1. Partikel sinar X disebut foton. sedikit If untuk mencapai mA
2. Energi tinggi, panjang gelombang pendek, tertentu dan frekuensi tinggi – Pada kV rendah, If lebih besar dari 3. Tidak memiliki massa dan tidak bermuatan mA (banyak elektron yg terbentuk 4. Penetrasi tinggi di filamen, namun hanya sedikit yg 5. Bepergian dengan kecepatan cahaya dalam dipercepat menuji anoda). garis lurus 6. Divergen (menyebar) saat bergerak ke FOCAL SPOT : medium • Yaitu daerah di anoda yg ditembak oleh 7. Radiasi pengion, menyebabkan efek elektron merusak biologis • Terdapat dua focal spot (FS), yaitu actual FS dan Effective FS TIPE ENERGI X – RAY • Ukuran Actual FS = • Superficial X Ray: 10 kV-100 kV – Ditentukan oleh focusing cup & • Orthogonal X Ray: 100 kV-500 kV ukuran filamen • Megavoltage X Ray : > 1 MV – Lebar FS = lebar focusing cup – Panjang FS = panjang filamen PROUKSI X -RAY • Ukuran Effective FS = 1. Sinar-X diproduksi saat elektron – Sudut anoda (θ) menentukan berkecepatan tinggi ditembakkan ke panjang Eff FS sebuah material – Panjang effective focal = Panjang 2. Untuk radiodiagnostik, Sinar-X diproduksi actual focal x sin θ pada tabung Sinar-X, sedangkan untuk – Lebar effective FS = lebar Actual radioterapi, Sinar-X diproduksi di LINAC FS 3. Filamen • Tungsten dengan thorium ANODE HEEL EFFECT • Filamen dialiri arus hingga panas • Pengurangan intensitas Sinar-X pada (>2200°C) dan terjadi emisi lapangan yg berada pada sisi anoda elektron dari filamen (Thermionic • Foton yg diarahkan ke sisi anoda akan Emission) melewati sisi anoda yg lebih tebal • Tabung diberi tegangan dg nilai sehingga mengalami atenuasi tertentu agar elektron dapat Mengurangi anode heel effect : bergerak dari anoda ke katoda • Jarak sumber-ke-gambar (SID) yang lebih • Arus filamen (If): emisi elektron panjang • Arus tabung (mA): hasil dari • Gunakan film kecil pergerakan elektron antar eketroda • Letakkan katoda di atas bagian pasien dalam tabung yang lebih tebal dan anoda di atas bagian • Tegangan tabung (kV): yang lebih tipis mempercepat elektron dari katoda (filamen) ke anoda FILTRASI • Untuk memproduksi Sinar-X • Redaman sinar sebelum mencapai objek dibutuhkan If, mA, dan kV yg yang dicitrakan/diperlakukan cukup • filtrasi bawaan o Komponen tabung di jalur KARAKTERISTIK I, mA, Kv o Jendela tabung berilium – Saat If rendah, kV saturasi, (mamografi) (perubahan kV tdk mempengaruhi • jenis filtrasi tambahan (pengerasan balok) mA) o Filter Al dimasukkan ke rata-rata E dalam balok o Penghapusan E lebih rendah Collision stopping power (Scol): daripada E . tinggi 1. Akibat soft dan hard collision o Dalam mamografi, filter 2. Terjadi pada semua partikel bermuatan molibdenum atau rhodium 3. Energinya digunakan untuk mengionisasi digunakan dan eksitasi INTERAKSI ANTARA ELEKTRON : RANGE ◼ Soft collision ◼ Hard collision Projected range (R): Tebal materi yg dapat ◼ Radiation collision ditembus partikel (garis lurus yg menghubungkan antara titik awal dan akhir) SOFT COLLISION LINEAR ENERGY TRANSFER (LET) 1. Sedikit energi yg di transfer 2. Energi hanya cukup untuk eksitasi e- 1. Energi yang diserap per satuan lintasan terluar dari atom anoda, kembali ke keadaan (energi yg diserap pada daerah tertetu). dasar sembari memancarkan radiasi panas 2. Besaran yg menyatakan laju energi yg 3. Jumlah interaksi yg paling sering terjadi diserap oleh medium saat partikel bermuatan bergerak dalam medium. LET HARD COLLISION : memiliki satuan keV/μm 1. Transfer sebagian besar energinya ke elektron orbital (lebih besar dibanding High LET radiation: Proton, energi ikat atom) partikel a 2. Elektron orbital terionisasi dan Low LET radiation: Elektron, bergerak dengan energi kinetik yg positron cukup besar (sinar /delta) 3. Partikel bermuatan datang (biru) RADIATION COLLISION kehilangan energinya dengan mengionisasi 1. Terjadi jika partikel eksternal (light elektron medium dan membentuk sinar charged particle) dipercepat mendekati delta, sehingga tidak semua energi partikel medan inti yg hilang, diserap oleh materi 2. Tumbukan inelastik (braking radiation) 4. LET merupakan energi yg di depositkan di 3. Partikel eksternal akan diperlambat, dalam volume tabung berbelok, dan melepas sebagian besar energinya melalui emisi Bremsstrahlung BREMSTRAHLUNG : BESARAN INTERAKSI : ◼ e- bergerak mendekati inti 1. Stopping power ◼ muatan + inti menarik e- 2. Range ◼ e- berbelok & diperlambat 3. LET ◼ e- kehilangan sebagian energinya dalam bentuk x-ray STOPPING POWER ◼ EK e yg hilang bervariasi -
1. Laju energi dari partikel eksternal yang ◼ éD lintasan = é EK hilang
hilang tiap panjang lintasan di materi ◼ EK hilang = energi X-Ray 2. Linear stopping power (S) ◼ Ex = keVeB – keVeA 3. Mass stopping power (S/) ◼ Emax Sinar-X ◼ kVp = e-keV= Ex Radiation stopping power (Srad): ◼ Energi kontinu ◼ Semua nilai energi di produksi , 1. Akibat radiation collision maksimal Emax 2. Hanya terjadi pada partikel ringan 3. Energinya dibawa oleh foton Bremsstrahlung MAMMOGRAFI MAGNIFICATION Tujuan: Tujuan: • Meratakan payudara (tidak ada jaringan • Tingkatkan resolusi yang efektif yang tumpang tindih) • Kurangi kebisingan • Mengurangi ketebalan payudara breast • Mengurangi radiasi hamburan • Kurangi gerakan anatomis • Tingkatkan kontras • lebih sedikit radiasi hamburan, lebih Teknik: sedikit kabur, dan dosis yang lebih rendah • Gunakan platform pendukung payudara Spesifikasi: • Pilih titik fokus kecil (0,1 mm) • Bahan: kaca flexi, pelat Lexan • Ganti kisi dengan tempat kaset • Permukaan harus rata dan sejajar dengan Jenis: reseptor gambar • 1,5x, 1,8x, 2,0x • Menggunakan kontrol pedal kaki Batasan: • Pekerjaan: bertahap untuk diterapkan dan • Variasi ukuran titik fokus efektif di segera untuk rilis sepanjang sumbu katoda-anoda Jenis: meningkatkan lebar penumbra • Kompresi area (kompresi penuh): sebesar • Resolusi dan detail terbaik pada gambar reseptor gambar ada di sisi anoda, resolusi spasial paling • Kompresi titik (area kecil): diameter ~5cm buruk ada di sisi katoda di mana ukuran Untuk mencapai ketebalan payudara yang rata dan titik fokus efektif terbesar seragam membutuhkan kekuatan 10-20 N Tujuan: SCREEN FILM SYSTEM Mengurangi efek radiasi hamburan dalam gambar • Terdiri dari film emulsi tunggal dan layar Spesifikasi: penguat tunggal • Terdiri dari bar grid paralel dan • Layar diposisikan di belakang kaset dekat interspaces emulsi film film Bahan: Tujuan: mengurangi jarak yang ditempuh, • Bilah kisi: timah meminimalkan penyebaran cahaya, • Interspaces: serat karbon, udara mempertahankan resolusi spasial Jenis: Bahan: • Grid stasioner (memiliki frekuensi grid • Layar: Fosfor Gd2O2S:Tb (memancarkan tinggi untuk mengurangi pola grid) spektrum hijau) • Pindah grid (mengurangi pola grid pada • Film: AgBr/AgI (emulsi film sensitif hijau gambar) dengan pewarna penyerap ortokromatik) Posisi: antara payudara dan reseptor gambar • Kaset: serat karbon redaman rendah Spesifikasi: DIGITAL MAMMOGRAPHY Rasio kisi: rasio tinggi terhadap lebar sela Lapangan Penuh • Rasio kisi naik, sebar ke bawah, kontras • Gunakan sistem CCD mosaik naik, naikkan dosis • Tujuan: meningkatkan area sensor cahaya • Untuk mamografi: 4:1 – 5:1 • Pekerjaan: gambar individual dari setiap Frekuensi kisi: jumlah batang kisi per satuan kamera digabungkan dengan penggunaan panjang perangkat lunak untuk menghasilkan • Untuk mamografi: 30-80 garis/cm gambar digital resolusi tinggi yang mulus Faktor Bucky: rasio eksposur pintu masuk dengan dan tanpa kisi Sistem pemindaian slot Untuk mamografi: 2 hingga 3 (dosisnya dua kali • Gunakan rangkaian CCD yang panjang lipat atau tiga kali lipat, tetapi kontras gambar dan sempit meningkat • Detektor CCD bergerak di dalam rumah detektor plastik • Payudara tetap diam saat sinar x dipindai oleh slot di atasnya • Karena lebar slot jauh lebih lebar dari satu piksel, sistem ini akan menghasilkan gambar yang kabur • Untuk mengimbangi ini, CCD membaca dalam arah yang berlawanan dari gerakan slot dan dalam kecepatan yang sama Keuntungan: • Hanya sebagian dari volume payudara yang disinari pada satu waktu; jauh lebih mudah untuk mengontrol efek radiasi yang tersebar pada reseptor gambar. Radiasi yang lebih sedikit tersebar dibuat selama detektor mengukur sinar x dari bagian tertentu dari payudara. • Kontribusi radiasi yang tersebar pada sinyal yang terdeteksi cukup rendah sehingga grid tidak digunakan. Keterbatasan: • Karena gambar diperoleh secara berurutan dalam sistem pemindaian, waktu akuisisi lebih lama daripada detektor area