Anda di halaman 1dari 20

MODUL AJAR SEJARAH

PENGANTAR ILMU SEJARAH

DISUSUN OLEH

ASTRI SUKMA DEWI, S.Pd

SMAN 3 SOLOK
PENGANTAR ILMU SEJARAH

1. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul Ajar
Penyusun : Astri Sukma Dewi, S.Pd
Sekolah : SMAN 3 SOLOK
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Jenjang sekola : SMA
Kelas : X
Alokasi Waktu : 12 JP

B. Kompetensi Awal
Peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar ilmu sejarah
C. Profil Pelajar Pancasila
1. Bernalar kritis
2. kreatif
D. Sarana dan Prasarana
1. Sarana:
Laptop, infocus, white board, speaker, layar monitor. HP Android
2. Prasarana:
- Modul Ajar, Video, Buku Paket Sejarah Indonesia, Lembar Soal. LKPD
E. Target Peserta Didik
1. Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu
gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman
materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir arus tinggi , dan memiliki keterampilan
membuat infografis, ppt.
F. Model Pembelajaran yang Digunakan
Tatap Muka

2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu :
• Mengetahui beberapa konsep tentang ilmu sejarah dan manfaat belajar ilmu sejarah.
• Menjelaskan tentang sejumlah konsep ilmu sejarah, dapat menguraikan tentang
berbagai peristiwa bersejarah, serta pengaruhnya bagi kehidupan masyarakat.
• Menggunakan konsep yang dipelajari sebagai salah satu cara untuk melakukan
pengamatan dan mengidentifikasi berbagai peristiwa bersejarah.
• Menganalisis berbagai fenomena sejarah dalam kehidupan seharihari dari konsep
dan teori yang telah dipelajari.
• Mengevaluasi berbagai sumber sejarah.
• Menyusun laporan tugas peristiwa sejarah diri sendiri.
• Menunjukkan sikap dan pandangan yang mencintai bangsa Indonesia, sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila
B. Pemahaman Bermakna
Melakukan apersepsi, mengingatkan kembali topik-topik sejarah yang pernah
dipelajari oleh peserta didik, guru mendorong dan menstimulus dengan berbagai
pertanyaan kepada peserta didik tentang berbagai peristiwa bersejarah dan tokoh
sejarah.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Menurut anda apa arti sejarah?
2. Bagaimana keterkaitan manusia, ruang dan waktu?
3. Mengapa kita perlu belajar sejarah?
D. Persiapan Pembelajaran
1. Menyiapkan dan memeriksa kembali alat dan bahan yang akan digunakan
2. Menyiapkan dan memeriksa kembali lingkungan belajar
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2x45 menit)
Materi : Konsep Ilmu Sejarah
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
 Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa sebagai bentuk syukur 10 menit
telah diberikan kesehatan dan kesempatan untuk belajar.
 Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran sehingga siap belajar.
Terkait dengan hal ini, guru dan peserta didik dapat membuat kesepakatan
untuk menjaga lingkungan belajar yang kondusif. Sebaiknya kegiatan ini
dilakukan melalui diskusi kelas dengan membuat rencana aksi bersama.
 Guru dan peserta didik membuat kontrak belajar sebagai kesepakatan untuk
membangun budaya belajar kondusif dan kolaboratif. Kontrak belajar
hendaknya disajikan dalam bentuk poster atau tulisan yang dipajang di kelas
serta ditulis oleh peserta didik di buku tulis sebagai pengingat agar masing-
masing pihak senantiasa menjalankan kontrak belajar dengan baik.

Kegiatan Inti 65 menit


 Guru menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan ilmu sejarah secara
singkat termasuk peristiwa bersejarah yang dipelajari dalam sejarah.
 Guru menanyakan ke siswa tentang konsep sejarah.
 Guru mendorong siswa menyampaikan konsep sejarah sesuai dengan
bahasa peserta didik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa
tentang konsep sejarah, ilmu sejarah, peristiwa bersejarah, tokoh sejarah
dan lain-lain (memahami pengetahuan awal/ prerequisite knowledge).
 Guru memandu siswa menuliskan atau menyampaikan pendapat mereka
tentang konsep sejarah. Tahap ini penting untuk memahami miskonsepsi
tentang pemahaman siswa akan kajian ilmu sejarah.
 Guru memandu siswa bahwa belajar ilmu sejarah sangat dekat dan relevan
dengan kehidupan manusia, bahwa masa lalu selalu aktual.
Penutup 15 menit
● Guru memberikan feedback berupa pembahasan seluruh aktivitas
pembelajaran.
● Guru menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya
● Guru mengarahkan peserta didik untuk mengisi lembar refleksi
● Guru mengucapkan salam penutup

Pertemuan 2 (2x45 menit)


Materi : Peristiwa Sejarah
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
● Guru mempersiapkan fisik, mental dan lingkungan peserta didik 10 menit
untuk memulai pembelajaran
● Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa dan
mengaji sebelum pembelajaran dimulai
● Guru menyapa sambil memeriksa kehadiran peserta didik
● Guru mengajak peserta didik untuk mengulas kembali materi-materi
yang telah dipelajari
Kegiatan Inti 65 menit
 Guru menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan ilmu sejarah secara
singkat termasuk peristiwa bersejarah yang dipelajari dalam sejarah.
 Guru menanyakan ke siswa tentang peristiwa sejarah.
 Guru mendorong siswa menyampaikan konsep sejarah sesuai dengan
bahasa peserta didik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa
tentang peristiwa sejarah
 Guru memandu siswa menuliskan atau menyampaikan pendapat mereka
tentang peristiwa sejarah Tahap ini penting untuk memahami miskonsepsi
tentang pemahaman siswa akan kajian ilmu sejarah.
 Guru memandu siswa bahwa belajar ilmu sejarah sangat dekat dan relevan
dengan kehidupan manusia, bahwa masa lalu selalu aktual.

Penutup 15 menit
● Guru memberikan feedback berupa pembahasan seluruh aktivitas
pembelajaran.
● Guru menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya
● Guru mengarahkan peserta didik untuk mengisi lembar refleksi
● Guru mengucapkan salam penutup

Pertemuan 3
Materi : Penelitian dan Metode Sejara
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
● Guru mempersiapkan fisik, mental dan lingkungan peserta didik 10 menit
untuk memulai pembelajaran
● Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa dan
mengaji sebelum pembelajaran dimulai
● Guru menyapa sambil memeriksa kehadiran peserta didik
● Guru mengajak peserta didik untuk mengulas kembali materi-materi
yang telah dipelajari
Kegiatan Inti 65 menit
 Guru menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan ilmu sejarah secara
singkat termasuk peristiwa bersejarah yang dipelajari dalam sejarah.
 Guru menanyakan ke siswa tentang penelitian sejarah
 Guru mendorong siswa menyampaikan konsep penelitian sejarah
 Guru memandu siswa menuliskan atau menyampaikan pendapat mereka
tentang penelitian sejarah. Tahap ini penting untuk memahami miskonsepsi
tentang pemahaman siswa akan kajian ilmu sejarah.
 Guru memandu siswa bahwa belajar ilmu sejarah sangat dekat dan relevan
dengan kehidupan manusia, bahwa masa lalu selalu aktual.

Penutup 15 menit
● Guru memberikan feedback berupa pembahasan seluruh aktivitas
pembelajaran.
● Guru menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya
● Guru mengarahkan peserta didik untuk mengisi lembar refleksi
● Guru mengucapkan salam penutup

Pertemuan 4
Materi: penelitian sejarah
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
● Guru mempersiapkan fisik, mental dan lingkungan peserta didik 10 menit
untuk memulai pembelajaran
● Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa dan
mengaji sebelum pembelajaran dimulai
● Guru menyapa sambil memeriksa kehadiran peserta didik
● Guru mengajak peserta didik untuk mengulas kembali materi-materi
yang telah dipelajari
Kegiatan Inti 65 menit
 Guru menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan ilmu sejarah secara
singkat termasuk peristiwa bersejarah yang dipelajari dalam sejarah.
 Guru menanyakan ke siswa tentang penelitian sejarah
 Guru mendorong siswa menyampaikan konsep penelitian sejarah
 Guru memandu siswa menuliskan atau menyampaikan pendapat mereka
tentang penelitian sejarah. Tahap ini penting untuk memahami miskonsepsi
tentang pemahaman siswa akan kajian ilmu sejarah.
 Guru memandu siswa bahwa belajar ilmu sejarah sangat dekat dan relevan
dengan kehidupan manusia, bahwa masa lalu selalu aktual.

Penutup 15 menit
● Guru memberikan feedback berupa pembahasan seluruh aktivitas
pembelajaran.
● Guru menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya
● Guru mengarahkan peserta didik untuk mengisi lembar refleksi
● Guru mengucapkan salam penutup

Pertemuan 5
Materi : Perkembangan Penulisan Sejarah
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
● Guru mempersiapkan fisik, mental dan lingkungan peserta didik 10 menit
untuk memulai pembelajaran
● Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa dan
mengaji sebelum pembelajaran dimulai
● Guru menyapa sambil memeriksa kehadiran peserta didik
● Guru mengajak peserta didik untuk mengulas kembali materi-materi
yang telah dipelajari
Kegiatan Inti 65 menit
 Guru menjelaskan tentang perkembangan penulisan sejarah
 Guru menanyakan ke siswa tentang penulisan sejarah
 Guru mendorong siswa menyampaikan perkembangan penulisan sejarah
 Guru memandu siswa menuliskan atau menyampaikan pendapat mereka
tentang perkembangan penulisan sejarah. Tahap ini penting untuk
memahami miskonsepsi tentang pemahaman siswa akan kajian ilmu
sejarah.
 Guru memandu siswa bahwa belajar ilmu sejarah sangat dekat dan relevan
dengan kehidupan manusia, bahwa masa lalu selalu aktual.

Penutup 15 menit
● Guru memberikan feedback berupa pembahasan seluruh aktivitas
pembelajaran.
● Guru menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya
● Guru mengarahkan peserta didik untuk mengisi lembar refleksi
● Guru mengucapkan salam penutup

F. Refleksi
Lembar Refleksi Guru
No. Refleksi Penjelasan

1) Persentase Persentase keterlaksanaan : .... %


keterlaksanaan Keterangan :
rancangan kegiatan
pembelajaran (%)

2) Kendala yang
dihadapi selama
kegiatan
pembelajaran
3) Catatan perbaikan
untuk mengatasi
kendala pada
kegiatan
pembelajaran
berikutnya

4) Peserta didik yang 1) Nama :


mengalami kesulitan Uraian Kesulitan :
2) Nama :
Uraian Kesulitan :
3) dst.

5) Catatan positif 1) Nama :


peserta didik Catatan Positif :
2) Nama :
Catatan Positif :
3) dst.

6) Catatan lainnya
G. Asesmen
A. Asesemen Diagnostik
1. Diagnostik Kognitif (20% (2 tingkat dibawah level), 60% (1 tingkat dibawah level),
20% (level setara)
Pertemuan 1
1. Syajaratun berasal dari bahasa ….
A. Arab
B. Yunani
C. Romawi
D. Indonesia
E. Melayu
2. Sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti, tetapi bergerak
seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia.
Pernyataan tersebut adalah pengertian sejarah menurut ….
A. Thomas Carlyle
B. Ibnu Khaldun
C. Aristotels
D. Herodotus
E. Plato
3. Tiga unsur penting dalam sejarah adalah ….
A. Manusia, ruang, dan tempat
B. Manusia, ruang, dan waktu
C. Ruang, tempat, dan waktu
D. Manusia, pelaku, dan tempat
E. Manusia, tempat dan ruang
4. Peran manusia dalam peristiwa sejarah adalah ….
A. Manusia merupakan penggerak sejarah
B. Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia
C. Manusia selalu mengalami perubahan dalam kehidupannya
D. Sejarah selalu membahas kehidupan manusia dan lingkungannya
E. Sesuatu dapat dikatakan sebagai sejarah jika terdapat saksi dan bukti
5. Waktu menjadi unsur penting dalam sejarah karena ….
A. Sejarah manusia berlangsung dalam waktu tertentu
B. Hanya manusia yang memiliki unsur dan konsep waktu
C. Waktu menentukan bekerjanya akal budi dan kesadaran
D. Waktu menjadi penentu utama perjalanan hidup manusia
E. Manusia membutuhkan waktu untuk menciptakan sejarah
Pertemuan 2
1. Masa pendudukan Jepang di Indonesia terbilang singkat dari tahun 1942 sampai
1945. Namun, dampak yang ditimbukan pemerintahan Jepang terhadap bangsa
Indonesia sangat besar, baik di bidang ekonomi, politik, social, maupun budaya.
Contohnya, Jepang memperkenalkan program tonarigumi, yaitu suatu system
pemerintahan tingkat bawah atau dasar. System ini bertujuan melakukan pengawasan
terhdap aktivitas masyarakat di desa-desa. Hingga kini, system terserbut masih
berlaku dan lebih dikenal dengan rukun tetangga.
Berdasarkan informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa sejarah ….
A. Hanya menampilkan peristiwa-peristiwa besar
B. Ilmu yang dapat disimpulkan
C. Peristiwa yang dapat dibentuk sesuai keinginan penguasa
D. Terdapat tokoh-tokoh yang berpengaruh
E. Peristiwa pada masa lalu yang saling berkaitan dan memengaruhi masa
berikutnya
2. Kita mempelajari sejarah terutama karena sejarah ….
A. Mengandung pelajaran berharga
B. Mengajarkan perbedaan antara ilmu pengetahuan
C. Membuat kita mengetahui kehidupan manusia pada masa lampau
D. Diamanatkan dan diwajibkan dalam kurikulum pendidikan nasional
E. Membuat kita mengenal perjalanan sebuah bangsa atau kebudayaan
3. Hal yang bukan merupakan manfaat mempelajari sejarah adalah ….
A. Lebih mengenal perkembangan bangsa sendiri
B. Membuat berpikir kritis dan subjektif
C. Sebagai panduan moral dan politik
D. Meningkatkan rasa nasionalisme
E. Memperkokoh identitas bangsa
4. Sejarah dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda yang salah satunya didapat
dengan mnegunjungi candi Borobudur. Candi Borodubur membuktikan bahwa
masyarakat Indonesia ….
A. Memiliki pengetahuan yang tinggi berkat bantuan india
B. Mempunyai peradaban yang maju
C. Mempunyai jiwa seni yang tinggi
D. Menganut ajaran hindu budha
E. Mendapat pengaruh Mesir
5. Pernyataan A: pemerintah Hindia Belanda menerapkan system politik etis di bidang
pendidikan untuk memenuhi kebutuhan administrasi pegawai dengan gaji murah
Pernyataan B: pemerintah Jepang menerapkan system pendidikan dengan focus
utama adalah pendidikan di kalangan pemuda
Berdasarkan dua pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa ….
A. Pendidikan adalah alat yang paling sering digunakan para penjajah untuk
memanfaatkan potensi manusia di negeri jajahannya
B. Pendidikan Indonesia sejak awal lemunculannya didasarkan pada satu
kepentingan penguasa
C. Terjadi sebuah perubahan system pendidikan sesuai dengan kebutuhan dari
negeri penjajah
D. Pendidikan yang diterapkan kedua bangsa penjajah tidak memiliki tujuan yang
jelas
E. Campur tangan pemerintah berpengaruh pada hasil dari pendidikan
Pertemuan 3
1. Proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun dan sistematis merupakan
pengertian dari ….
A. Penelitian
B. Penulisan
C. Metode
D. Metodologi
E. Peristiwa
2. Proses mengkaji secara sistematis suatu peristiwa masa lalu dalam rangka
mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam serta makna dari
peristiwa itu merupakan pengertian dari ….
A. Metode
B. Metodologi
C. Penelitian
D. Penulisan
E. Peristiwa
3. Berikut ini yang merupakan langkah-langkah dalam penelitian sejarah adalah ….
A. Heuristik – kritik – pemilihan topic – interpretasi – historiografi
B. Pemilihan topic – kritik – heuristic – interpretasi – historiografi
C. Pemilihan topic – interpretasi – heuristic – kritik – historiografi
D. Historiografi – pemilihan topic – heuristic – kritik – interpretasi
E. Interpretasi – historiografi – pemilihan topic – heuristic – kritik
4. Sumber sejarah berdasarkan sifatnya adalah ….
A. Sumber tertulis
B. Sumber lisan
C. Tradisi lisan
D. Sumber primer
E. Artefak
5. Berikut ini yang bukan merupakan konsep dasar dari penelitian sejarah adalah ….
A. Dilakukan secara sistematis
B. Peneliti menguji orisinalitas laporan dari peneliti lain
C. Berupaya mencari makna dari peristiwa masa lalu
D. Dalam prosesnya ada tafsiran terhadap fakta-fakta yang diperoleh
E. Bertujuan menyingkap fakta, tanggal dan urutan peristiwa
Pertemuan 4
1. Tuliskan 3 ciri historiografi tradisional
2. Tuliskan jenis karya yang dapat dikategorikan sebagai historiografi tradisional
Pertemuan 5
1. Tuliskan focus utama historiografi colonial
2. Tuliskan ciri historiografi modern

Pertemuan 6: Tes
1. Melalui berpikir diakronik, kita belajar untuk menganalisis sesuatu dari waktu ke
waktu. Tujuan berpikir diakronik adalah ….
A. Melihat perubahan yang terjadi dalam proses perkembangan peristiwa sejarah
B. Mengelompokan berbagai peristiwa sejarah
C. Mencari kebenaran suatu peristiwa sejarah
D. Menghindari ankronisme sejarah
E. Menyeleksi berbagai peristiwa
2. Metode penelitian sejarah memiliki langkah-langkah yang harus ditempuh peneliti
hingga menghasilkan karya tulis sejarah. Namun, sebelum memulai langkah-langkah
penelitian ini, seseorang terlebih dahulu harus ….
A. Menentukan topic dan tema penelitian
B. Mendata semua sumber yang akan digunakan
C. Melakukan survey ke semua situs sejarah
D. Menentukan rencana penelitian
E. Menghitung dan menentukan anggaran penelitian
3. Kelebihan penggunaan sejarah lisan sebagai sumber sejarah adalah keterangan yang
diperoleh ….
A. Bergantung pada kemampuan akademis seseorang
B. Bergantung pada kemampuan akademik seseorang untuk mengingat suatu
peristiwa
C. Bersifat demokratis dan berlangsung dua arah
D. Bersifat demoratis dan monolog
E. Bersifat partisipatif dan otoritatif
4. Tahap interpretasi merupakan tahapan ketika semua data yang telah diuji
kebenarannya akan dilakukan penafsiran oleh sejarawan. Proses ini sering kali
menimbulkan subjektivitas sehingga harus diupayakan agar tetap objektif melalui
dua cara, yaitu ….
A. Analisis dan sintesis
B. Sintesis dan fungsional
C. Fungsional dan analisis
D. Sintesis dan generalisasi
E. Analisis dan generalisasi
5. Historiografi colonial merupakan penulisan sejarah yang bersifat Belanda-sentris,
artinya ….
A. Penulisannya dilakukan oleh orang-orang Belanda
B. Historiografi tersebut hanya digunakan di negeri Belanda
C. Sumber penulisannya berasal dari sumber di Negara Belanda
D. Berisi tentang bantuan bangsa Belanda untuk membebaskan Indonesia dari
penjajahan
E. Mengisahkan aktivitas tentang orang-orang Belanda atau pemerintah Belanda di
Indonesia

F. Asesmen Non Kognitif


Rubric Penilaian Presentasi
Kriteria Penilaian
Indikator
No. Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Penilaian
(1 poin) (2 poin) (3 poin) (4 poin)
1 Sistematika Materi Materi Materi Materi presentasi
Presentasi presentasi presentasi presentasi diajukan secara
diajukan diajukan diajukan runtut dan
secara tidak secara kurang secara runtut sistematis
runtut dan runtut dan tetapi kurang
tidak tidak sistematis sistematis
sistematis
2 Penggunaa Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan
n bahasa bahasa yang bahasa yang bahasa yang bahasa yang baik,
baik, kurang baik, kurang baik, baku, baku dan
baku, dan
baku, dan tetapi kurang
tidak terstruktur
terstruktur terstruktur
terstruktur
3 Kejelasan Artikulasi Artikulasi jelas,
Artikulasi Artikulasi jelas,
menyampai kurang jelas, suara terdengar,
kurang jelas, suara
kan suara tidak bertele-tele
suara tidak terdengar,
terdengar,
terdengar, tetapi bertele-
tidak bertele-
bertele-tele tele
tele
4 Komunikatif lebih banyak
lebih banyak menatap audiens
lebih banyak menatap saat menjelaskan
Membaca menatap audiens saat dari pada catatan,
catatan catatan saat menjelaskan dan menggunakan
sepanjang menjelaskan dari pada gestur yang
menjelaskan dari pada catatan, tanpa membuat audiens
audiens ada gestur memperhatikan
tubuh
5 Kebenaran
Konsep
Menjelaskan 1 Menjelaskan 2 Menjelaskan 3 Menjelaskan
dari 4 konsep dari 4 konsep dari 4 konsep seluruh konsep
esensial esensial esensial esensial dengan
dengan benar dengan benar dengan benar benar

H. Pengayaan dan Remedial


a. Aktivitas Pengayaan
● Alternatif 1 : Peserta didik membuat karya (dapat berupa tulisan, poster, dll) tentang
konsep ilmu sejarah

b. Aktivitas Remedial
● Alternatif 1 : Peserta didik diberikan kesempatan membuat perbaikan pada jawaban-
jawaban yang masih salah serta penjelasannya
● Alternatif 2 : Peserta didik dapat membuat karya, berupa poster, artikel, komik,
video, serta karya lainnya yang berisi penjelasan mengenai sub materi tentang yang
masih belum tuntas

Mengetahui : Solok, Mei 2023


Kepala, Guru Mapel,

Eli Irmanita, S.Pd Astri Sukma Dewi, S.Pd


NIP. 19630805 198703 2 004 NIP.-

MATERI PEMBELAJARAN
A. KONSEP DASAR ILMU SEJARAH
1. Pengertian Sejarah
Secara etimologis, kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajaratun yang berarti
“pohon”. Benuk pohon ini kemudian dihubungkan dengan skema dari silsilah
keluarga raja dari dinasti tertentu. Adapun Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
memberikan defenisi sejarah sebagai berikut.
1) Asal usul, keturunan, atau silsilah
2) Kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat;
tambo
3) Pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi
dalam masa lampau

Pengertian sejarah menurut beberapa tokoh adalah sebagai berikut.


1) Herodotus
Sejarah bukan berkembang dan bergerak lurus ke depan dengan tujuan yang pasti,
melainkan bergerak melingkar, yang tinggi dan rendahnya lingkaran disebebkan
oleh keadaan manusia itu sendiri
2) R. G. Collingwood
Sejarah sebagai penyelidikan tentang hal-hal yang telah dilakukan manusia pada
masa lampau
3) Sartono Kartodirdjo
Sejarah pada hakikatnya dibatasi oleh dua hal, yaitu sejarah dalam arti objektif
dan sejarah dalam arti subjektif. Sejarah objektif menunjukan kejadian atau
peristiwa itu sendiri. Adapun sejarah subjektif dipengaruhi oleh emosi dan pikiran
sejarawan atau penulis sejarah tentang suatu peristiwa.
4) R. Mohammad Ali
Sejarah adalah keseluruhan perubahan, kejadian, peristiwa, dan kenyataan yang
memang benar-benar terjadi disekitar kita.
2. Manfaat Belajar Sejarah
Menurut Nugroho Notosusanto, manfaat belajar sejarah dapat dibagi menjadi empat,
yakni
a) Edukatif
Seperti kata Cicero, sejarah adalah guru kehidupan (Historia Magistra Vitae).
Selain sebagai sumber pengetahuan, sejarah dapat mengajarkan generasi muda
hal-hal yang baik dan buruk, antagonis dan protagonist, nilai kepahlawanan, dan
sebagainya.
b) Inspiratif
Guna inspiratif salah satunya adalah meningkatkan semangat generasi muda
untuk terus maju. Pendidikan moral didapat terutama ketika mempelajari kejayaan
bangsa Indonesia pada periode Hindu Budha dan islam. Hal ini dapat memberikan
pengetahuan kepada generasi muda bahwa sejak dahulu bangsa Indonesia adalah
bangsa yang besar dan maju.
c) Rekreatif
Mempelajari sejarah dapat memberikan kesenangan seperti sedang berekreasi
secara mandiri. Membaca kisah-kisah sejarah seakan mengajak kita bertualang
melewati batas ruang dan waktu. Begitu pula dengan mengunjungi berbagai
lokasi bersejarah, seperti berkunjung ke candi-candi dan museum-museum. Kita
dapat menyaksikan hasil karya luar biasa dari masa lampau.
d) Instruktif
Guna instruktif dalam sejarah muncul dalam proses penyampaian suatu ilmu
pengetahuan. Contohnya, pada saat diterapkannya system ekonomi liberal atau
politik pintu terbuka pada 1870, telah terjadi masalah social dan kependudukan.
Salah satunya muncul banyak koeli yang menderita akibat system kerja yang
tidak manusiawi. Penderitaan sebagai koeli menyebabkan banyak di antara
mereka yang melarikan diri dari perkebunan, sakit, hingga meninggal.

3. Manusia Sebagai Subjek dan Objek Sejarah


Manusia menjadi penggerak sejarah atau peristiwa hidupnya dalam rangka
mewujudkan perubahan atau kemajuan yang dicita-citakan. Perannya dalam peristiwa
sejarah layaknya pemeran utama dalam drama. Dengan kata lain, sejarah adalah
sejarahnya manusia.
Dalam ilmu sejarah, manusia menempati posisi sebagai subjek dan objek kajian. Hal
ini karena manusia dengan seluruh gagasan dan tindakannya merupakan penggerak
sejarah yang membawa perubahan bagi masyarakat.

4. Peristiwa Sejarah dalam Ruang Lingkup Lokal, Nasional, dan Global


Proses perjuangan manusia menuju kemajuan dan perwujudan maksimal potensinya.
Proses tersebut berlangsung atau berjalan secara dinamis dalam ruang dan waktu.
Hubungan manusia, ruang dan waktu tidak dapat dipisahkan. Setiap peristiwa sejarah
(event) yang dialami manusia pada masa lampau berlangsung dalam ruang (space)
dan waktu (time) tertentu.
Tidak ada peristiwa yang berlangsung tanpa medium ruang. Dimensi ruang yang
dimaksud merujuk pada tempat. Segala peristiwa terjadi di dunia berlangsung dalam
ruang atau wilayah tertentu. Dengan adanya dimensi ruang tersebut, situasi dan
kondisi dari suatu peristiwa menjadi dapat dijelaskan. Adanya dimensi ruang
membuat pemahaman kita tentang peristiwa sejarah menjadi nyata. Selain itu,
memungkinkan orang membuat kategorisasi peristiwa sejarah berdasarkan tempat,
seperti sejarah local, sejarah daerah, sejarah nasional, sejarah wilayah, sejarah
kawasan, dan sejarah global atau dunia.

5. Sejarah dalam Dimensi Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan
Perjalanan hidup manusia tidak dapat dilepaskan dari waktu. Lebih daripada itu,
dalam sejarah, masa lampau itu bukan merupakan suatu masa yang final, berhenti,
ataupun tertutup, melainkan terus berproses memengaruhi masa kini dan masa depan.
Masa lampau dalam hal ini bukanlah keadaan atau peristiwanya, melainkan
kearifannya.
6. Sejarah dari Aspek Perkembangan, Perubahan, Keberlanjutan, dan
keberulangan
Menurut Kuntowijoyo, konsep waktu dalam sejarah mencakup empat hal, yaitu
perkembangan, kesinambungan atau keberlanjutan, pengulangan, dan perubahan.
a) Perkembangan, dalam hal perkembangan, sejarah akan melihat dan mencatat
peristiwa yang menunjukan terjadinya perubahan dalam masyarakat dari satu
bentuk ke bentuk yang lebih kompleks. Salah satu contoh dari perubahan tersebut
terlihat dari penggunaan kapak pada masa praaksara.
b) Kesinambungan atau keberlanjutan, adalah suatu kondisi yang terkadang tidak
melahirkan kondisi baru, tetapi tetap diwariskan atau diteruskan karena dianggap
baik oleh suatu masyarakat. Dengan kata lain, kondisi tersebut, misalnya praktik
social tertentu, menunjukan terjadinya kesinambungan (kontinuitas)
c) Pengulangan, adalah fenomena yang pernah terjadi sebelumnya terulang kembali
pada masa sesudahnya atau masa sekarang. Jadi, pengulangan bukan berarti
peristiwa yang berulang, melainkan fenomena.
d) Perubahan, adalah ketika masyarakat membentuk praktik yang baru dan berbeda
sama sekali dengan praktik sebelumnya. Hal itu terjadi karena praktik lama dinilai
tidak memadai lagi (ketinggalan zaman) untuk menunjang kemajuan dan tata
kehidupan.

Perubahan dan keberlanjutan dalam kehidupan manusia


Perubahan adalah peristiwa atau kejadian yang membuat perbedaan. Perubahan dapat
terjadi secara cepat dan lambat. Contoh perubahan yang tejadi secara cepat adalah
peristiwa pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945.
Kejadian tersebut membuat Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 15
Agustus 1945. Perubahan juga dapat terjadi secara lambat. Contohnya, penetapan
politik etis di Hindia Belanda mendorong kebangkitan nasional Indonesia pada awal
abad ke-20
Setiap peristiwa tidak berdiri sendir dan tidak terpisahkan dari peristiwa lain.
Rangkaian peristiwa yang ada merupakan peristiwa yang berkelanjutan. Penerapan
konsep keberlanjutan dapat dilihat dari peran pemuda sebagai penggerak perubahan.
Periodisasi adalah cara untuk menandai perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah.
Periode sejarah ditentukan oleh perubahan penting. Adapun keberlanjytan berfungsi
menghubungkan periode-periode dalam sejarah.
7. Berpikir Diakronis (Kronologis) dan Sinkronis dalam Sejarah
a. Berpikir Diakronik (kronologis dalam sejarah)
Berpikir diakronik mempelajari suaru peristiwa sejarah secara mendalam, tetapi
dengan batas waktu yang lebih panjang.
Ciri-ciri berpikir diakronik
1) Bersifat vertical yaitu menjelaskan tentang suatu peristiwa dari awal hingga
akhir
2) Lebih menekankan pada proses
3) Cakupan kajiannya lebih luas
4) Mengurai pembahasan pada waktu peristiwa dan dengan keterkaitannya
dengan peristiwa lain
5) Terdapat konsep perbandingan, artinyta memiliki sifat historis komparatif
dengan mengkaji antara satu peristiwa dan peristiwa lainnya.

Berpikir diakronik menuntun kita melihat suatu peristiwa sejarah dari waktu ke
waktu. Oleh karena itu, dalam berpikir diakronik, diperlukan konsep kronologi
dan periodisasi.
a) Konsep kronologi, berpikir secara runtut, teratur, dan
berkesinambungan
b) Konsep periodisasi, pengelompokan peristiwa-peristiwa sejarah ke
dalam suatu babak, masa, zaman, atau periode tertentu.
Tujuan disusunnya periodisasi adalah
(a) Membantu mempermudah memahami sejarah
(b) Membantu mengklasifikasikan peristiwa-peristiwa sejarah
(c) Memudahkan dalam menganalisis perkembangan dan perubahan
yang terjadi di setiap periode
(d) Menyederhanakan rangkaian peristiwa sejarah
b. Berpikir Sinkronik dalam Sejarah
Sinkronik merupakan konsep berpikir sejarah yang mempelajari struktur waktu
peristiwa sejarah dalam waktu atau masa tertentu.
Ciri-ciri sinkronik dalam mempelajari sejarah
1) Mempelajari peristiwa yang terjadi pada masa tertentu
2) Dalam mempelajarinya focus kepada pola-pola gejala dan karakter peristiwa
3) Tidak mempunyai konsep perbandingan
4) Memiliki jangkauan peristiwa yang sempit dan terbatas
5) Mempelajari secara lebih mendalam, tetapi singkat
6) Kajian sistematis
7) Sifatnya horizontal yaitu memanjang dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu

B. Penelitian Sejarah, Penulisan Sejarah (Historiografi), dan Keterkaitan Sejarah


dengan Teori Sosial
1. Penelitian Sejarah
a. Langkah-langkah Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah adalah proses mengkaji secara sistematis, suatu peristiwa masa
lalu dalam rangka mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam
serta makna dari peristiwa itu. Dalam upaya mendapatkan pemahaman dan makna
dari peristiwa masa lalu, sejarawan melakukan apa yang disebut oenelitian
sejarah.
Dalam konteks ilmu sejarah, metode penelitian disebut juga metode sejarah, yaitu
proses menguji dan menganalisis secara kritis sumber sejarah dan peninggalan
masa lampau dalam rangka menghasilkan gambaran yang benar tentang peristiwa
itu. Metode sejarah terdir dari lima langkah, yaitu
1) Pemilihan topic, yaitu proses menentukan peristiwa yang akan dijadikan
sebagai objek penelitian. Dalam sejarah, hendaknya topic yang akan diteliti
bersifat unik, bernilai, kesatuan, orisinal dan praktis
2) Heuristic, yaitu proses pengumpulan data dari berbagai sumber sejarah
3) Kritik dan verifikasi, yaitu proses pemeriksaan makna dan kredibilitas dari
sumber sejarah
4) Interpretasi, yaitu proses menafsirkan keterkaitan makna dari berbagai sumber
yang telah diverifikasi
5) Historiografi, yaitu proses penulisan laporan sejarah atau penulisan sejarah
b. Sumber-sumber Sejarah
1) Pengertian sumber sejarah
Sumber sejarah adalah jejak masa lampau yang berisi informasi tentang masa
lampau. Data adalah informasi yang masih belum diuji kebenarannya. Data
dapat dijadikan sebagai dasar bagi analisis dan interpretasi peneliti.
2) Jenis-jenis sumber sejarah
Berdasarkan sifat dan kedudukannya, sumber sejarah dapat dibagi menjadi
dua jenis, yakni sumber primer dan sumber sekunder.
(1) Sumber primer adalah data utama yang didapatkan langsung dari subjek
dan objek penlitian atau dibuat oleh orang yang menyaksikan (eye-
witness), mendengar (earwitness), atau mengalami langsung peristiwa
tersebut.
(2) Sumber sekunder adalah sumber yang didapat dari orang yang mendengar
peristiwa tersebut dari orang lain.

Berdasarkan bentuknya, sumber sejarah dibagi menjadi tiga jenis, yakni


sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda.
(1) Sumber tertulis adalah bentuk sumber tulisan yang di dalamnya terdapat
informasi sejarah, di antaranya prasasti, naskah, buku, arsip dan Koran
(2) Sumber lisan adalah keterangan-keterangan yang diperoleh dari pelaku
dan saksi-saksi sejarah. Sumber lisan dibagi menjadi dua, yakni sejarah
lisan dan tradisi lisan.. sejarah lisan adalah keterangan langsung dari paa
pelaku atau saksi dari peristiwa sejarah dan sangat erat kaitannya dengan
wawancara dan alat perekam suara. Adapun tradisi lisan adalah tradisi
bercerita mengenai masa lalu yang berkembang di masyarakat.
(3) Sumber benda adalah sumber berbentuk artefak atau hasil-hasil budaya
yang ditemukan di suatu tempat.
2. Historiografi (Penulisan Sejarah)
Historiografi merupakan tahap akhir dari langkah-langkah penelitian, yaitu penulisan
sejarah. Dalam tahap ini, ketajaman analisis penulis sangat penting dan harus
ditunjang oleh keluasan wawasan dan kemampuan komparatif. Secara singkat,
historiografi mencakup latar belakang atau konteks peristiwa, analisis sebab akibat,
dan uraian mendalam dari hasil penelitian dampak sebab akibat.
Historiografi mempunyai dua model penulisan yaitu sebagai berikut
1) Model deskriptif naratif. Penulisan sejarah hanya berisi narasi kronologis, jadi
model ini hanya bersifat informative. Menurut R. Muhammad Ali, model
penulisan seperti ini peristiwa ditulis secara kronologis tanpa menjelaskan latar
belakang, keterkaitan antar peristiwa, serta hubungan sebab akibatnya.
2) Model deskriptif argumentative. Narasi peristiwa memiliki bobot tambahan yaitu
analisis peristiwa. Analisis berfokus pada hubungan sebab akibat dan menjawab
pertanyaan tentang sejauh mana peristiwa masa lalu tersebut memberikan
kontribusi untuk masa kini dan memprediksi peristiwa yang dapat terjadi pada
masa yang akan datang.

Historiografi terus mengalami perkembangan. Di Indonesia terdapat tida kelompok


perkembangan sejarah Indonesia, yaitu sebagai berikut.
1) Historiografi Tradisional
2) Historiografi Kolonial
3) Historiografi Nasional
4) Historiografi Modern
3. Keterkaiatan Sejarah dengan Teori Sosial
Dewasa ini, minat dalam menggunakan teori-teori socialdi kalangan sejarawan mulai
berkembang. Teori-teori dalam ilmu social memang diperlukan untuk menambah
ketajaman dan bobot analisis dalam penulisan sejarah.

Lembar Kerja Peserta Didik


Tuliskan temuan kalian.
Waktu
Tempat Pihak yang Sumber
Peristiwa/ Kejadian Penting Kejadia
Kejadian Terlibat Sejarah
n

 Setelah menuliskan temuan peristiwa penting dalam hidup kalian, urutkan peristiwa tersebut
berdasarkan waktunya, dari yang paling awal hingga yang paling akhir.
Lalu buatlah linimasa/garis waktu peristiwa penting dalam hidup kalian pada kolom kalian
seperti gambar berikut ini.
Keterangan : Keterangan : Keterangan : Keterangan :

Tahun : Tahun : Tahun : Tahun :


………………. ………………… ………………. ………………..

 Setelah mengerjakan aktivitas tersebut diatas, tuliskan refleksi kalian, hal apa sajakah yang
telah kalian pelajari ?
………………………………………………………………………………………………………
………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………

Anda mungkin juga menyukai