434.22 492.53 618.58 241.71 296.00 354.29 482.86 553.14 627.43 788.00
Pekerjaan Soil Test Untuk Infrastruktur Jetty Pada Desa Batu Tuhup Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah 25
TITI N- qend
K BH SPT (t/m ) 2
(m) rata rata ) 30 35 40 45 50 60 70 30 35 40 45 50 60 70
0.0 0 0 10 20 30 40 50 60 0 - - - - - - - -
2.0 8 12 4.00 9.0 2.33 108.0 4.01 5.17 6.48 7.92 9.51 13.10 17.27 5.11 6.59 8.25 10.09 12.11 16.69 22.00
4.0 10 12 4.00 10.0 2.33 120.0 5.76 7.27 8.93 10.75 12.73 17.17 22.22 7.33 9.26 11.38 13.70 16.22 21.87 28.31
6.0 12 12 6.00 10.7 3.00 128.0 8.67 10.70 12.89 15.26 17.79 23.36 29.60 11.04 13.63 16.43 19.44 22.67 29.76 37.71
8.0 10 12 7.50 11.7 3.50 140.0 12.09 14.74 17.58 20.61 23.81 30.77 38.47 15.40 18.78 22.40 26.25 30.33 39.20 49.00
BH-03
10.0 13 12 8.00 27.7 3.67 332.0 19.33 24.07 29.25 34.86 40.91 54.30 69.43 24.63 30.67 37.26 44.41 52.11 69.17 88.45
12.0 60 12 8.83 44.3 3.94 532.0 27.39 34.39 42.09 50.48 59.57 79.84 102.89 34.89 43.81 53.62 64.31 75.89 101.71 131.07
14.0 60 40 16.14 60.0 6.38 2,400.0 84.57 109.66 137.88 169.25 203.75 282.18 373.17 107.73 139.69 175.64 215.60 259.56 359.47 475.38
16.0
18.0
20.0
depth Daya Dukung Tiang Tunggal Berdasarkan Nilai SPT ( ton )

TITIK Nskin Nend qskin
(D) N-SPT GRAFIK N K qend (t/m2) Diameter tiang berbentuk bulat (cm) Diameter tiang berbentuk segi empat (cm)
BH rata-rata rata-rata 2
(t/m )
(m) 30 35 40 45 50 60 70 30 35 40 45 50 60 70
0.0 0 0 10 20 30 40 50 60 0 - - - - - - - - - - -
2.0 7 12 3.50 8.0 2.17 96.0 3.62 4.66 5.83 7.13 8.55 11.76 15.48 4.61 5.94 7.43 9.08 10.89 14.99 19.72
4.0 9 12 3.50 9.3 2.17 112.0 5.36 6.76 8.32 10.02 11.86 15.99 20.71 6.83 8.62 10.60 12.76 15.11 20.37 26.38
6.0 12 12 5.33 14.7 2.78 176.0 9.38 11.75 14.35 17.18 20.24 27.05 34.78 11.95 14.96 18.28 21.88 25.78 34.45 44.30
8.0 23 12 7.00 27.7 3.33 332.0 16.19 20.41 25.06 30.15 35.67 48.02 62.11 20.63 26.00 31.93 38.41 45.44 61.17 79.12
BH-04
10.0 48 40 10.20 42.3 4.40 1,693.3 53.69 70.40 89.32 110.45 133.80 187.14 249.35 68.40 89.68 113.78 140.70 170.44 238.40 317.64
12.0 56 40 16.50 54.7 6.50 2,186.7 75.99 98.67 124.20 152.60 183.86 254.97 337.52 96.80 125.69 158.22 194.40 234.22 324.80 429.96
14.0 60 40 22.14 58.0 8.38 2,320.0 91.48 117.35 146.25 178.20 213.17 292.23 383.43 116.53 149.49 186.31 227.00 271.56 372.27 488.44
16.0
18.0
20.0

BH rata-rata rata-rata (t/m2)
(m) 30 35 40 45 50 60 70 30 35 40 45 50 60 70
0.0 0 0 10 20 30 40 50 60
0 - - - - - - - - - - -
2.0 6 12 3.00 15.5 2.00 186.0 5.64 7.43 9.46 11.74 14.26 20.03 26.78 7.18 9.46 12.05 14.96 18.17 25.52 34.11
4.0 25 40 3.00 25.3 2.00 1,013.3 26.38 35.41 45.77 57.46 70.48 100.48 135.79 33.60 45.11 58.31 73.20 89.78 128.00 172.98
6.0 45 40 10.33 43.0 4.44 1,720.0 48.88 64.90 83.18 103.70 126.47 178.77 240.07 62.27 82.68 105.96 132.10 161.11 227.73 305.82
8.0 59 40 19.00 54.7 7.33 2,186.7 69.92 91.58 116.11 143.50 173.75 242.83 323.35 89.07 116.67 147.91 182.80 221.33 309.33 411.91
BH-06
10.0 60 40 27.00 59.7 10.00 2,386.7 87.61 113.14 141.79 173.56 208.46 287.62 379.28 111.60 144.12 180.62 221.10 265.56 366.40 483.16
12.0 60 40 32.50 60.0 11.83 2,400.0 101.11 128.95 159.93 194.05 231.31 315.26 411.76 128.80 164.27 203.73 247.20 294.67 401.60 524.53
14.0 60 40 36.43 60.0 13.14 2,400.0 114.30 144.34 177.51 213.83 253.29 341.63 442.53 145.60 183.87 226.13 272.40 322.67 435.20 563.73
16.0
18.0
20.0

TITIK Nskin rata- Nend qskin
BH rata rata-rata (t/m )2
(m) 30 35 40 45 50 60 70 30 35 40 45 50 60 70
0.0 0 0 10 20 30 40 50 60
0 - - - - - - - - - - -
2.0 8 12 4.00 6.5 2.33 78.0 3.30 4.21 5.22 6.33 7.54 10.28 13.42 4.21 5.36 6.65 8.07 9.61 13.09 17.10
4.0 5 12 4.00 6.3 2.33 76.0 4.72 5.86 7.09 8.42 9.86 13.02 16.58 6.01 7.46 9.03 10.73 12.56 16.59 21.12
6.0 6 12 4.33 6.3 2.44 76.0 6.40 7.81 9.32 10.94 12.65 16.37 20.49 8.15 9.95 11.88 13.93 16.11 20.85 26.10
8.0 8 12 4.75 21.7 2.58 260.0 12.61 15.90 19.54 23.51 27.82 37.47 48.48 16.07 20.26 24.89 29.95 35.44 47.73 61.76
BH-05
10.0 51 40 5.40 38.7 2.80 1,546.7 45.22 59.83 76.48 95.14 115.83 163.28 218.82 57.60 76.22 97.42 121.20 147.56 208.00 278.76
12.0 57 40 13.00 56.0 5.33 2,240.0 72.85 95.25 120.58 148.84 180.03 251.20 334.10 92.80 121.33 153.60 189.60 229.33 320.00 425.60
14.0 60 40 19.29 58.5 7.43 2,340.0 87.76 113.11 141.51 172.97 207.50 285.74 376.22 111.80 144.08 180.27 220.35 264.33 364.00 479.27
16.0
18.0
20.0

BH rata-rata rata-rata (t/m2)
(m) 30 35 40 45 50 60 70 30 35 40 45 50 60 70
0.0 0 0 10 20 30 40 50 60 0 - - - - - - - - - - -
2.0 5 12 2.50 7.0 1.83 84.0 3.13 4.04 5.05 6.18 7.41 10.22 13.46 3.99 5.14 6.44 7.87 9.44 13.01 17.14
4.0 9 12 2.50 11.3 1.83 136.0 5.51 7.05 8.76 10.66 12.73 17.42 22.81 7.01 8.98 11.16 13.58 16.22 22.19 29.06
6.0 20 40 4.67 20.3 2.56 813.3 23.97 31.69 40.47 50.32 61.23 86.25 115.52 30.53 40.37 51.56 64.10 78.00 109.87 147.16
8.0 32 40 8.50 34.0 3.83 1,360.0 41.66 54.83 69.78 86.51 105.02 147.37 196.84 53.07 69.84 88.89 110.20 133.78 187.73 250.76
BH-07
10.0 50 40 13.20 47.3 5.40 1,893.3 61.54 80.47 101.88 125.76 152.12 212.26 282.32 78.40 102.51 129.78 160.20 193.78 270.40 359.64
12.0 60 40 19.33 56.7 7.44 2,266.7 81.43 105.38 132.30 162.18 195.03 269.62 356.08 103.73 134.24 168.53 206.60 248.44 343.47 453.60
14.0 60 40 25.14 60.0 9.38 2,400.0 97.76 125.04 155.46 189.03 225.73 308.56 403.94 124.53 159.29 198.04 240.80 287.56 393.07 514.58
16.0
18.0
20.0
4.3. Analisa Kestabilan Lereng
Analisa stabilitas lereng didasarkan pada konsep keseimbangan plastis batas. Analisis
stabilitas adalah untuk menentukan faktor aman dari bidang longsor yang potensial. Faktor aman
suatu lereng harus memperhatikan tegangan geser rata-rata sepanjang bidang longsor yang potensial
dan kuat geser tanah rata-rata sepanjang permukaan longsoran. Jadi faktor aman merupakan nilai
banding antara gaya yang menaham dan yang menggerakkan.
Ilustrasi dari gaya-gaya yang bekerja pada suatu permukaan lereng tak terhingga (Infinite Slope)
Tegangan normal (σ) dan gaya geser (τ) pada bidang longsor per satuan lebar adalah sebagai berikut :
σ = W cos θ = ϒ. h . cos θ . cos θ τ = W sin θ
σ = ϒ. h . cos2 θ τ = ϒ. h . cos θ . sin θ
Gaya geser yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut : (Teori Mohr – Coulomb) :
τd = cd + σ tg d
Sehingga didapatkan persamaan :

F = faktor aman.
𝐶 tg
𝐹 + tg ∝ θ = sudut kemiringan tebing.
𝛾.ℎ 𝑐𝑜𝑠 2∝ tg ∝
c = Kohesi tanah.
= sudut geser dalam tanah.
Jika F > 1, kondisi lereng aman.
ϒ = berat volume tanah.
Jika F = 1, kondisi lereng hampir runtuh.
Jika F < 1, kondisi lereng runtuh
Untuk tanah yang mempunyai dan c, akan mempunyai ketinggian maksimum (hc) dimana lereng dalam
kondisi kritis akan longsor.
𝐶
ℎ𝑐 𝛾. 𝑐𝑜𝑠 2∝ ( tg ∝ − tg )
4.3.1 Ketinggian Kritis (hc) Lereng Maksimum
Titik BH-03
Sudut θ Sudut θ Sudut θ Sudut θ Sudut θ
KET
20 25 30 35 40
h (m) Fk hc (m) Fk hc (m) Fk hc (m) Fk hc (m) Fk hc (m)
1 4.273 3.548 3.100 2.818 2.649
2 2.457 2.024 1.752 1.575 1.463
3 1.852 1.516 1.303 1.161 3.725 1.068 3.283
4 1.549 1.262 1.078 4.523 0.954 0.871
5 1.367 1.110 0.943 0.830 0.752
6 1.246 1.008 6.097 0.853 0.747 0.673
7 1.160 0.935 0.789 0.688 0.617
8 1.095 10.108 0.881 0.741 0.644 0.574
9 1.044 0.839 0.703 0.609 0.541
10 1.004 0.805 0.673 0.581 0.515
11 0.971 0.777 0.649 0.559 0.493
12 0.943 0.754 0.629 0.540 0.475
13 0.920 0.735 0.611 0.524 0.460
14 0.900 0.718 0.596 0.510 0.447
15 0.883 0.703 0.584 0.499 0.436
Titik BH-04

KET
20 25 30 35 40
1 4.087 3.402 2.981 2.718 2.565
2 2.278 1.884 1.638 1.481 1.384 2.964
3 1.675 1.378 1.191 3.811 1.069 3.272 0.990
4 1.373 1.125 4.787 0.967 0.862 0.794
5 1.192 0.973 0.833 0.739 0.676
6 1.072 6.809 0.872 0.743 0.656 0.597
7 0.985 0.799 0.679 0.597 0.541
8 0.921 0.745 0.631 0.553 0.498
9 0.871 0.703 0.594 0.519 0.466
10 0.830 0.669 0.564 0.491 0.439
11 0.798 0.642 0.540 0.469 0.418
12 0.770 0.619 0.519 0.450 0.400
13 0.747 0.599 0.502 0.434 0.385
14 0.727 0.583 0.487 0.420 0.372
15 0.710 0.568 0.474 0.409 0.361
Titik BH-05

KET
20 25 30 35 40
1 3.787 3.171 2.798 2.571 2.446
2 1.952 1.631 1.436 2.941 1.316 2.673 1.248 2.524
3 1.340 1.118 3.389 0.982 0.898 0.849
4 1.035 4.157 0.861 0.755 0.688 0.650
5 0.851 0.707 0.619 0.563 0.530
6 0.729 0.605 0.528 0.479 0.450
7 0.641 0.531 0.463 0.419 0.393
8 0.576 0.476 0.414 0.375 0.350
9 0.525 0.434 0.376 0.340 0.317
10 0.484 0.399 0.346 0.312 0.290
11 0.451 0.371 0.321 0.289 0.269
12 0.423 0.348 0.301 0.270 0.250
13 0.399 0.328 0.283 0.254 0.235
14 0.379 0.311 0.268 0.240 0.222
15 0.362 0.297 0.255 0.228 0.210
Titik BH-06

KET
20 25 30 35 40
1 5.909 4.863 4.204 3.775 3.500
2 3.769 3.067 2.615 2.311 2.103
3 3.056 2.469 2.086 1.823 1.638
4 2.699 2.169 1.821 1.579 1.405
5 2.485 1.990 1.662 1.432 1.265
6 2.342 1.870 1.556 1.335 1.172
7 2.240 1.784 1.481 1.265 1.106
8 2.164 1.720 1.424 1.213 1.056 9.520
9 2.104 1.670 1.380 1.172 1.017
10 2.057 1.631 1.345 1.139 0.986
11 2.018 1.598 1.316 1.113 0.961
12 1.986 1.571 1.292 1.091 19.096 0.939
13 1.958 1.548 1.271 1.072 0.921
14 1.935 1.528 1.254 1.056 0.906
15 1.914 (6.807) 1.511 (13.235) 1.239 (118.332) 1.042 0.893
Titik BH-07
KET
20 25 30 35 40
1 6.050 4.999 4.342 3.920 3.658
2 3.690 3.019 2.590 2.306 2.117
3 2.904 2.359 2.006 1.768 1.604
4 2.510 2.029 1.715 1.499 1.347
5 2.274 1.831 1.539 1.337 1.193
6 2.117 1.699 1.423 1.230 1.091 7.285
7 2.005 1.604 1.339 1.153 1.017
8 1.921 1.534 1.277 1.095 10.469 0.962
9 1.855 1.479 1.228 1.050 0.919
10 1.803 1.435 1.189 1.014 0.885
11 1.760 1.399 1.157 0.985 0.857
12 1.724 1.369 1.131 0.961 0.834
13 1.694 1.343 1.108 0.940 0.814
14 1.668 1.321 1.089 21.732 0.922 0.797
15 1.645 (14.277) 1.303 (102.706) 1.072 0.907 0.783
4.3.2 Analisa Hasil Keamanan Lereng
Analisa keamaman terhadap lereng seperti di simulasikan dalam Bab 4.3 adalah suatu lereng
dengan permukaan tak terhingga (Infinite Slope) . Dalam beberapa alternatif sudat kemiringan yang di
berikan mulai 20O, 25O, 30O, 35O, 40 O dan 45O memberikan ketinggian kritis (hc) yang berbeda
beda. Dari hasil analisa perhitungan diatas terlihat bahwa parameter tanah yaitu kohesi dan sudut
geser dalam dan kemiringan lereng sangat berpengaruh terhadap faktor keamanannya. Terlihat
bahwa semakin besar kemiringan suatu lereng maka akan memberikan nilai ketinggian kritis (hc)
lebih rendah dibandingkan dengan kemiringan lereng yang lebih kecil.
4.4. Analisa Konsolidasi dan Penurunan
Apabila penekanan suatu lapisan tanah tergantung pada waktu, pengaruhnya disebut
penurunan konsolidasi atau dikenal dengan istilah konsolidasi saja. proses dimana tanah butir halus
mengalami kompresi akibat beban dalam suatu periode waktu tertentu, akibat disipasi air pori
(pengaliran air keluar dari pori tanah) yang mengakibatkan terjadinya penurunan pada tanah. Teori
konsolidasi satu dimensi menurut menurut terzaghi (1925) dengan anggapan ;
- Tanah homogen
- Tanah lempung jenuh sempurna
- Partikel pada dan air tidak mudah mampat
- Arah pemampatan dan aliran air pori vertikal
- Regangan kecil
- Berlaku hukum Darcy
- Koefisien permeabilitas (k) dan koefisien perubahan volume (m v) konstan
- Ada hubungan khusus antara angka pori dan tegangan efektif.
Hitungan Penurunan Konsolidasi menggunakan rumusan berikut :
Dimana : Sc = penurunan tanah (mm)

Cc = indeks pemampatan
H = tinggi lintasan drainase terpanjang (m)
eo = angka pori awal
po’ = tekanan overburden (t/m2)
p = tambahan tegangan (t/m2)
Hitungan kecepatan penurunan konsolidasi dengan faktor waktu menggunakan rumusan berikut :
𝐶𝑣 . 𝑡
𝑇𝑣
𝐻2
Dimana : Tv = faktor waktu
Cv = koefisien konsolidasi
H = tinggi lintasan drainase terpanjang (m)
t = periode waktu
Berdasarkan parameter tanah lempung yang di dapatkan dari hasil pengujian konsolidasi di
laboratorium, maka dapat kita perhitungkan besarnya penurunan yang terjadi dan berapa lama
perode waktunya seperti dalam tabel berikut ini :
Tebal Ht =
ϒ1 CV (10-4) po Sc = 40 mm Sc = 50 mm Sc = 60 mm Sc = 70 mm Sc = 80 mm Sc = 90 mm Sc = 100 mm
(H) Lapisan H/2
Titik CC eo
Tanah 2 t = p = t = p = t = p = p = t = p = t = p = t =
(m) (m) (t/m3) cm2/dt (t/m2) p = t/m 2 2 2 t = thn 2 2 2
thn t/m thn t/m thn t/m t/m thn t/m thn t/m thn
BH-03 10.0 Lempung 5.0 1.97 3.950 0.25 0.68 9.85 0.629 25.2 0.79 39.4 0.96 56.7 1.13 77.2 1.30 100.8 1.47 127.6 1.65 157.5
BH-04 7.5 Lempung 3.75 1.72 7.75 0.27 0.84 6.45 0.563 7.2 0.71 11.3 0.86 16.3 1.02 22.1 1.18 28.9 1.34 36.6 1.50 45.2
BH-05 6.0 Lempung 3.0 1.95 4.75 0.16 0.62 5.85 0.98 7.5 1.25 11.8 1.54 17.0 1.83 23.1 2.13 30.2 2.45 38.2 2.78 47.2
BH-06 3.0 Lempung 1.5 1.84 4.99 0.21 0.77 2.76 0.82 1.8 1.05 2.8 1.31 4.0 1.58 5.5 1.87 7.2 2.18 9.1 2.51 11.2
BH-07 4.0 Lempung 2.0 1.84 8.84 0.13 0.98 3.68 1.55 1.8 2.02 2.8 2.55 4.1 3.12 5.5 3.74 7.2 4.42 9.1 5.16 11.3
Dari tabel diatas dapat kita perkiraan besarnya tambahan tegangan (p) diatasnya yang bisa di berikan dengan memperhitungkan batas
penurunan yang diijinkan (Sc) dan berapa lama waktu (t) proses tersebut akan terjadi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian lapangan dan laboratorium dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Bor dalam di Titik BH-01
Dari hasil pengujian pekerjaan lapangan yaitu boring di titik BH – 01 adalah Lempung
Pasiran Cokelat sampai kedalaman 3,0 meter dengan nilai N-SPT 2 dengan konsistensi lunak.
Setelah kedalaman 3,0 meter sampai kedalaman 6,5 meter lapisan tanahnya adalahPasir
Butiran Halus Abu-Abu dengan nilai N-SPT 14-28 dengan konsistensi sedang. Kemudian
dari kedalaman 6,5 meter sampai kedalaman 7,0 meter lapisan tanahnya adalah Pasir Kasar.
Hingga akhir pengeboran nilai N-SPT meningkat signifikan sampai pada kedalaman 30,0 meter
kekuatan tanah sudah sangat padat dengan nilai N-SPT mencapai 41 - >60 dengan lapisan
tanahnya adalah Batu Lempung Abu-Abu Padat Keras. Dengan melihat nilai N-SPT pada
boring BH-01 ini, maka disarankan struktur pondasi harus menggunakan pondasi dalam
seperti tiang pancang dengan ukuran dan bentuk pondasi sesuai dengan beban rencana kerja.

Dari hasil pengujian pekerjaan lapangan yaitu boring di titik BH-02 adalah Lempung
Pasiran Butiran Halus Lunak Cokelat sampai kedalaman 6,0 meter dengan nilai N-SPT 3-6
dengan konsistensi lunak. Setelah kedalaman 6,0 meter sampai kedalaman 8,0 meter lapisan
tanahnya adalah Lempung Pasiran Kuning dengan nilai N-SPT 20 dengan konsistensi sedang.
Hingga akhir pengeboran nilai N-SPT meningkat signifikan sampai pada kedalaman 30,0 meter kekuatan
tanah sudah sangat padat dengan nilai N-SPT 44 - > 60 dan lapisan tanahnya adalah Batu Lempung
Abu-Abu Padat Keras. Dengan melihat nilai N-SPT pada boring BH-02 ini, maka disarankan
struktur pondasi harus menggunakan pondasi dalam seperti tiang pancang dengan ukuran dan
bentuk pondasi sesuai dengan beban rencana kerja.

Lekat Cokelat sampai kedalaman 1,0. Setelah kedalaman 1,0 meter sampai kedalaman 3,0
meter lapisan tanahnya adalah Lempung Lekat Merah dengan nilai N-SPT 8 dengan
konsistensi lunak. Setelah kedalaman 3,0 meter sampai kedalaman 7,0 meter lapisan tanahnya
adalah Lempung Tufa’an Cokelat Lekat dengan nilai N-SPT 10-12 dengan konsistensi
sedang. Setelah kedalaman 7,0 meter sampai kedalaman 10,0 meter lapisan tanahnya adalah
Lempung Lekat Abu-Abu Lunak dengan nilai N-SPT 10-13 dengan konsistensi sedang.
Kemudian pada kedalaman 10,0 meter sampai kedalaman 12,0 meter lapisan tanahnya adalah
Lempung Pasiran Abu-Abu dengan nilai N-SPT >60 dengan konsistensi sangat padat. Hingga
akhir pengeboran nilai N-SPT meningkat signifikan sampai pada kedalaman 15,0 meter kekuatan tanah
sudah sangat padat dengan nilai N-SPT > 60 dan lapisan tanahnya adalah Pasir Butiran Halus
Lepas. Dengan melihat nilai N-SPT pada boring BH-03 ini, maka disarankan struktur pondasi
harus menggunakan pondasi dalam seperti tiang pancang atau bored pile dengan ukuran dan
bentuk pondasi sesuai dengan beban rencana kerja.
Lekat Cokelat sampai kedalaman 2,0 dengan nilai N-SPT 7 dengan konsistensi lunak. Setelah
kedalaman 2,0 meter sampai kedalaman 7,5 meter lapisan tanahnya adalah Lempung Tufa’an
Cokelat Lekat dengan nilai N-SPT 9-12 dengan konsistensi sedang. Setelah kedalaman 7,5
meter sampai kedalaman 9,0 meter lapisan tanahnya adalah Pasir Lanauan Abu-Abu dengan
nilai N-SPT 23 dengan konsistensi sedang. Hingga akhir pengeboran nilai N-SPT meningkat
signifikan sampai pada kedalaman 15,0 meter kekuatan tanah sudah sangat padat dengan nilai N-SPT 48
- > 60 dan lapisan tanahnya adalah Pasir Butiran Kasar Kerikilan. Dengan melihat nilai N-SPT
pada boring BH-04 ini, maka disarankan struktur pondasi harus menggunakan pondasi dalam
seperti tiang pancang atau bored pile dengan ukuran dan bentuk pondasi sesuai dengan beban
rencana kerja.
meter lapisan tanahnya adalah Lempung Tufa’an Cokelat Lekat dengan nilai N-SPT 8-6
dengan konsistensi lunak. Setelah kedalaman 6,0 meter sampai kedalaman 8,5 meter lapisan
tanahnya adalah Lempung Pasiran Abu-Abu dengan nilai N-SPT 8 dengan konsistensi lunak.
Pasir Butiran Halus Abu-Abu dengan nilai N-SPT 51 dengan konsistensi padat. Hingga akhir
pengeboran nilai N-SPT meningkat signifikan sampai pada kedalaman 15,0 meter kekuatan tanah sudah
sangat padat dengan nilai N-SPT 57 - > 60 dan lapisan tanahnya adalah Pasir Butiran Kasar
Kerikilan. Dengan melihat nilai N-SPT pada boring BH-05 ini, maka disarankan struktur
pondasi harus menggunakan pondasi dalam seperti tiang pancang atau bored pile dengan
ukuran dan bentuk pondasi sesuai dengan beban rencana kerja.
meter lapisan tanahnya adalah Lempung Tufa’an Merah dengan nilai N-SPT 6 dengan
adalah Pasir Butiran Halus Putih dengan nilai N-SPT 23-45 dengan konsistensi sedang-padat.
Pasir, Koral, Kerikilan dengan nilai N-SPT 59 dengan konsistensi sangat padat. Hingga akhir
pengeboran nilai N-SPT meningkat signifikan sampai pada kedalaman 15,0 meter kekuatan tanah sudah
sangat padat dengan nilai N-SPT > 60 dan lapisan tanahnya adalah Batu Lempung Sisipan Kerikil.
Dengan melihat nilai N-SPT pada boring BH-06 ini, maka disarankan struktur pondasi harus
menggunakan pondasi dalam seperti tiang pancang atau bored pile dengan ukuran dan bentuk
pondasi sesuai dengan beban rencana kerja.
meter lapisan tanahnya adalah Lempung Tufa’an Merah dengan nilai N-SPT 5-9 dengan
adalah Pasir Butiran Halus Putih dengan nilai N-SPT 20-32 dengan konsistensi sedang.
Koral Kerikilan. Hingga akhir pengeboran nilai N-SPT meningkat signifikan sampai pada kedalaman
15,0 meter kekuatan tanah sudah sangat padat dengan nilai N-SPT 50 - > 60 dan lapisan tanahnya
adalah Batu Lempung Sisipan Kerikil. Dengan melihat nilai N-SPT pada boring BH-07 ini,
maka disarankan struktur pondasi harus menggunakan pondasi dalam seperti tiang pancang
atau bored pile dengan ukuran dan bentuk pondasi sesuai dengan beban rencana kerja.
6. Sebagai acuan dalam perencanaan, dapat menggunakan pendekatan perkiraan daya dukung
pondasi tiang yang di hitung berdasarkan hasil pengujian sondir dan SPT seperti tertuang
dalam Bab IV (Analisa Daya Dukung).
7. Dalam analisa kestabilan lereng dalam Bab 4.3 dapat juga digunakan sebagai pendekatan
perhitungan dengan memperhatikan batas ketinggian dan kemiringan yang diijinkan, apabila
melewati batasan tersebut maka akan mengalami keruntuhan F < 1
8. Dalam analisa kosnsolidasi dan penurunan dalam Bab 4.4, dapat juga digunakan sebagai
pendekatan perhitungan besarnya tegangan yang bisa di berikan dengan memperhitungkan
batas penurunan yang diijinkan dan berapa lama proses tersebut akan terjadi.
9. Adapun segala keputusan yang berkaitan dengan design serta alternatif pemilihan pondasi
menjadi wewenang dan tanggung jawab perencana.
Demikian laporan hasil penyelidikan tanah ini dibuat, atas perhatian dan kerjasamanya
diucapkan terima kasih.
Raya Provinsi Kalimantan Tengah
HASIL PENGUJIAN
LABORATORIUM
FOTO PELAKSANAAN
PEKERJAAN BOR DALAM
TITIK BH – 01
TITIK BH – 02
TITIK BH – 03
TITIK BH – 04
TITIK BH – 05
TITIK BH – 06
TITIK BH – 07
SAMPEL DALAM CORE BOX BH-01

Laporan Akhir BBM Revisi

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Akhir BBM Revisi

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAPORAN AKHIR

HASIL PENYELIDIKAN TANAH

PEKERJAAN SOIL TEST INFRASTRUKTUR JETTY

PT. BUMI BARITO MINERAL

Palangka Raya, 27 Mei 2022

ATIKAH HARAHAP, S.T.

SURAT PENGANTAR .................................................................................................................. i

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii

1.1 Informasi Pekerjaan ...................................................................................................................... 1

BAB II METODOLOGI PENYELIDIKAN

2.1 Pekerjaaan Lapangan .................................................................................................................... 3

BAB III HASIL HASIL PENYELIDIKAN TANAH

3.1 Hasil Pengujian Boring Tanah di Lapangan ................................................................................. 5

BAB IV ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH

4.1 Pendahuluan ............................................................................................................................... 24

5.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 33

1.1 Informasi Pekerjaan

Pekerjaan : Pekerjaan Soil Test Untuk Infrastruktur Jetty.

1.2 Uraian Pekerjaan

Gambar Sketsa Lokasi

2.1 Pekerjaaan Lapangan

Pengeboran dimaksudkan untuk mengetahui stratigrafi (profil) sub lapisan tanah di

2.2 Kegiatan Laboratorium:

a. Kadar Air Alami (Natural Water Content)

3.1 Hasil Pengujian Boring Tanah di Lapangan

Dari hasil boring titik BH-01 dapat di deskripsikan sebagai berikut:

0,0 – 3,0 Lempung Pasiran Coklat 2 Lunak

3,0 – 6,5 Pasir Butiran Halus Abu-Abu 14 - 28 Sedang

6,5 – 7,0 Pasir Kasar - -

Batu Lempung Abu-Abu Padat

Standart Penetration Test (SPT)

Simbol Deskripsi No. Pukulan Nilai

Pasir Butiran Halus Abu-Abu

Standart Penetration Test (SPT)

Simbol Deskripsi No. Pukulan Nilai

25 Batu Lempung Abu-Abu Padat Keras

Lempung Pasiran Butiran Halus

6,0 – 8,0 Lempung Pasiran Kuning 20 Sedang

Batu Lempung Abu-Abu Padat

Standart Penetration Test (SPT)

Simbol Deskripsi No. Pukulan Nilai

Pasir Butiran Halus Abu-Abu

Standart Penetration Test (SPT)

Simbol Deskripsi No. Pukulan Nilai

25 Batu Lempung Abu-Abu Padat Keras

0,0 – 1,0 Lempung lekat Cokelat - -

1,0 – 3,0 Lempung lekat Merah 8 Lunak

3,0 – 7,0 Lempung Tufa’an Cokelat Lekat 10 - 12 Sedang

7,0 – 10,0 Lempung Lekat Abu-Abu Lunak 10 - 13 Sedang

10,0 – 12,0 Lempung Pasiran Abu-Abu >60 Sangat Padat

12,0 – 15,0 Pasir Butiran Halus Lepas >60 Sangat Padat

Standart Penetration Test (SPT)

Simbol Deskripsi No. Pukulan Nilai

5 Lempung Tufa'an Cokelat Lekat

11 Lempung Pasiran Abu-Abu

0,0 – 2,0 Lempung Lekat Cokelat 7 -

2,0 – 7,5 Lempung Tufa’an Cokelat Lekat 9 - 12 Sedang

7,5 – 9,0 Pasir Lanauan Abu-Abu 23 Sedang

Standart Penetration Test (SPT)

Simbol Deskripsi No. Pukulan Nilai

1 Lempung Lekat Cokelat

Lempung Tu'faan Cokelat Lekat

0,0 – 1,0 Lempung Lekat Cokelat - -

1,0 – 6,0 Lempung Tufa’an Cokelat Lekat 8-6 Lunak