Metpis 4
Metpis 4
PEMISAHAN KIMIA
PERCOBAAN IV
OLEH:
KELOMPOK : VI (ENAM)
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2023
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebagai pengobatan seperti infeksi pada saluran nafas, saluran empedu dan saluran
seni, gonorhe, gastroenteris, meningitis dan infeksi karena salmonella sp., seperti
demam tipiod. Mekanisme kerja Amoxicillin adalah dinding sel kuman yang
terdiri dari suatu jaringan peptidoglikan merupakan polimer dari senyawa amino
dan gula yang saling berikatan satu dengan yang lain (crosslinked) dengan
bergantung pada kondisi yang dihadapi. Untuk campuran yang tidak dapat
adsorben dengan melibatkan interaksi baik secara fisika maupun kimia antara
molekul adsorbat dengan adsorben. Proses adsorpsi dapat terjadi secara fisika
maupun kimia. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses adsorpsi antara lain
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
A. Amoxicillin
bakteri. Struktur amoksisilin memiliki sifat amfoter karena tiga gugus fungsi
diekskresikan melalui urin dari tubuh manusia setelah 2 jam dan bahwa
keberadaan amoksisilin di air permukaan, air limbah domestik dan industri dapat
telah diterapkan untuk menghilangkan amoksisilin dari air dan air limbah.
B. Adsorpsi
balik, koagulasi dan adsorpsi telah digunakan untuk menghilangkan ion logam
dari matriks yang berbeda. Diantara metode ini, adsorpsi dipandang lebih unggul
biaya dan memungkinkan aplikasi skala besar. Adsorpsi mengacu pada akumulasi
adsorben melalui gaya tarik elektrostatik, pertukaran ion, interaksi pasangan ion,
gaya van der Walls dan hidrasi hidrofobik (Pakade et al., 2019).
C. Adsorben
bahan seperti karbon aktif komersial, zeolit, mineral lempung dan resin yang telah
untuk adsorben yang ideal dalam pengolahan air limbah, termasuk (i) selektivitas
tinggi dan kapasitas penyerapan yang tinggi, yang bergantung pada karakteristik
struktur adsorben, tekstur berpori dan luas permukaan yang besar; (ii) sifat kimia,
yang dapat diperbaiki melalui perlakuan kimia dari adsorben untuk meningkatkan
sifat-sifatnya; (iii) biaya dan kelimpahan di alam, (iv) yang membutuhkan sedikit
pemrosesan, (v) yang menghasilkan lebih sedikit produk sampingan atau bahan
limbah dari industri dan (vi) kualitas ramah lingkungan, mudah diregenerasi
D. Spektrofotometer UV-Vis
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
materi dapat berupa atom dan molekul. Terdapat beberapa jenis spektrofotometer,
diantaranya UV, Vis, UV-Vis dan Ir. Metode spektrofotometri UV-Vis tergolong
mudah dengan kinerja yang cepat jika dibanding dengan pengukuran dengan
benzen serta terdapat kromofor dan ausokrom pada struktur kimianya sehingga
dimasukkan ke dalam banyak produk konsumen oral sebagai zat aditif seperti
makanan, pasta gigi, dan obat-obatan. Terdapat tiga bentuk kristal titanium
dioksida dalam keadaan alami, diantaranya anatase, rutile dan brookite. Sifat
kimia dan fisik titanium dioksida sangat stabil (Chen et al., 2020).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
dilakukan pada hari Selasa, 06 Mei 2023, pukul 13.00-15.29 WITA dan bertempat
1. Alat
amoxicillin menggunakan metode adsorpsi adalah gelas kimia 50 mL, gelas ukur
100 mL, labu takar 250 mL, neraca analitik, pipet tetes, batang pengaduk dan
spatula.
2. Bahan
menggunakan metode adsorpsi adalah titanium dioksida (TiO2) anatase 0,1 gram,
0,1 N, akuades (H2O), kertas pH, kertas saring, tisu, aluminium foil dan plastic
wrap.
C. Prosedur Kerja
Filtrat Residu
- diukur adsorbansinya menggunakan
spektrofotometer UV-Vis
pH 3 = 200,5 mL/gram
pH 5 = 194,5 mL/gram
pH 7 = 54 mL/gram
pH 9 = 272,5 mL/gram
pH 11 = 181,5 mL/gram
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Data Pengamatan
Panjang
No. pH Adsorban Gambar
Gelombang
1. 3 0,489
2. 5 0,501
240 nm
3. 7 0,782
4. 9 0,345
5. 11 0,527
2. Analisis Data
a. pH 3
Co-Ce
Qe = xV
m
(0,890 – 0,489 ) nm
= x 50 mL
0,1 gram
= 200,5 mL/gram
b. pH 5
Co-Ce
Qe = xV
m
(0,890 – 0,501 ) nm
= x 50 mL
0,1 gram
= 194,5 mL/gram
c. pH 7
Co-Ce
Qe = xV
m
(0,890 – 0,782 ) nm
= x 50 mL
0,1 gram
= 54 mL/gram
d. pH 9
Co-Ce
Qe = xV
m
(0,890 – 0,345 ) nm
= x 50 mL
0,1 gram
= 272,5 mL/gram
e. pH 11
Co-Ce
Qe = xV
m
(0,890 – 0,527 ) nm
= x 50 mL
0,1 gram
= 181,5 mL/gram
3. Grafik
3
2.5
2
1.5
1
0.5
f(x) = − 0.004 x + 0.5568
0 R² = 0.0063838615978804
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pH
B. Pembahasan
Adsorpsi adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida, cairan
maupun gas, terikat kepada suatu adsorben dan akhirnya membentuk suat lapisan
tipis atau film atau adsorbat pada permukaannya. Adsorpsi terjadi karena
molekul-molekul pada permukaan zat padat atau zat cair yang memiliki gaya
tarik dalam keadaan tidak setimbang sehingga cenderung tertarik kearah dalam
(gaya kohesi adsorben lebih besar daripada gaya adhesinya). Salah satu faktor
logam, aktivitas gugus fungsi pada biosorben dan kompetisi ion logam dalam
proses adsorpsi.
Percobaan ini bertujuan untuk dapat mengetahui pengaruh pH terhadap
material yang mempunyai luas permukaan pori yang besar, oleh karna itu dengan
kemampuan transpor elektron yang tinggi, TiO2 mampu meningkatkan laju reaksi
untuk memperoleh filtrat dan memisahkannya dari residu. Filtrat yang telah
spektofotometer UV-Vis ini memiliki dua kuvet yang dimasukkan dua larutan
sedangkan kuvet yang lain dimasukkan larutan blanko yang nilai absorbansinya
adalah nol. Larutan blanko adalah larutan yang tidak berisi analit atau larutan
tanpa sampel yang umumnya berisi akuades dan perlakuannya pada kondisi yang
sama dengan larutan berisi sampel. Larutan blanko ini berfungsi untuk
mengetahui titik nol atau sebagai larutan standar di dalam alat spektrofotometer
UV-Vis.
pH 3, 5, 7, 9 dan 11 adalah 0,489, 0,501, 0,782, 0,345 dan 0,527. Nilai adsorben
ditarik disimpulkan bahwa semakin basa pH, semakin besar adsorbat yaitu
9 dan 11 adalah 0,489, 0,501, 0,782, 0,345 dan 0,527. Nilai adsorban paling tinggi
terdapat pada pH 7.
DAFTAR PUSTAKA
Anastopoulos, I., Pashalidis, I., Orfanos, A. G., Manariotis, I. D., Tatarchuk, T.,
Sellaoui, L. and Núñez-Delgado, A., 2020, Removal of Caffeine, Nicotine
and Amoxicillin from (Waste) Waters by Various Adsorbents. a Review,
Journal of Environmental Management, 261(1).
Chen, Z., Shuo H., Shupei Z., Huimin F., Ying L. and Guang J., 2020, Review of
Health Safety Aspects of Titanium Dioxide Nanoparticles in Food
Application, NanoImpact, 18(1).
Pakade, V. E., Tavengwa N. T. and Madikizela L. M., 2019, Recent Advances in
Hexavalent Chromium Removal from Aqueous Solutions by Adsorptive
Methods, RSC advances, 9(45).
Primadiamanti, A., Feladita N. and Juliana R., 2019, Penetapan Kadar
Hidrokuinon pada Krim Pemutih Herbal yang dijual di Lorong King Pasar
Tengah Kota Bandar Lampung menggunakan Metode Spektrofotometri
UV-Vis, Jurnal Analis Farmasi, 4(1).
Saleh, T. A., 2021, Protocols for Synthesis of Nanomaterials, Polymers and Green
Materials as Adsorbents for Water Treatment Technologies,
Environmental Technology & Innovation, 24(1).