Anda di halaman 1dari 4

PEMASANGAN KONTRASEPSI IUD

No.Dokumen : 067/SOP.316

/UKP/PKM-

SOP SRD/2022

No.Revisi :

Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Kustri Suharningsih


SURADITA NIP. 197505252010012006

1. PENGERTIAN Alat Kontrasepsi kecil yang di masukan kedalam rahim

2. TUJUAN Untuk mencegah kehamilan dengan sangat efektif

3. KEBIJAKAN Permenkes RI N0 21 Tahun 2011, Tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan


masa sebelum hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, pelayanan
kontrasepsi dan pelayanan kesehatan Nasional.
4. REFERENSI 1. Helen Varney ( 2007 ) Buku Ajar Asuhan Kebidanan, edisi 4, EGC. Jakarta.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2021, Pedoman Pelayanan
Kontrasepsi dan Keluarga Berencana
5. LANGKAH- Langkah 1.
LANGKAH 1. Jelaskan kepada klien apa yang akan dilakukan dan mempersiapkan klien untuk
mengajukan pertanyaan.
2. Sampaikan kepada klien kemungkin adanya sedikit sakit pada beberapa langkah
waktu pemasangan dan nanti akan diberi tahu bila sampai pada langkah langkah
tersebut.
3. Pastikan klien mengosongkan kandung kencing.
4. Bantu klien naik ke meja Ginekologi

Langkah 2.
5. Lakukan pemeriksaan genitalia Eksema
6. Periksa apakah ada luka ulkus atau pembengkakan kelenjar getah bening,
pembengkakan kelenjar Bartolini dan kelenjar skene
7. Lakukan pemeriksaan Genetalia interna dengan speculum (inspekulo) untuk
memeriksa adanya cairan vagina servisitis dan pemeriksaan microscopic bila di
perlukan.
8. Lakukan pemeriksaan Bimanual dan pemeriksaan Panggul untuk menentukan
besar posisi , konsistensi dan mobilitas uterus.,untukmemeriksa adanya nyeri
goyang serviks dan tumor pada adneksa atau kavum douglasi.

Langkah 3
9. Lakukan pemeriksaan mikroskopik bila tersdia dan ada indikasi

Langkah 4.
10. Pakai Sarung tangan steril atau DTT
11. Pasang speculum bersihkan serviks dengan larutan antiseptic 2 kali atau lebih
12. Jepit serviks dengan tenakulum yang steril pada posisi Vertikalpada Jam 10 atau
jam 2 dengan pelan pelan dan hati-hati untuk mengurangi rasa sakit.
13. Masukan ujung sonde yang steril kedalm kanalis servixali dengan hati hati tidak
menyentuh speculum maupun dinding vagina.., sementara tagan yang satu
tetap mempertahankan tarikan pada tenakulum.
14. Masukan sonde secara hati-hati kedalam kavum uteri sambil memperhatikan
tarikan tenakulum kearah luar dan kebawah.
15. Bila terasa ada tahanan pada atrium servukalis interna, gunaka sonde uterus
yang kecil, jangan mencoba untuk melakukan dilatasi serviks kecuali oleh dokter
spesialis.
16. Masaukan soune uterus dengan melihat batas lender pada soune, kedalaman
uterus rata-rata antara 6 – 8 cm.
17. Jangan mencoba memasang dengan kedalaman sounde kurang dari 6,5 cm
18. Dan bila pemasangan interval kedalaman uterus lebih dari 8 cm maka tindakan
harus di hentikan, kemungkinan telah terjadi perforasi uterus.

Langkah 5
19. Masukan AKDR Copper T 380A Reguler dalam kemasan steril. Pastikan
Alat AKDR masuk kedalam tabung .AKDR.
20. Pastikan batang AKDR seluruhnya berada berada di dalam tabung inserter dan
ujung tabung inserter yang berlawanan dengan ujung yang berisi AKDR berada
di dekat tempat membuka kemasan.
21. Letakan kemasan dialas yang datar keras dan bersih, dengan kertas penutup yang
transparan berada di atas . buka kertas penutup di bagian ujung yang berlawanan
dari tempat AKDR sampai kira kira sepanjang setengah jarak dengan leher biru
22. Angkat kemasan yakinkan AKDR tidak keluar dari tabung, dengan tangan yang
lain , masukan pendorong kedalm tabung insrter dan dorong hati hatisampai
menyentuh ujung batang AKDR.
23. Lipat Lengan AKDR agar mudah di masukan ke dalam tabung inserter.
24. Ujung inserter tempelkan pada ujung AKDR sampai menyentuh.
25. Leher biru pada tabung di ukur sesuai ukuran uterus pada sonde.
26. AKDR Siap di pasang.

Langkah 6
27. Tarik Tenakulum ( yang masih menjepit serviks sesudah melakukan setelah
sondase uterus)sehingga kavum uteri , kanalis servikalis dan vagina berada
dalam 1 garis lurus.
28. Masukan dengan pelan dan hati –hati tabung inserter yang sudah berisi AKDR
kedalam kanalis servikalis drngan mempertahankan posisi leher biru dalam arah
horizontal.
29. Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan tehnik WITHDRAWAL yaitu

30.
31. Petugas menutup bagian tubuh pasien dengan selimut kecuali area perut.
32. Petugas melakukan pemeriksaan Leopold I
a. Posisi petugas menghadap kekepala pasien
b. Menentukan apa yang ada dibagian fundus uteri
33. Petugs melakukan pemeriksaan Leopold II
a. Letakkan kedua telapak tangan dikedua sisi abdomen
b. Menentukan letak punggung janin.
34. Petugas melakukan pemeriksaan Leopold III
a. Letakkan 3 ujung jari kedua tangan pada kedua sisi abdomen pasien tepat
diatas simpisis pubis.
b. Tentukan bagian apa saja yang menjadi bagian presentasi.
35. Petugas melakukan pemeriksaan Leopold IV
a. Letakkan kedua telapak tangan dikedua sisi abdomen pasien.
b. Gerakkan jari tangan secara perlahan kesisi bawah abdomen kea rah
c. Tentukan apakah bagian presentasi sudah masuk PAP.
36. Petugas menanyakan kondisi pasien setelah diperiksa
37. Petugas menyimpulkan hasil pemeriksaan leopold
38. Petugas menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasien
39. Petugas mencuci tangan.
40. Petugas mencatat hasil pemeriksaan dalam register KIA, buku KIA dan rekam
medik.
6. UNIT RUANG KIA, RUANG PONED
TERKAIT
7. DOKUMEN - Kartu Ibu
TERKAIT - Kohort Ibu
- Buku Register
- Buku KIA
8. DIAGRAM
ALIR Mempersiapkan Menjelaskan Mempersilahkan Petugas
pasien dan prosedur dan pasien untuk Mencuci
mempersiapkan tujuan berbarimg tangan
tempat pemeriksaan ditempat tidur
pemeriksaan

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Tutup bagian


Leopold III Leopold II Leopold I perut basien
kecuali pada area
perut

Menanyakan Menyimpulkan Petugas


Pemeriksaan hasil Mencuci
kondisi pasien
Leopold IV pemeriksaan tangan
setelah diperiksa

Mencatat hasil
pemeriksaan pada lembar
kerja
9. REKAMAN No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
HISTORIS

Anda mungkin juga menyukai