5. Prosedur / 1. Petugas farmasi menyiapkan obat yang akan disimpan dalam kotak
Langkah-langkah emergensi sesuai dengan daftar obat emergensi yang telah ditetapkan
oleh Puskesmas.
2. Petugas farmasi menyusun obat emergensi dalam kotak emergensi
dengan susunan sesuai dengan SOP penyimpanan perbekalan
Farmasi di Puskesmas.
3. Kunci kotak emergensi penggunakan kunci disposible, bila ada
penggunaan obat, buka kotak emergensi dengan menggunting kunci
disposible tersebut.
4. Setelah petugas medis melalukan tindakan emergensi maka obat
emergensi yang telah digunakan harus diganti, sesuai dengan jenis
dan jumlah yang dipakai.
5. Jika terdapat kerusakan baik jumlah maupun jenis obat emergensi,
segera melengkapi kekurangan tersebut dengan memberikan formulir
PO (Purchasing Order) yang mencantumkan nama dan jumlah obat
yang telah digunakan kepada petugas unit farmasi.
6. Petugas farmasi menyiapkan obat yang tercantum pada PO untuk
diletakan dalam kotak emergensi dan mengunci kembali kotak
emergensi yang telah terbuka tersebut dan Setiap minggu petugas unit
farmasi melakukan pengecekan terhadap kesesuaian jenis dan jumlah
obat emergensi terhadap daftar obat emergensi dengan memeriksa
kondisi fisik, serta tanggal kadaluwarsa.
6. Diagram Alir (jika
dibutuhkan)
Petugas farmasi menyiapkan obat
yang akan disimpan dalam kotak
emergensi
7. Hal-hal yang Setiap minggu petugas unit farmasi melakukan pengecekan terhadap
perlu diperhatikan kesesuaian jenis dan jumlah obat emergensi terhadap daftar obat
emergensi dengan memeriksa kondisi fisik, serta tanggal kadaluarsa.
8. Unit terkait a. UGD
b. Unit Rawat Inap
c. Unit BP umum
d. PONED
e. Unit Gigi
f. Ruang farmasi
9. Dokumen terkait a. Kartu stok emergency kit
10. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
Referensi Permenkes 75 tahun 2104
diganti dengan
permenkes 43 tahun 2019