Nomor: 001/LP/PL/RI/00.00/XII/2022
III. Dilakukan analisis terhadap keterpenuhan syarat formal dan materiel laporan sebagai berikut:
a. Syarat Formal
Berdasarkan ketentuan pasal 15 ayat (3) Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun 2022
tentang Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilihan Umum, syarat formal
sebuah laporan meliputi:
1) Nama dan alamat Pelapor
2) Pihak Terlapor; dan
3) Waktu penyampaian pelaporan tidak melebihi jangka waktu paling lama 7 (tujuh)
hari sejak diketahui terjadinya dugaan pelanggaran Pemilu.
1. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 454 ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2017 tentang Pemilihan Umum jo. Pasal 8 ayat (2) Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun
2022 tentang Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilihan Umum,
pihak yang dapat menyampaikan laporan terdiri atas:
a) Warga Negara Indonesia yang mempunyai hak pilih;
b) Peserta Pemilu; atau
c) Pemantau Pemilu.
1
2. Bahwa pelapor atas nama Mahmud Tamher berdasarkan fotokopi Kartu Identitas
Penduduk (KTP) beralamat di Ohoi Sitniohoim Kelurahan Sitniohoi, Kecamatan Kei
Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, lahir di Kiom pada tanggal 29 Desember 1992.
Berdasarkan informasi sebagaimana yang tertuang dalam fotokopi KTP tersebut,
pelapor merupakan Warga Negara Indonesia yang telah berumur lebih dari 17 tahun,
sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 34 Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2017, pelapor dapat diketegorikan sebagai Pemilih.
3. Bahwa berdasarkan sebagaimana hal diatas, maka Pelapor atas nama Mahmud
Tamher merupakan Warga Negara Indonesia yang mempunyai hak pilih sehingga
memiliki legal standing dalam menyampaikan laporan dugaan pelanggaran Pemilu
kepada Bawaslu.
4. Bahwa dalam laporannya, pihak yang dilaporkan oleh pelapor ialah Anies Baswedan.
5. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 454 ayat (6) Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2017 tentang Pemilihan Umum jo. Pasal 8 ayat (3) Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun
2022 yang menyatakan laporan disampaikan paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak
diketahui dugaan pelanggaran Pemilu.
6. Bahwa pelapor sebagaimana informasi yang terdapat dalam laporannya mengetahui
peristiwa yang dilaporan pada tanggal 3 Desember 2022 yang kemudian disampaikan
kepada Bawaslu pada tanggal 7 Desember 2022 sebagaimana yang terdapat dalam
Tanda Bukti Penyampaian Laporan. Sehingga dengan demikian pelapor dalam
menyampaikan laporan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan.
Berdasarkan uraian hasil analisa terhadap keterpenuhan syarat formal, maka laporan
pelapor telah memenuhi syarat formal laporan dugaan pelanggaran Pemilu.
b. Syarat Materiel
Berdasarkan ketentuan pasal 15 ayat (4) Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun 2022
tentang Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilihan Umum, syarat
materiel sebuah laporan meliputi:
1) Waktu dan tempat kejadian dugaan pelanggaran Pemilu;
2) Uraian kejadian dugaan pelanggaran Pemilu; dan
3) Bukti.
2
2 Desember 2022. Kemudian terkait dengan tempat kejadian, peristiwa dugaan
pelanggaran yang disampaikan terjadi di Masjid Baiturahman, Kota Banda Aceh.
3) Bukti
Bahwa pelapor melampirkan bukti yang menunjukkan peristiwa yang dilaporkan
sebagai berikut:
a) Satu buah Flashdisk merk Kingston berisi satu video rekaman dengan format mp4
berdurasi 3 menit.
b) Satu buah kotak botol minum bertuliskan “R1KE”.
IV. Kesimpulan
Laporan Pelapor sebagaimana nomor penyampaian 001/LP/PL/RI/00.00/XII/2022 telah
memenuhi syarat formal namun tidak memenuhi syarat materiel laporan.
3
V. Rekomendasi
Memberi Kesempatan kepada Pelapor untuk memperbaiki syarat materiel laporan berupa
1) bukti surat undangan kegiatan silaturahmi alumni SMP Negeri 10 Jakarta tanggal 2
Desember 2023;
2) bukti surat susunan kepanitiaan kegiatan silaturahmi alumni SMP Negeri 10 Jakarta
tanggal 2 Desember 2023.
Paling lambat 2 (dua) hari setelah disampaikannya pemberitahuan ini untuk melengkapi.