TRAUMA CAPITIS

No Dokumen Revisi Halaman

RSU. ROYALPRIMA
MARELAN 138/SPO/KEP/IV/2021 0 1/2

Ditetapkan
Direktur
Tanggal Terbit:
SPO
06 April 2021

dr. Wienaldi ,M.K.M.

PENGERTIAN Trauma capitis merupakan cedera pada kepala yang sebagian besar terjadi
akibat kecelakaan lalu lintas.
Berdasarkan mekanismenya, cedera kepala diklasifikasikan :
1. Trauma tumpul : Kecepatan tinggi (tabrakan mobil)Kecepatan rendah
(terjatuh, dipukul)
2. Trauma tembus : Luka tembus peluru
Berdasarkan keparahan cedera:
1. Ringan : Skala Koma Glasgow GCS 14-15
2. Sedang : GCS 9-13
3. Berat : GCS 3-8
Berdasarkan morfologi:
1. Fraktur tengkorak :
a. Kranium : depresi/non depresi; terbuka/tertutup basis
2. Lesi intrakranial :
a. Fokal : epidural, subdural, intraserebral
b. difus : konkusi, cedera aksonal difus
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam menangani pasien dengan cedera
kepala.
KEBIJAKAN Kebijakan Direktur RSU. Royal Prima Marelan No. :
014/SK/DIR/RSURPM/IV/2021 tentang Pembentukan Standart Prosedur
Oprasional ( SPO ).
PROSEDUR 1. Menilai jalan nafas : Pertahankan tulang cervical segaris dengan
badan, memasang kolar cervical, pasang guedel bila perlu.
2. Menilai pernafasan : Beri oksigen, selidiki dan atasi cedera dada
berat. Pasang oksimeter nadi.
3. Menilai sirkulasi : Hentikan perdarahan, ukur frekuensi denyut
nadi dan tekanan darah; pasang monitor. Pasang jalur intravena, dan
ambil darah vena untuk pemeriksaan laboratorium.
4. Obati kejang : Diazepam 10 mg IV, dapat diulangi 3 kali. Bila
tidak berhasil, dapat diberikan fenitoin 15mg/kgBB IV, kecepatan
 maksimal 50 mg/menit
5. Menilai tingkat keparahan berdasarkan Glasgow Coma Scale:
- Cedera kepala ringan : GCS 14-15
- Cedera kepala sedang : GCS 9-13
- Cedera kepala berat : GCS 3-8
6. Lakukan foto cervical pada pasien cedera kepala dan atau leher.
7. Lakukan pemeriksaan CT-Scan kepala bila perlu
8. Konsul dokter spesialis saraf atau bedah saraf, sesuai indikasi.
UNIT TERKAIT Laboratorium
Radiologi
Dokter Konsulen Saraf
Bedah Saraf