1. Pengertian Pelaporan Keselamatan Pasien merupakan hal yang penting dalam program
peningkatan keselamatan pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam upaya menurunkan Insiden Keselamatan Pasien dan
meningkatkan Mutu Pelayanan dan Keselamatan pasien.
3. Kebijakan Keputusan Penanggung Jawab Klinik Nomor …/…/…/…/ tentang
Penanganan Insiden Keselamatan Pasien di Klinik Peratama Widya Bhakti
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam
Medis.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2015 tentang Klinik.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien.
4. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP, Kemenkes 2017.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan.
5. Alat dan Bahan ATK
6. Prosedur 1. Apabila terjadi suatu insiden Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),
Kejadian Potensi Cidera )KPC), dan Kejadian Nyaris Cidera (KNC) di
fasilitas kesehatan wajib segera ditindak lanjuti (dicegah/ditangani)
untuk mengurangi dampak atau akibat yang tidak diharapkan.
2. Setelah ditindak lanjuti segera dibuat laporan insiden dengan mengisi
formulir laporan insiden pada akhir jam kerja kepada atasan/kepala
divisi langsung, paling lambat 1x24 jam dan jangan menunda laporan.
3. Setelah selesai mengisi laporan segera serahkan kepada atasan/kepala
divisi langsung.
4. Kepala divisi langsung memeriksa laporan dan melakukan grading
resiko terhadap insiden yang dilaporkan.
5. Hasil grading akan menemukan bentuk investigasi dan analisa yang
akan dilakukan.
6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil
investigasi dan laporan insiden dilaporkan ke tim Keselamatan Pasien
di fasilitas kesehatan.
7. Tim Keselamatan Pasien akan menganalisa kembali hasil investigasi
dan laporan insiden untuk menemukan apakah perlu dilakukan
investigasi lanjutan dengan melakukan grading.
8. Setelah melakukan investigasi lanjutan, tim Keselamatan Pasien akan
membuat laporan dan rekomendasi perbaikan serta pembelajaran.
9. Hasil investigasi lanjutan, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan
kepada atasan/kepala divisi langsung.
10. Rekomendasi untuk “perbaikan dan pembelajaran” diberikan umpan
balik kepada unit terkait.
11. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian di satuan kerja masing-
masing.
12. Monitoring dan evaluasi perbaikan oleh tim Keselamatan Pasien
7. Bagan Alir