Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMBINAAN KADER POSYANDU

A. Pendahuluan
Posyandu tetap merupakan sarana penting di lingkungan

masyarakat untuk mencapai keluarga sadar gizi. Hal ini terlihat dari

hasil Riskesdas tahun 2010 sebanyak 80,6% masyarakat menggunakan

posyandu sebagai sarana pelayanan pemantauan pertumbuhan. Selain

kegiatan pemantauan pertumbuhan, kegiatan posyandu terintegrasi

dengan pelayanan lainnya seperti gizi, imunisasi, pelayanan kesehatan

ibu dan anak, keluarga berencana, penanggulangan diare serta

penyuluhan dan konseling.

Dalam pelaksanaannya posyandu dimotori oleh kader terpilih yang

terlatih dan terampil untuk melaksanakan kegiatan rutin di posyandu

maupun diluar hari buka posyandu. Namun demikian dilapangan

menunjukkan adanya kendala dalam pelaksanaan posyandu seperti

terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan kader, jumlah kader, dan

adanya pergantian kader/dropout kader serta dukungan aparat terkait

yang berakibat belum optimalnya cakupan program gizi.

Berdasarkan Riskesdas tahun 2010 cakupan peran serta

masyarakat (D/S) 60,5%, angka ini masih dibawah target sasaran

Rencana Kerja Pembinaan Gizi Masyarakat tahun 2010-2014 yaitu 85%

demikian pula cakupan Vitamin A 69,8% masih dibawah target yaitu

80%. Untuk mencapai target perlu dilakukan upaya terobosan yang

memiliki daya ungkit dalam meningkatkan cakupan program gizi.


Berdasarkan Intruksi Presiden No.3 tahun 2010 tentang program

Pembangunan yang berkeadilan diantaranya mengamanatkan dalam

perbaikan gizi masyarakat perlu diukur presentasi balita ditimbang

berat badannya (D/S) dan rencana strategisKementrian Kesehatan

2010-2014 telah menetapkan 2 indikator keluaran pembinaan gizi yang

harus dicapai yaitu : 1. 85% balita ditimbang (D/S), 2. 100% balita gizi

buruk mendapat perawatan. Peraturan tersebut diatas menjadi dasar

dalam upaya meningkatkan daya guna posyandu melalui pembinaan

kepada kader secara berkesinambungan.

Untuk itu perlu dilakukan pembinaan terhadap kader posyandu

secara berkesinambungan sehingga dihasilkan kualitas kader posyandu

yang terlatih dan terampil dan mampu melaksanakan kegiatan

posyandu secara menyeluruh.

Dalam rangka memberikan pelaayanan kepada masyarakat sesuai

tata nilai UPT Puskesmas Madiun yaitu PRIMA (Profesionalisme,

Responsif, Inisiatif dan Inovatif, Mudah diakses, Akuntabel).

B. Latar Belakang
Dengan latar belakang pendidikan Kader yang berbeda untuk itu perlu
dilakukan pembinaan terhadap kader posyandu secara
berkesinambungan sehingga dihasilkan kualitas kader posyandu yang
terlatih dan terampil dan mampu melaksanakan kegiatan posyandu
secara menyeluruh.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan kader
posyandu.
2. Tujuan Khusus :
a. Kader mampu dalam melaksanakan kegiatan posyandu secara
menyeluruh
b. Kader mampu melakukan deteksi dini masalah gizi
c. Kader mampu mengerjakan administrasi posyandu secara tertib
dan benar.
d. Kader mampu melakukan KIE Gizi
e. Kader mampu mengevaluasi hasil kegiatan posyandu

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Petugas melakukan persiapan dengan menyiapkan materi, pemberi
materi dari lintas program, undangan, alat bantu penyampaian
materi
2. Kepala Puskesmas membuka acara refreshing kader
3. Petugas menyampaikan materi
4. Petugas mendokumentasikan kegiatan refreshing kader
5. Petugas mengevaluasi pengetahuan kader setelah diberikan materi

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Petugas berkoordinasi dengan lintas program menentukan

sasaran, jadwal dan tempat pelaksanaan.

2. Petugas menentukan materi pembinaan.

3. Petugas membuat undangan.

4. Petugas melaksanakan pembinaan.

5. Petugas membuka kesempatan tanya jawab.

6. Petugas membuat rencana tindak lanjut.

F. Sasaran
1. Hak sasaran menanyakan isi materi dari pembinaan jika kurang

jelas, janggal atau salah.

2. Kewajiban sasaran memperhatikan materi pembinaan dan


dilaksanakan.
G. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor Terkait
Semua Program Menyiapkan Materi dan melakukan Pembinaan
individu sesuai sasaran masing-masing.

H. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Menyesuaikan dengan jadwal yang ada di Puskesmas bulan Januari
sampai dengan Desember.

I. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

Pencatatan hasil kegiatan dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan dan

langsung dilakukan evaluasi untuk dilaporkan kepada Kepala

Puskesmas.

J. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan

Hasil kegiatan Penyuluhan dicatat dan dilaporkan menggunakan form

laporan oleh pelaksana program ke Dinas Kesehatan

K. Pendanaan

Dana pelaksanaan kegiatan berasal dari Dana Alokasi Khusus Non Fisik
Bantuan Operasional Kesehatan

Mengetahui : Madiun, ......................


Penanggung Jawab UKM Koordinator Program
Esensial Promkes

Tunik Ismiyatun, AMd.Keb Dyah Wulansari


NIP.19760505 200604 2 033 NIP. 19810624 200902 2 006

Anda mungkin juga menyukai