Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN

KRITERIA PEMULANGAN PASIEN

UPTD PUSKESMAS SAGALAHERANG


DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG
TAHUN 2023
BAB I

DEFINISI

A. Pengertian
Discharge Planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-fase
yang ditunjukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan
(Raden dan Tafft, 1990)

B. Tujuan
Menurut Jipp and Sirass (1998) discharge Planning bertujuan untuk:
1. Menyiapkan pasien secara fisik, psikologis dan social.
2. Meningkatkan kemandirian pasien saat perawatan di rumah.
3. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada pasien
4. Membantu rujukan pada pasien pada sistem pelayanan yang lain.
5. Membantu pasien dan keluarga agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan
dalam mempertahankan status kesehatan pasien.
BAB II

RUANG LINGKUP

Jenis Pemulangan Pasien

1. Conditional discharge (pemulangan pasien sementara)


Jika pasien pulang dalam keadaan baik dan tidak ada komplikasi, pasien pulang untuk
sementara di rumah dan masih dalam proses perawatan dan harus ada pengawasan
dari pihak puskesmas.
2. Absolute discharge (pulang mutlak/selamanya)
Jika pasien sudah selesai masa perawatan dan dinyatakan sembuh dari sakitnya. Jika
pasien perlu perawatan kembali, maka prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.
3. Judocal discharge (pulang paksa)
Jika kondisi pasien masih perlu perawatan dan belum memungkinkan untuk pulang,
tetapi pasien harus dipantau dengan melakukan kerjasama dengan tim home care atau
fakses terdekat.

Kriteria pemulangan pasien:

1. Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik


2. Nafsu makan membaik
3. Secara klinis tampak perbaikan
4. Tidak dijumpai distress pernapasan
5. Vital sign dalam keadaan baik
6. Hasil pemeriksaan penunjang normal dan atau mendekati nilai normal.

Kriteria pasien yang memerlukan kesinambungan asuhan dirumah:

Pada umumnya pasien rawat dirumah karena pasien dapat lebih tenang dan nyaman
selamamenjalani proses penyembuhan karena berada dekat dengan anggota keluarga

1. Pasien lansia pada umumnya memang membutuhkan bantuandalam mengurus


keperluan pribadinya akibat keterbatasannya. Selain karena factor usia yang
semakintua, beberapa pasien lansia sudah memiliki penyakit tertentu seperti jantung,
stroke maupun diabetes.
2. Pasien dengan luka berat seperti luka diabetes atau luka bakarharaus
mendapatkanpelayanan kesehatan perawat professional ke rumah supaya mempercepat
proses penyembuhan dan hasil yang maksimal.
BAB III

TATALAKSANA

Tindak Lanjut Pasien Pulang

Untuk pasien yang tidak langsung dirujuk ke Fasilitas kesehatan Tingkat Lanjutan atau
rumah sakit, intstruksi yang jelas dimana dan bagaimanamenerima pelayanan lanjutan adalah
sangat penting untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan yang dibutuhkan.

Instruksi mencakup nama dan lokasi untuk pelayanan lanjutan, kapan kembalike
puskesmas untuk kontrol dan kapan pelayananyang mendesak harus didapatkan.

Keluarga diikutsertakan dalam proses edukasi apabila pasien kurang dapat mengerti dan
mengikuti instruksi. Keluarga juga diikutsertakan apabila mereka berperan dalam proses
pemberian pelayanan lanjutan. Petugas kesehatan Puskesmas memberikan instruksi dan
informasi kepada pasiendan keluarganya secara tepat, sederhana dan mudah dimengerti.

Instruksi dan informasi lengkap mencakup:

1. Menjelaskan mengenai kondisi pasien saat ini


2. Menjelaskan faktor risiko yang berhubungan dengan penyakit pasien,
3. Menjelaskan komplikasi yang mungkin terjadi dan cara pencegahan komplikasi
4. Memberikan informasi mengenai diet yang sesuai dengan kondisi pasien
5. Menjelaskan pengobatan yang akan pasien jalani setelah keluar dari rawat inap
6. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit yang mengharuskan pasiensegera mencari
pengobatan
7. Memberikan informasi mengenai rencana kontrol ulang kepada pasien.
BAB IV

DOKUMENTASI

Dokumen kriteria pemulangan pasien dan pasien yang membutuhkan kesinambungan


asuhan dicatat dalam berkas Rekam Medis.

Anda mungkin juga menyukai