Muhammad Al-Ghazali
© Islamic Online University.com Seerah 101
1 Pendahuluan
Pendahuluan
□ Banyak tokoh terkemuka yang biografinya membuat orang-orang yang
membaca terpana dengan kejeniusan tokoh-tokoh tersebut dan mengagumi cara
hidup serta sikap tokoh-tokoh ini dalam menghadapi segala permasalahan dan
cobaan hidup. Membaca biografi mungkin satu-satunya yang menghubungkan
tokoh-tokoh ini dengan orang-orang yang mengenal mereka dan hal ini dapat
berkembang menjadi suatu studi khusus atau ikatan kuat antar sesama manusia.
□ Penting bagi Saya untuk mengatakan bahwa Saya tidak mengisahkan
manusia terbaik, Muhammad ()ﷺ, ‘Kedamaian dan kesejahteraan tercurah
padanya’ putra dari Abdullah, dengan keterbatasan pemikiran. Saya adalah
seorang Muslim yang memiliki keyakinan dengan dasar ilmu: Saya paham
mengapa Saya beriman kepada Allah Yang Maha Tinggi, (Raja) Dunia, dan
dalam kenabian Muhammad ()ﷺ, dan mengapa Saya mengimani Kitab yang
diturunkan melaluinya untuk umat manusia. Sungguh, Saya mengetahui alasan
mengapa Saya mengajak orang-orang untuk mengimani apa yang membuat
Saya merasakan ketenangan di dalam hati.
□ Saya sudah beberapa kali menerbitkan buku tentang perjalanan hidup
Muhammad ()ﷺ. Apakah Saya pernah melantur dalam apapun yang saya tulis?
Semua yang saya tulis yang membahas tentang keimanan, moral, pemerintahan
dan perilaku sosial, Saya mendasarinya pada perjalanan hidup Muhammad ()ﷺ
sebagai bahan penulisan. Dengan demikian Saya bisa menjamin bahwa buku ini
bukanlah kecintaan tiba-tiba terhadap Rasulullah ()ﷺ, atau deretan bukti baru
tentang kebenaran kenabiannya, ataupun kisah tentang kejeniusannya.
Kesemuanya telah dibahas panjang lebar di dalam buku yang lain. Dalam
menyusun buku ini Saya memiliki tujuan khusus yang saya harap akan tercapai.
□ Umat Islam di jaman ini memahami perjalanan hidup Muhammad ( )ﷺhanya
dari permukaannya saja yang pasti tidak membangkitkan emosi atapun
memberikan resolusi. Kekaguman mereka terhadap Rasulullah ( )ﷺdan para
Sahabatnya hanya didasari oleh warisan dan sedikit pengetahuan, dan mengira
bahwa kata-kata pujian ataupun seentuk tindakan kecil sudah cukup pantas.
□ Pengetahuan yang dangkal tentang Muhammad ( )ﷺsama saja dengan
ketidakpedulian kepadanya. Sungguh tidak adil Muhammad ( )ﷺhanya
dijadikan sebagai legenda. Sungguh tidak adil ketika pada periode itu, yang
dipenuhi dengan kekuatan dan keberanian, saat ini hanya dalam wujud tubuh-
tubuh yang terbungkus kain kafan. Perjalanan hidup Muhammad ( )ﷺbagi
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
2 Pendahuluan
seorang Muslim bukan hanya untuk hiburan pengisi waktu luang ataupun studi
kritis yang netral. Perjalanan hidupnya adalah panutan yang sempurna, dan
sumber hukum yang mengatur kehidupan mereka. Sehingga segala kekurangan
dalam penyajian biografi ini ataupun kerancuan di dalam urutan peristiwa hidup
Rasulullah ( )ﷺakan menciderai kenyataan iman itu sendiri.
□ Oleh karena itu, Saya telah berusaha sebaik mungkin untuk memberikan
gambaran yang sebenar-benarnya atas hidup Rasulullah ( )ﷺdan Saya telah
semaksimal mungkin berusaha memberikan penjelasan dan alasan atas peristiwa
yang terjadi di dalam hidupnya. Dan Saya telah mengungkapkan kebenaran dan
dampaknya tanpa bias ataupun tipu daya. Saya memanfaatkan biografi yang
telah ditulis baik oleh ilmuwan pada jaman kuno ataupun jaman modern.
Sejarawan modern cenderung pada analisis, perbandingan, dan mengkaitkan
berbagai peristiwa menjadi kesatuan yang sistematis. Itulah metode terbaik
mereka. Namun, sejarawan kuno mendasarkan pada detail, sumber-sumber
terpercaya, dan periwayatan peristiwa kecil ataupun besar. Arsip-arsip ini
sangat berharga jika dipergunakan sebagaimana mestinya.
□ Disini saya telah menggabungkan kedua metode tersebut dengan mengambil
yang mungkin paling baik dari keduanya. Dari detail-detail biografi Saya telah
menyusun topik yang terpadu, yang semuanya terhubung dengan satu jiwa. Lalu
Saya menyusun teks-teks dan riwayat yang dapat mengaitkan satu topik dengan
yang lainnya dan membantu melengkapi gambaran secara keseluruhan. Saya
bertujuan menulis biografi yang dapat menguatkan keimanan, membersihkan
diri, dan menyajikan perjuangan yang akan mendorong seseorang untuk
menggapai kebenaran dan setia padanya dan yang mengandung begitu banyak
contoh yang relevan.
□ Cara Saya menulis tentang Muhammad ( )ﷺadalah seperti seorang prajurit
mengisahkan tentang panglima tertingginya atau seorang karyawan yang
menulis tentang pemilik perusahaan atau seorang murid terhadap gurunya. Saya
bukanlah sejarawan yang bersikap netral, seperti yang sudah Saya ungkapkan,
yang tidak memiliki koneksi dengan tokoh yang ditulisnya. Terlebih lagi, Saya
menulis dengan latar belakang kemunduran kaum Muslimin yang Saya saksikan
dengan mata kepala sendiri. Maka jangan terkejut jika Saya menghubungkan
peristiwa di dalam kehidupan Muhammad ( )ﷺdengan cara yang menyindir
keadaan kita yang menyedihkan. Setiap kali saya mengisahkan suatu peristiwa
Saya menyertakan di dalamnya referensi terhadap sentimen nyata, pemikiran
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
3 Pendahuluan
yang bijak, dan tindakan mulia seorang Muslim untuk memperbaiki degradasi
yang buruk ini.
□ Muhammad ( )ﷺbukanlah kisah yang dibaca ketika orang-orang
memperingati hari lahirnya seperti yang sering dilakukan di jaman sekarang,
bukan pula untuk dipuja-puji dengan cara-cara bid’ah yang ditambahkan pada
saat Adzan berkumandang, kekaguman dan cinta kita kepadanya bukan juga
diwujudkan dalam bentuk syair-syair puisi yang mungkin menggetarkan mereka
yang mendengarkan. Ikatan yang dimiliki kaum Muslimin dengan Nabi ()ﷺ
yang mulia ini seharusnya lebih kuat dan dalam dibandingkan penyimpangan-
penyimpangan yang telah disisipkan sebagai bagian dari keimanan. Kaum
Muslimin melakukan semua ini sebagai bentuk ikatan mereka dengan
Rasulullah ( )ﷺjustru setelah meninggalkan esensi keimanan mereka dan
mencukupkan diri dengan perwujudan lahiriah dan sanjungan berlebihan. Akan
tetapi, karena hal ini dibatasi di dalam Islam, mereka pun berupaya mencari cara
lain.
□ Seharusnya mereka tidak membuat-buat hal baru. Berpaling dari sikap
berlebihan tidak memerlukan usaha yang besar. Usaha yang membutuhkan
tekad kuat adalah untuk berpegang teguh pada esensi keimanan yang telah
ditinggalkan dan kembali kepada ajaran yang benar. Maka daripada
mendengarkan kisah kelahiran Rasulullah ( )ﷺdengan suara yang mendayu-
dayu, seseorang harus bangkit dan mengubah dirinya untuk meneladani
Rasulullah ( )ﷺbaik di dalam urusan duniawi maupun akhirat, apa yang disukai
dan tidak disukainya, dengan ilmu dan tindakannya, dalam kebiasaannya dan
cara beribadah dan dalam masalah berkaitan dengan peperangan dan
perdamaian. Seorang Muslim yang Rasulullah ( )ﷺtidak hidup di hatinya, yang
tidak meneladani sikap dan pemikirannnya tidak akan merasakan manfaat dari
sholawat dan salam yang dilakukan ribuan kali sehari.
□ Saya akan menekankan pentingnya memisahkan hal-hal yang serius dan yang
bersifat kesenangan semata di dalam hidup kita. Sediakanlah waktu untuk
bersenang-senang dan bersantai namun jangan berlebihan dan luangkanlah
waktu untuk hal-hal yang serius dan pelajarilah seoptimal mungkin.
□ Jika ada yang ingin bernyanyi atau mendengarkan lagu, abaikan saja. Akan
tetapi menjadikan Islam itu sendiri dalam bentuk sebuah lagu, menjadikan
Qur’an sebagai nada yang indah, dan perjalanan hidup Rasulullah ( )ﷺsebagai
qasidah (syair-syair puisi) memuja nabi dan bersajak, tidak memiliki dasar dan
hanya dapat diterima oleh mereka yang lalai. Perbuatan ini merusak Islam
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
4 Pendahuluan
(Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-
main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia.) (Qur’an
6: 70)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
5 Pendahuluan
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
6 Pendahuluan
Muhammad Al Ghazali
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
tanpa terlebih dahulu memberikan Dakwah kepada mereka atau tanpa adanya
pelanggaran perjanjian dari sisi mereka atau sebab apapun yang mencurigakan
dari pihak mereka atau informasi tentang kegiatan yang mencurigakan dari sisi
Bani Mustaliq.
□ Peperangan dimulai oleh kaum Muslimin dengan cara yang bertentangan
dengan ajaran Islam, dan jauh dari karakter Nabi ()ﷺ. Dengan demikian Saya
tidak setuju tentang awal mula dan akhir dari perang tersebut. Namun, Saya
setuju dengan riwayat Ibnu Jarir, yang, meskipun riwayatnya lemah menurut
pendpat Syaikh Nasiruddin, namun menguatkan prinsip tegas Islam bahwa
“tidak ada agresi melainkan terhadap mereka yang berbuat salah.” Bagi mereka
yang menjaga kedamaian dan tidak waspada, tidak ada alasan untuk menyerang
mereka.
□ Hadits Bukhari dan Muslim tidak dapat dijelaskan selain sebagai fase kedua
insiden tersebut. Dengan kata lain, menyerang mereka secara tiba-tiba
dilakukan setelah permusuhan muncul di antara kedua belah pihak Bani
Mustaliq dan kaum Muslimin, dan masing-masing pihak menanti serangan yang
lainnya. Dengan begitu, pihak Muslimlah yang memanfaatkan kesempatan dan
menyerang musuh mereka, dan “perang adalah tipuan” dalam kasus ini pastilah
terdapat pendahuluan dari riwayat Bukhari dan Muslim yang serupa dengan
riwayat Ibnu Jarir yang dikritisi oleh Syaikh Nasiruddin.
□ Saya bukanlah yang pertama menggunakan pendekatan ini. Ini adalah
pendekatan yang digunakan oleh sebagian ulama ketika menghadapi baik
periwayatan yang kuat maupun lemah. Mereka menyetujui bahwa Hadits yang
lemah dapat diterima asalkan sejalan dengan prinsip dasar, yang tentunya,
berasal dari Qur’an dan Sunnah. Atas dasar pertimbangan inilah Saya
menyebutkan diskusi Nabi ( )ﷺdengan Al-Habbab pada saat Perang Badar,
meskipun Hadits yang meriwayatkannya dinyatakan lemah oleh para ulama
hadits, karena masih dalam lingkup perbuatan baik yang Allah ( )ﷻdan Rasul-
Nya perintahkan dan tidak ada madharat dalam meriwayatkannya. Inilah
penjelasan berkaitan dengan Hadits lemah.
□ Sedangkan mengenai hadits shahih Syaikh Nasiruddin memahami bahwa
hadits memiliki cakupan pengertian yang luas yang menentukan diterima atau
ditolaknya hadits tersebut. Tidak ada ulama yang tidak menolak beberapa hadits
shahih untuk hadits lain yang dinilainya lebih shahih. Mudah-mudahan Allah
( )ﷻmenjauhkan kita dari tindakan memancing perdebatan atas Sunnah, yang
tidak diragukan lagi merupakan sumber kedua dari Islam.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Setelah turunnya wahyu ini, yang ditujukan baik kepada yang menyampaikan
pesan maupun yang menerima, dan setelah peperangan yang dialami Nabi ()ﷺ
dan khulafaur rasyidin, dimana mereka mengadopsi metode ini dalam
menyampaikan risalah dan memberikan pilihan kepada orang-orang untuk
menerima atau menolaknya, tidak ada yang bisa memaksa Saya untuk
menerima hadits Bukhari dan Muslim yang diriwayatkan oleh Abdullah bin
‘Aun. Dia berkata:
Aku menulis kepada Nafi’, Semoga Allah merahmatinya, bertanya
kepadanya tentang doa sebelum pergi berperang. Dia menjawab, saat itu adalah
masa-masa awal datangnya Islam, ketika Nabi ( )ﷺmenyerang Bani Mustaliq
secara tiba-tiba dan membunuh para pejuang serta menawan para wanita
mereka, dan saat itulah dia menikahi Juwairiyyah. Dia berkata bahwa Abdullah
bin ‘Umar, yang turut berperang, memberitahukannya tentang hal itu.
□ Ketika Saya membaca hadits ini, Saya juga menemukan hadits lainnya, yang
menyatakan bahwa Nabi ( )ﷺberkata kepada para Sahabatnya dan
memberitahukan mereka tentang penganiayaan yang akan terus terjadi sampai
Hari Kiamat nanti dan mereka yang melakukannya. Telah dibuktikan di dalam
Qur’an dan Sunnah bahwa Nabi ()ﷺ, tidak mengetahui yang gaib dalam perkara
yang aneh, detail, dan menyeluruh ini.
□ Saya memilih metode penulisan biografi ini sehingga Saya menerima riwayat
yang sejalan dengan prinsip dan hukum dasar, meskipun sanadnya lemah. Saya
menolak hadits-hadits yang dikatakan shahih, yang berlawanan dengan prinsip
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
dan hukum dasar dari agama Allah yang Saya ketahui dan juga metode
Dakwah.
□ Tidak cukup waktu untuk membahas alasan-alasan Saya berbeda pendapat
dengan Syaikh Nasiruddin dalam hal ini. Meski demikian, ada kesempatan
untuk membahas semua komentar beliau, atas sumber yang Saya gunakan,
mengingat Saya begitu menghormati pengetahuannya yang begitu dalam, dan
beliau memiliki ketegasan prinsip dalam menyaring hal-hal berkaitan dengan
agama. Saya juga merasa pembaca berhak untuk mengetahui opini dari salah
satu peneliti yang cermat atas riwayat yang digunakan di dalam buku ini.
Tidaklah penting perselisihan pendapat kami. Semoga Allah ( )ﷻmerahmatinya
atas upayanya melindungi warisan Nabi ( )ﷺdan semoga Allah ()ﷻ
membimbing kita semua ke jalan yang benar.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Bab Satu
Sebuah Risalah dan Seorang Pemimpin
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
lingkungan sekitarnya dan orang yang ketakutan merasa seperti melihat hantu,
demikian pula kepribadian yang cacat akan menularkan kebodohan dan
ketumpulan mereka terhadap lingkungannya, dan menuhankan bebatuan serta
hewan-hewan.
□ Hanya ketika hati yang sempit terbuka, pikiran yang tidur terbangun dan
manusia kembali kepada keluhuran mereka, kemusyrikan ini akan hilang
dengan sendirinya. Dengan demikian, yang pertama harus dilakukan untuk
keimanan adalah di dalam hati manusia itu sendiri, karena tidak ada gunanya
melawan kemusyrikan hanya dengan menyembelih sapi yang dianggap suci dan
menghancurkan berhala-berhala jika hati masih berada dalam kesesatan. Para
penyembah berhala hanya akan mencari tuhan baru untuk disembah dan diberi
persembahan. Banyak sekali orang musyrik di dunia ini, meski mereka tidak
berdoa di altar, juga betapa cepatnya mereka menghiraukan kehadiran nyata
Tuhan mereka dan mengejar ilusi baru.
□ Takhayul tidak menyusup dalam kehidupan dengan mendeklarasikan
kesesatan dan mengungkapkan omong kosongnya. Takhayul menutupi
kehinaannya dengan pakaian kesungguhan. Takhayul meminjam kebenaran
yang telah diterima dan bahkan mengadopsi beberapa teori dan kesimpulannya
sebelum menghias diri untuk menipu orang awam. Beginilah cara kerja
kemusyrikan. Kemusyrikan menyerang agama yang murni dan kebenaran yang
dibawanya, tidak seperti lebah yang mendatangi bunga-bunga di musim semi,
namun seperti cacing yang menghancurkan dan merusak tanah yang subur. Atau
belalang yang menyerang taman yang indah dan mengubahnya menjadi tanah
yang tandus. Jika kemusyrikan merusak apapun yang ditinggalkannya, maka ia
tidak akan memperbaiki apa yang diambilnya, dan jika yang diambilnya baik
sebelum ia datang maka akan membahayakan setelah menjadi racun di dalam
tubuh. Inilah rahasia mengapa kemusyrikan, yang tidak mengenal Allah ()ﷻ,
mengklaim berusaha lebih dekat kepada-Nya dan mencari ridho-Nya melalui
berhalanya: satu porsi kebenaran di dalam banyak porsi kesesatan, dalam
konteks yang jelas-jelas menjauhkan manusia dari Allah ( )ﷻdan membuat
mereka berhenti menyembah-Nya.
□ Kerusakan terbesar yang menimpa agama atas serangan kemusyrikan
perubahan buruk terhadap agama Isa, putra Maryam. Mereka menjadikan hari-
harinya kelam dan kedamaiannya menjadi penderitaan; mereka mengubah
keesaan menjadi penyembahan berhala, menghinakan ras manusia dan
mengagungkan pengorbanan. Mereka mengubah ideologi Isa menjadi
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
percampuran antara keyakinan yang tidak lazim, mitos, dan legenda. Mitos
Trinitas dan penebusan dosa diciptakan setelah kemusyrikan awal berhasil
menyusupkan konsepnya ke dalam Agama Kristen yang baru. Dengan cara ini
kemusyrikan mendapatkan dua kemenangan: menguatkan kedudukannya dan
menuntun manusia kepada kesesatan. Dengan demikian ketika abad keenam
masehi tiba, kebenaran telah sirna dari muka bumi dan Syaitan melintasi bumi
yang luas, puas dengan duri yang telah ditanamnya dan mengagumi kokohnya
pertumbuhan mereka.
□ Majusi di Persia merupakan barisan terdepan penyembahan berhala di Cina,
India, dan negara-negara Arab, dan seluruh belahan bumi yang lalai. Ajaran
kristiani, yang dengan keras menentangnya, meminjam karakteristik utama
mitos bangsa India dan Mesir kuno. Ajaran kristiani menisbatkan seorang istri
dan seorang anak kepada Allah ( )ﷻdan merayu pengikutnya di Romawi, Mesir,
dan Konstantinopel dengan jenis kemusyrikan yang lebih maju dibandingkan
para penyembah api dan berhala: politeisme bercampur dengan monoteisme
melawan politeisme murni! Apa gunanya kontradiksi yang dikumpulkan
menjadi satu oleh Ajaran kristiani ini?
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga)
kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab
sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan
yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka
sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. ›
(Qur’an 3: 186)
□ Kesesatan yang menyelimuti hati dan pikiran dengan ketiadaan cahaya tauhid
di dalamnya juga terdapat tradisi masyarakat dan sistem pemerintahan. Oleh
karenanya, bumi menjadi ladang pembunuhan dan pengrusakan dimana orang-
orang lemah tidak mungkin memiliki harapan untuk mendapatkan kedamaian
dan ketenangan. Dan kebaikan apa yang bisa diambil dari kemusyrikan yang
menolak nalar, melupakan Allah ()ﷻ, dan menyerah pada para pembuat tipu
daya?
□ Tidak mengherankan jika Allah ( )ﷻmenolak memberikan pertolongan-Nya
kepada mereka, seperti Hadits di bawah ini:
“Sesungguhnya Allah ( )ﷻmelihat manusia di muka bumi dan Dia membenci mereka semua,
baik orang Arab maupun non-Arab kecuali yang tersisa dari Ahli Kitab.” (Dari Hadits
panjang yang diriwayatkan oleh Muslim)
Yang tersisa inilah yang tak dapat ditembus oleh ajaran politeisme meskipun
gelombang besar kekafiran membanjiri bukit dan lembah. Sebelum masa
kenabian Muhammad ()ﷺ, dunia tenggelam dalam kebingungan dan penderitaan
yang menjadi beban berat di atas pundak manusia.
Anda datang ketika manusia berada di dalam kekacauan: jika anda melewati
mereka, maka anda akan melihat mereka menyembah dari satu berhala ke
berhala lainnya. Kaisar Romawi menindas bangsanya dan Raja Persia menjadi
buta dan tuli karena kesombongan.
Akhirnya Allah ( )ﷻberfirman bahwa Dia akan menghapus kesesatan ini dan
mengutus manusia pilihan-Nya untuk membimbing umat manusia. Dia
mengutus Muhammad ()ﷺ.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
karena kebaikannya, dan ketika beliau wafat semuanya pupus. Beliau adalah
sumber kebaikan yang berperan dalam masalah moral seperti halnya peran
duniawi atas penemuan uap dan listrik. Diutusnya beliau sebagai seorang Nabi
( )ﷺmerepresentasikan satu tahapan evolusi kemanusiaan. Sebelumnya, orang-
orang yang berada di bawah wali mereka adalah seperti anak-anak yang
terkungkung. Lalu mereka tumbuh dan mampu bertanggungjawab atas diri
mereka sendiri. Maka ajaran Allah ( )ﷻdatang kepada mereka, melalui
perantaraan Muhammad ()ﷺ, yang mengajarkan bagaimana menjalani hidup di
dunia dan kembali ke surga. Oleh karena itu, apakah Muhammad ( )ﷺmasih
hidup ataupun telah tiada, tidak akan mengambil apapun dari risalahnya yang
sebenarnya yang telah membuka mata dan telinga dan mempertajam persepsi
dan pemikiran, dan kesemuanya tercakup di dalam warisan besarnya yaitu
Qur’an dan Sunnah.
□ Beliau tidak diutus untuk mengumpulkan pengikut namun untuk membangun
ikatan antara ciptaan dan tujuan sesungguhnya dari penciptaan mereka; antara
mereka dan jalan menuju tujuan mereka. Maka mereka yang mengakui
kebenaran dalam kehidupannya dan berjalan bersama orang-orang yang saleh,
sudah pasti mengakui Muhammad ()ﷺ, berlindung di bawah panji-panjinya,
bahkan jika mereka tidak pernah melihat atau hidup di masanya.
Jadi jika anda melihat anak-anak mengacuhkan pelajaran dari gurunya atau
terus menempel padanya ketika dia masih hidup atau menyimpan barang-
barangnya setelah dia mati, maka ketahuilah bahwa anak kecil tersebut tidak
berguna. Dia tidak pantas menerima ajaran risalah, apalagi berpegang teguh
kepadanya.
□ Di masjid Nabi ( )ﷺdi Madinah Saya melihat orang berduyun-duyun
berusaha mendekati makam beliau dan berharap menghabiskan hidup mereka di
sisinya. Jika Nabi ( )ﷺbangkit dari kematiannya dan melihat perbuatan umatnya
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
maka beliau akan merasa muak dan tidak ingin berdekatan dengan mereka.
Penampilan mereka yang lusuh, kurangnya ilmu, kemalasan dan kelalaian
mereka, membuat hubungan mereka dengan Nabi Islam ( )ﷺmenjadi lebih
lemah dari jaring laba-labar.
□ Saya katakan kepada mereka: “apa manfaat yang kalian dapatkan dengan
berada di dekat makam Rasul ( )ﷺdan keuntungan apa yang beliau dapatkan
dari kalian?”
□ Mereka yang memahami Pesannya dan menghidupkannya luar dalam
mengetahui rahasia Nabi ( )ﷺlebih baik dari kalian. Melebihi kedekatan mental
dan spiritual yang membentuk satu-satunya ikatan antara Muhammad ()ﷺ
dengan mereka yang berkaitan dengannya. Bagaimana mungkin jiwa yang sakit
dan pikiran yang lemah dikaitkan dengan beliau yang diutus untuk meluruskan
ajaran agama dan kehidupan dalam jiwa dan pikiran? Apakah kedekatan ini
adalah tanda cinta dan sarana pengampunan? Anda tak akan bisa mencintai
karena sebelum anda mengenal-Nya. Urutan yang benar adalah anda harus
mendahulukan mengenal siapa Rabb anda dan apa agama anda. Ketika anda
telah memahami semua ini dengan pikiran yang bersih anda akan bersyukur atas
kebaikan beliau yang teah membawa Risalah Allah ( )ﷻkepada anda dan
menanggung beban berat demi anda. Inilah makna dari Hadits: “ Cintailah Allah
( )ﷻatas karunia-Nya kepadamu dan cintailah Aku karena Allah ( ;”)ﷻDan arti dari ayat
Qur’an berikut ini:
‹Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami
meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) Jalan orang-
orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka
yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. › (Qur’an 1: 5-7)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Maka jika Nabi ( )ﷺridho dengan kalian, beliau akan berdoa kepada Allah
untuk anda: dan jika kalian ridho dengannya dan mengakui dakwahnya dan
statusnya yang luar biasa di hati anda, maka berdoalah kepada Allah ()ﷻ
untuknya. Anda akan bersama-sama dengan para malaikat, yang
memuliakannya dan mendoakan pahala berlimpah untuknya:
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
“Kami menyaingi Bani Abdul Manaf dalam kehormatan dan pamor hingga
ketika kami menyerupai dua kuda yang saling berpacu, mereka berkata: “Di
antara kita ada seorang Nabi yang menerima wahyu. Demi Tuhan, kami tidak
akan mempercayainya dan tidak boleh mengikuti ajarannya kecuali kami juga
menerima wahyu sepertinya.”
□ Dikisahkan bahwa Al-Walid bin Al-Mughira berkata kepada Rasulullah ()ﷺ:
“Jika kenabian adalah benar maka Aku seharusnya lebih diutamakan dibanding
engkau, karena Aku lebih tua dan kaya darimu.”
□ Kebodohan dan kesombongan seperti itu tidak hanya tampak di Mekah: di
Madinah, kekafiran Abdullah bin Ubay juga atas alasan yang sama.
Setelah Hijrah Rasulullah ( )ﷺmengunjungi Sa’d bin Ubadah ketika sakit
sebelum Perang Badar. Beliau mengendarai keledai dan Usamah bin Zaid
mengikuti di belakangnya. Mereka berkendara hingga melewati sekelompok
orang termasuk Abdullah bin Ubay. Kelompok itu terdiri dari Muslim,
penyembah berhala, dan Yahudi, dan Abdullah bin Rawaha adalah salah
seorang di antara yang Muslim.
Ketika debu hentakan keledai menutupi majelis itu Abdullah bin Ubay
menutupi hidungnya dengan jubah dan berkata: “Jangan melempar debu kepada
kami.”
□ Nabi ( )ﷺmemberikan salam kepada mereka dan berhenti serta turun dari
tunggangannya. Beliau mengajak mereka untuk beriman kepada Allah ( )ﷻdan
membacakan Qur’an kepada kelompok itu. Abdullah bin Ubay berkata: “Wahai
lelaki, tak ada yang lebih baik dari apa yang kau ucapkan. Jika itu adalah
kebenaran maka janganlah mengganggu pertemuan kami. Naikilah keledaimu
lagi, dan siapapun yang mendatangimu, katakan tentang hal ini.”
□ Abdullah bin Rawaha berkata: “Sebaliknya wahai Rasulullah ()ﷺ, ajarkanlah
kami di pertemuan kami. Kami menyukainya.” Seketika Muslim, penyembah
berhala, dan Yahudi saling bertengkar hingga akan beradu fisik. Rasulullah ()ﷺ
berusaha menenangkan mereka sampai emosi reda.
□ Kemudian beliau menaiki keledainya lalu pergi dan ketika sampai kepada
Sa’d bin Ubadah dia berkata: “Apakah kau mendengar apa yang dikatakan Ibnu
Hibban (Abdullah bin Ubay)?”
□ Sa’d bertanya apa yang dia katakan dan Nabi ( )ﷺmemberitahunya. Sa’d pun
berkata: “Engkau harus memaafkannya, Rasulullah ()ﷺ, demi Allah ( )ﷻyang
telah mewahyukan Kitab kepadamu, Allah ( )ﷻtelah menunjukkan kebenaran
kepadamu. Orang-orang danau ini (Madinah) sudah berkumpul untuk
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
2
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dengan penjelasan Fath al Bari. Hadits ini juga diriwayatkan
oleh Muslim dan Ahmad dari Hadits Usama bin Zaid.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al Quran diturunkan kepadamu, tetapi
ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu, sebab itu
janganlah sekali-kali kamu menjadi penolong bagi orang-orang kafir.› (Qur’an
28: 86)
3
Hadits shahih diriwayatkan oleh Muslim dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah Radi’Allahu’anhu. Mereka juga
meriwayatkan dari Ibnu al Syarid sebagai pelengkap Hadits berikutnya.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
keraguan ini dan mengatasi rintangan ini, maka tentu lebih kuat lagi dalam
menghadapi tantangan lain yang lebih rendah tingkatannya.
□ Semua pertanyaan yang ditujukan kepada Nabi ( )ﷺatau diperkirakan
ditujukan kepadanya berkaitan dengan adanya keyakinan dan hukum yang
berbeda-beda di antara mereka menemukan jawaban yang memuaskan di dalam
Qur’an, dengan pemahaman bahwa pertanyaan yang diajukan tidak hanya
menjawab kebutuhan penanya namun seluruh manusia pada masa itu. Di dalam
kondisi yang penuh dengan pertanyaan, permintaan untuk klarifikasi, atau
tantangan ini, Wahyu diturunkan kepada Nabi ( )ﷺdengan kata-kata: “Katakan
ini” atau “Katakan itu”. Begitu banyak ayat yang dimulai dengan perintah
semacam ini sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan atau diperkirakan.
Ketika anda membaca jawaban-jawaban yang jelas ini, anda akan merasakan
gelombang kepastian mengalir ke dalam hatimu seakan-akan kesalahpahaman
yang tertanam di dalamnya hilang atau tersapu ombak. Ikatan kuat inilah yang
mengikat risalah yang abadi dengan kesadaran manusia. Qur’an adalah
pembawa pesan yang hidup: bertanyalah kepadanya dan dia akan menjawab:
dengarkanlah pesannya dan anda akan mendapatkan jawaban yang memuaskan.
□ Lihatlah bagaimana Qur’an membangun konsep kebangkitan setelah
kematian, pahala, dan hukuman; bagaimana Qur’an menegaskan besarnya
kehendak dan kemampuan Allah dalam menjawab pertanyaan yang diajukan.
Lihatlah bagaimana konsepnya saling terkait dalam memberi dan menerima,
dalam ketidaksukaan dan bantahan seakan-akan ini adalah sebuah diskusi yang
masih mengalir yang diperpanjang yang diperpanjang melebihi pembicaranya
dan akan mempengaruhi manusia sampai akhir zaman.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia. Maka Maha Suci (Allah) yang di
tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan.› (Qur’an 36: 77-83)
□ Ini adalah salah satu contoh argumen berdasarkan visi yang tepat. Ini tidak
dikhususkan untuk satu jaman atau wilayah tertentu. Ini ditujukan untuk
kecerdasan umum manusia dan ini merupakan penjelasan dari hikmah
diwahyukannya Qur’an secara bertahap. Ayat ini turun kepada Nabi ( )ﷺdengan
perintah “Katakan ini dan itu” sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan
kepadanya dalam upaya mengajak manusia kepada Allah. Kemudian baik
pertanyaan maupun jawabannya dicatat, sehingga pengetahuan ini dapat
membawa manfaat bagi umat manusia hingga akhir jaman. Perintah
“katakanlah” menarik perhatian para cendekiawan: Ini merupakan perintah dari
Allah ( )ﷻkepada Rasul-Nya dan merupakan perintah Rasul ( )ﷺkepada
umatnya; dan perintah ini diikuti oleh semua yang Allah kehendaki dari nasihat,
peringatan, dan peraturan.
□ Ketika para penyembah berhala ingin mengalihkan perselisihan dari sifat asli
keimanan ini kepada persona Nabi ( )ﷺdan pengikutnya, ayat berikut ini
diturunkan:
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
berpegang teguh padanya tak peduli betapa pun dahsyatnya serangan dan
perlawanan yang mereka terima.
□ Penyimpangan merajalela di seluruh dunia, dan upayanya adalah yang
pertama dan terutama untuk tidak menyisakan tempat sedikit pun untuk
keimanan. Apabila Islam mengalami kemajuan setelah perjuangan yang berat,
orang-orang sesat akan membuatnya meninggalkan sebagian ajarannya dan
merasa cukup dengan bagian yang tersisa. Jika mereka berhasil membelokkan
Islam pada keadaan seperti itu, maka akan mudah bagi mereka untuk
menghancurkan Islam. Inilah mengapa Allah ( )ﷻmenurunkan perintah yang
jelas di dalam Qur’an, menetapkan bahwa agama ini adalah suatu kesatuan yang
tidak dapat dipecah-pecah dan bahwa fakta ini tidak henti-hentinya dicamkan
kepada orang-orang kafir. Maka dari itu kita harus berpegang teguh kepada
ajaran yang saling berkaitan ini, cinta dan benci sesuai dengan arahan mereka
dan berdamai atau berperang atas nama mereka. Nilai emosi dalam menegakkan
Islam sama pentingnya dengan logika. Ayat Qur’an yang relevan adalah
perintah kepada kaum Muslimin yang datang dalam bentuk perintah kepada
Nabi ()ﷺ.
‹Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan)
orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana, dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai
Pemelihara. › (Qur’an 3: 1-3)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang
Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang
membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran
kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-
orang yang ragu-ragu. Dan sekali-kali janganlah kamu termasuk orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat Allah yang menyebabkan kamu termasuk orang-
orang yang rugi. › (Qur’an 10: 94-95)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
pemberani yang akan terus maju menjemput maut jika diperintahkan untuk
tidak menjadi pengecut.
□ Dalam keadaan apapun Nabi ( )ﷺadalah contoh yang paling sempurna dan
dari perilaku beliau orang-orang mengambil contoh sempurna. Baik beliau
maupun kita sendiri telah diperintahkan untuk menjauhi orang-orang yang sesat
dan untuk tidak mengikuti sikap dan tindakan mereka, gajak kepada kebenaran
bagi orang-orang yang tersesat dan tidak mengikuti sikap dan tindakan mereka,
alasannya adalah karena dalam banyak kesempatan kebenaran berada dalam
posisi lemah dan sulit untuk diikuti sedangkan kesesatan kuat dan memiliki
banyak daya tarik. Suatu ideologi berhak mendapatkan dukungan penuh dari
penganutnya dan penolakan atas apa yang bertentangan dengannya. Perintah
yang menyerukan hal ini tidak mungkin tanpa keseksamaan: apa lagi yang
kurang setelah firman Allah ( )ﷻkepada Nabi ()ﷺ:
Cara penyebutan seperti ini bergema di telinga dan ada maksudnya. Ini
memiliki dampak membangkitkan perasaan kaum Muslimin untuk melawan
kerusakan dan memperingatkan bahaya dari membiarkannya, agar mereka tidak
terjerumus.
□ Pendapat para pemerhati seperti tertera sebelumnya juga dapat diterapkan
pada ayat di bawah ini:
‹Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang
Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang
membaca kitab sebelum kamu. › (Qur’an 10: 94)
Ini ditujukan bagi para pembaca atau pendengar ataupun kepada Nabi ()ﷺ
sendiri dengan cara seperti yang telah kita ketahui, karena Nabi ( )ﷺtidak
mungkin meragukan kenabiannya. Pernyataan di bawah ini mengandaikan
sesuatu yang tidak mungkin terjadi, karena di dalam Surat lain Qur’an berkata:
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Katakanlah, jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka
akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan (anak itu). › (Qur’an
43: 81)
artinya, jika Dia memiliki seorang anak, Akulah yang akan pertama kali
menyembahnya.
□ Lantas apa maksud dari bertanyalah kepada Ahli Kitab? Para pemerhati
berkata, maksudnya adalah yang terpercaya dan adil di antara mereka, karena
mereka tidak mungkin menyembunyikan kebenaran jika ditanyakan. Akan
tetapi, pikirkan bahwa orang yang jujur di kalangan ahli kitab sangatlah jarang
dan seseorang tidak bisa begitu saja mempercayai mereka. Saya merasa ini
bukanlah yang dimaksudkan dari ayat tersebut. Seseorang akan menghargai
nilai yang dimilikinya, ketika ia melihat kebingungan orang lain. Maka jika
anda pernah merasa ragu bahwa Qur’an berasal dari Allah ()ﷻ, carilah kitab
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan dengan cepat anda akan kembali
kepada Kitab anda dan berpegang teguh padanya, dan memuja Yang Maha Kuat
beribu-ribu kali karena telah membimbingmu kepadanya! Saya pikir inilah yang
dimaksudkan oleh ayat tersebut, karena kebenaran dalam Islam menjadi lebih
kuat dan jelas ketika seseorang menemukan adanya kerusakan yang telah
menimpa agama sebelumnya. Pemahaman ini sejalan dengan firman Allah:
□ Hal ini juga didukung oleh hadits yang diriwayatkan Bukhari dari Ibnu
Abbas. Dia berkata:
“Wahai sekalian kaum Muslimin, bagaimana bisa kalian bertanya kepada Ahli kitab
sedangkan kitab kalian yang diturunkan kepada nabi-Nya shallallahu 'alaihi wasallam adalah
kitab paling baru tentang Allah. Kalian membacanya dalam bentuk aslinya tanpa diubah, dan
Allah telah memberitahu kalian bahwa Ahli Kitab telah merubah kitab Allah, mereka
menulisnya dengan tangan mereka sendiri, lalu mereka berkata ini dari Allah sehingga
mereka bisa menjualnya dengan harga yang sedikit. Bukankah ilmu yang telah datang kepada
kalian mencegah kalian dari bertanya kepada mereka? Tidak, demi Allah, kami tidak melihat
seorangpun dari mereka yang bertanya tentang apa yang diturunkan kepada mereka!”
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap
lunak (pula kepadamu). › (Qur’an 68: 9)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
hidup” yang berjalan di antara manusia. Beliau adalah contoh sempurna dari
ketakwaan dan kerendahan hati, perjuangan dan kerja keras, kebenaran dan
kekuatan, pengertian dan pengungkapan. Tak heran bahwa ucapan, tindakan,
persetujuan, moral, aturan dan juga segala aspek kehidupannya dianggap
sebagai pilar agama dan hukum bagi kaum Muslimin.
□ Allah ( )ﷻmemilihnya untuk berbicara atas nama-Nya dan menyampaikan
pesan-Nya: maka siapakah yang lebih mampu darinya dalam memahami firman
Allah? Dan siapa yang lebih mampu darinya dalam menjelaskan metode yang
sejalan dengan acuan dan saran Qur’an? Penerapan hukum tidak kalah
pentingnya dengan konsepnya. Hukum memiliki kata-kata dan jiwanya, dan
ketika upaya untuk menerjemahkan peristiwa yang berbeda sesuai dengan
hukumnya, seseorang akan menemukan pendapat dan saran ahli fiqih diberikan
dan pengalaman serta pelajaran akan diingat kembali, terkadang pelaksanaan
hukum di dalam situasi yang beragam ini terasa lebih condong kepada sekedar
kata-kata, dan pada kesempatan lainnya terasa lebih dekat kepada jiwanya.
□ Qur’an adalah hukum Islam sementara Sunnah adalah penerapannya, dan
kaum Muslimin diwajibkan untuk menghormati penerapan ini sama dengan
kewajiban mereka untuk menghormati hukum itu sendiri. Allah ()ﷻ
memberikan hak kepada Nabi-Nya untuk diikuti dalam semua yang beliau
perintahkan ataupun larang, karena dalam hal ini beliau tidak berbicara dari
hawa nafsunya sendiri melainkan bimbingan dari Tuhannya. Oleh karena itu,
taat kepadanya sama dengan menaati Allah ( )ﷻdan ini bukanlah taqlid buta
pada manusia. Allah ( )ﷻberfirman:
‹Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat
manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka
memikirkan. › (Qur’an 16: 44)
‹Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang
dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. › (Qur’an 59: 7)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
(1) Tidak ada yang berada di atas Sunnah kecuali jika ia mempelajari Qur’an
secara mendetail. Qur’an adalah undang-undang tunggal di dalam ajaran Islam,
dan kitab ini menjelaskan secara tepat hak dan kewajiban seorang Muslim, kitab
ini membagikan tanggung jawab kepada mereka sesuai porsinya, menentukan
batas terhadap ketaatan mereka, kehidupan mereka, sehingga tindakan
seseorang tidak melanggar hak yang lain atau membuat mereka mengabaikan
tugas dan tanggung jawab dalam hidup. Mereka yang tidak bisa memahami
pengetahuan ini dari Qur’an, tidak akan dapat mengantikannya dengan yang
lain, dan gambaran apapun yang ada di pikiran mereka tentang Islam dari
sumber selain Qur’an adalah cacat dan bahkan bertentangan dengan yang
sebenarnya. Atas dasar inilah para Sahabat terkemuka bertekad memberikan
Quran tempat yang seharusnya di dalam hati mereka dan memastikan tak ada
yang menandingi keutamaan Qur’an.
□ Ibnu Abdul Barr menuliskan di dalam bukunya Jami’ Bayan al ‘Ilm wa
Fadhlih dari Jabir bin4 Abdullah bin Yasar yang mengatakan bahwa dia
mendengar Ali berkata:
Aku mendesak mereka yang menyimpan versi tertulis (selain Qur’an) untuk
menghancurkannya, karena manusia binasa karena mereka mengikuti perkataan
ulama mereka dan mengesampingkan Kitab Allah.
□ Dia juga meriwayatkan dari Al-Zuhri dari Urwa5 bahwa Umar bin Khattab
Radi’Allahu’anhu ingin menuliskan perkataan Nabi ( )ﷺdan meminta pendapat
Sahabat yang lain. Mereka menyetujuinya, dan Umar pun berdoa selama satu
bulan, memohon petunjuk Allah ( )ﷻatas hal ini. Suatu hari beliau datang
dengan yakin tentang keputusan Allah ( )ﷻdan berkata:
Aku selalu ingin menuliskan perkataan nabi namun Aku ingat umat sebelum
kalian, yang menulis kitab dan berpegang teguh terhadapnya dan lalai terhadap
Kitab Allah. Demi Allah ()ﷻ, Aku tidak akan mencampuradukkan Kitab Allah
dengan apapun. [atau di dalam versi lain] tidak akan membuat Kitab Allah
terlupakan.
□ Juga dari Ibnu Sirin yang berkata: “Bani Israil menjadi tersesat dikarenakan
beberapa kitab warisan nenek moyang mereka.
4
Inilah yang tertulis di dalam buku Jami’ Bayan al ‘Ilm...” Ini adalah sebuah kesalahan yang dibuat entah oleh
editor atau pencetaknya. Seharusnya adalah “dari ‘Abdullah bin Yasar”. Jabir adalah Al Ja’fi dan dia sangat
lemah. Al Jauzani dan yang lainnya menyebutnya pendusta.
5
Dia adalah Urwa putra Al-Zubair. Dia tidak pernah mendengar dari Umar Radi’Allahu’anhu dan bahkan, tidak
pernah bertemu dengannya. Oleh karena itu riwayat ini lemah. Ini diriwayatkan juga oleh Al-Khatib dengan
pengecualian versi Rasyid yang meriwayatkannya dari Al-Zuhri dan menghubungkannya dengan menyebutkan
Abdullah bin Umar bin Urwa dan Umar Radi’Allahu’anhu. Namun, riwayat ini jarang, seperti yang telah
dijelaskan Al-Khatib.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Kedua orang itu berkata kepadanya, “Lihatlah, tulisan ini menarik untuk
dibaca.”
□ Namun dia tetap menyiramkan air di atasnya dan berkata: “Hati adalah
bejana, maka penuhilah dengan Qur’an dan jangan penuhi dengan lainnya.”
Gulungan tersebut mengandung ajaran dari Ahli Kitab.
□ Juga diriwayatkan dari Amir al Sha’bi dari Quraza bin Ka’b
Radi’Allahu’anhu, yang berkata:
Kami pergi meninggalkan kota, menuju Irak bersama Umar
Radi’Allahu’anhu hingga tiba di Sirar, lalu ia berkata: “Tahukah kalian kenapa
Aku pergi dengan kalian?”
□ Mereka berkata: “Ya. Kami adalah Sahabat Nabi ( )ﷺmaka kau pergi
bersama kami untuk menemui dan menghormati kami.”
□ Lalu dia berkata, “Kalian akan menuju ke sebuah kota yang penduduknya
membaca Qur’an dengan bergumam seperti lebah. Jangan mengalihkan
perhatian mereka dengan Hadits. Bacalah Qur’an sebaik yang kalian bisa dan
berilah sesedikit mungkin kutipan perkataan Nabi ()ﷺ. Lanjutkanlah perjalanan
kalian dan Aku akan menemani kalian.”
□ Ketika Quraza sampai di Irak, orang-orang memintanya untuk meriwayatkan
hadits Nabi ( )ﷺdan dia berkata, “Umar Radi’Allahu’Anhu melarang kami
melakukannya.”
□ Umar, Ali Radi’Allahu’Anhu, dan Sahabat besar lainnya tidak menolak
Sunnah. Namun mereka ingin menjadikan Qur’an sebagai yang paling
dihormati dan paling utama di hati manusia, dan inilah yang seharusnya.
Seseorang harus memahami suatu hukum dengan utuh dan benar sebelum
menggali lebih dalam rincian dan penjelasan tentang sebagian darinya, karena
tidak semua orang membutuhkan rincian dan penjelasannya. Dan juga pikiran
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
manusia mungkin menjadi penuh dan tidak ada ruang lagi untuk menerima
informasi yang lebih penting dan diperlukan.
□ Harus berhati-hati mengingat Hadits diriwayatkan dengan menggabungkan
berbagai perkataan nabi pada kesempatan dan waktu yang berbeda-beda. Urwa
bin Al-Zubair meriwayatkan bahwa Aisyah berkata:
(1) Tidakkah kalian terheran-heran dengan Abu Hurairah, ia datang lalu duduk
di sebelah kamarku dan meriwayatkan hadis Rasulullah ()ﷺ. agar terdengar
olehku, saat itu aku sedang membaca dzikir (wirid) shubuhku. Lalu (setelah
menyampaikan hadis) ia segera pergi sebelum aku selesai membaca dzikirku.
Andai aku menemuinya pasti aku katakan padanya bahwa Rasulullah ( )ﷺtidak
membaca hadis seperti engkau membacanya.6
(2) Setelah memahami Qur’an barulah dapat memahami hadits shahih dengan
benar. Mereka yang tahu tentang Sunnah lebih baik menahan diri dari
meriwayatkan hadits Nabi ( )ﷺjika mereka tidak mengerti sepenuhnya
penerapan hadits tersebut, walaupun mereka mungkin memahami makna dari
hadits tersebut secara bahasa. Sunnah telah dirugikan di masa lalu oleh mereka
yang menghafalnya namun memahaminya sangat sedikit. Keheranan Aisyah
terhadap Abu Hurairah Radi’Allahu’anhu yang meriwayatkan hadits bukanlah
karena beliau menuduhnya berbohong. Cara Abu Hurairah meriwayatkan
Hadits mengabaikan keadaan dimana Hadits tersebut diucapkan dan
menghubung-hubungkan satu Hadits dengan yang lainnya. Muslim
meriwayatkan bahwa Umar Radi’Allahu’anhu memukul Abu Hurairah
Radi’Allahu’anhu karena mengutip Hadits Nabi ()ﷺ: “siapapun yang berkata
‘tidak ada tuhan selain Allah’ akan masuk surga.” Mungkin Umar
Radi’Allahu’anhu melakukan itu karena Abu Hurairah Radi’Allahu’anhu
menyebutkan Hadits itu kepada mereka yang hanya memahami bahwa Islam
cukup dengan pengucapan tanpa memerlukan amalan.7 Menghentikan
periwayatan Hadits, meskipun shahih, lebih baik dibandingkan
meriwayatkannya dengan cara seperti ini, dikelilingi orang-orang jahil.8
□ Ibnu Abdul Barr meriwayatkan bahwa Abu Hurairah Radi’Allahu’anhu
berkata: “Aku meriwayatkan kepadamu Hadits yang jika Aku riwayatkan pada
masa kekhalifahan Umar Radi’Allahu’anhu, dia akan memukulku dengan
6
Diriwayatkan dari Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abdul Barr.
7
Penjelasan ini tidak wajar bahkan tidak mungkin, mengingat Hadits itu sendiri diriwayatkan oleh Muslim yang
berkata bahwa Umar Radi’Allahu’anhu adalah orang pertama yang bertemu Abu Hurairah Radi’Allahu’anhu
dan mendengar langsung darinya. Mungkin penulis harus memeriksa kembali.
8
Apa yang Saya katakan benar. Sheikh Nasiruddin tidak memiliki alasan yang cukup untuk menolak penjelasan
Saya. (Penulis).
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
9
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Tahawi dalam Syarh Ma’ani al Atsar dari Abdul Rahman
bin Syibi.
10
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdul Barr dan yang lainnya.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Qur’an itu sendiri. Mereka membedakan antara hadits yang diriwayatkan oleh
para ulama fiqih dan yang diriwayatkan hanya oleh para penghapal. Saya
berikan satu contoh bagaimana suatu kaum menjadi stagnan dan merugi akibat
salah mengartikan peristiwa yang terjadi.
□ Banyak kaum Muslimin yang menetapkan bahwa para wanita tidak boleh
menemui atau terlihat oleh orang asing, dan di Madinah para wanita keluar
rumah memakai pakaian longgar yang menutupi kepala sampai jari kaki
mereka. Ada dua lubang kecil bagi mereka untuk melihat, meskipun ini bisa
ditutupi dengan kaca atau seluloid. Tradisi yang berkembang ini berdasarkan
Hadits yang Saya dengar dari Imam Masjid Nabawi yang mengutipnya di
mimbar saat solat Jumat. Hadits ini menyatakan bahwa Rasulullah ( )ﷺmelarang
para istrinya menemui Abdullah bin Umm Maktum dan ketika mereka
mengatakan bahwa dia buta, beliau bertanya kepada para istrinya, “Apakah
kalian buta?”11
□ Saya keberatan dengan cara pengungkapan Hadits ini, mengingat ulama
Sunnah telah mengatakan maknanya. Ini adalah suatu bentuk pengabaian
Sunnah ketika dikaitkan dengan kewajiban para wanita, cara hidup mereka dan
prinsip-prinsip mengenai peran para wanita di dalam masyarakat secara umum.
Mengapa kita tidak menyebutkan Hadits Bukhari dalam hal ini mengingat
hadits tersebut lebih tepat dan lebih shahih?
□ Dalam bab berjudul “Para Wanita dalam Perang dan Perjuangan Mereka
bersama Para Lelaki” Bukhari meriwayatkan bahwa Anas Radi’Allahu’anhu
berkata:
“Ketika Perang Uhud berkecamuk, orang-orang melarikan diri dari Nabi ()ﷺ. Dia
berkata: “Sungguh Aku melihat Aisyah binti Abu Bakar dan Umm Sulaim berjalan
dengan cepat hingga terlihat gelang kaki keduanya sambil membawa qirab (tempat air
11
Diriwayatkan oleh Abu Daud Al-Tirmidzi, Ibnu Sa’d, dan Al-Baihaqi melalui Al-Zuhri. Az-Zuhri berkata:
“Nabhan, budak Umm Salamah, meriwayatkan dari Umm Salamah bahwa dia berkata:
“Aku sedang bersama Nabi ( )ﷺdan Maimunah dan Ibnu Umm Maktum datang. Kejadian ini adalah
setelah turunnya perintah berhijab. Nabi ( )ﷺberkata: Tutupilah diri kalian daripadanya.
Maka kami berkata: “Wahai Rasulullah ()ﷺ, bukankah dia buta dan tidak dapat melihat atau mengenali kami?
Beliau menjawab: “Apakah kalian buta? Tidakkah kalian dapat melihatnya?
Al-Tirmidzi berkata bahwa ini adalah hadits yang shahih, dan Ibnu Hajar menyatakan bahwa rantai
perawinya kuat di dalam bukunya Fath al Bari. Akan tetapi hal ini meragukan, karena Nabhan dianggap tsiqah
hanya oleh Ibnu Hibban yang terkenal lalai dalam meneliti perawi hadits. Fakta ini dikemukakan oleh Ibnu
Hajar sendiri dalam bab pendahuluan Lisan al-Mizan. Karena alasan ini kami memandang beliau tidak
menyebut Nabhan tsiqah dalam Al Taqrib namun berkata tentangnya: “Dapat diterima jika telah diteliti. Tapi
tidak pernah ada penelitian terhadapnya terkait Hadits ini.” Pernyataan ini hanya dapat diartikan Hadits ini
tertolak. Ibnu Abdul Barr berkata: “Dia bukanlah termasuk mereka yang haditsnya shahih dan Hadits ini tidak
dikenal,” seperti dikutip oleh Ibnu al Turkmani dalam Al Jawhar Al Naqi.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
terbuat dari kulit). Dan berkata perawi lain: mengangkut qirab, dengan selendang
keduanya lalu menuangkan ke mulut para pasukan. Kemudian keduanya kembali
untuk mengisi air ke dalam qirab. Kemudian kembali datang menuangkan air ke
mulut pasukan.“
Bukhari juga menyebutkan di dalam bab “Wanita dalam Perang di Laut” bahwa
Anas Radi’Allahu’anhu berkata:
"Rasulullah ( )ﷺpernah datang kepada Ummu Haram binti Milhan. Rasulullah
( )ﷺtertidur. Kemudian Beliau terbangun sambil tertawa.
Ummu Haram berkata; Aku tanyakan: "Apa yang membuatmu tertawa wahai
Rasulullah."
Beliau menjawab: "Ada orang-orang dari ummatku yang diperlihatkan
kepadaku sebagai pasukan perang di jalan Allah dimana mereka mengarungi
lautan sebagai raja-raja di atas singgasana atau seperti bagaikan raja-raja di atas
singgasana."
Ummu Haram berkata; Aku katakan: "Wahai Rasulullah, do'akanlah agar
Allah menjadikan aku salah seorang dari mereka."
Maka Rasulullah ( )ﷺberdo'a untuknya.
Kemudian Beliau meletakkan kepalanya (tertidur) lalu terbangun sambil
tertawa. Ummu Haram berkata; Aku tanyakan: "Apa yang membuatmu tertawa
wahai Rasulullah." Beliau menjawab sebagaimana ucapan Beliau yang pertama
tadi.
Ummu Haram berkata; Aku katakan: "Wahai Rasulullah, do'akanlah kepada
Allah agar Dia menjadikan aku salah seorang dari mereka."
Beliau berkata: "Kamu akan menjadi diantara orang-orang yang pertama kali."
□ Ia menikahi Ubadah bin al Samit setelahnya, dan dia berlayar mengarungi
lautan bersama Binti Quraza. Ketika mereka sampai di pantai dia menunggangi
kuda. Kudanya tersandung dan dia terjatuh kemudian wafat.
□ Bukhari juga menyebutkan di dalam bab “Wanita yang Membawakan Bekal
Minuman kepada Pejuang Perang” bahwa Umar bin Khattab Radi’Allahu’anhu
membagikan syal kepada para wanita Madinah dan tersisa satu helai yang
sangat cantik.
Orang-orang yang sedang bersamanya berkata: “Wahai Khalifah, berikanlah
yang satu ini kepada cucu perempuan Rasulullah ()ﷺ, yang bersamamu.” Yang
mereka maksud adalah Umm Kultsum, anak perempuan Ali Radi’Allahu’anhu.
Umar Radi’Allahu’anhu berkata: “Umm Salih lebih layak mendapatkannya.
Dia adalah salah satu wanita Ansar yang berbai’at kepada Rasulullah ()ﷺ.”
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji, hendaklah ada
empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila
mereka telah memberi persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu)
dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi
jalan lain kepadanya.› (Qur’an 4: 15)
□ Akan tetapi, kaum Muslimin merasa bahwa cara mendidik pria dan wanita
secara beradab dirasa terlalu berat karena penyimpangan mereka dari Qur’an
mereka beralih pada penjara dan kastil, dan yang terjadi sudah diketahui. Kaum
Muslimin meninggalkan Qur’an untuk hadits. Lalu mereka meninggalkan hadits
untuk pendapat para ulama. Lalu mereka meninggalkan pendapat para ulama
untuk method taqlid buta (mengikuti secara buta). Kemudian mereka
meninggalkan pengikut buta dan kekakuan mereka pada orang-orang bodoh dan
kebingungan mereka. Evolusi pemikiran Islam dengan cara ini merupakan
malapetaka bagi Islam dan kaum Muslimin. Ibnu Abdul Barr meriwayatkan dari
Al-Dahaak bin Muzahim:
“Akan tiba waktunya manusia hanya sekedar menyimpan Qur’an di rak dan
laba-laba akan membangun sarang padanya: tak akan lagi mengambil manfaat
yang terkandung di dalamnya dan manusia akan bertindak berdasarkan riwayat
dan hadits.”
□ Cara memperbaiki penyimpangan ini adalah dengan kembali kepada Qur’an
dan menjadikannya pilar utama kehidupan kita. Kemudian setelah kita
mendalami Qur’an barulah kita melihat ke dalam Sunnah dan mengambil
manfaat dari kebijaksanaan Nabi ()ﷺ, cara hidupnya, ibadahnya, karakter, dan
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
12
Lihat buku Saya The Ideology of The Muslim
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Sebuah kitab suci dimana tiap ayat dijelaskan dengan teliti, sebuah
pembelajaran (Qur’an) dalam Bahasa Arab bagi mereka yang berilmu.
‹Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin.› (Qur’an
41: 4)
13
Lihat buku Saya The Ideology of The Muslim.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Akan tetapi, tidak ada kaitan antara keimanan atau amalan dengan studi ini:
orang jahat tidak akan diampuni atas kejahatannya karena keyakinan mereka
bahwa Nabi dilindungi oleh awan atau batu, tidak juga orang-orang saleh akan
kehilangan kemuliaannya jika mereka menolak mukjizat ini. Studi semacam ini
didasari oleh penilaian ilmiah dari bukti yang mendukung atau menentang
peristiwa tersebut dan penilaian atas arti pentingnya. Akurat atau tidak akurat
dalam hal ini tidak akan mempengaruhi keimanan seseorang.
□ Kegilaan menguasai kaum Muslimin dalam menisbatkan mukjizat kepada
orang-orang saleh. Sebagian besar mengaitkan mukjizat dengan tingkat
keimanan, dan seorang penulis tentang tauhid bahkan menulis: “Membenarkan
bahwa orang-orang suci memiliki mukjizat. Dan barangsiapa mengingkarinya,
jangan menerima perkataan apapun darinya.” Kaitan hal ini dengan tauhid
seperti kaitannya dengan tata bahasa atau ilmu astronomi! Dengan kata lain
intisari suatu agama sangat jauh dari studi-studi ini terlepas membenarkan
ataupun menolaknya. Mukjizat yang dinisbatkan kepada orang-orang suci oleh
pengagum mereka merupakan perwujudan buruk dari kemalasan dan kebodohan
di dalam diri mereka, seperti halnya mimpi buruk orang yang sedang tidur
adalah wujud dari kegelisahan dan pikiran mereka yang terganggu. Wali ini
membuka pintu tanpa kunci; wali itu terbang tanpa sayap; wali ini kencing di
atas batu dan mengubahnya menjadi emas; dan wali itu mengetahui hal-hal
ghaib!
□ Begitu banyak omong kosong semacam ini, yang merncerminkan
ketidaktahuan atas sifat Islam dan sifat dunia yang sesungguhnya. Hal ini juga
menunjukkan bahwa orang-orang yang menyebarkan paham ini terlalu
menyimpang hati dan pikirannya untuk dapat memahami dengan benar
kehidupan Nabi ( )ﷺdan para Sahabatnya. Muhammad ( )ﷺbukanlah seorang
lelaki dengan angan-angan yang membangun kehidupan dan misinya
berdasarkan dongeng khayalan. Beliau adalah lelaki yang hidup dalam
kenyataan yang melihat dari dekat dan kejauhan, dan jika beliau menginginkan
sesuatu maka beliau akan berjuang untuk mendapatkannya. Dalam
perjuangannya, seperti terlihat dalam kenyataan yang pahit, beliau sangat
berhati-hati dan juga gigih. Baik beliau maupun Sahabatnya tidak pernah
beranggapan bahwa dengan hidup santai dan bermalas-malasan maka surga
dapat diraih. Tidak ada di dalam sejarah manusia mukjizat atau peristiwa
supernatural menjadi balok-balok pondasi yang membentuk seorang yang hebat
ataupun membangun bangsa yang besar.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
“Semoga kemurkaan Allah dicurahkan kepada mereka yang berbuat ini kepada nabi mereka.
[Menujuk ke arah giginya]. Semoga hukuman Allah dijatuhkan kepada orang yang dibunuh
oleh Rasulullah di jalan Allah.” 14
Anas berkata bahwa gigi depan Nabi ( )ﷺpatah pada Perang Uhud dan
kepalanya terluka. Beliau menyeka darah yang mengalir di wajahnya, berkata:
“Bagaimana akan mendapatkan keberuntungan, suatu kaum yang melukai
kepala Nabi mereka dan mematahkan gigi gerahamnya sedangkan nabi itu
mengajak mereka menuju (peribadatan kepada) Allah?”15 Atas kejadian ini
Allah menurunkan ayat berikut:
‹Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah
menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka
itu orang-orang yang zalim.› (Qur’an 3: 128)
14
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
15
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim di dalam bab yang sama.
16
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Ka’b bin Malik Radi’Allahu’anhu. Bukhari dan Muslim
juga meriwayatkan hal yang serupa
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap
gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya,
karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi
orang-orang yang kafir.› (Qur’an 2: 19)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Muhammad ( )ﷺtidak bisa melihat yang gaib. Beliau layaknya manusia biasa
yang tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada dirinya esok hari. Tidak ada
hal-hal gaib bisa diharapkan darinya setelah perintah Allah ( )ﷻturun
kepadanya:
‹Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak
(pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya
aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-
banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah
pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang
beriman.”› (Qur’an 7: 188)
Beliau bisa saja didekati oleh seseorang yang memiliki niat jahat
terhadapnya tetapi berpura-pura mencintainya, dan beliau tidak tahu-menahu
hingga niat orang itu terungkap dari tindakannya:
‹Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang
munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam
kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi)
Kamilah yang mengetahui mereka.› (Qur’an 9: 101)
Di Hari Kiamat nanti beliau akan berhadapan dengan mereka yang beliau
pikir adalah mukmin sejati namun kemudian terungkap kebusukan hati dan
jahatnya niat mereka. Beliau kemudian akan berkata, seperti halnya Isa: 17
‹Dan adalah aku menjadi saksi mereka, selama aku berada di antara mereka.
Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka›
(Qur’an 5: 117)
17
Maknanya berada di Hadits Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam bab Tafsir.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang
hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai
saksi.› (Qur’an 48: 28)
18
Hadits shahih diriwayatkan oleh Bukhari dan yang lainnya.
19
Benar, bahwa itu adalah ramalan, dari pengetahuan yang Allah ( )ﷻberikan kepadanya. Penjelasan di atas
tidak memiliki bukti selama penulisnya, Semoga Allah ( )ﷻmelindunginya, menerima kemungkinan bahwa
Allah-lah yang memberitahukannya. Haditsnya itu sendiri mengandung dalil ini: Nabi ( )ﷺberkata: “Jika
umurmu panjang.” Bisakah definisi sementara yang tepat ini diketahui oleh “ahli” manapun jika Allah tidak
memberitahukannya?
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi
mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman
sentausa.› (Qur’an 24: 55)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
20
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Sa’d di dalam Tabaqat-nya dari periwayatan Abu
Hurairah Radi’Allahu’anhu.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Begitu Saya menyadari keadaan peziarah dan penghuni Masjid, Saya hampir-
hampir berhenti solat di dalamnya, karena Saya membenci bid’ah yang begitu
menyimpang, kericuhan, dan kebodohan. Saya ingat kisah tentang Urwah bin
Al Zubair:
Ketika beliau membangun kastilnya di lembah Afiq dan mengasingkan diri
dari Madinah, orang-orang berkata kepadanya: “Kau telah mengabaikan masjid
Nabi (”!)ﷺ
Beliau menjawab: “Aku melihat masjid-masjid kalian diabaikan, pasar-pasar
selalu penuh, dan ketidaksenonohan tersebar di jalan-jalanmu. Di lembah ini
Aku terhindar dari kesemuanya itu.” Dikisahkan ketika beliau ditegur soal ini
beliau menjawab: “Apa yang tersisa? Yang tersisa adalah mereka yang
bersenang-senang di atas penderitaan orang lain dan mereka yang cemburu akan
keberuntungan orang lain.”
□ Marilah kita semua memohon ampunan dan perlindungan Allah ()ﷻ
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Bab Dua
Dari Kelahiran hingga Masa Kenabian
21
Hadits shahih diriwayatkan oleh Muslim atas otoritas Wa’ila bin Al-Aqsa. Hadits ini juga dinyatakan baik
oleh Al-Tirmidzi.
22
Hadits shahih diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari otoritas Abu Hurairah Radi’Allahu’anhu.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
23
Sebuah puisi untuk Qasidat al Burda dalam memuji Nabi (( )ﷺPenterjemah).
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Begitupun dengan kelahiran Musa AS. Apakah anda tidak melihat ketika Allah
( )ﷻmenjelaskan tirani Fir’aun atas bangsanya dan janji-Nya untuk
membebaskan para budak dan mereka yang tertindas, Dia mengungkapkan
kisah kepahlawanan seorang manusia yang akan mengemban tugas ini? Allah
( )ﷻberfirman:
24
Dia memberikan nama tujuh hari setelah kelahirannya setelah menyunatnya.
25
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari. Orang-orang Quraisy biasa menyebut Mudzammam (yang
tercela) alih-alih Muhammad ((( ))ﷺyang terpuji) ketika menyebut Nabi (( )ﷺPenterjemah).
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Namun, pahitnya kenyataan masih terasa terlepas dari kasih sayang dan
perhatian kakeknya. Muhammad ( )ﷺadalah seorang anak yatim, lahir setelah
ayahnya wafat. Maka biarlah! Jika kita berandai-andai Abdullah masih hidup,
maka apa yang mungkin bisa dia lakukan untuk putranya? Dapatkah dia
melatihnya menjadi seorang Nabi? Tentu saja tidak: seorang ayah hanyalah
salah satu faktor yang menentukan masa depan seorang anak. Bahkan jika
kenabian dapat diperoleh melalui usaha, ayahnya masih hidup tidak akan
memudahkan mencapainya, lalu bagaimana jika kenabian adalah pilihan [yang
ditetapkan oleh Allah (?])ﷻ
□ Ketika Yakub masih hidup, kebutuhannya dicukupi. Beliau menua dan
memperoleh pengalaman dan kebijaksanaan. Bahkan beliau diberikan kenabian.
Suatu hari beliau mencari-cari dan tidak menemukan Yusuf Alaihi Salam di
dekatnya: beliau telah kehilangan putranya di masa penting hidupnya. Yusuf
Alaihi Salam adalah seorang pemuda yang penuh semangat dan energi, dan
meskipun masyarakat di jamannya rusak, jiwanya masih dipenuhi kesalihan dan
kesucian. Yusuf bagaikan lampu terang di tengah malam gelap. Ketika ayah dan
anak itu bertemu kembali, Yakub mengetahui bahwa putranya adalah seorang
nabi yang taat.
□ Abdullah wafat meninggalkan putranya sebagai anak yatim. Namun, anak
yatim ini sudah dipersiapkan sejak awal untuk sebuah tugas mulia. Beliau
sedang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin orang-orang saleh yang dipilih
oleh Allah ()ﷻ. Ayah dan kakeknya, kerabat dan temannya, langit dan bumi tak
lebih dari sekedar alat yang digunakan Allah ( )ﷻuntuk memenuhi ketetapan-
Nya dan melimpahkan rahmat -Nya kepada hamba yang dipilih-Nya.
□ Aminah sangat menyayangi putranya, dengan sabar menunggu datangnya ibu
susu terbaik yang akan datang ke padang pasir, mencari pekerjaan sebagai
pengasuh anak-anak bangsawan. Wanita-wanita baduy yang pergi ke Mekah
untuk tujuan ini mencari nafkah dan gaji yang bagus. Akan tetapi Muhammad
()ﷺ, tidak memiliki ayah yang bisa memberikan bayaran, tidak juga memiliki
kekayaan yang menarik hati para wanita itu. Maka tidak mengherankan para ibu
susu menolaknya dan mencari bayi yang lain. Halimah, putri Abu Dhu’aib dari
Bani Sa’d, adalah salah satu yang datang ke Mekah, berharap kembali dengan
seorang bayi yang akan menjadi sumber nafkahnya. Awalnya dia enggan
menjadi ibu susu anak yatim itu, meskipun ketika dia tidak bisa menemukan
bayi lain dia merasa malu pulang dengan tangan hampa. Maka dia kembali ke
rumah Aminah dan mengambil Muhammad ( )ﷺdarinya.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Kemudian dia mencucinya di dalam bejana dari emas dengan air Zamzam.
Lalu dia menutup dadanya dan mengembalikan dia ke tempat semula. Anak-
anak laki-laki lari menghampiri ibunya (pengasuhnya) dan berteriak bahwa
Muhammad ( )ﷺtelah dibunuh. Mereka mendatanginya dan mendapati
wajahnya pucat. 26
□ Kejadian ini membuat Halimah dan suaminya khawatir, dimana kita dapati
kejadian ini terulang ketika Muhammad ( )ﷺtelah menjadi seorang Nabi dan
berusia di atas 50 tahun. Malik bin Sa’sa’ah meriwayatkan bahwa Nabi ()ﷺ
menceritakan tentang malam Isra Mi’raj, berkata:
“Suatu ketika atap tempat tinggalku di Makkah terbuka lalu turunlah
Jibril ‘Alaihissalam. Dia membelah dadaku dan mencucinya dengan air
Zamzam. Kemudian dia membawa sebuah mangkuk besar dari emas, penuh
dengan hikmah dan iman lalu menumpahkannya ke dalam dadaku. Setelah itu,
dia menutupnya kembali.”27
□ Andaikan kejahatan adalah pengeluaran kelenjar di dalam tubuh dan dapat
dicegah dengan menghentikan pengeluaran tersebut, atau jika kebaikan adalah
cairan yang bisa dituangkan ke hati seperti bahan bakar diisikan ke pesawat
untuk membuatnya terbang, maka Saya katakan bahwa makna harfiah harus
digunakan. Namun kejahatan dan kebaikan melampaui fisik, bahkan telah jelas
bahwa hal ini lebih berkaitan dengan sisi spritiual manusia. Jika berkaitan
dengan batasan dimana jiwa harus beroperasi, atau dengan kata lain, jika
penelitian sampai kepada titik dimana kita harus menemukan sarana agar jiwa
bisa mendorong tubuh kita, maka tidak ada gunanya mencarinya karena hal ini
di luar kemampuan kita.
□ Ada satu hal yang dapat kita ambil dari hadits ini: bahwa Yang Maha
Pemurah tidak meninggalkan mahluk-Nya yang sempurna seperti Muhammad
( )ﷺuntuk menjadi sasaran desas-desus yang menimbulkan kebingungan di
kalangan manusia. Jika ada gelombang kejahatan memenuhi atmosfir dan jika
ada hati yang dengan cepat menyerapnya atau terombang-ambing karenanya,
meski demikian, dengan perlindungan Allah ( )ﷻhati Nabi ( )ﷺtidak akan
terpengaruh arus tersebut. Oleh karena itu, perjuangan para nabi akan diarahkan
menuju kemajuan yang konstan dan bukan ketahanan dari kejahatan; dalam
26
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad, yang memiliki tambahan: Anas Radi’Allahu’anhu
berkata: “Aku biasa melihat tanda seperti jarum di dadanya.” Hadits ini diriwayatkan oleh banyak sumber
shahih.
27
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, dan Al Nasa’i.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
“Tidak ada satu orangpun yang luput dari kawalan Jinn dan kawalan malaikat.
Mereka bertanya: “Dan apakah kau juga, Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Dan Aku juga. Tapi Allah menolongku untuk mengalahkannya
dan diapun tunduk. Sekarang dia hanya berkata kepadaku atas hal-hal baik.”28
Melapangkan dada yang disebutkan ayat ini bukanlah hasil operasi dari
seorang malaikat ataupun dokter. Ungkapan metafora di dalam Sunnah
membutuhkan beberapa perhatian pada titik ini. Aisyah meriwayatkan bahwa
beberapa istri Nabi ( )ﷺberkata:
□ Wahai Rasulallah ()ﷺ, siapakah di antara kami yang paling cepat
menyusulmu (wafat, setelahmu)?”
28
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Muslim.
29
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Muslim.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
30
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari melalui Masruq dari Aisyah. Versinya: “Dia adalah yang
tercepat menyusulnya dan dia suka beramal.” Muslim juga meriwayatkan Hadits ini melalui Aisyah binti Talha,
dan Al-Hakim melalui Amrah, keduanya meriwayatkan ini dari Aisyah. Di dalam riwayat mereka, mereka
berkata: “dia yang tangannya paling panjang di antara kami adalan Zainab karena dia suka bekerja
menggunakan tangannya dan memberikan sedekah.” Ini bertolakbelakang dari riwayat Bukhari, yang kita
artikan bahwa Saudahlah yang pertama wafat setelah Nabi ( )ﷺtiada. Namun ini jelas suatu kesalahan mengingat
penelitian Ibnu Hajar menunjukkan bahwa riwayat Muslim adalah yang shahih. Siapapun yang ingin melihat
riwayat lengkap penelitian tersebut dapat merujuk ke Fath al-Bari yang ditulis Ibnu Hajar. Zainab yang
dimaksud disini adalah binti Jash, bukan bint Khuzama seperti yang disalahartikan oleh beberapa orang.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Pendeta Bahira
Tidak ada sumber yang shahih mengenai rincian perjalanan ini. Perjalanan
adalah jembatan terbaik menuju ilmu pengetahuan dan memiliki dampak paling
mendalam. Pelajaran berharga semacam ini tidak akan luput dari Muhammad
( )ﷺdengan pikirannya yang tajam dan jiwanya yang bersih dalam hal-hal yang
dilihatnya di rumah ataupun dalam perjalanan. Akan tetapi bisa dipastikan
bahwa beliau tidak bepergian untuk mempelajari ilmu agama ataupun filosofi,
ataupun menemui seseorang yang bisa diajak berdiskusi tentang hal-hal
tersebut. Buku-buku sejarah mengaitkan beberapa peristiwa aneh yang terjadi
pada dirinya, seperti pertemuannya dengan Pendeta Bahira. Lelaki ini melihat
tanda kenabian di wajah dan punggung Muhammad ()ﷺ.
Dia bertanya kepada Abu Talib, “Siapakah anak ini?”
Abu Talib menjawab, “dia putraku.”
Dia berkata lagi, “Tak seharusnya ayahnya masih hidup!”
Abu Talib kemudian berkata, “Sesungguhnya dia adalah anak dari saudara
laki-lakiku yang wafat ketika anak ini masih di dalam kandungan ibunya.”
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
dan Bilal Radi’Allahu’anhu di dalamnya tidak shahih menurut imam kami, dan
ini benar adanya. Usia Nabi ( )ﷺpada saat itu adalah 12 tahun dan Abu Bakar
Radi’Allahu’anhu lebih muda dua tahun darinya, dan Bilal Radi’Allahu’anhu
bahkan belum lahir!”
□ Al Dhahabi berkata di dalam Mizanul I’tidal: “Dikatakan bahwa salah satu
bukti Hadits ini tidak shahih adalah pernyataan ‘Dan Abu Bakar
Radi’Allahu’anhu mengutus Bilal Radi’Allahu’anhu bersamanya.’ Bilal
Radi’Allahu’anhu bahkan belum lahir dan Abu Bakar Radi’Allahu’anhu
hanyalah seorang bocah saat itu.”
□ Penulis dari Tuhfatul Ahwadhi berkata: “Al Dhahabi menganggap Hadits ini
lemah karena adanya pernyataan: ‘Dan Abu Bakar Radi’Allahu’anhu mengutus
Bilal Radi’Allahu’anhu bersamanya,’ mengingat pada saat itu Abu Bakar
Radi’Allahu’anhu belum membeli Bilal Radi’Allahu’anhu sebagai budak.
□ Ibnu Hajar berkata di dalam Al-Isabah: “Perawinya adalah orang yang
terpercaya dan Hadits ini tidak meragukan kecuali pada titik ini.
Kemungkinannya adalah bagian ini diambil dari Hadits lainnya dan disisipkan
di sini oleh salah satu Perawinya tanpa sengaja.”
Terdapat pula pernyataan yang serupa di dalam Al Mawahib Al Ladunniyah.
□ Ibnu al Qayyim berkata di dalam Zadul Ma’ad: “Di dalam buku Al Tirmidzi
dan juga di buku lainnya dikatakan bahwa Abu Bakar Radi’Allahu’anhu
mengutus Bilal Radi’Allahu’anhu bersamanya. Ini jelas tidak benar. Bilal
Radi’Allahu’anhu mungkin belum lahir dan jika sudah, jelas bahwa dia belum
bersama dengan paman Nabi ( )ﷺataupun bersama Abu Bakar
Radi’Allahu’anhu.” Lihat Tuhfatul Ahwadi.
Ibnu Katsir berkata dalam sirah-nya: “Hadits ini diriwayatkan oleh Al
Tirmidzi, Al Hakim, Al Baihaqi, dan Ibnu ‘Asakir. Menurutku (yaitu, menurut
Ibnu Katsir) Hadits ini tidak biasa: ini mursal (yaitu Sahabat yang
meriwayatkannya tidak berkata bahwa ini berasal dari Nabi ( )ﷺtapi ini
mungkin dipahami seperti itu). Abu Musa Al Ash’ari baru datang ke Madinah
pada tahun ditaklukannya Khaibar (Tahun 7 Hirjiah), maka jelas ini mursal.
□ Maka Hadits ini mu’allal (mengandung kelemahan berdasarkan prinsip ulama
Hadits) menegaskan bahwa Hadits ini palsu, serupa dengan perkataan penulis
injil tentang beberapa orang yang mencari Isa segera setelah dia lahir dengan
tujuan membunuhnya. Orang-orang Kristen mengambil kisah ini dari orang
Buddha yang berkata bahwa Buddha, ketika ibunya yang masih perawan
melahirkannya, dicari oleh para musuh yang ingin membunuhnya!
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Para ulama Sunnah menyelidiki semua pernyataan baik dari segi maknanya
maupun rantai perawinya, dan jika mereka tidak berhasil membuktikan
keshahihannya mereka menyingkirkannya. Banyak mitos yang menyusupi kisah
hidup para nabi dan jika diselidiki berdasarkan aturan dalam ilmu Hadits, akan
terbukti tidak shahih dan dapat disingkirkan.
Kesulitan Hidup
Muhammad ( )ﷺkembali dari perjalanannya untuk melanjutkan hidupnya
yang prihatin bersama pamannya, karena tidak menjadi kebiasaan para lelaki
untuk duduk diam. Para nabi sebelumnya selalu menghidupi diri sendiri dan
mereka melakukan pekerjaan berbeda untuk bertahan hidup. Benar bahwa
Muhammad ( )ﷺbekerja sebagai penggembala kambing di awal kehidupannya.
Tentang hal ini beliau berkata: “Aku biasa menggembalakan domba orang-
orang Mekah untuk mendapatkan beberapa karat.” Juga benar adanya bahwa
beberapa nabi pernah menggembala.32 Mungkin inilah yang mengasah
kemampuan mereka memimpin manusia: lemah lembut terhadap yang lemah
dan bersiaga melindungi mereka.
□ Anda mungkin bertanya-tanya apakah semua kenyataan semesta alam ini dan
yang melampauinya dan pengetahuan atas umat manusia dan semua yang
berkaitan dengannya tiba-tiba dituangkan ke dalam hati para nabi tanpa
persiapan terlebih dahulu? Jawabnya adalah, tentu saja tidak. Meskipun para
nabi tidak memperoleh pengetahuan dengan cara dan hukum yang sama dengan
kita, mereka memiliki kemampuan yang baik untuk berpikir dan bertindak tepat,
dan ini menjadikan mereka yang terdepan di antara semua orang-orang terdidik.
Pengetahuan apakah yang akan mengangkat derajat jiwa manusia? Apakah
hapalan dari pelajaran yang diberikan dan penyerapan prinsip serta hukum?
Banyak burung beo yang mengulang-ulang apa yang mereka dengar tanpa
memahami maknanya. Terkadang kita menyaksikan anak kecil yang hapal
dengan sempurna dan mampu mengulang pernyataan dari politikus dan
pemimpin terkenal. Tidaklah kemudian anak kecil ini menjadi orang hebat
32
Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radi’Allahu’anhu bahwa Nabi ( )ﷺberkata: “Tidak ada Nabi yang
diutus oleh Allah yang tidak menjadi penggembala domba.”
Para Sahabatnya bertanya: “Apakah engkau juga?”
Beliau menjawab: “Ya. Aku biasa menggembala domba orang-orang Mekah untuk mendapatkan upah
beberapa karat.”
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
hanya karena apa yang mereka hapal dan tidak pula burung beo serta-merta
menjadi manusia.
□ Anda mungkin saja bertemu dengan seseorang yang menimba ilmu dan
memahaminya, berdebat dan menang. Meskipun demikian, pengetahuan itu
sendiri adalah seperti segaris emas di dalam bongkahan batu yang terbengkalai.
Emas ini tidak membawa kebaikan ataupun mencegah keburukan. Qur’an
menyamakannya dengan keledai, rabi Yahudi yang membawakan Taurat tetapi
tidak menaatinya.
33
Hadits yang sangat lemah. Ibnu Abdul Barr tidak mengomentarinya di dalam bukunya Jami’ Bayan al-‘ilm,
dan begitupun Ibnu Majah. Di dalam rantai perawinya ada Hafs bin Sulaiman al Asadi, yang tentangnya Ibnu
Kharrash berpendapat: “Dia adalah seorang pembohong yang membuat-buat Hadits. Yang lain menyatakannya
sebagai perawi yang lemah. Abu Hatim berkata dia ditolak, dan pendapat serupa disebutkan di dalam Al Taqrib
oleh Ibnu Hajar.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
“Hanya dua kali Aku tergoda melakukan kebiasaan orang-orang jahiliyah, dan pada
dua kejadian itu Allah menghalangiku darinya. Setelahnya Aku tdak pernah lagi
tergoda hingga Allah menurunkan karunia-Nya menjadikan Aku sebagai Rasul-Nya.
Pada suatu malam Aku berkata kepada seorang anak lelaki yang sedang menggembala
domba denganku di dataran tinggi Mekah: “Apakah kau mau menjaga dombaku
sementara Aku pergi ke Mekah dan bersenang-senang seperti pemuda lainnya.”
Dia setuju dan Akupun pergi. Ketika Aku sampai di rumah pertama di Mekah Aku
mendengar suara musik, dan Aku bertanya: “Apakah ini?” Mereka berkata, “Ini
adalah acara pernikahan dia dan dia.”
Akupun duduk dan mendengarkan tetapi Allah menghalangi pendengaranku dan
Akupun tertidur. Panas mataharilah yang membangunkanku. Aku pergi menemui
temanku dan dia bertanya (tentang malam itu) dan Aku menceritakannya. Di malam
yang lain Aku melakukan hal yang sama dan pergi menuju Mekah tetapi kejadian
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
yang sama terulang lagi seperti malam sebelumnya. Setelahnya, Aku tidak pernah lagi
tergoda untuk melakukan dosa.” 34
34
Hadits lemah yang diriwayatkan oleh Al Hakim melalui Ibnu Ishaq.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Perang Fijar
Menurut orang-orang Quraisy, perang ini adalah demi menjaga kesucian
bulan suci dan Tanah Suci. Simbol-simbol ini merupakan peninggalan agama
Ibrahim AS, yang masih dihormati oleh bangsa Arab. Penghormatan terhadap
tempat-tempat suci ini memberikan manfaat bagi mereka, dan menjamin
kepentingan mereka dan menyelesaikan perselisihan mereka. Seorang lelaki
bisa saja bertemu dengan orang yang membunuh ayahnya di bulan suci dan
penghormatannya terhadap bulan ini akan menghalanginya untuk membalas
dendam. Ketika Islam datang, tradisi ini tetap dipertahankan sebagai warisan
dari agama Ibrahim Alaihi Salam:
‹Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam
ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat
bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu
menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu. › (Qur’an 9: 36)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Uzza, Zuhrah bin Kilab, dan Tayim bin Murrah. Mereka membentuk aliansi dan
berikrar satu sama lain apabila mereka mendapati orang yang dizalimi di
Mekah, baik berasal dari kalangan mereka sendiri ataupun suku lainnya, mereka
akan membantu dan membelanya sampai kedzaliman terhadapnya diadili.
Kesepakatan ini disebut hilful fudhul oleh orang Quraisy, dan disaksikan oleh
Rasulullah ()ﷺ.”
Setelah Allah mengangkatnya sebagai Nabi, beliau berkata: “Aku
menyaksikan terbentuknya aliansi bersama paman-pamanku di rumah Abdullah
bin Jad’an dan Aku tidak akan menukarnya dengan kemewahan apapun. Jika
Aku dalam Islam diajak untuk turut serta, maka Aku akan melakukannya.”35
□ Terlihat jelas dalam perkataan beliau bahwa perseujuan Nabi ( )ﷺterhadap
aliansi ini. Semangat melawan penindasan, tak peduli sekuat apapun sang
penindas itu, dan tenggang rasa terhadap orang yang dizalimi, tak peduli
seberapa lemahnya dia, merupakan semangat Islam. Islam mengajakkepada
kebaikan dan melarang kejahatan, dan membatasi diri sesuai dengan hukum
Allah ()ﷻ. Adalah kewajiban Islam untuk melawan ketidakadilan dalam
berbangsa bernegara dan hubungan antar manusia dengan semangat yang sama.
□ Dikisahkan bahwa terbentuknya aliansi ini adalah karena seorang lelaki dari
Zubaid, yang datang membawa barang dagangan dan menjualnya kepada Al
‘Asi bin Wa’il al Sahmi, namun ia tidak mau membayar. Meskipun lelaki ini
meminta bantuan orang Quraisy dan sekutunya, tak ada yang
mempedulikannya. Maka yang terdzalimi pun berdiri di depan Ka’bah dan
mengulang beberapa bait puisi tentang kemalangannya.
□ Mendengar hal ini, Al Zubaid bin Abdul Muttalib berdiri dan berkata: “Tidak
adakah yang mau menolongnya?” Dia lalu mengumpulkan orang-orang yang
disebutkan oleh Ibnu Athir, dan setelah membentuk hilful fudhul, mereka pergi
menemui Al ‘Asi bin Wa’il dan menuntut lelaki tersebut membayar hutangnya.
Al ‘Asi sepertinya memang tipe orang yang licik dan senang menipu karena
diapun juga berjanji kepada Khabbab bin ul-Aratt. Khabbab adalah seorang
pandai besi yang membuatkan pedang untuk Al ‘Asi.
Ketika ia menemuinya dan meminta bayarannya, Al ‘Asi berkata: “Aku tidak
akan membayarmu sampai engkau mengingkari Muhammad ()ﷺ.
35
Diriwayatkan oleh Ibn Ishaq dan Ibn Hisyam dalam Sirah Nabi karangan mereka. Para perawinya tsiqah tetapi
mursal (Sahabat yang meriwayatkannya tidak mengatakan ia mendengarnya dari nabi). Akan tetapi berasal dari
sumber lain juga yang memperkuat keshahihannya. Ahmad meriwayatkan dari Abdul Rahman bin Auf, yang
berkata ia mendengarnya dari Rasul ()ﷺ, meskipun tidak terdapat di dalamnya perkataan “Jika aku dalam Islam
diajak untuk turut serta, maka aku akan melakukannya”
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Maka apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami dan
ia mengatakan: "Pasti aku akan diberi harta dan anak." Adakah ia melihat yang
ghaib atau ia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah?
Sekali-kali tidak, Kami akan menulis apa yang ia katakan, dan benar-benar
Kami akan memperpanjang azab untuknya, dan Kami akan mewarisi apa yang
ia katakan itu, dan ia akan datang kepada Kami dengan seorang diri. › (Qur’an
19: 77-80)
“Aku tidak pernah melihat lelaki yang setampan Rasulullah ()ﷺ. Seolah matahari
menyinari wajahnya! Dan Aku tidak pernah melihat orang berjalan secepat Rasulullah
()ﷺ. Seakan-akan bumi terlipat untuknya! Ketika kami berjalan beriringan dengannya,
kami selalu terengah-engah sementara beliau tetap santai.”36
36
Hadits ini memiliki rantai perawi yang lemah. Diriwayatkan oleh Al Tirmidzi di dalam bukunya Sunan dan
Shama’il. Dia menyatakan kelemahan Hadits ini karena salah satu perawinya adalah Ibnu Luhai’ah, yang lemah
karena ingatannya buruk dan bukunya terbakar.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Manusia yang memikat kehidupan bahkan ketika beliau tidak terpikat kepada
kehidupan. Selain beliau siapa lagi yang mampu memikat kehidupan? Haruskah
kehidupan terpikat kepada para pemimpi, mereka yang tertutup, dan mereka
yang pesimis? Muhammad ()ﷺ, meskipun beliau memiliki sarana untuk
menikmati hidup, tidak tergoda oleh hawa napsu atau hasrat yang membara, dan
tak pernah tercatat dalam sejarah beliau berusaha mendapatkan kekuasaan
ataupun kekayaan. Sebaliknya, hidupnya dimulai dengan menyinari Mekah
dengan sifat-sifatnya yang membedakannya dari orang-orang di jamannya:
watak yang manis, sifat yang mulia, pemikiran yang mendalam, sikap yang
bijak, dan pribadi yang terpercaya.
□ Bukan berarti kemuliaan yang diinginkan manusia tidak boleh ada, atau ada
tanpa berupaya untuk memenuhinya. Kemuliaan bermakna kekuatan untuk
menjaga kesucian harus lebih besar dari kekuatan hawa napsu. Oleh karenanya
jika jiwa seseorang senantiasa merasakan kedamaian, itu berarti kebaikan dan
keburukan yang ada di dalam dirinya seimbang. Kita mungkin pernah bertemu
dengan orang yang tidak bisa mengendalikan hawa napsunya, kalaupun jika
orang-orang seperti ini dibandingkan dengan lainnya yang bisa mengontrol
hawa napsunya, kekuatan mereka bahkan tidak sampai sepersepuluhnya.
Faktanya, golongan pertama memiliki karakter yang kuat untuk mengendalikan
hawa napsu mereka, sementara golongan yang kedua tidak memiliki kepandaian
untuk memperingatkan diri sendiri ataupun kekuatan untuk menghindar dari
hawa napsu, maka hawa napsu mereka memberontak dan menguasai diri
mereka.
□ Meskipun kejantanan Muhammad ( )ﷺadalah yang paling sempurna, moral
dan kesucian jiwanya melengkapinya dengan kualitas seperti kedisiplinan,
kebenaran, dan rasa syukur. Lebih lagi, beliau tak memiliki kebencian
psikologis yang rumit yang mempengaruhi anak-anak muda pada umumnya:
mereka mencintai kemegahan dan memamerkan serta mencari kekuasaan
dengan pujian dan sentimen yang bisa dibeli. Jika kita tambahkan kebenciannya
terhadap berhala yang disembah orang-orang di jamannya, penolakannya
terhadap mitos dan takhayul yang tumbuh di seluruh dan bahkan melampaui
semenanjung Arab, dan kesadarannya bahwa kebenaran sama sekali berbeda
dari semua itu, menjadi jelas bagi kita mengapa beliau lebih memilih
pegunungan dan alam terbuka, mengapa beliau merasa nyaman menggembala
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Khadijah
Khadijah adalah contoh sempurna wanita yang melengkapi kehidupan
seorang lelaki hebat. Para lelaki dengan peran besar di dunia memiliki hati yang
lembut dan mereka menghadapi kebodohan dari lingkungan yang mereka
berharap untuk mengubahnya, dan menjalani perjuangan berat demi
menegakkan kebaikan. Merekalah orang-orang yang paling membutuhkan
seseorang yang akan memberikan cinta dan kenyamanan di dalam kehidupan
pribadi mereka, begitu juga pengertian dan pertolongan. Khadijah unggul dalam
semua kualitas ini dan dia memberikan pengaruh positif dalam kehidupan
Muhammad ()ﷺ. Ibnu Athir berkata:
“Khadijah adalah seorang wanita pedagang yang terhormat dan kaya raya.
Dia biasa mempekerjakan laki-laki untuk menjalankan bisnisnya dan dia akan
memberi mereka bagian dari keuntungan yang didapat. Ketika beliau
mendengar tentang kejujuran, terpercayanya, dan kemuliaan sifat Nabi ()ﷺ,
beliau meminta nabi berdagang untuknya ke Suriah. Beliau memberikannya
upah yang lebih besar dari yang biasa dia berikan kepada orang lain, dan nabi
akan dibantu oleh budak Khadijah, Maisaroh.”
□ Muhammad ( )ﷺmenerima tawaran ini dan pergi ke Suriah sebagai pedagang
untuk majikan wanita yang telah memilihnya. Nampaknya beliau lebih sukses
dalam perjalanan ini dibandingkan perjalanan sebelumnya bersama pamannya
Abu Talib. Khadijah mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan dia puas
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
dengan kinerja beliau. Namun, kekaguman dirinya kepada lelaki yang sedang
diujinya ini lebih mendalam.
□ Dia adalah wanita keturunan keluarga terhormat dan kaya raya, dan dia
dikenal karena tekad dan kecerdasannya. Meskipun dia menjadi incaran para
pemimpin Quraisy, yang paling dibencinya dari para lelaki itu adalah mereka
hanya mengincar hartanya dan bukan menginginkannya. Akan tetapi ketika
beliau melihat Muhammad ()ﷺ, beliau pun mengenal tipe lelaki yang berbeda.
Beliau telah menemukan lelaki yang tidak dikuasai oleh napsunya. Mungkin
saja saat beliau bertransaksi dengan lelaki lainnya beliau menemukan
keserakahan dan tipu daya. Pada sosok Muhammad ()ﷺ, beliau melihat karakter
manusia yang sempurna dan tidak tergoda oleh kekayaan ataupun
kecantikannya. Beliau menyerahkan semua hasil perdagangan kepada Khadijah
dan pergi – merasa puas dan juga memuaskan orang lain.
□ Khadijah menemukan di dalam diri Muhammad apa yang selama ini
dicarinya. Beliau pun menceritakan perasaannya kepada temannya Nafsah binti
Munabbah, yang kemudian menemui Muhammad ( )ﷺdan berbicara tentang
pernikahan dengan Khadijah. Nabi segera menyetujui tawaran itu, kemudian
meminta pendapat paman-pamannya, dan Abu Talib, Hamzah, dan yang lainnya
pergi menemui paman Khadijah Amir bin Asad karena ayahnya telah wafat
pada masa Perang Fijar dan melamarnya untuk keponakan mereka. Mereka
memberinya mas kawin berupa dua puluh ekor unta.
Abu Talib berdiri dan berpidato di resepsi pernikahan. Dia berkata: “Jika
Muhammad ( )ﷺditandingkan dengan pemuda manapun dari suku Quraisy, dia
akan mengalahkan mereka dari sisi keturunan, kemuliaan, kesalehan, dan
kecerdasan. Jika dia hanya memiliki sedikit kekayaan (ketahuilah) kekayaan
hanyalah bayangan yang berlalu dengan sekejap dan pinjaman yang harus
dikembalikan. Dia menginginkan Khadijah binti Khuwalid dan Khadijah pun
memiliki perasaan yang sama terhadapnya.”
□ Paman Khadijah, Amir menjawab: “Dia bagaikan kuda jantan yang
hidungnya tidak bisa ditindik.” Dan begitulah acara pernikahan terjadi.
□ Dikisahkan bahwa perkataan terakhir adalah perkataan Abu Sufyan ketika
Muhammad ( )ﷺmenikahi putrinya Umm Habibah. Saat itu perang di antara
mereka sedang sengit-sengitnya. Abu Sufyan beralasan bahwa kedudukan
Muhammad ( )ﷺbegitu mulianya sehingga menjadi ayah mertuanya merupakan
suatu kehormatan! Permusuhan di antara mereka tidak lantas menyurutkan
status Muhammad ( )ﷺdan pernikahannya dengan putri Abu Sufyan tidak
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
membuat malu Abu Sufyan sama sekali, meskipun saat itu dia adalah musuh
utamanya!
□ Muhammad ( )ﷺberusia 25 tahun ketika beliau menikahi Khadijah yang saat
itu berusia 40 tahun. Pernikahan ini berlangsung hingga wafatnya Khadijah di
usia 65 tahun. Selama pernikahan mereka, Khadijah menghormati dan
menghargainya dan dia mengandung semua anak Nabi kecuali Ibrahim. Pertama
beliau melahirkan Al Qasim, dan ini adalah Kunyah yang menjadi cirinya ketika
era kenabian. Lalu lahirlah Zainab, Ruqqaya, Umm Kulthum, Fatimah, dan
Abdullah, yang juga dikenal dengan Tahir. Al Qasim meninggal ketika dia
sudah bisa mengendarai hewan tunggangan, Abdullah meninggal saat masih
bayi, dan semua putri Muhammad ( )ﷺwafat semasa hidupnya kecuali Fatimah,
yang wafat enam bulan setelah ayahnya. Pernikahan Muhammad ( )ﷺdengan
Khadijah merupakan berkah bagi keduanya, dan tidak diragukan lagi, rumah
tersebut dipenuhi jiwa penghuninya, jiwa penyucian dari kotornya masa
Jahiliyah dan pencelaan terhadap penyembahan berhala.
□ Setelah menikah Muhammad ( )ﷺtetap melanjutkan perenungan dan
pengasingannya seperti sebelumnya. Beliau menjauhi segala kebiasaan orang-
orang Arab seperti minum minuman keras, pamer, berjudi, persaingan, dsb.
Namun, hal ini tidak mencegahnya melakukan perdagangan, mencari nafkah,
bepergian ataupun pergi ke pasar-pasar. Seorang lelaki cerdas yang hidup di
antara orang-orang sembrono harus berhati-hati dan penuh pertimbangan,
terutama jika ia memiliki hati yang lembut dan baik.
□ Tidak ada masalah yang timbul di dalam pernikahan mereka, kecuali
kesedihan Khadijah atas kematian dua putra mereka di dalam masyarakat yang
memberikan status tinggi kepada anak laki-laki dan anak-anak perempuan
dikubur hidup-hidup dan wajah ayah-ayah mereka penuh dengan amarah dan
kesedihan bila menerima kabar kelahiran seorang putri. Sungguh aneh orang-
orang Arab itu, setelah nabi memperoleh kenabian, mereka mengejeknya atas
hal ini dan mengatakan bahwa garis keturunannya telah terputus dan tak ada
yang akan mengingatnya. Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Quraisy berikrar di
antara mereka untuk terus bertahan dalam kekafiran.
Mereka berkata: “Yang kita lakukan bertahan lebih lama dibandingkan
Sunbur yang buntung.” Sunbur adalah pohon kurma yang akarnya rusak. Yang
mereka maksud adalah ketika Muhammad ( )ﷺwafat, beliau tidak akan
memiliki penerus untuk membawa namanya dan melanjutkan misinya.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Bahkan mereka mengatakan: "Dia adalah seorang penyair yang kami tunggu-
tunggu kecelakaan menimpanya." Katakanlah: "Tunggulah, maka sesungguhnya
akupun termasuk orang yang menunggu (pula) bersama kamu.” › (Qur’an 52:
30-31)
□ Muhammad ( )ﷺdan misinya lebih mulia dari hasrat-hasrat tak berharga itu.
Bagaimanapun, sebagai seorang ayah, hatinya berduka ketika beliau kehilangan
putra-putranya dan kenangan pahit masa kecilnya sebagai yatim kembali
menghantui. Beliau mampu bertahan dan tumbuh meskipun kedua orangtuanya
wafat ketika beliau masih bayi. Akan tetapi sekarang, beliau melihat bunga
yang beliau dan istrinya harapkan berkembang menjadi layu. Seolah Allah ()ﷻ
menghendaki hidupnya dipenuhi dengan kesedihan! Pemimpin suatu bangsa
menjadi angkuh hanya ketika hati mereka tumbuh dalam kekerasan dan
egoisme, dan ketika mereka senantiasa hidup bahagia tanpa pernah merasakan
kesedihan. Sebaliknya, mereka yang pernah ditimpa kesedihan akan mudah
bersimpati kepada orang-orang yang malang dan ditimpa cobaan.
Ka’bah
Ka’bah adalah peninggalan agama Ibrahim Alaihi Salam yang masih
dihormati oleh bangsa Arab jahiliyah. Bentuknya seperti ruangan yang luas
yang dibangun dari bebatuan kokoh dan atapnya terbuat dari pilar kayu yang
mahal. Bangunan ini pertama kali didirikan oleh ayah para nabi, Ibrahim, dan
putranya Ismail. Tujuan dibangunnya Ka’bah adalah untuk menjadi tempat
menyembah Allah ( )ﷻdan sebuah masjid yang di dalamnya hanya nama-Nya
yang akan disebut. Ibrahim melalui perjuangan yang menyakitkan untuk
menghancurkan berhala-berhala kaumnya dan kuil-kuil tempat berhala tersebut
disembah. Kemudian Allah mewahyukan kepadanya untuk membangun rumah
ini sebagai pilar dan pusat tauhid dan tempat berteduh dan berlindung untuk
siapa saja. Tentunya, karena bangunan ini tidak bisa menampung semua
peziarah, tanah di sekitarnya pun dijadikan sebagai tempat suci juga bagi
mereka.
□ Implikasi hal ini adalah Ka’bah itu sendiri hanyalah bangunan dari bebatuan
yang tidak mendatangkan manfaat ataupun marabahaya. Kesuciannya berkaitan
dengan kaitan dan tujuan di baliknya. Karena alasan inilah Nabi ()ﷺ
menekankan bahwa kehormatan, kekayaan, dan nyawa manusia lebih penting di
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Al Nasa’i, Ibnu Majah, Al Baihaqi, Al Tayalisi, dan
37
Ahmad.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Amir bin Dinar meriwayatkan bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah
Radi’Allahu’anhu berkata:
“Ketika Ka’bah dibangun kembali oleh Rasulullah ( )ﷺdan Abbas pergi untuk
memikul bebatuan.
Abbas Radi’Allahu’anhu berkata kepada Nabi ()ﷺ: “Angkatlah Izarmu ke atas
pundakmu dan itu akan melindungimu dari bebatuan.” Diapun melakukannya. Hal ini
terjadi sebelum masa kenabiannya dan dia pingsan.
Matanya menatap ke langit dan dia berkata: “Izarku! Izarku!” Cawatnya pun
kembali ke posisi semula dan setelahnya dia tak pernah lagi terlihat telanjang.”38
38
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, dan lainnya.
39
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ahmad. Akan lebih baik jika penulis mengutip teks dari Hadits itu
sendiri dibandingkan menggunakan kata-kata dari sirah yang tidak memiliki pendukung.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan
mereka, niscaya mereka menjawab: "Allah", maka bagaimanakah mereka dapat
dipalingkan (dari menyembah Allah)? dan (Allah mengetabui) ucapan
Muhammad: "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak
beriman.” Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan katakanlah:
"Salam (selamat tinggal)". Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang
buruk).› (Qur’an 43: 87-89)
□ Akan tetapi sifat keras kepala terhadap hal yang tidak masuk akal itu, sudah
melewati batas dan masyarakat telah terbius sepenuhnya dengan apa yang
mereka warisi. Mereka tidak lagi menggunakan akal sehatnya dan hidup dengan
memuja sesuatu yang mereka tidak memiliki ilmu atasnya. Bagi mereka yang
diberkahi kemampuan berpikir, pemikiran mereka berbenturan dengan batas-
batas keinginan dan hawa napsunya, dan mungkin mereka menyembunyikan
yang mereka ketahui bahkan melawannya. Hanya segelintir orang yang berani
menentang tradisi yang sudah mengakar di masyarakat dan menyuarakan
kebenaran, dan bahkan lebih sedikit lagi yang hidup untuknya atau
mengorbankan diri mereka demi memperjuangkannya.
□ Sebelum kenabian sudah ada beberapa orang yang mencela ajaran
kemusyrikan bangsa Arab, dan menyadari bahwa bangsa mereka terjebak di
dalam keyakinan penuh takhayul tetapi tidak berdaya dalam mencegahnya.
Bukhari40 meriwayatkan dari Ibnu Umar Radi’Allahu’anhu bahwa Nabi ()ﷺ
berkata, beliau bertemu dengan Zaid bin Amir bin Naufal di dataran rendah
Baldah sebelum masa kenabiannya dan menawarkannya makanan yang
mengandung daging. Zaid Radi’Allahu’anhu menolak memakannya dan
berkata:
“Aku tidak memakan daging yang telah kau persembahkan untuk berhala; 41
Aku hanya makan daging hewan yang disembelih dengan menyebut nama
Allah.” Dia selalu mengutuk cara orang Quraisy menyembelih hewan dengan
berkata: “Domba-domba ini adalah ciptaan Allah ( )ﷻdan atas seijin-Nya hujan
40
Juga diriwayatkan oleh Ahmad dari Ibnu Umar Radi’Allahu’anhu. Hadits ini juga diriwayatkan dari sumber
lain dengan tambahan yang bertolak belakang dengan penjelasan penulis di bawah ini. Tambahan ini tidak
shahih.
41
Zaid Radi’Allahu’anhu menyangka bahwa daging yang ditawarkan kepadanya adalah yang dilarang oleh
Allah ()ﷻ. Akan tetapi, telas jelas bahwa keluarga Nabi ( )ﷺtidak pernah memakan makanan yang sudah
dijadikan sesembahan oleh para penyembah berhala. Zaid Radi’Allahu’anhu tidak ingin ada keraguan maka dia
mengungkapkan agamanya. Nabi ( )ﷺmengingat hal ini dan merasa senang.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
besar di antara mereka dan memecah belah agama Kristen menjadi beberapa
sekte, yang saling mengutuk satu dengan yang lainnya. Ulama Kristen dari
Suriah yang ditanya oleh Zaid Radi’Allahu’anhu adalah sekte Yakub dan ajaran
mereka berbeda dari Gereja Katolik Roma. Maka tidak aneh jika mereka
memperingatkan Zaid Radi’Allahu’anhu tentang akibat dari menganut ajaran
mereka. Atau mungkin kutukan ini adalah dosa Adam yang diturunkan kepada
anak cucunya, seperti ajaran Kristen, yang menganggap ini sebagai penyebab
disalibnya Yesus. Adalah hak Zaid Radi’Allahu’anhu untuk mengabaikan
semua ajaran tersebut dan kembali kepada agama Ibrahim untuk mencari
akarnya.
□ Bukhari meriwayatkan dari Asma binti Abu Bakar Radi’Allahu’anhu:
“Aku melihat Zaid bin Amir bin Naufal Radi’Allahu’anhu bersandar ke Ka’bah dan
dia berkata: “Hai orang-orang Quraiys, demi Allah, tidak satupun dari kalian yang
mengikuti agama Ibrahim kecuali diriku.” Dia senantiasa menyelamatkan bayi
perempuan yang hendak dikubur hidup-hidup dan berkata kepada para ayahnya: “Aku
akan merawatnya.” Dia akan membesarkan anak itu dan ketika sudah cukup besar dia
akan memberitahu ayahnya: “Jika kau menghendaki, Aku akan mengembalikan
anakmu kepadamu, jika tidak, Aku akan tetap merawatnya.”42
Di Gua Hira
Muhammad ( )ﷺhampir memasuki usia empat puluh tahun. Kebiasaannya
menyendiri dan bermeditasi semakin memperlebar jurang mental antara beliau
dan kaumnya. Pandangan beliau tentang kaumnya serupa dengan pendapat
seorang ilmuwan modern terhadap mereka yang meyakini bahwa bumi
diseimbangkan di atas tanduk seekor kerbau, atau seorang ilmuwan atom
42
Hadits shahih.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
terhadap mereka yang saling melempar batu ketika berperang dan bepergian
dengan menunggang kuda.
□ Di atas adalah contoh dari segi mentalitas. Sedangkan dari sisi spiritual, sikap
skeptis telah menyebar di antara orang-orang jahiliyah yang menyebabkan
mereka meyakini bahwa Tuhan tidak akan membangkitkan orang-orang yang
sudah mati. Sikap skeptis yang sangat mengakar dan menonjol ini menyebabkan
orang-orang terbaik menjadi bimbang dan mempertanyakan nasib dunia ini. Jika
eksistensi ini adalah satu-satunya yang ada di muka bumi maka kepunahan jauh
lebih baik! Tak adakah sedikit pun cahaya kebenaran di dalam kegelapan?
□ Setiap tahun Muhammad ( )ﷺmeninggalkan Mekah untuk menghabiskan
bulan Ramadhan di dalam Gua Hira, yang terletak beberapa kilometer dari kota
di tengah-tengah bukit tinggi, bebas dari kebatilan dan pembicaraan tidak
berguna. Di gunung yang sepi ini Muhammad ( )ﷺmembawa perbekalan untuk
menghabiskan malam-malam yang panjang di dalamnya. Di sana beliau akan
meninggalkan urusan duniawi dan beribadah kepada Tuhan Semesta Alam
dengan hati yang ikhlas. Dari gua itu jiwa yang menyendiri bisa melihat ke
dunia yang dipenuhi permasalahan, persaingan, dan kekecewaan. Kemudian
jiwa ini akan menarik diri, dipenuhi kesedihan dan ketidakberdayaan karena
tidak mengetahui jalan keluar ataupun cara menyembuhkannya! Di gua yang
tersembunyi itu seseorang merenungkan warisan nabi-nabi sebelumnya yang
diutus oleh Allah ( )ﷻdan merasakannya seperti tambang yang dalam yang
logam berharganya hanya dapat diambil hanya dengan usaha yang kuat, dan
bahkan setelahnya bijih besi akan bercampur dengan tanah dan tidak ada
manusia yang bisa memisahkannya.
□ Di dalam Gua Hira Muhammad ( )ﷺbermeditasi dan beribadah; hatinya
bercahaya; jiwanya disucikan; beliau menjemput kebenaran dengan semua
tenaganya dan menghindari kesesatan sebisa mungkin. Pada akhirnya beliau
mencapai tingkat kesucian yang tinggi hingga cahaya Ghaib mulai tercermin
dari hatinya. Tak ada mimpi beliau yang tidak terwujud layaknya fajar
menyingsing pagi. Di dalam gua inilah Muhammad ( )ﷺbertemu dengan tamu
mulia.
□ Sebelum dirinya, gurun telah menjadi saksi kedatangan saudaranya yang
melarikan diri dari Mesir, dan melalui tanah yang gersang, mencari kedamaian,
keselamatan, dan tuntunan baginya dan umatnya. Dia tertarik dengan semak-
semak yang terbakar di sisi kanan lembah, dan ketika dia berjalan menujunya,
dia mendengar panggilan suci:
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku,
maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. › (Qur’an 20:
14)
□ Percikan api ini melintasi ruang dan waktu dan sekali lagi membara di
dalamnya gua dimana seorang pria dengan kusyuk beribadah dan mensucikan
dirinya, yang menjauhkan diri dari kekejian dan kekejaman jahiliyah. Akan
tetapi, bara ini bukanlah api yang menarik penonton: ini adalah cahaya yang
bersinar dengan ilham dan bimbingan bagi hati yang terkejut dan membawa
kemantapan dan penghiburan baginya. Muhammad ( )ﷺmendengarkan suara
malaikat dengan penuh keterkejutan: “Bacalah.”
□ Beliau menjawab dengan takjub: “Aku tidak bisa membaca.”
□ Pertanyaan dan jawaban di atas diulangi dan setelahnya turun ayat pertama
Qur’an:
43
Hadits shahih.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Seolah empat puluh tahun sebelumnya hanya satu hari, dan keesokan
paginya dimulai lah Wahyu. Pencarian itu, jiwa yang merindu kini mendapatkan
cahaya kebenaran, dan hati yang gundah bisa merasakan kesejukan dari
kepastian dan harapan yang meninggi. Perubahan dahsyat yang terjadi ini
adalah kenabian! Betapa menakjubkannya berkah dan betapa dalamnya
keresahan yang harus dirasakan Muhammad ( )ﷺkarenanya.
□ Sehingga, beliau segera tenang kembali, dan reaksi istrinya merupakan salah
satu reaksi paling mulia yang datang dari seorang wanita di masa lalu dan masa
kini. Beliau menenangkan suaminya ketika gelisah, menjadi tempat bersandar
ketika nabi kelelahan dan beliau mengingatkan nabi akan kemuliaan sifat
suaminya, menegaskan bahwa manusia yang lurus sepertinya tidak akan pernah
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
44
Penulis merujuk kepada Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari jalur Abu Hurairah
Radi’Allahu’anhu, dimana dia berkata:
“Jibril datang kepada Nabi ( )ﷺdan berkata: “Wahai Rasulullah ()ﷺ, ini adalah sup yang dibawakan
oleh Khadijah untuk perbekalan makan dan minumanmu. Ketika dia menghampirimu, sampaikan salam
kepadanya dari Tuhannya dan diriku, dan beritahukanlah kepadanya kabar gembira bahwa sebuah rumah yang
terbuat dari permata telah disiapkan baginya di Surga, dimana tidak ada lagi kegaduhan dan kelelahan.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Bab Tiga
Perjuangan dalam Menjalankan Misi
“Ketika Aku berjalan, Aku mendengar sebuah suara dari langit, maka Aku
mendongak. Ada seorang malaikat yang mendatangiku di Gua Hira, dan dia duduk di
singgasana antara langit dan bumi. Aku merasa sangat takut kepadanya sampai-
sampai Aku terjatuh di tanah. Lalu Aku kembali pulang kepada keluargaku dan
berkata, Selimuti Aku! Dan merekapun menyelimutiku. Kemudian Allah ()ﷻ
berfirman:
‹Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan
Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa
tinggalkanlah.› (Qur’an 74: 1-5)45
□ Perintah yang mutlak dan terus-menerus ini menjadi penanda bagi Nabi ()ﷺ
akhir dari masa lalu dengan mimpi-mimpinya, kedamaian dan keheningan, dan
bahwa beliau berada di ambang tugas baru yang memerlukan kesigapan dan
tekad, peringatan dan pembebasan. Karena itu biarkan beliau menanggung
45
Diriwayatkan oleh Bukhari.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
“Malaikat Jibril AS mengilhami jiwaku dengan kenyataan bahwa tidak satupun jiwa
akan mati kecuali telah habis masanya; maka bertakwalah kepada Allah dan
bertahanlah dalam mencari. 50 Apakah ini tidak membuat takut dan lelah?”
46
Hadits yang lemah, diriwayatkan oleh Al Tirmidzi, yang mengatakan terdapat perselisihan atas rantai
perawinya. Pada rantai perawinya ada Yunus bin Salim, dan darinya Abdul Razzaq, meriwayatkan. Tetapi
Yunus tidaklah dikenal. Abdul Razzaq ditanya tentangnya, dan dia berkata: “Kurasa dia bukan siapa-siapa.”
47
Ini adalah makna dari Hadits yang diriwayatkan Bukhari dari jalur Aisyah.
48
Ini adalah makna dari Hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Hakim dari jalur Aisyah.
49
Ini adalah makna dari Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari jalur Zaid bin Thabit Radi’Allahu’anhu.
50
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh beberapa sumber berbeda, yang saling menguatkan satu dengan yang
lainnya.
51
Komunikasi dengan menggunakan fisik antara manusia dan hal ghaib membuat si manusia merasa kesakitan.
Ini mungkin bisa dibandingkan dengan yang dirasakan seorang medium selama proses hipnosis, meskipun
terdapat banyak perbedaan di antaranya.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). yang
diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. yang mempunyai akal yang
cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli. sedang dia
berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi.
maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau
lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad)
apa yang telah Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah
dilihatnya. Maka apakah kaum (musyrik Mekah) hendak membantahnya
tentang apa yang telah dilihatnya?› (Qur’an 53: 4-12)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
semakin baik ataupun buruk bergantung kepada taat atau tidaknya kepada-Nya,
dan mereka tidak memiliki andil apapun dalam penciptaan atau pemberian rizki.
2. Hari Akhir:
Akan tiba hari dimana dimana manusia harus menghadap Tuhan-Nya dan
dimintai pertanggungjawaban atas setiap menit waktu yang mereka gunakan
pada kehidupan di dunia.
Kelak akan ada kehidupan abadi yang penuh kenikmatan bagi orang-orang
beriman atau hukuman berat bagi mereka yang melakukan kejahatan yang akan
terus mereka derita.
□ Senantiasa mengingat adanya Hari Akhir dalam setiap tindakan yang
dilakukan atau ditinggalkan merupakan prinsip perilaku dalam ajaran Islam.
Seperti seorang penumpang kereta yang mengetahui bahwa mereka akan turun
di pemberhentian selanjutnya, sama halnya dengan umat Muslim mengetahui
bahwa waktu akan membawa mereka kembali menghadap Sang Maha Pencipta
dimana mereka akan menuai buah yang telah ditanam di kehidupan dunia.
3. Penyucian Jiwa: Hal ini dilakukan dengan menaati perintah untuk beribadah
dan menjauhi hal-hal yang dilarang agar terhindar dari dosa.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka
ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-
jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu
diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.› (Qur’an 6: 153)
□ Aktam bin Sayfi berkata: “Sesungguhnya ajaran yang dibawa oleh Nabi ()ﷺ,
jika bukan merupakan agama yang lengkap, tentu menjadi pendidikan moral
yang baik bagi manusia.”
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Kelompok Pertama
Dakwah Islam mulai meluas di Mekah. Ajarannya mulai mempengaruhi
individu yang berpikiran terbuka, yang dengan segera meninggalkan kehidupan
Jahiliyah mereka yang sebelumnya dan secara rahasia memeluk agama baru.
Ayat Qur’an meresap ke dalam hati mereka yang mulai beriman seperti hujan
yang membasahi tanah subur:
‹Kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan
suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.›
(Qur’an 22: 5)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
52
Ini adalah Hadits hasan, dan kata “diriwayatkan” tidak pantas digunakan mengingat mereka menganggap
hadits ini tidak shahih. Hadits ini datang dari dua sumber, yang keduanya telah dinyatakan shahih oleh Ibnu
Katsir. Ini juga telah diperkuat dengan perkataan Nabi ()ﷺ: “Janganlah mengutuk Waraqah karena Aku
bermimpi tentang sebuah atau dua buah taman menjadi miliknya.”
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Pemberitaan Dakwah
Ibnu Abbas Radi’Allahu’anhu berkata bahwa pada saat ayat “Dan berilah
peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,” (Qur’an 26: 214)
diturunkan, Nabi ( )ﷺmendaki bukit Safa dan mulai berteriak: “Wahai Bani
Fihr, Bani Adi,” panggilan terhadap semua klan Quraisy untuk berkumpul, dan
mereka yang tidak bisa datang mengutus perwakilan untuk melihat apa yang
terjadi.
Ketika mereka semua telah berkumpul Nabi ( )ﷺbersabda:
“Wahai Bani Abdil Muththalib, wahai Bani Fihr, bagaimana pendapat kalian kalau
saya beritakan bahwa ada sepasukan berkuda di balik bukit ini siap untuk menyerang
kalian, apakah kalian akan mempercayaiku?”
Mereka menjawab,”Ya.”
Kata beliau lagi,”Ketahuilah, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan buat
kalian sebelum datangnya adzab yang sangat pedih.”
Tiba-tiba Abu Lahab menukas,”Celakalah kau selama-lamanya. Apakah hanya untuk
ini engkau mengumpulkan kami?” Maka Allah ( )ﷻpun menurunkan Surat Al-
Lahab. 53
□ Menurut Abu Hurairah Radi’Allahu’anhu, ketika ayat ini turun, Nabi ()ﷺ
berdiri dan bersabda:
“Wahai masyarakat Quraisy. Selamatkanlah diri kalian dari api neraka. Wahai Bani
Ka’ab, selamatkan jiwa kalian dari api neraka. Wahai Bani Hasyim, selamatkan diri
kalian dari api neraka. Wahai Bani Abdil Muththalib selamatkan diri kalian dari api
neraka. Wahai Fathimah bintu Muhammad, selamatkan dirimu dari api neraka. Karena
sesungguhnya aku, demi Allah, tidak bekuasa sedikitpun membela kalian dari (adzab)
Allah kecuali sekedar kalian itu ada kekerabatan (denganku). Dan saya akan berusaha
menyambungnya.”54
53
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
54
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dengan dua rantai perawi melalui Abu Hurairah
Radi’Allahu’anhu.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
sangat penting bagi orang Arab telah meleleh karena panasnya peringatan dari
Allah ( )ﷻini.
□ Muhammad ( )ﷺtelah menikmati posisi terhormat di kotanya dan dipercaya
serta dikasihi. Bagaimanapun, di sini beliau menentang penduduk Mekah
dengan hal yang mereka benci dan menempatkan dirinya pada perlawanan dari
orang-orang bodoh dan para bangsawan. Kelompok pertama yang mungkin
meninggalkannya adalah kerabat terdekatnya, meskipun rasa pedih ini tak
seberapa dibandingkan dengan kebenaran yang telah Allah ( )ﷻsinari ke dalam
hatinya. Ini bukanlah demi dirinya, untuk bisa tidur nyenyak di malam hari
sementara Mekah terguncang oleh keterkejutan dan kecaman, dan bersiap untuk
menyudahi revolusi yang tiba-tiba datang atasnya dan akan menyapu semua
kebiasaan dan tradisi warisannya.
□ Orang-orang Quraisy tetap melanjutkan jalan hidup mereka: jalan yang penuh
kebebalan dan menghindari kebenaran. Demikian pula Muhammad ( )ﷺtetap
melanjutkan perjuangannya, mengajak mereka kepada agama Allah ()ﷻ, lemah
lembut dalam menyampaikannya, menjelaskan keburukan kemusyrikan,
mendengarkan dan menjawab, menyerang dan bertahan. Akan tetapi tekadnya
untuk membimbing keluarga dekatnya, memacunya untuk mencoba kembali
menyampaikan ajaran Islam kepada mereka. Memenangkan hati mereka akan
membawa keuntungan besar mengingat mereka memiliki posisi terhormat di
kalangan bangsa Arab. Terlebih lagi, mereka adalah kerabat dekatnya yang
beliau harapkan kebaikan atas mereka dan beliau tidak menginginkan murka
Allah datang kepada mereka.
□ Ibnu Athir meriwayatkan bahwa Ja’far bin Abdullah bin Abil Hakam berkata
bahwa ketika ayat “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang
terdekat” turun, Nabi ( )ﷺmenjadi sangat khawatir dan berdiam di rumah seperti
orang sakit.
Bibi-bibinya datang mengunjunginya dan beliau berkata kepada mereka:
“Aku tidak sakit. Namun, Allah ( )ﷻmemerintahkanku untuk memberi
peringatan kepada kelurga dekatku.”
□ Mereka berkata, “Baiklah, undanglah mereka, tetapi jangan kau undang Abu
Lahab, karena dia tidak akan menanggapimu.”
□ Beliaupun mengundang mereka dan mereka semua datang, dan bersama
mereka datang pula klan dari Bani Muttalib bin ‘Abd Manaf. Jumlah mereka
keseluruhan adalah empat puluh lima lelaki. Abu Lahab adalah yang pertama
angkat bicara, dia berkata: “Mereka itu (yang hadir) adalah paman-pamanmu,
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Abu Talib
Meskipun dia tetap menyembah berhala dan berpegang teguh pada agama
nenek moyangnya, kasih sayang Abu Talib kepada keponakannya tidak
berkurang sedikitpun. Dia sangat memahami kesulitan yang akan menimpa diri
dan keluarganya karena dakwah ini. Bagaimanapun, kepeduliannya terhadap
Muhammad ( )ﷺdan tidak suka menyakiti hatinya membuatnya memberikan
kebebasan penuh kepada Nabi ( )ﷺuntuk menjalankan tugasnya. Bahkan, Abu
Talib memberikan perlindungan kepadanya ketika beliau mendakwahkan pesan
dari Tuhan! Abu Talib adalah salah satu pria terpandang di Mekah. Dia
dihormati oleh keluarganya dan masyarakat, dan tidak ada yang berani
menentang kekuasaannya. Dia tetap menyembah berhala bersama penduduk
Mekah lainnya adalah alasan yang baik pengaruhnya tersebar dan hak-haknya
terjaga.
□ Sebaliknya, Abu Lahab adalah contoh kepala keluarga yang tidak peduli dan
hanya memperdulikan kepentingan dan pamornya saja tanpa melihat benar dan
salah. Setiap tindakan yang membahayakan kepentingan dan kedudukannya
pasti membuatnya murka dan mendorongnya melakukan perbuatan bodoh. Sifat
Abu Lahab yang terkadang keji membuatnya menjadi orang yang hanya
memedulikan dirinya sendiri. Putranya Utbah dan Utaybah, menikah dengan
putri-putri Nabi ()ﷺ, Ruqaiyyah dan Umm Kultsum. Maka diapun
memerintahkan putra-putranya untuk menceraikan istri mereka dan mereka pun
menaati. Mungkin Abu Lahab terpengaruh oleh istrinya Umm Jamil, putri dari
Harb dan adik perempuan Abu Sufyan, untuk membenci Muhammad ()ﷺ. Dia
adalah wanita yang mendominasi, menanam kebencian kepada Nabi ( )ﷺdan
agama yang dibawanya dengan berbagai alasan. Maka diapun mudah sekali
mengeluarkan kata-kata hinaan kepada beliau.
□ Jika kecintaan terhadap tradisi jahiliyah mampu membuat paman Muhammad
( )ﷺmembenci dan bersikap keji terhadap beliau, lantas bagaimana dengan
perlakuan mereka yang tidak memiliki hubungan darah dengannya dan mereka
yang senang melihat orang beriman dan tak berdosa sengsara? Bagaimanapun,
apalah arti seorang Abu Lahab, ataupun suku Quraisy, bangsa Arab, bahkan
seluruh dunia jika dibandingkan dengan manusia yang mengemban pesan dari
Allah ()ﷻ. Penguasa langit dan bumi yang menghendaki ciptaan-Nya kembali
kepada jalan yang benar dan menghapuskan takhayul dari orang-orang yang
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
tersesat seperti badai pasir? Apalah pengaruh dari seorang manusia bebal,
ataupun kemurkaan lelaki sombong? Mampukah mereka menghentikan
tersebarnya pesan ini untuk mencapai tujuannya?
□ Rumput laut yang mengambang tak akan mampu menghadang gelombang
laut. Jika orang-orang jahiliyah murka terhadap kaum Muslimin karena telah
mengabaikan nenek moyang mereka untuk dakwah ini sampai-sampai
menyebut mereka murtad, maka kaum Muslimin lebih murka kepada mereka
karena mereka membodohi diri mereka sendiri dan menghina kecerdasan
mereka: mereka keras kepala mempertahankan keyakinan takhayul yang bukan
berasal dari Allah ()ﷻ. Dakwah Muhammad ( )ﷺyang dimulai di Mekah bukan
bertujuan membangun bangsa yang kecil. Dakwah ini adalah kebangkitan untuk
semua bangsa dan generasi yang akan terus menerus mewariskan kebenaran dan
menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia hingga tiba Hari Akhir nanti.
□ Lantas, apa yang bisa dilakukan permusuhan seseorang atau satu suku
terhadap risalah yang memiliki peran ini kini dan nanti? Dan siapakah musuh-
musuh itu? Orang-orang yang penuh prasangka dengan pikiran sempit yang
keangkuhan dan kekuasaan membuat mereka menyerang dengan keji siapapun
yang melawan mereka.
‹Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya
kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu.
Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat
Kami di hadapan mereka.› (Qur’an 22: 72)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang
yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: "Datangkanlah Al
Quran yang lain dari ini atau gantilah dia.”› (Qur’an 10: 15)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Penganiayaan
Para penyembah berhala memutuskan bahwa mereka akan sekuat tenaga
melawan Islam dan menyiksa mereka yang memeluknya. Sejak Nabi ()ﷺ
melakukan dakwah secara terbuka dan mengutuk kesesatan kaumnya, yang
mereka warisi dari nenek moyang mereka, Mekah pun meledak dengan
kemarahan. Selama bertahun-tahun tetap seperti ini, menganggap Muslim
sebagai penjahat dan pemberontak. Bumi berguncang di bawah kaki mereka dan
keamanan rumah suci dilanggar dengan tertumpahnya darah dan penjarahan
kekayaan serta kehormatan mereka. Tak satupun orang yang berada di posisi
mereka yang tak teraniaya dan tertindas.
□ Suasana penuh kebencian yang diikuti perang ejekan dan hinaan ini,
bertujuan untuk menurunkan moral kaum Muslimin. Nabi ( )ﷺdan para
Sahabatnya difitnah dan disiksa, dan mereka membentuk kelompok khusus
untuk melanjutkan perlawanan terhadap Islam dan penganutnya. Strategi yang
sama yang digunakan surat kabar ketika menerbitkan berita bernada satir
tentang musuh mereka dan menampilkan gambar-gambar yang mempermalukan
mereka di hadapan publik. Dengan serangan-serangan ini kaum Muslimin
terjebak dan Nabi mereka dituduh dengan kegilaan.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Penghinaan ini tersebar dan beliau mendapatkan tatapan memusuhi dan amarah
dari orang-orang:
Perang ini berubah menjadi penyiksaan dan pertumpahan darah bagi mereka
yang tertindas dan lemah. Mereka yang tidak memiliki dukungan dari klan yang
berpengaruh tidak dapat menghindar dari penyiksaan dan pembunuhan. Mereka
ditangkap dan disiksa dengan keji sampai mereka murtad, meninggal, ataupun
tak sadarkan diri.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman
(dia tidak berdosa).› (Qur’an 16: 106)57
Ammar adalah salah satu Sahabat yang menemani Nabi ( )ﷺdi semua
perjalanannya.
56
Hadits hasan. Diriwayatkan oleh beberapa sumber shahih, yang saling menguatkan satu dengan lainnya.
57
Ada keraguan tentang keshahihan riwayat ini, mengingat nama Sahabat yang mendengar dari Nabi ( )ﷺtidak
disebutkan (yaitu, Hadits mursal). Tak diragukan lagi, bahwa ayat Qur’an ini diturunkan terkait Ammar
Radi’Allahu’anhu, karena berbagai sumber mengatakannya. Bagaimanapun, Allah Yang Lebih Tahu.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Bilal
Di antara mereka juga ada Bilal bin Rabah, yang tuannya, Umayyah bin
Khalaf, akan memaksanya berbaring terlentang, lalu berbaring di perutnya, di
atas pasir panas di tengah-tengah hari yang terik di Mekah.
Umayyah akan memerintahkan batu besar diletakkan di atas dadanya dan
berkata: “Kau akan tetap seperti ini sampai mati atau keluar dari agama
Muhammad ( )ﷺdan menyembah Al-Lat dan Al-Uzza.”
Namun, Bilal Radi’Allahu’anhu hanya akan berkata, “Ahad, Ahad,” dengan
lebih bersemangat.
Khabbab
Ketika kekejaman Quraisy terhadap kaum Muslimin yang tertindas menjadi
tak tertahankan, salah satu dari mereka, Khabbab bin al Aratt, pergi menemui
Nabi ( )ﷺdan memohon pertolongan. Khabab Radi’Allahu’anhu meriwayatkan:
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Negosiasi
Para penyembah berhala menyangka bahwa perlakuan keji mereka terhadap
Muslim yang lemah akan membuat yang lain enggan menjawab panggilan
Islam; mereka menyangka berbagai makian dan celaan dapat menurunkan moral
kaum Muslimin hingga mereka akan bersembunyi karena malu akan agama
mereka dan segera kembali kepada agama nenek moyangnya. Harapan orang-
58
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Al Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Al Tirmidzi mengatakan ini
adalah hadits shahih yang terpercaya. Al Hakim juga meriwayatkannya dan berkata hadits ini shahih menurut
syarat Bukhari dan Muslim.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
orang kafir ini pupus. Tak satu Muslim pun sudi meninggalkan kebenaran yang
Allah ( )ﷻkaruniakan untuknya; bahkan jumlah penganut Islam bertambah.
Cemoohan tidak berhasil mencegah mereka dari jalan Allah ataupun
mengurangi ketaatan mereka; cara itu hanya membuat Muslim semakin
memandang kemusyrikan sebagai suatu kehinaan dan aib yang harus
dihilangkan dari masyarakat. Apalah pengaruh hinaan orang yang sesat terhadap
orang yang mendapatkan kebenaran?
‹...jika
kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu
sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami). Kelak kamu akan mengetahui
siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang akan
ditimpa azab yang kekal.”› (Qu’an 11: 38-39)
□ Suku Quraisy pun mencari cara yang lain, yang berisi baik godaan ataupun
ancaman. Mereka menawarkan Muhammad ( )ﷺkeduniaan yang beliau
hasratkan, dan mereka memperingatkan pamannya, yang memberinya
perlindungan, dampak dari perlindungannya dan mendesaknya untuk
menghentikan Muhammad ( )ﷺagar tidak membahayakan diri dan keluarganya.
□ Quraisy mengirim Utbah bin Rabi’ah, yang kalem dan tenang. Dia pergi
menemui Nabi ( )ﷺdan berkata:
“Hai anak saudaraku, engkau telah mengetahui kedudukanmu, dan kini engkau
membawa di tengah kaummu sesuatu yang besar. Engkau memecah belah mereka,
Karena itu dengarlah apa yang akan kami tawarkan kepadamu dengan terimalah
walaupun hanya sebagian saja. Hai anak saudaraku, jika kamu berdakwah bertujuan
mencari uang, maka kami akan kumpulkan uang untukmu sampai kamu menjadi orang
terkaya di seluruh kota Mekkah. Jika kamu ingin menjadi orang terpandang, kami
akan menjadikanmu raja. Jika kamu memang terkena gangguan jin yang kamu tidak
dapat menghindarinya kami akan mencarikan seorang dukun dan kami akan
menanggung biayanya sampai kamu sembuh.”
‹Haa Miim. Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
kaum yang mengetahui, yang membawa berita gembira dan yang membawa
peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling, tidak mau mendengarkan.
Mereka berkata: "Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang
kamu seru kami kepadanya dan telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan
kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu; sesungguhnya kami bekerja (pula).”
Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu,
diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa,
maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun
kepada-Nya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang
mempersekutukan-Nya, (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan
mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat.› (Qur’an 41: 1-7)
□ Nabi ( )ﷺmemilih ayat itu dari Wahyu-wahyu Allah agar lawan bicaranya
dapat memahami risalah yang sesungguhnya dan sang pembawa pesan.
Muhammad ( )ﷺmenyampaikan kitab dari Sang Pencipta kepada ciptaan-Nya,
yang membimbing dari kesesatan dan menyelamatkan dari kerusakan. Beliau
harus mengimaninya terlebih dahulu sebelum yang lain, bertindak sesuai
ajarannya, dan menaati setiap perintahnya. Oleh karena itu, ketika Allah ()ﷻ
memerintahkan hamba-Nya untuk mengikuti jalan yang lurus menuju-Nya dan
memohon ampunan-Nya Muhammad ()ﷺ-lah yang terlebih dahulu
melaksanakannya dibandingkan seluruh manusia menjadi jujur dan memohon
ampunan, tanpa mengharapkan kekuasaan, kekayaan, ataupun status. Allah ()ﷻ
telah memberikan semua ini kepadanya dan beliau memilih untuk
meninggalkannya, tidak ingin mendekatinya. Alih-alih, beliau memberikan
semua yang dimilikinya. Beliau memberikan kekayaannya di jalan Allah ()ﷻ
dan ketika meninggalkan dunia ini beliau bahkan tidak memiliki satu dirham
pun untuk diwariskan kepada keturunannya.
□ Utbah atas perintah suku Quraisy meminta Muhammad ( )ﷺmenghentikan
dakwahnya menuju agama Allah ( )ﷻdan mendirikan keadilan di tengah-tengah
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
masyarakat. Apa yang akan terjadi pada kehidupan jika sebongkah batu
melepaskan diri dari bumi dan melayang ke angkasa dan memohon matahari
atau bintang lainnya untuk berhenti bersinar dan mengalirkan panas kepada
alam semesta? Sungguh permintaan yang aneh! Alangkah baiknya jika orang
yang meminta hal ini pulang ke rumahnya dan berdiam di sana. Bahkan, setelah
mendengar ayat-ayat Qur’an ini pikiran Utbah yang selama ini tidak digunakan
mulai bergejolak. Dia mendengarkan ancaman itu dan hatinya tergerak:
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Abu Talib merasa sangat cemas jika dia harus berseberangan dengan
kaumnya dan permusuhan yang mereka tunjukkan terhadapnya. Bagaimanapun,
dia tidak ingin menyerahkan Nabi ( )ﷺkepada mereka. Maka dia mengirim
sebuah pesan kepada Nabi ()ﷺ, memberitahukannya tentang perkataan kaum
Quraisy, dan dia mendesak: “jagalah dirimu dan juga diriku, dan jangan kau
bebani Aku lebih dari yang kumampu.”
□ Nabi ( )ﷺmenyangka pamannya sudah berubah pikiran, tidak lagi mau
memberikan perlindungan kepadanya dan tidak berdaya membelanya. Maka dia
berkata: “Wahai Paman, demi Allah, jika mereka meletakkan matahari di tangan
kanan dan bulan di tangan kiriku agar Aku meninggalkan urusan ini hingga
Allah sendiri yang memenangkannya atau Aku mati saat melakukannya, Aku
tidak akan menyerah.”59
□ Nabi ( )ﷺbersedih dan berdiri. Akan tetapi, pamannya memanggilnya
kembali dan berkata: “Pergilah wahai anak saudaraku, dan katakan apapun yang
kau inginkan. Demi Allah takkan kuserahkan engkau untuk alasan apapun.” Dia
juga membacakan beberapa bait puisi: “Demi Allah, mereka tidak akan mampu
menangkapmu dengan pasukan mereka hingga Aku dikuburkan dan dibungkus
di dalam bumi.” Dengan demikian, godaan dan ancaman tidak berhasil
menghentikan dakwah Nabi ()ﷺ.
□ Suku Quraisy menyadari bahwa target mereka jauh dari jangkauan, maka
mereka kembali melakukan cara-cara lama, menumpahkan kemarahan mereka
kepada kaum mukmin dan menyiksa mereka dan membuat mereka murtad.
Nabi ( )ﷺmenjadi sangat sedih dengan musibah yang menimpa para Sahabatnya
karena beliau tidak mampu menolong mereka. Beliau mendesak mereka yang
lemah dan takut untuk tinggal di Mekah agar mengungsi ke Abyssinia. Ini
terjadi di tahun kelima kenabiannya, atau dua tahun setelah beliau melakukan
dakwah secara terbuka.
Hijrah ke Abyssinia
Perjalanan menuju Abyssinia dilakukan diam-diam agar tidak menimbulkan
kemarahan Quraisy, yang akan berusaha mencegahnya. Tidak pula mereka yang
59
Hadits yang lemah diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dan Ibnu Jarir. Orang yang meriwayatkan Hadits ini, Yaqub
bin Utbah, tidak pernah bertemu dengan satu pun Sahabat. Dia adalah murid dari Tabi’in. Kisah ini juga
diriwayatkan oleh Al-Tabarani dari jalur Aqil bin Abi Talib, alih-alih “jika mereka meletakkan...” versi ini
menyebut: “Aku tidak lebih mampu meninggalkan misi yang diturunkan untukku dibandingkan mengambil
sebuah percikan api dari matahari.” Ini berlanjut, “Dan Abu Talib berkata, “Demi Allah, anak saudaraku tidak
pernah berbohong. Kembalilah dan jangan bersedih.”
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
mengungsi pertama kali adalah kelompok yang besar. Kelompok pertama hanya
terdiri dari beberapa keluarga, di antaranya Ruqayyah, putri Nabi ()ﷺ,
suaminya, Utsman bin Affan Radi’Allahu’anhu, dan pengungsi lainnya yang
jumlah totalnya tidak melebihi enam belas orang. Mereka menuju ke arah laut
dimana Sang Maha Pemurah telah menyediakan dua kapal pedagang, yang
membawa mereka ke Abyssinia. Ketika Quraisy sampai ke tepi laut untuk
mengejar, mereka sudah berlayar. Akan tetapi, tidak lama setelah mereka
sampai di tujuan, terdengar kabar bahwa suku Quraisy telah melakukan
perdamaian dengan kaum Muslimin dan setuju untuk memberikan kebebasan
menjalankan agama Islam tanpa gangguan. Oleh karenanya, para pengungsi
merasa aman untuk kembali ke Mekah. Kabar ini mempengaruhi para
pengungsi dan mereka memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya.
Ketika mereka sampai di Mekah, keadaan sebenarnya yang memilukan tampak:
para penyembah berhala bahkan semakin keji dari sebelumnya terhadap Allah
()ﷻ, Nabi-Nya, dan orang-orang beriman, dan penindasan mereka tidak
berkurang sedikit pun.
□ Beberapa orang bodoh mengklaim bahwa perdamaian antara Islam dan
kemusyrikan betul terjadi dan ini karena Muhammad ( )ﷺmau memuja berhala
mereka dan mengakuinya. Mereka mengklaim bahwa perdamaian inilah yang
membuat para pengungsi di Abyssinia kembali, dimana Muhammad ()ﷺ
mensyukuri hal ini kepada para berhala. Orang-orang bodoh itu mengklaim
bahwa beliau berkata: <Berhala yang mulia, dan sungguh kita harus mencari
syafaat mereka.>
□ Darimana datangnya perkataan ini? Di dalam Surat Al Najm, di antara ayat
Qur’an yang menyebutkan tentang berhala ini. Seperti di bawah ini:
Maka apakah patut kamu [hai orang-orang musyrik] menganggap Al Lata dan
Al Uzza, (19) dan Manah yang ketiga, (Qur’an 53: 19-20)
Apakah [patut] untuk kamu [anak] laki-laki dan untuk Allah [anak] perempuan?
(21) Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. (22) Itu tidak
lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-
adakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk [menyembah]
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang
diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk
kepada mereka dari Tuhan mereka. (Qur’an 53: 21-23)
□ Bagaimanapun, buku sejarah dan tafsir yang memberi ruang bagi para
penyalin dan liberalis untuk memenuhinya dengan kepalsuan, juga membuka
halaman mereka untuk mencatat fitnah buruk ini. Jika saja para ulama
menyadari kepalsuannya ini tidak akan pernah dicatat sama sekali. Jika anda
membuka tafsir Al Khazin atas Surat Hud, anda akan membaca:
“Ketika kotoran hewan menjadi terlalu banyak di atas Bahtera Nuh AS, Allah
memerintahkannya untuk meremas buntut gajah. Dia melakukannya dan seekor
babi hutan dan seekor tikus terjatuh darinya dan langsung berlari menuju
kotoran dan melahapnya. Ketika tikus mulai menimbulkan kecemasan di atas
Bahtera karena menggerogoti kayu dan talinya, Allah ( )ﷻmemerintahkan Nuh
untuk memukul di antara mata singa. Dia pun melakukannya dan kucing jantan
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
dan betina pun muncul; dan mereka segera mengejar tikus itu dan
memakannya.”
□ Apa pendapatmu tentang omong kosong ini? Apa pendapatmu tentang kisah
berhala sebelumnya? Beberapa dongeng semacam ini sungguh tercatat di
literatur kita dan Saya tidak tahu kapan warisan literatur kita akan bersih dari
dongeng-dongeng semacam itu. Tak diragukan lagi dongeng-dongeng ini
disisipkan di masa kelalaian kaum Muslimin dan konspirasi orang-kaum Yahudi
terhadap pemikiran dan tulisan-tulisan mereka.
□ Versi shahih dari kisah ini adalah Nabi ( )ﷺmembacakan Surat Al Najm
dalam sebuah perkumpulan Muslimin dan musyrikin, dan akhir Surat ini begitu
menggetarkan hati mereka. Maka ketika suara Nabi ( )ﷺyang bergema sampai
kepada akhir Surat, menakjubkannya kebenaran mampu menghancurkan hati
yang keras dari para penyembah berhala yang sombong dan senang mencela
dan mereka tidak bisa mengelak untuk turut bersujud bersama kaum Muslimin.
Akan tetapi setelahnya, mereka menyadari jika mereka telah terkalahkan oleh
iman, mereka merasa malu dan mencari-cari alasan atas perbuatan mereka.
Mereka mengaku bersujud bersama Muhammad ( )ﷺhanya karena beliau juga
memuja berhala-berhala yang mereka sembah. Hal ini tidak aneh, mengingat
perkataan ini keluar dari mulut orang-orang yang senantiasa mengejek kaum
Muslimin, dan salah satu dari mereka tidak malu untuk berkata kepada Nabi
()ﷺ, dan dia adalah sepupu Nabi dari sisi ibunya: “Sesungguhnya hari ini kau
telah menyampaikan pesan dari langit, ya Muhammad ()ﷺ.”
□ Tidak ada yang lebih menjijikkan dari alasan yang dikemukakan oleh para
penyembah berhala atas sujud mereka selain diterimanya alasan ini. Para
penyembah berhala berusaha menyebarkan fitnah ini60 untuk membingungkan
Nabi ()ﷺ, mengacaukan Wahyu, dan menyusupkan bahwa terkadang Nabi ()ﷺ
condong kepada mereka. Akan tetapi, ini berada di luar jangkauan mereka,
mengingat perlawanan Nabi ( )ﷺkepada kemusyrikan kian meningkat setiap
harinya.
□ Mereka yang mengungsi ke Abyssinia kembali ke Mekah untuk menemukan
bahwa penyiksaan terhadap kaum Muslimin semakin ganas dan lebih kejam dari
60
Dimanakah bukti sejarah yang mendukung hal ini bahwa para penyembah berhalalah yang memalsukan kisah
ini dan berusaha menyebarkannya? Hal seperti ini harus memiliki bukti sejarah. Apa alasan tidak
memperhitungkan bahwa serangan ini bisa saja dilakukan setelahnya? Bahkan, hal ini lebih mungkin terjadi
karena tidak ada riwayat shahih dari para Sahabat. Semua sumbernya tidak menyebutkan nama Sahabat dan
tidak ada perawinya yang dikenal di masa Nabi ()ﷺ. Saya telah menjelaskan secara rinci kesalahan kisah ini di
buku mendatang Saya.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Negus bertanya kepada mereka: “Jelaskan tentang agama ini yang membuat
kalian memisahkan diri dari kaummu dan tidak pula memeluk agamaku ataupun
agama lainnya?”
□ Ja’far menjawab: “Wahai Raja, kami dahulu adalah orang-orang yang
tersesat: kami menyembah berhala, memakan bangkai, berbuat hal yang tak
senonoh, berlaku buruk kepada kerabat dan tetangga kami, dan yang kuat
menindas yang lemah. Lalu Allah ( )ﷻmengutus kepada kami seorang Rasul
yang juga berasal dari bangsa kami, yang garis keturunannya, kejujurannya,
kepercayaannya, dan kesuciannya kami ketahui dengan baik. Beliau mengajak
kami untuk beriman kepada Allah Yang Maha Tunggal dan tidak
menyekutukan-Nya dengan suatu apapun, dan untuk meninggalkan
penyembahan berhala. Beliau memerintahkan kami untuk berkata benar, untuk
memenuhi amanah, untuk berlaku baik kepada kerabat kami, untuk
menghormati tetangga kami dan menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang dan
pertumpahan darah. Beliau melarang kami melakukan tindakah amoral,
berbohong, dan merampas harta anak yatim. Beliau memerintahkan kami untuk
mendirikan solat dan berpuasa. Beliau menjelaskan prinsip-prinsip Islam,
kemudian melanjutkan: “Maka kami meyakini dan mempercayainya: kami
mengharamkan yang diharamkannya dan menghalalkan apa yang
dihalalkannya. Namun, kaum kami melakukan penindasan terhadap kami.
Mereka menyiksa dan menganiaya kami agar kami meninggalkan Islam dan
kembali kepada penyembahan berhala. Maka ketika penindasan mereka sudah
tak tertahankan lagi dan mereka menghalang-halangi kami untuk beribadah,
kami datang ke negaramu, memilihmu di atas yang lain dan berharap kami tidak
didzholimi di kerajaanmu.”
□ Kemudian Negus berkata: “Apakah kau ingat salah satu dari Wahyu Allah
yang telah disampaikannya kepadamu” Ja’far Radi’Allahu’anhu megiyakan dan
membacakan sebagian Surat Maryam. Negus dan para uskupnya menitikkan air
mata mendengarnya, dan Negus berkata kepada Amir dan Abdullah bin
Rabi’ah: “Sesungguhnya ayat ini dan apa yang Yesus bawa berasal dari sumber
yang sama. Pergilah. Demi Allah, Aku tak akan menyerahkan mereka
kepadamu.”
□ Maka mereka meninggalkan istananya dan Amir berkata kepada Abdullah:
“Demi Tuhan, besok Aku akan kembali kepadanya dengan membawa sesuatu
yang akan merugikan mereka.” Keesokan paginya, dia kembali menemui Negus
dan berkata: “Orang-orang ini telah memfitnah Yesus, putra Maryam.”
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
amarahnya setelah mendengar kabar Abu Jahal telah menyiksa dan menyerang
Nabi ()ﷺ.
Seorang budak wanita milik Abdullah bin Jud’an, melihat insiden itu dan
menceritakan kepadanya, berkata: “Wahai Abu Amarah! Kau seharusnya
menyaksikan perbuatan Abul Hakam bin Hisyam kepada Muhammad ()ﷺ, anak
saudaramu! Dia melecehkan dan menghinanya lalu pergi, namun Muhammad
( )ﷺtidak mengatakan sepatah katapun.”
□ Hamzah menjadi sangat marah dan bergegas menemui Abu Jahal, yang
sedang duduk-duduk dengan anggota keluarganya yang lain. Dia memukul
kepalanya dengan anak panah, yang menyebabkan luka yang dalam, dan
berkata: “Apakah kau berani menyiksanya padahal Aku adalah pengikut
ajarannya?” seperti halnya perkataan: “Kita diwajibkan mencari ilmu di dunia
ini tetapi Tuhan memerintahkan kita untuk mencari ilmu demi agama-Nya.”
Masuk Islamnya Hamzah awalnya karena amarah ketika keluarganya disakiti.
Namun Allah ( )ﷻberkehendak meluaskan hidayah-Nya kepadanya dan dia pun
menjadi sangat taat dan teguh, dan kaum Muslimin tak henti-hentinya merasa
bangga atas peristiwa ini.
□ Sedangkan bagi Umar bin Khattab Radi’Allahu’anhu, dulunya beliau
termasuk orang yang suka menghina dan menganiaya kaum Muslimin. Beliau
dikenal karena sifatnya yang pemarah dan kekuatan fisiknya yang luar biasa,
dan kaum Muslimin sudah menerima perlakuan kasarnya berulang kali. Istri
Amir bin Rabi’ah meriwayatkan:
Kami hendak menuju Abyssinia, dan Amir pergi untuk mencari sesuatu
ketika bertemu Umar Radi’Allahu’anhu. Saat itu dia masih menjadi penyembah
berhala dan memperlakukan kami dengan keji.
□ Dia menghampiriku dan berkata:
“Apakah kalian semua akan pergi, wahai Umm Abdullah?”
□ Aku menjawab: “Ya, demi Allah, kami pasti pergi menuju tanah Allah,
semoga Allah menunjukkan kami jalan keluar, karena kaummu telah menyiksa
dan menindas kami.”
□ Umar Radi’Allahu’anhu berkata: “Semoga Tuhan besertamu.” Aku melihat
kelembutan dan kesedihannya. Maka ketika Amir kembali Aku menceritakan
yang terjadi dan berkata: Andai saja kau melihat kelembutan dan kesedihan
Umar Radi’Allahu’anhu untuk kita.”
□ Dia bertanya: “Apakah kamu berharap dia akan masuk Islam?” Aku
menjawab ya. Tapi dia membalas: “Dia tidak akan masuk Islam sampai keledai
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Al Khattab masuk Islam!” Ini karena ia melihat perlakuan kasar dan keji Umar
Radi’Allahu’anhu terhadap umat Muslim.
□ Namun, hati wanita lebih tahu dari pendapat seorang pria. Kekasaran Umar
Radi’Allahu’anhu hanyalah lapisan tipis yang di bawahnya terdapat muara
kelembutan, kasih sayang, dan kesabaran. Sepertinya terjadi konflik di dalam
diri Umar Radi’Allahu’anhu antara rasa hormatnya terhadap tradisi nenek
moyangnya dan kebiasaannya mabuk dan berkelahi di satu sisi, dan
kekagumannya terhadap kesetiaan kaum Muslimin dan ketahanan mereka dalam
menerima siksaan demi mempertahankan agama mereka di sisi lain. Terlebih
lagi, dia pasti sudah sangat menyadari, selayaknya orang yang berakal, bahwa
ajaran Islam lebih mulia dan suci dari apapun yang dia pernah ketahui. Oleh
karenanya, emosinya mudah sekali berubah dari marah kemudian tenang. Dia
pernah akan membunuh Muhammad ( )ﷺnamun teralihkan dengan kabar bahwa
adik perempuan dan suaminya sudah memeluk Islam. Dia mendatangi rumah
mereka, berteriak mengancam. Dia memukul adik perempuan dan melukainya.
Darah yang mengucur dari tubuh adiknya membuat dia tersadar dan kebaikan
serta keluhuran menguasainya. Dia mengambil selembar kertas yang berisi ayat
Qur’an, dan ketika dia membacanya dia berkata: “Betapa indah dan mulianya
perkataan ini!” Umar Radi’Allahu’anhu ditundukkan oleh kebenaran dan
menghampiri Nabi ()ﷺ, untuk mendeklarasikan keislamannya.
□ Ketika hatinya telah disucikan dari noda dan Keislamannya dimurnikan, dia
menjadi orang yang sangat penting bagi kekuatan pasukan Allah ()ﷻ. Kaum
Muslimin merasakan bertambahnya keberanian dan kekuatan mereka sementara
orang-orang kafir marah dan kesal. Quraisy melihat bahwa Islam tumbuh
semakin kuat dan usaha mereka dalam melawan Islam tak mencegah
penyebarannya dan bahkan tidak menggentarkan penganutnya. Merekapun
menyusun ulang strategi mereka dan merencanakan sesuatu yang baru, yang
lebih kuat, lebih rinci, dan lebih lengkap.
Boikot Umum
Kebencian kaum musyrikin membuat mereka menerapkan boikot atas kaum
Muslimin dan semua yang mendukung atau bersimpati atau melindungi mereka.
Para penyembah berhala sepakat untuk tidak melakukan perdagangan dengan
kaum Muslimin maupun menikah dengan mereka. Mereka menuliskan
perjanjian ini di atas selembar parkamen dan menggantungnya di dalam Ka’bah
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
sebagai pakta yang dihormati. Tak diragukan lagi bahwa orang-orang musyrik
yang pendendam dan ekstrimis berhasil memaksakan pendapat mereka dan
memuaskan kebencian mereka. Sehingga Nabi ( )ﷺdan pengikutnya dikurung di
Lembah Bani Hasyim dan semua klan Bani Muttalib ikut bersama mereka, baik
kaum Muslimin maupun yang masih musyrik kecuali Abu Lahab yang berada di
sisi Quraisy menentang klannya.
□ Boikot terhadap kaum Muslimin ini diawasi dengan ketat, dampaknya
mereka tidak bisa mendapatkan pertolongan apapun. Suatu ketika persediaan
makanan mereka menipis sehingga tangis anak-anak kecil terdengar sampai ke
luar lembah, dan mereka bertahan di dalam situasi yang sangat sulit itu hingga
membuat musuh merasa kasihan. Mereka sungguh-sungguh menahan
penderitaan demi iman mereka kepada Allah ()ﷻ.
□ Seperti yang diriwayatkan oleh Al-Suhayli:
Setiap kali sebuah karavan tiba di Mekah, salah seorang Sahabat akan pergi
ke pasar untuk membeli makanan bagi keluarganya. Namun, Abu Lahab akan
menghalangi dan berkata: “Wahai para pedagang, naikkanlah harga barang
daganganmu untuk dijual kepada Sahabat Muhammad ( )ﷺagar mereka tidak
mampu membelinya. Kalian pasti sudah tahu akan kekayaan dan kesetiaanku,
dan Aku jamin kalian tidak akan merugi!” Mereka pun menaikkan harga barang
dagangan mereka, dan para Sahabat akan kembali kepada anak-anaknya yang
kelaparan tanpa membawa makanan. Para pedagang akan mendatangi Abu
Lahab keesokan harinya dan menghasilkan keuntungan dari makanan maupun
pakaian yang mereka beli, sementara orang-orang beriman kelaparan dan
nampak lusuh.
□ Yunus meriwayatkan dari Sa’d bin Abi Waqqas yang berkata:
“Suatu malam Aku keluar untuk buang air kecil dan Aku mendengar sebuah
derikan di bawah air seniku: ternyata selembar kulit unta yang dikeringkan. Aku
mengambil dan mencucinya, kemudian Aku panggang dan hancurkan di dalam
air, dan Akupun mendapatkan tenaga untuk tiga hari.”
□ Betapa buruknya kondisi di pengasingan kaum Muslimin, dan betapa
pengasingan membuat mereka terpaksa memakan makanan yang tidak layak!
Penderitaan ini membuat sedih orang-orang Quraisy yang memiliki rasa kasihan
terhadap kaum Muslimin: salah satu dari mereka akan membawa perbekalan di
atas unta, menuntunnya ke arah lembah, dan meninggalkannya untuk mencapai
lokasi pengasingan, dan ini akan mengurangi beban penderitaan mereka.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Berapa lama blokade ini berlangsung? Selama tiga tahun dimana ikatan iman
mendekatkan hati dan memberi kekuatan untuk menghadapi kondisi yang
mengenaskan ini. Sangat wajar jika kaum Muslimin ingin lepas dari kondisi ini
sesegera mungkin. Sudah lama mereka dijanjikan kemenangan dan kedaulatan
namun yang terjadi adalah ketidakadilan. Mereka ditindas dan diusir. Pantas
saja jika mereka merasa marah terhadap para penyembah berhala yang tidak
menjunjung moralitas, dan yang meragukan kejayaan yang akan didapat kaum
Muslimin seperti keraguan mereka akan Hari Kiamat. Meskipun orang-orang
tertindas tidak meminta pertolongan untuk lepas dari kesengsaraan itu, mereka
dapat meminta tolong kepada orang-orang kafir memiliki budi pekerti dan yang
merasa malu kepada mereka yang biadab.
□ Akan tetapi wahyu turun dan memerintahkan kaum Muslimin untuk tetap
teguh tanpa mencoba cara itu. Mereka harus bersyukur kepada Allah ( )ﷻatas
petunjuk-Nya dan mengambil pelajaran darinya untuk bisa bertahan dalam
tekanan yang datang kepada hidup mereka.
‹Dan jika Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari (siksa) yang Kami
ancamkan kepada mereka, (tentulah kamu akan melihatnya) atau (jika) Kami
wafatkan kamu (sebelum itu), maka kepada Kami jualah mereka kembali, dan
Allah menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakan. Tiap-tiap umat mempunyai
rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara
mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya.› (Qur’an 10: 46-47)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Memeluk Islam dan tetap teguh di dalamnya tidaklah menyimpan suatu motif
tersembunyi. Suatu hal yang mungkin bagi sekelompok orang berpegang pada
ideologi tertentu dengan kesungguhan tetapi di saat yang sama juga mencari
keuntungan pribadi darinya. Bagaimanapun, mereka yang masuk Islam di awal
kemunculannya menyadari bahwa pengorbanan pertama mereka untuk Iman
mereka ini tidak mendatangkan keuntungan dan kepentingan pribadi. Saya tidak
menemukan hal lain yang lebih mampu menumbuhkan ketulusan dan
pengorbanan di dalam jiwa seseorang selain pengorbanan diri demi kebenaran
dan hanya kebenaran semata. Lebih lanjut, Qur’an sangat ingin meneguhkan
keimanan, memperkaya jiwa seseorang dan menaikkan derajat atas namanya.
sebelum dan setelah meraih kemenangan. Mereka tidak berhasrat terhadap emas
dan perak. Yang mereka pikirkan pertama dan terakhir adalah mendirikan solat,
pembayaran zakat, dan mengajak pada kebaikan serta mencegah keburukan.
□ Di masa-masa blokade kaum Muslimin tetap menemui Jemaah haji di musim
haji, dan mereka tidak membiarkan kesengsaraan menghentikan mereka untuk
menyampaikan risalah kepada setiap utusan. Penindasan tidak menghentikan
pergerakan; sebaliknya memperdalam akar dan memanjangkan cabangnya.
Pergerakan Islam mendapatkan banyak dukungan pada periode ini, selain itu
juga fakta bahwa para penyembah berhala mulai saling mencela dan
mempertanyakan apa yang sudah mereka lakukan. Sebagai tambahan, beberapa
orang dari mereka mencoba menghentikan boikot dan membatalkan
kesepakatan yang telah dituliskan di atas perkamen.
□ Orang pertama yang berhasil adalah Hisyam bin Amir, yang merasa sangat
murka atas penderitaan yang dialami kaum Muslimin. Dia pergi menemui
Zuhair bin Abi Umayyah, yang ibunya adalah Atikah binti Abdul Muttalib,
yang sangat peduli dengan Nabi ( )ﷺdan kaum Muslimin. Dia berkata kepada
Zuhair: “Wahai Zuhair, apakah kamu merasa puas memakan makanannmu,
memakai pakaian dan menikahi wanita sementara paman-pamanmu (dari pihak
ibunya) berada dalam kondisi mengenaskan? Aku bersumpah demi Tuhan jika
mereka adalah paman-paman Abu Hakam (yaitu Abu Jahal) dan kau
mengajaknya melakukan apa yang dia telah mengajakmu melakukannya, dia
tidak akan memperdulikanmu!”
□ “Apa yang bisa Aku lakukan? Aku hanyalah seorang lelaki. Demi Tuhan, jika
ada seorang lagi yang mendukungku maka akan Aku hentikan pakta itu!”
□ “Kau telah temukan orang itu!”
□ “Wahai kamu! Siapakah dia?”
□ “Aku.”
□ “Mari kita cari orang ketiga.”
□ Maka Hisyam pergi menemui Al Mut’im bin Adi dan berkata kepadanya:
“Apakah kamu rela membiarkan dua keluarga dari Bani Abdul Manaf musnah?
Apakah kau menyaksikan ini terjadi dan menyetujuinya? Demi Tuhan, jika kau
membiarkan mereka melakukan itu, mereka pun akan melakukan hal yang sama
terhadap mu!”
□ “Apa yang bisa kulakukan? Aku hanyalah satu orang pria.”
□ “Aku sudah menemukan yang kedua.”
□ “Siapa?”
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ “Diriku.”
□ “Carilah orang ketiga.”
□ “Aku telah melakukannya.”
□ “Siapa?”
□ “Zuhair bin Abi Umayyah.”
□ “Carilah orang keempat.”
□ Maka dia pergi menemui Abul Bukhturi bin Hisyam dan mengatakan
kepadanya apa yang dikatakan kepada Al Mut’im.
Abul Bukhturi bertanya: “Apakah ada yang lain lagi yang akan membantu
kita?”
□ “Ya.”
□ “Siapa?”
□ “Aku, Zuhair, dan Al Mut’im.”
□ “Carilah yang kelima.”
□ Maka dia pergi menemui Zam’ah bin al Aswad dan berbicara kepadanya,
menyebutkan hubungan darah mereka.
Zam’ah bertanya: “Apakah ada yang mendukung hal ini?”
□ “Ya.” Dan dia menyebutkan nama-namanya. Mereka mendaki menuju Khatm
al Hajum, daerah atas Mekah, dimana mereka berkumpul dan bersumpah akan
menghancurkan parkemen tersebut. Zuhair menawarkan untuk menjadi yang
pertama bertindak.
Maka keesokan paginya, ketika klan-klan tengah berkumpul di tempat-tempat
pertemuan mereka, Zuhair tiba di Ka’bah, melakukan tawaf, dan menghampiri
orang-orang sambil berteriak: “Wahai penduduk Mekah! Pantaskah jika kita
tetap memakan makanan dan memakai pakaian kita sementara Bani Hasyim
dibiarkan sengsara tanpa seorang pun membeli atau menjual kepada mereka?
Demi Tuhan, Aku tidak akan diam hingga pakta yang keji itu dihancurkan!”
□ Abu Jahal menjawab: “Kau adalah seorang pembohong! Demi Tuhan, pakta
itu tidak akan dihancurkan!”
□ Zam’ah bin al-Aswad berkata: “Kaulah yang pembohong, demi Tuhan. Kami
tidak menyetujuinya sejak awal!”
□ Abul Bukhturi berkata: “Demi Tuhan, Zam’ah mengatakan kebenaran. Kami
tidak menyukai apa-apa yang tertulis di atasnya.”
□ Al Mut’im bin Adi berkata: “Kalian berdua benar adanya dan yang
mengatakan sebaliknya adalah pembohong!” Hisyam bin Amir mengatakan hal
yang serupa. Kemudian Abu Jahal berkata: “Ini sudah direncakan semalam!”
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Tahun Kesedihan
Kaum Muslimin yang meninggalkan lembah untuk kembali menjalani
kehidupan semula setelah Islam datang ke Mekah sepuluh tahun lamanya
dipenuhi peristiwa bersejarah. Namun, mereka sulit untuk merasa lega lantaran
Nabi ( )ﷺsedang mengalami kesedihan, yaitu meninggalnya istri beliau
Khadijah dan pamannya Abu Talib. Dengan kata lain, beliau mendapatkan
cobaan dalam kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan pribadinya.
□ Khadijah adalah salah satu anugerah terbesar Allah kepada Muhammad ()ﷺ.
Beliau mendukung suaminya di saat yang paling sulit dan membantunya
menjalankan misinya. Beliau turut merasakan kesengsaraan bersama suaminya,
dan mendukungnya dengan jiwa dan hartanya. Anda akan menghargai anugerah
ini ketika mengetahui istri-istri para nabi sebelumnya ada mengkhianati
suaminya, mengingkarinya, memihak para penyembah berhala dan menentang
Allah ( )ﷻdan rasul-Nya.
‹Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-
orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang
saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada
suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka
sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke
dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam).”› (Qur’an 66:
10)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Wahyu; dan beliau wafat di saat suaminya berusia lima puluhan dan beliau lebih
dari 65 tahun. Suaminya tetap merindukannya sepanjang sisa hidupnya.
□ Sedangkan Abu Talib, dia adalah pribadi yang membingungkan. Di satu sisi
kita mengagumi kemuliaannya dalam membesarkan Muhammad ( )ﷺdan
keberaniannya dalam membela keponakannya sebagai seorang Nabi setelah
menyebarkan pesan dari Tuhannya dan memperingatkan para kerabatnya, di sisi
lain hidupnya berakhir dengan cara yang amat disayangkan, bagaimana di saat
terakhirnya dia tetap teguh pada agama nenek moyangnya. Nabi ( )ﷺsangat
sedih dengan kematian Abu Talib: bukankah Abu Thalib adalah benteng
baginya yang memberikan melindung dakwahnya dari serangan orang-orang
sombong dan bodoh? Sekarang dia terbujur kaku, seorang lelaki yang
menggunakan kekuasaan dan posisinya untuk membela keponakan nya dan
melindunginya dari segala ancaman. Orang Quraisy tidak perlu lagi takut
kepada siapa pun saat berkonfrontasi dengan Muhammad ()ﷺ. Diriwayatkan
bahwa Nabi ( )ﷺberkata: “Orang Quraisy tidak bisa memaksaku melakukan hal yang
kubenci hingga kematian Abu Talib.” 63
□ Mereka menjadi terang-terangan dalam menghinanya dan bahkan
melemparkan debu ke atas kepalanya. Ibnu Mas’ud meriwayatkan.
“Ketika Nabi ( )ﷺsedang solat di dekat Ka’bah, Abu Jahal dan teman-
temannya duduk di dekatnya, dimana seekor unta disembelih di hari
sebelumnya.”
Abu Jahal berkata: “Siapakah di antara kalian yang akan mengambil usus
unta si fulan dan melemparkannya ke punggung Muhammad ( )ﷺketika dia
bersujud?” Orang yang paling miskin di antara mereka berdiri, dan ketika Nabi
( )ﷺsujud dia melemparkan usus itu ke punggungnya, dan mereka semua
tertawa, saling bersandar. Aku berdiri di sana, menyaksikannya, seandainya
Aku mempunyai perlindungan Aku pasti akan menyingkirkannya dari
punggung beliau. Namun, Nabi ( )ﷺtetap dalam sujudnya, tidak mengangkat
kepalanya hingga seseorang pergi dan memberitahu Fatimah. Meskipun saat itu
dia hanyalah seorang gadis kecil, dia datang dan menyingkirkannya. Dan dia
berpaling kepada orang-orang kafir mengutuk mereka. Ketika Nabi ( )ﷺselesai
solat beliau meninggikan suaranya dan mendoakan keburukan untuk mereka. Ini
adalah kebiasaan beliau, ketika beliau berdoa, beliau berdoa tiga kali, dan ketika
beliau memohon, akan memohon sebanyak tiga kali.
63
Hadits yang lemah yang diriwayatkan oleh Ishaq sebagai mursal dengan rantai perawi yang shahih dari
Urwah bin Al Zubair.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Sebanyak tiga kali beliau memohon: “Ya Allah, laknatlah Quraisy.” Ketika
mereka mendengar doanya mereka berhenti tertawa, takut doa beliau
dikabulkan. Kemudian beliau melanjutkan: “Ya Allah, laknatlah Abu Jahal bin
Hisyam; Utbah bin Rabi’ah, Shaybah bin Rabi’ah, Al Walid bin Utbah,
Umayyah bin Khalaf, Uqbah bin Abi Mu’it, dan beliau menyebutkan orang
ketujuh yang tak dapat kuingat. Demi Dzat yang mengutus Muhammad ()ﷺ
dengan kebenaran, Aku menyaksikan mereka yang namanya disebut terbunuh
pada saat Perang Badar dan dilemparkan ke dalam parit (yang digali untuk
mengubur mayat setelah perang).”64
□ Mekah telah lama dikuasai oleh kekafiran sampai akarnya menancap kuat di
ke dalam dan berkembang luas. Kekafiran pun telah mencemari orang-orang
yang bersujud dengan kotoran, dan tertawa lebih keras ketika kotoran itu
meluncur turun dari punggung-punggung orang yang bersujud. Tidak ada lagi
kebaikan di dalam hati mereka. Di dalam masyarakat Arab, seorang anak
perempuan hidup dari ayah mereka, bangga akan kekuatannya dan mendapatkan
perlindungan dari ayah mereka. Lantas bagaimana pedihnya hati seorang lelaki
yang berada di posisi dibela oleh anak perempuannya sementara dia tak
berdaya? Muhammad ( )ﷺmenahan kesedihannya dan menderita demi
menegakkan agama Allah. Dalam waktu yang berdekatan beliau mulai berpikir
untuk mengarahkan dakwahnya di kota lain, dengan harapan mendapat
tanggapan yang lebih cepat dan lebih baik. Beliau kemudian mengajak Zaid bin
Harits bersamanya dan menuju suku Thaqif, mencari dukungan mereka.
Di Taif
Rasulullah ( )ﷺpergi ke Taif dimana suku Thaqif menetap. Jaraknya sekitar
50 mil dari Mekah, dan beliau pergi ke sana dengan berjalan kaki. Ketika sudah
sampai, beliau mendatangi pimpinan mereka dan mendakwahkan Islam,
mengajak mereka untuk menyembah Allah. Namun, mereka semua menanggapi
dengan buruk dan kasar. Beliau menghabiskan sekitar sepuluh hari berkunjung
ke rumah-rumah mereka, namun tanpa hasil. Ketika Nabi ( )ﷺsudah mulai
merasa putus asa, beliau meminta mereka untuk merahasiakan kedatangannya.
64
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Al Nasa’i dan Ahmad. Adalah Abu Ishaq yang
berkata bahwa beliau menyebutkan “orang ketujuh yang tidak kuingat.” Dia adalah Al Sabai, seperti dijelaskan
oleh riwayat Muslim. Akan tetapi dalam versi Bukhari dan Ahmad, orang ketujuh itu adalah Amarah bin Al
Walid.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Beliau khawatir jika berita ini sampai ke telinga suku Quraisy akan menambah
kebencian dan kekejaman mereka kepada kaum Muslimin.
Suku Thaqif ternyata lebih keji dari dugaan beliau. Mereka menjawab:
“Pergilah dari tanah kami!” Mereka memanggil pemuda-pemudanya dan
gelandangan untuk melempari beliau dengan batu. Zaid Radi’Allau’anhu
berusaha sekuat tenaga untuk melindungi nabi sampai kepalanya terluka. Nabi
( )ﷺsendiri mendapatkan luka serius sehingga darah mengalir deras dari beliau.
Para pengejar membuat mereka lari dan berlindung di taman milik Utbah dan
Shaybah, putra-putra Rabi’ah. Di sana beliau duduk di bawah bayangan pohon
anggur, beristirahat dan berlindung. Para tukang kebun yang berada di sana,
mengusir pengejar, dan Nabi ( )ﷺduduk di sana, termenung memikirkan
keadaannya yang menyedihkan. Ingatan akan kekejaman Quraisy kepadanya
kembali menghantui: beliau teringat akan kegagalan yang berurutan. Beliau
pun:
“Ya Allah, kepada-Mu aku mengeluhkan kelemahan-kelemahanku, ketidak berdayaanku,
dan kehinaanku di hadapan manusia. Wahai Yang Maha Pengasih di antara yang mengasihi!
Engkau Tuhan orang-orang yang lemah dan Engkau adalah Tuhanku. Kepada siapakah
Engkau hendak menyerahkan diriku? Kepada orang-orang asing yang bermuka masam
terhadapku atau kepada musuh yang Engkau takdirkan akan mengalahkanku? Sekiranya
Engkau tidak murka kepadaku maka aku tidak peduli. Namun, afiatmu sudah cukup buatku.
Aku berlindung dengan nur wajahMu yang menerangi segala kegelapan dan teratur diatas nur
itu urusan dunia dan akhirat, dari kemurkaan-Mu kepadaku atau Engkau tidak ridho
kepadaku. KepadaMulah aku tetap berdoa sehingga Engkau ridho. Tiada sebarang daya
(untuk melakukan kebaikan) dan tiada upaya (untuk meninggalkan kejahatan) kecuali
denganMu.”
□ Rasa persaudaraan merasuk di dada putra-putra Rabi’ah sehingga mereka
memanggil budak Kristen mereka yang bernama Addas, dan memerintahkannya
untuk memberikan segenggam anggur untuk Nabi ()ﷺ.
Ketika Addas meletakkannya di depan beliau, beliau berkata,” Dengan Nama
Allah,” kemudian beliau memakannya.
□ Melihat itu Addas berkata: “Kata-kata itu tidak digunakan oleh orang-orang
di sini!”
□ Nabi ( )ﷺbertanya kepadanya: “Darimana asalmu?”
□ “Aku adalah seorang Kristen dari Nineveh.”
□ “Dari kota seorang lelaki saleh bernama Yunus, putra dari Matta?”
□ “Darimana kau tahu tentang Yunus?”
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ “Dia adalah saudaraku. Dia adalah seorang nabi dan begitupun Aku.” Addas
pun mencium tangan dan kaki beliau.
□ Salah satu putra Rabi’ah berkata kepada yang lainnya: “Dia sudah merusak
budakmu!”
□ Ketika Addas kembali mereka menanyakan kepadanya tentang apa yang
terjadi dan dia menjawab bahwa tak ada manusia yang lebih baik dari lelaki
itu.65 Dua bersaudara itu pun merendahkan kedudukan Muhammad ( )ﷺdan
membuat budak mereka tetap memeluk agama sebelumnya seakan-akan mereka
tidak rela Muhammad ( )ﷺmeninggalkan Taif dengan mendapatkan hasil.
□ Muhammad ( )ﷺkembali ke Mekah, kota yang telah mengusir penduduk
pilihannya, sebagian mengungsi ke Abyssinia dan lainnya disiksa atau dipaksa
mundur ke wilayah pegunungan.
Zaid Radi’Allahu’anhu bertanya: “Bagaimana bisa kau melawan mereka
yang sudah mengusirmu?”
□ Nabi ( )ﷺmenjawab: “Wahai Zaid Radi’Allahu’anhu, Allah akan menurunkan
pertolongan-Nya.”
□ Tak diragukan lagi kabar dari suku Thaqif mendahuluinya ke telinga Quraisy.
Maka Nabi ( )ﷺberpikir lebih baik tidak memasuki Mekah sampai beliau yakin
akan keselamatan diri dan dakwahnya. Beliau mengirim pesan kepada Al
Mut’im bin Adi, meminta perlindungan untuk bisa terus menjalankan
dakwahnya dengan Wahyu dari Allah! Al Mut’im menerima permintaannya dan
mengumpulkan putra-putranya, yang mempersenjatai diri mereka dan berjaga di
sudut-sudut Ka’bah.
Al Mut’im sendiri menaiki untanya dan berkata: “Wahai orang-orang
Quraisy! Aku telah memberikan perlindungan kepada Muhammad ()ﷺ, maka
janganlah kalian mengganggunya.”
Rasulullah ( )ﷺmasuk, dan ketika beliau sampai di Ka’bah beliau
menunaikan solat dua rakaat. Kemudian beliau pulang ke rumahnya ditemani
oleh Al Mut’im dan putra-putranya yang menjaganya. 66
65
Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dengan rantai perawi yang shahih dari Muhammad bin Ka’b dari Bani
Qurayzah sebagai Hadits mursal. Namun, pernyataan, “Jika kau menolak, maka rahasiakanlah,” dan semua doa
yang diawali “Ya Allah kepadamu aku mengeluhkan...” Dikutip tanpa dalil. Sama halnya dengan Ibnu Jarir
yang meriwayatkannya melalui Ibnu Ishaq. Al Tabarani juga meriwayatkan kisah dari Hadits Abdullah bin
Ja’far Radi’Allahu’anhu dengan versi yang lebih pendek dan doa ini disebutkan dengan cara yang sama. Al
Haytsami berkata: “Di rantai perawinya adalah Ibnu Ishaq dan dia adalah seorang penipu, namun rantai perawi
lainnya adalah orang-orang yang dapat dipercaya. Maka Hadits ini lemah.
66
Saya tidak menemukan rujukan apapun tentang riwayat ini. Ibnu Jarir juga menyebutkan hal yang serupa
tanpa rantai perawi. Dia berkata: “Seseorang berkata...” dan mungkin orang ini adalah Al Amawi di dalam
Maghzi-nya mengingat Ibnu Katsir juga merujuk kepadanya tanpa rantai perawi.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
kedua perjalanan ini di Surat yang berbeda. Isra’ dan alasan terjadinya
disebutkan seperti di bawah ini:
‹Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam
dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.› (Qur’an 17: 1)
‹Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang
asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga
tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh
sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari
yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah
melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. ›
(Qur’an 53: 13-18)
Oleh karena itu, alasan terjadinya peristiwa Isra’, seperti yang dijelaskan di
dalam ayat di atas, adalah Allah ( )ﷻberkehendak untuk menunjukkan sebagian
tanda-tandaNya kepada hamba-Nya; dan ayat lainnya menjelaskan bahwa Nabi
( )ﷺsungguh-sungguh melihat beberapa di antara tanda-tanda kebesaran-Nya.
□ Para ahli di masa lampau memiliki pendapat yang berbeda mengenai apakah
perjalanan yang luar biasa ini hanya jiwa ataukah juga secara fisik. Sebagian
besar meyakini pendapat yang terakhir. Akan tetapi Dr Haikal, memiliki
pandangan yang unik. Dia beranggapan bahwa ini merupakan penguatan secara
mental dan spiritual dari kesatuan eksistensi sepanjang keabadian dalam periode
pencerahan spiritual yang unik yang terjadi kepada manusia yang suci dan
mulia seperti Muhammad ()ﷺ. Selama periode pencerahan ini, beliau dapat
melihat seluruh penciptaan, beliau mampu menyerap realitas keimanan dan
kehidupan duniawi dan menjadi saksi atas segala bentuk imbalan dan hukuman,
dsb.
□ Sehingga, peristiwa Isra’ benar-benar nyata, meskipun menurut dia, hanya
bersifat spiritual bukan secara fisik. Bagaimanapun peristiwa itu terjadi dalam
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
keadaan sadar, bukan ketika tertidur. Maka itu bukanlah sebuah mimpi, seperti
anggapan sebagian orang, namun peristiwa yang sungguh terjadi seperti
penjelasannya. Dia melanjutkan dengan berkata: “Dan tidak ada satu kekuata
npun yang dapat mewujudkan kenaikan itu kecuali Dia yang melampaui
pemahaman manusia.”
□ Faktanya adalah batasan antara kekuatan spiritual dan material sudah mulai
pudar, dan yang dianggap mudah oleh orang-orang di dunia spiritual
tidakmustahil di kehidupan material. Saya meyakini unsur. Saya meyakini
bahwa sains telah menyingkap tabir dari rahasia alam semesta ini, permasalahan
yang bersifat kebendaan akan serupa dengan permasalahan spiritual: tak ada
yang mengetahui batasannya kecuali Sang Pemelihara langit dan bumi. Manusia
masih takjub sejak menemukan bahwa atom mewakili sistem tata surya itu
sendiri, berputar mengelilingi porosnya. Meskipun atom sangat kecil, namun
mengandung kekuatan besar, yang apabila dilepaskan, akan membuat segala hal
menjadi debu.
□ Nabi ( )ﷺmelakukan perjalanan malam ini dan naik ke langit. Tetapi
bagaimana caranya? Apakah beliau menggunakan kendaraan tertentu yang
kecepatannya melebihi kecepatan suara, seperti yang telah ditemukan manusia
baru-baru ini? Beliau mengendarai buraq, yang langkahnya sangat panjang
seakan berjalan dengan kecepatan cahaya. Kata buraq berasal dari kata barq,
yang berarti pencahayaan. Dengan kata lain, kekuatan listrik digunakan di
dalam perjalanan ini. Namun, tubuh manusia dalam keadaan biasa tidak
mungkin dapat diangkut melewati atmosfir dengan kecepatan cahaya: harus ada
persiapan khusus yang melindungi bagian tubuh manusia dan membentengi
mereka dalam perjalanan panjang ini.
□ Saya yakin narasi dibukanya dada Nabi ()ﷺ, dicucinya hatinya dan
dikembalikan ke tempat semula adalah simbol dari persiapan perjalanan ini.
Kisah Isra’ dan Mi’raj dipenuhi dengan simbol-simbol yang memiliki makna
istimewa, meskipun pikiran yang dangkal tidak dapat memahaminya. Isra’
Mi’raj terjadi kepada diri Rasulullah ( )ﷺketika ruhnya telah mencapai puncak
pencerahan dan masa jenis tubuhnya turun pada titik yang membebaskan diri
dari sebagian besar hukum alam yang mengaturnya.
□ Mempelajari realitas perjalanan ini dan mengikuti setiap tahapannya dengan
pengamatan yang teliti bergantung kepada kemampuan pikiran manusia untuk
memahami realitas lahiriah dan batiniah dan kekuatan serta karakteristik yang
telah dikaruniakan oleh Allah ( )ﷻatasnya. Maka dari itu, marilah kita
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
tinggalkan diskusi ini untuk pembahasan yang lebih mudah dan bermanfaat.
Kita akan membahas fitur utama yang berkaitan dengan Islam dalam
kapasitasnya sebagai pesan universal dan sebagai syariah yang jelas.
□ Kisah Isra’ Mi’raj seharusnya lebih kita perhatikan dari sudut pandang ini.
Apakah anda tidak melihat bahwa sisi psikologis tidak dibahas secara
mendalam dan tidak berkembang hingga dunia mulai membebaskan diri dari
pembahasan tentang ruh dan pengelompokkan arti pentingnya yang tak
memiliki dasar.
Mengapa perjalanan ini pertama kali menuju Yerusalem, mengapa tidak
langsung dari Masjid Suci menuju pohon bidara?
□ Hal ini kembali pada sejarah kuno. Untuk jangka waktu yang lama nabi
diturunkan khusus kepada Bani Israil, dan Yerusalem merupakan pusat
diturunkannya wahyu, mercusuar dunia dan tempat tinggal orang-orang pilihan
Allah ()ﷻ. Ketika bangsa Yahudi mengabaikan kesucian wahyu dan melanggar
hukum Ilahi, kemurkaan Allah pun ditimpakan kepada mereka dan Dia
mencabut kenabian dari bangsa mereka untuk selama-lamanya. Oleh karena itu,
wahyu turun kepada Muhammad ()ﷺ, yang menunjukkan bahwa kepemimpinan
spiritual dunia telah berpindah dari satu bangsa ke bangsa yang lain, dari satu
negara ke negara yang lain, dari Bani Israil kepada keturunan Ismail.
Perpindahan ini membuat bangsa Yahudi murka dan serta-merta menolaknya:
□ Akan tetapi kehendak Allah ( )ﷻtelah terlaksana, dan bangsa yang baru-lah
yang menerima peran ini. Nabi dari bangsa Arab ( )ﷺmewarisi ajaran agama
Ibrahim, Ismail, Ishaq, dan Yaqub, dan beliau berjuang dalam menyebarkannya.
Beliau berhasil mengajak manusia kepada ajaran mereka, disinilah beliau
menyatukan masa kini dengan masa lalu.
□ Karenanya wajar bahwa semuanya bersatu di dalam ajaran Islam yang
menjadikan Masjid Al-Aqsa sebagai rumah suci ketiganya. Demikian pula
dengan perjalanan Nabi di malam hari menuju masjid itu merupakan tanda
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
penghormatan kepada ajaran agama yang telah lama tumbuh di wilayah itu.
Terlebih lagi, Allah ( )ﷻmengumpulkan seluruh nabi terdahulu yang membawa
panduan di tanah ini dan sekitarnya untuk menyambut pembawa risalah
terakhir. Para nabi bersaksi atas kebenaran satu sama lain, dan masing-masing
dari mereka mempersiapkan landasan untuk selanjutnya. Ini merupakan fakta
bahwa Allah ( )ﷻmengambil perjanjian dari para nabi dari Bani Israil dalam hal
ini.
‹Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh,
apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian
datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu,
niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya".
Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku
terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah
berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi
(pula) bersama kamu.”› (Qur’an 3: 81)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Sehingga sebagai penghiburan dan anugerah bagi Nabi ()ﷺ, Allah ()ﷻ
menyiapkan perjalanan surgawi ini untuk menenangkan hatinya dan
membuatnya sadar bahwa Dia senantiasa mengawasi sejak hari dimana beliau
mengakui keesaan-Nya dan menyembah-Nya dan mulai mengajarkan tentang
keesaan-Nya dan penyembahan-Nya kepada manusia. Dalam doanya beliau
akan berkata: “Jika Kau tidak murka padaku, maka aku tidaklah peduli.” 67
□ Di malam itu beliau pun menyadari bahwa kasih sayang Allah terhadapnya
sungguh tidak berbatas dan bahwa beliau adalah nabi yang terpilih dan memiliki
derajat yang utama.
Isra’ Mi’raj terjadi di pertengahan masa kenabiannya, yang berlangsung
selama dua puluh tiga tahun, merupakan penawar dari kesulitan-kesulitan di
masa lalu dan penanaman benih-benih kesuksesan untuk masa depan.
Terlihatnya sebagian tanda-tanda kebesaran Allah di kerajaan langit dan bumi
pastilah memberikan dampak yang kuat dalam mengecilkan siasat-siasat orang-
orang kafir serta jumlah mereka sembari memberi gambaran atas nasib mereka
di masa datang.
□ Di dalam perjalanan ini Muhammad ( )ﷺmengetahui bahwa pesannya akan
menyebar di seluruh bumi dan akan menjadi kuat di lembah subur Nil dan
Eufrat dan wilayah-wilayah ini akan dibebaskan dari cengkeraman para
penyembah api dari Persia dan orang-orang Kristen Romawi. Bahkan,
penduduk wilayah ini kelak akan menjadi pembawa Islam dari generasi ke
generasi. Inilah makna di balik beliau melihat Nil dan Eufrat di langit. Ini tidak
berarti air dari kedua sungai ini turun dari Langit, seperti yang diyakini orang-
orang bodoh.
□ Al Tirmidzi meriwayatkan, sebagai contoh, bahwa Rasulullah ( )ﷺberkata:
“Jika salah seorang dari kalian diberikan rayhan daun kemangi yang wangi, dia tidak
boleh menolaknya karena itu turun dari langit.”68
Apakah ini membuktikan bahwa rayhan berasal dari langit, sementara kita
bisa memetik bunganya di kebun dan taman-taman?
67
Hadits ini sudah dibuktikan lemah di dalam kisah Taif.
68
Hadits lemah yang diriwayatkan oleh Al Tirmidzi melalui Hanan, yang meriwayatkan dari Abu Ustman Al-
Nahdi sebagai hadits mursal. Terlepas dari mursal-nya, Hanan tidak dikenal dan hanya dianggap shahih oleh
Ibnu Hibban. Jika Hadits ini shahih, maka akan lebih tepat mengambil makna harfiahnya, yaitu rayhan tersebut
awal mulanya berasal dari surga. Ini bukan berarti apapun yang kita petik di taman juga berasal dari surga,
seperti yang dipikirkan oleh penulis. Apakah kau tidak melihat ketika seorang lelaki berkata tentang air di dalam
gelas, “ini datang dari Surga.” dia mengatakan kebenaran dan artinya jelas? Serupa dengan hal ini adalah
perkataan shahih dari Nabi ( )ﷺbahwa empat sungai berasal dari surga. Ini berarti asal mula sungai-sungai itu
adalah dari surga, bukan berarti saat ini airnya turun dari surga.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Anda telah mengetahui bahwa buah dari Isra’ Mi’raj adalah Allah ()ﷻ
menunjukkan kepada Nabi ( )ﷺtanda-tanda kebesaran ini, dan anda mungkin
berkata: “Ini terjadi setelah hampir dua belas tahun masa kenabian,
berkebalikan dengan kisah Musa Alaihi Salam.” Pernyataan ini benar, dan
rahasia darinya sudah kami jelaskan sebelumnya; bahwa mukjizat para nabi
sebelumnya bertujuan untuk menundukkan kaum mereka agar meyakini
kebenaran yang dibawa oleh para nabi itu. Sehingga mukjizat adalah alat
mereka, ketika mendapatkan tuduhan keji dari musuh-musuh mereka. Namun,
kehidupan Nabi Muhammad ( )ﷺjauh di atas tingkatan ini.
□ Qur’an bertanggung jawab sejak awal untuk meyakinkan mereka yang
memiliki pemahaman, dan mukjizat datang ke dalam hidup Nabi ( )ﷺsebagai
bentuk pengakuan terhadap dirinya dan penghiburan baginya. Ini tidak
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Katakanlah: "Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia
yang menjadi rasul?"› (Qur’an 17: 93)
Penyempurnaan Bangunan
Di dalam kisah Isra’ Mi’raj anda akan menemukan ikatan yang erat yang
menghubungkan semua Nabi Allah ()ﷻ. Konsep ini adalah akar prinsip Islam
yang mendalam.
‹Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
(Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun
(dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya."› (Qur’an 2: 285)
Salam yang saling diucapkan antara Nabi ( )ﷺdengan para Rasul lainnya
memperkuat ikatan ini. Di setiap lapisan langit, dimana Allah ( )ﷻmenempatkan
seorang nabi, Muhammad ( )ﷺdisambut dengan kata-kata ini: “Selamat datang,
saudara yang saleh!”
□ Perbedaan apapun antara para nabi merupakan kepalsuan yang dibuat-buat
oleh bangsa yang melenceng dari jalan yang lurus, atau, lebih tepatnya, oleh
para pemuka agama dan penipu yang memperjualbelikan agama. Menanggapi
hal ini, Muhammad ( )ﷺsecara terbuka menyatakan bahwa dirinya adalah Nabi
yang diutus sebagai pelengkap bangunan yang telah dibangun oleh para
pendahulunya. Beliau berkata:
69
Lihat buku Saya ‘Aqidat al-Muslim.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Agama-agama yang berasal dari wahyu Ilahi telah dikenal. Tentu saja tak
termasuk di antaranya, yang dibuat oleh manusia yaitu penyembahan berhala
dan agama seperti ajaran Hindu, Budha, dsb. Bukan pula sekte-sekte yang
muncul akhir-akhir ini dengan dukungan dari imperialisme Barat yang memiliki
banyak pengikut yang bertujuan untuk mencekik Timur dan mencegah kaum
Muslimin melepas ikatan mereka dan menyelamatkan dari perbudakan
imperialisme. Contohnya adalah Qadianisme dan Baha’isme.
□ Sangat mungkin untuk meletakkan pondasi persatuan agama jika niatnya
tulus dan mencari kebenaran, dan hal ini harus berdasarkan rasa hormat atas
prinsip yang dianut bersama dan pencegahan terhadap biasnya eksploitasi
perbedaan-perbedaan hingga suatu saat dapat dihilangkan atau dikurangi. Islam,
yang ajarannya merupakan kelanjutan dari masa awal kenabian dan sebagai bata
terakhir yang menyusun bangunan kuno, akan menjadi yang pertama merangkul
pergerakan itu dan mendukungnya.
“Dan aku dibawakan bejana berisi anggur dan susu. Aku memilih yang berisi susu dan dia
(yaitu malaikat) berkata: “Inilah jalan yang harus ditegakkan olehmu dan pengikutmu.” 71
Kemurnian sifat adalah esensi Islam, dan tidak mungkin pintu surga
dibukakan bagi manusia yang hatinya rusak dan pikirannya keji. Sifat yang
rusak adalah seperti mata yang terinfeksi konjungtivitis yang mengeluarkan
nanah. Meskipun keburukan ini tersembunyi di balik penutup berwarna-warni
70
Hadits hasan yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari jalur Abu Hurairah Radi’Allahu’anhu.
71
Hadits hasan. Ini merupakan bagian dari Hadits yang diriwayatkan oleh Sa’sa bin Malik tentang peristiwa
Isra’.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
dan manusia mungkin saja tertipu olehnya, Tuhan manusia tidak akan pernah
bisa ditipu.
□ Hari dimana amal ibadah itu sendiri menjadi tabir bagi jiwa-jiwa yang kotor,
adalah dosa yang paling buruk. Semakin majunya peradaban manusia maka
semakin ia terlena dalam kesombongan dan kemunafikan dan semakin terikat
dengan kuatnya ibadah dan tradisi. Sebagian besar dari yang terpolusi ini tak
lain hanyalah tabir yang menutupi cerahnya alam dan menekan kesegaran dan
kemurniannya. Tak ada yang lebih dibenci oleh Allah ( )ﷻmelainkan belenggu
yang dipalsukan atas nama agama dan jiwa-jiwa dibiarkan terpenjara dan
sengsara di dalamnya.
Perintah Solat
Di dalam peristiwa Mi’raj solat lima waktu ditetapkan. Perintah ini
ditetapkan di langit sehingga mungkin Mi’raj yang akan meninggikan derajat
manusia seperti halnya napsu menyeretnya jatuh ke bumi. Namun, solat yang
diperintahkan oleh Allah ( )ﷻbukanlah solat yang dilakukan kebanyakan orang
di masa kini. Tanda-tanda Solat yang benar adalah pelakunya akan menjauhi
dosa dan akan malu untuk mengulanginya lagi. Maka jika solat, yang diulangi
berkali-kali, tidak mengangkat pelakunya kepada tingkatan ini, maka solat
tersebut adalah shalat yang tidak benar. “Solat adalah penyuci,”72 seperti
ungkapan Sunnah. Namun solat merupakan pembersih bagi manusia yang masih
hidup, bukan bagi mayat yang membusuk. Pemurnian membersihkan debu-debu
yang semakin menebal di dalam hati yang hidup. Hal-hal yang seringkali
mempengaruhi manusia di dalam kehidupan dan menimbulkan karat bagi
pikiran mereka menambah alasan untuk dibersihkan. Sebuah Hadits Nabi ()ﷺ
berikut ini:
72
Saya tidak mengetahui kalimat ini. Mungkin penulis menyebutkan maknanya. Salah satu perkataan Nabi ()ﷺ
yang berhubungan dengan hal ini adalah: “Apa pendapatmu jika ada arus di depan pintu salah seorang dari
kalian dan dia mandi dengannya lima kali sehari, apakah akan ada kotoran yang tersisa di tubuhnya? Sama
halnya dengan solat lima waktu: Allah ( )ﷻmenghapuskan dosa dari diri mereka.” Diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim dari Abu Hurairah Radi’Allahu’anhu yang juga diriwayatkan oleh keduanya dalam bab “Amalan
hamba Allah” dari Jabir Radi’Allahu’anhu.
73
Hadits hasan yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari jalur Hudaifah bin al-Yaman.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Solat akan menolong mereka yang hatinya mati, meskipun mereka akan tetap
ada hingga hati mereka dihidupkan kembali atau mereka dikubur di tanah.
□ Banyak hadits telah diriwayatkan yang menyatakan bahwa Rasulullah ()ﷺ
melihat begitu banyak gambaran pahala bagi orang-orang saleh dan hukuman
bagi para pendosa. Biografi Nabi ( )ﷺmenceritakan gambaran ini seakan-akan
terjadi di malam Isra’ Mi’raj. Yang sebenarnya adalah, gambaran ini terlihat di
dalam mimpi di malam lainnya yang biasa, seperti dibenarkan dalam sumber
yang shahih.74
Orang Quraisy dan Isra’
Di pagi hari setelah peristiwa ini Rasulullah ( )ﷺmenceritakan kepada
beberapa orang tentang apa yang terjadi kepada dirinya dan tanda-tanda
kebesaran Tuhan yang beliau saksikan. Sedangkan mereka yang mengingkari
turunnya Wahyu ke bumi: apakah anda pikir mereka akan meyakini bahwa
peristiwa ini terjadi di langit? Dengan segera mereka mengumpulkan kaum
mereka untuk mendengarkan kisah aneh ini dan membuat mereka semakin
mengingkarinya. Beberapa dari mereka menantangnya untuk menggambarkan
Yerusalem jika memang benar beliau melihatnya di malam tersebut.
□ Jabir Radi’Allahu’anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah ( )ﷺbersabda:
74
Ini diambil dari Hadits Samurah bin Jundub Radi’Allahu’anhu, diriwayatkan oleh Bukhari di beberapa tempat
dalam kumpulan haditsnya, dan juga oleh Ahmad di dalam Musnad-nya. Namun hal ini tidak menyangkal
kemungkinan beliau melihat pahala dan hukuman di malam Isra’. Bahkan, seperti yang diriwayatkan oleh Anas
Radi’Allahu’anhu di dalam Hadits dari Nabi ()ﷺ: “Ketika Tuhanku mengangkatku ke langit Aku melewati
orang dengan cakar yang panjang dari timah yang dengannya mereka mencakar wajah dan dada mereka. Aku
bertanya: Siapakah orang-orang ini, Jibril?’ Dia menjawab: “Mereka adalah orang yang suka bergunjing dan
merendahkah kehormatan orang lain.” Ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dengan rantai perawi yang
shahih. Ini juga diriwayatkan sebagai mursal tapi musnad lebih shahih. Anas Radi’Allahu’anhu meriwayatkan
Hadits lain tentang penglihatan beliau di malam Isra’ para pendakwah yang tidak menjalankan apa yang
didakwahkannya. Ibnu Hibban meriwayatkannya dalam kompilasi shahihnya. Dalam hal ini terdapat sejumlah
Hadits lain yang diriwayatkan dari beberapa Sahabat, yang sebagian darinya disebutkan oleh Ibnu Katsir di
dalam Tafsir Surat al Isra’, yang dapat digunakan sebagai rujukan lebih lanjut.
75
Hadits hasan yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Ibnu Hibban dan lainnya. Ini didukung oleh Hadits
panjang yang diriwayatkan oleh Ahmad dari jalur Ibnu Abbas dan rantai perawinya baik.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Bab Empat
Hijrah Massal: Penyebab dan Dampaknya
77
Saya memahami penulis menggunakan kata Yathrib alih-alih Al-Madinah atau Tibah. Selain karena kata ini
merupakan bahasa asli Jahil, terdapat ketidakpedulian atas penamaan Tibah oleh Allah, seperti Hadits dari Jabir
bin Samurah: “Mereka biasa menyebutnya Madinah, Yathrib, kemudian Rasulullah ( )ﷺmenamainya Tibah,”
diriwayatkan oleh Muslim dan Al Tayalisi dan penamaan menggunakan yang terakhir. Perkataan Muslim yaitu:
“Sesungguhnya Allah ( )ﷻmenamai Al-Madinah Tabah.” Ahmad juga meriwayatkannya dalam dua bentuk.
Sehubungan dengan ini Bukhari juga meriwayatkan hadits dari Abu Humaid, Muslim meriwayatkan dari Zaid
bin Tsabit dan Ahmad meriwayatkan dari Fatimah binti Qays, dan semua rantai perawinya baik.
□ Hal terbaik yang bisa kita ambil dari hadits-hadits ini adalah penggunaannya tidak disukai (makruh) dan
penggunaan Tabah atau Tibah disarankan (mustahabb). Faktanya Ahmad meriwayatkan dari otoritas Al-Barra
bin ‘Azib bahwa Nabi ( )ﷺberkata: “Barangsiapa menyebut Madinah, Yathrib, haruslah memohon ampunan
kepada Allah ()ﷻ: Sebutlah Tabah, sebutlah Tabah,” Al Haythami juga meriwayatkan ini dari otoritas Abu Y’ala
dan berkata bahwa rantai perawinya kuat. Namun, di dalam rantai perawi Ahmad terdapat Yazid bin Abi
Ziyada, yang lemah. Jika Hadits ini lemah, maka yang sebelumnya adalah cukup sebagai bukti. Etika (dalam
menyebut Madinah dengan nama yang sebenarnya) disalahgunakan oleh sebagian besar orang maka Saya ingin
menegaskan hal ini.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
mengingkari Nabi saat beliau pertama muncul di antara mereka, dan Qur’an
menceritakan tindakan bertolak belakang mereka itu.
‹Dan setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan
apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon
(kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka
setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu
ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu.›
(Qur’an 2: 89)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
paganisme dan penyembahan berhala dan titik utama bagi haji, akan musnah
jika orang-orang menganut agama baru ini dan membiarkannya mengakar.
□ Rasulullah ( )ﷺberusaha keras untuk meyakinkan penduduk Mekah bahwa
penerimaan mereka terhadap kebenaran tidak akan membuat keuntungan yang
mereka miliki berkurang. Namun, mereka tetap melakukan penindasan dan
berkata:
‹Dan mereka berkata: "Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya
kami akan diusir dari negeri kami". Dan apakah Kami tidak meneguhkan
kedudukan mereka dalam daerah haram (tanah suci) yang aman, yang
didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan)
untuk menjadi rezeki (bagimu) dari sisi Kami?. Tetapi kebanyakan mereka tidak
mengetahui.› (Qur’an 28: 57)
‹Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan, yang
sudah bersenang-senang dalam kehidupannya; maka itulah tempat kediaman
mereka yang tiada di diami (lagi) sesudah mereka, kecuali sebahagian kecil.
Dan Kami adalah Pewaris(nya).› (Qur’an 28: 58)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
78
Rantai perawinya shahih.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
tidak akan memfitnah, dan kami tidak akan mengingkarinya dalam Kebenaran.
Nabi ( )ﷺkemudian berkata:
“Jika kau mematuhinya maka surgalah ganjarannya. Namun, jika kau meninggalkan
salah satu darinya dan kau dihukum di dunia ini, itu adalah penebusan dosamu. Jika
kau menutupinya hingga Hari Pembalasan, maka urusanmu akan diputuskan oleh
Allah: jika Dia menghendaki, Dia akan menghukummu, jika tidak Dia akan
mengampunimu.”79
79
Hadits hasan yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
80
Ahmad, Al Hakim, dan Al Baihaqi meriwayatkan dari Ibnu Khaitam dari Abu Zubair dari Jabir. Al Hakim
berkata sanadnya baik dan Dhahabi setuju dengannya. Ibnu Katsir berkata rantai perawainya baik menurut
syarat dari Muslim. Lagi, Ibnu Hajar berkata: “Ahmad meriwayatkannya dengan rantai perawi yang baik, dan
Al Hakim dan Ibnu Hibban menganggapnya hasan.” Namun, menurut Saya terdapat kelemahan di dalamnya
mengingat ada Abu Zubair yang merupakan pendusta. Bagaimanapun, mungkin saja riwayat ini dianggap hasan
atau terpercaya karena terdapat riwayat hasan lainnya dengan perihal yang sama. Allah Maha Tahu.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
81
Hadits hasan yang diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq di dalam Maghazi-nya. Namun, bagian terakhir “Kalian
adalah pelindung...” adalah mursal dan lemah.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
“Wahai umatku, dengar dan pahamilah, dan ketahuilah bahwa Allah memiliki hamba
yang bukan nabi ataupun syuhada, akan tetapi para nabi dan syuhada iri kepda mereka
atas tingginya derajat dan kedekatan mereka kepada Allah.”
□ Kemudian ada seorang badui, yang agak jauh jaraknya, berdiri, berkata
kepada Nabi ()ﷺ: “Ya Rasulullah, sekelompok orang, bukan nabi ataupun
syuhada tapi dicemburui oleh para nabi dan syahid atas derajat dan kedekatan
mereka kepada Allah? Jelaskanlah kepada kami.”
□ “Mereka adalah orang-orang dari suku yang jauh, yang tidak memiliki
hubungan darah, mencintai satu dengan yang lainnya, dan terikat dalam satu
barisan di jalan Allah. Di Hari Pembalasan Allah ( )ﷻakan membangun mimbar
cahaya bagi mereka dan mereka akan mendudukinya. Dia akan membuat wajah
dan pakaian mereka bersinar. Orang-orang akan merasa takut di Hari
Pembalasan nanti, tapi tidak dengan mereka. Mereka adalah teman Allah yang
tidak memiliki rasa takut dan tidak pula bersedih hati.” 82
□ Keimanan kepada Allah, melakukan apa yang dicintai-Nya, menjaga
persaudaraan dan saling membantu atas nama-Nya. Semua ini muncul di benak
mereka yang saat itu berkumpul di dalam kegelapan malam di dekat Mekah,
dimana Islam masih ditolak.
Akan diumumkan bahwa kaum Ansar akan membela Nabi-Nya seperti halnya
mereka membela kehormatan mereka: mereka akan melindunginya dengan
segenap jiwa dan beliau tidak akan tersakiti selama mereka hidup.
82
Hadits hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
83
Ini adalah dari Hadits Ka’b bin Malik Radi’Allahu’anhu yang disebutkan di atas. Pengamatan di sini adalah
penulis menghubungkan arti dari bagian pertama Hadits dan bukan dengan kata-katanya, seperti berikut ini:
“Dan ketika kami mengambil janji dengan Rasulullah, setan berteriak dari atas ‘Aqabah dengan suara paling
keras yang pernah kudengar, dan Nabi SAW berkata: ‘Dia adalah setan penghuni ‘Aqabah dia adalah anak
setan. Dengarlah wahai musuh Allah, demi Allah, aku akan segera menghampirimu.’ Dari teks ini tidak dapat
diartikan bahwa “setan” di sini merujuk kepada salah seorang penyembah berhala dan tidak pula berarti Nabi
( )ﷺberkata kepada salah satu dari mereka, “Musuh Allah, aku akan segera menghampirimu.”
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Namun, situasi membuktikan rumor itu benar, maka suku Quraisy mengejar
penduduk Madinah namun tidak berhasil. Mereka hanya menangkap Sa’d bin
‘Ubada yang mereka bawa kembali ke Mekah dengan keadaan dirantai, diseret
dari rambutnya dan ditendang. Namun, Jubair bin Mut’im dan Al-Haris bin
Harb menyelamatkannya, mengingat Sa’d selalu melindungi mereka ketika di
Madinah.
Dimulainya Hijrah
Keberhasilan Islam dalam menemukan tanahnya sendiri di tengah gurun yang
dipenuhi kekafiran dan kejahilan adalah keberhasilan terbesar sejak
penyebarannya. Kaum Muslimin saling memanggil dari segala penjuru:
Datanglah ke Yatsrib! Hijrah bukan hanya melarikan diri dari penindasan dan
penganiayaan, namun merupakan pergerakan untuk mendirikan masyarakat
baru di wilayah yang aman. Menjadi tugas setiap Muslim yang mampu untuk
memberikan kontribusinya di tanah baru ini dan mengupayakan semaksimal
mungkin untuk membentengi dan meningkatkan derajatnya di atas bangsa lain.
Meninggalkan Madinah setelah hijrah ke sana adalah melalaikan tanggung
jawab dan pengkhianatan seumur hidup kepada Allah ( )ﷻdan Rasul-Nya ()ﷺ.
Di dalamnya terdapat bagian dari iman, mengingat tegaknya iman bergantung
kepada perkembangan Madinah.
□ Di abad ke dua puluh kaum Yahudi membanggakan diri dan saling memberi
selamat karena telah berhasil mendapatkan tanah untuk mendirikan negara
mereka setelah berabad-abad hidup di dalam pengasingan. Kita tidak
menyangkal usaha kaum Yahudi untuk mendirikan negara ini, bukan pula
semangat para imigran yang datang dari seluruh dunia untuk tinggal di sana dan
mengembangkan wilayah itu. Namun, betapa besarnya perbedaan antara apa
yang dilakukan kaum Yahudi di abad kedua puluh, atau, lebih tepatnya, apa
yang sudah dilakukan untuk kaum Yahudi di abad kedua puluh dan apa yang
sudah dilakukan oleh Islam dan penganutnya untuk mereka sendiri di hari
mereka berhijrah ke Yatsrib, menyelamatkan dakwah dan membangun negara
mereka.
□ Kaum Yahudi datang ketika bangsa Arab terpecah belah dan dalam kondisi
lemah dan lalai, dan mereka merencanakan plot di ranah politik dunia Barat
□ Pendapat kami didukung oleh Hadits mursal yang diriwayatkan oleh At-Tabarani dari jalur ‘Urwa. Di dalam
pernyataan ini: “Dan Rasulullah berkata: ‘Janganlah takut akan suara ini. Itu adalah suara musuh Allah, Iblis.
Tidak ada yang kalian takutkan mendengarnya.’...”
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
yang mendendam kepada Islam dan kaum Muslimin. Tiba-tiba, seluruh dunia
menyerang Palestina dengan kekayaan, persenjataan, wanita dan kelicikan. Satu
juta orang Arab tidak bisa berbuat apa-apa, dibatasi geraknya karena beberapa
dari mereka berkhianat. Mereka tidak bisa meminta bantuan dari negara lain di
dunia sebagai hasil dari perjanjian yang disusun oleh Amerika Serikat, Uni
Soviet, Inggris, Perancis, dan...raja-raja Arab yang menyingkirkan orang-orang
Arab malang itu. Dengan cara inilah, negara bagi kaum Yahudi terbentuk. Ada
gerakan untuk mengumpulkan imigran ke dalamnya dan mendapatkan bantuan
dari pemimpin-pemimpin politik dan taipan bisnis dari seluruh penjuru dunia.
□ Bagaimana mungkin kita membandingkan kemerosotan ini dengan jiwa-jiwa
yang mengabdi kepada Allah ( )ﷻdan yang ambisinya lebih tinggi dari
kepentingan dunia; yang mengabaikan kedamaian dan kenyamanan hidup
mereka sendiri dan hanya memperdulikan tujuan yang lebih mulia di dunia yang
dipenuhi dengan ketulian dan kebodohan ini. Mereka mengikatkan masa depan
mereka pada masa depan risalah yang mereka anut yang pemimpin utamanya
menjadi panutan mereka dalam kerelaan untuk berkorban dan perjuangan yang
keras, yang tak pernah lelah mengucapkan:
Tentunya Utopia yang diimpikan oleh para filsuf dan digambarkan di dalam
buku-buku tidak sebaik pencapaian para muhajirin ini. Mereka membuktikan
bahwa keimanan yang matang dapat mengubah manusia menjadi makhluk yang
mampu menyaingi malaikat dalam kebaikan dan kesucian seperti halnya
malaikat. Kaum Muslimin dengan ijin Nabi ( )ﷺsegera pergi meninggalkan
Mekah menuju Yatsrib, terdorong oleh kepastian dan dibimbing oleh
keyakinan.
□ Hijrah ini bukan seperti mutasi karyawan dari kota yang dekat ke tempat
yang jauh, bukan pula seperti orang pengelanaan seseorang mencari sesuap nasi
dari tanah tandus menuju tanah yang subur. Hijrah ini merupakan keterpaksaan
seorang lelaki yang terikat erat dengan tanah kelahirannya, untuk
mengorbankan kepentingan pribadi dan hartanya, dan mengungsi dengan tangan
kosong. Hijrah ini membuatnya merasa bahwa ia diburu, nyawa dan hartanya
tidak aman, yang bisa saja dihancurkan di awal ataupun di akhir jalannya,
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bahwa dia menuju masa depan yang tidak pasti, tidak mengetahui ujian dan
cobaan yang mungkin menghadang. Jika disamakan dengan perjalanan seorang
pengembara mungkin orang akan berkata dia adalah pengembara yang ceroboh.
Akan tetapi sebaliknya, hijrah ini memberikan kelangsungan jalannya negara;
para lelaki membawa istri dan anak-anak mereka, dan di saat yang bersamaan
mereka merasa bersyukur di dalam hati dan wajah mereka cerah. Tidak lain
keimanan lah yang mampu memindahkan gunung dan bukan tanpa tujuan. Tapi
keimanan kepada siapa? Keimanan kepada Allah ()ﷻ, Penguasa langit dan bumi,
dan milik-Nyalah pujian di dunia dan akhirat, yang Maha Bijaksana, Maha
Mengetahui. Hanya orang-orang beriman lah yang mampu menghadapi
kesulitan ini. Sedangkan para pengecut tak akan mampu menghadapi satu pun
dari kesulitan itu, seperti yang Allah ( )ﷻfirmankan tentang mereka:
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Di antara kaum muhajirin yang awal adalah Abu Salma, istri, dan putranya.
Ketika mereka memutuskan untuk pergi, mertuanya berkata kepadanya: “Jadi
kau akan pergi dan meninggalkan kami? Kami tidak akan membiarkan putri
kami pergi mengikutimu,” dan mereka pun mengambil istrinya darinya.
Atas hal ini keluarganya marah dan berkata: “Kami tidak akan meninggalkan
putra kami dengannya karena kalian telah mengambil istrinya dari saudara
kami.” Hal ini menyebabkan mereka saling memperebutkan anak lelaki itu
sampai tangannya putus. Mereka merampasnya dan Abu Salma pergi seorang
diri ke Madinah. Selama setahun Umm Salma (istri Abu Salma) menangisi
suami dan anaknya di Abtah, sebuah tempat yang akan dikunjunginya di pagi
hari sampai malam tiba. Pada akhirnya salah seorang kerabatnya merasa iba
kepadanya dan mendesak orangtuanya untuk merelakannya pergi. Mereka
setuju, dan Umm Salma menjemput anaknya dari mertuanya dan pindah ke
Madinah.
□ Ketika Suhaib hendak berhijrah, suku Quraisy berkata kepadanya: “Kau
datang kepada kami sebagai pengemis yang hina, dan hartamu bertambah
karena kami dan kaupun mendapatkan statusmu ini. Sekarang engkau ingin
pergi membawa hartamu. Demi Tuhan, kami tidak akan membiarkanmu!”
Suhaib menjawab: “Bagaimana jika kuserahkan semua hartaku, apakah
kalian akan membiarkanku pergi?” Mereka berkata ya, dan Suhaib pun
menunjukkan kepada mereka tempatnya menyimpan harta. Ketika kabar ini
terdengar oleh Nabi ()ﷺ, beliau berkata: “Suhaib adalah orang yang
beruntung!”84
□ Maka para muhajirin meninggalkan Mekah sendiri ataupun berkelompok
sampai kaum Muslimin hampir tidak ada lagi di kota itu. Quraisy mulai merasa
bahwa Islam telah menemukan rumah dan benteng perlindungan, dan mereka
menjadi khawatir akan dampaknya bagi perkembangan dakwah Muhammad
()ﷺ. Di dalam nadi mereka mengalir insting pemangsa ketika buruannya sudah
terpojok. Meskipun Muhammad ( )ﷺmasih tinggal di Mekah, tak diragukan lagi
beliau akan segera menyusul para Sahabatnya esok atau lusa, maka mereka
harus bergerak cepat dan menangkapnya sebelum beliau hilang dari pandangan.
84
Hadits hasan yang diriwayatkan oleh Ibnu Hisyam sebagai mursal. Al-Hakim memberikan tautan dan berkata
bahwa Hadits ini hasan berdasarkan syarat dari Muslim. Hal ini didukung dengan Hadits serupa dari Suhaib
sendiri.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
“Aku melihat rumah hijrahmu: Aku melihat tanah berawa dan dipenuhi pohon kurma
di antara dua gunung.”85
Maka dimulailah hijrah kaum Muslimin ke Madinah, dan mereka yang
bermigrasi ke Abyssinia kembali dan pergi ke Madinah. 86
‹Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar
dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku
dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong. › (Qur’an 17: 80)87
Tidak ada manusia lain yang lebih berhak menerima pertolongan Allah ()ﷻ
dibandingkan Nabi ()ﷺ, yang mendapatkan segala macam cobaan di jalan-Nya.
Bagaimanapun, kepantasannya mendapatkan pertolongan Allah ( )ﷻtidak lantas
membuat beliau lalai dalam menjalankan misinya. Rasulullah ()ﷺ, secara teliti
sudah memastikan bahwa jalur yang akan dilewatinya aman dan
mempersiapkan rencana untuk menghadapi segala kemungkinan. Beliau sudah
memperhitungkan segalanya. Adalah keharusan bagi seorang mukmin untuk
mempertimbangkan segala tindakan dan akibatnya demi meraih kesuksesan.
Setelahnya mereka menyerahkan keputusan di tangan Allah, karena tidak ada
yang terjadi di dunia ini tanpa seijin-Nya.
□ Oleh karena itu jika manusia sudah berusaha semaksimal mungkin dan
menjalankan kewajiban mereka, namun gagal, maka Allah ( )ﷻtidak akan murka
kepada mereka. Karena kegagalan bukanlah sesuatu yang berada di luar kendali
mereka. Namun, hal seperti ini jarang terjadi kecuali untuk hal-hal melampaui
85
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari, Al Hakim, dan Al-Baihaqi dari jalur Aisyah, dan oleh
Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah dari jalur Abu Musa.
86
Mereka kembali dan hal ini berlangsung hingga awal tahun Hijriah.
87
Ini adalah dari Hadits Ibnu Abbas, yang berkata: “Rasulullah ( )ﷺsedang berada di Mekah, dan beliau
diperintahkan untuk hijrah dan ayat ini diturunkan kepadanya.” Hadits ini diriwayatkan oleh Al Tirmidzi, Al
Hakim, Al Baihaqi, dan Ahmad dari Qabus bin Abu Zibyan dari ayahnya dari Ibnu Abbas. Namun, rantai
perawi Ahmad dan Al Baihaqi tidak termasuk “dari ayahnya.” Al Tirmidzi berkata bahwa itu adalah Hadits
yang shahih, dan Al Hakim berkata, “Rantai perawinya shahih dan Al Dhahabi sudah menyatakannya shahih.”
Ada keraguan di dalam pernyataan ini mengingat Al Dhahabi menyebutkan Abu Zibyan di dalam Al
Mizan-nya, dan meriwayatkan bahwa Ibnu Hibban, berkata tentangnya: Dia memiliki ingatan yang lemah. Dia
meriwayatkan perkataan ayahnya yang tidak berdasar. Terkadang dia akan meriwayatkan yang marfu sebagai
mursal dan yang musnad sebagai mauquf.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
kapasitas mereka. Yang sering terjadi adalah seseorang sudah melakukan segala
upaya untuk meraih kesuksesan dan pertolongan datang dari langit, memberikan
kesuksesan yang membuahkan hasil berlipat. Layaknya kapal yang dinahkodai
seorang kapten berpengalaman dan juga dibantu oleh angin dan arus yang
mendukung, maka tujuan bisa tercapai lebih cepat dari yang diperkirakan.
□ Demikian pula hijrahnya Nabi ( )ﷺdari Mekah ke Madinah. Beliau meminta
Abu Bakar dan Ali untuk mendampinginya, dan memberikan ijin bagi Muslim
lainnya untuk berangkat lebih dahulu ke Madinah. Abu Bakar Radi’Allahu’anhu
datang kepadanya, meminta ijin untuk pergi, dan Nabi ( )ﷺmenjawab: “Jangan
terburu-buru. Semoga Allah menjadikan untukmu teman (hijrah).”88
Abu Bakar Radi’Allahu’anhu berharap dirinyalah yang dimaksud oleh Nabi
dari pernyataan ini. Maka dia pun membeli dua ekor tunggangan dan
merawatnya di rumah, memberi pakan sebagai persiapan atas perjalanan ini.
□ Mengenai Ali Radi’Allahu’anhu, Nabi ( )ﷺmempersiapkannya untuk tugas
istimewa yang akan diembannya dalam perjalanan berbahaya ini. Ibnu Ishaq
berkata:
Seseorang yang tsiqah meriwayatkan kepadaku dari jalur Urwa bin Al Zubair
yang meriwayatkan bahwa Aisyah, semoga Allah meridhoinya, berkata:
“Rasulullah selalu berkunjung ke rumah Abu Bakar sekali sehari, kadang di
pagi atau di malam hari. Lalu datanglah hari dimana Allah memberikan ijin-Nya
kepada Rasul-Nya untuk berhijrah dari Mekah dan Rasulullah mendatangi kami
di siang hari di waktu yang beliau tidak pernah datang sebelumnya. Ketika Abu
Bakar melihatnya dia berkata: “Demi Allah tidaklah beliau datang diwaktu
seperti ini kecuali karena perkara penting sekali.” Ketika beliau masuk, Abu
Bakar bangun dari ranjangnya dan Rasulullah duduk. Tidak ada orang lain
ketika itu kecuali Aku dan saudariku Asma.
Rasulullah ( )ﷺberkata:
“Suruhlah mereka keluar.”
Abu Bakar Radi’Allahu’anhu menjawab: “Semua mereka adalah keluarga
engkau wahai Rasulullah. Ada apa ya rasulullah? Ayah dan Ibuku, sebagai
tebusannya.”
88
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq tanpa rantai perawi. Namun, maknanya sama dengan Hadits panjang dari
Aisyah tentang Hijrah yang diriwayatkan oleh Bukhari. Kata-katanya adalah: “Dan Abu Bakar
Radi’Allahu’anhu bersiap untuk pergi ke Madinah dan Rasulullah ( )ﷺberkata, ‘Sabarlah, Aku berharap
diberikan ijin.’ Abu Bakar berkata: haruskah kita berharap demikian? Apakah ayahku harus dikorbankan
demimu? Beliau berkata ya, maka Abu Bakar Radi’Allahu’anhu tetap tinggal untuk menemani Rasulullah ()ﷺ,
dan dia merawat dua ekor tunggangan selama empat bulan dengan daun Samr.” Ini juga diriwayatkan oleh
Ahmad.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
89
Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Sheikh-nya, yang tidak disebutkan namanya. Namun, Ibnu Harir menyebutkan
namanya di dalam riwayat dari Ibnu Ishaq, yaitu Muhammad bin Abdul Rahman Al-Tamimi. Syaikh ini tidak
dikenal. Yang lainnya juga meriwayatkan Hadits ini, seperti Ibnu Jarir dengan rantai perawi yang baik, Bukhari,
dan Ahmad.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Di Dalam Gua
Peristiwa itu terjadi seperti yang sudah mereka rencanakan. Abu Bakar
Radi’Allahu’anhu memerintahkan putranya Abdullah untuk mencari tahu apa
yang dikatakan orang-orang tentang mereka, lalu menceritakan kepada mereka
di gua di malam harinya. Dia juga memerintahkan Amir bin Fuhayra, budaknya,
untuk menggembalakan domba-dombanya di siang hari dan membawa mereka
ke gua di malam hari. Maka Abdullah mencari tahu kabar orang Quraisy dan
malam harinya dia akan menceritakan kepada Nabi ( )ﷺdan Abu Bakar
Radi’Allahu’anhu. Sementara itu, Amir menggembalakan dombanya bersama
penggembala lainnya di siang hari, dan membawa dombanya menuju gua di
malam hari untuk menghasilkan susu bagi kedua pria di gua dan juga untuk
disembelih. Ketika Abdullah pergi untuk kembali ke Mekah, Amir akan
mengikutinya dan menghapus jejaknya bersama dombanya.
□ Ini adalah kehati-hatian paling maksimal yang bisa dilakukan, bahwa
kewajiban diberikan kepada semua orang. Para penyembah berhala di Mekah
membuntuti muhajirin, memata-matai semua jalur dan menyelidiki setiap
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
90
Di rantai perawinya ada Ustman Al-Jazari yang menurut penulis baik. Tampaknya dia mengikuti Ibnu Katsir
dalam hal ini seperti yang dilakukan Ibnu Hajar di dalam bukunya Fath al Bari. Namun ada keraguan di sini
mengingat Utsman Al Jazari “tidak diikuti di dalam Hadits-nya,” seperti yang dikatakan Al Aqili. Untuk alasan
ini Ibnu Hajar menulis di dalam bukunya Al Taqrib, “Terdapat kelemahan padanya. Tidak diperkuat baik oleh
Hadits yang disebutkan Ibnu Katsir dan Ibnu Hajar dari jalur Hasan Al-Basri, karena Hadits ini, selain mursal,
terdapat Bisyar al Khaffaf bin Musa, yang tidak bisa dipercaya, seperti pendapat Ibnu Mu’in, Al Nasai, dan
lainnya.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. ›
(Qur’an 74: 31)
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
siapa saja untuk menerima tantangan ini meskipun kesulitan dan bahaya
menghadang.
□ Nabi ( )ﷺmemperkirakan para pemburu tidak akan mengenal lelah dalam
mengejar mereka, maka beliau mengutamakan keselamatan selama perjalanan.
Beliau terbantu dengan keahlian dari pemandu, yang memandu mereka dengan
mengambil rute yang tidak biasa diambil oleh rombongan kafilah. Dan mereka
pun menunggangi hewan-hewan itu dengan kecepatan tinggi.
□ Ketika penduduk Mekah melewati wilayah Madhlaj seorang pria melihat
mereka dan berkata: “Aku baru saja melihat bayangan di pesisir pantai dan
kupikir mereka adalah Muhammad ( )ﷺdan Sahabatnya.” Membayangkan
hadiah untuk dirinya Suraqa bin Malik berkata: “Bukan, mereka adalah si ini
dan si itu yang pergi untuk melakukan urusan mereka.”
Dia menunggu sesaat, kemudian dia berdiri dan masuk ke dalam tendanya,
berkata kepada budaknya: “Bawalah kudaku keluar melewati belakang tenda
dan temui Aku di belakang bukit.”
Suraqa sendirilah yang menceritakan insiden itu:
“Aku mengambil tombakku dan keluar dari pintu belakang tenda,
menggambar garis di tanah dengan ujungnya. Ketika Aku sampai kepada
kudaku Aku menaiki dan memacunya. Dia membawaku dengan cepat hingga
jarakku dekat dengan mereka, tapi kudaku tersandung dan Aku pun jatuh dari
atasnya. Aku berdiri...”
Suraqa menaiki dan memacu kudanya sekali lagi hingga dia berjarak dekat
dengan Nabi ( )ﷺdan Sahabatnya. Abu Bakar Radi’Allahu’anhu kerapkali
menoleh ke belakang untuk melihat apakah dia bisa mengenali pemburunya,
ketika jarak semakin dekat, Abu Bakar Radi’Allahu’anhu mengenalinya.
Dia berkata kepada Nabi ()ﷺ, keduanya menunduk ke depan dalam mencapai
tujuan: “Yang mengejar kita adalah Suraqa bin Malik!” Belum selesai
ucapannya ketika kuda tersebut kembali tersandung, melempar Suraqa dari
punggungnya. Dia berdiri dengan dipenuhi debu dan memohon ampunan!
Suraqa menyadari bahwa Rasul ( )ﷺbenar adanya, maka dia memohon ampunan
kepadanya dan meminta beliau berdoa kepada Allah ( )ﷻbaginya.
Dia menawarkan pada mereka perbekalannya, tetapi mereka berkata: “Kami
tidak memerlukannya. Tapi kau bisa membantu untuk menutupi jejak kami.” 91
91
Sampai dengan bagian ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Al Hakim. Yang lainnya yang terpisah dari baris
terakhir diriwayatkan oleh Muslim. Yang terakhir kecuali baris terakhir diriwayatkan oleh Muslim. Baris
terakhir diriwayatkan oleh Bukhari dan Ahmad.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Dia setuju untuk melakukan itu. Sepanjang perjalanan dia bertemu dengan
orang-orang yang masih melakukan pencarian, dia akan berusaha menghentikan
pengejaran mereka dengan berkata: “Rute ini sudah diperiksa.” Di pagi hari dia
bernafsu mengejar mereka, namun di malam harinya dia menutupi jejak
mereka!
Doa
Perjalanan melintasi gurun pasir akan menghabiskan tenaga orang terkuat
sekalipun, lantas bagaimana dengan mereka yang sedang berada dalam
pengejaran dan terancam jiwanya? Hanya mereka yang pernah mengalaminya
yang dapat memahami. Suatu hari kami pergi menempuh perjalanan di bawah
terik sinar matahari dan hampir dibutakan oleh sinar putihnya yang menembus
pasir. Maka kami akan berjalan terburu-buru, melindungi mata kami karena
takut mengalami kebutaan. Namun, ketika anda menghabiskan hari berjalan di
antara bukit dan lembah yang tak ada habisnya, kau akan mulai melihat bahwa
dunia ditutupi dengan debu dan kegelapan. Para pengembara terbiasa tidur siang
di bawah bayangan apapun yang ada, dan di dataran yang rendah dimana
bayangan yang lain akan menutupi mereka ketika matahari sedang tinggi,
pengembara yang lemah akan merasakan kekeringan dan kantuk yang
menerjang.
□ Orang-orang Arab sangat kuat menghadapi cobaan macam ini meskipun
dalam keadaan kekurangan makan dan minum. Anda telah melihat bagaimana
ketika Nabi ( )ﷺmasih kanak-kanak, menempuh perjalanan yang sama dengan
ibunya untuk berziarah ke makam ayahnya dan kembali sendirian. Sekarang
beliau mengalaminya lagi di usia 53 tahun, bukan untuk mengunjungi makam
orangtuanya, yang wafat di Madinah, namun untuk kelangsungan dakwahnya,
yang mulai mengakar dengan kuat di Yatsrib setelah mengalami penolakan di
Mekah.
□ Beliau adalah orang yang paling taat dari manusia lainnya dalam
menanamkan keyakinan kepada Allah ( )ﷻbahwa pertolongan-Nya pasti datang
dan akan membawa agamanya kepada kejayaan. Bagaimanapun, beliau masih
bersedih atas kerasnya penolakan terhadap Islam dan kebebalan yang harus
dihadapinya sejak awal misi hingga beliau terpaksa mengungsi dalam keadaan
yang sulit ini. Di sinilah beliau, diburu dari Mekah, dimana para pemukanya
menawarkan hadiah yang banyak atas nyawanya.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
hal ini kami menyadari arah jalur yang diambil oleh Rasulullah ()ﷺ: beliau
menuju Madinah.”92
□ Siapakah yang mengumandangkannya? Riwayat mengatakan bahwa dia
adalah jin, dan itu adalah kebiasaan orang Arab dalam menggambarkan puisi
mereka: menurut mereka setiap puisi memiliki sosok jin di belakangnya. 93 Ada
kemungkinan bahwa syair ini dikarang oleh seorang mukmin di Mekah, yang
sedang mencari tahu kabar tentang para pengungsi. Maka dia berbahagia atas
keberhasilan mereka dan menemukan cara untuk mengungkapkan perasaan
terpendamnya melalui puisi yang indah itu. Syair-syairnya merujuk kepada apa
yang terjadi selama perjalanan Nabi ()ﷺ. Beliau sudah melewati pemukiman
Khuza’ah dimana beliau masuk ke dalam tenda Umm Ma’bad untuk beristirat
sejenak dan meminum air susu kambingnya.
Tiba di Madinah
Sama halnya kabar tentang pengembara yang hebat dan Sahabatnya itu
sampai di Madinah. Penduduknya akan keluar setiap paginya dan mengamati
cakrawala untuk mencari pertanda datangnya beliau dan ketika matahari terik
mereka akan kembali ke rumah dengan penuh harapan dan rasa cemas akan hari
esok. Pada tanggal 12 Rabi’i tahun ketiga belas kenabian, kaum Ansar, seperti
biasa, pergi meninggalkan Madinah untuk mencari Nabi ()ﷺ. Ketika siang
menjelang dan hawa menjadi terik, mereka akan merasa putus asa dan kembali
ke rumah ketika salah sekaum Yahudi, yang mendaki bukit untuk tujuan
pribadinya, melihat awan debu mendekati kota.
92
Isnadnya tercampur, Ibnu Ishaq menulis di dalam Sirah-nya: “Asma binti Abu Bakar berkata: ‘Tiga malam
berlalu dan kami tidak tahu kemana arah perginya Muhammad ( )ﷺhingga seorang jin muncul di dataran rendah
Mekah, menyanyikan bait puisi dari lagu-lagu orang Arab. Orang-orang mengikutinya, mendengar suaranya
namun tidak melihat wujudnya, sampai dia meninggalkan Mekah bagian atas dia berkata...” dan Asma
menyebutkan bait puisinya.
93
Biarkan Saya (yaitu Nasiruddin) berkata: Jika bangsa Arab boleh mengatakan hal ini di masa Jahiliyah,
apakah mereka juga diperbolehkan setelah memeluk Islam? Allah ( )ﷻtelah membersihkan hati mereka dari
kemewahan. Apakah pantas untuk mengatakan bahwa Asma menyebut seorang mukmin dengan sebutan “Jin”
atau “Syaitan”? Mengapa penulis harus menggunakan istilah yang jauh dari makna sesungguhnya? Apakah anda
tidak melihat riwayat dari catatan sebelumnya bahwa orang-orang mengikuti suaranya namun tidak bisa
melihatnya? Apakah ini manusia? Lebih baik bagi penulis untuk mengabaikan riwayat ini seluruhnya ketimbang
menafsirkannya dengan cara ini. Terutama mengingat riwayat ini lemah.
□ Saya menemukan bahwa Hadits ini dianggap mursal oleh Al Hakim dari jalur Hisyam bin Habish, dan dia
berkata Hadits ini memiliki rantai perawi yang baik. Namun, hal ini diragukan. Al Haithami berkata: “Al
Tabrani meriwayatkannya namun di dalam rantai perawinya terdapat beberapa orang yang tidak kukenali.”
Hadits ini memiliki dua sumber lainnya yang disebutkan oleh Ibnu Katsir di dalam bukunya Al Bidayah. Maka
dengan adanya beberapa sumber Hadits ini tidaklah kurang dari hasan (Baik).
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Dia berteriak dengan kencangnya: “Wahai Bani Oaylah! Orang yang kau
tunggu telah datang! Kakek yang kau tunggu sudah datang!” Kaum Ansar
segera mengambil persenjataan dan menyambut Nabi ( )ﷺdengan seruan
“Allahu Akbar” yang bergema di setiap sudut Madinah. Yatsrib pun
bergembira.
□ Al-Barra’ Radi’Allahu’anhu berkata:
“Sahabat Nabi yang pertama kali sampai adalah Mus’ab bin Umayr Radi’Allahu’anhu
dan putra dari Umm Maktum, mereka pun mengajari kami Qur’an. Yang datang
selanjutnya adalah ‘Ammar Radi’Allahu’anhu, Bilal Radi’Allahu’anhu, dan Sa’d
Radi’Allahu’anhu, kemudian Umar bin Khattab Radi’Allahu’anhu bersama kelompok
dua puluh orang penunggang kuda. Lalu datanglah Rasulullah ()ﷺ, dan tak pernah
kulihat orang-orang begitu bahagia seperti bahagianya mereka menyambut kedatangan
beliau. Aku bahkan melihat para wanita, anak-anak dan budak wanita berkata: “Inilah
Rasulullah yang telah tiba.”94
‹Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak
hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid
itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri.› (Qur’an 9: 108)
94
Hadits sahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Al Tayalisi.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Menetap di Madinah
Seorang mukmin akan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan
menemukan kedamaian dimana pun dakwah atas ajaran tersebut diterima
dengan baik dan disebarkan lebih luas. Manusia mencari kebahagiaan dari apa
yang melekat di dalam pikiran dan yang dirindukan oleh mereka. Mereka
memandang dunia ini dan berbagi dengan dunia ini perasaan dan pikiran dari
dalam hati mereka. Oleh karena itu, seorang pencari kepemimpinan dapat
merasa puas atau tidak puas, akan aktif ataupun pasif sesuai dengan dekat atau
jauhnya ia dengan tujuan yang hendak dicapainya.
□ Lihatlah Al-Mutanabbi: betapa banyak eulogi dan satirenya; bagaimana dia
mengembara dari Suriah ke Mesir dan dari Mesir ke tempat lainnya: dan
lihatlah apa yang dikatakannya tentang ucapan orang lain terhadap dirinya dan
hasratnya: “Mereka bertanya kepadaku, kau ini siapa? Di setiap kota, dan apa
yang kau inginkan? Yang kuinginkan terlalu agung untuk disebut.” Dia
menyebutkan dengan jelas tentang yang terlalu agung untuk disebutkan di
manapun: dia meminta untuk dijadikan penguasa wilayah atau sebuah provinsi!
Dengan kata lain, sebagian darinya adalah keberuntungan yang diberikan
kepada para raja dan penguasa. Dan dia bahkan mencari jalan pintas untuk
memenuhi hasratnya dengan bertanya pada kafur: “Abul Misk, apakah masih
ada sisa di dalam cangkir itu yang bisa kuminum? Aku akan menjadi kaya raya
tak lama lagi, dan kau akan minum.”
□ Al Mutanabbi, menurut pendapat Saya, cukup pantas menduduki jabatan
tinggi karena keahliannya. Namun, hasrat yang bersifat duniawi yang dicapai
dengan cepat dan berkeras diisyaratkan oleh kehendak Allah ( )ﷻseperti
disebutkan di dalam ayat berikut:
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Lalu da yang mengejar kekayaan, dan menghabiskan sebagian besar pagi dan
malamnya memeriksa catatan jumlah uangnya, menghitung yang dimilikinya
dan memperkirakan apa yang belum didapatnya. Dia bahkan tidak
menghiraukan kebutuhan akan sandang dan pangan karena tidak ingin
kehilangan harta, yang membutakannya.
□ Bersamaan dengan kelompok orang-orang ini kau akan menemukan
kelompok lain yang senang memberikan pertolongan, nasihat, menjaga
kemakmuran rakyat dan mengorbankan diri mereka untuk dapat menghidupkan
nilai-nilai yang sangat berarti bagi mereka itu. Mereka tidak tidur memikirkan
sudah baikkah kinerja mereka dalam melayani rakyat. Hal yang dapat membuat
hati mereka tenang adalah dengan terus memperbaiki kinerja dan kebahagiaan
terbesar mereka adalah ketika mereka mampu mencapainya. Orang-orang
dengan misi mulia ini bersumpah untuk menjalankan tanggungjawab dan tugas
mereka dengan baik. Penghasilan dan hutang mereka, menetap dan
bepergiannya mereka, pertemanan dan permusuhan mereka, semua kembali
kepada standar yang mereka tetapkan dan jalankan dalam hidup.
□ Manusia yang memiliki tugas terberat untuk dipenuhi, Muhammad ( )ﷺbin
Abdullah, yang merupakan manusia langka dalam hal kesungguhan. Sejak
beliau menanggung beban tugas untuk menyingkirkan kegelapan yang tebal
menyelimuti penyembahan berhala dan takhayul di seluruh dunia, tidak ada
yang berhasil mengalihkannya dari tekadnya atau menghalangi jalannya atau
menggoyahkannya dengan godaan atau melemahkannya dengan ancaman.
Perbedaan ruang dan waktu lenyap di hadapannya, karena orang yang asing
baginya menjadi sangat dekat dengannya ketika dia menerima kebenaran, tanah
air yang menolak hidayah ditolaknya, dan mereka yang meyakininya hingga
akhir jaman adalah saudaranya meskipun mereka tidak pernah berjumpa
dengannya.
□ Beliau menghabiskan 53 tahun hidupnya di Mekah hingga kota ini sangat
mengenalnya, namun hari itu beliau pergi menuju ke tanah baru dimana beliau
melihat terpenuhinya apa yang didambakan hati dan buah dari apa yang telah
ditanamnya. Orang-orang yang bergembira dari lubuk hatinya, yang
berkomitmen dengan prinsipnya, tidak membesarkan suatu lingkungan untuk
dirinya sendiri namun untuk prinsip-prinsip yang tercermin padanya. Tak
mengherankan, bahwa Muhammad ( )ﷺmemasuki Madinah dipenuhi emosi dan
kebanggaan, berbahagia atas kemenangan dari Allah ( )ﷻdan melihat masa
depan yang penuh kejayaan dan kemakmuran.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Seorang penyair dari Madinah berkata: Dia hidup di antara suku Quraisy
selama sepuluh tahun, berpikir apakah dia akan bertemu seorang kawan atau
orang yang baik hati. Dia berbicara kepada para peziarah dari jauh, dan tetap
saja tidak ada yang memberinya perlindungan ataupun memahaminya. Maka
ketika dia datang kepada kami dan keputusan telah dibuat, berbahagia dan puas
di Taybah (Madinah), dan para tirani nun jauh di sana tak lagi cemas akan
keinginannya, dan dia tidak takut akan pemberontakan manusia, kami
mengorbankan harta benda kami untuknya dan jiwa kami dalam peperangan
maupun kedamaian. Kami menjadi lawan bagi musuh-musuhnya, seluruhnya,
meskipun mereka dahulu adalah teman karib kami, dan kami meyakini tidak ada
Tuhan selain Allah, dan Kitab-Nya adalah pembimbing kami yang tunggal.
□ Pengaturan Hijrah dan penerimaan para pengungsi yang hijrah demi
mempertahankan keimanannya dari segala arah bukanlah tugas yang mudah. Di
masa kini kondisi semacam itu dikategorikan sebagai keadaan darurat yang
membutuhkan solusi cepat.
□ Pernahkah hidup orang besar bebas dari kedaruratan? Saat terjadinya Hijrah
ke Madinah wabah malaria tersebar. Hanya dalam waktu beberapa hari Abu
Bakar Radi’Allahu’anhu dan Bilal Radi’Allahu’anhu jatuh sakit, dan para
Sahabat mulai merasa sedih dengan atmosfir tempat yang menampung mereka.
Seketika perasaan rindu akan kampung halaman mulai bergejolak di hati
mereka.
□ Nabi ( )ﷺsenantiasa mengajak Sahabatnya untuk bertahan dalam kesulitan
dan berusaha lebih keras dan berkorban demi Islam. Dalam kesempatan ini
beliau berkata: “Tidaklah seseorang meninggalkan kota Madinah karena benci
kepadanya, kecuali Allah akan menggantikannya dengan orang yang lebih baik
darinya, dan tidaklah seseorang tetap tegar atas kesusahan dan kesulitan kota
Madinah, niscaya aku akan menjadi saksi dan pemberi syafaat baginya pada
hari kiamat.”95
Ini adalah caranya dalam menumbuhkan rasa cinta kepada Madinah dengan
harapan mereka sungguh mencintainya dan benci jika harus meninggalkannya.
Aisyah, Semoga Allah ridho kepadanya, meriwayatkan: “Ketika Nabi ()ﷺ,
tiba di Madinah, Abu Bakar Radi’Allahu’anhu dan Bilal Radi’Allahu’anhu
terserang demam. Aku mengunjungi keduanya dan berkata: “Ayah, bagaimana
keadaanmu? Dan Bilal, bagaimana denganmu?”
95
Sahih: diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad dari jalur Sa’d bin Abin Waqqas. Al Bazzar meriwayatkannya
dari jalur Umar Radi’Allahu’anhu seperti dikutip di atas, dan Al Haithami mengatakan rantai perawinya Sahih.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
96
Sahih, diriwayatkan oleh Muslim.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Bab Lima
Terbentuknya Masyarakat Baru
Umat Islam bukanlah sekelompok orang yang memiliki tujuan untuk bisa
hidup sesuka hati dan pergi ke mana saja selama ada makanan dan hiburan.
Sebaliknya, kaum Muslimin memiliki ideologi yang menggambarkan hubungan
dengan Allah ()ﷻ, menjelaskan visi hidup, mengatur urusan pribadi sesuai
dengan pola tertentu dan menjalankan urusan umum untuk mencapai tujuan
tertentu. Ada perbedaan besar di antara seseorang yang berkata kepadamu:
“Yang kupikirkan di dunia ini hanyalah hidupku, dan orang lainnya yang
berkata: “Jika Aku tidak mempertahankan kehormatanku, menjaga hak-hakku,
mencari ridho Allah dan berjuang di jalan-Nya, maka kaki ini tidak akan
menggerakkanku dan mata ini tidak akan menuntunku.”
□ Kaum Muhajirin yang pergi ke Madinah tidak serta merta melupakan tanah
kelahiran mereka yang didambakan suatu saat dapat mereka kuasai wilayah dan
kekayaannya. Kaum Ansar, yang menyambut mereka, bermusuhan dengan
bangsa mereka sendiri dan menjadikan kota mereka target serangan seluruh
bangsa Arab, tidak melakukan hal tersebut agar dapat hidup sesuka hati selama
ada kesempatan. Mereka mendambakan bimbingan dari turunnya Wahyu,
mendapatkan ridho Allah ()ﷻ, dan menyadari tujuan utama dari diciptakannya
manusia dan kehidupan. Mampukah mereka yang mengingkari Tuhan dan
mengutamakan hawa napsu mencapai tujuan mereka jika tanpa bantuan mahluk
hina atau syaitan yang terkutuk?
□ Dari sudut pandang ini Rasulullah ( )ﷺsegera setelah menetap di Madinah,
memberikan perhatian kepada peletakkan dasar-dasar yang penting bagi
tercapainya misinya. Dasar-dasar utamanya adalah sebagai berikut:
(1) Hubungan antara umat Islam dengan Allah (;)ﷻ
(2) Hubungan antara sesama umat Islam;
(3) Hubungan antara umat Islam dengan non-Muslim
Masjid
Terkait dengan poin kesatu, Rasulullah ( )ﷺbersegera membangun sebuah
masjid dimana syariat Islam yang telah lama ditekan dapat diamalkan dan di
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
97
Bebapa makam sudah hampir roboh dan tak terurus, tidak ada yang dikuburkan di sana.
98
Ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dan juga yang lainnya dari jalur Anas Radi’Allahu’anhu.
99
Satu dhira setara dengan sehasta, sebuah satuan ukur kuno setara dengan panjang lengan bawah.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
merupakan sebuah lembaga. Masjid ini adalah sumber bimbingan spiritual dan
material, tempat untuk beribadah, sekolah, dan pusat cita-cita dicapai. Yang
melekat kuat dari kewajiban ibadah dan barisan orang solat adalah perilaku
yang santun dan budaya yang berdasarkan ajaran Islam. Akan tetapi sekarang,
orang-orang, yang tidak mampu membentuk pribadi berdasarkan nilai-nilai
luhur, mencari penghiburan dengan membuat megah masjid-masjid yang berisi
pribadi-pribadi yang dangkal! Berkebalikan dari generasi awal kaum Muslimin.
Mereka menghindari mempercantik masjid namun membersihkan dan
mendisplinkan diri mereka yang merupakan perwujudan ajaran Islam
sesungguhnya.
□ Masjid yang dibangun dengan dedikasi dan usaha Nabi ( )ﷺsebelum tugas
lainnya bukan hanya sebuah tanah yang di atasnya hanya dilakukan ibadah solat
saja. Bahkan, seluruh permukaan bumi adalah masjid, dan kaum Muslimin tidak
harus mengkhususkan beribadah di tempat tertentu saja. Ini merupakan simbol
titik berat ajaran Islam, yaitu simbol eratnya hubungan hamba dengan
Tuhannya, yang senantiasa diperbaharui seiring waktu dan berulang siang dan
malam. Tidak mungkin ada nilai-nilai luhur di dalam peradaban yang tidak
beriman kepada Tuhan Yang Esa, lalai terhadap Hari Akhir dan mencampur
adukkan yang baik dan yang bathil. Peradaban yang dibangun oleh Islam
menjadikan manusia selalu mengingat Allah ()ﷻ, dan pertemuan dengan-Nya
mendorong melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan dan tetap berada
dalam batas yang ditetapkan Allah ()ﷻ.
□ Kaum Yahudi dan para penyembah berhala di Madinah melihat Nabi ( )ﷺdan
para Sahabatnya bekerja membangun masjid dan mempersiapkannya untuk
ibadah. Apakah mereka pernah melihat tindakan yang mencurigakan atau patut
dipertanyakan dari kegiatan ini?
□ Al Baihaqi meriwayatkan dari jalur Abdul Rahman bin Auf100 yang berkata:
“Khutbah pertama yang diberikan Rasulullah ( )ﷺdi Madinah adalah ketika
beliau berdiri dan memuji Allah ( )ﷻdengan cara yang pantas bagi-Nya.
Kemudian beliau berkata: “Untuk melanjutkan: Wahai umatku, kerjakanlah
(amal saleh) untuk kebaikan jiwamu. Kalian tahu, demi Allah, bahwa kalian
akan ditimpa kematian. Lalu Tuhan kalian akan bertanya kepadanya, tidak akan
ada perantara ataupun pelindung di antara mereka: ‘Bukankah Aku telah
100
Ini adalah sebuah kesalahan. Al Baihaqi meriwayatkannya dari Abu Salamah bin Abdul Rahman bin Auf.
Inilah bagaimana Ibnu Katsir mengutip di dalam Al-Bidayah, lalu dia menyatakannya sebagai mursal (lemah).
Ibnu Jafir meriwayatkan versi lainnya dari khutbah pertama dengan rantai perawi yang baik yang sangat berbeda
dengan yang satu ini. Hadits ini juga lemah atas adanya beberapa kerumitan.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Persaudaraan
Terkait dengan poin kedua hubungan antara sesama muslim Rasulullah ()ﷺ
melandaskannya kepada persaudaraan. Ini adalah persaudaraan yang kata “Aku”
tidak ada, dan individu-individu bergerak dengan semangat, minat dan harapan
bagi kelompok mereka, tidak melihatnya sebagai kepentingan individu yang
terpisah. Persaudaraan ini bermakna rasisme di masa jahiliyah harus
dihapuskan; dan hanya untuk Islamlah seseorang menunjukkan antusiasmenya;
segala perbedaan keturunan, warna kulit dan bangsa harus ditiadakan; bahwa
tidak ada ras yang lebih tinggi derajatnya dari ras lain melainkan dari
keberanian dan amal salehnya. Nabi ( )ﷺmembangun persaudaraan ini menjadi
sebuah kontrak yang harus dijalankan, bukan hanya kata-kata dan perbuatan
yang dikaitkan dengan hubungan darah atau kekayaan, bukan pula hanya
ucapan pembuka yang tidak memiliki dampak.
□ Adanya altruisme, kedermawanan, dan cinta kasih merupakan bagian yang
terpadu dari persaudaraan ini dan mereka memberikan contoh yang indah di
tengah-tengah masyarakat. Kaum Ansar sangat bersemangat dalam menyambut
kedatangan saudara mereka, kaum Muhajirin, bahwa tanah-tanah harus
disiapkan agar para muhajir dapat hidup bersama kaum Ansar. Kaum Muhajirin
sangat menghargai ketulusan ini dan tidak pernah menyalahgunakan atau
memanfaatkan melebihi apa yang mereka butuhkan untuk menjalankan
perdagangan yang bermartabat.
□ Al-Bukhari meriwayatkan:
“Ketika mereka tiba di Madinah Rasulullah ( )ﷺmempersatukan Abdul-
Rahman bin Auf dan Sa’d bin al Rabi’ dalam persaudaraan.”
□ Sa’d Radi’Allahu’anhu berkata kepada Abdul Rahman: “Aku adalah orang
terkaya dari kalangan Ansar dan Aku akan membagi dua hartaku untukmu. Aku
memiliki dua orang istri, maka pilihlah di antara mereka yang paling kau sukai:
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
sebut namanya dan akan kuceraikan dia, dan ketika masa iddah-nya selesai kau
bisa menikahinya.”
□ Abdul Rahman berkata: “Semoga Allah menurunkan keberkahan-Nya kepada
keluarga dan hartamu. Dimanakah pasarmu terletak?” Maka mereka
mengantarkannya ke pasar Bani Qaynuqa, dan dia kembali dengan keju dan
mentega! Kemudian dia pergi keesokan harinya, dan suatu hari kembali dengan
memakai berbagai perhiasan.
Lalu Nabi ( )ﷺbertanya: “Apakah ini?”
Dia menjawab: “Aku sudah menikah.”
Nabi ( )ﷺbertanya: “Berapa mahar yang kau berikan kepada istrimu?”
Dia menjawab: “Sebongkah emas.”
□ Kekaguman terhadap kedermawanan Sa’d hanya bisa ditandingi dengan
kekaguman terhadap kemuliaan Abdul Rahman. Dia bersaing dengan kaum
Yahudi di pasar mereka sendiri dan mengalahkan mereka. hanya dalam waktu
beberapa hari dia mampu mendapatkan modal untuk menjaga kesuciannya
(yaitu, untuk menikah). Tekad yang mulia merupakan ciri khas keimanan.
Semoga Allah merusak wajah mereka yang bergantung pada Islam, merusaknya
dan merusak namanya hingga menyebabkan kebenaran ini kehilangan
kehormatannya di dunia ini.
□ Rasulullah ( )ﷺmerupakan saudara tua dari kelompok ini. Beliau tidak merasa
berada di atas mereka dengan jabatan apapun. Sebuah Hadits berkata:
“Jika Aku menjadikan salah seorang dari umatku sebagai teman, Aku akan memilih
Abu Bakar sebagai teman. Namun persaudaraan dalam Islam tentu lebih baik.” 101
101
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dari jalur Ibnu Abbas.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
102
Menurut Saya tidak ada bukti yang mendukung ini mengingat persaudaraan yang dimaksud lebih spesifik
dari hubungan (antara Musa AS dengan Harun AS), dan yang lebih spesifik tidak dapat dibuktikan dengan yang
sifatnya lebih umum. Maka persaudaraan harus dapat dibuktikan dengan rujukan spesifik. Saya telah
mempelajari Hadits dalam isu ini dan menemukan bahwa di rantai perawinya terdapat pembohong.
Yang paling terkenal adalah Hadits yang diriwayatkan oleh Al Tirmidzi dan Al-Hakim dari Hakim bin
Jubair dari Jami bin Umair dari Umar RA. Riwayat ini berisi bahwa Nabi ( )ﷺmempersatukan para Sahabatnya
di dalam persaudaraan, dan Ali RA datang kepadanya, dengan berlinang air mata dan berkata, “Ya Rasulullah
()ﷺ, kau telah mempersatukan para Sahabatmu di dalam persaudaraan dan kau tidak mempersatukanku dengan
siapapun.”
Nabi ( )ﷺmenjawab: “Kau adalah saudaraku di dunia dan Akhirat nanti.”
Al Tirmidzi berkata: “Ini adalah Hadits yang baik dan kuat.”
Al-Mubarakpuri memberikan komentarnya untuk Hadits ini dan berkata bahwa Hakim bin Jubair adalah
lemah dan dicurigai sebagai Syiah. Menurut Saya baik dia dan Al Tirmidzi melewatkan kelemahan
sesungguhnya dari Hadtis ini, yaitu Jami’i bin Amir adalah seorang rafida (anggota kelompok ekstrimis) yang
suka mengada-ada. Dia juga berkata: ‘Amir adalah salah satu pembohong besar.”
Al Dhahabi kemudian mengutip Hadits ini.
□ Hadits yang dipertanyakan ini juga diriwayatkan oleh Salim bin Abu Hanifah al Kahili, dan Al-Kahili juga
dinyatakan pembohong oleh Ibnu Abi Shaybah dan Musa bin Harun. Juga Daruqutni berkata: “Dia adalah orang
yang suka memalsukan Hadits.”
□ Siapapun yang ingin mempelajari Hadits lain dan kelemahannya bisa merujuk kepada Al-Majm’a dan Al-
La’li Masnu’ah.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Non-Muslim
Terkait dengan poin ketiga yaitu hubungan umat Islam dengan non-Muslim
Nabi ( )ﷺmembangun undang-undang yang toleran dan simpatik yang tidak
pernah ada sebelumnya di dunia yang dipenuhi rasisme dan prasangka.
Siapapun yang berpikir bahwa Islam adalah agama yang tidak dapat hidup
berdampingan dengan agama lain, dan bahwa kaum Muslimin adalah orang-
orang yang tidak akan tenang sebelum berhasil menguasai dunia, adalah salah,
atau bahkan, bias dan terlalu frontal.
□ Ketika Nabi ( )ﷺtiba di Madinah beliau mengetahui bahwa ada orang-kaum
Yahudi yang menetap di sana dan para penyembah berhala yang merupakan
penduduk asli wilayah itu. Beliau tidak memiliki niat untuk memerangi orang-
orang ini. Sebaliknya, beliau menerima keberadaan kaum Yahudi dan
penyembah berhala dengan tangan terbuka, dan menawarkan perjanjian
kesetaraan, mereka bisa menjalankan agama mereka begitu pun Nabi ()ﷺ
menjalankan agama Islam.
□ Kita akan mengutip beberapa hal dari perjanjian dengan kaum Yahudi
sebagai bukti sikap Islam dalam hal ini. Klausa tersebut menyatakan:
Bahwa Muslim dari suku Quraisy dan dari Yatsrib dan semua pengikutnya,
bersama-sama akan ber-jihad sebagai satu umat. Bahwa mukmin harus bersatu
melawan mereka yang memberontak atau mencoba menyebarkan kejahatan,
perbuatan dosa, pelanggaran atau kerusakan di kalangan mukmin, bahkan jika
dia adalah putra seorang mukmin.
Bahwa tidak ada penyembah berhala yang boleh memberikan suaka bagi
kekayaan atau jiwa seorang dari Quraisy dan tidak boleh menghalangi seorang
mukmin mendapatkan akses untuknya.
Tidak diijinkan bagi seorang mukmin, yang telah menerima pakta ini dan
beriman kepada Allah ( )ﷻdan Hari Akhir, untuk memberikan pertolongan
kepada seorang penjahat atau memberinya tempat bernaung; dan barangsiapa
yang melakukannya akan mendapatkan murka dan amarah Allah ( )ﷻdi Hari
Pembalasan, dan tidak ada kompensasi bagi pelaku ini.
Bahwa kaum Yahudi harus memberikan sumbangan kepada kaum mukminin
apabila terjadi peperangan.
Bahwa Yahudi dari Bani ‘Auf adalah orang beriman, dan kaum Yahudi
memiliki hak untuk tetap menjalankan agama mereka seperti halnya kaum
Muslimin berhak menjalankan agamanya.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Bahwa kaum Yahudi dari Bani al Najjar, Al-Harits, Sa’idah, Bani Jasham,
Bani Aus, dsb akan mendapatkan hak yang sama dengan Bani ‘Auf.
Bahwa kaum Yahudi harus menanggung sendiri kebutuhan finansial mereka
seperti kaum Muslimin menanggung sendiri kebutuhan finansialnya, dan
mereka (kaum Yahudi dan Muslimin) harus saling tolong-menolong melawan
siapapun yang menyulut peperangan pada mereka yang mengikuti perjanjian
ini.
Bahwa di antara mereka haruslah menegakkan ketulusan, saling menasihati
dan menebarkan kebaikan.
Bahwa seseorang tidak bersalah apabila sekutunya berbuat kesalahan;
bantuan harus diberikan kepada mereka yang didzalimi; dan siapapun yang
mendapatkan suaka dianggap sebagai dirinya sendiri selama tidak terluka atau
berbuat dosa.
Bahwa Allah ( )ﷻmenjadi saksi atas hal-hal yang saleh dan berbudi yang
disebutkan di dalam dokumen ini.
Bahwa semua harus saling menolong apabila terjadi serangan mendadak atas
Yatsrib.
Bahwa siapapun yang pergi akan mendapatkan keamanan dan siapa yang
tinggal di Madinah juga akan mendapatkan keamanan, kecuali mereka yang
dzalim dan perbuatan dosa.
Dan Allah ( )ﷻadalah sebaik-baik Pelindung bagi orang yang saleh dan
bertakwa [kepada-Nya].103
□ Dokumen ini menunjukkan hasrat kaum Muslimin yang dengan tulus ingin
bekerja sama dengan kaum Yahudi di Madinah untuk menciptakan kedamaian
dan ketenangan di seluruh kota dan untuk menghentikan segala bentuk
pelanggaran atau keonaran, apapun agama pelakunya. Dokumen ini dengan
jelas menyatakan bahwa kebebasan beragama adalah jaminan. Maka tidak ada
bahkan sekedar pikiran sesaat untuk menyerang suatu grup tertentu atau
menindas kaum yang lemah. Sebaliknya, kata-kata di dalam dokumen ini
dengan jelas menekankan pertolongan bagi mereka yang tertindas, perlindungan
bagi yang mencari suaka, dan penjagaan hak-hak umum maupun hak khusus.
Perjanjian ini mencari ridho Allah ( )ﷻuntuk yang paling saleh dan baik,
sebagaimana juga mencari laknat Allah ( )ﷻatas orang-orang yang berkhianat
dan licik.
103
Ibnu Ishaq meriwayatkan dokumen ini tanpa ada sebab (rantai perawi).
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
mengajak kepada ajaran monoteisme, perilaku yang baik dan perbekalan diri
untuk kehidupan di Akhirat nanti. Agamanya menjunjung tinggi Musa, memuji
Kitabnya dan menyeru kaum Yahudi untuk melaksanakan hukum-hukumnya
dan membatasi diri dengannya. Kaum Yahudi, pada awalnya, tetap diam
meragu kemudian menunjukkan perlawanan mereka secara terbuka.
□ Dapat ditemukan rujukan di berbagai ayat Qur’an tentang jenis sambutan
yang diharapkan. Contohnya, ketika penyembah berhala menolak kenabian
Muhammad ()ﷺ, kemudian orang-orang yang Yahudi dan Nasrani yang
kepadanya diturunkan kitab suci seharusnya menjadi saksi atas kenabian itu.
Dan ketika para penyembah berhala menolak peringatan Allah ()ﷻ, Ahli
Kitab seharusnya menyadarinya ketika peringatan datang kepada mereka:
‹Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al Quran)
kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran. Orang-orang yang telah Kami
datangkan kepada mereka Al Kitab sebelum Al Quran, mereka beriman (pula)
dengan Al Quran itu.› (Qur’an 28: 51-52)
□ Anda akan terkesima dengan bagaimana sikap kaum Yahudi yang juga
menentang ketentuan Allah ( )ﷻseperti halnya para penyembah berhala,
mengabaikan hukum-Nya dan menghina-Nya. Jika Islam memurkai seseorang
yang mengatakan bahwa Allah ( )ﷻmemiliki putra, apakah berwujud manusia
ataupun batu, lantas apa yang akan anda katakan tentang orang yang
menggambarkan Tuhan langit dan bumi sebagai mahluk yang miskin dan kikir?
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Akan tetapi Islam, membiarkan orang-orang bebal ini tetap pada kesesatan
mereka dan tidak membasmi kekafiran mereka dengan peperangan. Cukup
dengan mengajarkan risalahnya, mengungkapkan kebenarannya dan memenuhi
kehidupan dengan ayat dan pertandanya. Mereka yang menemukan kedamaian
darinya dan memasukinya akan merasakan keuntungannya. Jika tidak mereka
akan dibiarkan begitu saja dan Islam tidak akan mengharapkan apapun dari
mereka kecuali kesopanan dan perdamaian dan memberikan jalan bagi
kebenaran tanpa menghalang-halanginya dan merasa berat hati terhadapnya.
□ Nabi ( )ﷺdatang ke Madinah dan menegakkan perdamaian dengan kaum
Yahudi. Beliau menerima hinaan mereka dengan kesabaran sampai beliau
melihat mereka bersatu untuk menghancurkan diri dan agamanya. Saat itulah
beliau mulai melawan mereka dan terjadi beberapa insiden antara beliau dan
mereka yang akan kita bahas di bab yang lebih sesuai.
□ Dengan ketakwaan dan ketaatan kepada Allah ()ﷻ, sisi spiritual dari
masyarakat baru itu diciptakan dengan ketulusan persaudaraan, strukturnya
saling menopang dan pondasinya kuat. Dengan keadilan, persamaan hak, dan
kerjasama, kebijakan terhadap masyarakat luar disusun dan pemeluk agama lain
diikutsertakan di dalam perjanjian. Dampaknya, situasi menjadi stabil dan kaum
Muslimin menemukan ruang yang cukup untuk membangun ulang kekuatan dan
menjalankan urusan mereka.
Yang Terpilih
Mukmin yang memiliki kesempatan untuk menjadi Sahabat Nabi ()ﷺ, hidup
berdekatan dengannya, mengambil pelajaran tentang kesucian dan
kesempurnaan yang tidak bisa didapatkan oleh orang lain. Jiwa seseorang akan
bergembira ketika membaca kisah kepahlawanan. Bahkan, mereka yang
menyaksikan akting dari cerita yang hebat tergerak hatinya oleh suasana buatan
itu: mereka tertawa dan menangis, mereka tenang dan bergejolak. Lantas, apa
pendapatmu tentang orang-orang yang mengikuti jejak manusia yang kepadanya
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
104
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq di dalam Al-Maghazi-nya. Dia berkata: “Muhammad bin Ibrahim Al Harits
meriwayatkan kepadaku dari Muhammad bin Abdullah bin Zaid bin Tha’labah dari ayahnya...” dan ini adalah
rantai perawi yang shahih. Ini juga diriwayatkan oleh Abu Daud, Darimi, Ibnu Majah, Al-Daraqutni, Baihaqi,
dan Ahmad, semua dari Ibnu Ishaq. Al Tirmidzi meriwayatkannya dalam versi yang lebih pendek dan dia
berkata ini Hadits yang shahih. Beberapa ulama lainnya juga menganggapnya Hadits yang shahih dan Saya
sudah menyebutkan nama mereka di buku Sahih Sunan Abi Daud.
105
Versi ini tidak diperlukan karena serupa dengan yang sebelumnya.
106
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Al Zuhri dengan rantai perawi yang lemah, Ahmad juga meriwayatkan
hal yang serupa tetapi rantai perawinya terputus. Bagaimanapun, makna dari Hadits ini baik mengingat banyak
Hadits lain yang mendukungnya, beberapa di antaranya Saya kutip di dalam buku Saya Al Thamar al-Mustajab
al Fiqh al Sunnah wal Kitab. Contohnya, Anas RA meriwayatkan: “Tatswib (Assalatu khairum minannaum)
dikumandangkan di solat subuh setelah mengumandangkan ‘Hayya-ala-falah’ muazzin berkata ‘Assalatu
khairum minannaum’ dua kali.” Ini diriwayatkan oleh Al-Darqutni, Tahawi, dan Baihaqi, dan yang terakhir
berkata rantai perawinya shahih. Catatan: jelas bagi ulama fiqh bahwa Bilal RA-lah yang biasa
mengumandangkan adzan pertama untuk solat subuh. Jika kita gabungkan ini dengan bahasan sebelumnya,
hasilnya adalah Sunnah untuk mengucapkan tatswib pada adzan pertama, bukan yang kedua. Fakta ini
disebutkan dengan jelas dalam pernyataan Ibnu Umar: “Pada adzan pertama setelah ‘Al-Falah’ diucapkan
Assalatu khairum minan-naum, Assalatu khairum minan-naum.” Tahawi dan yang lainnya meriwayatkannya
dengan rantai perawi yang shahih, seperti dikatakan Ibnu Hajar di dalam Al Talkhis.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Makna Ibadah
Rahasia keimanan dan derajat yang tinggi yang didapatkan para Sahabat
adalah kedekatan mereka dengan Allah ( )ﷻdengan cara yang benar. Mereka
tidak merasakan, seperti halnya manusia lain, keengganan atau ketidaksukaan
menjalankan perintah-Nya, mereka tidak pula mengalami gangguan atau
kebingungan.
□ Terdapat dua sifat alami manusia yang telah dikenal: kekaguman kepada
kehebatan dan pengakuan terhadap kebaikan. Ketika anda melihat alat yang
canggih, atau lukisan yang indah, atau artikel yang bagus, anda tidak akan
berhenti membahasnya hingga pujian pun datang kepada penciptanya.
Kebijaksanaan yang mendalam atau keahlian seseorang dapat membuatmu
kagum dan menaruh rasa hormat terhadapnya. Demikian juga, ketika anda
mendapatkan bantuan dari seseorang, anda akan senantiasa mengingatnya, dan
lidah akan mengucapkan rasa terima kasih serta hatimu akan penuh dengan
pujian kepadanya. Seorang penyair berkata: “Pertolonganmu telah
memenangkan tiga hal dariku: Tanganku, lidahku, dan hatiku yang
tersembunyi.”
108
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, dan perkataannya adalah yang terakhir.
109
Diriwayatkan oleh Bukhari. Versi kedua juga diriwayatkan olehnya dan juga Muslim dan Ahmad.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Nabi Islam ( )ﷺdiutus untuk membangkitkan dua kualitas ini di dalam hati
manusia terhadap Yang Maha Tunggal yang berhak atas segala puja-puji.
Apakah anda tidak merasa kagum pada kehebatan dan memberi penghormatan
kepada pemiliknya? Apakah anda tidak menghargai kebaikan dan menunjukkan
rasa terimakasih kepada pelakunya? Anda kagum pada penemu pesawat
terbang, dan setiap kali melihatnya terbang di langit anda akan semakin
menyanjung kejeniusan penciptanya. Jadi apa yang anda pikirkan, tentang Yang
Maha Tunggal yang menciptakan ribuan bintang untuk bergerak di angkasa
tanpa henti ataupun keluar dari jalurnya? Bagaimana pendapatmu tentang-Nya
yang menciptakan otak para penemu dan menyimpan kecerdasan di dalamnya
sehingga dia mampu membuat benda yang anda kagumi? Bukankah Tuhanmu
dan Tuhan semesta alam lebih berhak atas pujianmu untuk kehebatan dan
pertolongan-Nya?
□ Ketika anda menyadari keagungan-Nya melalui ciptaan-Nya yang luar biasa
di sekeliling, anda akan merasa malu untuk menghina-Nya dan memberi-Nya
nama yang tidak pantas dan anda akan berkata, bersama dengan orang yang
berilmu:
‹Ya Tuhan kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia.› (Qur’an 3:
191)
Jika seorang yang dermawan mengundang anda untuk bersantap bersama dan
anda melihat senyuman merekah di wajah mereka serta makanan yang
berlimpah, anda pasti akan mengingat mereka seumur hidup dan akan berusaha
membalas kebaikan mereka. Anda akan menceritakan kepada semua orang
betapa hangatnya jamuan mereka. Lantas apa pendapat anda tentang-Nya yang
mengurus segala urusanmu dan menurunkan karunia-Nya kepadamu sejak lahir
hingga mati nanti? Anda memakan apa yang telah disediakan oleh-Nya; anda
berpakaian dengan pakaian yang diberikan oleh-Nya; anda berlindung di bawah
naungan-Nya; dan anda tidak akan mungkin lepas dari kesulitan jika bukan
karena pertolongan-Nya.
□ Sungguh Muhammad ( )ﷺtelah mendekatkan manusia dengan Sang Pencipta
atas dasar pengetahuan akan kebesaran-Nya dan rasa syukur terhadap karunia-
Nya. Maka ketika mereka bangkit untuk menaati-Nya mereka menjalankan
perintah-Nya dengan sepenuh hati dan ketulusan sebagai rasa cinta kepada
Yang Maha Tunggal dan pujian kepada Yang Maha Pemurah. Ibadah bukanlah
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
ketaatan melalui paksaan dan amarah namun ketaatan dengan kesungguhan dan
cinta. Ibadah bukanlah ketaatan dari mereka yang lalai dan bodoh namun
ketaatan dengan pengetahuan dan pemahaman.
□ Bisa saja pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengendalikan harga
dan para pedagang menerimanya, atau perintah untuk menurunkan tingkat upah
yang menimbulkan kemarahan karyawan. Anda bisa saja mengendalikan hewan
yang tidak berakal dan menuntunnya, meskipun hewan itu tidak tahu akan
menuju ke tempat makanan atau kematian. Jenis ketaatan seperti ini sangat jauh
maknanya dari ibadah kepada Allah ( )ﷻyang diwajibkan atas manusia.
□ Allah ( )ﷻmenghendaki manusia untuk mengucapkan berulangkali doa dari
ayat: ‹Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah
kami meminta pertolongan,› dan ayat dimana Dia menjelaskan tujuan
penciptaan: ‹Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku,› yang artinya berserah diri diikuti
dengan pengetahuan dan rasa cinta. Dengan kata lain, ini menumbuhkan
kekaguman akan keagungan dan rasa syukur atas pertolongan. Terdapat banyak
ayat Qur’an yang membangun karakter seorang mukmin di atas pilar yang
kokoh ini. Ketika ayat-ayat ini memperkenalkan Allah ( )ﷻkepada manusia,
mereka juga memberikan contoh yang menonjol atas ciptaan-Nya yang luar
biasa dan pertolongan-Nya yang tidak berbatas, dan mampu memusnahkan
kelalaian dan rasa tidak bersyukur dari diri mereka.
‹Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan
dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-
buahan menjadi rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu
supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah
menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan (pula)
bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan
telah menundukkan bagimu malam dan siang. Dan Dia telah memberikan
kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan
jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.
Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat
Allah).› (Qur’an 14: 32-34)
□ Manusia tidak akan menjalankan kewajibannya apabila mereka dipaksa
menggunakan batang besi yang panas. Kehebatan dan kesempurnaan hanya bisa
didapat ketika suatu tugas dijalankan dengan kecintaan dan kerelaan. Ketika
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
seseorang menerima suatu kepercayaan dengan akal dan hati mereka, maka jiwa
dan hatipun akan diserahkan, mereka akan memimpikannya, dan akan memacu
mereka dalam bekerja. Hal ini pada akhirnya akan meninggikan derajat
pemahaman dan kesempurnaan di dalam pelayanan yang mereka berikan. Maka
Islam tidak memandang tinggi keimanan dari teori saja, dan tidak menerimanya
kecuali sebagai batu loncatan kepada sesuatu yang lebih bermakna, yaitu
keimanan yang dilengkapi dengan pemahaman dan perasaan.
□ Hati seseorang harus memainkan peran penting dalam keimanan. Bukanlah
seorang Muslim mereka yang mengakui keberadaan Allah ( )ﷻnamun
membencinya. Tidak pula bernilai diri seorang Muslim yang mengetahui
keberadaan Allah ( )ﷻnamun hatinya kosong dan tidak memiliki rasa
kekaguman maupun rasa syukur, sama seperti jika tidak memiliki rasa kehinaan
ataupun tidak bersyukur. Kaum Muslimin adalah yang mengakui keberadaan
Allah ( )ﷻdengan keyakinan dan ilmu pengetahuan serta diikuti perasaan yang
memuja kebesaran Yang Maha Besar dan kemurahan hati Yang Maha Pemurah.
Keimanan yang seperti ini adalah keimanan yang produktif dan penyebab
munculnya mukjizat, yang membangun bangsa-bangsa dan menegakkan
peradaban maju. Inilah yang membuat masing-masing orang menerima dengan
ikhlas tanggungjawab yang diberikan kepada mereka, dan mereka akan
menjalankannya layaknya tugas pribadi, bukan tugas keagamaan.
□ Apakah anda pikir ketika Nabi ( )ﷺberdiri di tengah malam, solat hingga
kakinya bengkak, beliau melawan rasa sakit yang menempa tubuhnya seperti
siswa pembolos yang sedang dihukum? Tentu saja tidak. Manisnya keintiman
dengan Allah ( )ﷻdan kerendahan hati membuatnya tidak merasakan sakit akibat
terlalu lama berdiri.
□ Seorang manusia yang bergairah dengan tekad bulat dapat terus bekerja
hingga kemalasannya tidak mampu lagi menandingi. Beratnya urusan di mata
orang-orang beriman dan bertekad kuat tidak sama seperti pandangan orang
yang skeptis dan lemah. Lihatnya Hudhaifah bin al Yaman ketika dia memata-
matai para penyembah berhala dalam Perang Parit pada malam-malam di
musim dingin dengan angin kencang yang bertiup. Dia berkata tentang dirinya:
“Seakan-akan aku akan mengarungi mulut kematian.”
Imannya yang kuat membuatnya pergi menembus gelapnya malam seperti
anak panah yang tepat mengenai sasaran.
□ Keimanan yang berdasarkan perasaan yang hidup yang menyalakan
peperangan sengit dan membawa kaum Muslimin kepada kejayaan. Keimanan
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
lah yang menghancurkan penindasan dan tirani yang meralajela yang telah ada
selama berabad-abad lamanya dan dianggap tak terkalahkan. Landasannya,
seperti yang sudah dipelajari, adalah penyerapan iman ke dalam hati dan
perasaan, dan pohonnya yang berbunga kian tumbuh dalam asuhan pengetahuan
abadi tentang Allah ( )ﷻdan kesadaran akan kebesaran serta kemurahan-Nya.
□ Itulah metode Qur’an dalam mendekatkan manusia kepada Allah ()ﷻ. Metode
ini dirancang agar manusia menaati-Nya, yang di dalamnya terdapat cinta dan
pengorbanan, bukan keluhan dan penghinaan. Ini adalah ketaatan yang
berdasarkan kekaguman atas kehebatan dan pengakuan atas pertolongan-Nya,
bukan ketaatan yang merenggut hak dan merendahkan derajat manusia.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
□ Nabi ( )ﷺjuga mengadopsi cara yang sama dalam menanamkan keimanan dan
menumbuhkan buahnya. Caranya dalam mendekatkan diri kepada Allah ()ﷻ
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
adalah pelajaran yang dihidupkan yang mengisi hati dengan kehebatan dan
keagungan Allah ( )ﷻdan keharusan menaati-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Jiwa-jiwa ini menerima tuntunan Allah ( )ﷻdan Nabi-Nya ( )ﷺdan karenanya
tidak ada ruang tersisa untuk yang lainnya.
□ Jubair bin Mut’im melaporriwayatkan:
Aku mendengar Nabi ( )ﷺmembaca Surat At-Tur pada solat Maghrib dan
ketika beliau sampai di ayat:
□ Dengan cara yang sama keimanan kepada kenabian dan kecintaan kepada
Nabi ( )ﷺharus melebihi cinta seseorang terhadap dirinya sendiri. Seseorang
harus mau mengorbankan jiwa dan harta bendanya untuk perjuangan kenabian
dan Nabi ()ﷺ, bukan karena rasa takut namun karena cinta dan kesetiaan.
Abdullah bin Hisyam berkata:
110
Sebuah Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari.
111
Sebuah Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dan lainnya dari jalur Anas RA.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Kami sedang bersama Nabi ()ﷺ, dan beliau memegang tangan Umar
Radi’Allahu’anhu, dan yang terakhir berkata: Ya Rasulullah! Aku mencintaimu
melebihi apapun kecuali diriku sendiri.”
Nabi ( )ﷺmenjawab: “Bukan, demi Dzat yang memiliki jiwaku, seharusnya
kau mencintaiku melebihi cintamu kepada dirimu.”
Umar Radi’Allahu’anhu lalu berkata: “Maka aku mencintaimu lebih dari
cinta terhadap diriku sendiri.”
Nabi ( )ﷺmenjawab:
“Sekaranglah, Umar. 112 (Yaitu, imanmu telah disempurnakan.)
□ Hadits ini membutuhkan penjelasan. Tidaklah pantas menilai kesalehan
dengan kriteria yang berbeda. Manusia mengakui kesalehan Nabi Ibrahim
ketika dia mengorbankan putranya, memilih untuk memenuhi kepercayaan yang
diberikan kepadanya dan mengembalikannya dengan aman kepada yang
memberinya kepercayaan. Ketika manusia mengorbankan jiwa untuk
melindungi kemuliaan mereka, maka tugaspun telah dilaksanakan.
□ Muhammad ( )ﷺtidak menuntut orang-orang untuk memuliakan fisiknya,
atau membunuh diri mereka agar beliau tetap hidup, atau merendahkan diri
mereka agar beliau mendapatkan kehormatan, atau dituhankan seperti Firaun
dan keluarganya menuhankan diri mereka sendiri. Muhammad ()ﷺ
menginginkan agar orang-orang beriman memuliakan kenabian, mengikuti
keluhuran yang tercermin pada diri beliau, dan melindungi tonggak Wahyu
yang diturunkan dan tanda-tanda rahmat yang mendunia.
□ Para Nabi tidak hidup untuk diri mereka sendiri dan kemalangan tidak hanya
menimpa mereka atau keluarga mereka. Mereka hidup untuk seluruh semesta
alam. Bukankah mereka pusat dari tuntunan yang lengkap dan kebahagiaan bagi
seluruh semesta alam? Tidak mengejutkan jika mengorbankan diri untuk
mereka menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keimanan dan mendekatkan
kepada kesempurnaan. Muhammad ( )ﷺsungguh adalah manusia yang patut
dicintai. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang begitu dihormati hingga
orang-orang mendedikasikan hidup mereka untuk memberinya perlindungan
dan senantiasa menyertainya seperti yang diterima oleh pembawa pesan Islam,
Muhammad ()ﷺ, putra Abdullah.
Kepemimpinan Yang Memikat Hati
Abdullah bin Salam meriwayatkan:
112
Sebuah Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Ahmad dari jalur Abdullah bin Hisyam.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
‹Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan
bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu:
113
Sebuah Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Al Tirmidzi, Ibnu Majah, Al-Hakim, dan Ahmad. Al Tirmidzi
berkata bahwa itu adalah Hadits shahih, Al Hakim berkata itu sesuai dengan syarat Bukhari dan Muslim, serta
Al Dhahabi menyetujuinya.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Hadits ini merujuk kepada contoh ideal cinta, bukan cinta kepada hawa
napsu. Ketika seseorang mencintai orang dengan derajat yang sama atau lebih
tinggi darinya, dasar keberadaan cinta tersebut adalah penerimaan mereka
terhadap sifat mulia dan kemampuan diri alami.
□ Keberanian dan kedermawanan tidaklah dapat diterima oleh mereka yang
pengecut dan kikir. Kedua sifat tersebut hanya dapat diterima oleh yang
memilikinya dan yang sedang menyempurnakannya. Ini adalah karunia Allah,
bahwa Dia menjadikan manusia-manusia hebat dikelilingi oleh orang-orang
yang mencintai keindahan mereka. maka Allah ( )ﷻberfirman setelah mengutip
ayat sebelumnya:
Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui.
(Qur’an 4: 70)
114
Diriwayatkan oleh Al Wahidi di Asbab al Nuzul dari jalur Al Kalbi. Terlepas dari fakta adanya rantai perawi
yang tidak baik, Al Kalbi dikenal sebagai pendusta. Namun, Hadits yang sama juga diriwayatkan oleh At
Tabarani di Al Mu’jam al Saghir oleh Abu Na’im di dalam Al-Hulyah dari rantai perawi yang sama, dan Al
Wahidi darinya. Juga Ibnu Mardawaih dan Al-Muqaddisi berkata tentangnya: “Aku tidak melihat adanya
keburukan di rantai perawinya.” Ini juga didukung dengan sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas
dan versi lainnya diriwayatkan oleh Sa’id bin Jubair dan lainnya. Kesemuanya dikutip oleh Ibnu Katsir di dalam
Al Bidayah.
115
Sebuah Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari jalur Anas RA, Ibnu Mas’ud dan
Abu Musa. Ini adalah Hadits mutawatir, seperti yang ditegaskan oleh Ibnu Katsir dan lainnya, bahwa, hadits ini
diriwayatkan melalui rantai perawi baik yang banyak.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
116
Sebuah Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Al Tirmidzi, Al Hakim, dan Ahmad. Tirmidzi berkata bahwa
ini adalah Hadits yang baik, dan Al Hakim berkata rantai perawinya baik menurut syarat Muslim. Al Dhahabi
setuju dengan pengelompokkan ini, dan itulah yang mereka katakan. Al Darimi juga menarasikannya dengan
cara yang serupa dan rantai perawinya juga baik menurut syarat Muslim. Versi ini juga diriwayatkan oleh Al
Hakim dan Ahmad.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
menghina. Nikmat Allah ( )ﷻdibesarkannya walau pun hanya sedikit. Selain itu
beliau tak pernah mencaci makanan dan minuman, juga tak pernah memujinya.
Tidaklah dunia menjadikannya marah dan tidak pula beliau marah karena dunia.
Bila kebenaran dilanggar orang, maka tidak ada sesuatu yang akan mampu
menahan amarahnya sampai beliau membela kebenaran itu. Beliau tidak akan
marah jika hanya karena dirinya dan tidak pula beliau akan membela dirinya
sendiri. Bila beliau menunjuk (sesuatu), beliau tunjuk dengan tangan seutuhnya
(bukan hanya dengan jari). Bila beliau terkejut beliau mengangkat lengannya.
Bila beliau marah, beliau akan memalingkan wajahya, sedangkan bila beliau
senang dipejamkan matanya. Selebar-lebar ketawanya hanyalah senyum. Bila
beliau tertawa, kelihatan manis sekali bagai butiran salju (terlihat giginya yang
putih).
□ Hind menjelaskan hubungan beliau dengan orang-orang:
Nabi akan menjaga lidahnya kecuali kepada hal yang berkaitan dengannya.
Beliau sangat ramah kepada setiap orang. Beliau tidak pernah mengucilkan
seorang pun dalam pergaulannya. Beliau menghormati orang yang terhormat
pada setiap kaum dan memerintahkan mereka untuk menjaganya kaumnya.
Beliau selalu berhati-hati dari perilaku yang tidak sopan atau menunjukkkan
wajah yang tidak ramah kepada mereka. Beliau suka menanyakan keadaan
sahabat-sahabatnya dan keadaan orang-orang di sekitar mereka, misalnya
keluarganya atau tetangganya. Beliau menunjukkan yang baik itu baik dan
memperkuatnya. Beliau menunjukkan yang jelek itu jelek dan melemahkannya.
Beliau selalu memilih yang tengah-tengah dalam segala urusannya. Beliau tidak
pernah lupa memperhatikan orang lain karena beliau takut mereka alpa atau
berpaling dari jalan kebenaran. Beliau tidak pernah ragu-ragu dalam kebenaran
dan tidak pernah melanggar batas-batasnya. Orang-orang yang paling dekat
dengannya adalah orang-orang yang paling baik. Orang yang paling baik, dalam
pandangannya, adalah orang-orang yang paling tulus menyayangi kaum
muslimin seluruhnya. Orang yang paling tinggi kedudukannya disisinya adalah
orang yang paling banyak memperhatikan dan membantu orang lain.
□ Kemudian dia berkata, menjelaskan caranya duduk:
Rasulullah ( )ﷺtidak pernah duduk atau berdiri tanpa mengingat Allah.
Beliau tidak pernah memesan tempat hanya untuk dirinya dan melarang orang
lain duduk di situ. Ketika datang di tempat pertemuan, ia duduk dimana saja
tempat tersedia. Beliau juga menganjurkan orang lain untuk berbuat yang sama.
Beliau memberikan tempat duduk dengan cara yang sama sehingga tidak ada
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
orang yang merasa bahwa orang lain lebih mulia ketimbang dirinya. Ketika
seseorang duduk di hadapannya, beliau akan tetap duduk dengan sabar sampai
orang itu berdiri atau meninggalkannya. Jika orang meminta sesuatu kepadanya,
beliau akan memberikan tepat apa yang orang itu minta. Jika tidak sanggup
memenuhinya, ia akan mengucapkan kata-kata yang membahagiakan orang itu.
Semua orang senang pada akhlaknya sehingga beliau seperti ayah bagi mereka
dan semua beliau perlakukan dengan sama. Majlisnya adalah majlis kesabaran,
kehormatan, kejujuran dan kepercayaan. Tidak ada suara keras di dalamnya dan
tidak ada tuduhan-tuduhan yang buruk. Tidak ada kesalahan orang yang diulang
lagi di luar majlis. Mereka yang berkumpul dalam pertemuan memperlakukan
sesamanya dengan baik dan mereka satu sama lain terikat dalam kesalehan.
Mereka rendah hati, sangat menghormati yang tua dan penyayang kepada yang
muda, dermawan kepada yang fakir, dan ramah kepada pendatang dari luar.
Tentang sifatnya, dia berkata:
Rasulullah ( )ﷺceria, selalu lembut hati, dan ramah. Beliau tidak kasar dan
tidak berhati keras. Beliau tidak suka membentak-bentak. Beliau tidak pernah
berkata kotor, tidak suka mencari-cari kesalahan orang, juga tidak suka memuji-
muji berlebihan. Beliau mengabaikan apa yang tidak disukainya dalam perilaku
orang begitu rupa sehingga orang tidak tersinggung dan tidak putus asa. Beliau
menjaga dirinya untuk tidak melakukan tiga hal: bertengkar, banyak omong,
dan berbicara yang tidak ada manfaatnya. Beliau juga menghindari tiga hal
dalam hubungannya dengan orang lain: mengecam orang, mempermalukan
orang, dan mengungkit-ungkit kesalahan orang. Beliau tidak pernah berkata
kecuali kalau ia berharap memperoleh anugerah Tuhan. Bila ia berbicara,
pendengarnya menundukkan kepalanya, seakan-akan burung bertengger di atas
kepalanya. Ketika beliau diam, barulah pendengarnya berbicara. Mereka tidak
pernah berdebat di hadapannya. Jika salah seorang di antara mereka berbicara,
yang lain mendengarkannya sampai dia selesai. Mereka bergiliran untuk
berbicara di hadapannya. Beliau tertawa jika sahabatnya tertawa; beliau juga
terkagum-kagum jika sahabatnya terpesona. Beliau sangat penyabar jika ada
yang bertanya atau berkata yang tidak sopan, walaupun sahabat-sahabatnya
keberatan. Beliau biasanya berkata, “Jika kamu melihat orang yang memerlukan
pertolongan, bantulah dia.” Beliau tidak menerima pujian kecuali dari orang
yang tulus.117
117
Sebuah Hadits lemah yang diriwayatkan oleh Al Tirmidzi di Al Shama’il dari jalur Jami’ bin Amir, yang
berkata: “Diriwayatkan kepadaku dari seorang lelaki Bani Tamim, anak Abu Halah, dan dia bernama Abu
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
Abdullah bin Abi Halah, dan dia mendenganya dari Hasan, putra Ali RA.” Rantai perawinya lemah karena Jami
lemah, dan Abu Daud berkata tentangnya: “Aku khawatir bahwa dia adalah seorang pendusta.”
Juga Abu Abdullah tidak dikenal, sementara Hind bin Abi Halah tidak pernah dinyatakan shahih atau
tidak. Abu Daud berkata tentang Hadits ini, “Aku khawatir ini Hadits palsu,” dan Bukhari mengindikasikan
hadits ini tidak shahih.
bais.islamiconlineuniversity.com
© Islamic Online University.com Seerah 101
118
Sebuah Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari jalur Aisyah. Di dalam salah satu
versi Bukhari diriwayatkan Aisyah berkata: “Solat diwajibkan sebanyak dua rakaat. Kemudian Nabi ( )ﷺhijrah
dan empat rakaat menjadi wajib, sementara solat ketika sedang di dalam perjalanan tetap seperti sebelumnya.”
119
Ini adalah makna riwayat shahih dari Aisyah dimana dia berkata: “Rasulullah menikahiku setelah wafatnya
Khadijah, dua atau tiga tahun sebelum beliau hijrah ke Madinah ketika aku berusia tujuh tahun. Ketika beliau
tiba di Madinah beberapa wanita mendatangiku... dan kemudian mereka membawaku kepada Nabi ( )ﷺdan aku
tinggal bersamanya sejak usiaku 9 tahun.” Diriwayatkan oleh Bukhari dan Ahmad. Di dalam laporan lain beliau
berkata: “Beliau menikahiku di bulan Syawal dan mulai hidup bersamaku di bulan Syawal.”
bais.islamiconlineuniversity.com