Anda di halaman 1dari 32

KRITIK INTERPRETATIVE

MK. KRITIK ARSITEKTUR


2021
Sub-CPMK

• Mahasiswa mampu mengemukakan definisi kritik


interpretatif : Kritik Advokasi, Kritik Evocative, dan
Kritik Impresionistik. (C3, A2)
• Mahasiswa mampu menafsirkan dan mengarahkan
opininya dalam telaah kritis yang terstruktur dan
bertanggungjawab (C5, A5)
KRITIK INTERPRETATIVE
Kritik interpretive tidak menggunakan norma-norma dalam mengkritik,
lebih bersifat personal tanpa didasari apapun, dan sifatnya juga
mengajak orang untuk melihat apa yang kita lihat, merasa apa yang kita
rasa, berpandangan seperti apa yang kita pandang. Kritik ini bersifat lebih
subyektif. Karakteristik utama kritik interpretif adalah kritikus dengan
metode sangat personal

K R I T I K
K R I T I K K R I T I K I M P R E
ADVOCATO EVOKATIVE S S I O N I
RY S

Memberikan Bersifat Merekonstruksi


apresiasi, menggugah rasa, kesannya (impression)
bersifat membela (advocat) mengajak agar dgn menggunakan
dapat merasakan media bangunan,
yg dirasakan (to mengandung candaan /
evoke) bersifat provokatif
A. ADVOCATORY

Bentuk kritiknya lebih kepada sekedar anjuran, isi kritik tidak


mengarah pada upaya untuk memandang rendah karya orang lain, justru
membela. Kritikus mencoba menyajikan satu arah topik yang dipandang
perlu untuk diperhatikan secara bersama tentang bangunan. Kritik ini
tercurah untuk mengangkat apresiasi pengamat. Biasanya dengan
cara mengubah metafora ketika memberikan gambaran apresiasinya.
Contoh 1:

Kritik Pierre Burton demi Pelestarian Toronto’s Unian Station, melalui esai
berjudul “A Feeling, An Echo”, yang secara eksplisit (tidak langsung)
memberikan penggambaran metafora ‘building as setting’, bukan ‘building
as shelter’. Mengkategorikan tempat stasiun tersebut sebagai tempat
(setting) berlangsungnya berbagai setting kehidupan. Deskripsi yang ia
berikan, menyatakan Toronto’s Unian Station memiliki ‘aura tertentu’,
yaitu ‘something like a home’.

Berton menceritakan kisah yang menggambarkan peran stasiun dalam


kehidupan perkotaan dan bagaimana stasiun tersebut telah menjadi
kebanggaan masyarakat dan negaranya. Pandangannya atas kehadiran
Unian Station “as a setting which echoes with fifty years of human dramas”,
menandai sense of place yang dimiliki stasiun tersebut.
Kutipan dalam “A Feeling, An Echo” karya Pierre Burton

'impecunious young Torontonians, lacking a front parlour or a secluded doorstep,


mingled with the swirling crowds of well-wishers and, quite unremarked,
smooched shamelessly in public, moving from platform to platform to make their
spurious goodbyes. …

…. Hungry families boarded trains headed fo the west and what they
hoped was a new life. One mother with four children, including a baby in
arms, left Toronto for Alberta with just three loaves of bread, a few
apples, and very little else. Fortunately theTravellers’ Aid spotted her …

Notes from theTravellers‘ Aid Society reported:


There was a woman whose nerves gave way after she bade goodbye to
her sailor son. There were two boys from Northern Ontario who arrived
destitute in a city where rooms were at a premium and who were put up
at the Fred Victor Mission….’
Two young
travellers,
Toronto
Union
Station
Contoh 2:

Kritik Max Lock yang menyatakan : Architecture is ‘frozen music’,


dengan men-juxtoposisi-kan / menyandingkan partitur musik
Chopin’s F Minor dengan bangunan the Doge’s Palace, Venice

‘ The spacing of columns, walls, lintels, forms the rhythm of architecture as


time does in music. The variations of colour, light and shade, of depth and
projection in a building are represented in music in various tone values. The
contrasts and changes in texture which give interest to architectural form are
to be found also in music as, for example, in the degrees of difference
between smooth and ‘polished’ legato playing, the more ‘rusticated; half-
staccato, and we might say the spiked surface of the pizzicato. I find myself
often equating the ‘fatness’ of a note with the thickness of a column,
harmony with structure and melody with silhouette and outline ….’
the Doge’s Palace, Venice
• Kritik advokasi adalah kritik arsitektur dimana si kritikus
melihat sisi baik dan unik dari bangunan yang dia kritik,
dan menurut pandang si pengkritik sisi baik ini yang
menjadikan bangunan ini special one, dan apabila sisi
baik ini tidak ada, maka tidak akan terlihat special
bangunan ini. Biasanya bersifat subjektif, judgement,
pembelaan.
• Kritik Advokatif adalah kritik yang membela,
memposisikan diri seolah-olah kita adalah arsitek
tersebut. Kritik ini adalah kritik dalam bentuk
pembelaan dan mencoba mengarahkan pada suatu
topik yang dipandang perlu. Kritikus juga membantu
dalam melihat manfaat yang telah dihasilkan oleh
arsitek, sehingga dapat membalikkan dari objek
bangunan yang sangat menjemukan menjadi bangunan
yang mempesona.
Contoh: Penggambaran Arsitektur Nusantara dengan analogi Perahu
oleh Anas Hidayat
B. EVOCATIVE

Kritik Evokatif adalah kritik yang membangkitkan rasa,


menggugah pemahaman intelektual atas makna yang dikandung
pada suatu bangunan. Sehingga kritik ini bukan tentang apa yang
benar atau salah (yang menjadikan kritik ini berbeda dengan kritik
normatif), melainkan pengungkapan pengalaman serta perasaan
pribadi dan mengajak yang lain untuk dapat merasakan hal yang
sama. Metode ini bisa disampaikan dalam bentuk naratif (tulisan)
dan fotografis (gambar).
Contoh 1:
Narasi penggambaran the London Underground oleh Peter Green (1974)
yang diperumpamakan atau dimetaforakan seperti usus (yang bau dan
panjang)
‘I went down into your intestines, London, through
your mouth, through your dirty lips, cracked tile,
patched tarmac, down endless escalators, trundling
in the half-light; strap-hanging in acheing
compartments, strap-hanging across a city, across a
continent, strap hanging, balancing, reading single-
handed giant newspapers, breathing again the ten
times breathed air. I travelled into a dream of
nausea, cheek by unshaven cheek, thoughtlessly
through thoughtless tunnels, dancing in crammed,
plush-seated, linear ballrooms; involuntary partners
in awkward corridors, between luggage and
umbrellas. To a strange, unrhythmic music, silent,
lighted trains glanced by: underground tangents,
swaying together beneath rivers, house, roads,
railway lines, down towards the middle of. ..’
Contoh 2:
Dengan mengintensifikasikan gambar (misalnya dipotret dengan lensa
tele yg bisa memotret jarah jauh terlihat dekat, atau dengan lensa makro)
untuk membangkitkan amarah melawan pengrusakan vista lanskap akibat
kehadiran papan iklan yang terlalu banyak
C. IMPRESSIONISTIC

Kritik impresionistik merupakan kritik yang sangat


personal tentang impresinya atas sebuah karya, tanpa
perlu dievaluasi berdasarkan standar atau bahkan tidak
perlu dianggap berguna. Karena sifatnya yang subyektif
dan tanpa didukung standar, dapat mengganggu upaya
menjadikan kritik sebagai bagian dari proses evaluasi demi
perbaikan karya-karya selanjutnya. Kritik impresionistik
menghasilkan image yang provokatif, sehingga dapat
menimbulkan bias, sehingga sulit untuk memberikan
analisis yang lebih obyektif.
Kritik Impresionistik dapat berbentuk :

Verbal Discourse : Narasi verbal puisi atau prosa


Calligramme : Paduan kata yang membentuk silhouette
(bayangan hitam); tulisan yang ditata
sedemikian rupa shg membentuk gambar
tertentu
Painting : Lukisan
Photo image : Imagi foto
Modification of Building : Modifikasi bangunan
Cartoon : Focus pada bagian bangunan sebagai lelucon
CALIGRAM FOTO

BUILDING MODIFICATION CARTOON


Karakteristik Kritik Impressionistik
1. Menggugah imaji atas suatu fisik lingkungan dan/atau bangunan
menjadi lebih nampak dan mudah diingat (memorable).
2. Dengan cepat membuat pengamat menduga-duga sesuatu yang lain
lebih dari sekadar sebuah bangunan fisik.
3. Dengan cepat menggiring pengamat untuk melihat suatu karya dari
sudut pandang yang berbeda (menimbulkan bias)
4. Kontennya bisa provokatif, mengandung parodi atau candaan
Dengan mengintensifikasikan atau melebih-lebihkan gambar, seolah memperlihatkan
adegan ada yang mencoba menginvasi teritori (seperti kehadiran pesawat alien datang
menginvasi bumi), padahal itu bangunan Gran Hotel Lisboa Macau
Bentuk sebenarnya dari bangunan Gran Hotel Lisboa Macau
JANGAN LUPA, MINGGU DEPAN PENGUMPULAN
TUGAS 1: KRITIK INTERPRETATIVE ...

Dikerjakan secara
individu!

Anda mungkin juga menyukai