Terdistribusi
Model Sistem Terdistribusi
Pada contoh ini, ada proses logika yang terpisah untuk menangani
sensor, ruangan kontrol, dan lampu lalu lintas. Proses-proses logika
ini dapat merupakan proses tunggal atau sekelompok proses. Pada
contoh ini, proses-proses berjalanan pada prosesor-prosesor yang
terpisah.
Model Dalam Sistem Terdistribusi
A. Interaction model
B. Failure model
C. Architectural model
Model Dalam Sistem Terdistribusi
3. Communication failure:
message drop Karena: transmission error, buffer overflow
4. Ommision Failures :
Ketika prosesor dan kanal komunikasi mengalami kegagalan untuk
melakukan hal yang seharusnya dilakukan.
- Dikatakan tidak mempunyai ommision failures apabila:
Terjadi keterlambatan (delayed) tetapi akhirnya tetap tereksekusi.
Sebuah aksi dieksekusi walaupun terdapat kesalahan pada hasil.
- Dengan synchronous system, ommision failures dapat dideteksi dengan
timeouts
Macam-macam failure model
5.Timing Failures
- dapat terjadi pada synchronous system, dimana
batas waktu di atur untuk eksekusi proses,
komunikasi dan fluktuasi waktu.
-Timing Failures terjadi apabila waktu yang telah
ditentukan terlampaui.
Model Dalam Sistem Terdistribusi
C. Architectural model
Suatu rancangan/gambar untuk penyusunan komponen-
komponen sistem, dimana rancangan tersebut
mengidentifikasi komponen serta fungsi masing-masing
komponen, konektifitas antar komponen serta pemetaan
fungsionalitas komponen.
Cara kerja antar komponen sistem dan bagaimana
komponen tersebut berada pada sistem terdistribusi
Tujuan
•Menyakinkan bahwa struktur sistem memenuhi standar
saat ini dan yang akan datang
Model Dalam Sistem Terdistribusi
Arsitektur
•Struktur komponen-komponen secara terpisah
•Organisasi logika dari komponen-komponen software
Model Arsitektur :
•Abstrak fungsi tiap komponen sistem terdistribusi
• Penempatan komponen pada jaringan komputer
• Hubungan antar komponen, yaitu peran fungsional
perkomponen dan pola komunikasi antar komponen
Arsitektur Sistem
• Komponen-komponen pada
Layered architectures
diorganisasi dalam bentuk
lapisan-lapisan (layer) fungsi dan
service
• Contoh:
• Operating system (windows, linux)
• Network Protocol (OSI, TCP/IP)
Object-base Architectures
• Object-base architectures
menggambarkan setiap objek
melakukan koresponden dengan
komponen, dan komponen ini
terkoneksi melalui mekanisme
procedure call.
• Bentuk sistem OA ini digunakan
aplikasi perangkat lunak dalam
skala besar.
Data-center Architectures
Arsitektur Software
- Lapisan atau modul dalam sebuah komputer tunggal
- Mendefinisikan layanan yang ditawarkan atau diminta antar proses pada satu
atau berbeda komputer
Ide dasarnya
- Membagi sistem yang komplek dalam struktur
lapisan dan layanan
• Dengan adanya internet dan jaringan maka konsep 2-tier ini mulai
bergeser dan berkembang menjadi 3-tier.
• Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab
keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini,
pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan
arsitektur multitier) yaitu :
- Layanan presentasi (tingkat client)
- Layanan bisnis (tingkat menengah)
- Layanan data (tingkat sumber data
• Layanan presentasi atau logika antar muka pengguna ditempatkan
pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan
ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi
server database.
Three Tier
♦ Bersifat: centralized
architecture
♦ Terjadi invocation dari
client ke server
♦Contoh: client (browser)
meminta HTML ke HTTP
Server
Clients - Servers
Karakteristik Model Client-Server
Application: Application:
Coordination Coordination
Code Code
“White-board”
(event modification)
Application:
Coordination
Code
proses
komputer
Karakteristik Model Peer to Peer