Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/330087047

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIMBINGAN DAN


KONSELING UNTUK MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK
KELAS I SD

Article · December 2018


DOI: 10.31602/jbkr.v4i2.1660

CITATION READS

1 419

2 authors, including:

Muhammad Fauzi Hasibuan


Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
7 PUBLICATIONS   22 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Muhammad Fauzi Hasibuan on 23 January 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2018
Tersedia Online: http://ojs.uniska.ac.id/index.php/BKA
e-ISSN 2477-6300

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIMBINGAN DAN


KONSELING UNTUK MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK
KELAS I SD

Vinda Chairunnisa1, M. Fauzi Hasibuan2


1
Universitas Muslim Nusantara Medan
2
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
E-mail:

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan kelayakan perangkat pembelajaran bimbingan dan konseling untuk
mengoptimalkan perkembangan sosial peserta didik dan juga keterpakaian oleh guru kelas (guru BK/konselor) di
SD. Metode penelitian ini dengan menggunakan model ADDIE. Subjekuji cobapenelitianterdiri
darilimaorangahliuntukmengujikelayakan,dantiga orang guru kelas (guru BK/konselor). Instrument yang
digunakan ialah sklala likert, kuisioner dan Focus Group Discussion (FGD). Data hasilpenelitiandianalisis
menggunakan analisis deskriptifdan analisis statistik nonparametrik. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa
perangkat pembelajaran BK ini dapat dimanfaatkan oleh guru kelas untuk membantu guru dalam
mengoptimalkan perkembangan sosial peserta didik.

Kata Kunci: Perkembangan Sosial, Perangkat Pembelajaran

ABSTRACT

This research aims to formulate guidance and counseling learning toolto optimizing social development of
student and describe the level of appalicability used by theacher or counselor. The method used was ADDIE
model development. the properness tes was done by five experts and the practicality tes was done by three
teacher or counselor. the instrument used were likert scale, questionnaire and Focus Group Discussion (FGD).
The data statistic gathered in this research was analyzed by using descriptive statistic analysis and non-
parametric statistic analysis. Based on thes results, in general, it was conclueded that the guidance and
counseling learning tool's developed was appropriate and could be used to help the teacher to optimizing social
development student.

Keywords: Social Development, Learning Tools

Dipublikasikan Oleh :
UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin 82
Vinda Chairunnisa, M. Fauzi Hasibuan
Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2018
e-ISSN 2477-6300

PENDAHULUAN di SD, namun demikian anak usia SD membutuhkan


Masa usia Sekolah Dasar (selanjutnya disingkat layanan sesuai dengan tingkat perkembangannya.
dengan SD) adalah masa rentang usia anak antara 6-12 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
tahun yang masa kanak-kanaknya telah berakhir. Pada 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
usia ini anak mengalami berbagai perkembangan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
dengan pesat, baik itu fisik, motorik, kognitif, menyatakan bahwa untuk guru kelas, di samping
intelektual, sosial, dan emosional. Yusuf (2014:101) wajib melaksanakan proses pembelajaran juga wajib
menjelaskan bahwa, “Aspek-aspek perkembangan melaksanakan program BK terhadap peserta didik di
meliputi fisik, kecerdasan, emosi, bahasa, sosial kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Jadi ketika
kepribadian, moral, dan kesadaran beragama”.Selain SD tidak/belum memiliki guru BK/konselor maka
itu, perkembangan anak sudah optimal untuk layanan BK dilaksanakan oleh guru kelas sehingga
memasuki lingkungan masyarakat di luar keluarganya, materi-materi BK dapat dipadukan dengan materi ajar
karena anak membutuhkan lingkungan sosial baru melalui pembelajaran tematik. Oleh sebab itu perlu
seperti sekolah, yaitu lembaga pendidikan yang adanya perangkat pembelajaran BK sebagai panduan
bertujuan agar anak dapat mengembangkan fungsi bagi guru kelas dalam memberikan layanan BK
intelektual dan potensi yang dimilikinya, sehingga kepada peserta didik.
anak mampu membuka cakrawalanya lebih luas. Tim Penyusun Panduan Operasional
Ahmadi dan Sholeh (2005) menerangkan Penyelenggaraan BK SD (2016) menjelaskan bahwa
bahwa anak memerlukan satu lingkungan sosial baru terdapat sepuluh aspek perkembangan dalam Standar
yang lebih luas, berupa sekolah untuk Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD)
mengembangkan potensi yang dimilikinya, karena terkait dengan tugas perkembangan peserta didik
pada usia SD perkembangan anak sangat pesat diantaranya: (1) ladasan hidup religious,( 2) landasan
sedangkan lingkungan keluarga tidak mampu perilaku etis, (3) kematangan emosi, (4) kematangan
memberikan fasilitas untuk mengembangkan fungsi intelektual, (5) kesadaran tanggung jawab sosial, (6)
intelektual dalam mengikuti kemajuan zaman kesadaran gender, (7) pengembangan pribadi, (8)
modern.Peraturan Menteri Pendidikan dan perilaku kewirausahaan/ kemandirian perilaku
Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 tentang ekonomis, (9) wawasan dan kesiapan karir, (10)
Kurikulum 2013 SD/MI menjelaskan bahwa kematangan hubungan dengan teman sebaya. Aspek-
pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan aspek perkembangan dalam SKKPD akan menjadi
melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik rujukan untuk rumusan kompetensi oleh guru kelas
terpadu dari kelas I sampai Kelas VI. Kompetensi (guru BK/konselor) dalam mempersiapkan
Dasar (KD) yang harus dimiliki oleh peserta didik ada pelaksanaan layanan BK di SD.
empat, yaitu sikap spiritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), Perangkat pembelajaran BK diharapkan dapat
pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4). membantu guru kelas agar layanan BK terlaksana
Pembelajaran tematik terpadu menyajikan konsep- secara efektif dan mencapai tujuan layanan. Peserta
konsep dari berbagai mata pelajaran yang terdapat didik juga diharapkan mampu menjadi pribadi yang
pada KD KI-3 dan KI-4 dalam suatu proses mandiri dan dapat mengembangkan potensinya secara
pembelajaran. Sedangkan KI-1 dan KI-2 diharapkan optimal. Seperti yang dipaparkan Prayitno (2009:26)
dapat dikembangkan melalui implementasi KD KI-3 “Pelaksanaan konseling tertuju kepada kondisi pribadi
dan KI-4. yang mandiri, sukses, dan berkehidupan efektif dalam
Pengembangan sikap sosial (KI-2) merupakan kesehariannya”.
salah satu dari enam bidang pengembangan dalam Berdasarkan fenomena yang dialami oleh siswa
Bimbingan dan Konseling (selanjutnya disingkat menunjukkan adanya masalah dalam tingkat
dengan BK), yang mana bidang pengembangan perkembangan sosial siswa dari waktu ke waktu.
tersebut ialah: bidang pengembangan pribadi, sosial, Penelitian yang dilakukan oleh Halimah (2010)
belajar, karir, keluarga, dan keagamaan. Pada menunjukkan bahwa 77% siswa memiliki tingkat
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan perkembangan sosial berada pada tahap yang sedang.
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun Selanjutnya penelitian yang dilakukan Siagian (2010)
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada ditemukan bahwa hanya 40% siswa memiliki tingkat
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah perkembangan sosial pada tahap tinggi sedangkan
dinyatakan bahwa pada satu sekolah dasar atau yang lain perlu ditingkatkan lagi. Kemudian penelitian
gugus/sejumlah SD diangkat guru BK/konselor untuk yang dilakukan Sodikin (2011) menunjukkan 66,7%
menyelenggarakan layanan BK. Sedangkan posisi kemampuan berinteraksi anak berada pada kategori
struktural untuk guru BK/konselor belum ditemukan sedang. Di samping itu, berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Risanti (2013) 55,5% tingkat

Dipublikasikan Oleh :
UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal
83 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin
Vinda Chairunnisa, M. Fauzi Hasibuan
Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2018
e-ISSN 2477-6300

perkembangan sosial anak masih berada pada kategori mengembangkan media berupa perangkat
rendah. Berdasarkan fenomena tersebut maka perlu pembelajaran BK untuk mengoptimalkan
adanya perangkat pembelajaran untuk perkembangan sosial peserta didik kelas I di SD. Hal
mengoptimalkan perkembangan sosial anak yang ini juga diperkuat dengan hasil wawancara yang
sesuai dengan usia perkembangannya. dilakukan kepada guru kelas dibeberapa SD
Fakta di sekolah menunjukkan bahwa guru Kecamatan Sungayang bahwa guru kelas
kelas tidak memiliki panduan khusus dalam membutuhkan perangkat pembelajaran yang dapat
pemberian layanan BK. Guru kelas berpendapat membantu proses perkembangan sosial peserta didik
bahwa pemberian layanan BK sudah terlaksana secara kelas I di SD secara optimal. Selain itu, Kepala
tidak langsung dalam pembelajaran tematik terpadu. Sekolah juga berpendapat perlu adanya perangkat
Guru kelas mengakui perlu adanya kontinuitas dalam pembelajaran yang dapat menuntun anak untuk
memberikan pelayanan BK terkait dengan kondisi memiliki rasa tanggung jawab sosial.
peserta didik di lapangan, terutama dalam tanggung Bedasarkan pemanfaatan perangkat
jawab dan sikap sosialnya. Namun terkadang guru pembelajaran BK untuk mengoptimalkan
kelas sudah terdogma oleh materi yang sudah perkembangan sosial anak SD, diharapkan
ditetapkan pada tematik terpadu, yang padahal kondisi perkembangan sosial peserta didik kelas I dapat
anak di lapangan masih membutuhkan topik layanan berkembang secara optimal sesuai dengan usia
BK secara kontinuitas. Selain itu, Kepala Sekolah juga perkembangannya. Trianto (2011:201) menjelaskan
mengharapkan adanya perangkat pembelajaran bahwa perangkat pembelajaran adalah “Komponen
sebagai salah satu sarana untuk mengoptimalkan prangkat yang digunakan untuk mengelola proses
perkembangan sosial peserta didik. pembelajaran sehingga dapat mencapai kompetensi
Perkembangan sosial anak usia SD memiliki yang ingin dicapai secara maksimal.”
karakteristik khusus dalam berperilaku yang
direalisasikan dalam bentuk tindakan-tindakan Berangkat dari hal tersebut, maka peneliti ingin
tertentu. Perkembangan sosial anak sangat mengembangkan perangkat pembelajaran untuk
dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan mengoptimalkan perkembangan sosial anak kelas I
orang tua serta lembaga pendidikan terhadap anak SD. Peneliti sangat mengharapkan produk yang
dalam berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma- dikembangkan dalam penelitian ini dapat digunakan
norma kehidupan bermasyarakat. Keluarga dan dalam praktik pelayanan konseling. Berdasarkan
lembaga pendidikan mendorong dan memberikan penjelasan di atas, maka penelitian ini dirancang untuk
contoh kepada anak bagaimana menerapkan norma- mencapai tujuan pengembangan sebagai berikut: (1)
norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. menghasilkan perangkat pembelajaran untuk
Havighurst (dalam Hurlock, 1978) menjelaskan mengoptimalkan perkembangan sosial anak kelas I SD
bahwa sebelum masuk SD, anak telah yang layak secara isi, dan (2) mendeskripsikan tingkat
Mengembangkan keterampilan berpikir bertindak dan keterpakaian perangkat pembelajaran untuk
pengaruh sosial yang lebih kompleks, namun pada mengoptimalkan perkembangan sosial anak kelas I SD
dasarnya anak masih berpusat pada diri sendiri oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor.
(egosentris) dan dunia mereka adalah rumah keluarga,
dan taman kanak‐ kanaknya. Setelah masuk SD, anak METODE
mulai percaya diri namun juga masih ada rasa rendah Penelitian ini merupakan penelitian
diri, meskipun bergitu, anak mulai mencoba pengembangan research and development(R&D).
membuktikan bahwa mereka “dewasa”. Mereka Prosedur pengembangan yang diterapkan dalam
merasa “saya dapat mengerjakan sendiri tugas itu”, penelitian ini mengikuti langkah-langkah
karenanya tahap ini disebut tahap “I can do it my self”. pengembangan menurut model ADDIE yang meliputi
Jadi mereka sudah mampu untuk diberikan suatu tugas Analyze, Design, Development, Implementation, dan
untuk dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas Evaluation (dalam Molenda, 2003). Kegiatan
tugas pribadinya. pengembangan produk yang dilakukan peneliti hanya
Beranjak dari fenomena dan masalah mengenai sampai pada tahap uji kelompok kecil atau uji
sosial peserta didik kelas I di SD mendorong peneliti keterpakaian produk oleh guru kelas (guru
untuk melihat bagaimana caranya untuk BK/konselor). Subjek uji coba dalam penelitian ini
mengoptimalkan sosial peserta didik kelas I di SD. terdiri daritenaga ahli yang terdiri dari lima orang
Dalam rangka mengoptimalkan pengembangan sosial untuk melakukan uji kelayakan terhadap produkdan
peserta didik kelas I, guru kelas yang secara langsung tenaga praktisi yaitu guru kelas (guru BK/konselor)
juga berperan sebagai guru BK di SD belum memiliki yang terdiri dari tiga orang untuk menilai uji
media yang dapat digunakan untuk melakukan keterpakaian dari produk yang telah dirancang.
pelayanan BK. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan skala likert, angket, dan melalui Focus
Dipublikasikan Oleh :
UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin 84
Vinda Chairunnisa, M. Fauzi Hasibuan
Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2018
e-ISSN 2477-6300

Group Discussion (FGD). Data yang terkumpul PEMBAHASAN


selanjutnya diolah secara deskriptif untuk Pengembangan produk pada penelitian ini
mengambarkan karakteristik distribusi skor masing- menghasilkan prototype modul bimbingan dan
masing responden dengan menetapkan kategori dari konseling untuk mengoptimalkan perkembangan
hasil uji coba produk. Di samping itu, penelitian ini sosial peserta didik beserta panduan penggunaan
juga mengunakan statistik nonparametrik dengan perangkat pembelajaran untuk guru kelas (guru
memanfaatkan uji Koefesien Concordance BK/konselor) dalam melakukan layanan konseling.
Kendall’sW.
1. Tingkat Kelayakan Perangkat Pembelajaran
HASIL DAN PEMBAHASAN BK untuk Mengoptimalkan Perkembangan
Sosial Anak Kelas I SD
HASIL Dari hasil yang disajikan dalam tahap
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diungkapkan development diketahui bahwa perangkat
bahwa melalui uji coba kelayakan pada tahap pembelajaran yang disusun telah mencapai kriteria
depelopment oleh ahli terhadap perangkat layak secara isi oleh para ahli. Penilaian terhadap
pembelajaran untuk mengoptimalkan perkembangan aspek tampilan atau daya tarik dari perangkat
sosial anak kelas I SD menunjukan secara keseluruhan pembelajaran yang disusun menarik. Artinya,
denganpersentase 81 pada kategori layak untuk tampilan dari perangkat pembelajaran yang
dilaksanakan di SD setelah disempurnakan sesuai dikembangkan tersebut dapat menarik minat siswa
dengan masukan validator sehingga dihasilkan untuk membahas materi di dalamnya. Kemudian
perangkat pembelajaran untuk mengoptimalkan untuk aspek langkah-langkah pelaksanaan
perkembangan sosial anak kelas I SD sebagai hasil perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat
produk dan siap untuk dilaksanakan dan diujicoba dioperasionalkan oleh guru kelas (guru
keterpakaian di sekolah oleh guru kelas (guru BK/konselor). Hal ini berarti bahwa guru kelas
BK/konselor). (guru BK/konselor) dapat memanfaatkan perangkat
Selanjutnya berdasarkan hasil uji Koefesien pembelajaran yang dikembangkan.
Concordance Kendall’sW, terhadap penilaian ahli Selanjutnya materi perangkat pembelajaran
diperoleh probabilitas sebesar 0,007. Dengan yang dikembangkan mudah dipahami oleh guru
demikian, dapat dikatakan bahwa terdapat kelas (guru BK/konselor). Setiap instruksi dan
keselarasan/kesesuaian penilaian dari kelima ahli paparan informasi yang ditampilkan bersifat
terhadap produk penelitian. membantu dan bersahabat dengan pemakaiannya,
Pada tahap implementationoleh guru bimbingan termasuk kemudahan dalam merespon dan
dan konseling atau konselor, didapatkan hasil uji mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan
keterpakaian persentase 92 pada kategori sangat bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, serta
tinggi. Artinya bahwa penilaian yang diberikan oleh menggunakan istilah yang umum digunakan,
guru kelas (guru BK/konselor)mengenai perangkat merupakan salah satu bentuk user friendly.
pembelajaran yang disusun dapat diterapkan atau Selain itu perangkat pembelajaran yang
digunakan oleh guru kelas (guru BK/konselor) di peneliti rancang memiliki karakteristik yang tidak
sekolah. Kemudian melalui uji Koefesien jauh berbeda dengan modul yaitu memiliki tujuan
Konkordansi Kendall’s W,diperoleh probabilitas yang jelas, tidak bergatung pada materi lain, dan
sebesar 0,024. Artinya terdapat keselarasan/kesesuaian bersahabat dengan pemakainya. Sesuai dengan
penilaian dari ketiga guru bimbingan dan konseling pendapat Daryanto (2013) kaidah yang harus
atau konselor terhadap produk penelitian. dimiliki modul ialah: (a) Self-instruction yaitu
Kemudian melalui proses FGD pada tahap evaluation memiliki tujuan dan pembelajaran yang jelas,
didapatkan hasil bahwasecara keseluruhan penilaian contohnya seperti menyediakan tugas dan evaluasi;
yang diberikan oleh peserta FGD terhadap modul (b) stand alone yaitu dapat dipahami secara
berada pada kategori sangat baik dengan dengan mandiri oleh peserta didik tanpa bergantung pada
persentase 92 dan juga panduan modul berada pada bahan materi lain; (c) user friendly yaitu
kategori sangat baik dengan persentase89,8. Artinya bersahabat/akrab dengan pemakaiannya, berupa
bahwa para peserta FGD memberikan penilaian yang bahasa yang sederhana dan mudah dipahami dan
positif terhadap perangkat pembelajaran untuk gambar-gambar yang menarik.
mengoptimalkan perkembangan sosial anak kelas I SD Penilaian yang diberikan oleh ahli terkait
sebagai media dalam memberikan layanan bimbingan sembilan aspek, yaitu tampilan/daya tarik,
dan konseling dan siap untuk dipakai dalam pelayanan langkah-langkah pelaksanaan perangkat
bimbingan dan konseling di sekolah. pembelajaran, peranan guru kelas (guru

Dipublikasikan Oleh :
UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal
85 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin
Vinda Chairunnisa, M. Fauzi Hasibuan
Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2018
e-ISSN 2477-6300

BK/konselor), materi dan pemakaian bahasa tidak pembelajaran juga bisa dikerjakan dan dipahami
ada yang menunjukkan penilaian yang dibawah sendiri oleh peserta didik. Hal tersebut relevan
standar kelayakan. Hal ini semakin menguatkan dengan pendapat Sudjana (dalam Djamarah dan
bahwa perangkat pembelajaran untuk peserta Zain, 2002), tujuan perangkat pembelajaran ialah
mengoptimalkan perkembangan sosial peserta untuk melatih peserta didik berpikir mantap dalam
didik layak untuk dimanfaatkan oleh guru kelas kegiatan belajar dan memperbaiki minat belajar
(guru BK/konselor) dan dapat diinfusikan dalam peserta didik karena perangkat pembelajaran
pembelajaran tematik terpadu Kurikulum 2013. dibuat lebih sistematis, berwarna, serta bergambar
Mengingat pentingnya mengoptimalkan untuk menarik perhatian peserta didik untuk
perkembangan sosial anak sejak dini, ialah agar mempelajarai perangkat pembelajaran.
anak mampu melaksanakan tanggung jawab
sosialnya sesuai dengan SKKPD yang tertera pada PENUTUP
Panduan Pelayanan BK SD yaitu kesadaran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,
tanggung jawab sosial. Hal ini mendukung anak ditarik kesimpulan sebagai berikut.
untuk melakukan hubungan sosial di dalam 1. Perangkat pembelajaran BK untuk
kehidupan sehari-hari, baik itu di lingkungan mengoptimalkan perkembangan sosial anak kelas I
keluarga, masyarakat, serta lingkungan sekolah, SD berada pada kategori layak. Hal ini berarti para
maka perlu dibantu melalui layanan oleh guru ahli sepakat bahwa perangkat pembelajaran yang
kelas (guru BK/konselor). Guru kelas (guru disusun layak untuk diimplementasikan atau
BK/konselor) harus mampu memberikan digunakan oleh guru kelas (guru BK/konselor)
pemahaman dan pengetahuan kepada peserta didik dalam memberikan layanan kepada siswa.
tentang kesadaran tanggung jawab sosial, salah 2. Tingkat keterpakaian Perangkat pembelajaran BK
satunya dengan menggunakan perangkat untuk mengoptimalkan perkembangan sosial anak
pembelajaran untuk mengoptimalkan kelas I SD berada pada kategori tinggi. Artinya,
perkembangan sosial anak kelas I SD. bahwa Perangkat pembelajaran BK untuk
mengoptimalkan perkembangan sosial anak kelas I
2. Tingkat Keterpakaian Perangkat Pembelajaran SD dapat digunakan sebagai media dalam layanan
BK untuk Mengoptimalkan Per-kembangan bimbingan dan konseling.
Sosial Anak Kelas I SD Produk yang dikembangkan ini berupa modul
Pengimplementasian perangkat pembelajaran yang khusus untuk diimplementasikan pada peserta
bk untuk mengoptimalkan perkembangan sosial didik kelas I SD.Penggunaan perangkat pembelajaran
anak kelas I SD yang disusun telah mencapai taraf untuk selain peserta didik SD diperlukan perumusan
keterpakaian yang memadai. Untuk aspek yang tepat sesuai dengan karakteristik peserta didik
perencanaan dapat dilakukan oleh guru tersebut. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan
bimbingandankonseling atau konselor dengan baik. hanya sebatas pada uji coba kelompok kecil, untuk itu
Segala alat yang dibutuhkan untuk penggunaan perlu dilakukan uji coba lapangan untuk melihat
perangkat pembelajaran dapat disediakan oleh guru efektivitas pemakaian perangkat pembelajaran BK
kelas (guru BK/konselor). Selanjutnya aspek untuk mengoptimalkan perkembangan sosial anak
pelaksanaan menunjukkan bahwa guru guru kelas kelas I SD, dan implementasi perangkat pembelajaran
(guru BK/konselor) dapat mengikuti langkah- ini akan dapat terlaksana dengan baik apabila guru
langkah yang telah disusun. Selanjutnya aspek kelas (guru BK/konselor) memiliki kelengkapan alat
evaluasi yang digunakan sudah mampu melihat pendukung dan diharapkan selalu melengkapi dan
perolehan siswa setelah mengikuti layanan. melakukan perencanaan yang matang sebelum
Materi pada perangkat pembelajaran BK memberikan layanan kepada siswa.
yang telah disusun selanjutnya diterapkan oleh
guru kelas (guru BK/konselor). Berdasarkan aspek REFERENSI
pemakaian bahasa pada materi perangkat Ahmadi, A., dan Sholeh, M. (2005). Psikologi
pembelajaran telah disesuaikan dengan Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.
kemampuan peserta didik kelas I SD, agar peserta Daryanto. (2013). Menyusun Modul Bahan Ajar untuk
didik mampu memahami materi dan mengikuti Persiapan Guru dalam Mengajar.
berbagai langkah pelaksanaan perangkat Yogyakarta: Gava Media.
pembelajaran.Berhubung pengguna perangkat Djmarah, S.B. dan Zain, A. (2002). Strategi Belajar
pembelajaran ialah peserta didik kelas I, perangkat Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
pembelajaran juga dirancang untuk menarik minat Hurlock, E. B. (1978). Psikologi Perkembangan Anak.
baca peserta didik dengan gambar-gambar yang Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
menarik. Hal ini juga bertujuan agar perangkat

Dipublikasikan Oleh :
UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin 86
Vinda Chairunnisa, M. Fauzi Hasibuan
Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2018
e-ISSN 2477-6300

Molenda, M. (2003). “In Search of the Elusive


ADDIE Models”.Jurnal Performance
Imnprovement, 42 (3): 34-36
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 57 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. 2014. Jakarta:
Depdikbud.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidkan Menengah.
2014. Jakarta: Depdikbud.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun
2010, tentang Standar Prosesuntuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.2010.
Jakarta: Depdiknas.
Prayitno. (2009). Wawasan Profesional Konseling.
Padang: UNP.
Tim Penyusun. (2016). Panduan Operasional
Penyelenggaraan BK SD. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Trianto. (2011). Pengantar Penelitian Pendidikan
bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Yusuf, S. LN. (2014). Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dipublikasikan Oleh :
UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal
87 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai