Anda di halaman 1dari 35

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas
berkat, karunia, dan rahmat-Nya, Modul Praktikum Ilmu Ukur Tanah ini dapat diselesaikan.

Praktikum Ilmu Ukur Tanah bertujuan sebagai komplementer dari mata kuliah
Ilmu Ukur Tanah. Karena pada hakikatnya untuk menjadi seorang rekayasawan sipil yang
baik, diperlukan pengaplikasian secara langsung mengenai teori yang dipelajari di kelas
perkuliahan. Dimana hal tersebut dapat terpenuhi dengan kegiatan praktikum

ini.
Modul Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020 ini dibuat untuk untuk memandu praktikan,
baik dari segi peraturan praktikum maupun panduan prosedur survey pengukuran tanah.
Peraturan praktikum berlaku bagi seluruh praktikan selama masa praktikum.

Semua panduan prosedur pengukuran tanah dalam modul ini merujuk pada standar
acuan pengukuran tanah. Isi dari modul ini tidak sepenuhnya sama dengan standar acuan yang
berlaku, karena telah mengalami perubahan pada beberapa bagiannya. Perubahan tersebut
dikarenakan penyesuaian dengan fasilitas serta sumber daya yang ada di Laboratorium Ilmu
Ukur Tanah di Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara selama masa praktikum. Semua
perubahan yang ada dari acuan di modul telah dipastikan agar tidak menghambat proses
penyampaian materi kepada praktikan.

Bagi praktikan, dimohon untuk mendapat membaca serta memahami terlebih dahulu
referensi materi yang telah tercantum sebelum melakukan pengujian tanah. Serta masih
dibutuhkan juga penjelasan dan supervisi dari Asisten/Teknisi Lab selama melakukan
praktikum.

Kritik dan saran untuk penyempurnaan modul ini sangat kami harapkan untuk
kepentingan kita bersama.

Jepara, 20 Juli 2020

Laboran Ilmu Ukur Tanah

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

ATURAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH.....................................................................3

BAB 1 PENGUKURAN GRID (GARIS KONTUR)..............................................................4

BAB 2 PENGUKURAN WATERPASS JALAN................................................................15

BAB 3 PENGUKURAN THEODOLITE (POLYGON)....................................................21

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021 2


ATURAN PRAKTIKUM

Selama kegiatan praktikum, peraturan bagi praktikan adalah:

1. Memakai kemeja dan menggunakan jas lab


2. Memakai celana panjang/rok panjang
3. Memakai sepatu tertutup
4. Menjaga barang bawaan, setiap bentuk kehilangan atau kerusakan
barang- barang pribadi selama praktikum merupakan tanggung jawab
masing- masing.
5. Menjaga kebersihan
6. Bertanggung jawab dalam menggunakan alat
7. Dilarang makan dan minum selama praktikum
8. Dilarang menggunakan handphone (kecuali kepentingan praktikum)
9. Dilarang meninggalkan modul praktikum sembarangan.
10. Prosedur izin
Apabila akan berhalangan hadir atau tidak bisa hadir secara penuh pada
waktu praktikum yang telah ditetapkan, praktikan harus melalui prosedur
izin sebagai berikut:
1. Melapor pada asisten kelompok
2. Melapor pada koordinator asisten
3. Izin disetujui
4. Mencari jadwal pengganti dengan kelompok lain (untuk yang
berhalangan hadir).
5. Membuat resume praktikum (untuk yang tidak bisa hadir secara penuh).
Izin yang akan dipertimbangkan oleh asisten untuk disetujui adalah:

1. Sakit

2. Keluarga

3. Akademik

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021 3


BAB I
PENGUKURAN GARIS KONTUR DENGAN SISTEM GRIDE

1.1 DASAR TEORI


Dalam pengukuran garis kontur dengan sistem gride menggunakan
peralatan-peralatan ukur antara lain : waterpass, statif rambu, rol meter, dan
alat-alat bantu lainnya seperti palu, alat tulis, tabel pengukuran.
1.1.1. Jenis Alat Ukur Waterpass
a) Dumpy level (sipat datar kekar)
b) Tilting level (sipat datar ungkit)
c) Otomatic level (sipat datar otimatis)
1.1.2. Pemasangan Alat Ukur
Pemasangan alat dilaksanakan dilapangan, alat harus dipasang dan
diatur kembali kedudukannya, sehingga alat ukur waterpass siap
digunakan untuk mengukur.
Cara pengoperasian alat ukur antara lain:
a) Pemasangan kaki tiga (tripot)
Statif atau kaki tiga diatur sedemikian rupa membentuk
segitiga sama sisi dan usahakan kepala statif benar-benar datar,
setelah itu alat ukur dipasang diatas kepala statif dan langsung
dikunci.
b) Mendatarkan alat ukur
Sekrup-sekrup kaki tiga yang terletak di pesawat ukur
berfungsi untuk mengatur gelembung nivo dengan harapan
gelembung nivo terletak ditengah, untuk kontrol alat ukur siap
operasional gelembung nivo tabung diputar horizontal kesegala
arah maka gelembung harus tetap stabil di tengah-tengah.
c) Menghilangkan Paraloks
Paraloks harus dihilangkan sebelum pengamatan dilakukan
pada rambu ukur, yaitu dengan mengatur skrup lensa okuler,
sehingga benang silang yang ada pada alat tersebut terlihat jelas.

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021 4


1.1.3. Rumus

BA BT
BB

i
H
ΔL

d = m . S = m (BA-BB)

Elevasi = BM + ( i – BT)

Gambar 1. Pengukuran Beda Tinggi & Jarak Optis


Keterangan :
d = Jarak Optis
ip = tinggi patok
i = tinggi pesawat
d = jarak optis
m = faktor pengali 100 x
H = BT
α = sudut miring
ΔL = beda tinggi

1.2 PROSEDUR PELAKSANAAN


a) Menyiapkan alat ukur waterpass dan alat bantunya dan catat peralatan
yang dibawa.
b) Memasang statif dilapangan dengan kaki tiga berbentuk segitiga sama
sisi.
c) Memasang pesawat waterpass diatas kepala statif di kunci.
d) Mengatur kedudukan pesawat supaya level dan pesawat diputar kesegala
arah dengan syarat kedudukan gelembung nivo di tengah-tengah.
e) Menempatkan rambu ukur pada jarak ±20m dari pesawat waterpass
maksimal 50 meter.

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021 5


f) Arahkan teropong pesawat ke rambu dan baca angka yang tertera pada
rambu ukur dan masukkan dataukur dalam tabel.

1.3. KENDALA PRAKTIKUM


a) Pengaturan alat ukur yang kurang baik.
b) Angin kencang.
c) Akibat gerakan pengamat di sekitar kaki tiga.

1.3.1. Kesalahan-Kes Pengukuran


Kesalahan-kesalahan dalam pengukuran sifat datar dapat di
kelompokkan dalam beberapa kelompok, antara lain:
a) Kesalahan besar
Kesalahan ini mungkin muncul akibat kesalahan penngamat
yang diakibatkan oleh kelalaian, sakit, cuaca, atau kurang
pengalaman, antara lain:
1. Kesalahan membaca rambu ukur
2. Kurang teliti dalam mencatat data
3. Nivo tabung tidak ditengah
b) Kesalahan tetap
Kesalahan tetap ini factor penyebab kelemahan atau
kekurangan pada alat ukur, anatara lain:
1. Tidak tegaknya rambu ukur
2. Salah kolimasi dari alat ukur
3. Salah pembagian pada bacaan rambu ukur

1.4. PELAKSAAAN PRAKTIKUM


a) Menentukan lokasi yang akan diukur dan membuat sketsa-sketsa
pengukuran.
b) Menggunakan titik-titik pengukuran, dipasang patok-patok kayu sesuai
dengan sketsa yang dibuat.
c) Melakukan pengukuran dengan alat waterpass sehingga memperoleh data
ukur.

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021 6


d) Mengikatkan titik-titik ukur ketitik control (CP).
e) Menghitung data lapangan dan mencari elevasi pada tiap titik dengan
interpolasi.
f) Penggambaran garis kontur dengan sistem gride.

1.5. TEMPAT DAN TANGGAL PRAKTIKUM


Tempat Praktikum :

Tanggal Praktikum :

(Sumber dari google maps)


Gambar 1.1 Peta

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021 7


1.6. CONTOH HASIL PRAKTIKUM
LEVELLING COLIMATION FIELD NOTE
Location :

INST OBC MIDDLE TOP BOTTOM HORIZONTAL DISTANCE HPC ELV REMAKS

SKET :

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021 8


LEVELLING FIELD NOTE
Location :

BACK FORE DISTANCE DIFF. ELV


OBC TOP TOP REMAKS
MIDDLE MIDDLE BACK FORE (+) (-)
BOTTOM BOTTOM

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021 9


LEVELLING COPUTATION
Location :

DIFF. ELEVATION
NUMB. NUMB. REMARKS
STAND STAND I  II ELEVATION
PAGE CORRECT DEFNITIF PAGE
I II 2

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


1.7. CONTOH PERHITUNGAN

Dalam praktikum Pengukuran Garis Kontur dengan Sistem Gride


ada beberapa rumus untuk menghitung data praktikum , rumus dan cara
perhitungannya sebagai berikut :
a) Perhitungan Middle

Middle = Top + Bottom


Berikut contoh perhitungan yang di ambil dari salah satu data
2
Middle = 1.335 + 1.285
2
= 2.67
2
= 1.31 m

b) Perhitungan Distance

Berikut contoh perhitungan


Distance =yang
100 di
* (ambil dari salah satu:
Top-Bottom
)

Distance = 100 * (1.335 - 1.285)


= 100 * ( 0.05 )
=5m

Jadi jarak antara titik pesawat yang terletak di titik B2 ke titik A2


adalah 5 m.

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


c) Perhitungan HPC

Berikut contoh perhitungan


HPC yang di ambil
= (Inst dari salah satu data :
– Middle)

HPC = (1.35 m – 1.31 m)


= 0.04 m

d) Perhitungan Elevasi

Berikut contoh perhitungan yang+di( Inst


Elevasi = BM ambil– dari salah
Middle ) satu data:

Elevasi = 100 + (1.35 m – 1.31 m )


= 100 + 0.04
= 100.04
Jadi Elevasi pada titik A2 adalah 100.04
Nb : titik pertama menggunakan BM 100 untuk pindah pesawat BM
nya menggunakan elevasi yang di tempati pesawat tersebut.

e) Perhitungan Interpolasi

𝑥𝑦 − 𝑦1
= − 𝑦1
𝑥1𝑌2

Perhitungan ini di gunakan untuk menghitung jarak elevasi diantara 2


titik berikut adalah contoh dari data titik A2 – A3dari tabel:

𝑥
= 100.25 − 100.040
4.8 100.490 − 100.040

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


X = 4.8 * 0.46
X = 2.208 m

f) Perhitungan leveling
1. Perhitungan Diff Elevation

Berikut contoh perhitungan


Diff Elevation yang di
= Middle ambil
Back dari salah
– Middle Foresatu data
dari tabel 1.2 , data yang diambil data titik P1 dan P2:
Diff Elevation = Middle Back P1 – Middle Fore P2
= 1.426 – 1.395
= 0.031 m
2. Perhitungan Correct

BerikutCorrect
contoh = Jumlah rata-rata
perhitungan yang di Stand
ambil Idari
dansalah
Standsatu
II data

dari tabel 1.3. Banyaknya Titik

Correct = 0,361 : 6
= 0,0601666667
3. Perhitungan Defnitif

𝐼+𝐼𝐼
Defnitif = Correct -()
2

Berikut contoh perhitungan yang di ambil dari salah satu data


dari tabel 1.3.
Defnitif = 0,060166667 – 0,0335
= 0,026666667 m

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


4. Perhitungan Elevation

Berikut contoh perhitungan yang di ambil dari salah satu data


dari tabelElevation
1.3. = 100 + Defnitif

Elevation = 100 + 0,026666667


= 100,026667 m

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


BAB II
PENGUKURAN WATERPASS JALAN

2.1. DASAR TEORI


Pengukuran Waterpass adalah pengukuran untuk menentukan
ketinggian atau beda tinggi antara dua titik. Pengukuran Waterpass ini sangat
penting gunanya untuk mendapatkan data sebagai keperluan pemetaan,
perencanaan ataupun untuk pekerjaan konstruksi.
Hasil-hasil dari pengukuran Waterpass diantaranya digunakannya
untuk perencanaan jalan, jalan kereta api, saluran, penentuuan letak bangunan
gedung yang didasarkan atas elevasi tanah yang ada, perhitungan urugaan dan
galian tanah, penelitian terhadap saluran - saluran yang sudah ada, dan lain-
lain.

2.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Pengukuran ini mempunyai maksud untuk:
a) Menentukan beda tinggi dari setiap titik pada jalan yang lurus serta
menentukan elevasi setiap titik tetap (Bench Marck) yang telah ditetapkan.
b) Menentukan kedalaman dasar saluran, tinggi tanggul kiri dan kanan serta
tinggi as jalan disetiap titik yang berbeda agar dapat menggambar profil
melintang.

2.3. PERALATAN DAN BAHAN


Alat-alat yang digunakan dalam pengukkuran waterpass jalan ini adalah
sebagai berikut:
a) Waterpass
b) Bak ukur
c) Kompas
d) Rol meter
e) Palu
f) Payung
g) Pilok

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


h) Unting-unting
i) Cone
j) Tabel pengukuran
k) Alat tulis

2.4. CARA PELAKSANAAN


a) Menentukan titik awal pengukuran serta titik tetap BM (Banch Mark)
yang digunakan.
b) Memberi tanda pada titik awal tersebut dengan menggunakan pilok
warna putih sebagai titik A atau TP1.
c) Menentukan titik A yang berjarak 25 meter ke titik B dan seterusnya
sampai STA +0.500 .
d) Mendirikan tripot tepat diatas TP1 dan meletakan alat ukur waterpass
diatas tripot tersebut dengan menyekrup bagian bawahnya.
e) memasang unting-unting dan mengusahakan agar unting-unting tersebut
tepat menunjuk TP1
f) Menyekrup pengungkit agar gelembug nivo terletak di tengah-tengah
tabung.
g) Setelah nivo dalam keadaan seimbang, bak ukur diletakkan di titik BM
kemudian ditembak dari titik TP1 tersebut.
h) Kemudian benang horizontal dibaca oleh pengamat dan hasilnya dicatat
oleh pencatat secara teliti agar memenuhi dua rumus waterpass, yaitu:
d= 100 x (BA-BB) dan BT = BA-BB. Jika hasil pembacaan tidak
memenuhi rumus diatas, pembacaan rambu ukur diulang
i) Pada saat perpindahan pesawat titik yang akan ditempati di tembak
terlebih dahulu untuk nantinya digunakan perhitungan data, karena BM
kedua menggunakan elevasi di tempat pesawat itu berada.

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


2.5. TEMPAT DAN TANGGAL PRAKTIKUM
Tempat Praktikum :
Tanggal Praktikum :

Sumber: Google maps


Gambar 2.1 Peta

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


2.6. HASIL PRAKTIKUM
LEVELLING COLIMATION FIELD NOTE

INST OBC MIDDLE TOP BOTTOM HOR DISTANCE HPC ELV REMAKS

SKET :

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


2.7. CONTOH PEMBAHASAN
Dalam praktikum Pengukuran Levelling colimation road note, ada
beberapa rumus untuk menghitung data praktikum dilapangan, adapun
rumus dan cara perhitungannya sebagai berikut :
a) Perhitungan Middle

Middle = Top + Bottom


Berikut contoh perhitungan yang di ambil dari salah satu
2
data dari Praktikum :
Middle = 1.250 + 1.215
2
= 2.465
2
= 1.233 m

b) Perhitungan Distance

Berikut contoh perhitungan


Distance = 100 * (yang di ambil dari salah satu
Top-Bottom
) :
data dari Praktikum

Distance = 100 * (1.250 - 1.215)


= 100 * ( 0.035 )
= 3.5 m

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


c) Perhitungan HPC

Berikut contohHPC
perhitungan
= (Inst –yang di ambil dari salah satu
Middle)
data dari Praktikum :
HPC = (1.365 m – 1.233 m)
= 0.133 m

d) Perhitungan Elevasi

Berikut contoh perhitungan


Elevasi yang–di ambil dari salah satu
= BM + ( Inst
Middle
data dari Praktikum : )

Elevasi = 100 + ( 1.365 m – 1.233 m )


= 100 + 0.133
= 100.133 m

Nb : Titik pertama menggunakan BM 100 untuk pindah pesawat


BM nya menggunakan elevasi yang di tempati pesawat
tersebut.

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


BAB III
PRAKTIKUM THEODOLITE

3.1. DASAR TEORI


Theodolite adalah instrument / alat yang dirancang untuk menentukan
tinggi tanah pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan
sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical.
Dimana sudut-sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan
jarak tegak diantara dua buah titik lapangan. Sudut yang dibaca bisa sampai
pada satuan sekon (detik). Dalam pekerjaan-pekerjaan ukur tanah, teodolit
sering digunakan dalam pengukuran polygon, pemetaan situasi maupun
pengamatan matahari. Teodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti
PDD bila sudut vertikalnya dibuat 90°. Dengan adanya teropong yang
terdapat pada teodolite, maka teodolite bisa dibidikkan ke segala arah. Untuk
pekerjaan-pekerjaan bangunan gedung, teodolite sering digunakan untuk
menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, juga dapat
digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat. Teodolite
merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan
dalam survey. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang
ditempatkan pada suatu dasar berbentuk bulat (piringan) yang dapat diputar-
putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut horizontal
untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat
diputar-putar mengelilingi sumbu horizontal, sehingga memungkinkan sudut
vertikal untuk dibaca. Kedua sudut terebut dapat dibaca dengan tingkat
ketelitian sangat tinggi. Teleskop pada teodolit dilengkapi dengan garis
vertical, stadia tengah, stadia atas, dan bawah, sehingga efektif untuk
digunakan dalam taacheometri, sehingga jarak dan tinggi relative dapat
dihitung. Dengan pengukuran sudut yang demikian bagus, maka ketepatan
pengukuran yang diperoleh dapat mencapai 1 cm dalam 10 km. Pada saat ini
alat seperti alat teodolit sudah diperbaiki dengan menambahkan suatu
komponen elektrik. Komponen ini akan menembakkan beam ke objek yang
direfleksikan kembali ke mesin melalui cermin.

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


Rumus dan Cara Perhitungan

V
S
i
P H
ΔL
R

D = m . S . cos2 . α
D = m . S . sin2 . V
L = m . S . cos α + k
D = L . cos α
ΔL= i+H-h
H = L . sin α

Keterangan :
i = tinggi theodolite
h = bacaan BT
D = jarak datar
V = bacaan sudut
K = konstanta k=0
H = beda tinggi theodolite dengan benang
tengah Ip = tingggi patok
S = selisih bacaan BT dengan BB
L = jarak miring
m = faktor pengali 100 x
α = sudut miring
ΔL = beda tinggi

Contoh analisis polygon

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


tertutup

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


P5

P1 P4

P2 P3
Gambar 2. Polygon tertutup

(n) = jumlah sudut polygon


(+) = sudut dalam
(-) = sudut luar

Koreksi koordinat

x   x x
lxl
y   y y
lyl

Keterangan :
x = koreksi absis

x = jumlah selisih absis

lxl = jumlah selisih absis tanpa memperhatikan tanda (+) dan (-)
x = sudut absis
y = koreksi ordinat

 y = jumlah selisih ordinat

lyl = jumlah selisih ordinat tanpa memperhatikan tanda (+) dan (-)
y = sudut ordinat

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


Cara pengoperasiannya dan sistem pembacaan sudut antara lain:
3.1.1. Theodolite Vernier
Pembacaan sudut theodolite vernier mempunyai ketelitian
sudut sampai 20 detik.
Bagian-bagian utama theodolith :
a) Tripot/ statif
b) Landasan theodolith
c) Tribach
d) Pengaturan penegakkan
e) Lingkaran mendatar atau piringan baawah
f) Piringan penutup lingkaran mendatar atau piringan atas
g) Skrup-skrup pengunci piringan atas bawah
h) Kerangka A atau standar
i) Sumbu penggalian atau sumbu trunion
j) Nivo tabung tingi
k) Gerakan penggunting optis

3.1.2. Theodolite Skala Optis atau Micrometer Optis


Pembacaan sudut theodolith skala optis mempunyai ketelitian
sudut sampai 1 detik dan ukuran berat lebih kecil dibandingkan
dengan theodolite verinier.

3.2 PERALATAN DAN BAHAN


a) Theodolite
b) Bak ukur
c) Kompas
d) Rol meter
e) Palu
f) Payung
g) Patok kayu
h) Pilok
i) Unting-unting

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


j) Tabel pengukuran
k) Alat tulis

3.3. LANGKAH KERJA


3.3.1. Penegakan Theodolite
Tahapan pekerjaan yang diperlukan untuk menyiapkan alat ukur
untuk pengukuran sudut adlah sebagai berikut:
a) Penegakan kaki tiga/ Statif
b) Pemasanngan alat theodolith diatas statif
c) Penegakan dan penyetelan alat theodolith
d) Menguting optis (cetering dan leveling)
e) Peniadaan paraloks
3.3.2. Pengukuran Sudut Mendatar
Pengukuran sudut mendatar atau pengukran satu seri ganda dapat
dilakukan dengan dua kedudukan:
a) Kedudukan biasa
b) Kedudukan luar biasa
3.3.3. Pengukuran Sudut Tegak
Pengukuran sudut tegak dilakukan untuk pengukuran titik-titik
detail sehingga akan diperoleh jarak optis dan beda tinggi.
3.3.4. Kealahan-kesalahan Yang Mempengaruhi
a) Kesalahan Blunder
Faktor penyebab pengamat, sakit, capek, pengabaian dan sebagainya.
b) Kesalahan Acak
Faktor penyebabnya muai alat ukur, pengaruh matahari.
c) Kesalahan Sistmatis
Timbul karena cacat atau ketidaksempurnaan alat ukur itu sendiri
3.4. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Tugas penyetelan alat theodolite dilapangan dengan pembacaan sudut
horizontal dan vertical disertai pembacaan bak ukur beserta penulisan data
ukur untuk memperoleh jarak optis dan beda tinggi. Hal yang perlu
diperhatikan ketika melakukan pengukuran :

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


a) Penempatan titik
Titik polygon harus aman, tidak mudah berubah, mudah dicari dan
mudah dijangkau ketika dilakukan pengukuran. Titik-titik tersebut dapat
berbentuk beton, kayu dan besi.
b) Pengukuran Jarak
Jarak antar titik polygon dapat dilakukan dengan rol dan jarak optis.
c) Pengukuran Sudut
Sudut dapat dilakukan dengan metode reiterasi (pengukuran
berulang-ulang) atau petisi pengukuran sudut atau seri ganda (biasa dan
luar biasa ).

3.5. TEMPAT DAN TANGGAL PRAKTIKUM


Tempat Praktikum :
Tanggal Praktikum :

Sumber dari google


maps Gambar 3.1 Peta

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


3.6. HASIL PRAKTIKUM

TACHYMETRI FIELD NOTE


Location:
Surveyor : ...................................
Date : ...................................

Numb. Pag. Diff. Elevation Skets


Middle Top Bottom Horizontal Vertical Distance Elevation Remarks
Inst Obc (+) (-)

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


HORIZONTAL CONTROL FIELD NOTE
Location :
Surveyor : ...................................
Date : ...................................
Page : ...................................
Horizontal Angel Vertikal Distance Skets
Ins. Obc Middle Top Bottom
d m s d m s d m s Optis Dist Dist

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


HORIZONTAL CONTROL FIELD NOTE
Location :
Computed by : ...................................

Point Angel Azimuth D Sin α Corr. Δx D cos α Corr. Coordinate Point


Distance Numb
numb d m s cor d m s Δx δx Δy Δy δy X Y

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


3.7. CONTOH PEMBAHASAN
Dalam praktikum Pengukuran Theodolite, ada beberapa rumus untuk
menghitung data praktikum dilapangan, adapun rumus dan cara
perhitungannya sebagai berikut :
a) Perhitungan Middle

Middle = Top + Bottom


Berikut contoh perhitungan yang di ambil dari salah satu
2
data dari tabel hasil praktikum:
Middle = 1.250 + 1.215
2
= 2.465
2
= 1.233 m

b) Convert Degree
1. Horizontal

Horizontal = Derajat+(menit*1/60)+
Berikut contoh perhitungan yang di ambil dari salah satu
(detik*1/3600)
data dari tabel hasil praktikum:
Horizontal = Derajat+(menit*1/60)+(detik*1/3600)
= 338 + (38*1/60) + (36*1/3600)
= 338.64

2. Horizontal

Vertikal = Derajat+(menit*1/60)+(detik*1/3600)

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


Berikut contoh perhitungan yang di ambil dari salah
satu data dari tabel hasil praktikum, data yang diambil dari titik
2A : Vertikal = Derajat+(menit*1/60)+(detik*1/3600)
= 92 + (37*1/60) + (54*1/3600)
= 92.63
c) Perhitungan Nilai COS

Nilai Cos contoh


Berikut = cos(radians((90-convert degree
perhitungan yang di ambil dari salah satu data
dari tabel hasil praktikum, data yang diambil dari titik 2A :

Nilai Cos = cos(radians((90-convert degree vertical)^2))


= cos(radians((90 - 92.63)^2))
= 0.9927
d) Perhitungan Nilai TAN

Nilai Tan
Berikut = tan(radians(90-convert
contoh degree
perhitungan yang di ambil darivertical))
salah satu data
dari tabel hasil praktikum, data yang diambil dari titik 2A :

Nilai Tan = tan(radians(90-convert degree vertical))


= tan(radians(90 - 92.63))
= -0.0460

e) Perhitungan Distance Biasa

Distance = (Top-Bottom)*100*Nilai Cos

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


Berikut contoh perhitungan yang di ambil dari salah satu data
dari tabel hasil praktikum:

Distance = (Top-Bottom)*100*Nilai Cos


= (0.949 – 0.876)*100*0.9927
= 7.25 m
f) Perhitungan Diff Elevation

Diff Elevation
Berikut = (Nilai Tan*Distance)+(Inst-
contoh perhitungan yang di ambil dari salah satu data
dari tabel hasil praktikum:

Diff Elevation = (Nilai Tan*Distance)+(Inst-Middle)


= (-0.0460*7.25)+(1.58-0.913)
= 0.33 m
g) Perhitungan Elevation

Elevation
Berikut contoh = (BM+Diff
perhitungan yang diElevation)
ambil dari salah satu data
dari tabel hasil praktikum:

Elevation = (BM+Diff Elevation)


= ( 100 + 0.33 )
= 100.33 m

h) Perhitungan Distance Luar Biasa

Distance = (Top-Bottom)*100*Cos((270-Covert
Degree Vertikal)^2)

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


Berikut contoh perhitungan yang di ambil dari salah satu data dari
tabel hasil praktikum:

Distance = (Top-Bottom)*100*Cos((270-Covert Degree


Vertikal)^2)
= (1.398-1.235)*100*Cos((270-265.70)^2)
= 15.26 m
i) Perhitungan Azimuth
Berikut contoh perhitungan yang di ambil dari salah satu data dari
Cor = ∑Angle – ( N + 2 ) × 180°
tabel 3.2 hasil praktikum.
N
Cor = (1433°54’20.55”)– ( 6 + 2 ) × 180°
6
= -1°0’-56.58”

Berikut contoh perhitungan yang di ambil dari salah satu data dari
D sin α Δx = Distance × sin (ά Δx)
tabel 3.2 hasil praktikum.
D sin α Δx = 34,69926835 × sin (179,8625)
= - 24,69068

Berikut contoh perhitungan yang di ambil dari salah satu data dari
Cor Δx dx = d sin α Δx
tabel 3.2 hasil praktikum.
∑ d sin α Δx

Cor Δx dx = 24,690679
118,36
= 0,208607

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021


Nb: Dalam perhitungan ini data dari D sin α Δx harus positif.

Berikut contoh perhitungan yang di ambil dari salah satu data dari
D cos α Δy = Distance × cos (α Δy)
tabel 3.2 hasil praktikum.
D cos α Δy = 34,69926835 × cos 179,8675
= -24,3805

Berikut contoh perhitungan yang di ambil dari salah satu data dari
Cor Δy dy = D cos α Δy
tabel 3.2 hasil praktikum.
∑ D cos α Δy
Cor Δy dy = 24,3805
191,2993
= 0,127446957
Nb: Dalam perhitungan ini data dari D cos α Δy harus positif.

Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai