183
KURIKULUM 2019
KEMURNIAN
AKIDAH ISLAM
Dan
KESEMPURNAAN
AKHLAK MULIA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt, yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita
semua, sehingga kita masih dalam satu ikatan ilmu dan iman, yaitu ilmu Allah swt yang menjadi
pedoman hidup bagi kita dan membuat iman kita selalu membara selalu di jalan Allah Swt.
Kami dapat menyelesaikan buku dengan judul ““Kemurnian Akidah Islam dan
Kesempurnaan Akhlak Mulia”” untuk mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas. XII Kurikulum
2019untuk Madrasah Aliyah dengan ringkas,singkat, padat gambang dicerna, dan jauh dari kesan
menggurui.
Cara ini kami tempuh untuk memberi kenyamanan optimal kepada peserta didik/siswa.
Diharapkan buku ini menjadi mitra belajar yang mengasyikkan bagi kalian. Secara psikologis,
kalian akan menemukan kemerdekaan dalam belajar.
Buku ini disusun berdasarkan pada Standar Isi Madrasah Aliyah Tahun 2013, Kurikulum
Kementerian Agama. Dalam buku ini dibahas mengenai: asmaul husna, akhlak terpuji, akhlak
tercela, adab islami dan kisa-kisah orang-orang saleh.
Pembahasan tentang mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas. XII sesuai KMA.183 Tahun 2019
akan dihamparkan secara mendetail dalam setiap bab. Dengan dasar-dasar Al-qur’an Hadits dan
buku-buku yang relevan pada pembahasan.
Demikianlah tak ada gading yang retak. sumbangsih saran,kritik konstruktif yang selalu
kudambakan untuk perbaikan penyusunan buku selanjutnya. semoga bermanfaat bagi kita semua
amin.
Babakan,
Penyusun ;
Amari Ma’ruf
Pemetaan KI-KD dan Indikator
Akidah Akhlak Kelas XII
4.1 Menyajikan hasil analisis 4.1.1 Menyajikan analisis tentang sikap yang
tentang makna dan upaya mencerminkan sifat-sifat Allah dalam al-Asmā`
meneladani al-Asmā` al- al-Ḥusna
Ḥusna; al-`Afuww, alRozzāq,
al-Malik, al-Hasīb,
al-Hādi, al-Khālik dan alHakīm
Bab 2 1.2. Menghayati nilai-nilai 1.2.1 Meyakini nilai dan dampak positif dari
Akhlak positif dari tasāmuh toleransi, persaamaan derajat, moderat, dan
Terpuji (toleransi), musāwah persaudaraan
(persaamaan derajat), 1.2.2 Membuktikan nilai dan dampak positif dari
tawasuth (moderat), dan toleransi, persaamaan derajat, moderat, dan
ukhuwwah (persaudaraan) persaudaraan
2.2 Mengamalkan sikap 2.2.1 Membiasakan sikap toleransi, persaamaan
tasāmuh (toleransi), derajat, moderat, dan persaudaraan dalam
musāwah (persaamaan kehidupan seharihari
derajat), tawasuth (moderat),
dan ukhuwwah
(persaudaraan) dalam
kehidupan sehari-hari
3.2 Menganalisis makna, 3.2.1 Menganalisis nilai, urgensi, dan upaya yang
pentingnya, dan upaya mencerminkan sikap toleransi, persaamaan
memiliki sikap tasāmuh derajat, moderat, dan persaudaraan
(toleransi), musāwah 3.2.2 Menganalisis dan mengkritisi kejadian dan
(persaamaan derajat), peristiwa yang mencerminkan toleransi,
tawasuth (moderat), dan persaamaan derajat, moderat, dan persaudaraan
ukhuwwah (persaudaraan)
4.2 Menyajikan hasil analisis 4.2.1 Mengatasi permasalahan yang memuat
tentang makna, pentingnya, sikap toleransi, persaamaan derajat, moderat,
dan upaya memiliki sikap dan persaudaraan 4.2.2 Mengelola
tasāmuh (toleransi), permasalahan untuk mendapatkan solusi dengan
musāwah (persaamaan sikap toleransi, persaamaan derajat, moderat,
derajat), tawasuth (moderat), dan persaudaraan dalam menjaga keutuhan NKRI
dan ukhuwwah
(persaudaraan) dalam
menjaga keutuhan NKRI
Bab 3 1.3. Menghayati dampak 1.3.1 Menyadari dampak negatif dari sifat
Akhlak buruk sifat tercela yang harus nifāq (munafik), gaḍab (marah) dan
Tercela dihindari; nifāq (munafik), qaswah al-qalb (keras hati) 1.3.2 Membentuk
gaḍab (marah) dan qaswah pendapat tentang sisi negatif dari sifat nifāq
al-qalb (keras hati) (munafik),
gaḍab (marah) dan qaswah al-qalb (keras hati)
2.3 Mengamalkan sikap jujur, 2.3.1 Membiasakan diri untuk menghindari
tanggung jawab, dan santun nifāq (munafik), gaḍab (marah) dan
sebagai cermin dari qaswah al-qalb (keras hati) Ragam Penyakit Hat
pemahaman sifat tercela
nifāq (munafik), gaḍab
(marah) dan qaswah alqalb
(keras hati)
3.3 Menganalisis konsep, 3.3.1 Menganalisis peritiwa yang mencerminkan
penyebab, dan cara sifat nifāq (munafik),
menghindari sifat tercela gaḍab (marah) dan qaswah al-qalb (keras hati)
nifāq (munafik), gaḍab 3.3.2 Mengkritik peristiwa yang mencerminkan
(marah) dan qaswah alqalb sifat nifāq (munafik),
(keras hati) gaḍab (marah) dan qaswah al-qalb (keras hati)
4.3 Memaparkan hasil analisis 4.3.1 Menyajikan pemaparan hasil analisis
tentang konsep, penyebab, peristiwa yang mencerminkan sifat
dan cara menghindari sifat nifāq (munafik), gaḍab (marah) dan
tercela nifāq (munafik), qaswah al-qalb (keras hati) 4.3.2 Merumuskan
gaḍab (marah) dan qaswah konsep tentang sifat
al-qalb (keras hati) nifāq (munafik), gaḍab (marah) dan
qaswah al-qalb (keras hati)
Bab 4 1.4. Menghayati etika Islam 1.4.1 Meyakini etika bergaul dalam Islam
Adab dalam bergaul dengan orang
Pergaulan yang sebaya, yang lebih tua,
dalam Islam yang lebih muda dan lawan
jenis
2.4 Mengamalkan sikap jujur 2.4.1 Membiasakan etika bergaul dalam Islam
dan santun sebagai bentuk
pemahaman tentang etika
Islam dalam bergaul dengan
sebaya, yang lebih tua, yang
lebih muda dan lawan jenis
3.4 Menganalisis etika Islam 3.4.1 Menganalisis keadaan dan peristiwa dalam
dalam bergaul dengan sebaya, pergaulan sehari-hari
yang lebih tua, yang lebih 3.4.2 Mengkritik keadaan dan peristiwa dalam
muda dan lawan jenis pergaulan sehari-hari
4.4 Meyajikan hasil analisis 4.4.1 Menyimulasikan etika bergaul dalam Islam
tentang etika Islam dalam 4.4.2 Merumuskan konsep etika bergaul dalam
bergaul dengan sebaya, yang Islam
lebih tua, yang lebih muda
dan lawan jenis
Bab 5 1.5. Menghayati keteladanan 1.5.1 Meyakini sifat-sifat sufistik dari sufistik
Kisah sifat-sifat sufistik Imam Abu Imam Abu Hanifah, Imam
Teladan Hanifah, Imam Malik, Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal
Empat Imam Imam Syafi’i dan Imam Ahmad
Mazhab bin Hanbal
2.5 Mengamalkan sikap 2.5.1 Berakhlak mulia sebagai teladan dari sifat
takwa, wara, zuhud, sabar, sufistik dari empat imam maẓhab fikih
dan ikhlash yang 2.5.2 Membiasakan berakhlak mulia sebagai
mencerminkan sifat-sifat teladan dari sifat sufistik dari empat imam
kesufian Imam Abu Hanifah, maẓhab fikih
Imam Malik,
Imam Syafi’i dan Imam Ahmad
bin Hanbal
3.5 Mengevaluasi kisah 3.5.1 Memeperjelas kisah-kisah sufistik dari
kesufian Imam Abu Hanifah, empat imam maẓhab fikih
Imam Malik,
Imam Syafi’i dan Imam Ahmad
bin Hanbal
4.5 Menilai kisah kesufian 4.5.1 Menyajikan ragam sikap dan sifat sufistik
Imam Abu Hanifah, Imam dari empat imam maẓhab fikih
Malik, Imam Syafi’i dan Imam 4.5.2 Mengatasi masalah dengan bersuri teladan
Ahmad bin Hanbal dalam pada sikap dan sifat sufistik dari empat imam
kehidupan seharihari untuk maẓhab fikih
teladan kehidupan sehari-hari
Bab 6 1.6 Menghayati ragam bentuk 1.6.1 Meyakini dampak dan nilai positif dari sikap
Akhlak sikap terpuji melalui sikap semangat berlomba dalam kebaikan, bekerja
Terpuji semangat berlomba dalam keras dan kolaboratif, dinamis dan optimis, serta
kebaikan, bekerja keras dan kreatif dan inovatif
kolaboratif, dinamis dan 1.6.2 Membuktikan dampak dan nilai positif dari
optimis, serta kreatif dan sikap semangat berlomba dalam kebaikan,
inovatif. bekerja keras dan kolaboratif, dinamis dan
optimis, serta kreatif dan inovatif
2.6 Menganalisis makna sikap 2.6.1 Membiasakan diri dengan sikap semangat
terpuji diantaranya sikap berlomba dalam kebaikan, bekerja keras dan
semangat berlomba dalam kolaboratif, dinamis dan optimis, serta kreatif
kebaikan, bekerja keras dan dan inovatif
kolaboratif, dinamis dan
optimis, serta kreatif dan
inovatif.
3.6 Mengamalkan dan 3.6.1 Menganalisis peristiwa yang berhubungan
meneladani sikap terpuji yang dengan sikap semangat berlomba dalam
berkaitan dengan sikap kebaikan, bekerja keras dan kolaboratif, dinamis
semangat berlomba dalam dan optimis, serta kreatif dan inovatif
kebaikan, bekerja keras dan 3.6.2 Mengkritisi peristiwa yang berhubungan
kolaboratif, dinamis dan dengan sikap semangat berlomba dalam
optimis, serta kreatif dan kebaikan, bekerja keras dan kolaboratif, dinamis
inovatif. dan optimis, serta kreatif dan inovatif
4.6Menyajikan hasil analisis 4.6.1 Merumuskan konsep tentang sikap
tentang makna dan upaya semangat berlomba dalam kebaikan, bekerja
meneladani sikap terpuji keras dan kolaboratif, dinamis dan optimis, serta
semangat berlomba dalam kreatif dan inovatif
kebaikan, bekerja keras dan 4.6.2 Menyajikan konsep tentang sikap semangat
kolaboratif, dinamis dan berlomba dalam kebaikan, bekerja keras dan
optimis, serta kreatif dan kolaboratif, dinamis dan optimis, serta kreatif
inovatif. dan inovatif
Bab 7 1.7 Menghayati perbuatan 1.7.1 Menyadari bahaya dari fitnah dan berita
Akhlak tercela bohong (hoaks), adu domba, mencari-cari
Tercela yang harus dihindari; fitnah, kesalahan orang lain dan gosip
berita bohong (hoaks), 1.7.2 Membentuk pendapat tentang bahaya
namimah, tajassus dan ghibah fitnah dan berita bohong (hoaks), adu domba,
mencari-cari kesalahan orang lain dan gosip
2.7 Mengamalkan sikap jujur 2.7.1 Membiasakan diri untuk menghindari
dan tanggung jawab sebagai fitnah dan berita bohong (hoaks), adu domba,
cerminan menghindari mencari-cari kesalahan orang lain dan gosip
perilaku fitnah, berita bohong
(hoaks), namimah,
tajassus dan ghibah
3.7 Menganalisis konsep dan 3.7.1 Menganalisis peristiwa yang mencerminkan
cara menghindari perilaku perilaku fitnah dan berita bohong (hoaks), adu
fitnah, berita bohong (hoaks), domba, mencari-cari kesalahan orang lain dan
namimah, tajassus dan ghibah gosip
3.7.2 Mengkritik peristiwa yang mencerminkan
perilaku fitnah dan berita bohong (hoaks), adu
domba, mencari-cari kesalahan orang lain dan
gosip
4.7 Mengomunikasikan hasil 4.7.1 Merumuskan konsep dan cara menghindari
analisis tentang konsep dan perilaku fitnah dan berita bohong (hoaks), adu
cara menghindari perilaku domba, mencari-cari kesalahan orang lain dan
fitnah, berita bohong (hoaks), gosip
namimah, tajassus dan ghibah 4.7.2 Mengatasi permasalahan berhubungan
dengan perilaku fitnah dan berita bohong
(hoaks), adu domba, mencari-cari kesalahan
orang lain dan gosip
Bab 8 1.8 Menghayati akhlak mulia 1.8.1 Memahami etika dalam berorganisasi dan
Etika dalam dalam berorganisasi dan bekerja
Organisasi bekerja
dan Profesi 2.8 Mengamalkan sikap 2.8.1 Membiasakan adab yang baik dalam
santun dan tanggung jawab berorganisasi dan bekerja
sebagai cermin dari
pemahaman akhlak mulia
dalam berorganisasi dan
bekerja
3.8 Menerapkan akhlak mulia 3.8.1 Menganalisis ragam peristiwa tentang
dalam berorganisasi dan keorganisasian dan pekerjaan
bekerja 3.8.2 Mengkritik ragam peristiwa tentang
keorganisasian dan pekerjaan
4.8 Menyajikan hasil analisis 4.8.1 Menyajikan konsep etika yang baik dalam
tentang akhlak mulia dalam berorganisasi dan bekerja
adab berorganisasi dan 4.8.2 Mengatasi permasalahan dalam
bekerja berorganisasi dan bekerja
Bab 9 1.9 Menghayati keutamaan 1.9.1 Meyakini keutamaan sifat-sifat tokoh Islam
Kisah sifatsifat Kiai Kholil di Indonesia
Teladan alBangkalani, Kiai Hasyim
Tokoh Islam Asy’ari, dan Kiai Ahmad
di Indonesia Dahlan
2.9 Mengamalkan sikap 2.9.1 Berakhlak mulia sebagai cerminan dari
disiplin dan jujur sebagai sifat-sifat tokoh Islam di Indonesia
cermin keteladan dari sifat-
sifat Kiai Kholil al-Bangkalani,
Kiai
Hasyim Asy’ari, dan Kiai
Ahmad Dahlan
3.9 Menganalisis keteladanan 3.9.1 Memperjelas kisah-kisah dari tokoh Islam di
sifat-sifat positif Kiai Kholil al- Indonesia
Bangkalani, Kiai Hasyim
Asy’ari, dan Kiai Ahmad
Dahlan
4.9 Mengomunikasikan 4.9.1 Menyajikan ragam sikap dan sifat tokoh
contoh implementasi Islam di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari
keteladanan Kiai Kholil al- guna membentuk sikap cinta tanah air dan bela
Bangkalani, Kiai Hasyim negara
Asy’ari, dan Kiai Ahmad 4.9.2 Mengatasi masalah dengan bersuri teladan
Dahlan dalam kehidupan pada sikap dan sifat tokoh Islam di Indonesia
sehari-hari dan dalam dalam kehidupan sehari-hari guna membentuk
membentuk sikap cinta tanah sikap cinta tanah air dan bela negara
air dan bela negara
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................... ii
Semester I
A. Al Afuww
B. Al Rozzaq
C. Al Malik
D. Al Hasib
E. Al Hadi
F. Al Khaliq
G. Al Hakim
A. Tasamuh (toleransi)
B. Musawah
C. Tawasuth (moderat)
D. Ukhuwwah (persaudaraan)
A. Nifāq (munafik),
B. Gaḍab (marah)
C. dan Qaswah al-qalb (keras hati)
A. Imam Hanafi
B. Imam Malik
C. Imam Asy-Syafi’i
D. Imam Ahmad bin Hanbal
SEMESTER II
A. Kolaboratif
B. Fastabiqul Khairat
C. Optimis
D. Dinamis
E. Kreatif
F. Inovatif
A. Fitnah
B. Berita Bohong (hoaks)
C. Namimah
D. Tajassus
E. Ghibah
A. Etika Organisasi
B. Etika Profesi
Dengan mempelajari materi dan dalil, berdiskusi, serta mengerjakan latihan, siswa akan:
1. memantapkan keimanan tentang kebenaran dan kebesaran Allah yang terkandung dalam
Asmaul Husna
2. membentuk pendapat yang mendukung kebenaran dan kebesaran Allah dalam Asmaul
Husna
3. mau membiasakan diri dengan sikap yang mencerminkan sifat-sifat Allah dalam Asmaul
Husna
4. dapat membedakan peristiwa yang mencerminkan tiap sifat Allah dalam Asmaul Husna
5. dapat menemukan bukti tentang upaya meneladani sifat Allah dalam Asmaul Husna
dalam suatu peristiwa.
6. dapat menyajikan hasil analisis tentang sikap yang mencerminkan sifat-sifat Allah dalam
Asmaul Husna
Tilawah
َ َُوهَّلِل ِ اَأْلمْس َ ا ُء الْ ُح ْسىَن فَا ْد ُعو ُه هِب َا َو َذ ُروا اذَّل ِ َين يُلْ ِحد
ون يِف َأمْس َ اِئ ِه َس ُي ْج َز ْو َن َما اَك ن ُوا
ونَ ُي َ ْع َمل
Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari
kebenaran dalam nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa
yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf/7: 180)
Kerangka Konsep
Asmaul Husna
Kata Kunci
Aqli Pengamalan
Iman Meneladani
Observasi M1 M2
Tahukah Kamu?
Ketiga, merenungkan maknanya. Tak sekedar mengetahui artinya apa tiap asmaul husna,
tetapi juga merenungkan maknanya. Sehingga lebih mengenal Allah dan semakin
mencintainya.
Keempat, mengambil hikmah dan keteladanan sifat Allah dalam asmaul husna. Misalnya
terhadap nama-Nya Al Ghofur, kita kemudian mudah memaafkan orang lain karena
berharap ampunan-Nya. Dengan nama-Nya As Salam, kita kemudian berusaha
menciptakan kedamaian di mana pun berada karena berharap Allah memberikan
keamanan dan kesejahteraan bagi kita.
َ ُون فِي َأسْ مَاِئ ِه َسيُجْ َز ْو َن َما َكا ُنوا َيعْ َمل
ون َ َوهَّلِل ِ اَأْلسْ َما ُء ْالحُسْ َنى َف ْادعُوهُ ِب َها َو َذرُوا الَّذ
َ ِين ي ُْل ِح ُد
Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari
kebenaran dalam nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa
yang telah mereka kerjakan.” (Qs. Al-A’raf/7: 180)
Asmaul husna ada dua kata singkat tetapi memiliki makna yang dalam dan luas , Asmaul
Husna adalah nama nama baik dan indah bagi Allah Swt, didalamnya mengandung sifat
sifat kesempurnaan , kemuliaan dan keagungan Allah Swt , para ulama telah banyak
menulis buku yang membahas dan menggali makna yang terkandung dalam Asmaul
Husna, hal ini menunjukkan betapa Asmaul Husna mengandung samudra nilai yang
penting.
Selanjutnya kalian pelajari uraian berikut ini dan kalian kembangkan dengan mencari
materi tambahan dari sumber belajar lainnya.
A. AF-AFUWW
1. Pengertian Af-Afuww
Secara bahasa : Nama Allah “al-’Afuw” adalah wazan fa’ûl dari kata
al-’afwu(memaafkan) yang berarti memaafkan perbuatan dosa dan tidak
menghukumnya, asal maknanya:menghapus dan menghilangkan.
Kalimat 'afaa, sebagaimana yang disebutkan dalam kamus- memiliki dua
makna: memberi dengan penuh kerelaan dan
al-izalah(menghilangkan/menghapus).
Menurut Imam Al Ghazali , Al-Afuww berarti yang menghapuskan keburukan-
keburukan dan mengampuni kekejian.
Al-Fairuz Abadi rahimahullah berkata: “al-‘Afwu adalah permaafan dan
pengampunan Allah atas (dosa-dosa) makhluk-Nya, serta tidak memberikan siksaan
kepada orang yang pantas (mendapatkannya).
Adapun pengertian Af-Afuww adalah salah satu sifat Allah (asmaul husna)
yang menghapus dosa-dosa dan mengabaikan tindakan durhaka . Maknanya dekat
dengan al ghafuur (yang Maha Pengampun), tetapi nama ini lebih banyak
menyatakan perasaan daripada al ghafuur.
2. Dalil Naqli
Adapun dalil naqli atau Bukti bahwa Allah Swt mempunyai sifat Al Afuww adalah
sebagai berikut :
Firman Allah Swt pada QS. an-Nisa: 99 adalah
َ فَُأولَِئ
)٩٩( ك َع َسى هَّللا ُ َأ ْن يَ ْعفُ َو َع ْنهُ ْم َو َكانَ هَّللا ُ َعفُ ًّوا َغفُورًا
Artinya : mereka itu, Mudah-mudahan Allah memaafkannya. dan adalah Allah
Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. (QS. an-Nisa: 99)
َ ِإنْ ُت ْب ُدوا َخيْرً ا َأ ْو ُت ْخفُوهُ َأ ْو َتعْ فُوا َعنْ سُو ٍء َفِإنَّ هَّللا َ َك
)١٤٩( ان َعفُ ًّوا َق ِديرً ا
Artinya : jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau Menyembunyikan atau
memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), Maka Sesungguhnya Allah Maha
Pema'af lagi Maha Kuasa. (QS. an-Nisa: 149)
B. AL RAZZAQ
1. Pengertian al Razzaq
Muhammad Khalil al-Harras berkata, “Salah satu nama Allah Swt adalah اق ُ اَلرَّ َّز
(Ar-Razzaq), yang merupakan bentuk mubalaghah dari kata از ُق ِ َّ( اَل;;رAr-Raziq).
Perubahan bentuk kata tersebut menunjukkan sesuatu yang banyak, diambil dari
kata ( اَل;;رَّ ْز ُقar-razq) yang bermakna pemberian rezeki, yang merupakan bentuk
mashdar.
Adapun pengertian Ar-Razzaq adalah Dzat Allah Swt yang banyak memberi
rezeki kepada hamba-hamba-Nya, yang bantuan dan keutamaan-Nya bagi mereka
tidak terputus walau sekejap mata.
Jaminan Allah Swt kepada rezeki makhluk-Nya tidak dapat diartikan apabila
kita menginginkan sesuatu bisa di dapatkan tanpa usaha.
Sebagai makhluk kita memiliki kewajiban untuk berusaha atau ikhtiar mencari
rezeki yang sudah disiapkan Allah Swt untuk kita. Cara memperoleh rezeki dengan
halal dan memanfaatkan dengan baik, sesuai dengan peraturan yang sudah
digariskan Allah Swt.
Ketika perintah ini kita laksanakan, ketika kita membagikan sedikit rizki Allah
kepada mereka yang berhak menerimanya, maka saat itu sesungguhnya kita
sedang meneladani akhlak Allah, Ar-Razzaq.
b. Berkeyakinan bahwa Allah adalah penjamin rizki secara mutlak
Kesadaran tentang jaminan rezeki Allah harus kuat. Rezeki antara bayi dan
orang dewasa berbeda. Jaminan rezeki Allah, berbeda dengan jaminan rezeki
orang tua kepada bayinya. Allah menyiapkan sarana dan manusia diperintahkan
untuk mengolahnya.
ُ شوا; فِي َم َناك ِِب َها َو ُكلُوا مِنْ ِر ْزقِ ِه َوِإلَ ْي ِه ال ُّن
)١٥:شو ُر (الملك ُ ْض َذلُوال َفام
َ ْه َُو الَّذِي َج َع َل لَ ُك ُم األر
Artinya: “Dia yang menjadikan kamu bumi itu mudah (untuk dimanfaatkan)
maka berjalanlah dia segala penjurunya dan makanlah dari rezeki-Nya.” (QS. Al
Mulk :15)
c. Berusaha qona’ah
Qana’ah yaitu menerima atau merasa puas, dengan nikmat Allah Swt yang
diberikan kepada hamba-Nya, akan tetapi kepuasan tersebut harus didahului
oleh tiga hal.
Menurut Imam Ghazali, Malik adalah yang tidak butuh pada zat dan sifat-Nya
yang wujud, bahkan Dia adalah yang butuh kepada-Nya, Wujud segala sesuatu
bersumber dari pada-Nya. Maka segala sesuatu selain-Nya menjadi Milik-Nya dalam
zat dan sifat serta membutuhkan-Nya. Dialah Allah Raja Yang Mutlak.
Adapun pengertian al-Malik dalam asmaul husna adalah Allah Swt menguasai
atas segala makhluknya.
Manusia seharusnya sadar apabila kita sedang berada pada posisi teratas,
masih ada yang lebih tinggi dan itu akan menjadi koreksi dan motivasi kita
bahwa jabatan yang kita miliki adalah sebuah amanat dan akan
dipertanggungjawabkan, kekuasaan duniawi adalah fana atau sementara
sedangkan kekuasaan Allah adalah Mutlak dan Abadi.
ْ َأ
ِ َوِإذ َت َّذ َن َر ُّب ُك ْم لَِئنْ َش َكرْ ُت ْ;م
)٧( ألزي َد َّن ُك ْم َولَِئنْ َك َفرْ ُت ْم ِإنَّ َع َذ ِابي لَ َشدِي ٌد
D. AL HASIB
1. Pengertian al Hasib
Al Hasib secara bahasa artinya menghitung (mengira), mencukupkan,
melindungi dan menolong. Menurut Imam al Ghazali, al Hasib bermakna dia yang
mencukupi siapa yang mengandalkan-Nya.
Sifat ini hanya dimiliki oleh Allah, karena hanya Allah saja yang Maha
mencukupi semua makhluk-Nya dan diandalkan oleh seluruh makhluk-Nya.
Makna al Hasib adalah zat yang Maha membuat perhitungan atas perilaku
hamba-hamba-Nya. Allah memiliki hak preogatif untuk memberi atau sebaliknya
menahan pemberian-Nya. sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Anbiya’: 47.
Salah satu bentuk evaluasi diri yang paling berguna adalah menyendiri untuk
melakukan muhasabah dan mengoreksi berbagai amalan yang telah dilakukan.
E. AL HADI
1. Pengertian al Hadi
Secara bahasa al hadi dapat diartikan dengan tampil kedepan memberi
petunjuk dan menyampaikan dengan lemah lembut.
Al Hadi dapat diartikan juga pemberi petunjuk, maksudnya adalah Allah swt
yang menganugrahkan petunjuk atau hidayah kepada hamba-hamba yang
dikehendaki-Nya, sesuai dengan peranan makhluk dan sesuai dengan tingkatannya.
Allah juga memberikan petunjuk kepada hamba-hamba-Nya untuk selalu
beribadah kepada-Nya, serta mengikuti ajaran Rasul-Nya. Dialah Allah yang
memberi petunjuk kepada orang-orang yang berbuat maksiat sehingga ia
bertaubat. Allahlah yang telah menunjukkan jalan kepada orang-orang yang sesat
sehingga mereka kembali ke jalan yang benar. Allah berfirman :
)٣١( ;ك َها ِديًا َو َنصِ يرً ا َ َو َك َذل َِك َج َع ْل َنا لِ ُك ِّل َن ِبيٍّ َع ُد ًّوا م َِن ْالمُجْ ِرم
َ ِين َو َك َفى ِب َر ِّب
Artinya “Dan cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong.” (QS. Al
Furqoon : 31)
Adapun pengertian al-Hadi adalah Allah swt yang menganugrahkan petunjuk atau
hidayah, penolong kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya.
َ اس َأنْ َتحْ ُكمُوا ِب ْال َع ْد ِل ِإنَّ هَّللا ِ ِإنَّ هَّللا َ َيْأ ُم ُر ُك ْ;م َأنْ ُتَؤ ُّدوا األ َما َنا
ِ ت ِإلَى َأهْ لِ َها َوِإ َذا َح َكمْ ُت ْم َبي َْن ال َّن
ُ ِن ِعمَّا َيع
َ ِظ ُك ْ;م ِب ِه ِإنَّ هَّللا َ َك
)٥٨( ;ان َس ِميعً ا بَصِ يرً ا
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha mendengar lagi Maha melihat”.(QS. An Nisa’: 58)
F. AL -KHALIQ
1. Pengertian al Khaliq
Al- Khaliq secara bahasa berasal dari kata khalq atau khalaqa yang berarti
mengukur atau memperhalus.
Allah Al-Khaliq, artinya Allah Swt pencipta semua makhluk dan segala sesuatu.
Malaikat, jin, manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, matahari, bulan, bintang, dan
segala yang ada di alam ini diciptakan oleh Allah.
Allah menciptakan setiap makhluk secara sempurna dan dalam bentuk yang
sebaik-baiknya dengan ukuran yang paling tepat. Allah Swt berfirman.
Adapun pengertian al-Khaliq adalah Allah Swt menciptakan semua makhluk dengan
sempurna dalam bentuk sebaik-baiknya dengan ukuran yang tepat.
Amal saleh adalah bukti dari keimanan seseorang. Artinya, orang yang
beriman kepada Allah SWT harus membuktikan keimanannya dengan melakukan
amal saleh. Dalam berbuat kebaikan harus disertai dengan niat yang ikhlas
karena Allah semata, sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an,
َ ض َبعْ َد ِإصْ ال ِح َها َو ْادعُوهُ َخ ْو ًفا َو َط َمعً ا; ِإنَّ َرحْ َم َة هَّللا ِ َق ِريبٌ م َِن ْالمُحْ سِ ن
)٥٦( ِين ِ َْوال ُت ْفسِ ُدوا فِي األر
Artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al A’raf: 56)
Aku Bisa
I. Kerjakan soal-soal berikut ini sesuai perintah!
1. Asmaul husna merupakan nama-nama baik yang dimiliki Allah sebagai
bukti keagungan dan kemuliaan-Nya. Sebutkan dan Jelaskan asmaul
husna?
2. Jelaskan pengertian secara lughowi dan istilahi asmaul husna?
3. Bukti bahwa Allah mempunyai sifat Al Afuww. dalam hal ini, tuliskanlah
dalil naqli tenang asmaul husna al-Afuw!
4. Orang yang beriman kepada Allah SWT harus membuktikan keimanannya
dengan melakukan amal saleh. dalam hal ini, jelaskan meneladani Allah
dengan sifat al-hadi
5. Bagaiman cara mengamalkan sifa Allah dalam asmaul husna dalam
kehidupan sehari-hari?
Sepercik Hikmah
صا َها دَ َخ َل ْال َج َّن َة
َ َْأح َ ِإنَّ هَّلِل ِ ِتسْ َع ًة َو ِتسْ ع
ِْين اسْ َما ِماَئ ًة ِإالَّ َوا ِح ًدا َمن
Artinya: “Sesungguhnya milik Allah 99 nama, barang siapa yang mengihsho nya
maka pasti masuk surga”. (HR. Bukhori dan Muslim).
Rangkuman
Refleksi
Centanglah () tabel di bawah ini dengan jujur dan benar sesuai penguasaanmu dan
sikapmu terhadap materi-materi dalam bab ini!
3. َ ِإنْ ُت ْب ُدوا َخيْرً ا َأ ْو ُت ْخفُوهُ َأ ْو َتعْ فُوا َعنْ سُو ٍء َفِإنَّ هَّللا َ َك
)١٤٩( ان َعفُ ًّوا َق ِديرً ا
Firman Allah Swt pada QS. an-Nisa: 149 diatas dalil naqli asmaul husna tentang
….
a. al Malik d. al Hadi
b. al Hasib e. al Razzaq
c. al Ghaffar
4. Memaafkan orang lain adalah suatu kebaikan dan dapat dilakukan kapan saja,
oleh dan untuk siapa saja. Kita tidak dibenarkan bersikap keras hati, enggan
memaafkan kesalahan orang lain. Allah memerintahkan kita untuk
memaafkan orang lain. Pernyataan diatas dapat meneladani Allah melalui
sifat Af-Afuww dengan cara memilki sifat-sifat....
a. Memaafkan kesalahan orang lain
b. Memanfaatkan sumber daya alam
c. Melakukan aneka amal kebaikan
d. Berkeyakinan bahwa Allah adalah penjamin rizki secara mutlak
e. Bersikap kreatif dan berfikir kritis
5. Kesadaran tentang jaminan rezeki Allah harus kuat. Rezeki antara bayi dan orang
dewasa berbeda. Jaminan rezeki Allah, berbeda dengan jaminan rezeki orang tua
kepada bayinya. Allah menyiapkan sarana dan manusia diperintahkan untuk
mengolahnya. dalam hal ini sesuai dengan Qur’an surah Al Mulk :15 adalah
a. ُ شوا فِي َم َناك ِِب َها; َو ُكلُوا مِنْ ِر ْزقِ ِه َوِإلَ ْي ِه ال ُّن
شو ُر ُ ض َذلُوال َفا ْمَ ْه َُو الَّذِي َج َع َل لَ ُك ُم األر
b. )٤٣:ُور (الشعراء ِ ص َب َر َوغَ َف َر ِإنَّ َذل َِك لمِنْ َعز ِم األم
ْ َ َ َْولَ َمن
c. )١٤٩( ان َعفُ ًّوا َقدِيرً ا َ ِإنْ ُت ْبدُوا َخيْرً ا َأ ْو ُت ْخفُوهُ َأ ْو َتعْ فُوا َعنْ سُو ٍء َفِإنَّ هَّللا َ َك
d. )٩٩( فَُأولَِئكَ َع َسى هَّللا ُ َأ ْن يَ ْعفُ َو َع ْنهُ ْم َو َكانَ هَّللا ُ َعفُ ًّوا َغفُورًا
e. َ ِإنْ ُت ْبدُوا َخيْرً ا َأ ْو ُت ْخفُوهُ َأ ْو َتعْ فُوا َعنْ سُو ٍء َفِإنَّ هَّللا َ َك
)١٤٩( ان َعفُ ًّوا َقدِيرً ا
6. Manusia seharusnya sadar apabila kita sedang berada pada posisi teratas,
masih ada yang lebih tinggi dan itu akan menjadi koreksi dan motivasi kita
bahwa jabatan yang kita miliki adalah sebuah amanat dan akan
dipertanggungjawabkan, kekuasaan duniawi adalah fana atau sementara
sedangkan kekuasaan Allah adalah Mutlak dan Abadi. pernyataan diatas
meneladani Allah dengan sifat al Malik ....
a. Tidak terlena dengan jabatan atau tahta
b. Dapat mengendalikan hawa nafsu
c. Menjadi hamba yang bersyukur
d. Selalu mengharap pertolongan Allah
e. Mensyukuri segala nikmat yang telah Allah berikan
7. Sifat ini hanya dimiliki oleh Allah, karena hanya Allah saja yang Maha
mencukupi semua makhluk-Nya dan diandalkan oleh seluruh makhluk-Nya.
analisis pernyataan diatas adalah ....
a. al Malik d. al Hadi
b. al Hasib e. al Razzaq
c. al Ghaffar
9. Seorang muslim berkeyakinan bahwa yang dapat memberi tujuan hanya Allah.
Oleh karenanya tumpuhan harapan muslim hanya ditujukan kepada Allah
sebagai yang mempunyai petunjuk yang paling benar dan akurat, oleh karena
itu manusia perlu memohon kepada Allah dengan sepenuh hati. analisis
meneladani Allah dengan sifat al Hadi adalah ....
a. 1,2,3,4
b. 2,3,4,5
c. 3,4,5,1
d. 1,3,4 dan 5
e. 3,, dan 5
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Dapat mengkokohkan keimanan akhlak terpuji nilai dan dampak positif tentang
toleransi, persaamaan derajat, moderat, dan persaudaraan
2. Dapat melaksanakan akhlak terpuji tentang nilai dan dampak positif dari toleransi,
persaamaan derajat, moderat, dan persaudaraan
3. Dapat membiasakan akhlak terpuji tentang toleransi, persaamaan derajat,
moderat, dan persaudaraan dalam kehidupan seharihari
4. Dapat menganalisis nilai, urgensi, dan upaya yang mencerminkan sikap toleransi,
persaamaan derajat, moderat, dan persaudaraan
5. Dapat mengkritisi kejadian dan peristiwa yang mencerminkan tentang toleransi,
persaamaan derajat, moderat, dan persaudaraan
Tilawah
ش َهدَا َء ِب ْال ِقسْ طِ َوال َيجْ ِر َم َّن ُك ْم َش َنآنُ َق ْو ٍم َع َلى َأال َتعْ ِدلُوا ُ ِ ِين هَّلِلَ ِين آ َم ُنوا ُكو ُنوا َقوَّ ام َ َيا َأ ُّي َها الَّذ
)٨( ون َ ُاعْ ِدلُوا ه َُو َأ ْق َربُ لِل َّت ْق َوى َوا َّتقُوا هَّللا َ ِإنَّ هَّللا َ َخ ِبي ٌر ِب َما َتعْ َمل
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil dan janganlah sekali-
kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat dengan taqwa, dan bertaqwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah : 8)
Kerangka Konsep
AKHLAK
TERPUJI
Observasi M1 M2
Di madrasah setiap hari Jum’at (Sodaqah Jum’at) pagi hari membagikan nasi
bungkusan ke masyarakat sekitarnya, sekitar 100 bungkus. itupun baik yang menganut
agama Islam maupun agama kristen, hindu, buda dll
Mulai dari masjid di India, yang menyediakan 4000 makanan gratis untuk pasangan
beragama Hindu yang menikah di sana. Lalu ada aksi wanita nonmuslim yang selalu
kirimkan makanan gratis ke mesjid, dan keberagaman lainnya.
Tahukah Kamu?
Akhlak merupakan masalah yang sangat penting dalam islam. Seseorang dapat
dikatakan berakhlak ketika dia menerapakan nilai-nilai islam dalam aktifitas hidupnya.
Jika aktifitas itu terus dilakukan berulang-ulang dengan kesadaran hati maka akan
menghasilkan kebiasaan hidup yang baik. Akhlak merupakan perpaduan antara hati,
pikiran, perasaan, kebiasaan yang membentuk satu kesatuan tindakan dalam kehidupan.
Sehingga bisa membedakan mana yang baik dan tidak baik, mana yang jelek dan mana
yang cantik dan hal ini timbul dari fitrahnya sebagai manusia.
A. TASAMUH (Toleransi)
1. Pengertian Toleransi
Kata toleransi berasal dari bahasa latin tolerare yang berarti berusaha untuk
tetap bertahan hidup, tinggal atau berinteraksi dengan sesuatu yang sebenarnya
tidak disukai atau disenangi.
Menurut istilah toleransi dikenal dengan tasamuh yang berarti kemuliaan,
lapang dada, ramah dan suka memaafkan. Secara umum, konsep tasamuh
mengandung makna kasih sayang (ar-Rahmah), keadilan (al-‘Adalah), keselamatan
(al-Salam) dan ketauhidan (al-Tauhid).
Konsep-konsep tersebut memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya,
konsep tersebut merupakan ciri khas Islam yang membedakan toleransi persfektif
Islam dengan lainnya.
adapun pengertian toleransi adalah Sesuatu yang dilakukan dengan berusaha
untuk tetap bertahan hidup, lapang dada, ramah dan suka memaafkan dengan
sesuatu yang sebenarnya.
2. Toleransi Menurut Al Qur’an dan Sunnah
Dalam Islam, toleransi berlaku bagi semua orang, baik sesama muslim
maupun non muslim.
Yusuf Qardhawi dalam bukunya Ghair al-Muslimin fii al-Mujtama’ al-Islami
menyebutkan ada tiga faktor utama yang menyebabkan toleransi yang unik selalu
mendominasi perilaku umat Islam terhadap non Muslim, yaitu :
a. Keyakinan terhadap kemuliaan manusia, apapun agamanya, kebangsaannya
dan keukunannya.
ش َهدَا َء ِب ْالقِسْ طِ َوال َيجْ ِر َم َّن ُك ْ;م َش َنآنُ َق ْو ٍم َعلَى َأال َتعْ ِدلُوا
ُ ِ ِين هَّلِل َ َيا َأ ُّي َها الَّذ
َ ِين آ َم ُنوا ُكو ُنوا َق َّوام
َ ُاعْ ِدلُوا ه َُو َأ ْق َربُ لِل َّت ْق َوى َوا َّتقُوا هَّللا َ ِإنَّ هَّللا َ َخ ِبي ٌر ِب َما َتعْ َمل
)٨( ون
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat dengan
taqwa, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah : 8)
B. MUSAWAH
1. Pengertian Musawah
Secara bahasa musawwah adalah persamaan. Sedangkan secara istilah
musawwah adalah persamaan dan kebersamaan serta penghargaan terhadap
sesama manusia sebagai makhluk Tuhan.
Musawah juga dapat diartikan dengan persamaan derajat, artinya sikap
seseorang yang memandang dirinya sama atau sejajar dengan orang lain.
Bagaimanapun, dalam kehidupan ini selalu ada perbedaan, akan tetapi perbedaan
tersebut tidak lebih dari sekedar penanda identitas antara satu dan yang lainnya.
adapun pengertian Musawwah adalah Suatu sikap seseorang yang memandang
dirinya adanya persamaan dan kebersamaan serta penghargaan terhadap manusia
sebagai makhluk Allah Swt.
1. Buatlah kelompok sebanyak 4-5 peserta didik atau sesuaikan dengan keadaan
kelas kalian!
2. Identifikasikan setiap anggota kelompok bagaimana cara
mengimplementasikan perilaku musawah dalam kehidupan sehari-hari
3. Masing-masing kelompok melakukan presentasi hasil kerja dan dilaporkan
kepada guru mata pelajaran.
C. Moderat (TAWASUTH)
1. Pengertian Tawasuth
Tawasuth, adalah sikap tengah – tengah atau sedang di antara dua
sikap, tidak terlalu keras (fundamentalis) dan terlalu bebas (liberalisme).
Dengan sikap inilah Islam bisa di terima di segala lapisan masyarakat.
adapun pengertian tawasuth/Moderat adalah suatu sikap seseorang
yang memandang antara dua sikap tidak terlalu keras maupun terlalu bebas.
اGGاس َويَ ُكونَ ال َّرسُو ُل َعلَ ْي ُك ْم َش ِهيدًا َو َم ِ َّ لِتَ ُكونُوا ُشهَدَا َء َعلَى النGم ُأ َّمةً َو َسطًاGْ َو َك َذلِكَ َج َع ْلنَا ُك
ِه َوِإ ْنG و َل ِم َّم ْن يَ ْنقَلِبُ َعلَى َعقِبَ ْيG َّس ُ ا ِإال لِنَ ْعلَ َم َم ْن يَتَّبِ ُع الرGGَةَ الَّتِي ُك ْنتَ َعلَ ْيهG َا ْالقِ ْبلGGََج َع ْلن
ٌ َر ُءGGَاس ل
وف ِ َّضي َع ِإي َمانَ ُك ْم ِإ َّن هَّللا َ بِالنِ ُيرةً ِإال َعلَى الَّ ِذينَ هَدَى هَّللا ُ َو َما َكانَ هَّللا ُ لِي َ َِت لَ َكب ْ َكان
)١٤٣( َر ِحي ٌم
Artinya : dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat
yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan
agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan Kami tidak
menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami
mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang
membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa Amat berat, kecuali
bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan
menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang kepada manusia. (al-Baqarah ayat 143)
Karakter At Tawasuth dalam Islam adalah titik tengah diantara dua ujung
(At Tatharuf =ekstrimisme), dan hal itu merupakan kebaikan yang sejak semula
telah diletakkan Allah SWT. Prinsip dan karakter Tawasuth yang sudah menjadi
karakter Islam ini harus diterapkan dalam segala bidang, supaya agama Islam
dan sikap serta tingkah laku umat Islam selalu menjadi saksi dan pengukur
kebenaran bagi semua sikap dan tingkah laku manusia pada umumnya.
3. Membiasakan Berperilaku tawasuth dalam Kehidupan Sehari-hari
Hal yang perlu di perhatikan dalam membiasakan perilaku tawasuth adalah
a. tidak bersikap ekstrim dalam menyebarluaskan ajaran Ahlussunnah Wal
Jama’ah,
b. tidak mudah mengkafirkan sesama muslim karena perbedaan pemahaman
agama,
c. memposisikan diri dalam kehidupan bermasyarakat dengan senantiasa
memegang teguh prinsip persaudaraan (ukhuwah) dan toleransi, hidup
berdampingan baik dengan sesama warga NU, sesama umat Islam maupun
warga Negara yang memeluk agama lain.
Seorang hamba harus patut taat kepada Allah SWT, wajib sholat lima
waktu dan menjalankan ibadah-ibadah sunnah lainnya, akan tetapi seorang
hamba harus tahu, tidak benar jika memutuskan kegiatan lainnya seperti
bermasyarakat, bekerja, mencari ilmu. Keduanya haruslah simbang antara
urusan dunia dan urusan akhirat dan tidak terlalu berlebih-lebihan dari
keduanya.
Seperti halnya prinsip ahlussunnah wal jama’ah, yang memandang perlu
mengamalkan prinsip akidah, syari’ah tashawwuf, pergaulan antar golongan,
kehidupan bernegara, kebudayaan, dan dakwah.
Hal ini dilakukan supaya tercapai kesempurnaan hakiki dalam
melaksanakan perintah Allah dan tercapainya keseimbangan antar unsur dalam
kehidupan bermasyarakat
4. Pembagian Tawasuth
a. Keseimbangan dalam telaah dan penggunaan dalil akal (‘aqli) dan dalil
syara’ (naqli), agar tidak mengalahkan salah satunya.
b. Memurnikan akidah dengan cara membersihkan dan meluruskan dari
pengaruh akidah yang sesat, baik dari dalam maupun luar Islam.
c. Menjaga keseimbangan berfikir, supaya tidak mudah menilai salah,
menjatuhkan vonis musyrik, bud’ah pada orang lain, bahkan
mengkafirkannya.
1. Buatlah kelompok sebanyak 4-5 peserta didik atau sesuaikan dengan keadaan
kelas kalian!
2. Buatlah makalah dengan judul “Mengimplementasikan Berperilaku tawasuth
dalam Kehidupan Sehari-hari”.
3. Masing-masing kelompok melakukan presentasi hasil kerja dan dilaporkan
kepada guru mata pelajaran.
4. UKHUWWAH
a. Pengertian Ukhuwwah
Ukhuwah (brotherhood) diartikan sebagai “persaudaraan”. Sedangkan
menurut istilah ukhuwah adalah suatu sikap yang mencerminkan rasa
persaudaraan, kerukunan, persatuan dan solidaritas yang dilakukan seseorang
terhadap orang lain atau suatu kelompok pada kelompok lain dalam interaksi sosial.
Dalam konteks masyarakat Islam, istilah ukhuwah berkembang menjadi
ukhuwah islamiyah yang berarti persaudaraan yang bersifat Islami atau
persaudaraan yang diajarkan Islam.
َ ون ِإ ْخ َوةٌ َفَأصْ لِحُوا; َبي َْن َأ َخ َو ْي ُك ْ;م َوا َّتقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم ُترْ َحم
)١٠( ُون َ ِإ َّن َما ْالمُْؤ ِم ُن
Artinya: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara, sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah
terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat : 10)
Munculnya sikap ukhuwah dalam kehidupan masyarakat disebabkan adanya
dua hal, yaitu :
a. Adanya persamaan, baik dalam masalah keyakinan, wawasan, pengalaman,
kepentingan, tempat tinggal dan cita-cita.
b. Adanya kebutuhan yang dirasakan hanya dapat dicapai dengan melakukan kerja
sama dengan orang lain.
b. Macam-macam Ukhuwah
Ada beberapa macam bentuk ukhuwah yang sangat besar peranannya dalam
kehidupan kita, yaitu :
1) Ukhuwah keagamaan
Ukhuwah keagamaan adalah ukhuwah yang tumbuh dan berkembang
karena persamaan keimanan atau keagamaan. Kemudian kita mengenalnya
dengan ukhuwah islamiyah. Ukhuwah keagamaan mempunyai dasar
konseptual yang bersumber dari al Qur’an dan Hadis, antara lain :
َ ت لِ َق ْو ٍم َيعْ لَم
)١١( ُون ِ ص ُل اآل َيا َّ َفِإنْ َتابُوا َوَأ َقامُوا الصَّال َة َوآ َتوُ ا
ِ الز َكا َة َفِإ ْخ َوا ُن ُك ْم فِي ال ِّد
ِّ ين َو ُن َف
Artinya: “jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat.
Maka (mereka) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan kami menjelaskan
ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS. At Taubah : 11)
2) Ukhuwah Islamiyah
Prinsip ukhuwah Islamiyah (fi din al-Islam) harus diorientasikan pada delapan
prinsip pokok, yaitu :
Ukhuwah Islamiyah ditegakkan atas aqidah yang mantap, yakni aqidah yang
disimpulkan dalam kalimat sahadat
a) Al tasamuh fi al ikhtilaf (toleransi dalam setiap perbedaan)
b) At ta’awun (saling menolong antar sesama)
c) Al tawazun (sikap seimbang antara semua bidang)
d) Al tawassuth (bersikap sederhana dan tidak memihak)
e) Al wahdan wa ittishal (integritas dan konsolidasi di semua bidang)
f) Memandang Islam sebagai rohmatal lil ‘alamin
g) Membentuk pemerintahan yang Islami
3) Ukhuwah kebangsaan
Agama Islam tidak hanya mengenal ukhuwah diniyah atau Islamiyah saja,
Islam juga memiliki ajaran tentang ukhuwah kebangsaan atau yang kita kenal
dengan ukhuwah wathaniyyah, yaitu ukhuwah yang tumbuh dan berkembang
atas dasar nasionalisme. Allah berfirman :
ِ َولَ ْو َشا َء هَّللا ُ لَ َج َعلَ ُك ْم ُأم ًَّة َوا ِح َد ًة َولَكِنْ لِ َي ْبلُ َو ُك ْم فِي َما آ َتا ُك ْم َفاسْ َت ِبقُوا ْال َخي َْرا
)٤٨( ت
Artinya : “Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat
(saja), tetapi Allah menguji kamu terhadap peberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan.” (QS. Al-Maidah :48)
Keberadaan ukhuwah dalam kehidupan sosial khususnya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara adalah sebuah kondisi yang diperlukan
untuk menciptakan partisipasi masyarakat dalam proses pencapaian tujuan
bersama. Konsep ukhuwah kebangsaan ini sudah Rasulullah saw ajarkan pada
peristiwa piagam madinah.
Beberapa konsep mendasar dari ukhuwah masyarakat madani yang
dibangun oleh Rasulullah saw antara lain;
a) Egalitarisme
Penghargaan kepada orang berdasarkan pada prestasi, bukan kesukuan,
keturunan, ras dan lain sebagainya.
b) Keterbukaan partisipasi seluruh anggota masyarakat
c) Penegakan hukum dan keadilan
d) Toleransi dan pluralism
e) Musyawarah
ًّ ت َف
ِ ظا َغلِي َظ ْال َق ْل
ْب ال ْن َفضُّوا مِنْ َح ْول َِك َفاعْ فُ َع ْن ُه ْم َواسْ َت ْغفِر َ َف ِب َما َرحْ َم ٍة م َِن هَّللا ِ لِ ْن
َ ت لَ ُه ْم َولَ ْو ُك ْن
2. Tafahum
Tafahum artinya saling memahami kelebihan atau kekurangan
sesama. Seorang muslim hendaknya memperhatikan keadaan saudaranya,
sehingga dapat memberikan pertolongan sebelum diminta. Tanpa
tafahum, proses ukuwah tidak akan terjalin, dengan saling memahami kita
akan dapat menerima kelebihan dling an kekurangan saudara kita.
3. Ta’aawun
Ta’awun berarti saling menolong (tolong menolong). Ta’awun dapat
dilakukan dengan hati (saling mendo’akan), pemikiran (berdiskusi dan
saling menasehati) dan aaman (saling membantu). Saling membantu disini,
tentu saja saling bantu dalam kebaikan bukan saling membantu keingkaran
atau perbuatan maksiat.
4. Tafakul
Tafakul dapat diartikan saling menjamin atau saling menjaga,
sehingga melahirkan rasa aman.
Aktivitas 1.4: …. M3 M4
1. Buatlah kelompok sebanyak 4-5 peserta didik atau sesuaikan dengan keadaan
kelas kalian!
2. Identifikasikan setiap anggota kelompok bagaimana cara
mengimplementasikan perilaku ukhuwah dalam kehidupan sehari-hari
3. Masing-masing kelompok melakukan presentasi hasil kerja dan dilaporkan
kepada guru mata pelajaran
Aku Bisa
I. Kerjakan soal-soal berikut ini sesuai perintah!
1. Dalam Islam, toleransi berlaku bagi semua orang, baik sesama muslim maupun
non muslim. Yusuf Qardhawi dalam bukunya Ghair al-Muslimin fii al-Mujtama’ al-
Islami, menyebutkan ada tiga faktor. sebut dan jelaskan?
2. Keyakinan terhadap kemuliaan manusia, apapun agamanya, kebangsaannya dan
kerukunannya. dalam hal Tulislah dalil dalil yang menjadi dasarnya?
3. Orang yang memiliki sifat musawwah dapat dilihat dari tingkah lakunya setiap
hari, sebutkan dan jelaskan?
4. Seorang hamba harus patut taat kepada Allah SWT, wajib sholat lima waktu dan
menjalankan ibadah-ibadah sunnah lainnya, akan tetapi seorang hamba harus
tahu, tidak benar jika memutuskan kegiatan lainnya seperti bermasyarakat,
bekerja, mencari ilmu, pernyataan diatas adalah Membiasakan Berperilaku
tawasuth dalam Kehidupan Sehari-hari. jelaskan?
5. Dalam hal syari’ah . Ahlussunnah Wal Jama’ah mempertimbangkan dan
menetapkan beberapa hal di bawah ini: Berpegang pada Al-Qur’an dan al-Hadist
dengan cara-cara yang benar menurut ahlinya, yakni ulama salaf yang dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya.jelaskan pernyataan diatas menurut
pendapat saudara!
Sepercik Hikmah
َ ون ِإ ْخ َوةٌ َفَأصْ لِحُوا َبي َْن َأ َخ َو ْي ُك ْم َوا َّتقُوا هَّللا َ َل َعلَّ ُك ْم ُترْ َحم
)١٠( ُون َ ِإ َّن َما ْالمُْؤ ِم ُن
Rangkuman
1. Dalam bahasa Arab, istilah toleransi dikenal dengan tasamuh yang berarti
kemuliaan, lapang dada, ramah dan suka memaafkan. Secara umum, konsep
tasamuh mengandung makna kasih sayang (ar-Rahmah), keadilan (al-‘Adalah),
keselamatan (al-Salam) dan ketauhidan (al-Tauhid).
2. Beberapa kriteria orang yang membiasakan diri berperilaku toleransi,
diantaranya :
Refleksi
Centanglah () tabel di bawah ini dengan jujur dan benar sesuai penguasaanmu dan
sikapmu terhadap materi-materi dalam bab ini!
I. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e, pada jawaban
yang paling benar !
a. 1,2,3,5
b. 1,2,3,4
c. 2,3,4,5
d. 3,4,5,1
e. 4,5,1,2
8. Suatu sikap yang mencerminkan rasa persaudaraan, kerukunan, persatuan dan solidaritas yang
dilakukan seseorang terhadap orang lain atau suatu kelompok pada kelompok lain dalam
interaksi sosial. dalam hal ini menunjukkan sikap ....
a. Toleransi
b. Musawah
c. Tawasuth
d. Ukhuwah
e. Persatuan
9. Adanya persamaan, baik dalam masalah keyakinan, wawasan, pengalaman,
kepentingan, tempat tinggal dan cita-cita. Adanya kebutuhan yang dirasakan hanya
dapat dicapai dengan melakukan kerja sama dengan orang lain . dalam hal ini sesuai
dengan Qur’an surah Al-Hujurat : 10 adalah....
a. َ ون ِإ ْخ َو ٌة َفَأصْ لِحُوا َبي َْن َأ َخ َو ْي ُك ْم َوا َّت ُقوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم ُترْ َحم
)١٠( ُون َ ِإ َّن َما ْالمُْؤ ِم ُن
b. ) ٤٣ :الشعراء ( ُور م األ م ْ
ز ع ِْن
م َ ل ك َ
َ ِ ص َب َر َو َ ِإ
ل ذ َّن ر َ
ف َغ َ َْولَ َمن
ِ ِ َ
c. ً ُ
)١٤٩( ان َعف ّوا َقدِيرً ا هَّللا َأ
َ ِإنْ ُت ْبدُوا َخيْرً ا ْو تخفوهُ ْو َتعْ فوا َعنْ سُو ٍء َفِإنَّ َ َك
ُ ُ ْ ُ َأ
d. )٩٩( ك َع َسى هَّللا ُ َأ ْن يَ ْعفُ َو َع ْنهُ ْم َو َكانَ هَّللا ُ َعفُ ًّوا َغفُورًا َ فَُأولَِئ
e. َ ً
)١٤٩( ان َعف ّوا قدِيرً اُ َ هَّللا َ َ َأ
َ ِإنْ ُت ْبدُوا خيْرً ا ْو تخفوهُ ْو تعْ فوا َعنْ سُو ٍء فِإنَّ َ ك
ُ ُ ْ ُ َأ َ
10. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut !
1) Ukhuwah keagamaan
2) Ukhuwah Islamiyah
3) Ukhuwah kebangsaan
4) Ukhuwah kebangsaan
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari materi dan dalil, berdiskusi, serta mengerjakan latihan, siswa akan:
1. mengokohkan keimanan tentang kebenaran dan kebesaran Allah Swt yang terkandung
dalam akhlak tercela.
2. membentuk pendapat yang mendukung kebenaran dan kebesaran Allah dalam akhlak
tercela
3. membiasakan diri untuk menghindari akhlak tercela
4. menganalisis peritiwa yang mencerminkan sifat akhlak tercela
5. mengkritik peristiwa yang mencerminkan sifat akhlak tercela dalam suatu peristiwa
6. menyajikan pemaparan hasil analisis peristiwa yang mencerminkan sifat akhlak tercela
dalam suatu perbuatan.
7. merumuskan konsep tentang sifat akhlak tercela tentang upaya dampak negatifnya.
Tilawah
Kerangka Konsep
AKHLAK
TERCELA
Keras Hati
Observasi M1 M2
Pada suatu saat,Guru PNS menghadap Kepala Sekolah untuk mengundurkan diri
dengan alasan punya pekerjan lain yang menjanjikan. Kemudian permintaannya
dikabulkan oleh Kepala Sekolahnya. Tapi dia kemudian mengatakan ke para teman-
temannya bahwa dia dipecat tanpa alasan yang jelas. Dia pun menjelek-jelekkan sekolah
lama ke Kepala Sekolah yang baru. Karena kemahiranya berkomunikasi, dia bisa
membuat banyak orang percaya dan turut menyebar fitnah. Kepala Sekolah pun diserang
dari segala arah dan mendapat berbagai ancaman, termasuk ancaman pemecatan dari
jabatannya. Salah satu teman yang termakan fitnah si Guru, menuduh si Kepala Sekolah
iri pada si Guru sehingga si Guru dipecat sepihak, padahal si atasan bukan seorang pengiri
atau pendengki.
Dengan perlindungan Allah Swt, Kepala Sekolah masih aman hingga jabatannya
berakhir. Tapi ternyata Guru malah menganggap Kepala Sekolah sudah mendzaliminya
dan harus minta maaf padanya. Teman-teman pun menuntut demikian karena sudah
termakan hasutan Guru. Tapi Kepala Sekolah cukup punya harga diri untuk tidak meminta
maaf pada orang yang sudah mendzaliminya. Kepala Sekolah melakukan pembalasan
yang manis, memajukan sekolah dan menenggelamkan nama para pengkhianat itu hingga
tidak ada satupun orang di sekolah itu yang mengingatnya.
Tahukah Kamu?
Oleh karena itu, aniaya akan mendatangkan akibat-akibat buruk yang akan diterima
oleh pelakunya. Dewasa ini banyak sekali perilaku aniaya bahkan telah menjadi trend
dikalangan orang yang memiliki kedudukan tinggi. Mereka selalu menilai seseorang dan
memperlakukan seseorang sesuai dengan status sosialnya. Bila seorang pejabat telah
menilai seseorang itu jauh lebih rendah dari status sosial yang di jabatnya, bukan tidak
mungkin ia akan berbuat seenaknya sendiri. Sungguh moral manusia sudah sangat rusak
akibat perilaku tercela tersebut.
Disisi lain, Al-Qur’an juga mengemukakan dan memberi peringatan tentang akhlak-
akhlak buruk atau tercela yang dapat merusak iman seseorang dan pada akhirnya akan
merusak dirinya serta kehidupan masyarakat.
Akhlak buruk itulah yang disampaikan oleh rasulullah yang ditunjukkan oleh kaum
Quraisy dahulu untuk memojokkan kebenaran yang disampaikan rasulullah sebagaimana
yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Quraisy seperti Abu jalal, Walid bin mugirah, Akhnas bin
syariq, Aswad bin abdi Yaquts. Oleh karena itu, iman merupakan suatu pengakuan
terhadap kebenaran dan harus dipelihara serta di tingkat kan kualitas nya melalui sikap
dan perilaku terpuji.
Sifat terpuji dan tercela yang tertanam dalam diri manusia selalu berdampingan dan
terlihat dalam perilaku sehari-hari. Apabila perilaku seseorang menampilkan kebaikan,
maka terpujilah sikap orang tersebut. Sebaliknya, apabila perilaku seseorang menmpilkan
kebaikan atau kejahatan, maka tercelalah sikap orang tersebut. Sifat tercela sangat
dilarang oleh Allah SWT dan harus dihindari dalam pergaulan sehari-hari karena akan
merugikan diri sendiri maupun orang lain
Untuk mengetahui tentang akhlak tercela dan pembahasannya, yuk, kita simak
pembahasannya.
APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN AKHLAK TERCELA?
A. Pengertian Nifaq
Nifaq secara bahasa (etimologi) berarti ketidaksamaan antara lahir dan batin.
Menurut al-Hafizh Ibnu Katsir mereka adalah orang-orang yang keluar dari jalan
kebenaran masuk ke jalan kesesatan. Karena itu Allah memperingatkan dengan
firman-Nya:
Allah menyifati para pelaku nifaq ini dengan berbagai kejahatan, seperti
kekufuran, ketiadaan iman, mengolok-olok dan mencaci agama dan
pemeluknya serta kecenderungan kepada musuh-musuh untuk bergabung
dengan mereka dalam memusuhi Islam.
Pada masalah ini, terbagi kepada dua jenis: Pertama, seseorang berjanji
padahal di dalam niatannya tidak ingin menepatinya. Ini merupakan pekerti
paling buruk.
Kedua, Berjanji pada dirinya untuk menepati janji, kemudian timbul sesuatu, lalu
mengingkarinya tanpa alasan.
c. Bila dipercaya mengkhianati
Khianat adalah mengingkari tanggung jawab, berbuat tidak setia atau
melanggar janji yang telah dibuat. Secara umum, khianat artinya mengingkari
tanggung jawab yang telah dipercayakan, baik daang dari Allah maupun dari
orang lain.
ُ ِْض يَْأ ُمرُونَ بِ ْال ُم ْن َك ِر َويَ ْنهَوْ نَ ع َِن ْال َم ْعرُوفِ َويَ ْقب
َونGGض ٍ م ِم ْن بَعGُْضه ُ َْال ُمنَافِقُونَ َو ْال ُمنَافِق
ُ ات بَ ْع
)٦٧( ََأ ْي ِديَهُ ْم نَسُوا هَّللا َ فَن َِسيَهُ ْم ِإ َّن ْال ُمنَافِقِينَ هُ ُم ْالفَا ِسقُون
Artinya : “orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan
sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang Munkar
dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya
mereka telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka.
Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik”.(QS.
AtTaubah: 67)
4. Akibat buruk sifat Nifak
Perbuatan nifak adalah salah satu perilaku tercela, perbuatan nifak akan
mendatangkan keburukan baik bagi pelaku nifak itu sendiri ataupun bagi orang lain.
b. Bersikap amanah
Amanah artinya jujur atau dapat dipercaya. Secara bahasa amanah berarti
segala sesuatu yang dipercayakan atau kepercayaan. Amanah dapat diartikan
titipan atau amanah adalah segala sesuatu yang dibebankan Allah kepada
manusia untuk dilaksanakan. Rasulullah dikenal sebagi orang yang paling
terpercaya dalam menjalankan amanah. sikap ini harus ditanamkan sejak dini
sehingga terhindar dari perilaku nifak.
َ ِين آ َم ُنوا ال َت ُخو ُنوا هَّللا َ َوالرَّ سُو َ;ل َو َت ُخو ُنوا; َأ َما َنا ِت ُك ْم َوَأ ْن ُت ْم َتعْ لَم
)٢٧( ُون َ َيا َأ ُّي َها الَّذ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah
dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-
amanat yangdipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”. (QS Al Anfaal:
27).
c. Meneguhkan perjanjian
Berjanji itu harus ditepati dan melanggar janji berarti berdosa. Bukan
sekedar berdosa kepada orang yang kita janjikan tetapi juga kepada Allah. Ingkar
janji itu merupakan sifat dan perbuatan syetan. Dan mereka menggunakan janji
itu dalam rangka mengelabuhi manusia dan menarik mereka ke dalam
kesesatan.
Oleh karena itu Allah SWT telah memerintahkan kepada setiap muslim
untuk melaksanakan janji-janji yang pernah diucapkan.
1. Pengertian Gadab
Kata gadab berasal dari kata gadiba-yagdabu berarti marah, mengamuk, murka,
berang, gusar, jengkel, naik pitam. kata gadab secara istilah adalah sikap
tercela dimana gejolak darah dalam diri seseorang meningkat karena tidak
senang pada perlakuan tidak pantas.
Artinya :
‘Orang yang kuat itu bukanlah orang yang menang berkelahi, tetapi orang kuat
ialah yang dapat menguasai dirinya ketika sedang marah. (H.R. Bukhari)
3. Bahaya Gadab
1. Hati yang sehat adalah iman yang kuat dan pengamalan yang konsisten
2. Hati yang sakit adalah adanya keimanan, ibadah, namun ternoda dengan
keburukan dan kemaksiatan
3. Hati yang mati adalah mengeras dan membantunya hati karena banyak
kemaksiatan yang diperbuat.
Keras Hati adalah jenis emosi yang dialami oleh seseorang. marah itu
memiliki tingkatannya masing-masing berdasarkan bentuk ekspresinya pada
setiap individu dan juga dari faktor umur. perbuatan marah adalah perbuatan
yang amat disenangi oleh setan karena kemarahan akan cenderung membawa
manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan keji.
2. Tingkatan Marah
a. Golongan tafrith, ini termasuk dalam golongan orang yang tidak memiliki sifat
marah. manusia ini sama sekali tidak akan marah jika ada yang menginjak-
injak agamanya. bahkan untuk ras tersinggung pu tidak ada. dan manusia ini
hanya akan lemah apabila menghadapi masalah yang terjadi pada diri sendiri
maupun keluarganya.
b. Golongan ifrath, yautu mereka yang tidak dapat mengawal perasaan marah
lalu bersikap berlebih-lebihan sehingga hilang pengawalan akal terhadap
dirinya. orang-orang seperti ini akan cenderung barkata kasar. bahkan dapat
menimbulkan pertumpahan darah akibat marah tersebut.
c. Golongan i'tidal, yaitu golongan yang bersikap sederhana diantara tafrith dan
ifrath. mereka ini adalah orang yang hanya akan marah dalam situasi tertentu
saja. kemarahan yang tergolong dalam kategori terpuji adalah kemarahan
yang timbul hanya karena menurut perintah Allah Swt. oleh karena itu
hendaklah kemarahan yang ada dalam jiwa seorang muslim itu bertindak
untuk menolak gangguan orang lain terhadap kehormatan dirinya,
keluarganya serta umat islam keseluruhan.
3. Dalil naqli
Adapun dalil naqli tentang gadab adalah
س َّم ْي ُت ُموهَا َأ ْن ُت ْم َوآ َباُؤ ُك ْم ٍ ب َأ ُت َجا ِدلُو َننِي فِي َأ ْس َم
َ اء ٌ ض َ س َو َغ ٌ َقال َ َقدْ َو َق َع َعلَ ْي ُك ْم مِنْ َر ِّب ُك ْم ِر ْج
)٧١( َان َفا ْن َتظِ ُروا ِإ ِّني َم َع ُك ْم مِنَ ا ْل ُم ْن َتظِ ِرين ُ َْما َن َّزل َ هَّللا ُ بِ َها مِن
ٍ س ْل َط
Artinya: ia berkata: "Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan
kemarahan dari Tuhanmu". Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku
tentang Nama-nama (berhala) yang kamu beserta nenek moyangmu
menamakannya, Padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk itu?
Maka tunggulah (azab itu), Sesungguhnya aku juga Termasuk orang yamg
menunggu bersama kamu". (QS.al-‘Araaf : 71)
Artinya
“Barang siapa menahan amarah padahal ia mampu melakukannya, pada hari
kiamat Allah akan memanggilnya dihadapan seluruh makhluk, kemudian Allah
menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai “ (H.R Ahmad )
4. Bahaya sikap marah
Adapun bahya sikap marah adalah
a. Kehilangan kendali diri sendiri yang mana mereka yang marah akan kehilangan
kontrol atas diri sendiri sehingga tidak akan bisa berfikir jernih.
b. Merugikan diri sendiri karena marah tersebut akan canderung mambawa
manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang keji dan tercela yang
berdasarkan bisikan setan dan iblis.
c. Terjerumus pada kemaksiatan.
d. Mandapap azab dari Allah Swt.
5. Nilai Negatif perilaku Keras Hati (pemarah)
a. Sumber keburukan
Jika seseorang marah dan tidak berusaha untuk mengendalikan akan
menyebabkan keburukan-keburukan.
2) Letih Ekspresi
Kemarahan tentu membutuhkan energi. Dalam proses itu, hormon stres akan
meningkat seakan-akan membuat perasaan bergejolak. Ketika marah, kita
mungkin merasa memegang kendali sementara, tapi tanpa disadari hal itu
justru menguras habis energi kita. Akibatnya, produktivitas dalam bekerja pun
berkurang karena merasa letih.
3) Sulit tidur
Ketika kita tidur dengan rasa marah, tidur pun tak akan nyenyak. Adapun
kekurangan tidur akan menyebabkan pikiran negatif yang akan memicu
emosi. Lebih lanjut, insomnia dan masalah tidur lainnya pun akan
berdatangan seiring dengan perasaan emosi Anda yang berkelanjutan.
4) Depresi
rasa marah dapat berujung pada depresi. Terkadang, orang menggunakan
amarah untuk meluapkan perasaan depresi dan ketidakberdayaan.
Karena kemarahan itu bagaikan bara api yang hanya dapat dipadamkan
dengan air. Sikap duduk dari berdiri dan berbaring dari duduk adalah bagian dari
airnya berperilaku.
Maka Allah melalui syari’atNya yang agung ini melindungi kita dari segala
kelicikan dan keburukan-keburukan setan. Allah SWT berfirman,
ف;;إذا, وإنم;;ا تطف;;أ الن;;ار بالم;;اء, وإن الش;;يطان خل;;ق من الن;;ار,إن الفض;;ب من الش;;يطان
)غضب أحدكم فليتوضأ (رواه أحمد
Artinya: “Sesungguhnya kemarahan berasal dari setan, setan itu diciptakan dari
api, dan api itu dipadamkan dengan air, karena itu jika salah seorang diantara
kalian marah, maka hendaklah ia mengambil air wudhu”. (HR. Imam Ahmad).
ض َط ِج ْع
ْ َوِإال َف ْل َي، ب ْ إ َذا َغضِ َب َأ َح ُد ُك ْم َوه َُو َقاِئ ٌم َف ْل َي ْجل
َ َفِإنْ َذه، ِس
َ َب َع ْن ُه ا ْل َغ
ُ ض
Artinya: “Jika salah seorang diantara kalian marah dan dia dalam keadaan
berdiri maka hendaklah dia duduk (hal itu cukup baginya), jika marahnya reda.
Namun, jika marahnya tidak reda juga maka hendaklah dia berbaring.” (HR. Abu
Daud dan Ibnu Hibban).
ْ ب َأ َح ُد ُك ْم َف ْل َيسْ ُك
ت َ ِِإ َذا َغض
Artinya: “Jika salah seorang diantara kalian marah maka hendaklah ia diam.”
(HR. Imam Ahmad).
َّ ;ْظا َوه َُو َقا ِد ٌر َعلَى َأنْ ُي ْنفِ; َ;ذهُ َد َع; اهُ هَّللا ُ َع ً َمنْ َك َظ َم َغي
ِ ُوس ْال َخاَل
ِئق َي; ْ;و َم ِ ;ز َو َج; َّل َعلَى ُرء
ِين َما َشا َءِ ُور ْالع ;ِ ْالقِ َيا َم ِة َح َّتى ي َُخي َِّرهُ هَّللا ُ مِنْ ْالح
Artinya : “Barangsiapa yang menahan amarah padahal ia mampu untuk
melampiaskannya, Allah akan panggil ia di hadapan para makhluk pada hari
kiamat, hingga Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari (terbaik) yang ia
inginkan” (H.R Abu Dawud, atTirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
g. Memberi Maaf
Memberi maaf bukanlah pekerjaan yang mudah, diperlukan kesadaran dan
kebesaran hati untuk melakukannya. Sebagai seorang muslim kita wajib
memberikan maaf kepada sesama. Allah memerintahkan kita untuk dapat
memberikan maaf dengan tulus kepada sesama, selalu memberi maaf dengan
tulus ikhlas, sebagaimana firman Allah :
)٤٠( ِين َّ َُّو َج َزا ُء َس ِّيَئ ٍة َس ِّيَئ ٌة م ِْثلُ َها َف َمنْ َع َفا َوَأصْ لَ َح َفَأجْ ُرهُ َعلَى هَّللا ِ ِإ َّن ُه ال ُيحِب
َ الظالِم
Artinya : “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, Maka
barang siapa memaafkan dan berbuat baik Maka pahalanya atas (tanggungan)
Allah. Sesungguhnya dia tidak menyukai orang-orang yang zalim”. (Q.S. Asy Syura
: 40)
Aktivitas 1.1: Berdiskusi M3 M4
1. Buatlah kelompok sebanyak 4-5 peserta didik atau sesuaikan dengan keadaan
kelas kalian!
2. Identifikasikan setiap anggota kelompok bagaimana cara
mengimplementasikan menghindari perilaku keras hati dalam kehidupan
sehari-hari
3. Kelompok yang presentasi dianjurkan pakai media pembelajaran untuk
menunjang presentasinya
4. Kelompok laian mengkritisi atas presentasinya
5. Masing-masing kelompok melakukan presentasi hasil kerja dan dilaporkan
kepada guru mata pelajaran
Aku Bisa
Artinya :
‘Orang yang kuat itu bukanlah orang yang menang berkelahi, tetapi orang kuat
ialah yang dapat menguasai dirinya ketika sedang marah. (H.R. Bukhari)
Rangkuman
Centanglah () tabel di bawah ini dengan jujur dan benar sesuai penguasaanmu dan sikapmu
terhadap materi-materi dalam bab ini!
3. Membuka peluang munculnya fitnah karena ucapan dan perbuatannya yang tidak
menentu merupakan akibat buruk dari pelaku dalam hal ini pernyataan diatas
merupakan perilaku ....
a. Nifaq
b. Dusta
c. Hianat
d. Tidak menepati janji
e. Sombong
4. Perhatikan pernyataan bawah ini!
a. Tidak melakukan kewajiban Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar
b. Mereka memiliki tampilan lahiriah yang indah dan ucapan yang menarik tetapi
menipu
c. Menilai dirinya sebagai golongan yang mengedepankan kebenaran
d. Mereka mengejek orang-orang beriman demi menyukseskan tujuan agama
e. Melakukan kewajiban Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar
Diantara pernyataan-pernyataan diatas, yang sesuai dengan perilaku nifak
adalah ....
a. 1,2,3,4
b. 2,3,4,5
c. 3,4,5,1
d. 4,5,1,2
e. 5,1,2,3
5. Keluar dari kebenaran secara sengaja sehingga kebenaran ini menjadi kebatilan
dan kebatilan menjadi kebenaran adalah dalam hal ini merupakan definisi....
a. Fujur
b. Nifaq
c. Nifaq amaly
d. Nifaq I’tiqodi
e. Ifaq kasabi
6. Sikap tercela dimana gejolak darah dalam diri seseorang meningkat karena tidak
senang pada perlakuan tidak pantas Kata gadab secara harfiah ....
a. Marah atau pemarah
b. Tidak sabar
c. Emosional
d. Keras kepala
e. Naik pitam
7. Marah itu memiliki tingkatannya masing-masing berdasarkan bentuk ekspresinya
pada setiap individu dan juga dari faktor umur. dalam hal ini, yang menampakkan
keislaman, tetapi menyembunyikan kekufuran adalah ....
a. Nifaq
b. Nifaq amaly
c. Nifaq I’tiqadi
d. Nifaq kasabi
e. Nifaq dalily
8. Perhatikan pernyataan bawah ini!
a. Efek langsung ke tubuh
b. Letih ekspresi
c. Sulit tidur
d. Depresi
e. Sulit membaca
Diantara pernyataan-pernyataan diatas, yang sesuai dengan Perilaku nifaq atau
pemarah sangat membahayakan kesehatan tubuh adalah ....
a.1,2,3,4
b.2,3,4,5
c.3,4,5,1
d.4,5,1,2
e.5,1,2,3
9. Perhatikan pernyataan bawah ini!
a. Tercela dalam pandangan Allah
b. Hilangnya kepercayaan dari orang lain atas dirinya
c. Tidak disenangi dalam pergaulan hidup sehari-hari
d. Bisa memperlebar jalan untuk memperoleh rizqi karena berhasil menipu
e. Mendapat siksa yang amat pedih kelak di hari akhir
Diantara pernyataan-pernyataan diatas, yang sesuai dengan Akibat buruk perilaku
nifaq bagi diri sendiri adalah ....
a.1,2,3,4
b.2,3,4,5
c.3,4,5,1
d.4,5,1,2
e.5,1,2,3
10. Jika seseorang marah dan tidak berusaha untuk mengendalikan untuk
mengendalikan akan menyebabkan keburukan-keburukan. Diantaranya,
kecuali……….
a. Keputusan orang marah cenderung menambah masalah
b. Tindakan orang marah cenderung menambah masalah
c. Pemarah menimbulkan kerusukan individu
d. Pemarah menimbulkan kerusakan antar manusia
e. Pemarah memperbaiki hubungan baik antar manusia
I. Kerjakanlah soal-soal di bawah ini sesuai perintah!
1. Jelaskan secara bahasa dan istilah pengertian nifaq dengan menunjukkan dasar
larangan perbuatan tersebut !
2. Berdusta adalah memberitakan sesuatu tidak sesuai dengan kebenaran, baik
dengan ucapan maupun dengan isyarat sepertimenggelengkan kepala atau
mengangguk. Dalam ajaran Islam, perbuatan dusta atau berbohong sangat-sangat
dicela. Sebutkan dan jelaskan tanda-tanda munafik?
3. Menyelesaikan masalah tidak mempergunakan cara yang baik dan kekeluargaan,
tetapi mengedepankan(mendahulukan) emosinya, sekalipun pada akhirnya ia
menyesal. dalam hal jelaskan definisi gadab menurut para ulama’!
4. Jelaskan secara bahasa dan istilah pengertian ghadab dengan menunjukkan dasar
larangan perbuatan tersebut !
5. Barang siapa menahan amarah padahal ia mampu melakukannya, pada hari
kiamat Allah akan memanggilnya dihadapan seluruh makhluk, kemudian Allah
menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai. Tulislah dalil naqli tentang
gadab!
6. Hati yang sakit adalah adanya keimanan, ibadah, namun ternoda dengan
keburukan dan kemaksiatan, Menurut Imam al-Ghazali ada tiga macam hati
jelaskan?
7. Kehilangan kendali diri sendiri yang mana mereka yang marah akan kehilangan
kontrol atas diri sendiri sehingga tidak akan bisa berfikir jernih. Jelaskan bahaya
marah?
8. Jika seseorang marah dan tidak berusaha untuk mengendalikan akan
menyebabkan keburukan-keburukan. Sebutkan dan jelaskan Nilai Negatif perilaku
Keras Hati (pemarah)?
9. Menahan amarah memiliki kedudukan, manfaat, dan keutamaan yang tinggi.
Seorang laki-laki datang kepada Nabi dan meminta diberi wasiat. Sebutkan cara
menghindari perilaku keras hati
10. Merubah posisi dalam hal ini, jika kita sedang marah dalam keadaan berdiri maka
hendaklah kita duduk, kalau tidak reda juga maka hendaklah kita berbaring. dalam
hal ini, tuliskanlah dalil naqli tentang gadab?
PELAJARAN 4
Dengan mempelajari materi dan dalil, berdiskusi, serta mengerjakan latihan, siswa akan:
Tilawah
ِ م بِ ِه َما َرْأفَةٌ فِي ِدGْ اح ٍد ِم ْنهُ َما ِماَئةَ َج ْل َد ٍة َوال تَْأ ُخ ْذ ُك
ين هَّللا ِ ِإ ْن ُك ْنتُ ْم ِ ُك َّل َوGال َّزانِيَةُ َوال َّزانِي فَاجْ لِدُوا
)٢( َد َع َذابَهُ َما طَاِئفَةٌ ِمنَ ْال ُمْؤ ِمنِينGْ َاآلخ ِر َو ْليَ ْشه ِ تُْؤ ِمنُونَ بِاهَّلل ِ َو ْاليَوْ ِم
Artinya : “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah
tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas
kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama
Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan
hendaklah(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan
orang-orang yang beriman”. (QS. An Nur: 2)
Kerangka Konsep
ETIKA BERGAUL
DALAM ISLAM
Etika Sebaya
Observasi M1 M2
Tahukah Kamu?
Ahklak mulia dalam pergaulan adalah akhlak yang sesuai dengan ketentuan yang ada
dalam dalam alqur’an dan hadist. Akhlak dalam pergaulan yang baik telah diajarkan oleh
rasullullah kepada setiap umat khususnya umat islam. Setiap aturan dalam islam tentang
akhlak dalam pergaulan bertujuan tentang cara bagaimana manusia memposisikan
dirinya sebagai mahkluk tuhan demi terwujud suatu kehidupan yang bermakna, damai
dan bermartabat sesuai dengan yang diingankan oleh Allah SWT.
Akhlak yang baik adalah fondasi agama dan merupakan hasil dari usaha orang-orang
yang bertakwa. Memiliki akhlak yang baik, seseorang akan diangkat derajatnya kederajat
yang lebih tinggi oleh tuhan. Aklhak mulia tersebut menyangkut tentang etika, budi-
pekerti dan moral sebagai manifestasi dari pendidikan agama.
Tegaknya aktivitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itu yang dapat
menerangkan bahwa orang itu telah memiliki akhlak yang baik. Semua bermuara pada
realisasi tanggung jawab kepada Allah SWT. Jika seseorang telah memahami tentang
akhlak maka akan menghasilkan kebiasaan hidup yang baik yang diinginkan oleh Allah
SWT.
Apakah yang dimaksud dengan adab bergaul dalam Islam? Bagaimana tata cara bergaul?
Larangan dalam bergaul dengan teman sebaya? Untuk mengetahui tentang adab bergaul
dalam Islam dan pembahasannya, yuk, kita simak pembahasannya.
Menurut istilah orangtua adalah orang yang sudah tua dalam fisik maupun
psikis.
adapun pengertian orangtua adalah orang yang memiliki sifat,sikap dan jiwa
kepemimpinan yang profesional dan porposional serta memiliki umur dan ilmu
yang sudah matang/tua.
Ada tiga kelompok yang disebut orang tua dalam ajaran Islam. Dan pada
ketiga kelompok inilah yang diwajibkan atas kita untuk menghormati dan berbuat
baik kepadanya.
ْ ْن َأ ِن
;َ اش; ُكرْ لِي َول َِوالِ;;دَ ي
ْك َ ِان ِب َوالِ َد ْي ِه َح َملَ ْت ُه ُأ ُّم ُه َوهْ ًنا َعلَى َوهْ ٍن َوف
ِ صالُ ُه فِي َعا َمي َ ص ْي َنا اإل ْن َس
َّ َو َو
)١٤( ِإلَيَّ ْالمَصِ ي ُر
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang
bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. (QS.
Luqman: 14)
Orang yang lebih tua adalah sumber keberkahan, mereka telah banyak
pengalaman, lebih khusyuk dalam beribadah, mendalam ilmunya dan lebih
matang dalam berpikir dan menimbang sesuatu serta tidak terburu-buru dalam
memutuskan sesuatu. Berbedadengan para pemuda yang cenderung lebih
emosional, terburu-buru dan masih kurang pengalaman.
Ibu adalah salah satu dari kedua orang tua. Perbandingan seorang ibu
dengan ayah yaitu tiga banding satu. Pernah suatu ketika seorang laki-laki datang
kepada Rasulullah SAW seperti hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra,
:ص;لَّى هللاُ َعلَيْ; ِه َو َس;لَّ َ;م َف َق;ا َل ِ َج; ا َء َرجُ; ٌل ِالَى َر ُس; ْو ِل:ض; َي هللاُ َع ْن; ُه َق;ا َل
َ هللا ِ َعنْ اَ ِبيْ ه َُري َْر َة َر
: ُثـ َّم َمنْ ؟ َق;;ا َل:ُّك َق;;ا َل َ ُأم: ُث َّم َمنْ ؟ َق;ا َل:ك َق;ا َل
َ ُأ ُّم:ص; َحا َبتِيْ ؟; َق;ا َل َ هللا َمنْ اَ َح ُّق ِبحُسْ ِن ِ ارس ُْو َ;ل َ َي
َ ُأ ُّم
َ ُث َّم َأب ُْو: ُث َّم َمنْ ؟ َقا َل: ُث َّم َمنْ ؟ َقا َل:ك َقا َل
ك
Artinya:“Dari Abu Hurairah ra berkata: seorang laki-laki datang kepada
Rasulullah SAW, ia berkata: Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berhak untuk
saya pergauli dengan baik? Nabi menjawab: “Ibumu”. Dia bertanya (lagi): lalu
siapa? Nabi menjawab: “Ibumu”. Dia bertanya (lagi): lalu siapa? Nabi menjawab:
“Ibumu”. Dia bertanya (lagi): lalu siapa? Nabi menjawab: kemudian bapakmu”.
(HR. Bukhari dan Muslim)
ُّ اح
َ الذ ِّل م َِن الرَّ حْ َم ِة َوقُ ْل َربِّ ارْ َحمْ ُه َما َك َما َر َّب َيانِي
)٢٤( ص ِغيرً ا ْ َو
َ اخفِضْ لَ ُه َما َج َن
Artinya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".(QS. Al Isra’: 24)
b. Berkata Santun
Salah satu bentuk sikap santun kepada orangtua atau orang yang lebih
tua adalah jangan bersuara lebih keras dari suara mereka, jangan memutus
pembicaraan mereka, jangan berhohong saat beraduargumentasi dengan
mereka, jangan pula mengejutkan mereka saat sedang tidur, selain itu,jangan
sekali-kali meremehkan mereka. Allah Swt berfirman: QS. Al Isra’: 23
ك ْال ِك َب َر َأ َح; ُد ُه َما َأ ْو كِال ُه َم;;ا ِ ك َأال َتعْ ُب ُدوا; ِإال ِإيَّاهُ َو ِب ْال َوالِ َدي
َ َْن ِإحْ َسا ًنا ِإمَّا َي ْبلُ َغنَّ عِ ْند َ َو َق
َ ضى; َر ُّب
)٢٣( َفال َتقُ ْل لَ ُه َما ُأفٍّ َوال َت ْن َهرْ ُه َما َوقُ ْل لَ ُه َما َق ْوال َك ِريمًا
Artinya: “dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah
kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" Dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia”.
(QS. Al Isra’: 23)
ِ ط الوَالَِدْي
ن ِ خ
ْ س
ُ في
ِ هللا
ِ ط ُ خ
ْ ُن وَس
ِ ِرضَى هللا في رِضَى الوَالَِدْي
Artinya: “Keridhaan Allah tergantung pada keridhaan kedua orang tua, dan
kemurkaan Allah tergantung pula pada kemurkaan kedua orang tua” (HR.
Muttafaq ‘Alaih)
b. Bersikap arogan
Sikap arogans adalah sikap kesombongan diri terhadap orang lain karena
kelebihan yang dimiliki seperti kekayaan, kepandaian, ketampanan, kecantikan,
kekuatan fisik yang semata-mata untuk menutupi kelemahannya.
Teman sebaya diartikan sebagai kawan, sahabat atau orang yang sama-
sama bekerja atau berbuat. Teman sebaya (peers) adalah hubungan individu pada
anak-anak atau remaja dengan tingkat usia yang sama serta melibatkan keakraban
yang sosial besar dalam kelompoknya.
Teman sebaya adalah kelompok baru yang memiliki ciri, norma dan
kebiasaan yang jauh berbeda dengan apa yang ada di lingkungan keluarganya,
dimana kelompok teman sebaya ini merupakan lingkungan sosial yang pertama
dimana anak belajar untuk hidup bersama dengan orang lain yang bukan
merupakan anggota keluarganya. Disinilah anak dituntut untuk memiliki
kemampuan baru dalam menyesuaikan diri dan dapat dijadikan dasar dalam
interaksi sosial yang lebih besar.
قال َرسُو ُل هَّللا ِ صلى هللا عليه وسلم وهللا عون العبد ماكان العبد فى عون احيه
Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a Rasulullah SAW bersabda, ”Allah akan slalu
menolong hamba-Nya selama hamba itu mau menolong saudaranya”.(H.R
Muslim)
ْ َو َت َع َاو ُنوا َعلَى ْال ِبرِّ َوال َّت ْق َوى َوال َت َع َاو ُنوا َعلَى
ِ اإلث ِم َو ْالع ُْد َو
)٢(… ان
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”.
(QS. Al Maidah: 2)
d. Saling menasehati
Bergaul dengan sesama atau teman sebaya, baik dalam umur,
pendidikan, pengalaman, dan sebagainya, kadang-kadang tidak selalu berjalan
mulus. Mungkin saja terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti terjadi salah
pengertian (mis understanding) atau bahkan ada teman yang membatasi diri
terhadap kita (jaga image) serta suka membuat gara-gara dan masalah.
Menghadapi persoalan seperti itu, hendaklah kita mensikapi dengan
sikap terbaik yang kita miliki. Ketika ada teman kita yang berselisih atau
bertengkar ataupun melakukan perbuatan yang tidak baik terhadap teman-
teman yang lain maka kita wajib menasehatinya.
Jika ada yang berbuat salah, hendaklah kita segera memaafkan kesalahanya
sekalipun orang yang berbuat salah tidak meminta maaf. Begitu juga apabila kita
berbuat kesalahan atau kekeliruan, hendaklah kita segera meminta maaf kepada
orang yang kita sakiti, baik disengaja maupun tidak disengaja, jangan sampai kita
menunda-nunda untuk meminta maaf dari kesalahan yang kita lakukan.
a. Bermusuhan
Bermusuhan berasal dari kata musuh yang artinya tidak ramah atau tidak
bersahabat. Ada yang berpendapat musuh adalah istilah untuk sesuatu yang
dipandang sebagai sesuatu yang akan merugikan atau menjadi ancaman bagi
yang lain. Bermusuhan berarti tindakan tidak bersahabat atau tidak ramah
dengan sesama. Kita dilarang untuk bermusuhan, apalagi dalam waktu yang
cukup lama. Rasulullah Saw bersabda:
;ث َأيا َّ ٍم َي ْل َتقِيا َ ِن َفيُعْ ِرضُ َه َذا َويُعْ ِرضُ َه َذا َو َخ ْي ُر ُه َما
ِ َالَ َي ِح ُّل لِمُسْ ل ٍِم َأنْ َي ْهج َُر َأ َخاهُ َف ْو َق َثال
الَّذِيْ َي ْب َذُأ ِبال َّسالَ ِم
Artinya: “Tidaklah halal bagi seorang muslmi mendiamkan (tidak mengajak
bicara) sit van in yang muslim lebih dari tiga hari. Jika keduanya bertemu, lalu
ingin memalingkan muka, dan yang lain pun demikian juga. Dan yang paling baik
di antara keduanya adalah yang terlebili dahulu mengucapkan salam”. (HR.
Bukhari Muslim)
b. Pergaulan bebas
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk akhlak tercela, kata bebas disini
berarti melewati norma-norma yang ada. Baik norma agama maupun norma
sosial. Pergaulan bebas adalah berbaurnya lelaki dan perempuan yang bukan
muhrim pada satu tempat.
1) Zina
Zina adalah hubungan suami istri antara laki-laki dan perempuan yang
tidak terikat oleh hubungan pernikahan (perkawinan). Diantara akibat buruk
zina adalah terkumpulnya bermacam-macam dosa dan keburukan, yakni
berkurangnya agama pezina, hilangnya sikap menjaga diri dari dosa,
kepribadian buruk, dan hilangnya rasa cemburu.
Zina membunuh rasa malu, padahal dalam Islam malu merupakan suatu
hal yang sangat diperdulikan dan perhiasan yang sangat indah
dimiliki perempuan. Perzinaan juga menyebabkan menularnya penyakit-
penyakit berbahaya seperti AIDS, sifilis, kencing nanah, dan penyakit-penyakit
lainnya yang ditularkan melalui hubungan seksual. Berdasarkan hukum Islam,
perzinaan termasuk salah satu dosa besar.
َ ِين آ َم ُنوا ِإ َّن َما ْال َخمْ ُر َو ْال َم ْيسِ ُر َواأل ْن
ْ ص ;ابُ َو
ِ ;األزال ُم ِرجْ سٌ ِمنْ َع َم
;ل َ َيا َأ ُّي َها الَّذ
)٩٠( ُون َ ان َفاجْ َت ِنبُوهُ َل َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِح
ِ ْطَ ال َّشي
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar
kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al Maidah: 90)
3) Mengkonsumsi narkoba
Narkoba singkatan dari narkotika dan obat atau bahan berbahaya.
Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan olehKementerian Kesehatan
Republik Indonesia adalah Napza. Napza adalah singkatan dari narkotika,
psikotropika dan zat Adiktif.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009).
Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin
lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung
bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-
syaraf dalam otak. Contohnya: ganja, heroin, dan putaw.
Menurut bahasa orang muda dari kata fatan, syabab yang berarti pemuda.
sedangkan menurut istilah adalah orang yang memiliki sifat dan sikap muda baik umur
maupun ilmunya.
Kata orang yang lebih muda atau pemuda mendapat perhatian yang cukup besar
dalam Al Quran dan hadis Nabi SAW, dengan kata syabab,fatan. Seperti istilah fatan
pada QS. Al Anbiya’: 60, dan kata syabab dalam hadis Nabi SAW.
َس ْب َع ٌة يُظِ لُّ ُه ُم هَّللا ُ فِى ظِ لِّ ِه َي ْو َم الَ ظِ َّل ِإالَّ ظِ لُّ ُه … َو َشابٌّ َن َشَأ فِى عِ َبادَ ِة َر ِّب ِه
Artinya : “Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam
naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali
naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan)
kepada Allah …”(HR. Bukhari)
Islam memberi perhatian sangat besar terhadap upaya perbaikan mental para
pemuda. Karena generasi muda hari ini adalah pemeran utama di masa yang akan
datang.
Merekalah fondasi yang menopang masa depan umat Islam. Adab bergaul
dengan yang lebih muda pada dasarnya ditujukan untuk menjadikan generasi yang
dapat menggantikan tongkat estafet pengembangan umat yang lebih baik.
)و َر َاودَ ْت; ُه الَّتِي ُه; َ;و فِي َب ْي ِت َه;;ا َ ٢٢( ِين َ ك َنجْ ِزي ْالمُحْ سِ ن ُ َولَمَّا َبلَ َغ َأ
َ ِش َّدهُ آ َت ْي َناهُ ح ُْكمًا َوعِ ْلمًا َو َك َذل
َ ك َق;;ا َل َم َع;;ا َذ هَّللا ِ ِإ َّن ُه َربِّي َأحْ َس; َن َم ْث; َ;و
اي ِإ َّن ُه ال ُي ْفلِ ُح َ َْت ل
َ ت َهي ْ َاب َو َقال
َ ت األب َْو ِ َعنْ َن ْفسِ ِه َو َغلَّ َق
الس;و َء ُّ ف َع ْن; ُه َ ص; ِر َ َّت ِب ِه َو َه َّم ِب َها لَ ْوال َأنْ َرَأى بُرْ َه
ْ ان َر ِّب ِه َك َذل َِك لِ َن ْ )ولَ َق ْد َهمَ ٢٣( ُون َ الظالِم َّ
)٢٤( ين َ َِو ْال َفحْ َشا َء ِإ َّن ُه مِنْ عِ َبا ِد َنا ْالم ُْخلَص
Artinya: “ dan tatkala Dia cukup dewasaKami berikan kepadanya Hikmah dan
ilmu. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat
baik. dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf
untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan Dia menutup pintu-pintu, seraya
berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh
tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang
yang zalim tiada akan beruntung. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud
(melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan
pula) dengan wanita itu andaikata Dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya.
Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian.
Sesungguhnya Yusuf itu Termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.”
b. Mempererat persaudaraan
Orang yang lebih tua mencintai saudaranya yang lebih muda karena Allah
akan memandang bahwa dirinya merupakan bagian integral suatu masyarakat,
yang harus membangun suatu tatanan untuk kebahagiaan bersama.
م ُذ ِّريَّتُهُ ْم بِِإي َما ٍن َأ ْل َح ْقنَا بِ ِه ْم ُذ ِّريَّتَهُ ْم َو َما َألَ ْتنَاهُ ْم ِم ْن َع َملِ ِه ْم ِم ْن َش ْي ٍءGُْ َوالَّ ِذينَ آ َمنُوا َواتَّبَ َع ْته
)٢١( ين ٌ ب َر ِه َ ُكلُّ ا ْم ِرٍئ بِ َما َك َس
Artinya: “Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka
mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan
mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-
tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya”. (QS. At Thur: 21)
Usamah bin Zaid, yang pernah didaulat oleh Nabi SAW untuk menjadi
pemimpin pasukan kaum muslimin yang bergerak ke negeri Syam. Saat itu
umurnya belum mencapai tujuh belas tahun. Dan diantara pasukan yang
dipimpinnya ada para pembesar sahabat. Hingga Abu Bakar meminta izin
kepada Usamah bin Zaid agar Umar bin Khattab diperintahkan untuk tinggal
bersamanya di Madinah dan Usamah pun mengizinkannya.
صالِحً ا مِنْ َذ َك ٍر َأ ْو ُأ ْن َثى َوه َُو مُْؤ ِمنٌ َفلَ ُنحْ ِي َي َّن ُه َح َيا ًة َط ِّي َب ًة َولَ َنجْ ِز َي َّن ُه ْم َأجْ ; َر ُه ْم ِبَأحْ َس ; ِن
َ َمنْ َع ِم َل
)٩٧( ون َ َُما َكا ُنوا َيعْ َمل
Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan”.(QS. An Nahl: 97)
c. Larangan dalam bergaul dengan orang lebih muda
a. Meminta dihormati
Meminta dihormati dengan cara berlebihan sehingga meletakkannya pada
martabat lebih dari kedudukannya sebagai manusia, merupakan perbuatan yang
dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits
dari Umar bin Khattab ra,
ُ َع ْب ُد هللاِ َو َرسُوْ لُهG ِإنَّ َما َأنَا َع ْب ٌد فَقُوْ لُوْ ا، ِع ْي َسى ْب ِن َمرْ يَ َمGصا َرى
َ َّت الن ْ ي َك َما َأGْ ِطرُوْ ن
ِ ط َر ْ ُالَ ت
Artinya: “Janganlah kalian memujiku sebagaimana orang-orang Nasrani memuji
‘Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku adalah seorang hamba, maka katakanlah:
hamba Allah dan rasul-Nya.” (HR. Bukhari, Muslim dan At Tirmidzi)
َّ الَ ُي;;ْؤ مِنُ َأ َح; ُد ُك ْم َح َّتى ُيحِب:صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َس ;لَّ َم َق;;ا َل
َ ِّس َرضِ َي هللاُ َع ْن ُه َع ِن ال َّن ِبي ٍ َعنْ َأ َن
.َِِأل ِخ ْي ِه َما ُيحِبُّ لِ َن ْفسِ ه
Artinya: “Anas ra. berkata, bahwa Nabi SAW. bersabda, “Tidaklah termasuk
beriman seseorang di antara kami sehingga mencintai saudaranya sebagaimana
ia mencintai dirinya sendiri”. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasa’i)
)١١(… ِين آ َم ُنوا ال َيسْ َخرْ َقو ٌم مِنْ َق ْو ٍم َع َسى َأنْ َي ُكو ُنوا َخيْرً ا ِم ْن ُه ْم
َ َيا َأ ُّي َها الَّذ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki
merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik
dari mereka”. (QS. Al Hujurat: 11)
Menurut bahasa lawan jenis adalah orang yang beda jenis kelamin sedang
menurut istilah lawan jenis adalah sesuatu yang membedakan dua jenis
manusia, yakni laki-laki dan perempuan.Lelaki dan perempuan secara sexualitas
di bedakan berdasarkan alat kelamin yang dimilikinya.
ارفُوا ِإنَّ َأ ْك َر َم ُك ْم ُ َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ِإ َّنا َخ َل ْق َنا ُك ْم ِمنْ َذ َك ٍر َوُأ ْن َثى َو َج َع ْل َنا ُك ْم
َ شعُوبًا َو َقبَاِئ َل لِ َت َع
)١٣( عِ ْندَ هَّللا ِ َأ ْت َقا ُك ْم ِإنَّ هَّللا َ َعلِي ٌم َخ ِبي ٌر
Artinya : “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. QS. Al-
Hujurat, 13.
2. Menjaga Aurat
Aurat secara bahasa adalah aib. Sedangkan secara istilah aurat adalah
bagian-bagian tertentu pada tubuh manusia yang wajib ditutup. Jadi dapat
disimpulkan aurat adalah bagian-bagian tertentu dari tubuh yang wajib
dilindungi dari pandangan rang lain selain mahrom, karena perbuatan
tersebut dianggap memalukan menurut pandangan agama.
6. Menjaga Kemaluan
Menjaga kemaluan juga bukan hal yang mudah,karena dewasa ini
banyak sekali remaja yang terjebak ke dalam pergaulan dan seks bebas.
Sebagai muslim kita wajib tahu bagaimana caranya menjaga kemaluan.
Caranya antara lain dengan tidak melihat gambar-gambar yang senonoh atau
membangkitkan nafsu syahwat.
7. Menundukkan pandangan
Islam mengajarkan kita agar selalu menjaga mata kita agar tidak
melakukan zina mata. Jikalau ada satu kenikmatan, maka yang pertama itu
ibadah dan selanjutnya itu perangkap syaithan. Memandang wanita (bukan
muhram) merupakan salah satu anak panah iblis.
: ق;;ال ;و؟ َ ;رَأي
َ ;ْْت ْال َحم َ ;هللا ! َأ َف
ِ ; يارسُو َل:ار
ِ صَ َف َقا َل َر ُج ٌل م َِن اَأل ْن.لى ال ِّن َسا ِء ْ ِإيَّا ُك ْم َوال ُّد
َ خو َل َع
.تُ ْال َحمْوُ ْال َم ْو
Artinya: “Bahwsannya Rasulullah SAW bersabda: janganlah kamu masuk ke
kamar-kamar perempuan. Seorang laki-laki Anshar berkata: Ya Rasulullah
terangkan padaku bagaimana hukum masuk ke dalam kamar ipar
perempuan. Nabi SAW menjawab; ipar itu adalah kematian/kebinasaan”.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Aku Bisa
I. Kerjakan soal-soal berikut ini sesuai perintah!
1. Orang yang lebih tua adalah sumber keberkahan, mereka telah banyak
pengalaman, lebih khusyuk dalam beribadah, mendalam ilmunya dan lebih
matang dalam berpikir dan menimbang sesuatu serta tidak terburu-buru dalam
memutuskan sesuatu. pernyataan diatas merupakan etika pergaulan dengan
orang lebih tua. Jelaskan?
2. Teman sebaya adalah kelompok baru yang memiliki ciri, norma dan kebiasaan
yang jauh berbeda dengan apa yang ada di lingkungan keluarganya, dimana
kelompok teman sebaya ini merupakan lingkungan sosial, Di antara fungsi
terpenting dari kelompok teman sebaya?
3. Sikap saling menghormati adalah menempatan persamaan hak dan kewajiban
secara seimbang (egaliter). Menempatkan persamaan hak dan kewajiban
secara seimbang adalah sangat direstui islam sebagai wujud ukhuwah insaniah
dan ukhuwah basyariah. Jelaskan Tata cara bergaul dengan teman sebaya?
4. Melanggar norma agama dapat kita ambi pengertian setiap perbuatan yang
tidak sesuai dengan aturan-aturan dalam agama yang dianut. Seperti semua
aturan yan ada dalam al Qur’an dan Hadis. Jelaskan Larangan dalam bergaul
dengan teman sebaya?
5. Memuliakan manusia berdasarkan kemuliaan adalah menjaga hak-hak pribadi
yang dimiliki semua manusia. Tuliskan dalil yang menerangkan tentang
pergaulan dengan lawan jenis!
Sepercik Hikmah
َ ْ َوَأح, ص ِر
ْ َو َمن, صنُ ل ِْل َفرْ ِج َ َفِإ َّن ُه َأ َغضُّ ل ِْل َب, ْاع ِم ْن ُك ُم ْال َبا َء َة َف ْل َي َت َزوَّ ج
َ َم ِن اسْ َت َط،َِيا َمعْ َش َر ال َّش َباب
َفِإنَّ الص َّْو َم لَ ُه ِو َجا ٌء, ص ْمُ َف ْل َي, ْلَ ْم َيسْ َتطِ ع
Artinya : Wahai para pemuda! Barangsiapa sudah mampu untuk menikah, maka
hendaklah dia menikah! Karena menikah lebih menjaga pandangan dan lebih
membentengi kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah
dia berpuasa, sesungguhnya puasa itu adalah tameng bagi pelakunya (HR. Al-
Bukhâri dan Muslim).
Rangkuman
1. Menurut bahasa orangtua adalah orang yang dipandang tua atau berpengalaman
seperti pemimpin, kepala, penasihat.
2. Tata cara bergaul dengan orang lebih tua diantaranya adalah a. Bersikap Sopan,
Berkata Santun, b.Menolak dengan halus perintah buruk, c. Menghormati dengan
penuh kasih saying, d. Memuliakan tokoh masyarakat, e. Mendahulukan Orang
yang Lebih tua.
3. Larangan dalam bergaul dengan orang lebih tua diantaranya adalah a. Durhaka
kepada orang tua, b. Bersikap arogan
4. Teman sebaya diartikan sebagai kawan, sahabat atau orang yang sama-sama
bekerja atau berbuat. Teman sebaya (peers) adalah hubungan individu pada anak-
anak atau remaja dengan tingkat usia yang sama serta melibatkan keakraban yang
sosial besar dalam kelompoknya.
5. Lawan jenis merupakan istilah yang digunakan untuk membedakan dua jenis
manusia, yakni laki-laki dan perempuan.Lelaki dan perempuan secara sexualitas di
bedakan berdasarkan alat kelamin yang dimilikinya.
6. Tata cara bergaul dengan lawan jenis diantaranya : a. Bersahabat karena Allah, b.
Menjaga Aurat, c. Menjaga Kemaluan, d. Menundukkan pandangan, e. Saling
bertanggung jawab
7. Larangan dalam bergaul dengan lawan jenis adalah a. Berada ditempat rahasia
antar lawan jenis, b. Bergaul bebas (ikhtilat) antar lawan jenis, c. Larangan berhias
berlebihan
Sekarang Aku Bisa
Uji Kompetensi Akhir Bab 4
I. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d
atau e, pada jawaban yang paling benar !
1. Hubungan individu pada anak-anak atau remaja dengan tingkat usia yang sama
serta melibatkan keakraban yang relative besar dalam kelompoknya. Pernyataan
tersebut adalah defenisi …
a. Kawan
b. Sahabat
c. Teman lama
d. Teman sebaya
e. Teman akrab
2. Sikap saling menghormati dari sisi kemanusiaan dengan penempatan persamaan
hak dan kewajiban secara seimbang (egaliter) antar teman sebaya. Pernyataan
tersebut merupakan tata cara pergaulan teman sebaya pada aspek....
a. Saling mengasihi dan melindungi
b. Saling menasehati
c. Saling berpesan kebaikan
d. Saling menghormati dan toleran
e. Saling bekerja sama dan tolong menolong
3. Ketika ada teman kita yang berselisih, bertengkar atau melakukan perbuatan yang
tidak baik terhadap teman-teman yang lain, maka kita wajib mendamaikannya.
Pernyataan tersebut merupakan tata cara pergaulan teman sebaya pada aspek ....
a. Saling mengasihi dan melindungi
b. Saling menasehati
c. Saling berpesan kebaikan
d. Saling menghormati dan toleran
e. Saling bekerja sama dan tolong menolong
4. Setiap muslim dilarang saling membenci karena hawa nafsu. Sebab Allah telah
menjadikan mereka teman dan saudara yang saling menyayangi bukan saling
membenci. Akibat yang timbul dari sikap saling membenci ....
a. Bermusuhan
b. Pergaulan bebas
c. Melanggar norma agama, masyarakat dan Negara
d. Melanggar tata tertib lalulintas
e. Mengkonsumsi narkoba
5. Kebiasaan negatif seperti onani, homoseksual, lesbian, perzinaan karena
ketidakmampuan mengendalikan hawa nafsu mereka. Perilaku ini bisa terjadi
karena ....
a. Bermusuhan
b. Pergaulan bebas
c. Melanggar norma agama, masyarakat dan Negara
d. Melanggar tata tertib lalulintas
e. Melanggar asusila
6. Mengkonsumsi narkoba Perilaku berkendara dengan tidak menggunakan helm,
berboncengan lebih dari seorang, mengurangi kelengkapan kendaraan. Perilaku
tersebut merupakan sikap....
a. Bermusuhan
b. Pergaulan bebas
c. Melanggar norma agama, masyarakat dan Negara
d. Melanggar tata tertib lalulintas
e. Mengkonsumsi narkoba
7. Orang yang dipandang tua atau berpengalaman seperti pemimpin, kepala,
penasehat adalah pengertian orang tua menurut...
a. Kamus besar bahasa Indonesia
b. Kamus bahasa Indonesia
c. Kamus al Munawwir
d. Kamus Munjit
e. Kamus bahasa
8. Salah satu sikap santun kepada orang yang lebih tua adalah...
a. Membantu pekerjaan orang tua
b. Kerja bakti bersama masyarakat
c. Menjalankan perintah kebaikan
d. Menolong orang yang lebih tua
e. Berkata yang tidak menyinggung perasaan orang tua
9. Ketika seseorang menginjak dewasa, bapak-ibu gurulah yang mengajarkannya
tentang banyak hal hingga ia menjadi mengerti tentang banyak hal dalam
kehidupan ini. Pernyataan tersebut merupakan sikap baik terhadap orang yang
sudah tua, ....
a. Menolak dengan halus perintah buruk
b. Menghormati dengan penuh kasih sayang
c. Memuliakan tokoh masyarakat
d. Mendahulukan orang yang lebih tua
e. Bersikap sopan dan santun
10. Seorang pemuda yang sedang dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental,
banyak mengalami gejolak dalam fikiran maupun jiwa, yang tak jarang
menyebabkan hidupnya terguncang. Sikap orang yang lebih tua ....
a. Memberi nasehat
b. Mempererat persaudaraan
c. Memberi perhatian dan kasih sayang
d. Membina, membimbing dan memberi kesempatan untuk berdedikasi
e. Memberi teladan kebaikan
II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat!
1. Kelompok baru yang memiliki ciri, norma dan kebiasaan yang jauh berbeda
dengan apa yang ada di lingkungan keluarganya, dimana kelompok teman
sebaya ini merupakan lingkungan sosial yang pertama Jelaskan pengertian
teman sebaya!
2. Mempelajari bahwa apa yang mereka lakukan itu lebih baik, sama baik, atau
kurang baik, dibandingkan remaja-remaja lainnya, dalam hal ini Sebutkan
fungsi kelompok teman sebaya !
3. Ketika teman kita sedang mempunyai hajat ataupun kegiatan yang
membutuhkan bantuan maka sebisa mungkin kita membantunya kiat harus
saling bekerja sama, tolong menolong hingga melahirkan keharmonisan dalam
berteman,Bagaimanakah cara kita bergaul dengan teman sebaya?
4. Bermusuhan berasal dari kata musuh yang artinya tidak ramah atau tidak
bersahabat. Ada yang berpendapat musuh adalah istilah untuk sesuatu yang
dipandang sebagai sesuatu yang akan merugikan atau menjadi ancaman bagi
yang lain, dalam hal ini jelaskan Larangan dalam bergaul dengan teman
sebaya?
5. Masa muda mempunyai posisi yang sangat penting. Para pemuda dituntut untuk
memberikan gebrakan dalam membangun kemajuan, dalam hal ini, Jelaskan Tata
cara bergaul dengan orang lebih muda ?
6. Meminta dihormati dengan cara berlebihan sehingga meletakkannya pada
martabat lebih dari kedudukannya sebagai manusia, merupakan perbuatan
yang dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya, Jelaskan Larangan dalam bergaul
dengan orang lebih muda?
7. Laki-laki dan perempuan merupakan makhluk Allah yang telah diciptakan untuk
berpasang-pasangan sehingga merupakan suatu keniscayaan dan sangat wajar,
jika terjadi pergaulan di antara mereka, Jelaskan Adab Bergaul Dengan Lawan
Jenis?
8. Orang yang bersahabat, bergaül, dan berkomunikasi dengan yang lainnya
hanya karena Allah, Jelaskan Tata cara bergaul dengan lawan jenis
9. Islam memberi perhatian sangat besar terhadap upaya perbaikan mental para
pemuda. Karena generasi muda hari ini adalah pemeran utama di masa yang akan
datang. Tulislah dalil naqli tentang adab bergaul dengan orang lebih muda?
10. Barangsiapa meninggalkannya karena takut akan Adzab Allah. Maka Allah akan
menganugrahkan kepadanya iman yang dirasakan manisnya dalam hatinya.
dalam hal ini, Tulislah dalil naqli tentang adab bergaul dengan lawan jenis?
PELAJARAN 5
KISAH TELADAN EMPAT MADZHAB
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari materi dan dalil, berdiskusi, serta mengerjakan latihan, siswa akan:
1. memantapkan keimanan tentang sifat-sifat sufistik dari sufistik Imam Abu Hanifah, Imam
Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal
2. membentuk akhlak mulia sebagai teladan dari sifat sufistik dari empat imam maẓhab fikih
3. mau membiasakan diri dengan berakhlak mulia sebagai teladan dari sifat sufistik dari
empat imam maẓhab fikih
4. dapat memeperjelas kisah-kisah sufistik dari empat imam maẓhab fikih
5. dapat menyajikan ragam sikap dan sifat sufistik dari empat imam maẓhab fikih
6. dapat mengatasi masalah dengan bersuri teladan pada sikap dan sifat sufistik dari empat
imam maẓhab fikih
Tilawah
Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri
teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [QS. Al-Ahzaab: 21].
Kerangka Konsep
KISAH TELADAN
EMPAT MADZAB
Bagaimana metode yang digunakan imam syafi;i dalam menetapkan hukum Islam?
Imam-imam yang empat patut menjadi ikutan kita. Dan patut pula kita
tanyakan fatwa-fatwa mereka. Kalau mereka sudah tiada lagi, ada kitab-kitab yang
ditinggalkan oleh mereka. Bahkan kitab-kitab mereka itu telah pun diurai dan
dijelaskan lagi oleh ulama-ulama di belakang mereka. Kalau kita ikut mana-mana
mazhab yang empat itu, bererti kita tidak terkeluar daripada apa yang dianjurkan
oleh Allah Swt dan Rasul.
Kemudian khalifah Ali bin Abi Thalib r.a mendoakan agar keturunan Tsabit
kelak akan menjadi orang orang yang utama di zamannya. Doa itu pun terkabul
dengan hadirnya Imam hanafi yang merupakan anaknya, namun tak lama kemudian
Tsabit meninggal dunia.
3. Masa Kecil
Dalam biografi Imam Abu Hanifah diketahui bahwa ia tumbuh ditengah
keluarga yang berkecukupan. Sejak kecil, Imam Hanafi sudah memperlihatkan
kesungguhannya dalam beribadah sejak kecil. Mempunyai ahlak yang mulia dan
menjauhi dosa-dosa keji. Ia sudah menghafal Alquran sejak kecil.
Sembari memperdalam agama Islam, Abu Hanifah juga mengikuti ayahnya
dalam berbisnis kain dan pakaian. Ilmu agama ia pelajari dari berbagai ulama. Ia
pernah bertemu dengan para sahabat Nabi misalnya Anas bin Malik, Sahl bin Sa’d,
Jabir bin Abdullah, dll.
4. Masa Remaja
Pada masa remajanya, dengan segala kecemerlangan otaknya Abu Hanifah
telah menunjukkan kecintaannya kepada ilmu pengetahuan, terutama yang
berkaitan dengan hukum islam.
Kendati beliau anak seorang saudagar kaya namun beliau sangat menjauhi
hidup yang bermewah mewah, begitu pun setelah beliau menjadi seorang
pedagang yang sukses, hartanya lebih banyak didermakan ketimbang untuk
kepentingan sendiri.
8. Karya-karya
Pada saat beliau masih hidup, masalah-masalah agama dan buah fikirannya
tersebut dicatat oleh sahabatnya, dikumpulkan berikut juga paham mereka sendiri,
yang kemudian disebut sebagai “mazhab Imam Hanafi”. Dalam usaha itu, ulama
Hanafiyah membagi hasil yang mereka kumpulkan itu dibagi kepada 3 tingkatan,
yang tiap-tipa tingkatan itu merupakan suatu kelompok yaitu :
Dalam bidang fiqih ada kitab Al Musnad kitab Al-Makharij dan Fiqih Al-
Akbar, dan dalam masalah aqidah ada kitab al-Fiqh Al-Asqar. Dalam bidang ushul
fiqih buah pikiran Imam Abu Hanifah dapat dirujuk antara lain dalam Ushul as-
Sarakhsi oleh Asy-Sarakhsi dan Kanz al-wusul ila ilm al usul karya Imam al-
Bazdawi.
Imam Abu Hanifah wafat di Kota Baghdad pada tahun 150 H/767 M.
Dalam riwayatnya, Imam Ibnu Katsir mengatakan, Ada enam kelompok besar
Penduduk Baghdad kala itu yang menyolatkan jenazah Abu Hanifah secara
bergantian.
Sepeninggal Abu Hanifah, Mazhab fiqihnya terus digunakan oleh kaum
muslimin. Mazhab Hanafi bahkan secara resmi menjadi mazhab yang digunakan
oleh kekhalifahan Abbasiyah, Turki Utsmani serta kerajaan Mughal.
Bahkan sampai saat ini, Mazhab Imam Hanafi banyak digunakan di
daerah Turki, Suriah, Mesir, Irak, Balkan hingga India.
B. Imam Malik
1. Biografi Imam Malik
Nama asli Imam Malik adalah Abu Abdullah, Malik bin Anas bin Malik bin
Abi Amir bin Amr bin al-Harits bin Ghuyman bin Khutsail bin Amr bin Harits.
Ibunya adalah Aliyah bin Syarik al-Azdiyah. Keluarganya berasal dari Yaman, lalu
pada masa Umar bin Khattab, sang kakek pindah ke Kota Madinah dan menimba
ilmu dengan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga menjadi salah
seorang pembesar tabi’in.
Imam Malik dilahirkan di Kota Madinah 79 tahun setelah wafatnya Nabi kita
Muhammad, tepatnya tahun 93 H. Tahun kelahirannya bersamaan dengan tahun
wafatnya salah seorang sahabat Nabi yang paling panjang umurnya, Anas bin Malik
radhiallahu ‘anhu. Malik kecil tumbuh di lingkungan yang religius, kedua orang
tuanya adalah murid dari sahabat-sahabat yang mulia. Pamannya adalah Nafi’,
seorang periwayat hadis yang terpercaya, yang meriwayatkan hadis dari Aisyah,
Abu Hurairah, Abdullah bin Umar, dan sahabat-sahabat besar lainnya, radhiallahu
‘anhum. Dengan lingkungan keluarga yang utama seperti ini, Imam Malik
dibesarkan.
Awalnya, saudara Imam Malik yang bernama Nadhar lebih dahulu darinya
dalam mempelajari hadits-hadits Nabi. Nadhar mendatangi para ulama tabi’in
untuk mendengar langsung hadits-hadits yang mereka riwayatkan dari para
sahabat. Kemudian Imam Malik pun mengikuti jejak saudaranya dalam mempelajari
hadits. Beberapa waktu berlalu, Imam Malik melangkahi saudaranya dalam ilmu
hadits. Kecemerlangannya semakin tampak karena Malik juga menguasai ilmu fiqh
dan tafsir.
2. Masa Hidupnya
Ibu Imam Malik adalah orang yang paling berperan dalam memotivasi dan
membimbingnya untuk memperoleh ilmu. Tidak hanya memilihkan guru-guru yang
terbaik, sang ibu juga mengajarkan anaknya adab dalam belajar. Ibunya selalu
memakaikannya pakaian yang terbaik dan merapikan imamah anaknya saat hendak
pergi belajar. Ibunya mengatakan, “Pergilah kepada Rabi’ah, contohlah akhlaknya
sebelum engkau mengambil ilmu darinya.”
Imam Malik belajar dari banyak guru, dan ia memilih guru-guru terbaik di
zamannya agar banyak memperoleh manfaat dari mereka. Di antara pesan dari
gurunya yang selalu beliau ingat adalah untuk tidak segan mengatakan “Saya tidak
tahu” apabila benar-benar tidak mengetahu suatu permasalahan. Salah seorang
guru beliau yang bernama Ibnu Harmaz berpesan, “Seorang yang berilmu harus
mewarisi kepada murid-muridnya perkataan ‘aku tidak tahu’.
Salah satu hal yang menarik dari kajian fiqih yang beliau sampaikan adalah
penafsiran-penafsiran hadits dan pendapat-pendapat beliau banyak dipengaruhi
oleh aktifitas yang dilakukan penduduk Madinah. Menurut Imam Malik, praktik-
praktik yang dilakukan penduduk Madinah di masanya tidak jauh dari praktik
masyarakat Madinah di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Penduduk
Madinah juga mempelajari Islam dari para leluhur mereka dari kalangan para
sahabat Nabi. Jadi kesimpulan beliau, apabila penduduk Madinah melakukan suatu
amalan yang tidak bertentangan dengan Alquran dan sunnah, maka perbuatan
tersebut dapat dijadikan sumber rujukan atau sumber hukum. Inilah yang
membedakan Madzhab Imam Malik disbanding 3 madzhab lainnya.
3. Kisah Teladan
a. Terpandang di Madinah. Karenanya, sejak kecil Imam Malik tak berniat
meninggalkan Madinah untuk mencari ilmu. Ia merasa Madinah adalah kota
dengan sumber ilmu yang berlimpah lewat kehadiran ulama-ulama besarnya.
b. Dalam mencari ilmu Imam Malik rela mengorbankan apa saja. Menurut satu
riwayat, sang imam sampai harus menjual tiang rumahnya hanya untuk
membayar biaya pendidikannya. Menurutnya, tak layak seorang yang mencapai
derajat intelektual tertinggi sebelum berhasil mengatasi kemiskinan. Kemiskinan,
katanya, adalah ujian hakiki seorang manusia.
c. Dalam usia muda, Imam Malik telah menguasai banyak ilmu. Kecintaannya
kepada ilmu menjadikan hampir seluruh hidupnya diabdikan dalam dunia
pendidikan. Tidak kurang empat khalifah, mulai dari Al Mansur, Al Mahdi, Hadi
Harun, dan Al Ma’mun, pernah jadi murid Imam Malik. Ulama besar, Imam Abu
Hanifah dan Imam Syafi’i pun pernah menimba ilmu dari Imam Malik. Belum lagi
ilmuwan dan para ahli lainnya. Menurut sebuah riwayat disebutkan murid
terkenal Imam Malik mencapai 1.300 orang.
d. Ciri pengajaran Imam Malik adalah disiplin, ketentraman, dan rasa hormat murid
kepada gurunya. Prinsip ini dijunjung tinggi olehnya sehingga tak segan-segan ia
menegur keras murid-muridnya yang melanggar prinsip tersebut. Pernah suatu
kali Khalifah Mansur membahas sebuah hadits dengan nada agak keras. Sang
imam marah dan berkata, ”Jangan melengking bila sedang membahas hadits
Nabi.”
e. Ketegasan sikap Imam Malik bukan sekali saja. Berulangkali, manakala
dihadapkan pada keinginan penguasa yang tak sejalan dengan aqidah Islamiyah,
Imam Malik menentang tanpa takut risiko yang dihadapinya. Salah satunya
dengan Ja’far, gubernur Madinah. Suatu ketika, gubernur yang masih keponakan
Khalifah Abbasiyah, Al Mansur, meminta seluruh penduduk Madinah melakukan
bai’at (janji setia) kepada khalifah. Namun, Imam Malik yang saat itu baru
berusia 25 tahun merasa tak mungkin penduduk Madinah melakukan bai’at
kepada khalifah yang mereka tak sukai.
f. Khalifah ingin jamaah meninggalkan ruangan tempat ceramah itu diadakan.
Namun, permintaan itu tak dikabulkan Malik. ”Saya tidak dapat mengorbankan
kepentingan umum hanya untuk kepentingan seorang pribadi.” Sang khalifah
pun akhirnya mengikuti ceramah bersama dua putranya dan duduk
berdampingan dengan rakyat kecil.
g. Pengendalian diri dan kesabaran Imam Malik membuat ia ternama di seantero
dunia Islam. Pernah semua orang panik lari ketika segerombolan Kharijis
bersenjatakan pedang memasuki masjid Kuffah. Tetapi, Imam Malik yang sedang
shalat tanpa cemas tidak beranjak dari tempatnya. Mencium tangan khalifah
apabila menghadap di baliurang sudah menjadi adat kebiasaan, namun Imam
Malik tidak pernah tunduk pada penghinaan seperti itu. Sebaliknya, ia sangat
hormat pada para cendekiawan, sehingga pernah ia menawarkan tempat
duduknya sendiri kepada Imam Abu Hanifah yang mengunjunginya.
Imam Malik tidak melulu meninggalkan warisan buku, tapi pun mewariskan
Mazhab fiqhinya di kalangan sunni yang dinamakan sebagai mazhab Maliki,
Mazhab ini sangat mengkhususkan aspek kemaslahatan di dalam memutuskan
hukum, sumber hukum yang menjadi pedoman dalam mazhab Maliki ini ialah Al
Quran, Sunnah Rasulullah, Amalan semua sahabat, Tradisi masyarakat Madinah,
Qiyas dan Al Maslaha Al Mursal ( kemaslahatan yang tidak didukung atau dilarang
oleh alasan tertentu.
C. Imam Asy-Syafi’i
1. Biografi Imam Asy-Syafi’i
Imam Syafi’i memiliki nama asli Abu Abdullah Muhammad bin Idris asy-
Syafi’i al-Muththalibi al-Qurasyi, Imam Syafi’i lahir di Gaza, Palestina pada tahun
150 H (767-820 M) berasal dari keturunan bangsawan Qurays dan masih keluarga
jauh Rasulullah SAW. Dari ayahnya, ia memiliki garis keturunan dari Abdul Manaf
(Kakek ketiga dari Rasulullah), sedangkan dari Ibunya yang merupakan cicit dari Ali
bin Abi Thalib.
Pada usia 9 tahun, Imam Syafi’i telah menghafal seluruh ayat Al-Quran
bahkan dengan lancar beliau sempat 16 kali khatam al-quran dalam perjalanan
dari Mekkah menuju Madinah. Setahun kemudian, kitab Al-Muwatha’ karangan
imam malik berisikan 1.720 hadist pilihan juga sudah dapat ia hafalkan di luar
kepala.
Imam Syafi’i juga menekuni bahasa dan sastra Arab di dusun Badui Bani
Hundail selama beberapa tahun, kemudian beliau kembali ke Mekkah dan belajar
Fiqh dari seorang ulama besar yang juga mufti kota Mekkah pada saat itu yaitu
Imam Muslim bin Khalid Azzanni.
2. Karya Imam Asy-Syafi’i
Adapun karya Imam Asy-Syafi’i aadalah
a. Ar-Risalah
Ar-Risalah merupakan buku pertama tentang ushul fiqh dan kitab “Al Umm”
yang berisi madzhab fiqhnya yang baru.
b. Al-Hujjah
Kitab Al-Hujjah merupakan madzhab lama diriwayatkan oleh empat imam Irak;
Ahmad bin Hanbal, Abu Tsaur, Za’farani, Al Karabisyi dari Imam Syafi’i. Dalam
masalah Al-Qur’an, dia Imam Asy-Syafi`i mengatakan, “Al-Qur’an adalah
Qalamullah, barangsiapa mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk maka
dia telah kafir.”
c. Al-Umm
Kitab Al-Umm sebagai madzhab yang baru Imam Syafi’i diriwayatkan oleh
pengikutnya di Mesir; Al Muzani, Al Buwaithi, Ar Rabi’ Jizii bin Sulaiman. Imam
Syafi’i mengatakan tentang madzhabnya,”Jika sebuah hadits shahih
bertentangan dengan perkataanku, maka buanglah perkataanku di belakang
tembok,”
Pada suatu hari, Imam Syafi’i menderita penyakit wasir, hingga terkadang
jika ia naik kendaraan darahnya mengalir mengenai celananya hingga sampai ke
pelana dan kaus kakinya. Penyakit wasir telah menyiksa Beliau selama hampir
empat tahun, Beliau menanggung sakit demi melakukan ijtihad yang baru di
Mesir, hingga menghasilkan empat ribu lembar. Selain ber-ijtihad, beliau terus
mengajar, meneliti dialog serta mengkaji baik siang maupun malam.
Pada suatu hari Al-Muzani murid Imam Syafi’i masuk menghadap dan
berkata, “Bagamana kondisi Anda wahai guru?” lalu Imam Syafi’i menjawab, “Aku
telah siap meninggalkan dunia, meninggalkan para saudara dan teman, mulai
meneguk minuman kematian, kepada Allah dzikir terus terucap. Sungguh, Demi
Allah, aku tak tahu apakah jiwaku akan berjalan menuju surga sehingga perlu aku
ucapkan selamat, atau sedang menuju neraka sehingga aku harus berkabung?”.
Imam Syafi’i wafat pada malam Jum’at menjelang subuh pada hari terakhir
bulan Rajab tahun 204 Hijriyyah atau tahun 809 Miladiyyah pada usia 52 tahun.
Nama lengkap Imam Hambali adalah , Ahmad bin Muhammad bin Hambal
bin Hilal bin Asad Al Marwazi Al Baghdadi. Beliau lahir di kota Baghdad, Irak,
pada 20 Rabiul Awal 164 H atau 27 November 780 M.
Panggilan masa kecilnya Abu Abdillah, dikenal sebagai Imam Ahmad bin
Hambal atau Imam Ahmad atau juga Imam Hambali rahimahullah (rh). Beliau
berasal dari suku Shayban, seperti halnya Muhammad bin Hasan al-Shaybani.
Kakek beliau memerintah Sarkis, sedangkan ayahnya menjadi tentara
berpangkat rendah. Namun demikian, ia sangat murah hati dan ramah. Ia akan
menunjukkan keramahtamahan pada kafilah yang tiba dari Arab menuju
Khorasan.
Sejak usia belia Imam Hambali rh telah hapal Al-Quran, beliau berbakat
dalam bahasa Arab. Beliau sangat tertarik dan tekun mempelajari hadits,
kehidupan para sahabat dan tabi’in (generasi yang mengikuti mereka).
Diketahui dari sejak usia sangat muda, Imam Ahmad sangat cerdas,
sederhana, rasional dan memiliki keinginan yang tulus untuk beribadah.
Mula-mula beliau berguru kepada Abu Yusuf rh, kemudian mulai tahun 186
H, pada usia 22, beliau melakukan perjalanan ke Basrah, Kufah dan Hijaz untuk
mempelajari hadits dari para muhaditsin (para cendekiawan hadits) yang terkenal
di dunia masa itu.
Imam Ahmad bin Hambal telah melaksanakan beberapa kali ibadah haji.
Pada beberapa kesempatan, beliau menunaikan haji dengan berjalan kaki dari
Baghdad ke Mekkah, sambil belajar di sepanjang jalan.
Terkadang, beliau bekerja sebagai buruh harian lepas untuk bertahan hidup.
Namun, beliau menolak bantuan keuangan apa pun. Untuk bertahan hidup,
beliau membuat topi dan menjualnya.
Suatu hari, pakaian beliau dicuri, sehingga selama beberapa hari beliau tidak
bisa keluar rumahnya. Seorang temannya, mengetahui hal ini dan ingin
menawarkan bantuan uang kepadanya, namun Imam Hambali menolaknya.
Dengan uang dari temanya itu, Imam Hambali dapat membeli pakaian yang
baru, sehingga beliau pun bisa keluar rumah.
Pada usia 40, Imam Ahmad bin Hambal mendirikan sebuah madrasah atau
sekolah. Sekitar tahun 204 H ketika guru beliau, Imam Syafi’i rh telah wafat.
Meskipun demkian, Imam Hambali tidak pernah meminta bantuan dari para
khalifah atau gubernur saat itu.
Pada masa itu merupakan periode perdebatan dalam polemik agama dan
filosofi. Mu’tazila, pendiri skolastik Islam, memiliki pengaruh kuat dan dukungan
dari khalifah.
Hal Ini juga membawa ujian bagi Imam Ahmad rh. Pendiriannya adalah
bahwa perdebatan doktrinal semacam itu tidak diajukan oleh para Sahabat ra ,
maupun oleh para tabi’iin.
Oleh karena itu, beliau percaya bahwa seseorang tidak boleh ikut serta
dalam debat semacam itu dan apa pun yang mereka yakini akan mencukupi bagi
kita juga, tetapi jika seseorang tetap bertahan, maka dia akan menanamkan
bahwa mereka sangat percaya pada Quran yang tidak diciptakan, karena
menyebutnya ciptaan adalah interpolasi agama.
Muhammad bin Nuh meninggal selama perjalanan itu, tetapi Imam Ahmad
rh bin Hambal dikembalikan ke Baghdad dalam keadaan dibelenggu.
Karena cambukan itu keras dan bertubi-tubi, beliau pun jatuh dan pingsan
beberapa kali, tetapi beliau tidak pernah goyah dalam keyakinannya. Karenannya
beliau tetap menjadi tahanan selama 28 bulan, dimana sesekali beliau disiksa
dengan cambukan, namun beliau tetap bertahan dalam pendiriannya. Akhirnya,
rezim pun menyerah dan membebaskannya.
Dalam hal politik, beliau menganggap kepatuhan para penguasa saat itu
sebagai wajib dan untuk mengangkat pedang terhadap mereka sebagai sangat
dilarang karena pedang mengganggu hukum umum dan ketertiban dan kontrol.
Di sisi lain, jika perlu, tidak boleh ada kekurangan dalam mempromosikan
perbuatan lurus, mencegah kesalahan, menyarankan solusi alternatif dan
berbicara kebenaran, karena ini juga wajib.
Imam Ahmad adalah seorang sarjana terkemuka dalam hadits dan seorang
ahli hukum Islam, namun beberapa sarjana telah menyangkal bahwa ia pernah
menjadi seorang ahli hukum.
Terlepas dari semua ini, sejumlah besar pandangan fiqh terkait Imam Ahmad
dan putusan agama diterima di antara sekolah Hanbali dan tidak ada alasan yang
dapat dipercaya untuk menyangkal otoritasnya. Namun, apa yang benar adalah
bahwa pandangan-pandangannya yang terkait dengan fiqh diilhami oleh
pengetahuannya tentang hadits dan pandangan para sahabat ra .
Imam Ahmad atau Imam Hambali wafat pada tanggal 22 Rabiul Awal 22
Rabiul Awal tahun 241H atau 855 M pada usia 75 atau 78 tahun.
Imam Ahmad bin Hambal, seorang yang Ingatannya sempurna, beliau telah
menghapal ribuan hadits. Meskipun demikian beliau tetap mencatat hadits yang
beliau dengar dan beliau meriwayatkannya dengan merujuk pada catatannya itu,
meskipun beliau sudah menghafalnya.
Dia belajar fiqh dari para ahli hukum saat itu. Dia mempelajari keputusan
hukum para sahabat ra dan para tabi’in.
Namun, bidang minatnya tetap hadits dan kehidupan para sahabat dan
karenanya, beliau mengabdikan seluruh hidupnya untuk belajar dan mengajar
mata pelajaran ini.
Imam Ahmad fasih berbahas Persia. Keluarganya telah tinggal di Persia dan
sebagai hasilnya, seluruh rumah tangga fasih berbahasa Persia.
1. Sesuatu dikatakan mazhab bagi seseorang jika cara atau jalan tersebut menjadi
ciri khasnya. Jelas pengertian madzhab menurut para ulama?
2. Fatwa sahabat (Aqwal Assahabah) karena mereka semua menyaksikan
turunnya ayat dan mengetahui asbab nuzulnya serta asbabul khurujnya hadis
dan para perawinya. Sebutkan dan jelaskan metode yang digunakan Imam
Hanafi Dalam menetapkan hukum (istinbat) berdasarkan pada tujuh hal pokok!
3. Ciri pengajaran Imam Malik adalah disiplin, ketentraman, dan rasa hormat
murid kepada gurunya. Prinsip ini dijunjung tinggi olehnya sehingga tak segan-
segan ia menegur keras murid-muridnya yang melanggar prinsip
tersebut.Jelaskan dan sebutkan kisah teladan imam Malik?
4. Jelaskan dan sebutkan kisah teladan imam Syafi’i?
5. Pandangannya tentang doktrin dan politik selalu tetap sesuai dengan cendekiawan
Muslim yang dihormati di masa lalu. Jelaskan pandangan fikih menurut Imam
Hambali?
Sepercik Hikmah
Artinya : “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan
bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-
nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka
itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS. An Nisa’: 69)
Rangkuman
1. Mazhab (bahasa Arab: مذھبmazhab) adalah istilah dari bahasa Arab, yang berarti
jalan yang dilalui dan dilewati, sesuatu yang menjadi tujuan seseorang baik konkrit
maupun abstrak
2. Metode yang digunakan Imam Hanafi Dalam menetapkan hukum (istinbat)
berdasarkan pada tujuh hal pokok : Al Quran sebagai sumber dari segala sumber
hukum, Sunnah Rasul sebagai penjelasan terhadap hal hal yang global yang ada
dalam Al Quran, Fatwa sahabat (Aqwal Assahabah),Qiyas, Istihsan, Ijma’ ,Urf.
3. Kisah teladan Imam Abu Hanifah adalah: semenjak kecilnya sangat tekun belajar
dan menghayati setiap yang dipelajarinya, maka ia dianggap seorang yang hanif
(kecenderungan/condong) pada agama. Itulah sebabnya ia masyhur dengan
gelaran Abu Hanifah, Menurut bahasa Persia, Hanifah berarti tinta. Imam Hanafi
sangat rajin menulis hadith-hadith, ke mana, ia pergi selalu membawa tinta.
Kerana itu ia dinamakan Abu Hanifah, Waktu ia dilahirkan, pemerintahan Islam
berada di tangan Abdul Malik bin Marwan, dari keturunan Bani Umaiyyah kelima.
Kepandaian Imam Hanafi tidak diragukan lagi, beliau mengerti betul tentang ilmu
fiqih, ilmu tauhid, ilmu kalam, dan juga ilmu hadith.
4. Biografi Imam Malik : Abu Abdullah, Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin
al-Harits bin Ghuyman bin Khutsail bin Amr bin Harits. Ibunya adalah Aliyah bin Syarik al-
Azdiyah. Keluarganya berasal dari Yaman, lalu pada masa Umar bin Khattab, sang kakek
pindah ke Kota Madinah dan menimba ilmu dengan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam sehingga menjadi salah seorang pembesar tabi’in.
5. Kisah Teladan Imam Malik : Terpandang di Madinah. Karenanya, sejak kecil Imam
Malik tak berniat meninggalkan Madinah untuk mencari ilmu. Ia merasa Madinah
adalah kota dengan sumber ilmu yang berlimpah lewat kehadiran ulama-ulama
besarnya, Dalam mencari ilmu Imam Malik rela mengorbankan apa saja. Menurut
satu riwayat, sang imam sampai harus menjual tiang rumahnya hanya untuk
membayar biaya pendidikannya. Menurutnya, tak layak seorang yang mencapai
derajat intelektual tertinggi sebelum berhasil mengatasi kemiskinan. Kemiskinan,
katanya, adalah ujian hakiki seorang manusia.
6. Imam Syafi’i memiliki nama asli Abu Abdullah Muhammad bin Idris asy-Syafi’i al-
Muththalibi al-Qurasyi, Imam Syafi’i lahir di Gaza, Palestina pada tahun 150 H (767-820
M)
7. Nama lengkapnya, Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad Al
Marwazi Al Baghdadi. Beliau lahir di kota Baghdad, Irak, pada 20 Rabiul Awal 164
H atau 27 November 780 M.
8. Pandangannya tentang doktrin dan politik selalu tetap sesuai dengan cendekiawan
Muslim yang dihormati di masa lalu. Keyakinannya adalah bahwa prinsip langsung adalah
mematuhi penjelasan Al-Quran dan apa pun yang dapat dibuktikan melalui hadits, itu
sudah cukup
Refleksi
Centanglah () tabel di bawah ini dengan jujur dan benar sesuai penguasaanmu dan sikapmu
terhadap materi-materi dalam bab ini!
I. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c,
d atau e, pada jawaban yang paling benar !
1. Memaafkan orang lain adalah suatu kebaikan dan dapat dilakukan kapan saja,
oleh dan untuk siapa saja. Kita tidak dibenarkan bersikap keras hati, enggan
memaafkan kesalahan orang lain. Allah memerintahkan kita untuk memaafkan
orang lain. Pernyataan diatas dapat meneladani Allah melalui sifat Af-Afuww
dengan cara memilki sifat-sifat....
a. Memaafkan kesalahan orang lain
b. Memanfaatkan sumber daya alam
c. Melakukan aneka amal kebaikan
d. Berkeyakinan bahwa Allah adalah penjamin rizki secara mutlak
e. Bersikap kreatif dan berfikir kritis
2. Kesadaran tentang jaminan rezeki Allah harus kuat. Rezeki antara bayi dan
orang dewasa berbeda. Jaminan rezeki Allah, berbeda dengan jaminan rezeki
orang tua kepada bayinya. Allah menyiapkan sarana dan manusia
diperintahkan untuk mengolahnya. dalam hal ini sesuai dengan Qur’an surah
Al Mulk :15 adalah
a. ُ شوا فِي َم َناك ِِب َها َو ُكلُوا مِنْ ِر ْزقِ ِه َوِإلَ ْي ِه ال ُّن
شو ُر ُ ْض َذلُوال َفام َ ْه َُو الَّذِي َج َع َل لَ ُك ُم األر
b. )٤٣:ُور (الشعراء ِ ك لَمِنْ َع ْز ِم األم َ ِص َب َر َو َغ َف َر ِإنَّ َذل
َ َْولَ َمن
c. )١٤٩( ان َعفُ ّوا َقدِيرً ا ً هَّللا َأ َأ
َ ِإنْ ُت ْب ُدوا َخيْرً ا ْو ُت ْخفُوهُ ْو َتعْ فُوا َعنْ سُو ٍء َفِإنَّ َ َك
d. )٩٩( فَُأولَِئكَ َع َسى هَّللا ُ َأ ْن يَ ْعفُ َو َع ْنهُ ْم َو َكانَ هَّللا ُ َعفُ ًّوا َغفُورًا
e. )١٤٩( ان َعفُ ًّوا َقدِيرً ا َ ِإنْ ُت ْب ُدوا َخيْرً ا َأ ْو ُت ْخفُوهُ َأ ْو َتعْ فُوا َعنْ سُو ٍء َفِإنَّ هَّللا َ َك
3. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut !
(1) Bersikap kreatif dan berfikir kritis
(2) Melakukan aneka amal kebaikan
(3) Memanfaatkan sumber daya alam
(4) Melestarikan lingkungan hidup
Pernyataan tersebut adalah....
a. Meneladani Allah dengan sifat al Khaliq
b. Meneladani Allah dengan sifat al-Hasib
c. Meneladani Allah dengan sifat al-Hadi
d. Meneladani Allah dengan sifat al-Affuw
e. Meneladani Allah dengan sifat al-Razzaq
4. Seorang muslim berkeyakinan bahwa yang dapat memberi tujuan hanya Allah.
Oleh karenanya tumpuhan harapan muslim hanya ditujukan kepada Allah
sebagai yang mempunyai petunjuk yang paling benar dan akurat, oleh karena
itu manusia perlu memohon kepada Allah dengan sepenuh hati. analisis
meneladani Allah dengan sifat al Hadi adalah ....
a. Berharap terus mendapat petunjuk
b. Konsisten dalam menjaga aneka petunjuk yang telah diberikan Allah
c. Memberi petunjuk yang benar dengan penuh amanah
d. Bersikap kreatif dan berfikir kritis
e. Selalu mengharap pertolongan Allah
6. Sikap tengah – tengah atau sedang di antara dua sikap, tidak terlalu keras
(fundamentalis) dan terlalu bebas (liberalisme). dalam hal ini menunjukkan
sikap ....
a. Toleransi
b. b. Musawah
c. c. Tawasuth
d. d. Ukhuwah
e. e. Persatuan
7. Menurut Ahlussunnah Wal Jama’ah dasar yang menjadi sumber hukum Islam
(Syariah Islam) itu ada empat, yaitu : Al-Qur’an, Sunnah Rasulullah SAW, Ijma’
dan Qiyas. dalam hal merupakan bagian tawasuth dalam bidang ....
a. At – Tawasuth Bidang Aqidah
b. At –Tawasuth Bidang Ibadah
c. At –Tawasuth Bidang Akhlak
d. At –Tawasuth Bidang Syariah
e. At –Tawasuth Bidang Muamalah
7. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut !
1) Mendorong dan mengajarkan faham Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam bidang
Tashawwuf (Akhlak )dengan menggunakan cara – cara yang tidak
bertentangan dengan syariat Islam dan peraturan perundang – undangan
(hukum positif):
2) Tidak merasa diri lebih baik dari dan lebih sempurna dibanding orang lain
3) Bersikap sopan santun, rendah hati (Tawadlu’), dan menjaga hati (Khusyu’)
dengan siapapun dan dimanapun berada
4) Selalu berusaha mewujudkan rasa aman, tentram pada diri sendiri khususnya,
dan lapisan masyarakat pada umumnya
5) Mudah tergoyah- goyah dan termakan isu-isu yang menyesatkan dan tidak
bertanggung jawab
Pernyataan di atas yang merupakan pembagian At –Tawasuth Bidang Akhlak
adalah....
a. 1,2,3,5
b. 1,2,3,4
c. 2,3,4,5
d. 3,4,5,1
e. 4,5,1,2
8. Adanya persamaan, baik dalam masalah keyakinan, wawasan, pengalaman,
kepentingan, tempat tinggal dan cita-cita. Adanya kebutuhan yang dirasakan
hanya dapat dicapai dengan melakukan kerja sama dengan orang lain. dalam hal
ini sesuai dengan Qur’an surah Al-Hujurat : 10 adalah....
a. َ ون ِإ ْخ َوةٌ َفَأصْ لِحُوا َبي َْن َأ َخ َو ْي ُك ْم َوا َّتقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم ُترْ َحم
)١٠( ُون َ ِإ َّن َما ْالمُْؤ ِم ُن
b. )٤٣:ُور (الشعراء ِ ك لَمِنْ َع ْز ِم األم َ ِص َب َر َو َغ َف َر ِإنَّ َذل
َ َْولَ َمن
c. ً
)١٤٩( ان َعفُ ّوا َقدِيرً ا هَّللا َأ ْ َأ
َ ِإنْ ُت ْب ُدوا َخيْرً ا ْو ُتخفُوهُ ْو َتعْ فُوا َعنْ سُو ٍء َفِإنَّ َ َك
d. )٩٩( ك َع َسى هَّللا ُ َأ ْن يَ ْعفُ َو َع ْنهُ ْم َو َكانَ هَّللا ُ َعفُ ًّوا َغفُورًا َ فَُأولَِئ
e. )١٤٩( ان َعفُ ًّوا َقدِيرً ا َ ِإنْ ُت ْب ُدوا َخيْرً ا َأ ْو ُت ْخفُوهُ َأ ْو َتعْ فُوا َعنْ سُو ٍء َفِإنَّ هَّللا َ َك
9. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut !
1) Ukhuwah keagamaan
2) Ukhuwah Islamiyah
3) Ukhuwah kebangsaan
4) Ukhuwah kebangsaan
19. Seorang pemuda yang sedang dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental,
banyak mengalami gejolak dalam fikiran maupun jiwa, yang tak jarang
menyebabkan hidupnya terguncang. Sikap orang yang lebih tua ....
a. Memberi nasehat
b. Mempererat persaudaraan
c. Memberi perhatian dan kasih sayang
d. Membina, membimbing dan memberi kesempatan untuk berdedikasi
e. Memberi teladan kebaikan
20. Hubungan individu pada anak-anak atau remaja dengan tingkat usia yang sama
serta melibatkan keakraban yang relative besar dalam kelompoknya.
Pernyataan tersebut adalah defenisi ……..
a. Kawan
b. Sahabat
c. Teman lama
d. Teman sebaya
e. Teman akrab
21. Setiap muslim dilarang saling membenci karena hawa nafsu. Sebab Allah telah
menjadikan mereka teman dan saudara yang saling menyayangi bukan saling
membenci. Akibat yang timbul dari sikap saling membenci ....
a. Bermusuhan
b. Pergaulan bebas
c. Melanggar norma agama, masyarakat dan Negara
d. Melanggar tata tertib lalulintas
e. Mengkonsumsi narkoba
22. Metode yang digunakan Imam Hanafi Dalam menetapkan hukum (istinbat)
berdasarkan pada tujuh hal pokok, diantaranya... kecuali
a. Al Quran sebagai sumber dari segala sumber hukum.
b. Sunnah Rasul sebagai penjelasan terhadap hal hal yang global yang ada
dalam Al Quran.
c. Fatwa ulama’ (Aqwal Assahabah) karena mereka semua menyaksikan
turunnya ayat dan mengetahui asbab nuzulnya serta asbabul khurujnya
hadis dan para perawinya. Sedangkan fatwa para tabiin tidak memiliki
kedudukan sebagaimana fatwa sahabat.
d. Qiyas (Analogi) yang digunakan apabila tidak ada nash yang sharih dalam
Al Quran, Hadis maupun Aqwal Asshabah.
e. Istihsan yaitu keluar atau menyimpang dari keharusan logika menuju
hukum lain yang menyalahinya dikarenakan tidak tepatnya Qiyas atau
Qiyas tersebut berlawanan dengan Nash.
23. Dalam biografi Imam Abu Hanifah diketahui bahwa ia tumbuh ditengah
keluarga yang berkecukupan. dalam hal ini Nama asli Imam Hanafi adalah ....
a. Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit Al Kufi
b. Abu Abdullah, Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin al-Harits
bin Ghuyman bin Khutsail bin Amr bin Harits
c. Abu Abdullah Muhammad bin Idris asy-Syafi’i al-Muththalibi al-Qurasyi
d. Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad Al Marwazi Al
Baghdadi
e. Abu Abdullah
24. Metode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian,
kemudian orang yang menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang
jelas batasan-batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip
dan kaidah-kaidah. dalam ini merupakan pengertian ....
a. madzhab
b. manhaj
c. metode
d. mahdzab
e. adzab
25. Ciri pengajaran Imam Malik adalah disiplin, ketentraman, dan rasa hormat
murid kepada gurunya . dalam hal ini menunjukkan Kisah teladan Imam Malik
adalah .... kecuali
a. Terpandang di Madinah. Karenanya, sejak kecil Imam Malik tak berniat
meninggalkan Madinah untuk mencari ilmu.
b. Dalam mencari ilmu Imam Malik rela mengorbankan apa saja.
c. Dalam usia muda, Imam Malik telah menguasai banyak ilmu. Kecintaannya
kepada ilmu menjadikan hampir seluruh hidupnya diabdikan dalam dunia
pendidikan.
d. Ciri pengajaran Imam Malik adalah disiplin, ketentraman, dan rasa hormat
murid kepada gurunya.
e. Ketegasan sikap Imam Malik hanya sekali saja.
26. Buku fiqh yang menurut himpunan hadis hadis pilihan. pernyataan merupakan
Karya terbesar Imam Malik ialah ...
a. Al Muwatha’
b. Umm
c. Bulughol Maram
d. Tanqiqul Qaul
e. Nahwu
27. Semasa dalam kandungan, kedua orangtuanya meninggalkan Mekkah menuju
Palestina, setibanya di Gaza ayahnya jatuh sakit dan berpulang ke Rahmatullah
kemudian beliau diasuh dan dibesarkan oleh ibunya dalam kondisi yang sangat
prihatin dan serba kekurangan. dalam hal ini yang merupakan nama asli Imam
Syafi’i adalah ....
a. Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit Al Kufi
b. Abu Abdullah, Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin al-Harits
bin Ghuyman bin Khutsail bin Amr bin Harits
c. Abu Abdullah Muhammad bin Idris asy-Syafi’i al-Muththalibi al-Qurasyi
d. Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad Al Marwazi Al
Baghdadi
e. Abu Abdullah
28. Nama asli Imam Hanafi adalah....
a. Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit Al Kufi
b. Abu Abdullah, Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin al-Harits
bin Ghuyman bin Khutsail bin Amr bin Harits
c. Abu Abdullah Muhammad bin Idris asy-Syafi’i al-Muththalibi al-Qurasyi
d. Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad Al Marwazi Al
Baghdadi
e. Abu Abdullah
29. Pandangan fikih pada ahmad bin Hanbal adalah....
a. mematuhi penjelasan Al-Quran dan apa pun yang dapat dibuktikan melalui
hadits, itu sudah cukup
b. Sunnah Rasul sebagai penjelasan terhadap hal hal yang global yang ada
dalam Al Quran.
c. Fatwa ulama’ (Aqwal Assahabah) karena mereka semua menyaksikan
turunnya ayat dan mengetahui asbab nuzulnya serta asbabul khurujnya
hadis dan para perawinya. Sedangkan fatwa para tabiin tidak memiliki
kedudukan sebagaimana fatwa sahabat.
d. Qiyas (Analogi) yang digunakan apabila tidak ada nash yang sharih dalam
Al Quran, Hadis maupun Aqwal Asshabah.
e. Istihsan yaitu keluar atau menyimpang dari keharusan logika menuju
hukum lain yang menyalahinya dikarenakan tidak tepatnya Qiyas atau
Qiyas tersebut berlawanan dengan Nash.
30. Imam Ahmad atau Imam Hambali wafat pada ....
a. tanggal 22 Rabiul Awal 22 Rabiul Awal tahun 241H atau 855 M pada usia
75 atau 78 tahun
b. tanggal 23 Rabiul Awal 12 Rabiul Awal tahun 242H atau 856 M pada usia
76 atau 79 tahun
c. tanggal 24 Rabiul Awal 12 Rabiul Awal tahun 242H atau 857 M pada usia
77 atau 77 tahun
d. tanggal 25 Rabiul Awal 12 Rabiul Awal tahun 242H atau 858 M pada usia
75 atau 78 tahun
e. tanggal 26 Rabiul Awal 22 Rabiul Awal tahun 242H atau 859M pada usia 78
atau 79 tahun
SEMESETER GENAP
PELAJARAN VII
BUDAYAKAN AKHLAK TERPUJI
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari materi dan dalil, berdiskusi, serta mengerjakan latihan, siswa akan:
1. memantapkan keimanan tentang Budayakan akhlak terpuji dalam dampak dan nilai
positif dari sikap semangat berlomba dalam kebaikan, bekerja keras dan kolaboratif,
dinamis dan optimis, serta kreatif dan inovatif
2. membuktikan dampak dan nilai positif dari sikap semangat berlomba dalam kebaikan,
bekerja keras dan kolaboratif, dinamis dan optimis, serta kreatif dan inovatif
3. membiasakan diri dengan sikap semangat berlomba dalam kebaikan, bekerja keras dan
kolaboratif, dinamis dan optimis, serta kreatif dan inovatif
4. menganalisis peristiwa yang berhubungan dengan sikap semangat berlomba dalam
kebaikan, bekerja keras dan kolaboratif, dinamis dan optimis, serta kreatif dan inovatif
5. mengkritisi peristiwa yang berhubungan dengan sikap semangat berlomba dalam
kebaikan, bekerja keras dan kolaboratif, dinamis dan optimis, serta kreatif dan inovatif
mau membiasakan diri dengan sikap yang mencerminkan sifat-sifat Allah dalam Asmaul
Husna
Tilawah
Kerangka Konsep
Kolaboratif Kreatif
Observasi M1 M2
Hendra memiliki banyak cita-cita, salah satunya adalah menjadi seorang desainer.
Menurut Hendra, dengan menjadi seorang desainer dirinya dapat berkreasi dan
membuat hal baru yang unik.
“Hello new normal” merupakan judul yang ia berikan untuk karyanya. Melalui
karyanya, Hendra ingin agar kita semua tetap disiplin menjaga kesehatan dan tetap
berada di rumah selama masa pandemi. Meski berada di rumah saja, ia berpesan supaya
kita tidak bermalas-malasan dan tetap produktif. Salah satunya adalah dengan belajar hal
baru yang positif.
Hendra berharap agar pandemi ini segera berakhir dan semuanya dapat kembali
normal. “Pesan saya kepada seluruh anak-anak Indonesia untuk tetap semangat
menjalani hari. Gunakan waktu yang ada dengan sebaik mungkin dan kembangkan
potensi diri menjadi lebih baik lagi.”
Perhatikan gambar di bawah ini!
A. Kolaborasi
1. Pengertian Kolaborasi
Adapun pengertian Kolaborasi menurut bahasa adalah (perbuatan) kerja
sama (dengan musuh dan sebagainya);sedangkan pengertian kolaborasi menurut
istilah adalah bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait
baik individu, lembaga dan atau pihak-pihak yang terlibat secara langsung dan tidak
langsung yang menerima akibat dan manfaat.
adapun pengertian Kolaborasi adalah suatu bentuk kerjasama, interaksi,
elemen yang terkait secara langsung maupun tidak langsung untuk mencapai tujuan
bersama.
Kolaborasi merupakan salah satu bentuk interaksi sosial. Menurut para
ulama Abdulsyani, Kolaborasi adalah suatu bentuk proses sosial, dimana
didalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan
bersama dengan saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing.
Sebagaimana dikutib oleh Abdulsyani, Roucek dan Warren, mengatakan
bahwa kolaborasi berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
Ia adalah suatu proses sosial yang paling dasar. Biasanya, kolaborasi melibatkan
pembagian tugas, dimana setiap orang mengerjakan setiap pekerjaan yang
merupakan tanggung jawabnya demi tercapainya tujuan bersama.
Sedangkan dalam istilah administrasi, pengertian kolaborasi sebagaimana
yang dijelaskan oleh Hadari Nawawi adalah usaha untuk mencapai tujuan bersama
yang telah ditetapkan melalui pembagian tugas/pekerjaan, tidak sebagai
pengkotakan kerja akan tetapi sebagai satu kesatuan kerja, yang semuanya terarah
pada pencapaian tujuan.
2. Dalil naqli
ِ ان َوا َّتقُوا هَّللا َ ِإنَّ هَّللا َ َشدِي ُد ْال ِع َقا
)٢( ب ْ َو َت َع َاو ُنوا َعلَى ْال ِبرِّ َوال َّت ْق َوى َوال َت َع َاو ُنوا َعلَى
ِ اإلث ِم َو ْالع ُْد َو
Artinya : dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan
bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. (QS. al-
Maidah: 5/2)
3. Tujuan kolabolarasi
Adapun tujuan kolaborasi adalah
a. Untuk melibatkan kerjasama yang erat,
b. Untuk mencapai tujuan bersama yang jelas, dan sistem yang terstruktur untuk
berdiskusi dan beraksi untuk mencapainya
4. Manfaat kolaborasi
Adapun manfaat kolaborasi adalah
b. Melatih kerjasama sebagai sebuah tim dam menyingkirkan rasa egois yang
selama ini mengendap.
Berkolaborasi juga jadi sarana tepat untuk melatih diri agar tidak egois.
Bekerja dengan banyak orang, membuatmu sebisa mungkin menahan ego agar
tidak terkesan mendominasi.
Kolaborasi juga mengajarkan kita akan perbedaan dalam diri masing-
masing individu. Hal ini sekaligus menyadarkan bahwa manusia adalah makhluk
yang unik. Jadi, hargai perbedaan.
d. Beban kerja bisa dibagi sesuai kemampuan. Berat sama dipikul ringan sama
dijinjing.
Perbedaan kolaborasi dan kerja individu adalah pada beban yang harus
ditanggung dalam menyelesaikan sebuah tugas. Jika dikerjakan sendiri, akan
terasa sulit menuntaskannya.
Namun bila dikerjakan bersama, maka beban akan terbagi. Tugas akan
cepat kelar. Yang diperlukan pada kolaborasi ialah kepercayaan dan koordinasi.
Dua kunci inilah yang membuat kolaborasi menampakkan hasil.
Manusia juga diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak mungkin dapat
hidup sendiri. Pada awal penciptaan Adam sebagai individu, secara manusiawi
sangat merasakan kesendirian dan kesepian. Maka diciptakanlah Hawa sebagai
pendamping hidupnya yang kemudian beranak pinak menjadi umat manusia yang
menempati dunia hingga saat ini. Manusia sebagai makhluk sosial saling
membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan untuk saling melengkapi, saling
bergotong royong, mendorong hadirnya rasa kebersamaan atau bisa disebut pula
dengan istilah kolaborasi. Kolaborasi adalah berbagi peran dan potensi tanpa
harus melupakan jati diri.
Kompetisi yang tidak sehat harus diminimalisir dan mengubah tata kelola
kompetisi menjadi persaingan sehat yang saling memenangkan. Kompetisi yang
mengubah cara pandang persaingan win-lose menjadi persaingan win-win.
Mengutip dari tulisan pada laman beastudy Dompet Duafa, tata kelola kompetisi
yang baik adalah Kolaborasi dalam kompetisi, dan Kompetisi untuk Kolaborasi.
Kompetisi yang baik adalah kompetisi yang terorganisir dan hasil dari kompetisi
untuk kepentingan bersama.
Tidak sedikit prestasi yang telah diraih siswa, tidak sedikit prestasi yang
diraih oleh guru, segudang prestasi telah dikantongi oleh sekolah, namun cukup
dan hanya terhenti pada perolehan gelar, peringkat dan deretan trofi. Pernahkah
terpikir, segala bentuk kemenangan yang diperoleh melalui sebuah kompetisi kita
kolaborasikan dengan kompetitor lainnya atau bahkan kepada masyarakat dan
pihak lain. Banyak prestasi yang mengendap, banyak kelebihan dan keunggulan
yang kemudian terkubur dan hanya terpajang di lemari piala. Banyak prestasi yang
kemudian hanya terukir indah dalam piagam penghargaan. Apakah hasil yang
diperoleh itu dapat berkontribusi terhadap pendidikan di negara kita secara
global?
Budaya berbagi dan memberi dari apa yang diperoleh dalam sebuah
kompetisi memang sangat minim. Banyak orang yang terobsesi dan sangat ingin
berkompetisi, tapi sangat sedikit yang ingin berkompetisi untuk kolaborasi.
Sebagai contoh terdekat, apakah proses pembelajaran di kelas telah menanamkan
kesadaran bagi siswa yang punya keunggulan dan prestasi untuk berbagi? apakah
guru yang memiliki kelebihan, keunggulan, prestasi juga memiliki kesadaran
berbagi dan memberi dengan teman sejawatnya tanpa iming-iming dan imbalan?
Pada skala yang lebih luas, apakah sekolah yang berprestasi juga memiliki
kesadaran untuk berbagi dan memberi kepada sekolah lain, atau malah diam dan
tidak ingin disaingi? Dan seterusnya hingga skala yang lebih luas lagi.
Yang tak kalah penting guru mempunyai keinginan dan upaya untuk berbagi
dan memberi ilmu dan pengalaman kepada teman sejawat baik di sekolah,
KKG/MGMP, organisasi profesi PGRI maupun wadah dan kesempatan lainnya.
Ketiga, demikian pula dengan satuan pendidikan, selain berkompetisi secara
sehat, juga berkolaborasi saling berbagi dan memberi melalui gugus sekolah,
sekolah rujukan, sekolah model, maupun sekolah imbas sehingga program
pemerintah dalam upaya pemerataan mutu pendidikan dapat tercapai.
Dalam Islam, istilah fastabiqul khairat merujuk pada firman Allah SWT QS. Al
Baqarah: 148 :
1. Melakukan dan menyebarkan kebaikan adalah tugas pokok setiap insan. Tanpa
kebaikan Allah manusia di muka bumi ini bisa dipastikan telah musnah sejak
ratusan tahun yang silam. Kata fastabiquu memberi kesan perintah berlomba
jangan sampai keduluan yang lain. Bergerak cepat dan bersegera untuk
mencapai tujuan tertentu.
2. Usia manusia terbatas, dan tidak ada seorang pun tahu kapan ia akan
meninggal dunia. Karena itu seorang hamba hendaknya segera melakukan
kebaikan. Jika tidak, ia akan menjadi orang yang paling sengsara tidak hanya di
dunia melainkan lebih dari itu di akhirat. Allah berfirman,
ِ َو َت َع َاو ُنوا َعلَى ا ْلبِ ِّر َوال َّت ْق َوى َوال َت َع َاو ُنوا َعلَى اإل ْث ِم َوا ْل ُعدْ َو
)٢(… ان
Artinya: “Dan tolong menolonglahkalian dalam kebaikan dan takwa dan
janganlahkalian tolong menolong dalam perbuatan dosa
danpermusuhan”(QS.al-Maidah : 2)
َ يل هَّللا ِ َوال ُت ْلقُوا ِبَأ ْيدِي ُك ْم ِإلَى ال َّت ْهلُ َك ِة َوَأحْ سِ ُنوا ِإنَّ هَّللا َ ُيحِبُّ ْالمُحْ سِ ن
)١٩٥( ِين ِ َوَأ ْنفِقُوا فِي َس ِب
Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik"( QS. Al Baqarah
(2) : 195)
Bagi seorang mukmin, bagaimana mungkin dia tidak merasa rugi bila
tidak melakukan kebaikan, karena kehidupan ini memang harus dijalani untuk
mengabdi kepada Allah SWT yang merupakan puncak dari segala bentuk
kebaikan yang harus dijalani.
Hal ini menjadi penting karena dengan demikian dia menyadari bahwa
meskipun ia merasa sudah banyak perbuatan baik yang dilakukannya, tetap saja
dia merasa masih sedikit dibanding orang lain yang jauh lebih baik dari dirinya.
c. Dicintai Allah
QS. Ali Imran (3) : 134
ُّاس َوهَّللا ُ ُيحِب َ ْ;;;ظ َو ْال َع;;;اف
ِ ِين َع ِن ال َّن َ ِين ْال َغي
َ الض;;;رَّ ا ِء َو ْال َك;;;اظِ م
َّ الس;;;رَّ ا ِء َو
َّ ;;;ون فِي َ الَّذ
َ ُِين ُي ْنفِق
)١٣٤( ِينَ ْالمُحْ سِ ن
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan”.
d. Memperoleh rahmat Allah
Allah Swt telah berfirman pad QS.al-A’raaf : 56 :
َ ِإنَّ َرحْ َم َة هَّللا ِ َق ِريبٌ م َِن ْالمُحْ سِ ن
)٥٦( ِين
Artinya: “Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik”. QS. Al A'Raaf (7) : 56.
e. Memperoleh pahala
َ ِإنَّ هَّللا َ ال يُضِ ي ُع َأجْ َر ْالمُحْ سِ ن
)١٢٠( ِين
Artinya:“Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang
berbuat baik QS. At Taubah (9) : 120
f. Dimasukkan ke dalam surga
َ ِين فِي َها َو َذل َِك َج َزا ُء ْالمُحْ سِ ن
)٨٥( ِين ٍ َفَأ َثا َب ُه ُ;م هَّللا ُ ِب َما َقالُوا َج َّنا
َ ت َتجْ ِري مِنْ َتحْ ِت َها األ ْن َها ُر َخالِد
Artinya: “Maka Allah memberi mereka pahala terhadap Perkataan yang mereka
ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka
kekal di dalamnya. dan Itulah Balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan
(yang ikhlas keimanannya)”. QS. Al Maidah (5) : 85
5. Hikmah perilaku kompetisi dalam kebaikan
Berkompetisi dalam kebaikan memiliki beberapa hikmah yang dapat kita
ambil dalam kehidupan sehari-hari. Diantara hikmah berperilaku kompetisi dalam
kebaikan adalah :
C. OPTIMIS
1. Pengertian optimis
Menurut bahasa Optimis yaitu terbaik. Optimis menurut istilah adalah
orang yang selalu berpengharapan baik dalam menghadapi segala hal. Optimis
merupakan perasaan yakin terhadap sesuatu yang baik akan terjadi yang memberi
harapan positif serta menjadi pendorong untuk berusaha ke arah kemajuan atau
kejayaan.
َ َوال َت ِه ُنوا َوال َتحْ َز ُنوا; َوَأ ْن ُت ُم األعْ لَ ْو َن ِإنْ ُك ْن ُت ْم مُْؤ ِمن
)١٣٩( ِين
Artinya: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih
hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman”. (QS. Ali Imran: 139)
b. Berfikir positif
Pikiran orang optimis senantiasa positif, Ia akan berfikir positif dalam
segala hal. Dengan pikiran positif itu akan terbentuk energi positif dalam
diri orang yang optimis. Energi positif inilah yang akan membakar semangat
juang untuk mewujudkan harapannya.Berpikir positif dapat menyelamatkan hati
dan hidup kita. perintah Allah pasti ada hikmah dan pelajaran bagi manusia.
)٩٢( ُّون َو َما ُت ْنفِقُوا مِنْ َشيْ ٍء َفِإنَّ هَّللا َ ِب ِه َعلِي ٌم
َ لَنْ َت َنالُوا ْال ِبرَّ َح َّتى ُت ْنفِقُوا ِممَّا ُت ِحب
Artinya: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),
sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja
yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya”.(QS. Ali
Imran: 92)
;ِين َقالُوا َر ُّب َنا هَّللا ُ ُث َّم اسْ َت َقامُوا; َت َت َن َّز ُل َعلَي ِْه ُم ْالمَالِئ َك ُة َأال َت َخافُوا; َوال َتحْ َز ُنوا; َوَأبْشِ رُوا
َ ِإنَّ الَّذ
)٣٠( ون َ ِب ْال َج َّن ِة الَّتِي ُك ْن ُت ْم ُتو َع ُد
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah
Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan
turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan
janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah
dijanjikan Allah kepadamu". (QS. Fushshilat: 30)
d. Muslim yang optimis lebih disukai Allah
Sikap optimis merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap
manusia,khususnya seorang muslim,Karena dengan optimis,seorang muslim
akan lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada mukmin yang
lemah,seorang muslim akan selalu bersusah payah semaksimal mungkin
mencapai cita-citanya dengan penuh keiklasan karena Allah tanpa sedikitpun
rasa takut dan khawatir akan mengalami kegagalan.
D. INOVATIF
1. Pengertian inovatif
Menurut bahasa Inovasi artinya memperkenalkan sesuatu yang baru
sedangkan innovative berarti bersifat memperbarui.
b. Melakukan perbaikan
Untuk mencapai kemajuan harus diusahakan dan dijemput dengan ikhtiar
yang maksimal. Perubahan keadaan manusia itu merupakan sunnatullah, yang
letak keberhasilannya digantungkan dari usaha manusia itu sendiri untuk
berubah.
Prinsip amar ma’ruf dan nahi munkar, Pelaku sikap inovatif mengharuskan
diri untuk bersikap lembut, santun, lapang dada, sabar, menyayangi manusia,
bersahabat, sungguh-sungguh/mujahadah dan rela berkorban.
َ ِنْ َرَأى ِم ْن ُك ْم ُم ْن َكرً ا َف ْل ُي َغيِّرْ هُ ِب َي ِد ِه َفِإنْ لَ ْم َيسْ َتطِ عْ َف ِبلِ َسا ِن ِه َفِإنْ لَ ْم َيسْ َتطِ عْ َف ِب َق ْل ِب ِه َو َذل
َك
ِ َأضْ َعفُ اِإلي َم
ان
Artinya: “Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia
mengubahnya dengan tangannya. Sekiranya ia tidak mampu, maka dengan
lisannya. Sekiranya ia tidak mampu (juga) maka dengan hatinya, dan itulah
selemah-lemahnysa iman”. (HR. Muslim).
E. KREATIF
1. Pengertian kreatif
Menurut bahasa Kreatif artinya yang menciptakan sesuatu atau membuat,
Sedangkan dalam bahasa Arab kata kreativitas atau menciptakan biasanya
mengunakan kata khalaqa (menjadikan, membuat, menciptakan), yakni
menciptakan sesuatu tanpa ada pangkal atau asal dan contoh terlebih dahulu,
atau dapat berarti kemampuan untuk mencipta atau mempunyai sifat
menciptakan tidak dengan cara meniru.
ُّ َأ:َس ِئل
ِ ي اَ ْل َك ْس
ب ُ اع َة ْب ِن َراف ٍِع رضي هللا عنه َأنَّ اَل َّن ِب َّي صلى هللا عليه وسلم َ َعنْ ِر َف
َّ َ َع َمل ُ ا:َب? َقال
ٍ َو ُكل ُّ َب ْي ٍع َم ْب ُر,ِلر ُج ِل ِب َي ِده
ور ُ َأ ْط َي
Artinya: “Dari Rifa’ah Ibnu Rafi’ r.a. bahwa Rasulullah saw. pernah ditanya:
Pekerjaan apakah yang paling baik?. Beliau bersabda: “Pekerjaan seseorang
dengan tangannya dan setiap jual-beli yang bersih”. (HR. Al Bazzar dan
dishahihkan oleh al-Hakim)
Sebaliknya orang yang memiliki sikap tidak percaya diri, putus asa, dan
pesimis adalah termasuk orang-orang yang putus harapan, fasik dan sesat, serta
kufur. Firman Allah,
e. Tawakkal
Tawakal tidak identik dengan kepasrahan yang tidak beralasan. Namun
tawakal harus terlebih dahulu didahului dengan adanya usaha yang maksiman.
Hilangnya usaha, berarti hilanglah SAW telah memberikan contoh tawakal yang
disertai usaha yang memperjelas bahwa tawakal tidak lepas dari ikhtiyar dan
penyandaran diri kepada Allah.
Kesadaran ini muncul atas kenyakinan diri bahwa Allah melalui kreasi dan
karya-Nya adalah sumber inspirasi.
3. Hikmah kreatif
Hikmah membiasakan berperilaku kreatif dalam kehidupan sehari-hari adalah :
a. Setiap pribadi diberi kemampuan Allah untuk mencipta, termasuk menciptakan
realitas baru dalam kehidupan. Sehingga dalam situasi apapun dan dengan
segala keterbatasan akan memiliki potensi untuk menciptakan berbagai hal,
termasuk keberhasilan dan kebahagiaan dalam hidup ini.
b. Keterikatan kepada Allah SWT yang menjadi tempat bergantung dan berharap
satu-satunya. Allah yang menjadi tempat sekalian makhluk kembali. Maka
dorongan dan motivasi ini bisa membuat kita berusaha untuk sejalan dengan
hukum syara. Belajar dan mehamaminya. Kemudian setelah memahaminya
maka kita berusaha mewujudkan dan meraih nilai amal tersebut dengan sebaik-
baiknya.
c. Sikap reatif menuntut seorang muslim mempunyai etos kerja, yakni seperangkat
nilai-nilai etis yang terkandung dalam ajaran Islam (Alquran dan hadis) tentang
keharusan dan keutamaan bekerja untuk mencapai hasil yang diharapkan lebih
baik dan produktif.
Aktivitas 1.1: Berdiskusi M3 M4
1. Bagilah kelas menjadi kelompok 4 s.d 6 Peserta Didik!
2. Setiap anggota kelompok diminta untuk mencari bagaimana cara mengamalkan kreatif
dalam kehidupan sehari-hari
3. Masing-masing kelompok melakukan diskusi untuk merumuskan cara mengamalkan
kreatif dalam kehidupan sehari-hari.
4. Masing-masing kelompok melakukan presentasi hasil kerja.
F. DINAMIS
1. Pengertian dinamis
Dinamis berasal dari kata dynamic yang berarti bergerak. Dalam bahasa
Belanda dynamisch yang berarti giat bekerja, tidak mau tinggal diam, selalu
bergerak, terus tumbuh. dinamis menurut bahasa berarti penuh semangat dan
tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan.
Seseorang yang berjiwa dinamis, tentu selama hidupnya, tidak akan diam
berpangku tangan. Dia akan terus berusaha secara sungguh-sungguh, untuk
meningkatkan kualitas dirinya ke arah yang lebih baik dan lebih maju. Misalnya,
seorang petani akan berusaha agar hasil pertaniannya meningkat, seorang
pedagang akan terus berusaha agar hasil usaha dagangnya berkembang, seorang
pelajar akan meningkatkan kegiatan belajarnya supaya ilmunya bertambah.
Pribadi dinamis adalah pribadi yang aktif yang selalu memiliki rasa
optimisme yang tinggi di dalam mencapai apa yang dicita-citakan.
َ ِين َجا َه ُدوا فِي َنا لَ َن ْه ِد َي َّن ُه ْم ُس ُبلَ َنا َوِإنَّ هَّللا َ لَ َم َع ْالمُحْ سِ ن
)٦٩( ِين َ َوالَّذ
Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-
benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya
Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.(QS. Al Ankabut: 69)
Karena mereka tahu bahwa suatu perbuatan yang berdampak positif pada
orang lain pada dasarnya juga bermanfaat buat diri sendiri, QS. Al Isra’ 17:7.
Aktivitas 1.4: …. M3 M4
1. Bagilah kelas menjadi kelompok 4 s.d 6 Peserta Didik!
2. Setiap anggota kelompok diminta untuk mencari bagaimana cara mengamalkan perilaku
dinamis dalam kehidupan sehari-hari
3. Masing-masing kelompok melakukan diskusi untuk merumuskan cara mengamalkan
asmaul husna dalam kehidupan sehari-hari.
Sepercik Hikmah
Rangkuman
Refleksi
Centanglah () tabel di bawah ini dengan jujur dan benar sesuai penguasaanmu dan sikapmu
terhadap materi-materi dalam bab ini!
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari materi dan dalil, berdiskusi, serta mengerjakan latihan, siswa akan:
1. Menyadari bahaya dari fitnah dan berita bohong (hoaks), adu domba, mencari-cari
kesalahan orang lain dan gosip dalam menghindari perilaku tercela
2. Membentuk pendapat tentang bahaya fitnah dan berita bohong (hoaks), adu domba,
mencari-cari kesalahan orang lain dan gosip dalam menghindari perilaku tercela
3. Membiasakan diri untuk menghindari fitnah dan berita bohong (hoaks), adu domba,
mencari-cari kesalahan orang lain dan gosip dalam menghindari perilaku tercela
4. Menganalisis peristiwa yang mencerminkan perilaku fitnah dan berita bohong (hoaks),
adu domba, mencari-cari kesalahan orang lain dan gosip dalam menghindari perilaku
tercela.
5. Mengkritik peristiwa yang mencerminkan perilaku fitnah dan berita bohong (hoaks), adu
domba, mencari-cari kesalahan orang lain dan gosip dalam menghindari perilaku tercela.
Tilawah
Kerangka Konsep
Menghindari
Perilaku Tercela
Fitnah Tajassus
Namimah
Observasi M1 M2
Di zaman sekarang ini, informasi menyebar dengan cepat karena didukung oleh
kecanggihan tekhnologi. Dengan sekali klik saja sebuah informasi apapun dapat diakses
ke penjuru dunia.
Akan sangat bermanfaat jika keberadaan teknologi diiringi dengan rasa tanggung
jawab dalam penggunaannya. Realita di lapangan, masih banyak orang yang belum bijak
dalam menyikapi sebuah informasi yang diterima melalui media komunikasi. Informasi
diterima dengan bulat tanpa disaring atau ditelaah terlebih dahulu sehingga
menghasilkan prasangka yang jauh dari kebenaran.
Berbincang dalam hati atas sesuatu yang di anggap kurang sesuai, bahkan
menggunjingkan seseorang berdasarkan perspektif diri sendiri tanpa mencari tahu lebih
dalam kebenarannya. Yang dilihat hanya tampak muka, tanpa mengetahui apa sajakah
yang ada di balik permukaan atau penyebab timbulnya kenyataan tersebut, lalu dengan
mudah membuat berprasangka lalu berujung fitnah.
Tahukah Kamu?
Perhatikan gambar di bawah ini!
adapun pengertian fitnah adalah suatu perbuatan yang memiliki tujuan utnuk
menyesatkan, menghalang-halangi, menyelewengkan tanpa dasar kebenaran yang
disebarkankan.
Artinya: Rasakanlah siksaanmu itu. Inilah azab yang dulu kamu minta untuk
disegerakan." (QS al Dzariyat [51]: 14).
Berdasar uraian diatas, fitnah bermakna ujian atau cobaan dalam
berbagai macam bentuknya. Ada ujian yang buruk seperti siksaan, kesusahan,
penderitaan, penyakit.
Di tanah air kita sendiri seringkali terjadi keributan dan kerusuhan yang
disebabkan oleh fitnah dan adu domba. Begitu besarnya bahaya dan dosa fitnah,
Bahkan, Nabi Muhammad SAW SAW lebih mempertegasnya lagi dengan
sabdanya, ''Tidak akan masuk surga orang yang menghambur-hamburkan fitnah
(suka mengadu domba).'' (HR. Abu Dawud dan Thurmudzi).
( ;زا َد ُه ْم ِإي َما ًن;;ا َو َق;;الُوا َح ْس;; ُب َنا هَّللا ُ َونِعْ َم ْال َوكِي;; ُل ْ اس َق; ْ;د َج َم ُع;;وا لَ ُك ْم َف
َ ;اخ َش ; ْو ُه ْم َف َ الَّذ
َ ِين َق;;ا َل لَ ُه ُم ال َّناسُ ِإنَّ ال َّن
)١٧٤( ان هَّللا ِ َوهَّللا ُ ُذو َفضْ ٍل َعظِ ٍيم َ ) َفا ْن َقلَبُوا ِبنِعْ َم ٍ;ة م َِن هَّللا ِ َو َفضْ ٍل َل ْم َي ْم َسسْ ُه ْم سُو ٌء َوا َّت َبعُوا ِرضْ َو١٧٣
Artinya: “ (yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada
mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah
mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada
mereka", Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka
menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-
baik Pelindung". Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar)
dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti
keridhaan Allah. dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Ali Imran: 173-
174)
َ )الَّذ١٥٥( ين َّ ت َو َب ِّش ; ِر َّ س َو ِ ُال َواأل ْنف ٍ ُوع َو َن ْق ْ ْ ُ
ِين َ الص ; ِاب ِر ِ الث َم َرا ِ ص م َِن األمْ َو ِ َولَ َن ْبل َو َّن ُك ْم ِب َشيْ ٍء م َِن ال َخ ْوفِ َوالج
ك ُه ُمَ ;ة َوُأولَِئ
ٌ ;ات مِنْ َرب ِِّه ْم َو َرحْ َم
ٌ صلَ َو
َ ك َعلَي ِْه ْم َ )ُأولَِئ١٥٦( ُون َ ِإ َذا َأ
َ صا َب ْت ُه ْم مُصِ ي َب ٌة َقالُوا ِإ َّنا هَّلِل ِ َوِإ َّنا ِإلَ ْي ِه َرا ِجع
)١٥٧( ون َ ْال ُم ْه َت ُد
Artinya: dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang
apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi
raaji'uun" mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan
rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat
petunjuk.(QS. al Baqarah [2]: 155-157)
d. Bersikap bijaksana
Pemahaman yang tepat terhadap realitas informasi al Quran bahwa
kehidupan dunia adalah tempat terjadinya fitnah/ ujian yang berfungsi untuk
membedakan apakah seseorang itu benar-benar beriman atau tidak.
e. Memohon agar terhindar yang membahayakan diri dan lingkungan dari ujian
Bagi orang beriman yang memahami hakekat kehidupan dunia, tetap
belum aman terhadap fitnah, karena syetan selalu mengawasi mereka dan
menggodanya sehingga orang beriman itu, lalai, jatuh dan terkena fitnah dunia
dengan segala macamnya.
َ ك َأ ْن
)٥( ت ْال َع ِزي ُز ْال َحكِي ُم َ اغفِرْ لَ َنا َر َّب َنا ِإ َّن َ َر َّب َنا ال َتجْ َع ْل َنا فِ ْت َن ًة لِلَّذ
ْ ِين َك َفرُوا َو
Artinya: “Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan Kami (sasaran) fitnah bagi
orang-orang kafir. dan ampunilah Kami Ya Tuhan kami. Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS. Al-Mumtahanah : 5)
Rasulullah selalu mengajarkan kepada umatnya agar berlindung kepada
Allah dari berbagai macam fitnah yang membahayakan manusia. Diantara do’a
Rasul saw. untuk membentengi fitnah tersebut yaitu :
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebakhilan, aku berlindung
kepada-Mu dari sifat pengecut, aku berlindung kepada-Mu dari kepikunan, dan
aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan siksa kubur”. (HR. Al-Bukhari,
Al-Tirmidzi, al-Nasai, dan Ahmad)
B. HOAKS
1. Pengertian Hoax
Menurut bahasa Hoax memiliki makna olok-olokan, cerita bohong, dan
senda gurau.
Sedangkan berita hoax dalam bahasa Arab disebut )„أفكdan sepadan pula
dengan kata )كذبkadzab) yang memiliki makna dusta. Perkembangan teknologi
media sosial saat ini benar-benar menjadi sasaran bagi produsen pembuat berita
hoax.
adapun menurut istilah Hoax adalah suatu perbuatan yang dilakukan
seseorang untuk mengolok-olokan, cerita bohong dengan tujuan tertentu
Tak bisa dipungkiri lagi bahwa masyarakat saat ini konsumtif sekali terhadap
peredaran berit-berita atau informasi-informasi yang ada di media sosial.
Sayangnya juga, terkadang masyarakat mengambil bagian menjadi distributor
berita-berita hoax tersebut.
Sehingga berita menyebar secara masif tanpa ada yang tahu sumber asli
berita tersebut dan tidak meneliti secara baik terhadap kebenaran berita
tersebut. Berita hoax dibuat dengan unsur-unsur provokatif, sebagaiman yang
telah penulis kemukakan diatas. Maka sikap kehati-hatian merupakan hal yang
juga harus ditonjolkan oleh masayarakat. Jika diukur dari segi dampak, maka
berita hoax memiliki dampak yang sangat besar. Adapun dampak besar yang
ditimbulkan oleh berita hoax memiliki dua sisi. Pertama, dampak pada individu
atau orang yang menyebarkan hoax, kredebilitasnya turun dan tidak bisa
dipercayai orang lagi. Pelaku juga bisa terjerat pasal 28 ayat 1 UU ITE, karena
telah sengaja menyebarkan berita hoax dan menyesatkan, hukumannya sampai 6
tahun penjara dandenda 1 miliar rupiah. Kedua, dampak bagi masyarakat yakni
bisa memicu perselisihan, keributan, serta ketidaktenangan di masyarakat.
Bahkan lebih parah lagi, jika menyangkut politik dan SARA, bisa memecah belah
persatuan bangsa.
C. ADU DOMA/NAMIMAH
1. Pengertian Adu domba/Namimah
;َ ِين آ َم ُنوا ِإنْ َجا َء ُك ْم َفاسِ ٌق ِب َن َبٍإ َف َت َب َّي ُنوا َأنْ ُتصِ يبُوا َق ْومًا ِب َج َهالَ ٍة َف ُتصْ ِبحُوا َعلَى َما َف َع ْل ُت ْم َن;;ا ِدم
( ِين َ َيا َأ ُّي َها الَّذ
)٦
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik
membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya
yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (QS. Al Hujurat: 6)
Jika jelas yang membawa berita adalah orang dikenal sebagai provokator
keburukan, maka wajib bagi kita untuk tidak mempercayai karena akan
cenderung menyesatkan.
ْ َو َمنْ َفرَّ َج َعن،ِاج ِته َ ان هللاُ في َح َ َك، اجة أخِيه َ ان في َح َ َمنْ َك. َوالَ يُسْ لِ ُم ُه، الَ َي ْظلِ ُم ُه، المُسْ لِ ُم أ ُخو المُسْ ل ِِم
َو َمنْ َس َت َر مُسْ لِما ً َس َت َرهُ هللاُ َيو َم القِ َيا َم ِة، وم القِ َيا َم ِة
ِ ب َيِ كرَ ْ َفرَّ َج هللاُ َع ْن ُه ِب َها ُكرْ َب ًة مِن،مُسْ ل ٍِم ُكرْ َب ًة
Artinya: “Seorang Muslim adalah saudara Muslim yang lain, dia tidak
menzaliminya dan tidak menyerahkannya (kepada musuh), barangsiapa yang
memenuhi keperluan saudaranya (Muslim) nescaya Allah akan memenuhi
keperluannya, barangsiapa yang menghilangkan kesusahan seorang Muslim
nescaya Allah akan menghilangkan kesusahan-kesusahannya pada Hari Kiamat,
dan barangsiapa menutupi aib seorang Muslim nescaya Allah akan menutupi
aibnya pada Hari Kiamat”. (Riwayat Bukhari dan Muslim)
اَ ْلمُسْ لِ ُم َمنْ َسلِ َم ْالمُسْ لِم ُْو َن مِنْ لِ َسا ِن ِه َو َي ِد ِه
Artinya: “Seorang muslim (yang baik) adalah seseorang, yang kaum muslimin
selamat dari lisan dan tangannya”. (HR. Bukhari)
Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka
ucapkanlah (perkataan) yang baik atau diam”.(HR. Bukhari)
b. Berusaha selalu dekat dengan Allah (muqarabah)
Muraqabah adalah salah satu sifat mulia, dimana seseorang yang
senantiasa muraqabah kepada Allah, maka dia akan merasakan bahwa dirinya
merasa diawasi Oleh Allah, karena dia tahu bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala
yang Maha Melihat, Maha Mengetahui, Maha Mendengar, tidak satupun yang
luput dari pengetahuannya.
Dengan sifat ini maka dia merasa takut untuk berbuat Namimah.
Artinya: dan Dia (Allah) bersama kamu dimana saja kamu berada. (QS.al-Hadiid:
4)
Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. (QS. Al Isra’: 36)
Artinya: “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu
Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. mereka Itulah orang-
orang yang fasik”. (QS. Al Hasyr: 19).
D. MENCARI-CARI KESALAHAN ORANG LAIN
1. Pengertian Mencari-cari Kesalahan Orang Lain
Mencari-cari kesalahan orang lain dalam bahasa Arab disebut dengan
tajassus berarti mencari berita dan menyelidikinya. Secara istilah, kata tajassus
berarti mencari-cari kesalahan orang lain dengan cara menyelidiki dan
mematainya. Perbuatan tajassus merupakan perbuatan yang dilarang oleh
agama Islam. Perbuatan ini sama dengan memakan daging saudaranya sendiri
yang sudah mati. Allah Swt. berfirman:
ُ ْالظنِّ ِإ ْث ٌم َوال َت َج َّسسُوا َوال َي ْغ َتبْ َبع
ض ُك ْم َّ ض َ ْالظنِّ ِإنَّ َبع َّ ِين آ َم ُنوا اجْ َت ِنبُوا َك ِثيرً ا م َِن َ َيا َأ ُّي َها الَّذ
)١٢( َبعْ ضً ا َأ ُيحِبُّ َأ َح ُد ُك ْم َأنْ َيْأ ُك َل لَحْ َم َأخِي ِه َم ْي ًتا َف َك ِرهْ ُتمُوهُ َوا َّتقُوا هَّللا َ ِإنَّ هَّللا َ َت َّوابٌ َرحِي ٌم
Sebagai seorang muslim tidak boleh begitu saja percaya terhadap berita yang
belum jelas sumbernya. Oleh karena ketika ada seseorang membawa berita
dengan menceritakan keburukan si A misalnya, maka hal pertama yang kita
lakukan adalah berpegangan pada asas praduga tidak bersalah terlebih dahulu.
Hal ini perlu dilakukan agar kita tidak termasuk orang yang terkecoh dan
terjerumus di dalam pusaran namimah. Betapapun namimah akan membawa
korbannya pada kerusakan dan perpecahan yang dibenci oleh Allah Swt dan
rasulnya.
Aktivitas 1.1: Berdiskusi M3 M4
1. Identifikasikan setiap anggota kelompok bagaimana cara
mengimplementasikan menghindari perilaku adu domba dalam kehidupan
sehari-hari
2. Masing-masing kelompok melakukan presentasi hasil kerja dan dilaporkan
kepada guru mata pelajaran.
E. GHIBAH
1. Pengertian Ghibah
Menurut bahasa Ghibah berasal dari bahasa Arab dengan ghaaba, yang
berarti tidak hadir atausesuatu yang tertutup dari pandangan. Kata gibah dalam
bahasa Indonesia berarti menggunjing yakni, menyebutkan kata-kata keji atau
meniru-niru suara atau perbuatan orang lain dibelakangnya (tidak dipintunya)
dengan maksud untuk menghinanya.
Menurut para ahli Ibnu Mas’ud, ghibah adalah engkau menyebutkan apa
yang kau ketahui pada saudaramu, dan jika engkau mengatakan apa yang tidak
ada pada dirinya berarti itu adalah kedustaan. Syaikh Salim Al-Hilali menjelaskan
Ghibah adalah menyebutkan aib (saudaramu) dan dia dalam keadaan tidak hadir
dihadapan engkau (goib). Jadi ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang
terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka (jika hal itu disebutkan).
َ ;ِين آ َم ُن;;وا لَ ُه ْم َع; َذابٌ َألِي ٌم فِي ال; ُّد ْن َيا َواآل ِخ
;ر ِة َوهَّللا ُ َيعْ لَ ُم َ ُِّون َأنْ َتش
َ يع ْال َفا ِح َش ُة فِي الَّذ َ ِين ُي ِحبَ ِإنَّ الَّذ
)١٩( ُون َ َوَأ ْن ُت ْم ال َتعْ لَم
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan
yang Amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka
azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allah mengetahui, sedang, kamu
tidak mengetahui”. (QS. An Nur: 19)
Batas ghibah adalah membicarakan sesuatu yang terdapat pda orang lain,
yang jika sampai kepada dia tidak akan menyukainya. Pembicaraan itu misalnya ;
ِين آ َم ُنوا ال َيسْ َخرْ َقو ٌ;م مِنْ َق ْو ٍم َع َسى َأنْ َي ُكو ُنوا; َخيْرً ا ِم ْن ُه ْم َوال ن َِسا ٌء مِنْ ن َِسا ٍء َ َيا َأ ُّي َها الَّذ
وق;ُ ;االس; ُم ْالفُ ُس
ْ س َ ب ِبْئ ْ َع َسى َأنْ َي ُكنَّ َخيْرً ا ِم ْنهُنَّ َوال َت ْل ِم ُزوا َأ ْنفُ َس ُك ْم َوال َت َن;;ا َب ُزوا; ِب
ِ األل َق;;ا
)١١( ُون َ الظالِم َّ ِئك ُه ُم َ َان َو َمنْ لَ ْم َي ُتبْ َفُأولِ َبعْ َد اإلي َم
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki
merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik
dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan
lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela
dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan
Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim..
(QS. Al Hujurat: 11)
d. Pemakan bangkai
Pelaku ghibah disamakan dengan pemakan bangkai, suatu makanan yang tentu
menjijikan dan tidak disukai,
َأ ُيحِبُّ َأ َح ُد ُك ْم َأنْ َيْأ ُك َل لَحْ َم َأخِي ِه َم ْي ًتا َف َك ِرهْ ُتمُوه
Artinya: “Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya”.
(QS. Al Hujurat: 12)
)١٤٨( ان هَّللا ُ َس ِميعً ا َعلِيمًا ُ ْال ُيحِبُّ هَّللا ُ ْال َجه َْر ِبالسُّو ِء م َِن ْال َق ْو ِل ِإال َمن
َ ظلِ َم َو َك
Artinya: “Allah tidak menyukai Ucapan buruk (yang diucapkan) dengan terus
terang kecuali oleh orang yang dianiaya”. (QS. An Nisa’: 148)
f. Membawa berita bohong (gosip)
Menceritakan kejelekan orang lain ada dua jenis, yaitu yang benar-benar terjadi
dan yang tidak benar-benar terjadi. Adapun yang benar-benar terjadi disebut
ghibah, Sedangkan jika cerita tersebut adalah karangan/khayalan yang tidak
benar-benar terjadi maka disebut fitnah. Beberapa berita di infotaiment,
sebagian besar adalah ghibah namun sebagian besar mengenai fitnah/gosip.
ِ ِين َجاءُوا ِباإل ْفكِ عُصْ َب ٌة ِم ْن ُك ْم ال َتحْ َسبُوهُ َش ًّرا لَ ُك ْم َب ْل ه َُو َخ ْي ٌر لَ ُك ْم لِ ُك ِّل
امْرٍئ ِم ْن ُه ْم َم;;ا َ ِإنَّ الَّذ
)١١( اإلث ِم َوالَّذِي َت َولَّى ِكب َْرهُ ِم ْن ُه ْم لَ ُه َع َذابٌ عَظِ ي ٌم ْ ب م َِنَ ا ْك َت َس
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah
dari golongan kamu juga. janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk
bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. tiap-tiap seseorang dari mereka
mendapat Balasan dari dosa yang dikerjakannya. dan siapa di antara mereka
yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu
baginya azab yang besar”. (QS. An Nur: 11).
َ ِإنْ ُت ْب ُدوا َخيْرً ا َأ ْو ُت ْخفُوهُ َأ ْو َتعْ فُوا َعنْ سُو ٍء َفِإنَّ هَّللا َ َك
)١٤٩( ان َعفُ ًّوا َق ِديرً ا
Artinya: “Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau Menyembunyikan atau
memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), Maka Sesungguhnya Allah Maha
Pemaaf lagi Maha Kuasa”. (QS. An Nisa’: 149)
َ ِإنَّ ْال َعبْ;د: رضي هللا عن;ه َأ َّن ُه َس;م َِع ال َّن ِبيَّ ص;لى هللا علي;ه و س;لم َيقُ ْ;و ُل َعنْ َأ ِبيْ ه َُري َْر َة
هللا الَ ي ُْلقِيْ لَ َها َباالً َيه ِْويْ ِب َها فِيْ َج َه َّن َم
ِ ِلَ َي َت َكلَّ ُم ِب ْال َكلِ َمة مِنْ َس َخط
Artinya: “Dari Abu Huroiroh ra, bahwasanya beliau mendengar Nabi SAW
bersabda :”Sungguh seorang hamba benar-benar akan mengatakan suatu
kalimat yang mendatangkan murka Allah yang dia tidak menganggap kalimat
itu, akibatnya dia terjerumus dalam neraka jahannam gara-gara kalimat itu”.
(HR. Bukhari).
c. Mempertebal rasa percaya diri
Orang yang tidak percaya diri, suka mengikut saja perbuatan orang lain, sehingga
ia mudah terseret perbuatan ghibah temannya. Bahkan ia pun berpotensi
menyebabkan ghibah, karena tak memiliki kebanggaan terhadap dirinya sendiri
sehingga lebih senang memperhatikan, membicarakan dan menilai orang lain.
Oleh karena itu salah satu cara adalah mempertebal rasa percaya diri untuk tidak
terlibat perbuatan ghibah.
Sepercik Hikmah
َ ِإنَّ ْال َعبْ;د: رضي هللا عن;ه َأ َّن ُه َس;م َِع ال َّن ِبيَّ ص;لى هللا علي;ه و س;لم َيقُ ْ;و ُل َعنْ َأ ِبيْ ه َُري َْر َة
هللا الَ ي ُْلقِيْ لَ َها َباالً َيه ِْويْ ِب َها فِيْ َج َه َّن َم
ِ ِلَ َي َت َكلَّ ُم ِب ْال َكلِ َمة مِنْ َس َخط
Artinya: “Dari Abu Huroiroh ra, bahwasanya beliau mendengar Nabi SAW
bersabda :”Sungguh seorang hamba benar-benar akan mengatakan suatu
kalimat yang mendatangkan murka Allah yang dia tidak menganggap kalimat
itu, akibatnya dia terjerumus dalam neraka jahannam gara-gara kalimat itu”.
(HR. Bukhari)
Rangkuman
Refleksi
Centanglah () tabel di bawah ini dengan jujur dan benar sesuai penguasaanmu dan sikapmu
terhadap materi-materi dalam bab ini!
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari materi dan dalil, berdiskusi, serta mengerjakan latihan, siswa akan:
Tilawah
Tahukah Kamu?
Etika memiliki pengertian yang cukup luas. Istilah ini juga masih dibagi menjadi
beberapa macam jenis. Oleh karena itu, berikut ini adalah ulasan mengenai etika, mulai
dari pengertian, macam hingga contoh dari etika itu sendiri.
Apakah yang dimaksud dengan etika berorganisasi? Bagaimana etika profesi? Untuk
mengetahui tentang etika organisasi dan profesi dan pembahasannya, yuk, kita simak
pembahasannya.
A. Pengertian organisasi
1. Pengertian organisasi
Secara bahasa organisasi berasal dari bahasa Yunani organon yang berarti
alat bantu atau instrumen. Apabila dilihat dari asal katanya, organisasi berarti alat
bantu yang sengaja didirikan atau diciptakan untuk membantu manusia memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan-tujuannya. Secara istilah organisasi adalah sistem
sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan aturan yang telah dibuat dan
disepakati bersama untuk mencapai tujuan tertentu.
adapun pengertian organisasi adalah sebuah wadah atau tempat
berkumpulnya sekelompok orang untuk bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terkendali, dan terpimpin untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada.
2. Tujuan Organisasi
1.Sebagai wadah untuk bersama-sama mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.
2.Meningkatkan kemampuan, kemandirian, dan sumberdaya yang dimiliki.
3.Sebagai wadah bagi individu-individu yang ingin memiliki jabatan, penghargaan,
dan pembagian kerja.
4.Sebagai wadah untuk mencari keuntungan secara bersama-sama.
5.Organisasi berperan dalam pengelolaan lingkungan secara bersama-sama.
6.Organisasi dapat membantun individu-individu untuk menambah pergaulan dan
memanfaatkan waktu luang dengan baik.
7.Sebagai wadah untuk memiliki kekuasaan dan pengawasan.
a. Memiliki niat dan tujuan yang mulia Sebuah organisasi pasti didirikan karena ada
niat dan tujuan. Niat dan tujuan didirikan organisasi ini sangat menentukan
langkah-langkah yang akan dilakukan dalam organisasi meskipun nantinya
keberlangsungan organisasi akan bergantung pada etos individu dan kelompok
dalam organisasi. Jikalau niat dan tujuannya mulia, maka dibentuknya organisasi
akan lebih bermanfaat sesuai dengan niat dan tujuannya.
b. Amanah Seseorang dalam organisasi haruslah memiliki sikap amanah dalam
mengemban tugas. Dengan adanya sikap amanah, pembagian tugas yang
dilakukan oleh pembina organisasi menjadi lebih optimal. Sikap ini menimbulkan
kepercayaan organisasi menjadi lebih tumbuh sehingga pemberi dan pelaksana
tugas akan lebih ulet dalam tindakan.
c. Saling tolong-menolong Dalam organisasi, pembagian tugas merupakan suatu
unsur signifikan untuk mencapai tujuan dalam organisasi. Oleh karena itu sikap
saling-tolong menolong merupakan sikap yang wajib dilakukan dalam organisasi
d. Berkomunikasi dengan baik Untuk menjalankan organisasi yang baik, hubungan
antar individu dan kelompok dalam organisasi pun juga harus baik. Hubungan
baik dapat ditumbuhkan dan dijaga dengan komunikasi yang baik. Dalam Islam,
ada lima prinsip dalam berkomunikasi yaitu
1) Menggunakan kata-kata yang mulia dan penuh penghormatan terhadap
sesama atau diam jika tidak mampu (Qaulan Karīman),
2) Perkataan dikakukan dengan lemah lembut meskipun dengan lawan atau
rival (Qaulan Layyinan),
3) Isi perkataan berupa sesuatu yang benar dan jujur (Qaulan Sadīdan),
4) Pantas diucapkan sesuai dengan situasi dan kondisi (Qaulan Balīghan),
5) Perkataan yang keluar mudah dimengerti oleh pendengar (Qaulan
Ma’rūfan/Masyuran).
B. Pengertian Etika profesi
1. Pengertian Etika profesi
adapun pengertian Etika Profesi (professional ethics) adalah sikap hidup berupa
keadilan untuk dapat/bisa memberikan suatu pelayanan professional terhadap
masyarakat itudengan penuh ketertiban serta juga keahlian yakni sebagai
pelayanan dalam rangka melakukan tugas yang merupakan kewajiban terhadap
masyarakat.
2. Etika Profesi Menurut Para Ahli
Pengertian Etika profesi menurut Prakoso adalah merupakan etika sosial dalam
etika khusus memiliki tugas serta juga tanggung jawab kepada ilmu dan juga profesi
yang disandangnya.
Melakukan etika profesi yang baik serta benar pasti dapat mendatangkan banyak
khasiat. Paling utama dalam suatu industri yang mengutamakan nilai- nilai etika
tersebut. Sebagian khasiat yang dapat didapatkan antara lain bagaikan berikut:
Tiap kasus pasti sempat terjalin di suatu industri. Tetapi tiap permasalahan
yang terdapat haruslah dituntaskan secara terbuka. Pasti saja penyelesaian yang
ditawarkan umumnya berkaitan dengan profesionalitas Kamu bagaikan
seseorang pegawai di industri.
Prinsip yang kokoh dalam profesi Sebagai agama yang menekankan arti penting
amal dan kerja, Islam mengajarkan bahwa kerja itu harus dilaksanakan berdasarkan
beberapa prinsip berikut:
Sepercik Hikmah
Rangkuman
4. Pengertian Etika profesi menurut Prakoso adalah merupakan etika sosial dalam
etika khusus memiliki tugas serta juga tanggung jawab kepada ilmu dan juga
profesi yang disandangnya.
Refleksi
Centanglah () tabel di bawah ini dengan jujur dan benar sesuai penguasaanmu dan sikapmu
terhadap materi-materi dalam bab ini!
7. Melakukan etika profesi yang baik serta benar pasti dapat mendatangkan banyak
khasiat Manfaat Etika Profesi…. Kecuali
PELAJARAN XI
KISAH TELADAN TOKOH INDONESIA
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari materi dan dalil, berdiskusi, serta mengerjakan latihan, siswa akan:
Allah berfirman,
Artinya : “Dan semua kisah para rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang
dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu
kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman” (QS Huud:
120).
Tahukah Kamu?
Kisah keteladanan para ulama Salaf dalam ketekunan beribadah, ketaatan dan sifat
zuhud, tentu merupakan pembicaraan yang tidak asing bahkan sangat dikenal di kalangan
kaum muslimin. Akan tetapi, tahukah kita bahwa kisah keteladanan dari anggota keluarga
mereka juga tidak kalah menariknya dan sangat patut untuk kita baca serta kita
renungkan.
Sebagai bukti bahwa para ulama Salaf tidak hanya memperhatikan dan
mengusahakan kebaikan untuk diri mereka sendiri saja, tapi mereka juga sangat
memperhatikan pengajaran dan bimbingan kebaikan bagi anggota keluarga mereka.
Untuk mengetahui tentang biografi kisah teladan para ulama’ di Indonesia dan
pembahasannya, yuk, kita simak pembahasannya.
Sayid Sulaiman adalah cucu Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati
Cirebon. Syarif Hidayatullah itu putera Sultan Umdatuddin Umdatullah Abdullah yang
memerintah di Cam (Campa). Ayahnya adalah Sayid Ali Nurul Alam bin Sayid
Jamaluddin al-Kubra.
2. Pendidikan
Syekh Kholil al-Bangkalani dididik dengan sangat ketat oleh ayahnya. Mbah
Kholil kecil memiliki keistimewaan yang haus akan ilmu, terutama ilmu Fiqh dan
nahwu. Bahkan ia sudah hafal dengan baik 1002 bait nadzam Alfiyah Ibnu Malik sejak
usia muda.
Setelah dididik, orang tua Mbah Kholil kecil kemudian mengirimnya ke berbagai
pesantren untuk menimba ilmu. Mengawali pengembaraannya, Mbah Kholil muda
belajar kepada Kiai Muhammad Nur di Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Jawa
Timur. Dari Langitan ia pindah ke Pondok Pesantren Cangaan, Bangil, Pasuruan.
Kemudian ke Pondok Pesantren Keboncandi. Selama belajar di Pondok Pesantren ini
beliau belajar pula kepada Kiai Nur Hasan yang menetap di Pondok Pesantren
Sidogiri, 7 kilometer dari Keboncandi. Di setiap perjalanannya dari Keboncandi ke
Sidogiri, ia tak pernah lupa membaca Surat Yasin.
3. Karya-karyanya
a. Al-Matnus Syarif
Yang menarik dari kitab setebal 52 halaman ini, adalah bukan hanya karena
kemasyhuran penulisnya, melainkan kitab ini telah menampilkan landscape
keilmuan yang selama ini terkesan rumit, menjadi demikian lugas dan mudah
difahami.
Ulama besar yang digelar oleh para Kyai sebagai “Syaikhuna” yakni guru kami,
karena kebanyakan Kyai-Kyai dan pengasas pondok pesantren di Jawa dan Madura
pernah belajar dan nyantri dengan beliau. Pribadi yang dimaksudkan ialah Mbah
Kholil. Tentunya dari sosok seorang Ulama Besar seperti Mbah Kholil mempunyai
karomah.
Istilah karomah berasal dari bahasa Arab. Secara bahasa berarti mulia, Syeikh
Thahir bin Shaleh Al-Jazairi dalam kitab Jawahirul Kalamiyah mengartikan kata
karomah adalah perkara luar biasa yang tampak pada seorang wali yang tidak
disertai dengan pengakuan seorang Nabi.
Adapun karomah Mbah Kholil diantaranya:
a. Lebah Gaib
Kekeramatan Mbah Kholil, yang sangat terkenal adalah pasukan lebah gaib.
Dalam situasi kritis, beliau bisa mendatangkan pasukan lebah untuk menyerang
musuh. Ini sering beliau perlihatkan semasa perang melawan penjajah. Termasuk
saat peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
b.Membelah Diri
Kesaktian lain dari Mbah Kholil, adalah kemampuannya membelah diri. Dia
bisa berada di beberapa tempat dalam waktu bersamaan. Pernah ada peristiwa
aneh saat beliau mengajar di pesantren. Saat berceramah, Mbah Kholil melakukan
sesuatu yang tak terpantau mata. ”Tiba-tiba baju dan sarung beliau basah kuyup,”
Cerita KH. Ghozi.
Para santri heran. Sedangkan beliau sendiri cuek, tak mau menceritakan
apa-apa. Langsung ngeloyor masuk rumah, ganti baju.
Teka-teki itu baru terjawab setengah bulan kemudian. Ada seorang nelayan sowan
ke Mbah Kholil. Dia mengucapkan terimakasih, karena saat perahunya pecah di
tengah laut, langsung ditolong Mbah Kholil.
”Kedatangan nelayan itu membuka tabir. Ternyata saat memberi pengajian,
Mbah Kholil dapat pesan agar segera ke pantai untuk menyelamatkan nelayan yang
perahunya pecah. Dengan karomah yang dimiliki, dalam sekejap beliau bisa sampai
laut dan membantu si nelayan itu,” Papar KH. Ghozi yang kini tinggal di
Wedomartani Ngemplak Sleman ini.
5. Peninggalan
Dalam bidang karya, memang hampir tidak ada literatur yang menyebutkan
tentang karya Mbah Kholil. akan tetapi Mbah Kholil meninggalkan banyak sejarah
dan sesuatu yang tidak tertulis dalam literatur yang baku. Ada pun peninggalan
Mbah Kholil di antaranya:
Kedua: Selain Pesantren yang Mbah Kholil tinggal di Madura –khususnya, ia juga
meninggalkan kader-kader Bangsa dan Islam yang berhasil ia didik, sehingga
akhirnya menjadi pemimpin-pemimpin umat.
6. Wafat
Syekh Kholil Al-Bangkalani wafat pada malam Jum’at Legi tanggal 29
Ramadhan 1343 H., bertepatan dengan tanggal 24 April 1925 M. dan jasadnya
dikebumikan di Desa Mertajesa, Kecamatan Bangkalan.
Aktivitas 1.4: …. M3 M4
1. Kelompokkan 4-5 peserta didik kemudian praktikan secara individu atau kelompok
2. Guru membagi materi yang telah dibahas/dipelajari
3. Carilah gambar tokoh teladan Indonesia dan analisis serta diambil hikmah dalam cerita
tersebut
4. Presentasikan materi tersebut di depan kelas
5. Teman yang lain untuk mengkritis untuk perbaikan materi berikutnya
KH. Muhammad Hasyim, lahir pada hari Selasa Tanggal 24 Dzulqo’dah 1287
H, bertepatan dengan tanggal 14 Pebruari 1871 M. Masa dalam kandungan dan
kelahiran KH.M. Hasyim Asy’ari, nampak adanya sebuah isyarat yang menunjukkan
kebesarannya. diantaranya, ketika dalam kandungan Nyai Halimah bermimpi melihat
bulan purnama yang jatuh kedalam kandungannya, begitu pula ketika melahirkan
Nyai Halimah tidak merasakan sakit seperti apa yang dirasakan wanita ketika
melahirkan.
Perjalanan keluarga beliau pulalah yang memulai pertama kali belajar ilmu-
ilmu agama baik dari kakek dan neneknya. Desa Keras membawa perubahan hidup
yang pertama kali baginya, disini mula-mula ia menerima pelajaran agama yang luas
dari ayahnya yang pada saat itu pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren
Asy’ariyah.
Ada cerita yang cukup mengagumkan tatkala KH.M. Hasyim Asy’ari “ngangsu
kawruh” dengan Kiai Khalil. Suatu hari, beliau melihat Kiai Khalil bersedih, beliau
memberanikan diri untuk bertanya. Kiai Khalil menjawab, bahwa cincin istrinya
jatuh di WC, Kiai Hasyim lantas usul agar Kiai Khalil membeli cincin lagi. Namun, Kiai
Khalil mengatakan bahwa cincin itu adalah cincin istrinya. Setelah melihat
kesedihan di wajah guru besarnya itu, Kiai Hasyim menawarkan diri untuk mencari
cincin tersebut didalam WC. Akhirnya, Kiai Hasyim benar-benar mencari cincin itu
didalam WC, dengan penuh kesungguhan, kesabaran, dan keikhlasan, akhirnya Kiai
Hasyim menemukan cincin tersebut. Alangkah bahagianya Kiai Khalil atas
keberhasilan Kiai Hasyim itu. Dari kejadian inilah Kiai Hasyim menjadi sangat dekat
dengan Kiai Khalil, baik semasa menjadi santrinya maupun setelah kembali ke
masyarakat untuk berjuang. Hal ini terbukti dengan pemberian tongkat saat Kiai
Hasyim hendak mendirikan Jam’iyah Nahdlatul Ulama’ yang dibawa KH. As’ad
Syamsul Arifin (pengasuh Pondok Pesantren Syafi’iyah Situbondo).
Setelah sekitar lima tahun menuntut ilmu di tanah Madura (tepatnya pada
tahun 1307 H/1891 M), akhirnya beliau kembali ke tanah Jawa, belajar di pesantren
Siwalan, Sono Sidoarjo, dibawah bimbingan K. H. Ya’qub yang terkenal ilmu nahwu
dan shorofnya. Selang beberapa lama, Kiai Ya’qub semakin mengenal dekat santri
tersebut dan semakin menaruh minat untuk dijadikan menantunya.
Pada tahun 1303 H/1892 M., Kiai Hasyim yang saat itu baru berusia 21 tahun
menikah dengan Nyai Nafisah, putri Kiai Ya’qub. Tidak lama setelah pernikahan
tersebut, beliau kemudian pergi ke tanah suci Mekah untuk menunaikan ibadah haji
bersama istri dan mertuanya. Disamping menunaikan ibadah haji, di Mekah beliau
juga memperdalam ilmu pengetahuan yang telah dimilkinya, dan menyerap ilmu-
ilmu baru yang diperlukan. Hampir seluruh disiplin ilmu agama dipelajarinya,
terutama ilmu-ilmu yang berkaitan dengan hadits Rasulullah SAW yang menjadi
kegemarannya sejak di tanah air.
Perjalanan hidup terkadang sulit diduga, gembira dan sedih datang silih
berganti.demikian juga yang dialami Kiai Hasyim Asy’ari di tanah suci Mekah. Setelah
tujuh bulan bermukim di Mekah, beliau dikaruniai putra yang diberi nama Abdullah.
Di tengah kegembiraan memperoleh buah hati itu, sang istri mengalami sakit parah
dan kemudian meninggal dunia. empat puluh hari kemudian, putra beliau, Abdullah,
juga menyusul sang ibu berpulang ke Rahmatullah.
Kesedihan beliau yang saat itu sudah mulai dikenal sebagai seorang ulama,
nyaris tak tertahankan. Satu-satunya penghibur hati beliau adalah melaksanakan
thawaf dan ibadah-ibadah lainnya yang nyaris tak pernah berhenti dilakukannya.
Disamping itu, beliau juga memiliki teman setia berupa kitab-kitab yang senantiasa
dikaji setiap saat. Sampai akhirnya, beliau meninggalkan tanah suci, kembali ke tanah
air bersama mertuanya
KH. M. Hasyim Asya’ri memulai sebuah tradisi yang kemudian menjadi salah
satu keistimewaan beliau yaitu menghatamkan kitab shakhihaini “Al-Bukhori dan
Muslim” dilaksanakan pada setiap bulan suci ramadlan yang konon diikuti oleh
ratusan kiai yang datang berbondong-bondong dari seluruh jawa. Tradisi ini berjalan
hingga sampai sekarang (penggasuh PP. Tebuireng KH. M.Yusuf Hasyim). Para
awalnya santri Pondok Tebuireng yang pertama berjumlah 28 orang, kemudian
bertambah hingga ratusan orang, bahkan diakhir hayatnya telah mencapai ribuan
orang, alumnus-alumnus Pondok Tebuireng yang sukses menjadi ulama’ besar dan
menjadi pejabat-pejabat tinggi negara, dan Tebuireng menjadi kiblat pondok
pesantren.
Disamping aktif mengajar beliau juga aktif dalam berbagai kegiatan, baik yang
bersifat lokal atau nasional. Pada tanggal 16 Sa’ban 1344 H/31 Januari 1926 M, di
Jombang Jawa Timur didirikanlah Jam’iyah Nahdlotul Ulama’ (kebangkitan ulama)
bersama KH. Bisri Syamsuri, KH. Wahab Hasbullah, dan ulama’-ulama’ besar lainnya,
dengan azaz dan tujuannya: “Memegang dengan teguh pada salah satu dari madzhab
empat yaitu Imam Muhammad bin Idris Asyafi’i, Imam Malik bin Anas, Imam Abu
Hanifah An-Nu’am dan Ahmad bin Hambali. Dan juga mengerjakan apa saja yang
menjadikan kemaslahatan agama Islam”. KH. Hasyim Asy’ari terpilih menjadi rois
akbar NU, sebuah gelar sehingga kini tidak seorang pun menyandangnya. Beliau juga
menyusun qanun asasi (peraturan dasar) NU yang mengembangkan faham ahli
sunnah waljama’ah.
Jam’iyah ini berpegang pada faham ahlu sunnah wal jama’ah, yang
mengakomodir pada batas-batas tertentu pola bermadzhab, yang belakangan lebih
condong pada manhaj dari pada sekedar qauli. Pada dasawarsa pertama NU
berorentasi pada persoalan agama dan kemasyarakatan. Kegiatan diarahkankan pada
persoalan pendidikan, pengajian dan tabligh. Namun ketika memasuki dasawarsa
kedua orentasi diperluas pada persoalan-persolan nasional. Hal tersebut terkait
dengan keberadaannya sebagai anggota federasi Partai dan Perhimpunan Muslim
Indonesia (MIAI) NU bahkan pada perjalanan sejarahnya pernah tampil sebagai salah
satu partai polotik peserta pemilu, yang kemudian menyatu dengan PPP, peran NU
dalam politik praktis ini kemudian diangulir dengan keputusan Muktamar Situbono
yanh menghendaki NU sebagai organisasi sosial keagamaan kembali pada khitohnya.
Aktivitas 1.4: …. M3 M4
1. Kelompokkan 4-5 peserta didik kemudian praktikan secara individu atau kelompok
2. Guru membagi materi yang telah dibahas/dipelajari
3. Carilah gambar tokoh teladan Indonesia dan analisis serta diambil hikmah dalam
cerita tersebut
4. Presentasikan materi tersebut di depan kelas
5. Kumpulkan kepada Guru Mata pelajaran
Kyai Haji Ahmad Dahlan lahir pada 1 Agustus 1868 di Yogyakarta, beliau
mempunyai nama kecil Muhammad Darwis. Beliau merupakan anak keempat dari
tujuh orang bersaudara, keseluruhan saudara beliau adalah perempuan kecuali
adik bungsu beliau.
b. Pengalaman Organisisasi
Pada tahun 1912, Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah
untuk melaksanakan cita-cita pembaruan Islam di bumi Nusantara. Ahmad Dahlan
ingin mengadakan suatu pembaruan dalam cara berpikir dan beramal menurut
tuntunan agama Islam. la ingin mengajak umat Islam Indonesia untuk kembali
hidup menurut tuntunan al-Qur’an dan al-Hadits. Perkumpulan ini berdiri
bertepatan pada tanggal 18 Nopember 1912. Dan sejak awal Dahlan telah
menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi bersifat sosial
dan bergerak di bidang pendidikan.
d. Kisah Teladan
Di sini ada contoh, bagaimana Kiai Dahlan peduli masa depan pemuda. Pada
sebuah kesempatan memberi arahan kepada pemuda, Kiai Dahlan menyatakan
Muhammadiyah sekarang ini lain dengan Muhammadiyah di masa yang akan
datang.
e. Karya-karyanya
Pada usia 54 tahun, tepatnya pada tanggal 23 Februari 1923, Kiai Haji
Akhmad Dahlan wafat di Yogyakarta. Beliau kemudian dimakamkan di
kampung Karangkajen, Brontokusuman, wilayah bernama Mergangsan di
Yogyakarta.
Aktivitas 1.4: …. M3 M4
1. Kelompokkan 4-5 peserta didik kemudian praktikan secara individu atau kelompok
2. Guru membagi materi yang telah dibahas/dipelajari
3. Carilah gambar tokoh teladan Indonesia dan analisis serta diambil hikmah dalam
cerita tersebut
4. Kumpulkan kepada Guru Mata pelajaran
Sepercik Hikmah
Rangkuman
1. Nama Asli Syekh KH Muhammad Kholil bin Kiyai Haji Abdul Lathif bin Kiyai Hamim
bin Kiyai Abdul Karim bin Kiyai Muharram bin Kiyai Asrar Karamah bin Kiyai
Abdullah bin Sayid Sulaiman.
2. Adapun karomah Mbah Kholil diantaranya: a. Lebah Gaib, b.Membelah Diri,
c.Menyembuhkan Orang Lumpuh Seketika, d. Kisah Pencuri Timun Tidak Bisa
Duduk
3. Muhammad Hasyim, lahir pada hari Selasa Tanggal 24 Dzulqo’dah 1287 H,
bertepatan dengan tanggal 14 Pebruari 1871 M.
4. Adapun kisah teladan KH. Hasyim Asy’ari : Selalu menarik tiap kita berbicara
tentang kisah perjuangan para kiai dalam menegakkan syariat Islam di bumi
pertiwi ini. Tak hanya sekadar berdakwah, mereka juga turut andil mengusir para
penjajah yang ingin menguasai negeri ini, KH. Hasyim Asy’ari misalnya. Ia adalah
salah satu sosok kiai yang begitu berwibawa dan berperangai mulia. Ia adalah
sosok yang sangat layak dijadikan keteladanan oleh siapa saja, terlebih para
generasi muda bangsa ini, Kiai Hasyim merupakan tokoh pendiri Nahdlatul Ulama
(NU).
5. Kyai Haji Ahmad Dahlan lahir pada 1 Agustus 1868 di Yogyakarta, beliau
mempunyai nama kecil Muhammad Darwis. Beliau merupakan anak keempat dari
tujuh orang bersaudara, keseluruhan saudara beliau adalah perempuan kecuali
adik bungsu beliau.
6. Kisah Teladan KH.Ahmad Dahlan adalah Pendiri Muhammadiyah ini sangat
bersemangat mengajarkan dan sekaligus mengamalkan, kepedulian dalam bentuk
perhatian yang tulus dan maksimal.
Refleksi
Centanglah () tabel di bawah ini dengan jujur dan benar sesuai penguasaanmu dan sikapmu
terhadap materi-materi dalam bab ini!
1. Kiai Khalil al-Bangkalani telah menghafal al-Qur’an dan memahami ilmu perangkat
Islam, seperti nahwu dan sharaf sebelum berangkat ke Makkah, beliau merupakan
seorang alim yang berasal....
a. Bangkalan
b. Jawa Tengah
c. Madura
d. Jawa Timur
e. Jawa Barat
2. Kiai Khalil al-Bangkalan, tidak pernah membebani orangtua atau pengasuhnya, Nyai
Maryam. Beliau bekerja menjadi buruh tani ketika belajar di kota Pasuruan. Beliau
juga bekerja menjadi pemanjat pohon kelapa ketika belajar di kota Banyuangi, dan
beliau penyalin naskah kitab Alfiyah Ibn Malik untuk diperjual belikan ketika belajar
di Makkah. Setengah dari hasil penjualannya diamalkan kepada guru-gurunya.
Berikut ini salah beberapa teladan yang dapat diambil dari Kiai tersebut kecuali ....
a. giat bekerja
b. pantang menyerah
c. tulus dalam beramal
d. malu dalam bekerja
e. malas bekerja
3. Yang menarik dari kitab setebal 52 halaman ini, adalah bukan hanya karena
kemasyhuran penulisnya, melainkan kitab ini telah menampilkan landscape keilmuan
yang selama ini terkesan rumit, menjadi demikian lugas dan mudah difahami.
pernyataan diatas merupakan karya-karya ulama’....
1. Saat usianya mencapai 24 tahun setelah menikah, Mbah Kholil memutuskan untuk
pergi ke Makkah. Untuk ongkos pelayaran bisa ia tutupi dari hasil tabungannya
selama nyantri di Banyuwangi, Jelaskan bibiografi Kiai Khalil Bangkalan?
2. Ulama besar yang digelar oleh para Kyai sebagai “Syaikhuna” yakni guru kami,
karena kebanyakan Kyai-Kyai dan pengasas pondok pesantren di Jawa dan
Madura pernah belajar dan nyantri dengan beliau. Pribadi yang dimaksudkan ialah
Mbah Kholil. Tentunya dari sosok seorang Ulama Besar seperti Mbah Kholil
mempunyai karomah. Jelaskan karomah Kiai Khalil Bengkalan?
3. Dalam bidang karya, memang hampir tidak ada literatur yang menyebutkan
tentang karya Mbah Kholil. akan tetapi Mbah Kholil meninggalkan banyak sejarah
dan sesuatu yang tidak tertulis dalam literatur yang baku. Jelaskan peninggalan
Kiai Khalil Bangkalan?
4. Dengan modal kecerdasan yang dimiliki dan dorongan lingkungan yang kondusif,
dalam usia yang cukup muda, beliau sudah dapat memahami ilmu-ilmu agama,
baik bimbingan keluarga, guru, atau belajar secara autodidak. Jelaskan Kiai Khalil
dalam perjalanan menuntut Ilmu?
5. Muqaddimah al-Qanun al-Asasi li Jam’iyyat Nahdlatul Ulama. Pemikiran dasar
beliau tentang NU. Di dalamnya terdapat ayat dan hadits serta pesan penting yang
menjadi landasan awal pendirian NU. Sebutkan karya-karya Kiai KH. Hasyim
Asy’ari
6. Kiai Hasyim merupakan tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sebuah ormas Islam
terbesar di Indonesia. Kisah hidupnya selama berjuang di jalan Allah dan upayanya
dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia sangat menarik disimak dan
penuh dengan keteladanan. Jelaskan kisah teladan Kiai Hasyim Asy’ari?
7. Gagasan pendirian Muhammadiyah oleh Ahmad Dahlan ini juga mendapatkan
resistensi, baik dari keluarga maupun dari masyarakat sekitarnya. Berbagai
fitnahan, tuduhan dan hasutan datang bertubi-tubi kepadanya. Jelaskan
pengalaman organisasi Ahmad Dahlan?
8. Islam hendak didekati serta dikaji melalui kacamata modern sesuai dengan
panggilan dan tuntutan zaman, bukan secara tradisional. Jelaskan pemikiran
Hasyim Asy’ari?
9. Kepedulian atas kualitas perjalanan atau pengalaman hidup orang lain dan
terutama anak muda, Jelaskan kisah teladan Kiai Ahmad Dahlan?
10. Menerbitkan terjemahan bku-buku untuk pengajian tingkat lanjut bagi orang tua,
seperti Maksiat Anggota yang Tujuh dari Ihyaul Ulumiddin karya Al- Ghazali.
Sebutkan Karya-karya Kiai Ahmad Dahlan?
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b,
c, d atau e, pada jawaban yang paling benar!
1. Memaafkan orang lain adalah suatu kebaikan dan dapat dilakukan kapan saja,
oleh dan untuk siapa saja. Kita tidak dibenarkan bersikap keras hati, enggan
memaafkan kesalahan orang lain. Allah memerintahkan kita untuk
memaafkan orang lain. Pernyataan diatas dapat meneladani Allah melalui
sifat Af-Afuww dengan cara memilki sifat-sifat....
a. Memaafkan kesalahan orang lain
b. Memanfaatkan sumber daya alam
c. Melakukan aneka amal kebaikan
d. Berkeyakinan bahwa Allah adalah penjamin rizki secara mutlak
e. Bersikap kreatif dan berfikir kritis
2. Kesadaran tentang jaminan rezeki Allah harus kuat. Rezeki antara bayi dan orang
dewasa berbeda. Jaminan rezeki Allah, berbeda dengan jaminan rezeki orang tua
kepada bayinya. Allah menyiapkan sarana dan manusia diperintahkan untuk
mengolahnya. dalam hal ini sesuai dengan Qur’an surah Al Mulk :15 adalah
a. ُ شوا فِي َم َناك ِِب َها; َو ُكلُوا مِنْ ِر ْزقِ ِه َوِإلَ ْي ِه ال ُّن
شو ُر ُ ض َذلُوال َفا ْم
َ ْه َُو الَّذِي َج َع َل لَ ُك ُم األر
b. )٤٣:ُور (الشعراء ِ ص َب َر َوغَ َف َر ِإنَّ َذل َِك لَمِنْ َع ْز ِم األم
َ َْولَ َمن
c. )١٤٩( ان َعفُ ًّوا َقدِيرً ا هَّللا َأ َأ
َ ِإنْ ُت ْبدُوا َخيْرً ا ْو ُت ْخفُوهُ ْو َتعْ فُوا َعنْ سُو ٍء َفِإنَّ َ َك
d. )٩٩( فَُأولَِئكَ َع َسى هَّللا ُ َأ ْن يَ ْعفُ َو َع ْنهُ ْم َو َكانَ هَّللا ُ َعفُ ًّوا َغفُورًا
e. َ ِإنْ ُت ْبدُوا َخيْرً ا َأ ْو ُت ْخفُوهُ َأ ْو َتعْ فُوا َعنْ سُو ٍء َفِإنَّ هَّللا َ َك
)١٤٩( ان َعفُ ًّوا َقدِيرً ا
3. Manusia seharusnya sadar apabila kita sedang berada pada posisi teratas,
masih ada yang lebih tinggi dan itu akan menjadi koreksi dan motivasi kita
bahwa jabatan yang kita miliki adalah sebuah amanat dan akan
dipertanggungjawabkan, kekuasaan duniawi adalah fana atau sementara
sedangkan kekuasaan Allah adalah Mutlak dan Abadi. pernyataan diatas
meneladani Allah dengan sifat al Malik ....
a. Tidak terlena dengan jabatan atau tahta
b. Dapat mengendalikan hawa nafsu
c. Menjadi hamba yang bersyukur
d. Selalu mengharap pertolongan Allah
e. Mensyukuri segala nikmat yang telah Allah berikan
a. 1,2,3,4
b. 2,3,4,5
c. 3,4,5,1
d. 1,3,4 dan 5
e. 3,, dan 5
a. َ ون ِإ ْخ َوةٌ َفَأصْ لِحُوا َبي َْن َأ َخ َو ْي ُك ْم َوا َّتقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم ُترْ َحم
)١٠( ُون َ ِإ َّن َما ْالمُْؤ ِم ُن
b. )٤٣:ُور (الشعراء ِ ك لَمِنْ َع ْز ِم األم َ ِص َب َر َو َغ َف َر ِإنَّ َذل
َ َْولَ َمن
c. )١٤٩( ان َعفُ ًّوا َقدِيرً ا هَّللا َأ َأ
َ ِإنْ ُت ْبدُوا َخيْرً ا ْو ُت ْخفُوهُ ْو َتعْ فُوا َعنْ سُو ٍء َفِإنَّ َ َك
d. َ فَُأولَِئ
)٩٩( ك َع َسى هَّللا ُ َأ ْن يَ ْعفُ َو َع ْنهُ ْم َو َكانَ هَّللا ُ َعفُ ًّوا َغفُورًا
e. َ ِإنْ ُت ْبدُوا َخيْرً ا َأ ْو ُت ْخفُوهُ َأ ْو َتعْ فُوا َعنْ سُو ٍء َفِإنَّ هَّللا َ َك
)١٤٩( ان َعفُ ًّوا َقدِيرً ا
11. Perhatikan pernyataan bawah ini!
1) Tidak melakukan kewajiban Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar
2) Mereka memiliki tampilan lahiriah yang indah dan ucapan yang menarik tetapi
menipu
3) Menilai dirinya sebagai golongan yang mengedepankan kebenaran
4) Mereka mengejek orang-orang beriman demi menyukseskan tujuan agama
5) Melakukan kewajiban Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar
6) Diantara pernyataan-pernyataan diatas, yang sesuai dengan perilaku nifak
adalah ....
a. 1,2,3,4
b. 2,3,4,5
c. 3,4,5,1
d. 4,5,1,2
e. 5,1,2,3
29. Metode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian,
kemudian orang yang menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas
batasan-batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip dan kaidah-
kaidah. dalam ini merupakan pengertian ....
a. madzhab
b. manhaj
c. metode
d. mahdzab
e. adzab
30. Metode yang digunakan Imam Hanafi Dalam menetapkan hukum (istinbat)
berdasarkan pada tujuh hal pokok, diantaranya... kecuali
a. Al Quran sebagai sumber dari segala sumber hukum.
b. Sunnah Rasul sebagai penjelasan terhadap hal hal yang global yang ada dalam
Al Quran.
c. Fatwa ulama’ (Aqwal Assahabah) karena mereka semua menyaksikan
turunnya ayat dan mengetahui asbab nuzulnya serta asbabul khurujnya hadis
dan para perawinya. Sedangkan fatwa para tabiin tidak memiliki kedudukan
sebagaimana fatwa sahabat.
d. Qiyas (Analogi) yang digunakan apabila tidak ada nash yang sharih dalam Al
Quran, Hadis maupun Aqwal Asshabah.
e. Istihsan yaitu keluar atau menyimpang dari keharusan logika menuju hukum
lain yang menyalahinya dikarenakan tidak tepatnya Qiyas atau Qiyas tersebut
berlawanan dengan Nash.
BIODATA PENULIS
DAFTAR PUSTAKA
Abudinata, 1998. Ilmu Kalam Filsafat dan Tasawuf. Jakarta: Rajawali Pres
Ade Armando dkk, 2004. Ensiklopedi Islam untuk Pelajar. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van
Hoeve, Cet. 3
Amari Ma’ruf dkk, 2004. Aqidah Akhlak Kelas. X. Semarang: CV.Gani & Son
Amari Ma’ruf dkk, 2004. Aqidah Akhlak Kelas. XI. Semarang: CV.Gani & Son
Bakhtiar, Laleh. 2002. Meneladani Akhlak Allah Melalui Al-Asma Al-Husna. Bandung:
Mizan
Habanakah, Abdul Rahman. 1990. Metode Merusak Akhlak dari Barat. Jakarta. Gema
Insan Press
-------- 1973. Falsafah dan Mistisisme dalam Islam, Jakarta. Bulan Bintang
Halwahi, Abu Firdaus. 2003. Membangun Akhlak Mulia dalam Bingkai al-Qur’an dan as-
Sunah Seri Rujukan Dakwah Para Da’i. Yogyakarta. Al-Munir
Lydia Harlina Martono,2006. Menangkal Narkoba dan Kekerasan. Jakarta: Balai Pustaka
Roli Abdul Rahman, M.Khamzah. Menjaga Akidah Akhalk Kelas XI. Solo: Tiga serangkai
Thoyib Sah Putra. Wahyudin.2004. Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Kelas.X. Semarang. PT
Karya Toha Putra
--------- 2001. Ensiklopedi Islam, Jakarta. PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Cet. 4