Anda di halaman 1dari 17

KEPUTUSAN

PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA WIDYA BHAKTI INTI (WBI)


Nomor : /AK /B3/KP.WBI/1 /2019
TENTANG
KEBIJAKAN MANAJEMEN PERALATAN KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA WBI,
Menimbang :

a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan Pedoman Manajemen Peralatan


b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu
menetapkan Keputusan Penanggung Jawab Klinik Pratama WBI tentang Kebijakan
Manajemen Peralatan.

Mengingat :

1. Mengingat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Standard Peralatan
Puskesmas.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,
Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri D okter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 54 Tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi
alat kesehatan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan: KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA WIDYA BHAKTI INTI TENTAN
G MANAJEMEN PERALATAN KESEHATAN
Kesatu : Kebijakan Manajemen Peralatan pada Klinik Pratama Widya Bhakti Inti sebagaimana
tercantum dalam Lampiran , merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di: Bandung


Pada tanggal : Januari 2019
PENANGGUNG JAWAB
KLINIK PRATAMA WIDYA BHAKTI INTI,

WICAKSONO

Lampiran: Keputusan Penanggung Jawab Klinik Pratama WBI


Nomor: /AK /B3/KP.WBI/1 /2019
Tentang: Manajemen Peralatan Kesehatan

Kebijakan Manajemen Peralatan Kesehatan


1. Melakukan inventarisasi peralatan klinik.
2. Memisahkan alat yang bersih dan alat yang kotor.
3. Peralatan yang memerlukan sterilisasi.
4. Peralatan yang membutuhkan persyaratan khusus peletakannya.
5. Pemantauan berkala pelaksanaan prosedur pemeliharaan dan sterilisasi instrument.
6. Kontrol peralatan dan perawatan secara rutin untuk peralatan klinis yang digunakan.
7. Penggantian dan perbaikan alat yang rusak.

KEPUTUSAN
PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA WIDYA BHAKTI INTI (WBI)
Nomor : /AK /B3/KP.WBI/1 /2019
TENTANG
PETUGAS PEMANTAU PELAKSANAAN PROSEDUR PEMELIHARAAN
DAN STERILISASI INTRUMEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA WBI,
Menimbang :

a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan dan sterilisasi instrument , maka perlu
dilakukan pemantauan berkala pelaksanaan prosedur pemeliharaan dan sterilisasi
instrumen.
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu
menetapkan Keputusan Penanggung Jawab Klinik Pratama WBI tentang Petugas
Pemantau Pelaksanaan Prosedur Pemeliharaan dan Sterilisasi Instrumen.

Mengingat :

1. Mengingat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Standard Peralatan
Puskesmas.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,
Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri D okter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.

MEMUTUSKAN

Menetapkan: KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA WIDYA BHAKTI INTI


TENTANG PETUGAS PEMANTAU PELAKSANAAN PROSEDUR PEMELIHARAAN DAN STERILISASI
INSTRUMEN.
Kesatu : Menunjuk SdR. Yanyan Suryanudin sebagai Petugas Pemantau. .
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di: Bandung


Pada tanggal : Januari 2019
PENANGGUNG JAWAB
KLINIK PRATAMA WIDYA BHAKTI INTI,

WICAKSONO

KEPUTUSAN
PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA WIDYA BHAKTI INTI (WBI)
Nomor :
/AK /B3/KP.WBI/1 /2019
TENTANG
PENANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN PERALATAN DAN KALIBRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA WBI,
Menimbang :

c. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan peralatan dan kalibrasi.


d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu
menetapkan Keputusan Penanggung Jawab Klinik Pratama WBI tentang Kebijakan
Penanggung Jawab Pengelolaan Peralatan dan Kalibrasi .

Mengingat :

5. Mengingat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Standard Peralatan
Puskesmas.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,
Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri D okter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 54 Tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi
alat kesehatan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan: KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA WIDYA BHAKTI INTI


TENTANG PENANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN PERALATAN DAN KALIBRASI.
Kesatu : Menunjuk Sdr. Muh. Azis sebagai Penanggung Jawab .
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di: Bandung


Pada tanggal : Januari 2019
PENANGGUNG JAWAB
KLINIK PRATAMA WIDYA BHAKTI INTI,

WICAKSONO

KEPUTUSAN
PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA WIDYA BHAKTI INTI (WBI)
Nomor : /AK /B3/KP.WBI/1 /2019
TENTANG
MEMISAHKAN ALAT YANG BERSIH DAN KOTOR, ALAT YANG MEMBUTUHKAN STERILISASI , ALAT
YANG MEMBUTUHKAN PERAWATAN BERKELANJUTAN DAN ALAT YANG MEMBUTUHKAN
PERSYARATAN KHUSUS UNTUK PELETAKANNYA.
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA WBI,
Menimbang :

a. bahwa untuk membantu penyembuhan pasien yang dilayani Klinik Pratama WBI
maka semua peralatan yang akan digunakan, sudah siap pakai. Jika ada peralatan
yang membutuhkan perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai) akan diatur
pengelolaannya. Mencegah terjadinya kerusakan pada alat maka perlu diatur
meknisme penempatan bagi alat-alat yang membutuhkan persyaratan khusus
untuk peletakannya.
b. bahwa untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial dan membantu
penyembuhan pasien yang dilayani di kamar tindakan klinik, harus dikelola secara
baik maka harus diatur mekanisme alat yang perlu disterilisasi.

Mengingat :

1. Mengingat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 432 Tahun 2007 tentang Pedoman
Manajemen Program K3.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,
Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.

MEMUTUSKAN

Menetapkan: KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA WIDYA BHAKTI INTI


TENTANG MEMISAHKAN ALAT YANG BERSIH DAN KOTOR, ALAT YANG MEMBUTUHKAN
PERAWATAN BERKELANJUTAN DAN ALAT YANG MEMBUTUHKAN PERSYARATAN KHUSUS
UNTUK PELETAKANNYA.

Kesatu : Semua peralatan yang membutuhkan tempat perawatan lebih lanjut , wajib dilakukan
perbaikan atau perawatan sebelum digunakan.

Kedua : Semua peralatan yang membutuhkan tempat peletakan khusus wajib di tempatkan
sesuai persyaratan yang telah ditentukan.
Ketiga : Semua alat yang perlu disterilisasi wajib disterilisasi sesuai dengan SOP sebelum
digunakan.

Keempat : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di: Bandung


Pada tanggal : Januari 2019
PENANGGUNG JAWAB
KLINIK PRATAMA WIDYA BHAKTI INTI,

WICAKSONO
MEMISAHKAN ALAT YANG BERSIH DAN
ALAT YANG KOTOR, ALAT YANG
MEMERLUKAN STERILISASI, ALAT YANG
MEMBUTUHKAN PERAWATAN YANG
LEBIH LANJUT

No. Dok : /AK /B3/KP.WBI/1 /2019


No. Revisi : dr. Wicaksono, M.Kes.
SOP Tanggal Terbit : Januari 2019
Halaman :½
KLINIK PRATAMA
WIDYA BHAKTI INTI
1. Pengertian Melaksanakan pemeliharaan alat-alat keperawatan dan alat-alat
kedokteran dengan cara memisahkan , membersihkan ,
mendisinfektan, menyeterilkan dan menyimpannya.
2. Tujuan Memisahkan alat yang bersih dan alat yang kotor, alat yang
memerlukan sterilisasi, alat yang membutuhkan perawatan yang lebih
lanjut harus sesuai SOP.
3. Kebijakan SK Penanggung Jawab Klinik Pratama WBI Nomor: /AK
/B3/KP.WBI/1 Tahun 2019 , tentang Kebijakan Manajemen
Peralatan.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Standard


Peralatan Puskesmas

5. Prosedur/ 1. Petugas mencucui tangan sesuai protap.


Langkah- 2. Petugas menggunakan sarung tangan disposible.
langkah 3. Sesudah pemakaian alat, cuci dengan sabun pada air mengalir,
jika perlu memakai sikat untuk mengangkat kotoran yg sulit
hilang. Kemudian rendam dalam larutan Baycuten (1:9) dalam
baskom selama 10 menit.
4. Petugas mengangkat peralatan dengan memakai sarung
tangan, membilas dengan air mengalir dan mengeringkan
dengan menggunakan lap kering dan bersih.
5. Petugas memisahkan alat yang membutuhkan tindakan
sterilisasi dan alat yang hanya digunakan dalam keadaan
bersih.
6. Petugas menempatkan alat yang kotor dalam wadah tertutup
yang berbahan dasar stainless dengan keadaan tutup terbuka.
7. Petugas melakukan desinfektan pada alat yang tidak
membutuhkan sterilisasi dengan alcohol 70%, kemudian
dicuci dibawah air mengalir , selanjutnya dikeringkan lalu
menempatkan alat tsb pada wadah khusus dan bisa langsung
diletakkan di almari medis.
8. Untuk peralatan yang membutuhkan perawatan khusus,
seperti nebulizer, setelah pemakaian petugas mencuci sungkup
dengan sabun pada air yang mengalir, lalu mengeringkan
dengan lap kering dan dilakukan sterilisasi diletakkan diruang
tempat alat khusus benda yang tidak tahan panas (kain, karet,
bahan yang tidak terbuat dari stainless).
6. Bagan Alir
7. Unit terkait Petugas pelaksana
8. Dokumen terkait
9. Rekaman historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
STERILISASI ALAT

No. Dok : /AK /B3/KP.WBI/1 /2019


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : Januari 2019
Halaman :½
KLINIK PRATAMA
WIDYA BHAKTI INTI dr. Wicaksono, M.Kes.
1. Pengertian Suatu proses mematikan microorganisme pathogen dan atau apatogen
beserta sporanya dengan menggunakan suhu tinggi pada peralatan medis
yang akan digunakan untuk melakukan tindakan.
2. Tujuan Agar pasien mendapatkan jaminan kualitas peralatan di tempat
pelayanan
3. Kebijakan SK Penanggung Jawab Klinik Pratama WBI Nomor: /AK
/B3/KP.WBI/1 Tahun 2019 tentang Kebijakan Manajemen Peralatan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang Standar


Peralatan Puskesmas
5. Prosedur/ 1. Petugas memakai sarung tangan.
Langkah- 2. Petugas melakukan dekontaminasi alat dengan merendam alat
langkah selama 10 menit menggunakan larutan Baycuten (1:9)
3. Petugas mencucui peralatan dengan detergen.
4. Petugas mengeringkan peralatan.
5. Petugas menyusun peralatan berbahan logam pada cabinet
infra merah alat sterilisator.
6. Petugas menyusun peralatan berbahan kain pada cabinet
ozone alat sterilisator.
7. Petugas menghidupkan alat sterilisator.
8. Petugas menunggu 15 menit setelah alat sterilisator mati.
9. Setelah dingin petugas menyimpan alat di almari penyimpan
alat/
6. Bagan Alir
7. Unit terkait 1. Poli Umum
2. Poli Gigi
3. Unit KIA
8. Dokumen Manual book sterilisator
terkait
9. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan

PEMANTAUAN BERKALA PELAKSANAAN


PROSEDUR PEMELIHARAAN DAN
STERILISASI INSTRUMEN
No. Dok : /AK /B3/KP.WBI/1 /2019
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : Januari 2019
Halaman :1
KLINIK PRATAMA dr. Wicaksono, M.Kes.
WIDYA BHAKTI INTI
10. Pengertian Suatu tindakan monitoring secara berkala terhadap pelaksanaan
pemeliharaan dan sterilisasi instrument.
11. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas dalam
menjaga alat kesehatan dan alat sterilisasi agar terjaga dalam keadaan
baik.
12. Kebijakan SK Penanggung Jawab Klinik Pratama WBI Nomor: /AK
/B3/KP.WBI/1 Tahun: 2019 , tentang Kebijakan Manajemen Peralatan

13. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Standard
Peralatan Puskesmas..

14. Prosedur/ 1. Petugas memastikan instrument yng memerlukan sterilisasi


Langkah- dan pemeliharaan rutin.
langkah 2. Petugas memastikan jadwal pemantauan yaitu tiap akhir
bulan.
3. Petugas melakukan pemantauan dengan menggunakan
checklist.
4. Petugas melakukan monitoring dan evaluasi.
5. Petugas melakukan rencana tindak lanjut jika ada perbaikan.

15. Bagan Alir


16. Unit terkait Semua unit pelayanan.
17. Dok terkait
18. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan

KONTROL PERALATAN DAN PERAWATAN


UNTUK PERALATAN KLINIS
No. Dok : /AK /B3/KP.WBI/1 /2019
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : Januari 2019
Halaman : 1.
KLINIK PRATAMA dr. Wicaksono, M.Kes.
WIDYA BHAKTI INTI
1. Pengertian Suatu upaya yang meliputi pemeriksaan fisik dan pengukuran untuk
membandingkan alat yang diukur dengan standar, atau untuk
menentukan besaran atau kesalahan pengukuran.
2. Tujuan Untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi/laik pakainya peralatan
medis.
3. Kebijakan SK Kebijakan Penanggung Jawab Klinik Pratama WBI Nomor: /AK
/B3/KP.WBI/1 Tahun 2019 tentang Manajemen Peralatan Kesehatan.

4. Referensi Permenkes Nomor 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi


Alat Kesehatan.
5. Prosedur/ 1. Membuat daftar invetarisasi alat kesehatan yang ada di Klinik.
Langkah- 2. Mengajukan permohonan ke Unit Pelaksana Teknis Daerah
Langkah atau Institusi Pengujian Faskes.
3. Dilakukan uji kalibrasi pada peralatan kesehatan.
4. Diterbitkannya sertifikat sebagai jaminan tertulis atau label
yang memberikan keterangan laik/tidak laik.

6. Bagan Alir
7. Unit terkait Balai Pengujian Faskes/Unit Pelaksanan Teknis Daerah atau Institusi
Pengujian Faskes.
8. Dokumen Sertifikat/Label pada alat kesehatan.
terkait
9. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan
PENGGANTIAN DAN PERBAIKAN ALAT
YANG RUSAK

No. Dok : /AK /B3/KP.WBI/1 /2019


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : Januari 2019
Halaman : 1.
KLINIK PRATAMA dr. Wicaksono, M.Kes.
WIDYA BHAKTI INTI
1. Pengertian Pelaksanaan pemantauan terhadap peralatan agar dapat dilakukan
penggantian dan perbaikan alat yang rusak.
2. Tujuan Menjamin agar peralatan yang dipergunanakan tidak mengganggu
pelayanan.
3. Kebijakan SK Kebijakan Penanggung Jawab Klinik WBI Nomor: /AK
/B3/KP.WBI/1 Tahun 2019 tentang Manajemen Peralatan Kesehatan.

4. Referensi Pedoman pengelolaan peralatan kesehatan di Fasyankes, Tahun 2015.


Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan.
5. Prosedur/ 1. Melakukan inventarisasi peralatan Klinik yang ada.
Langkah- 2. Melakukan pemantauan kondisi peralatan setahun dua kali.
langkah 3. Terhadap temuan peralatan yang rusak segera diganti.
4. Kalau masih memungkinkan peralatan yang rusak segera
diperbaiki sehingga dapat dipergunakan kembali.
5. Mendokumentasikan hasil pemantauan.

6. Bagan Alir
7. Unit terkait Kamar poli umum, poli dokter gigi dan kamar tindakan.
19. Dokumen 1. Daftar inventaris peralatan klinik.
terkait 2. Dokumen hasil pemantauan.
20. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai