Disebutkan dalam buku Fikih Sunnah Jilid 2 karya Sayyid Sabiq, zakat fitrah telah disyariatkan sejak
bulan Sya'ban tahun kedua Hijriah untuk mensucikan diri bagi orang yang berpuasa. Hal ini
sebagaimana dikatakan dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:
Seperti ibadah lainnya, saat menunaikan zakat fitrah tentu harus diawali dengan niat. Mengutip dari
buku Menggapai Surga dengan Doa karya Achmad Munib, berikut ini lafal niat zakat fitrah yang bisa
diamalkan.
ْﻧَﻮَيْﺖُ أَنْ أُﺧْﺮِﺝَ زَكَاةَ الْفِﻄْﺮِعَﻧِ ْي وَعَﻦْ جَﻤِﻴْﻊِ مَا ﺗ َ ْلزَ مُﻧِ ْي ﻧَفَقَاﺗُهُﻢ
ﺷَﺮْعًا فَﺮْﺿًا ِللهِ ﺗَعَالَى
Latin: Nawaitu an ukhrija zakatal fitri 'anni wa 'an jami'i ma talzamuni nafawatuhum fardhan lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah utnuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi
tanggunganku, fardhu karena Allah Ta'ala."
Itulah bacaan niat dan doa zakat fitrah yang dapat diamalkan untuk diri sendiri, keluarga, dan orang
yang diwakilkannya.
Pertama, Islam. Zakat fitrah hanya wajib bagi orang yang beragama Islam. Jika seseorang tidak
beragama Islam, maka ia tidak wajib membayar zakat fitrah. Menurut para ulama, alasan Islam
menjadi syarat bagi wajibnya membayar zakat fitrah adalah karena zakat fitrah termasuk ibadah
yang ditujukan untuk orang yang beragama Islam, sebagai sarana membersihkan diri dari
perbuatan dosa dan kelalaian yang telah dilakukan selama berpuasa di bulan Ramadan.
Mengapa Islam menjadi syarat wajibnya membayar zakat fitrah menurut kebanyakan ulama,
adalah karena zakat fitrah termasuk ibadah yang berfungsi untuk membersihkan orang yang
berpuasa dari perbuatan dosa dan kesalahan. Adapun orang kafir bukan bagian dari orang yang
berhak melakukan zakat fitrah, meskipun ia disiksa kelak di akhirat karena tidak membayar zakat
fitrah.
Kedua, merdeka. Budak tidak wajib membayar zakat fitrah karena dia berada dalam kekuasaan
orang lain.
Ketiga, mampu membayar zakat fitrah. Orang yang wajib membayar zakat fitrah adalah mereka
yang memiliki makanan yang lebih untuk dirinya dan orang-orang di bawah tanggungannya pada
hari Idul Fitri dan malamnya.
Adapun orang yang tidak memiliki makanan yang lebih pada malam dan hari Idul Fitri, maka
dia tidak wajib membayar zakat fitrah. Misalnya makanan yang ada hanya untuk dirinya dan
orang-orang yang berada di bawah tanggungannya, maka dia tidak wajib membayar zakat fitrah
dan dia tidak perlu berhutang untuk membayar zakat fitrah.