PENGKAJIAN SASTRA
DOMINASI MASKULIN
Proposal
Oleh
(nama)
(nomor mahasiswa)
FAKULTAS SASTRA
YOGYAKARTA
2022
1. Latar Belakang Masalah
dalam karya sastra yang mereka tulis merupakan cerminan dari realitas yang ada.
Lebih jauh lagi, karya sastra dapat menjadi sebuah dokumen empiris dan rujukan
Novel adalah salah satu bentuk karya sastra berjenis prosa. Karena
bentuknya yang tak sepadat puisi dan tak seringkas cerpen, novel mampu
menjabarkan secara mendetail konflik yang menjadi alur utama cerita. Apalagi
Salah satu novel yang menarik untuk diteliti adalah Dua Ibu (1981),
latar kebudayaan Jawa di Solo sekitar tahun 1950 sampai 1960-an. Novel ini
seorang anak yang merupakan anak kandung dari ibu dalam keluarga itu. Anak-
anak yang lain adalah titipan dari sanak saudara dan kenalan. Sang ayah
meninggal dalam usia muda karena sakit. Dalam kemiskinan tokoh Ibu
tangguh. Dalam kehidupan mereka kemudian, hanya sosok Ibu yang sungguh-
Perempuan, apalagi sosok Ibu, adalah tokoh sentral dalam sebuah keluarga.
melainkan juga untuk keluarga, pekerjaan, masyarakat, serta berbagai aturan yang
kelugasannya dalam bercerita. Ia menghadirkan latar budaya yang utuh dan rinci.
Karya-karya Arswendo, dalam hal ini DI, mengangkat realitas budaya yang
tercermin dalam konflik para tokoh. Realitas itu sering tidak disadari, bahkan
cenderung diamini oleh tokoh. Realitas yang dialami para tokoh tersebut
yang disebut sebagai kekerasan simbolik, yang dapat terwujud dalam bentuk
kekuasaan dan dominasi maskulin akan digunakan untuk mengkaji novel ini.
menjadi wartawan Kompas, pemimpin redaksi majalah Hai, Monitor, dan Senang.
Selanjutnya ia banyak menulis karya sastra, antara lain Sleko (1971), Dua Ibu
(1986), Menghitung Hari (1993), Sudesi: Sukses dengan Satu Istri (1994),
Keluarga Cemara (2001), Kau Memanggilku Malaikat (2007), dan masih banyak
lagi. Selain aktivitas menulis, saat ini Arswendo juga menekuni rumah produksi
miliknya.
Beberapa hal yang menjadi alasan peneliti mengkaji topik ini adalah (1)
perhatian sebanyak karya Arswendo yang lain (seperti Canting yang dianggap
sebagai puncak kesuksesannya) sehingga ranah kajiannya masih sangat luas; (3)
lain yaitu (1) gagasan kekerasan simbolik yang diungkapkan Bourdieu termasuk
akan membuat perbedaan yang signifikan dalam khazanah pengkajian novel DI;
(2) Bourdieu secara khusus meneliti dan membahas dominasi maskulin sebagai
dan rinci; dan (3) Bourdieu pernah mengkaji bentuk dominasi maskulin yang
terdapat dalam teks, yaitu dalam novel karya Virginia Woolf (Bourdieu, 2010).
Novel DI ditulis dengan gaya yang lugas dan mengalir. Budaya disajikan
dengan utuh sebagai unsur yang membentuk cerita, bukan sekadar latar. Tokoh-
tokoh perempuan dalam novel tersebut sehari-hari hidup dalam budaya Jawa,
DI belum pernah diteliti. Hal inilah yang menjadi dasar asumsi penulis, bahwa
Atmowiloto?
3. Tujuan Penelitian
berikut.
Atmowiloto;
perempuan dalam
4. Manfaat Penelitian
diharapkan menjadi salah satu rujukan studi gender dalam karya sastra
kehidupan sehari-hari.
Keterangan:
Contoh diambil dari skripsi Brigita Winasis Widodo (2019) dengan penyesuasian untuk
kepentingan perkuliahan.