Manifestasi dislokasi sendi adalah nyeri akut yaitu nyeri yang sering terdapat pada dislokasi sendi bahu, sendi siku, metakarpal phalangeal dan sendi pangkal paha servikal, kemudian terjadi perubahan kontur sendi, perubahan panjang ekstremitas, mengalami deformitas pada persendian, perubahan sumbu tulang yang mengalami dislokasi, dan kehilangan mobilitas normal, serta terjadi gangguan gerakan otot-otot tidak dapat bekerja dengan baik pada tulang tersebut. Pembengkakan dan kekakuan juga menjadi manifestasi klinis dislokasi sendi (Brunner, 2001; Kneale, Julia, 2011). 2. Jelaskan secara ringkas penatalaksanaan dislokasi sendi bahu! Pada pasien yang dulu pernah mengalami dislokasi, traksi sederhana pada lengan dapat berhasil. Untuk reduksi dislokasi yang terjadi pertama kali, pasien harus banyak diberi sedasi atau di anestesi dan dalam posisi telentang. Traksi ditingkatkan perlahan-lahan pada lengan dengan bahu yang sedikit berabduksi, sementara itu asisten melakukan traksi- lawan yang kuat pada tubuh (handuk yang dililitkan sekitar dada pasien, di bawah aksila, bermanfaat). Kalau anestesi merupakan kontraindikasi, posisi tengkurap dengan lengan tergantung, dapat memudahkan reduksi. Metode Kocher kadang-kadang digunakan. Siku ditekuk 90 derajat dan dipertahankan dekat dengan tubuh; traksi tidak boleh diterapkan. Lengan perlahan-lahan diputar sampai 75 derajat ke lateral, kemudian ujung siku itu diangkat ke depan, dan akhirnya lengan diputar ke medial. Sinar-X dilakukan untuk memastikan reduksi tidak menyebabkan fraktur. Bila pasien sepenuhnya sadar, abduksi aktif dengan pelan-pelan diuji untuk menyingkirkan suatu cedera saraf aksila. Lengan diistirahatkan dalam kain gendong selama satu atau dua minggu dan gerakan aktif kemudian dimulai, tetapi kombinasi abduksi dan rotasi lateral harus dihindari sekurang-kurangnya selama 3 minggu. Selama periode ini, gerakan siku dan jari dipraktekkan setiap hari. 3. Bagaimana manifestasi klinis dislokasi sendi temporomondibular! Dislokasi rahang atau dislokasi sendi temporomandibular terjadi ketika posisi tulang rahang bawah bergeser dari kaitanya dengan rahang atas, atau keluar dari posisi normal. Secara umum, gejala dislokasi sendi temporomandibular meliputi : - Nyeri di wajah atau rahang, bisa lebih maju atau lebih mundur - Posisi rahang bawah tidak lagi sejajar dengan rahang atas - Gigi tidak sejajar - Rahang terasa kaku dan sulit digerakkan - Tidak bisa menutup mulut - Sulit berbicara atau menelan - Keluar air liur. 4. Apa yang anda ketahui tentang Osteosarkoma? Osteosarkoma disebut juga osteogenik sarcoma adalah suatu neoplasma ganas yang berasal dari sel primitif (poorly differentiated cells) di daerah metafise tulang panjang. Osteosarkoma adalah suatu lesi ganas pada sel mesenkim yang mempunyai kemampuan untuk membentuk osteoid atau tulang yang imatur. 5. Sebutkan perbedaan De Quervain Syndrome dan Carpal Turner Syndrome! a. De quervain syndrome De'Quervain merupakan kondisi medis yang mirip dengan CTS. De'Quervain adalah peradangan atau pembengkakan yang terjadi pada tendon di sekitar ibu jari. De'Quervain terjadi akibat penggunaan berlebihan dan gerakan berulang pada pergelangan tangan. b. Carpal turner syndrome CTS adalah tekanan pada saraf di pergelangan tangan yang sering ditandai dengan munculnya rasa kebas atau kesemutan. Bagian saraf yang diserang adalah saraf median yang terletak di pergelangan tangan
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis