Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA

Clement Raphal (C11220019)

Theodore Joel (C11220022)

Laboratorium Fisika
UNIVERSITAS KRISTEN
PETRA 2022
MEDAN MAGNET

I. Tujuan
1. Memahami konsep dasar medan magnet
2. Mempelajar medan magnet pada magent batang serta garis-garis
gaya magent yang dihasilkan oleh magnet batang
3. Memahami konsep superposisi pada medan magnet

II. Dasar Teori


Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda lain yang terbuat dari
bahan ferromagnet. Setiap magnet haruslah terdiri dari 2 kutub yaitu kutub utara dan
selatan serta dapat menghasilkan medan magnet. Medan magnet merupakan darah di
sekitar magnet yang masih terpengaruh oleh gaya magnet. Medan magnet dapat
dihasilkan ketika arah spin elektron dalam suatu benda berputar pada arah yang sama.
Ketika arah spin elektron ini sama, maka dapat dikatakan bahwa benda tersebut
merupakan benda ferromagnetik. Sebagi contoh, bumi merupakan magnet raksasa
yang memiliki kutub utara dan kutub selatan. Sama halnya seperti gravitasi, bumi
juga memiliki medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan bumi akan
mempengaruhi kompas yang sehari-hari kita gunakan. Kompas akan selalu menunjuk
ke arah kutub utara karena adanya medan magnet yang dihasilkan oleh bumi. Selain
itu, medan magnet juga memberi pengaruh terhadap partikel bermuatan. Oleh karena
itu fenomena seperti aurora dapat terjadi. Sama halnya seperti medan listrik dan
medan gravitasi, semakin jauh jarak dari magnet, maka medan magnet akan semakin
melemah begitu juga dengan gaya magnet. Selain itu, magnet juga dapat dihasilkan
dengan beberapa cara.
Gambar 2.1 Membuat magnet dengan cara menggosok

Gambar 2.2 Membuat magnet dengan cara elektromagnet

Gambar 2.3 Membuat magnet dengan cara sentuh langsung


Medan magnet dapat direpresentasikan sebagai garis-garis gaya magnet yang
mengarah ke luar dari kutub utara dan masuk menuju kutub selatan. Garis-garis gaya
magnet tidak pernah berpotongan dan semakin rapat garis-garis gaya magnet, maka
medan magnetnya akan semakin besar pada tempat itu. Medan magnet juga dapat
bertambah atau berkurang tergantung dari kondisi di sekitar magnet tersebut. Sebagai
contoh, jika terdapat benda ferromagnet, maka garis-garis gaya magnet akan
terkonsentrasi pada benda tersebut.
Gambar 2.4 Garis-garis gaya magnet terhadap benda
Untuk menggambar garis-garis gaya magnet, dapat digunakan kompas sebagai
alat bantu. Ketika kompas didekatkan ke salah satu kutub magnet, maka jarum
kompas akan menunjuk ke suatu arah. Hal ini kemudian akan dijadikan patokan
untuk menggambar garis-garis gaya magnet.

III. Alat dan Bahan

 Alat
1. 1 buah kompas
2. 2 buah magnet batang
3. Bolpoin
4. Pensil
5. Penghapus
6. Penggaris
 Bahan

1. 4 lembar kertas A4

IV. Prosedur Percobaan


Percobaan 1
1. Memposisikan kertas landscape. 
2. Meletakkan magnet batang 8 cm dari ujung kertas.
3. Menggambar dan menandai posisi magnet dan kutub-kutub magnet dengan
menggunakan pensil.
4. Meletakkan kompas sampai menyentuh salah satu ujung magnet.
5. Menandai arah jarum yang ditunjukkan kompas menggunakan pensil.
6. Memindahkan kompas sesuai arah jarum kompas yang sudah ditandai
sebelumnya.
7. Melakukan langkah ke 6 hingga arah jarum kompas kembali ke magnet atau
keluar dari kertas.
8. Melakukan ulang langkah ke 5-7, tetapi dengan jarak yang berbeda yaitu 1 cm
dan 4 cm dari magnet.
9. Menebalkan dan menghubungkan garis-garis yang semula ditulis
menggunakan bolpoin.

Percobaan 2
1. Memposisikan sejajar 2 magnet batang secara berlawanan kutub ([S N] – [S
N]) dengan jarak antar kedua magnet dan titik harus sama.
2. Menandai 2 magnet batang dan kutub-kutubnya menggunakan pensil.
3. Meletakkan kompas pada kertas yang sudah disediakan pada gambar
lingkaran.
4. Menandai kedua arah jarum kompas menggunakan pensil.
5. Menghubungkan titik-titik (kedua arah jarum kompas) yang sudah ditandai
sebelumnya menggunakan bolpoin.
Percobaan 3
1. Memposisikan sejajar 2 magnet batang dengan kutub yang sama ([S N] – [N
S]) dengan jarak antar kedua magnet dan titik harus sama.
2. Menandai 2 magnet batang dan kutub-kutubnya menggunakan pensil.
3. Meletakkan kompas pada kertas yang sudah disediakan pada gambar
lingkaran.
4. Menandai kedua arah jarum kompas menggunakan pensil.
5. Menghubungkan titik-titik (kedua arah jarum kompas) yang sudah ditandai
sebelumnya menggunakan bolpoin.

Percobaan 4
1. Menandai titik P kurang lebih 2 cm dari ujung kertas.
2. Memposisikan salah satu magnet secara horizontal dengan titik P serta magnet
lainnya secara vertikal terhadap titik P dan jarak kedua magnet pada titik P
harus sama.
3. Menandai posisi kedua magnet dan kutubnya menggunakan pensil.
4. Meletakkan kompas pada titik P.
5. Menandai arah Utara jarum kompas menggunakan pensil dan memberinya
nama A.
6. Memindahkan magnet 1 dari permukaan kertas, lalu menandai arah utara
jarum kompas dan memberinya nama B.
7. Meletakkan kembali magnet 1 dan memindahkan magnet 2 dari permukaan
kertas, lalu menandai arah utara jarum kompas dan memberi nama C.
8. Menggeser magnet 1 ke kanan sejauh 1 cm dari posisi semula, lalu menandai
arah utara jarum kompas dan memberi nama D.
9. Menggeser magnet 1 ke kanan sejauh 2 cm dari posisi semula, lalu menandai
arah utara jarum kompas dan memberi nama E.
V. Hasil Pengukuran
Berikut merupakan hasil garis-garis gaya magnet pada magnet batang.

Gambar 5.1 Percobaan 1

Gambar 5.2 Percobaan 2


Gambar 5.3 Percobaan 3
Berikut merupakan hasil superposisi garis-garis gaya magnet akibat
keberadaan 2 magnet yang saling tegak lurus.

Gambar 5.4 Perocbaan 4


Pada percobaan 4, terdapat 4 titik yang berbeda akibat jarak magnet
batang dengan titik P. Titik A adalah arah medan magnet pada saat kedua magnet
berada di tempat semula (persegi pangjang). Titik B adalah arah medan magnet ketika
magnet 1 dikeluarkan dari kertas, sementara titik C adalah arah medan magnet ketika
magnet 2 dikeluarkan dari kertas. Titik D merupakan arah medan magnet ketika
magnet 1 digeser 1 cm ke kanan dari titik semula dan titik E merupakan arah medan
magnet ketika magnet 1 digeser 2 cm dari titik semula.

VI. Pengolahan Data

Dari percobaan di atas, dapat dilihat bahwa gambar 1 merupakan percobaan


garis-garis gaya magnet yang digambar dari berbagai macam jarak dari magnet batang.
Terlihat bahwa garis gaya magnet yang digambar dari ujung magnet kembali ke kutub
magnet yang berlawanan. Sementara garis gaya magnet yang digambar pada jarak 1 cm dari
ujung magnet dan garis gaya magent yang digambar pada jarak 4 cm dari ujung magnet tidak
kembali kepada magnet. Melainkan kedua garis tersebut menuju ke luar.

Pada percobaan keuda, magnet batang dihadapkan dengan posisi kutub yang
berlawanan. Nampak garis-garis gaya magnet yang terbentuk mengarah dari kutub utara
magnet kiri ke kutub selatan magnet kanan. Ada 2 garis pada setiap magnet yang mengarah
ke luar dan tidak kembali ke magnet batang.

Pada percobaan ketiga, , magent batang dihadapkan dengan posisi kutub yang
sama. Nampak garis-garis gaya magnet yang terbentuk megnarah ke luar menjauhi magnet
batang. Namun, ada posisi di mana garis-garis gaya megnet saling menjauh, yaitu di titik
tengah antara kedua magnet. Jarum kompas di titik tengah tersebut mengarah vertikal dan
bukan horizontal seperti perocbaan kedua.

Pada percobaan keempat, dapat dilihat efek superposisi medan magnet.


Terdapat 2 magnet yang diletakan saling tegak lurus kemudian kompas diletakan di titik P.
Saat magnet 1 dijauhkan dari titik P, maka jarum kompas akan berputar. Terdapat 4 titik yang
berbeda menunjukan berbagai posisi magnet yang digeser.

VII. Pertanyaan

1. Pada percobaan pertama, ada 2 garis gaya magnet yang tidak kembali
ke magnet batang. Hal tersebut terjadi ketika titik pengukuran diambil
pada jarak 1 cm dan 4 cm dari ujung magnet batang. Garis gaya
magnet yang kembali ke magnet batang hanyalah garis yang digambar
tepat dari ujung magnet batang. Medan magnet akan mempengarhui
seluruh daerah di sekitar magnet maka dari itu, garis gaya magnet akan
ada sampai titik tak hingga dari medan magnet. Ketika garis gaya
magnet digambar 1 cm dari ujung magnet, keberadaan kutub yang
berlawanan akan semakin jauh, maka dari itu garis gaya magnet akan
menuju ke luar kertas dan tidak kembali ke magnet batang. Hal ini
juga membuktikan bahwa medan magnet yang ada semakin melemah
ketika jarak dari magnet semakin jauh.

2. Pada perocbaan ketiga, posisi kompas berada di tengah saat total gaya
dari kedua magnet adalah 0.

3. Pada percobaan keempat, jarum menunjuk ke arah barat laut. Posisi


ini merupakan posisi yang benar ketika kedua magnet ditempatkan
dengan kutub yang sama. Gambra berikut akan memberikan arah
medan magnet dan gaya magnet yang dihasilkan oleh setiap magnet
di titik P. Panah kuning merupakan gaya magnet yang dihasilkan oleh
magnet 1 dan panah biru merupakan gaya magnet yang dihasilkan oleh
magnet 2. Jika kedua vektor tersebut dijumlahkan, maka akan
menghasilkan vektor resultan yang arahnya adalah arah barat laut seperti
panah merah pada gambar. Kekuatan magnet 1 sama dengan kekuatan
magnet 2 karena posisi titik A adalah 45 derajat dari sumbu horizontal. Jika
besar kedua magnet tidak sama, maka posisi titik A tidak akan tepat berada
pada 45 derajat dari sumbu horizontal. Sebagai contoh kekuatan magnet 1
adalah 1 T, dan megnet 2 adalah 1 T. Maka arah resultan vektornya dapat
ditnetukan menggunakan tangen dari komponen sumbu x dan komponen
sumbu y. Nilai tangen yang dihasilkan adalah 1, maka sudut yang dibentuk
adalah 45 derajat.
Gambar 7.1 Vektor gaya magnet
VIII. Analisa Data

Pada percobaan pertama, dapat dilihat bahwa medan magnet akan


semakin melemah ketika jarak dari magnet semakin besar. Hal ini ditandai
dengan tidak kembalinya garis gaya magnet yang dihasilkan. Pada perocbaan
kedua, terlihat bahwa garis-garis gaya magnet tidak pernah berpotongan dan
arahnya selalu dari kutub utara menuju ke kutub selatan. Magnet dengan
kutub yang berlawanan akan saling tarik-menarik. Pada perocbaan ketiga,
dapat dilihat bahwa kutub magnet yang berlawanan akan saling tolak
menolak. Garis-garis gaya magnet yang dihasilkan akan saling menjauh.

Pada percobaan keempat, superposisi magnet dapat dibuktikan. Ketika


kedua magnet ada, maka resultan medan magnet mengarah tepat ke barat laut
(titik A). Ketika magnet 1 dikeluarkan dari kertas maka resultan medan
magnet mengarah ke titik B. Hal ini dapat terjadi karena hanya magnet 2
yang memberi medan magnet sementara magnet 1 tidak, maka hasil medan
magnet adalah sama dengan medan magnet yang dihasilkan oleh magnet 2.
Sebaliknya, ketika magnet 2 dikeluarkan dari kertas maka resultan medan
magnet mengarah ke titik C. Hal ini dapat terjadi karena hanya magnet 1
yang memberi medan magnet sementara magnet 2 tidak, maka hasil medan
magnet adalah sama dengan medan magnet yang dihasilkan oleh magnet 1.
Ketika magnet 1 digeser sejauh 1 cm ke kanan, maka resultan medan magnet
yang dihasilkan mengarah ke titik D yang mengarah sedikit lebih utara
dibandingkan titik A. Hal ini disebabkan oleh melemahnya medan magnet
yang dihasilkan oleh magnet 1 sehingga medan magnet yang dihasilkan oleh
magnet 2 lebih dominan. Sama halnya ketika megnet 1 digeser lebih jauh (2
cm dari titik asal), titik E berada lebih utara lagi dibandingkan titik D. Hal ini
terjadi karena medan magnet yang dihasilkan oleh magnet 1 semakin kcil
karena jarak dari titik P semakin besar.
IX. Kesimpulan

Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa garis-garis


gaya magnet selalu mengarah dari utara ke selatan. Garis-garis gaya
magnet semakin melebar dan tidak kembali kepada magnet batang
ketika titik pengukuran semakin jauh pula. Hal ini menunjukkan
bahwa kekuatan medan magnet berbanding terbalik dengan jarak.
Semakin jauh jarak dari maget, semakin lemah medan magnetnya.
Magnet dengan kutub sama akan saling tolak-menolak, sementara
magnet dengan kutub yang berbeda akan saling tarik menarik. Selain
itu, medan magnet dapat dijumlahkan secara vektor (superposisi).

Anda mungkin juga menyukai