5 9 1 SM
5 9 1 SM
ABSTRACT
Hepatitis B disease was caused Hepatitis B virus caused infection of heart. Hepatitis B can be
transmitted including through blood products such as blood transfusion from blood donors. This
research aims to prevalence of Hepatitis B infection in blood donors in student first grade and
second grade Health Analyst Surabaya. This research was descriptive observational study with
qualitative analysis. This research was detect of Hepatitis B surface antigen using
immunochromatography rapid test methods. The results was obtained 1 of 54 samples blood donor
was reactive (2%). 53 samples blood donor were non reactive (98%). Needed treatment for
student who are HBsAg reactive
PENDAHULUAN
Darah merupakan materi biologis yang menimpa seluruh penduduk dunia tanpa
belum dapat diproduksi di luar tubuh terkecuali, termasuk Indonesia (Naga, 2012)
manusia. Ketersediaan darah di sarana Berdasarkan pemeriksaan serologi yang
kesehatan sangat ditentukan oleh partisipasi dilakukan oleh PMI Surabaya pada
masyarakat dalam mendonorkan darahnya. keseluruhan darah yang masuk sebagai
WHO melaporkan, kebutuhan darah secara darah donor yang dilakukan kemudian
global setiap tahun meningkat 1%, pemeriksaan, jumlah darah yang terinfeksi
sedangkan jumlah darah yang didonasikan virus Hepatitis B menduduki peringkat
menurun sebanyak 1% setiap tahun. Di tertinggi dalam menginfeksi darah donor
Indonesia, dari sekitar 4,5 juta kantong yang pada tahun 2012 yaitu sebesar 1,13 %
dibutuhkan per tahun (2% jumlah penduduk Menurut Soemoharjo dan Gunawan tahun
Indonesia), jumlah donasi masih sekitar 2,1 2008, penularan infeksi VHB (Virus Hepatitis
juta kantong dan hanya sekitar 70% di B) salah satunya cara horizontal yaitu
antaranya yang berasal dari donor sukarela. penularan virus Hepatitis B dari pengidap
Kegiatan transfusi darah memberikan suatu kepada individu yang rentan di sekelilingnya.
reaksi transfusi kepada tubuh pasien Penularan ini dapat melalui suntikan,
(resipien). Reaksi transfusi adalah semua transfusi darah atau pemberian produk yang
reaksi yang tidak dikehendaki akibat berasal dari darah, dan tato. Beberapa
pemberian darah atau komponen-komponen penderita yang terinfeksi virus Hepatitis B,
darah dari donor. Reaksi ini dapat terjadi tidak menunjukan rasa sakit melainkan
melalui mekanisme imunologis maupun non hanya menjadi pengidap (carrier). Terkadang
imunologis dan reaksi tipe segera dan reaksi virus Hepatitis B dapat mengakibatkan kronis
tipe lambat. Kelebihan pemberian darah dan terjadi tanpa adanya gejala terinfeksi
donor bagi resipien diantaranya adalah virus (Naga, 2012)
menambah volume darah dan menambah Oleh karena tanpa adanya gejala, maka
unsur-unsur penting dalam darah (Purbayu banyak orang yang tidak mengetahui dirinya
dkk, 2008) sedang terinfeksi virus Hepatitis B dan
Menurut Hoffbrand tahun 2002, kerugian beberapa diantaranya berpotensi
pemberian darah donor yaitu dapat menjadi mendonorkan darahnya untuk pasien yang
jalan penularan penyakit infeksi. Penyakit justru dapat menularkan virus Hepatitis B
infeksi diantaranya adalah toksoplasma, melalui darah donor.
malaria, sifilis, AIDS dan hepatitis B. Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes
Hepatitis B merupakan penyakit yang Kemenkes Surabaya merupakan instansi
disebabkan oleh virus Hepatitis B yang dapat kesehatan dimana salah satu kegiatan
menyebabkan infeksi pada organ hati. pembelajarannya berhubungan erat dengan
Infeksi Hepatitis B berhubungan erat dengan darah sebagai bahan pemeriksaan
timbulnya kanker hati. Penyakit ini dapat laboratorium. Produk darah yang digunakan
dalam pembelajaran ini berpotensi menjadi
Tabel Hasil Prevalensi Hepatitis B pada Darah Calon Pendonor pada mahasiswa Analis
Kesehatan Surabaya tingkat 1 dan tingkat 2
Reaktif
Sampel L/P Golongan Hasil 14 P B Non
No. Darah HBsAg Reaktif
(rapid 15 P O Non
test) Reaktif
1 L O Non 16 P O Non
Reaktif Reaktif
2 L O Reaktif 17 P O Non
3 P O Non Reaktif
Reaktif 18 P O Non
4 P O Non Reaktif
Reaktif 19 P B Non
5 P O Non Reaktif
Reaktif 20 P B Non
6 L B Non Reaktif
Reaktif 21 P A Non
7 L O Non Reaktif
Reaktif 22 P O Non
8 P O Non Reaktif
Reaktif 23 P O Non
9 P O Non Reaktif
Reaktif 24 L O Non
10 P A Non Reaktif
Reaktif 25 L B Non
11 P O Non Reaktif
Reaktif 26 P B Non
12 P A Non Reaktif
Reaktif 27 P O Non
13 L O Non Reaktif
28 P O Non 46 L A Non
Reaktif Reaktif
29 P B Non 47 P AB Non
Reaktif Reaktif
30 P B Non 48 P O Non
Reaktif Reaktif
31 P B Non 49 P O Non
Reaktif Reaktif
32 P O Non 50 P B Non
Reaktif Reaktif
33 P O Non 51 P O Non
Reaktif Reaktif
34 P A Non 52 P O Non
Reaktif Reaktif
35 P O Non 53 P O Non
Reaktif Reaktif
36 P O Non 54 P AB Non
Reaktif Reaktif
37 P O Non
Reaktif
38 P AB Non
Reaktif
39 P O Non Grafik Hasil Pemeriksaan
Reaktif Hepatitis B pada Darah Calon
40 P B Non Pendonor pada Mahasiswa
Reaktif Analis Kesehatan Surabaya
41 L O Non
Reaktif 150%
42 P B Non 100%
Reaktif
43 P B Non 50%
Reaktif 0%
44 P O Non
reaktif non reaktif
Reaktif
45 P B Non
Reaktif
tahun dan berat badan minimal 48 kg,
Dari populasi mahasiswa Analis Kesehatan didapatkan 1 sampel yang reaktif dan 53
Poltekkes Kemenkes Surabaya tingkat 1 dan sampel non reaktif. Prevalensi Hepatitis B
tingkat 2 didapat 54 sampel yang memenuhi sebesar 2 %
kriteria dengan rincian calon pendonor
bergolongan darah A berjumlah 5 sampel, (tabel 4.2). Hasil reaktif terhadap
bergolongan darah B berjumlah 14 sampel, pemeriksaan HBsAg menunjukkan adanya
bergolongan darah AB berjumlah 3 sampel antigen Hepatitis B pada darah dan
dan yang bergolongan darah O berjumlah 32 menunjukkan yang bersangkutan terinfeksi
sampel. Dari 54 sampel yang dilakukan virus Hepatitis B. Hasil non reaktif terhadap
pemeriksaan tes HBsAg metode rapid pemeriksaan HBsAg menunjukan tidak
diperoleh 1 sampel yang reaktif adalah adanya antigen virus Hepatitis B yang berarti
bergolongan darah O dengan prosentase 2% bahwa yang bersangkutan tidak sedang
dan 53 yang non reaktif dengan prosentase terinfeksi virus Hepatitis B. Hasil non reaktif
98%. perlu dilakukan pemeriksaan ulang pada 3-4
bulan kemudian untuk memastikan darah
PEMBAHASAN tidak terinfeksi virus Hepatitis B mengingat
Berdasarkan hasil pemeriksaan di virus Hepatitis B membutuhkan waktu 45-
Laboratorium Imunologi dan Serologi 180 hari untuk bereplikasi bergantung pada
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes jumlah virus yang masuk dan kekebalan
Kemenkes Surabaya terhadap prevalensi tubuh penderita. Infeksi virus Hepatitis B
Hepatitis B pada Darah Calon Pendonor dari dengan hasil non reaktif dapat terjadi
54 sampel yang memenuhi beberapa syarat dikarenakan virus Hepatitis B sedang dalam
sebagai pendonor yaitu usia minimal 17 masa windows period yaitu periode