Anda di halaman 1dari 32

STANDAR OPERATION PROCEDURE

LINGKUNGAN
PT. MULTI SERVICE MINING
Document No : MSM-EMS-O-01
EMS Element No : 4.3.1
Revision : B
Page No : 1 of 2
14001:2004 (E) Issue date : 01/03/2011
ASPEK LINGKUNGAN Save Environment

I. Ruang Lingkup :

Semua aktifitas yang berhubungan dengan operasional, produk (batubara), dan jasa
penambangan yang berkaitan terhadap aspek manajemen lingkungan pertambangan.

II. Maksud dan Tujuan :

Untuk persyaratan-persyaratan ISO 14001:2004 pada operasional penambangan yang


berdampak terhadap aspek manajemen lingkungan pertambangan yang berhubungan
langsung dengan karyawan, pelanggan, masyarakat dan pihak-pihak yang terkait.

III. Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Pertambangan dan Peraturan Pelaksanaannya.
2. Peraturan-peraturan No.27 Tahun 1999, tentang Analisis Dampak Lingkungan.
3. Kepmen No. 1211.K/008/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Umum.
4. “HSE Policy” PT. MULTI SERVICE MINING
5. ISO 14001 : 2004, sebagai Persyaratan dari Standar Internasional Element 4.3.1

IV. Ketentuan-ketentuan :

1. Pada seluruh operasional penambangan harus memiliki Identifikasi Analisa Dampak


Lingkungan (IADL) terhadap manajemen lingkungan pertambangan.
2. Mengetahui potensi dampak lingkungan yang dihasilkan dalam suatu pekerjaan
maka dibuat SOP sebagai pengendali resiko pekerjaan.
3. Melaksanakan pengendalian resiko secara rutin dari suatu dampak pekerjaan dalam
hal manajemen lingkungan pertambangan.
4. Top Management menunjuk team dari unsur seluruh departemen, yang fungsi dan
tugasnya untuk mengawasi dan mengontrol pengendalian aspek manajemen
lingkungan pertambangan yang ada.
V. Prosedur Pelaksanaan :

1. Team yang sudah ditunjuk mensosialisasikan form IADL ke seluruh departemen


sehingga membawa keuntungan bagi perusahaan didalam pengendalian aspek
manajemen lingkungan pertambangan.
2. Setiap departemen wajib untuk melaksanakan, mensosialisasikan dan menjaga
prosedur identifikasi dampak lingkungan di areal lokasi kerjanya.
3. Membuat laporan tertulis jika ditemukan pelanggaran-pelanggaran terhadap
pelaksanaan manajemen lingkungan pertambangan yang ada di lapangan.
4. Memberikan sanksi kepada yang melakukan pelanggaran manajemen lingkungan
pertambangan yang disesuaikan dengan tingkat pelanggaran.
5. Team memberikan rekomendasi ke Top Management terhadap perbaikan-perbaikan
manajemen lingkungan pertambangan yang berkesinambungan.
6. Internal audit harus mengecek dan mengukur seberapa besar prestasi masing-
masing departemen didalam menjalankan sistem manajemen lingkungan
pertambangan.

VI. Ketentuan Pemberlakuan :

1. Prosedur ini berlaku sejak ditandatangani oleh Mine Engineer, Kepala Teknik
Tambang, Project Manager, GM-SM.
2. Dengan diberlakukannya prosedur ini maka prosedur identifikasi aspek lingkungan
yang tidak sesuai dengan prosedur ini menjadi tidak berlaku.
3. Segala pelanggaran atas prosedur ini akan diselesaikan sesuai dengan peraturan
perusahaan yang berlaku.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan oleh Project Manager
dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

APPROVED BY
DIBUAT : DIPERIKSA : DIKETAHUI : DISAHKAN :

Eddy Tjahyo T Untung Wahyudi Purnomo Yonming


Spi. K3 L Deputy Project Manager Direktur
STANDAR OPERATION PROCEDURE
LINGKUNGAN
PT. MULTI SERVICE MINING
Document No : MSM-EMS-O-02
EMS Element No : 4.3.2
Revision : B
Page No : 1 of 2
Issue date : 24/10/2009
PERSYARATAN HUKUM &
14001:2004 (E) Save Environment
LAIN – LAIN
I. Ruang Lingkup :

Seluruh kebijakan perusahaan dalam manajemen lingkungan pertambangan untuk


mengenali dan memiliki akses pada persyaratan hukum yang berlaku di PT. Multi
Service Mining dalam semua aktifitas produk (batubara) dan jasa.

II. Maksud dan Tujuan :

Untuk menetapkan, menerapkan, memelihara fungsi dan kebijakan sasaran manajemen


lingkungan pertambangan yang berkelanjutan pada persyaratan hukum yang
terdokumentasi.

III. Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Pertambangan dan Peraturan Pelaksanaannya.
2. Kepmen No. 103.K/008/MPE/1994, tentang Pengawasan Pelaksanaan Rencana
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana pemantauan lingkungan.
3. Kepmen No. 1211K/008/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan Penanggulangan
perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Umum.
4. Kepmen No. Kep-49/MENKLH/1996, tentang Aspek getaran pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Umum.
5. PP No. 18 Jo. PP No. 85 Tahun 1999, tentang Aspek oli bekas pada Kegiatan
Usaha Pertambangan Umum.
6. “HSE Policy” PT. Multi Service Mining
7. ISO 14001 : 2004, sebagai Persyaratan dari Standar Internasional Element 4.3.2

IV. Ketentuan-ketentuan :

1. Memiliki akses dalam persyaratan hukum manajemen lingkungan pertambangan


yang berlaku secara internasional, nasional.
2. Persyaratan hukum ini berlaku pada semua aspek lingkungan pertambangan yang
ada di setiap departemen jika ada keterkaitan yang saling berhubungan dapat
diakses dalam setiap SOP yang ada.
3. Memiliki persyaratan lain yang mencakup kesepakatan dengan pelanggan,
kesepakatan dengan kelompok masyarakat atau organisasi bukan pemerintah.
4. Persyaratan hukum dan lain-lain ini diakses dari departemen energi dan sumber
daya mineral, departemen tenaga kerja, peraturan-peraturan daerah, internet yang
diakses oleh IT departemen setiap 3 bulan sekali.

V. Prosedur Pelaksanaan :

1. Top Management menunjuk Team yang mempunyai kompetensi (pendidikan,


pelatihan, dan pengalaman)
2. Team yang sudah ditunjuk mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
mensosialisasikan dan mengimplementasikan persyaratan hukum manajemen
lingkungan pertambangan.
3. Pada setiap triwulan, Team yang ditugaskan harus memantau dan mengukur secara
berkala terhadap potensi dampak lingkungan pertambangan.
4. Top Management akan mengontrol keefektifan Team setiap satu semester (6 bulan)
dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya dalam mensosialisasikan persyaratan
hukum manajemen lingkungan pertambangan.
5. Hasil kontrol yang dilakukan untuk mengevaluasi penerapan, kecukupan sarana
prasarana perusahaan dalam mengimplementasikan manajemen lingkungan
pertambangan yang berkelanjutan.
6. Internal audit harus mengecek prosedur hukum dan lain-lain dijalankan dalam
sistem manajemen lingkungan pertambangan.

VI. Ketentuan Pemberlakuan :

1. Prosedur ini berlaku sejak ditandatangani oleh Mine Engineer, Kepala Teknik
Tambang, Project Manager, GM-MSM.
2. Dengan diberlakukannya prosedur ini maka persyaratan hukum yang tidak sesuai
dengan prosedur ini menjadi tidak berlaku.
3. Segala pelanggaran atas prosedur ini akan diselesaikan sesuai dengan peraturan
perusahaan yang berlaku.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan oleh Project Manager
dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

APPROVED BY
DIBUAT : DIPERIKSA : DIKETAHUI : DISAHKAN :

Eddy Tjahyo T Untung Wahyudi Purnomo Yonming


Spi. K3 L Deputy Project Manager Direktur
STANDAR OPERATION PROCEDURE
LINGKUNGAN
PT. SUMBER MITRA JAYA
Document No : SMJ-EMS-O-03
EMS Element No : 4.3.3
Revision : B
Page No : 1 of 2
14001:2004 (E) Issue date : 24/10/2009
Save Environment
TUJUAN DAN SASARAN
PROGRAM LINGKUNGAN

I. Ruang Lingkup :

Setiap aktifitas yang di hasilkan oleh pertambangan dalam bentuk produk (batubara)
dan jasa yang berhubungan terhadap karyawan, pelanggan, masyarakat dan pihak-
pihak yang terkait.

II. Maksud dan Tujuan :

Untuk menjadikan kegiatan operasional penambangan yang ramah lingkungan, efektif,


tepat sasaran baik jangka pendek maupun panjang.

III. Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Pertambangan dan Peraturan Pelaksanaannya.
2. Peraturan-peraturan No.27 Tahun 1999, tentang Analisis Dampak Lingkungan.
3. Kepmen No. 1211.K/008/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Umum.
4. “HSE Policy” PT. Sumber Mitra Jaya.
5. ISO 14001 : 2004, sebagai Persyaratan dari Standar Internasional Element 4.3.3

IV. Ketentuan-ketentuan :

1. Setiap program manajemen lingkungan pertambangan yang telah dibuat harus jelas
maksud dan tujuannya.
2. Setiap program manajemen lingkungan pertambangan harus ada penanggung
jawab didalam pelaksanaannya supaya tepat sasaran, ekonomis dan efektif.

V. Prosedur Pelaksanaan :

1. Seluruh departemen melakukan pengukuran terhadap IADL terhadap aspek


manajemen lingkungan pertambangan.
2. Seluruh departemen saling berkoordinasi didalam mengendalikan manajemen
lingkungan pertambangan dari segi kajian teknis, ekonomis, bisnis, untuk mengatasi
aspek dampak lingkungan.
3. Masing-masing departemen akan menunjuk penanggung jawab didalam
mengendalikan aspek manajemen lingkungan pertambangan setiap saat.
4. Penanggung jawab masing-masing departemen akan melaporkan hasil kerjanya
kepada Team yang telah ditunjuk oleh Top Management.
5. Top Management akan memberikan policy terhadap aspek manajemen lingkungan
pertambangan untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
6. Program harus dikaji ulang 3 bulan sekali.

VI. Ketentuan Pemberlakuan :

1. Prosedur ini berlaku sejak ditandatangani oleh Mine Engineer, Kepala Teknik
Tambang, Project Manager, GM-SM.
2. Dengan diberlakukannya prosedur ini maka tujuan dan sasaran dampak lingkungan
yang tidak sesuai dengan prosedur ini menjadi tidak laku.
3. Segala pelanggaran atas prosedur ini akan diselesaikan sesuai dengan peraturan
perusahaan yang berlaku.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan oleh Project Manager
dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

APPROVED BY
DIBUAT : DIPERIKSA : DIKETAHUI : DISAHKAN :

Eddy Tjahyo T Untung Wahyudi Purnomo Yonming


Spi. K3 L Deputy Project Manager Direktur
STANDAR OPERATION PROCEDURE
LINGKUNGAN
PT. MULTI SERVICE MINING
Document No : MSM-EMS-O-04
EMS Element No : 4.4.1
Revision : B
Page No : 1 of 2
Issue date : 24/10/2009
14001:2004 (E) SUMBER DAYA PERAN DAN
Save Environment
TANGGUNG JAWAB
WEWENANG

I. Ruang Lingkup :

Kebijakan manajemen lingkungan pertambangan untuk seluruh aktifitas produk


(batubara), jasa merupakan tanggung jawab dan komitmen semua orang yang bekerja
didalam organisasi perusahaan.

II. Maksud dan Tujuan :

Untuk mendapatkan dukungan sumber daya, peran, tanggung jawab dan wewenang
guna menerapkan kebijakan sistem manajemen lingkungan pertambangan dari pucuk
pimpinan sampai dengan tingkat yang paling bawah dalam organisasi perusahaan.

III. Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Pertambangan dan Peraturan Pelaksanaannya.
2. Peraturan-peraturan No.27 Tahun 1999, tentang Analisis Dampak Lingkungan.
3. Kepmen No. 1211.K/008/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Umum.
4. “HSE Policy” PT. Multi Service Mining.
5. ISO 14001 : 2004, sebagai Persyaratan dari Standar Internasional Element 4.4.1

IV. Ketentuan-ketentuan :

1. Perusahaan harus memastikan tersedianya sumber daya yang diperlukan


menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur sistem manajemen lingkungan
pertambangan terhadap aspek lingkungan.
2. Sumber daya yang harus dipenuhi dalam menejemen lingkungan pertambangan
meliputi sumberdaya manusia dan keterampilan khusus, prasarana organisasi,
teknologi dan sumberdaya keuangan.
3. Pucuk pimpinan perusahaan harus menunjuk perwakilan manajemen tertentu yang
terlepas dari tanggung jawab lainnya, harus memiliki peran, tanggung jawab dan
wewenang untuk :
a. Memastikan bahwa sistem manajemen lingkungan ditetapkan, diterapkan dan
dipelihara sesuai dengan persyaratan internasional.
b. Memberikan laporan kepada pucuk pimpinan tentang pekerjaan sistem
manajemen lingkungan pertambangan untuk ditinjau, rekomendasi perbaikan.

V. Prosedur Pelaksanaan :

1. Top manajemen harus mendukung kebijakan yang menyangkut mengenai program


sistem manejemen lingkungan pertambangan di dalam organisasi perusahaan.
2. Manajemen akan memberikan dukungan yang seluas-luasnya baik sumber daya
manusia teknologi, prasarana organisasi dan sumber daya keuangan kepada
terlaksananya program sistem manejemen lingkungan pertambangan.
3. Manajemen akan menunjuk perwakilan manajemen tertentu yang terlepas dari
tanggung jawab lainnya guna pelaksanaan program lingkungan.
4. Manajemen akan menunjang program sistem manajemen lingkungan dengan
mengikutsertakan pihak training, agar intensifikasi program lebih mendalam.
5. Manajemen secara berkala mengecek perkembangan pelaksanaan program sistem
manejemen lingkungan pertambangan di lapangan, dengan cara memonitor
laporan-laporan
6. Setelah dilakukan tinjauan ulang dan evaluasi, jika diperlukan sistem manajemen
lingkungan pertambangan dapat dirubah sesuai kebutuhan.

VI. Ketentuan Pemberlakuan :

1. Prosedur ini berlaku sejak ditandatangani oleh Mine Engineer, Kepala Teknik
Tambang, Project Manager, GM-SM.
2. Dengan diberlakukannya prosedur ini maka prosedur sumber daya peran dan
tanggung jawab yang tidak sesuai dengan prosedur ini menjadi tidak berlaku.
3. Segala pelanggaran atas prosedur ini akan diselesaikan sesuai dengan peraturan
perusahaan yang berlaku.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan oleh Project Manager
dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

APPROVED BY
DIBUAT : DIPERIKSA : DIKETAHUI : DISAHKAN :

Taslim A Taufik Cikdin Deddy Irawan S.P. Singh


F. Trainning Ass. Manager HR- Project Manager GM-SM
GA
STANDAR OPERATION PROCEDURE
LINGKUNGAN
PT. SUMBER MITRA JAYA
Document No : SMJ-EMS-O-05
EMS Element No : 4.4.2
Revision : C
Page No : 1 of 2
14001:2004(E) Issue date : 24/10/2009
Save Environment
KOMPETENSI, TRAINING &
AWARENESS

I. Ruang Lingkup :

Memberikan pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan kemampuan didalam


menangani pekerjaan guna menunjang sistem manajemen lngkungan pertambangan
dalam aktifitas produk (batubara), jasa.

II. Maksud dan Tujuan :

Untuk mengembangkan kemampuan karyawan yang sesuai dengan latar belakang


pendidikan, pengalaman, jabatan dan meningkatkan kemampuan kompetensi karyawan
agar menjadi karyawan yang profesional baik secara kualitas maupun kuantitas
pekerjaan.

III. Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Pertambangan dan Peraturan Pelaksanaannya.
2. Kepmen No. 103.K/008/MPE/1994, tentang Pengawasan Pelaksanaan Rencana
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana pemantauan lingkungan.
3. Kepmen No. 1211K/008/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan Penanggulangan
perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Umum.
4. “HSE Policy” PT. Sumber Mitra Jaya.
5. ISO 14001 : 2004, tetang Persyaratan dari Standar Internasional Element 4.4.2

IV. Ketentuan-ketentuan :

1. Pihak manajemen memiliki tanggung jawab kunci untuk membangun kesadaran


serta memberikan motivasi kepada seluruh karyawan melalui penjelasan terhadap
nilia-nilai sistem manajemen lingkungan pertambangan.
2. Pihak manajemen memastikan bahwa seluruh karyawan menyadari kebijakan
sistem persyaratan manajemen lingkungan pertambangan yang berhubungan
langsung dengan pekerjaan mereka.
3. Manajemen mengidentifikasi karyawan yang berkompeten untuk menjalankan
sistem manajemen lingkungan pertambangan dengan melakukan uji kompetensi
berdasarkan pada pendidikan yang sesuai, pelatihan, keahlian dan pengalaman
serta merefleksikan tanggung jawab yang telah ditentukan dalam sistem
manajemen lingkungan pertambangan.

V. Prosedur Pelaksanaan :

1. Training untuk level General Manager : “Pelatihan Persyaratan Sistem


Manajemen Lingkungan Pertambangan”, tujuannya untuk dapat memberi instruksi
mengenai bagaimana memenuhi persyaratan, melaksanakan prosedur, dan
sebagainya.
2. Training untuk level Manager dan Superintendent : “ Meningkatkan Kesadaran
Pentingnya Pengelolaan Lingkungan”, tujuannya untuk mendapatkan komitmen dan
kesepakatan terhadap kebijakan lingkungan perusahaan.
3. Training untuk Foreman dan Supervisor : “Peningkatan Keterampilan”, tujuannya
untuk memperbaiki kinerja dalam wilayah perusahaan seperti pengoperasian,
penelitian, dan pengembangan serta rekayasa (engineering).
4. Training untuk HRD & Legal : “Pelatihan Penataan”, tujuannya untuk mencapai
penataan dengan persyaratan pelatihan peraturan dan memperbaiki penataan
terhadap persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
persyaratan lainnya yang diikuti perusahaan.
5. Training untuk seluruh karyawan : “ Meningkatkan Kesadaran Lingkungan
Umum”, tujuannya untuk mendapatkan komitmen terhadap kebijakan lingkungan,
sasaran perusahaan serta rasa tanggung jawab dan rasa memiliki dari seluruh
karyawan.

VI. Ketentuan Pemberlakuan :

1. Prosedur ini berlaku sejak ditandatangani oleh Mine Engineer, Kepala Teknik
Tambang, Project Manager, GM-SM.
2. Dengan diberlakukannya prosedur ini maka prosedur pelatihan yang tidak sesuai
dengan prosedur ini menjadi tidak berlaku.
3. Segala pelanggaran atas prosedur ini akan diselesaikan sesuai dengan
peraturan perusahaan yang berlaku.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan oleh Project
Manager dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

APPROVED BY
DIBUAT : DIPERIKSA : DIKETAHUI : DISAHKAN :

Taslim. A Taufik Cikdin Deddy Irawan S.P. Singh


F. Training Ass. Manager Project Manager GM-SM
Engineer HR-GA

STANDAR OPERATION PROCEDURE


LINGKUNGAN
PT. SUMBER MITRA JAYA
Document No : SMJ-EMS-O-06
EMS Element No : 4.4.3
Revision : B
Page No : 1 of 2
14001:2004(E) Issue date : 04/10/2006
KOMUNIKASI Save Environment

I. Ruang Lingkup :

Ruang lingkup dari prosedur ini untuk mengkomunikasikan kebijakan perusahaan dalam
manajemen lingkungan pertambangan kepada seluruh karyawan ataupun pihak-pihak
yang terkait terhadap aktifitas operasional penambangan.

II. Maksud dan Tujuan :

Untuk memberikan kemudahan dan kelancaran kebijakan perusahaan guna


memperkenalkan kebijakan sistem manajemen lingkungan dalam bidang pertambangan
serta untuk mendapatkan umpan balik terhadap hasil kebijakan perusahaan sebagai
hasil pengukur kinerja perusahaan.

III. Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Pertambangan dan Peraturan Pelaksanaannya.
2. Peraturan-peraturan No. 27 Tahun 1999, tentang Analisis Dampak Lingkungan.
3. Kepmen No. 1211.K/008/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Umum.
4. “HSE Policy” PT. Sumber Mitra Jaya.
5. ISO 14001 : 2004, tentang Persyaratan dari Standar Internasional Element 4.4.3

IV. Ketentuan-ketentuan :

1. Perusahaan harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur sistem


manajemen lingkungan terhadap aspek lingkungan.
2. Mengkomunikasikan secara internal maupun eksternal terhadap kebijakan
manajemen lingkungan pertambangan pada seluruh tingkatan yang ada di
perusahaan secara terukur dan terencana.
3. Menerima dan mendokumentasikan serta menanggapi komunikasi yang relevan dari
pihak-pihak yang berkepentingan.

V. Prosedur Pelaksanaan :

1. Setiap komunikasi yang dilakukan secara eksternal dapat melalui telpon, fax,
hotline, e-mail, sms dan surat. Jika dalam pengiriman dokumen melalui pos atau
kurir harus diminta tanda terima untuk bukti sebagai arsip.
2. Setiap komunikasi yang dilakukan secara eksternal harus terdokumentasi dalam
bentuk catatan atau dibuatkan notulen untuk keperluan di masa yang akan datang.
3. Setiap komunikasi yang dilakukan secara internal dapat menggunakan radio satelit
antar Kantor Pusat dan Site, apabila dalam keadaan mendesak dapat dilakukan
melalui telpon atau sms.
4. Komunikasi
dapat dilakukan dengan media safety talk serta dapat dibuatkan papan
pengumuman untuk menyampaikan informasi, kebijakan-kebijakan perusahaan
dalam manajemen lingkungan pertambangan.
5. Sistem
komunikasi yang ada permasalahan sistem manajemen lingkungan pertambangan
akan diputuskan oleh Top Management tergantung kasus per kasus.

VI. Ketentuan Pemberlakuan :

1. Prosedur ini berlaku sejak ditandatangani oleh Mine Engineer, Kepala Teknik
Tambang, Project Manager, GM-SM.
2. Dengan diberlakukannya prosedur ini maka prosedur komunikasi yang tidak sesuai
dengan prosedur ini menjadi tidak berlaku.
3. Dengan diberlakukannya prosedur ini maka prosedur identifikasi dampak
lingkungan yang tidak sesuai dengan prosedur ini menjadi tidak berlaku.
4. Segala pelanggaran atas prosedur ini akan diselesaikan sesuai dengan peraturan
perusahaan yang berlaku.
5. Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan oleh Project Manager
dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

APPROVED BY
DIBUAT : DIPERIKSA : DIKETAHUI : DISAHKAN :

Joni Zipur Taufik Cikdin Deddy Irawan S.P. Singh


SPI Planning Ass. Manager Project Manager GM-SM
HR-GA
STANDAR OPERATION PROCEDURE
LINGKUNGAN
PT. SUMBER MITRA JAYA
Document No : SMJ-EMS-O-07
EMS Element No : 4.4.5
Revision : C
Page No : 1 of 2
14001:2004 (E) Issue date : 24/10/2009
Save Environment
DOKUMEN KONTROL &
PENOMORAN

I. Ruang Lingkup :

Segala dokumen yang berkenaan dengan sistem dan prosedur manajemen lingkungan
pertambangan di dalam aktifitas proses, produk (batubara) dan jasa.

II. Maksud dan Tujuan :

Untuk mengetahui dengan jelas dokumen yang didokumentasikan, digunakan, dirubah


serta untuk mensosialisasikan atau keluarnya dokumen tersebut.

III. Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Pertambangan dan Peraturan Pelaksanaannya.
2. Kepmen No. 103.K/008/MPE/1994, tentang Pengawasan Pelaksanaan Rencana
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan lingkungan.
3. Kepmen No. 1211K/008/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Umum.
4. “HSE Policy” PT. Sumber Mitra Jaya.
5. ISO 14001 : 2004, tentang Persyaratan dari Standar Internasional 4.4.5

IV. Ketentuan-ketentuan :

1. Setiap dokumen manajemen lingkungan pertambangan harus mempunyai status


tanggal pembuatan, nomor elemen EMS dan nomor revisi.
2. Pendistribusian dokumen harus selalu dicatat, disimpan secara sistematis serta
dokumen yang sudah usang harus segera disingkirkan atau kalau masih digunakan
diberi tanda khusus.
3. Setiap perubahan dan modifikasi dokumen harus disesuaikan dengan kebutuhan
operasional yang ada.
V. Prosedur Pelaksanaan :

1. Seluruh dokumen harus mencantumkan data-data : pembuat, diperiksa, diketahui,


disetujui, tanggal pembuatan dan nomor elemen EMS.
2. Setiap salinan dokumen EMS terkontrol dicap “Controlled Document” pada sampul
depan dan setiap halaman dari dokumen EMS.
3. Standar Operasi Prosedur akan diidentifikasikan dengan SMJ-EMS-O-01 yang
mengindikasikan bahwa ini adalah dokumen milik SMJ, sedangkan EMS adalah
sistem manajemen untuk lingkungan, O untuk SOP dan 01, digit untuk nomor urut
dokumen. Untuk revisi akan ditandai dengan huruf, yang dimulai dengan A dan
selanjutnya diikuti B dan C mengikuti tanggal.
4. Setiap halaman pertama dari SOP EMS diidentifikasi secara unik, Dalam hal ada
perubahan SOP maka SOP yang baru akan diterbitkan dengan memberikan nomor
revisi baru dan tanggal penerbitan pada halaman pertama SOP
5. Setiap pendistribusian dokumen harus dicatat setiap orang yang menerima
dokumen sesuai dengan daftar distribusi
6. Tidak diperbolehkan untuk mengcopy dokumen yang tertera cap “ controlled
document”
7. Setiap penerima dokumen harus membubuhi tandatangan di buku distribusi
dokumen.
8. Setiap pemegang dokumen EMS harus disosialisasikan masing-masing
departemen.
9. Master list dokumen harus disiapkan dan diperbaharui.
10. Dokumen yang sudah jadi harus disimpan kemudian dibuat catatan apabila ada
perbaikan.
11. Memberikan data foto copy yang sudah dibuat ke PT.BA, TUV Internasional dan
pihak-pihak yang terkait.
12. Setiap ada perubahan atau modifikasi dokumen harus disertakan alasan perubahan
tersebut dan disampaikan ke Tim EMS yang diteruskan ke perwakilan Sistem
Manajemen.
13. Untuk beberapa perubahan, dibuat dahulu copy perubahan dan dokumen yang
lama dikembalikan ke perwakilan Sistem Manajemen untuk disimpan dalam data
terpisah dengan identitas yang jelas (cap “obsolete document”) untuk referensi yang
akan datang & dokumentasi.
14. Perubahan dokumen harus dicirikan dengan garis vertikal pada margin kiri
15. Memberikan fotocopy revisi dokumen ke seluruh pemegang copy yang kemudian
penyerahannya dicatat.
16. Sebelum diterbitkannya Manual EMS dan OHSAS yang masing-masing dituliskan
dengan revisi B, sudah ada terlebih dahulu manual SMK3L dengan revisi A yang
nantinya berfungsi sebagai dokumen pendukung.
17. Semua dokumen eksternal harus dicap “controlled document” dengan penomoran
SMJ-EXT-S-01, yang mengindikasikan bahwa ini adalah dokumen milik SMJ,
sedangkan EXT menunjukkan ini adalah dokumen eksternal, S untuk dokumen
standar dan 01, digit untuk nomor urut dokumen. Semua dokumen eksternal
disimpan dalam satu folder
18. Semua dokumen yang tidak berlaku lagi harus ditarik secepatnya, diberi cap
obsolete dan dimasukkan ke folder obsolete
19. Keberadaan semua dokumen asli ada pada sekretaris EMR
VI. Ketentuan Pemberlakuan :

1. Prosedur ini berlaku sejak ditandatangani oleh Mine Engineer, Kepala Teknik
Tambang, Project Manager, GM-SM.
2. Dengan diberlakukannya prosedur ini maka data kontrol yang tidak sesuai dengan
prosedur ini menjadi tidak berlaku.
3. Segala pelanggaran atas prosedur ini akan diselesaikan sesuai dengan peraturan
perusahaan yang berlaku.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan oleh Project Manager
dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

APPROVED BY
DIBUAT : DIPERIKSA : DIKETAHUI : DISAHKAN :

Ludvia Ika Wulandari Enok Suryani Deddy Irawan S.P. Singh


F. K3L F. Mine Planning Project Manager GM-SM
STANDAR OPERATION PROCEDURE
LINGKUNGAN
PT. SUMBER MITRA JAYA
Document No : SMJ-EMS-08
EMS Element No : 4.4.6
Revision : B
Page No : 1 of 2
14001:2004 (E) Issue date : 24/10/2009
PENGENDALIAN OPERASI Save Environment

I. Ruang Lingkup :

Pengawasan yang dilakukan perusahaan meliputi kegiatan produksi, workshop,


administrasi kantor, logistik dan lain-lain dalam sistem manajemen lingkungan
pertambangan untuk seluruh aktifitas, produk (batubara) dan pelanggan.

II. Maksud dan Tujuan :

Untuk mengenal lebih awal aspek dampak lingkungan pertambangan dalam


merencanakan pengendalian atau mengurangi dampak yang merugikan dalam
memenuhi persyaratan kebijakan lingkungan, sasaran dan tujuan.

III. Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Pertambangan dan Peraturan Pelaksanaannya.
2. Peraturan-peraturan No.27 Tahun 1999, tentang Analisis Dampak Lingkungan.
3. Kepmen No. 1211.K/008/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Umum.
4. “HSE Policy” PT. Sumber Mitra Jaya.
5. ISO 14001 : 2004, tentang Persyaratan dari Standar Internasional Element 4.4.6

IV. Ketentuan-ketentuan :

1. Pengendalian operasi sistem


manajemen lingkungan pertambangan harus diketahui secara luas oleh karyawan
sebagai control bagi seluruh kegiatan perusahaan.
2. Pengendalian operasi sistem manajemen lingkungan pertambangan harus
mempunyai konsep dan program yang jelas untuk diimplementasikan.
3. Pengendalian operasi sistem manajemen lingkungan pertambangan harus sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
4. Pengendalian operasi sistem manajemen lingkungan pertambangan harus dikontrol
apakah telah dilaksanakan secara efektif.
5. Pengendalian operasi sistem manajemen lingkungan pertambangan harus dicatat
dan didokumentasikan dengan baik sebagai bahan laporan.

V. Prosedur Pelaksanaan :

1. Seluruh departemen akan melakukan kontrol terhadap aspek dampak lingkungan


pertambangan disetiap satuan kerjanya.
2. Seluruh departemen akan melakukan pengukuran terhadap aspek dampak
lingkungan pertambangan.
3. Setiap departemen berkoordinasi dengan pimpinan yang
lebih tinggi dalam melakukan kajian teknologi dan aspek ekonomis untuk
mengendalikan terhadap aspek dampak lingkungan pertambangan.
4. Top management akan menunjuk penanggung jawab dalam hal mengendalikan
aspek dampak lingkungan pertambangan.
5. Top Management akan memberikan batas waktu baik itu secara jangka panjang
maupun jangka pendek untuk menyelesaikan aspek dampak lingkungan
pertambangan.
6. Good mining praktis dalam tambang (Tidak ada Kecelakaan).
7. Sistem manajemen lingkungan pertambangan harus mencapai kebijakan, sasaran,
target jangan sampai terjadi penyimpangan didalam kebijakan.
8. Program kebijakan pelayanan harus disampaikan ke kontraktor, supplier dan pihak-
pihak yang terkait.

VI. Ketentuan Pemberlakuan :

1. Prosedur ini berlaku sejak ditandatangani oleh Mine Engineer, Kepala Teknik
Tambang, Project Manager, GM-SM.
2. Dengan diberlakukannya prosedur ini maka prosedur pengendalian operasi yang
tidak sesuai dengan prosedur ini menjadi tidak berlaku.
3. Segala pelanggaran atas prosedur ini akan diselesaikan sesuai dengan peraturan
perusahaan yang berlaku.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan oleh Project Manager
dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

APPROVED BY
DIBUAT : DIPERIKSA : DIKETAHUI : DISAHKAN :

Ludvia Ika Wulandari Joni Zipur Deddy Irawan S.P. Singh


F. K3L SPI Mine Planning Project Manager GM-SM
STANDAR OPERATION PROCEDURE
LINGKUNGAN
PT. SUMBER MITRA JAYA
Document No : SMJ-EMS-09
EMS Element No : 4.4.7
Revision : C
Page No : 1 of 2
Issue date : 20/10/2009
Save Environment
14001:2004 (E) TANGGAP DARURAT DAN
PERSIAPAN

I. Ruang Lingkup :

Melakukan penyelamatan pada saat kecelakaan korban agar tidak terjadi korban serius
maupun kerusakan lingkungan yang dilakukan secara cepat dan akurat.

II. Maksud dan Tujuan :

Untuk melindungi asset perusahan baik jiwa karyawan, alat-alat dengan cara
melakukan semua program penyelamatan yang sesuai dengan prosedur emergency
respons team dari kerusakan lingkungan.

III. Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Pertambangan dan Peraturan Pelaksanaannya.
2. Kepmen No. 103.K/008/MPE/1994, tentang Pengawasan Pelaksanaan Rencana
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana pemantauan lingkungan.
3. Kepmen No. 1211K/008/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan Penanggulangan
perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Umum.
4. “HSE Policy” PT. Sumber Mitra Jaya.
5. ISO 14001 : 2004, tentang Persyaratan dari Standar Internasional.

IV. Ketentuan-ketentuan :

1. Setiap penyelamatan yang dilakukan oleh team didasarkan kepada SOP dan ERT
yang telah baku mengikuti prosedur K3L.
2. Setiap anggota team harus terlatih dalam penangganan gawat darurat dan
menguasi standar prosedur penangganan gawat darurat untuk melakukan
penyelamatan terhadap korban.
3. SOP ERT harus meliputi sistem pemberitahuan dini, koordinasi komando koordinasi
penangganan, evaluasi korban, tata cara penggunaan alat bantu, sistem pemadam
kebakaran yang baku, dan sarana pemadam kebakaran.
4. Untuk mengantisipasi tindakan penyelamatan terhadap dampak kerusakan
lingkungan harus tersedia semua sarana dan prasarana yang dibutuhkan yaitu P3K,
tandu, alat komunikasi, ambulance, pemadam kebakaran.

V. Prosedur Pelaksanaan :

1. Diperlukan reaksi yang cepat dan akurat dalam keadaan darurat dari team ERT
dalam menangani kondisi gawat darurat dalam kerusakan lingkungan (erosi), tangki
bocor, pemadaman batabara terbakar di tempat penimbunan sementara.
2. Diperlukan sarana komunikasi antar semua pihak baik itu internal maupun eksternal
untuk menanggani kondisi darurat seperti ht, fax, e-mail, telpon, mobile phone.
3. Di dalam penanganan penyelamatan korban akibat kerusakan lingkungan harus
diambil langkah-langkah yang sesuai dengan standar SOP.
4. Tim ERT harus segera melakukan penanganan medis darurat sesuai dengan
standar SOP.
5. Sesuai dengan kondisi korban, apakah akan dibawa ke emergency room atau
rumah sakit rujukan untuk penanganan selanjutnya dilakukan yang intensif.
6. Team ERT berkewajiban untuk memantau terus menerus kondisi korban, baik yang
dirawat di rumah sakit maupun di rumah.
7. Team ERT akan membuat laporan ke pihak manajemen apa yang terjadi dan apa
yang sudah dikerjakan dalam bencana akibat kerusakan lingkungan dalam bentuk
dokumen.
8. Team ERT harus dikaji ulang pasca terjadinya kecelakaan.

VI. Ketentuan Pemberlakuan :

1. Prosedur ini berlaku sejak ditandatangani oleh Mine Engineer, Kepala Teknik
Tambang, Project Manager, GM-SM.
2. Dengan diberlakukannya prosedur ini maka prosedur tanggap darurat yang tidak
sesuai dengan prosedur ini menjadi tidak berlaku.
3. Segala pelanggaran atas prosedur ini akan diselesaikan sesuai dengan peraturan
perusahaan yang berlaku.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan oleh Project Manager
dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

APPROVED BY
DIBUAT : DIPERIKSA : DIKETAHUI : DISAHKAN :

Almartdiansyah Eddy Tjahyo Deddy Irawan S.P. Singh


Safety Engineer SPI K3L Project Manager GM-SM
STANDAR OPERATION PROCEDURE
LINGKUNGAN
PT. SUMBER MITRA JAYA
Document No : SMJ-EMS-10
EMS Element No : 4.5.1
Revision : B
Page No : 1 of 2
14001:2004 (E) Issue date : 24/10/2009
PEMANTAUAN DAN Save Environment
PENGUKURAN KINERJA

I. Ruang Lingkup :

Menetapkan dan memelihara prosedur untuk memantau dan mengukur kinerja sistem
manajemen lingkungan pertambangan secara teratur.

II. Maksud dan Tujuan :

Untuk memantau pemenuhan program sistem manajemen lingkungan pertambangan


didalam persyaratan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku serta
memberikan tindakan koreksi untuk perbaikan.

III. Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Pertambangan dan Peraturan Pelaksanaannya.
2. Peraturan-peraturan No.27 Tahun 1999, tentang Analisis Dampak Lingkungan.
3. Kepmen No. 1211.K/008/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Umum.
4. “HSE Policy” PT. Sumber Mitra Jaya.
5. ISO 14001 : 2004, tentang Persyaratan dari Standar Internasional Element 4.5.1

IV. Ketentuan-ketentuan :

1. Menetapkan dan menjaga konsitensi dan prosedur inspeksi, pengujian dan


pemantauan yang berkaitan dengan sistem manajemen lingkungan pertambangan.
2. Melakukan audit internal dan eksternal untuk mengetahui efektifitas dari penerapan
sistem manajemen lingkungan pertambangan.
3. Melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan yang disetujui oleh manajemen
serta dijamin pelaksanaannya secara sistematik dan efektif.

V. Prosedur Pelaksanaan :

1. Tim EMS yang terlibat harus mempunyai pengalaman dan keahlian yang cukup.
2. Catatan inspeksi, pengujian dan pemantauan yang sedang berlangsung akan
terpelihara dan tersedia bagi manajemen, karyawan dan kontraktor kerja yang
terkait.
3. Peralatan dan metode pengujian yang memadai akan digunakan untuk menjamin
terpenuhinya standar sistem manajemen lingkungan pertambangan.
4. Tindakan perbaikan akan dilakukan segera pada saat ditemukan ketidaksesuaian
terhadap persyaratan sistem manajemen lingkungan pertambangan dari hasil
pengukuran dan pemantauan.
5. Penyelidikan yang memadai akan dilaksanakan untuk menemukan inti
permasalahan dari suatu insiden.
6. Hasil temuan akan dianalisa dan ditinjau ulang untuk perbaikan kedepan didalam
sistem manajemen lingkungan pertambangan.

VI. Ketentuan Pemberlakuan :

1. Prosedur ini berlaku sejak ditandatangani oleh Mine Engineer, Kepala Teknik
Tambang, Project Manager, GM-SM.
2. Dengan diberlakukannya prosedur ini maka prosedur pengukuran dan pemantauan
kinerja yang tidak sesuai dengan prosedur ini menjadi tidak berlaku.
3. Segala pelanggaran atas prosedur ini akan diselesaikan sesuai dengan peraturan
perusahaan yang berlaku.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan oleh Project Manager
dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

APPROVED BY
DIBUAT : DIPERIKSA : DIKETAHUI : DISAHKAN :

Ludvia Ika Wulandari Almartdiansyah Deddy Irwan S.P. Singh


F. K3L Safety Enginner Project Manager GM-SM

STANDAR OPERATION PROCEDURE


LINGKUNGAN
PT. SUMBER MITRA JAYA
Document No : SMJ-EMS-11
EMS Element No : 4.5.2
Revision : B
Page No : 1 of 2
Issue date : 24/10/2009
PENILAIAN DAN PEMENUHAN
14001:2004(E)

Save Environment

I. Ruang Lingkup :

Prosedur ini mencakup komitmen manajemen untuk pemenuhan, menetapkan dan


menerapkan serta memelihara sistem manajemen lingkungan pertambangan didalam
persyaratan hukum yang berlaku.

II. Maksud dan Tujuan :

Untuk mengetahui sejauh mana manajemen telah melakukan pemenuhan, penetapan


dan penerapan pemeliharaan prosedur sistem manajemen lingkungan yang sesuai
dengan hukum yang berlaku.

III. Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Pertambangan dan Peraturan Pelaksanaannya.
2. Kepmen No. 103.K/008/MPE/1994, tentang Pengawasan Pelaksanaan Rencana
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana pemantauan lingkungan.
3. Kepmen No. 1211K/008/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan Penanggulangan
perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Umum.
4. “HSE Policy” PT. Sumber Mitra Jaya.
5. ISO 14001 : 2004, tentang Persyaratan dari Standar Internasional Element 4.5.2

IV. Ketentuan-ketentuan :

1. Manajemen hendaknya harus mampu menunjukkan bahwa dalam pengendalian


sistem manajemen lingkungan pertambangan telah memenuhi persyaratan hukum
yang diketahuinya termasuk izin dan lisensi yang berlaku.
2. Manajemen hendaknya harus mampu menunjukan bahwa dalam pengendalian
sistem manajemen lingkungan pertambangan telah memenuhi persyaratan lain
yang telah diikutinya.
3. Manajemen menyimpan hasil penilaian berkala untuk dilakukan pengujian lebih
lanjut.
V. Prosedur Pelaksanaan :

1. Setiap dokumen dan prosedur yang berkaitan dengan sistem manajemen


lingkungan harus memenuhi ketentuan hukum yang masih berlaku.
2. Dokumen dan prosedur yang ada harus dikaji oleh bagian yang terkait apakah
memenuhi perizinan dan lisensi yang berlaku.
3. Dokumen dan prosedur yang ada harus dikaji oleh bagian yang terkait apakah
memenuhi persyaratan lain atau pihak pemberi kerja.
4. Semua catatan tentang sistem manajemen lingkungan pertambangan harus
disimpan.

VI. Ketentuan Pemberlakuan :

1. Prosedur ini berlaku sejak ditandatangani oleh Mine Engineer, Kepala Teknik
Tambang, Project Manager, GM-SM.
2. Dengan diberlakukannya prosedur ini maka persyaratan hukum yang tidak
sesuai dengan prosedur ini menjadi tidak berlaku.
3. Segala pelanggaran atas prosedur ini akan diselesaikan sesuai dengan
peraturan perusahaan yang berlaku.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan oleh Project
Manager dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

APPROVED BY
DIBUAT : DIPERIKSA : DIKETAHUI : DISAHKAN :

Ludvia Ika Wulandari Almartdiansyah Deddy Irawan S.P. Singh


Mine Engineer Safety Engineer Project Manager GM-SM
STANDAR OPERATION PROCEDURE
LINGKUNGAN
PT. SUMBER MITRA JAYA
Document No : SMJ-EMS-11
EMS Element No : 4.5.2
Revision : B
Page No : 1 of 2
Issue date : 24/10/2009
14001:2004(E) Save Environment
PENILAIAN DAN PEMENUHAN

I. Ruang Lingkup :

Manajemen harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk


menangani ketidaksesuaian dan potensial untuk melakukan tindakan koreksi,
pencegahan terhadap aspek sistem manajemen lingkungan pertambangan dari aktifitas
produk (batubara) dan jasa.

II. Maksud dan Tujuan :

Untuk menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur penaganan ketidaksesuaian


dan potensial dalam melakukan tindakan koreksi koreksi dan pencegahan terhadap
sisitem manajemen lingkungan pertambangan dalam perusahaan.

III. Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Pertambangan dan Peraturan Pelaksanaannya.
2. Peraturan-peraturan No.27 Tahun 1999, tentang Analisis Dampak Lingkungan.
3. Kepmen No. 1211.K/008/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Umum.
4. “HSE Policy” PT. Sumber Mitra Jaya.
5. ISO 14001 : 2004, tentang Persyaratan dari Standar Internasional Element 4.5.3

IV. Ketentuan-ketentuan :

1. Prosedur yang ada harus mensyaratkan bahwa semua tindakan perbaikan dan
pencegahan yang diusulkan harus ditinjau melalui proses indentifikasi sistem
manajemen lingkungan pertambangan.
2. Setiap tindakan perbaikan dan pencegahan yang diambil untuk menghilangkan
penyebab aspek dampak lingkungan yang berpotensi harus sesuai dengan
besarnya masalah dan seimbang dengan sistem manajemen lingkungan
pertambangan.
3. Perusahaan harus menerapkan dan mencatat setiap perubahan dalam prosedur
yang didokumentasikan hasil dari tindakan perbaikan dan pencegahan.

V. Prosedur Pelaksanaan :

1. Mengidentifikasi dan mengkoreksi ketidaksesuaian produk (batubara) di dalam


melakukan tindakan untuk meredakan aspek dampak lingkungan di setiap kegiatan
perusahaan.
2. Menyelidiki ketidaksesuaian ,menentukan penyebabnya dan melakukan tindakan
untuk mencegah terulangnya aspek dampak lingkungan pertambangan di setiap
kegiatan perusahaan.
3. Menilai kebutuhan tindakan yang akan dilakukan untuk mencegah ketidaksesuaian
dan menerapkan tindakan yangsesuai rancangan untuk menghindari aspek dampak
lingkungan pertambangan.
4. Merekam hasil tindakan koreksi dan tindakan pencegahan sistem manajemen
lingkungan pertambangan.
5. Meninjau keefektifan tindakan koreksi dan tindakan pencegahan aspek dampak
lingkungan pertambangan.

VI. Ketentuan Pemberlakuan :

1. Prosedur ini berlaku sejak ditandatangani oleh Mine Engineer, Kepala Teknik
Tambang, Project Manager, GM-SM.
2. Dengan diberlakukannya prosedur ini maka prosedur tindakan koreksi dan
pencegahan yang tidak sesuai dengan prosedur ini menjadi tidak berlaku.
3. Segala pelanggaran atas prosedur ini akan diselesaikan sesuai dengan peraturan
perusahaan yang berlaku.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan oleh Project Manager
dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

APPROVED BY
DIBUAT : DIPERIKSA : DIKETAHUI : DISAHKAN :

Almartdiansyah Ludvia Ika Wulandari Deddy Irawan S.P. Singh


Safety Engineer F.K3L Project Manager GM-SM
STANDAR OPERATION PROCEDURE
LINGKUNGAN
PT. SUMBER MITRA JAYA
Document No : SMJ-EMS-13
EMS Element No : 4.5.4
Revision : B
Page No : 1 of 2
14001:2004(E) Issue date : 24/10/2009
Save Environment
KONTROL DATA

I. Ruang Lingkup :

Manajemen harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk pengadaan,


pemeliharaan dan pembuangan rekaman EMS seperti juga hasil audit dan tinjauan dari
aktifitas pelangan dan produk (batubara).

II. Maksud dan Tujuan :

Agar semua dokumen yang menyangkut prosedur setiap aktifitas dapat terkontrol dan
terpelihara maka untuk setiap perubahan atau pembuangan harus diketahui oleh pihak
manajemen beserta alasan yang jelas. Sehingga dapat mengidentifikasikan,
pengumpulan, pedoman, penyimpanan, pemeliharaan dan penempatan data rekaman
untuk menunjukkan hasil yang diinginkan dan kefektifan pelaksanaan EMS.

III. Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Pertambangan dan Peraturan Pelaksanaannya.
2. Kepmen No. 103.K/008/MPE/1994, tentang Pengawasan Pelaksanaan Rencana
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana pemantauan lingkungan.
3. Kepmen No. 1211K/008/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Umum.
4. “HSE Policy” PT. Sumber Mitra Jaya.
5. ISO 14001 : 2004, tentang Persyaratan dari Standar Internasional Element 4.5.4

IV. Ketentuan-ketentuan :

1. Seluruh rekaman EMS yang dibuat dalam bentuk form harus didokumentasikan
dalam bentuk ordner dan juga dipelihara baik dalam bentuk buku catatan ataupun
dalam bentuk software.
2. Memastikan bahwa rekaman EMS di lokasi proyek dapat dibaca dan mudah didapat
kembali.
3. Mempertahankan waktu retensi untuk menyimpan catatan EMS sebagaimana
dirinci dalam lampiran EMS di lokasi proyek.
4. Setiap supervisor di masing-masing departemen diberikan tanggung jawab untuk
memelihara, mengontrol, memonitor kembali EMS dan memperbaharui secara
periodik.
5. Seluruh rekaman EMS yang berasal dari pihak eksternal dan pihak-pihak terkait
dipelihara oleh masing-masing departemen dengan identifikasi tertentu sehingga
mudah diakses.

V. Prosedur Pelaksanaan :

1. Seluruh rekaman EMS dapat dibaca, diidentifikasi, dipelihara dan disimpan dalam
kondisi yang baik untuk menunjukkan hasil EMS yang diinginkan dan pelaksanaan
yang efektif.
2. Rekaman EMS harus dibuat dengan baik di dalam Management Representatif
Sistem yang terkait di dalam pengawasan EMS dan harus dapat ditemukan.
3. Rekaman EMS harus disimpan di lingkungan yang baik guna mengurangi
keburukan, kerusakan dan kehilangan.
4. Dibuatkan catatan waktu retensi sehingga dapat dirinci dalam lampiran catatan
EMS serta memeriksa data dari waktu ke waktu.

VI. Ketentuan Pemberlakuan :

1. Prosedur ini berlaku sejak ditandatangani oleh Mine Engineer, Kepala Teknik
Tambang, Project Manager, GM-SM.
2. Dengan diberlakukannya prosedur ini maka prosedur kontrol data yang tidak sesuai
dengan prosedur ini menjadi tidak berlaku.
3. Segala pelanggaran atas prosedur ini akan diselesaikan sesuai dengan peraturan
perusahaan yang berlaku.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan oleh Project Manager
dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

APPROVED BY
DIBUAT : DIPERIKSA : DIKETAHUI : DISAHKAN :

Ludvia Ika Wulandari Eko Setiawan Deddy Irawan S.P. Singh


F. K3L SPV Survey Project Manager GM-SM
STANDAR OPERATION PROCEDURE
LINGKUNGAN
PT. SUMBER MITRA JAYA
Document No : SMJ-EMS-O-14
EMS Element No : 4.5.5
Revision : C
Page No : 1 of 2
Issue date : 24/10/2009
14001:2004(E) INTERNAL AUDIT
Save Environment

I. Ruang Lingkup :

Ruang lingkup dari prosedur untuk melaksanakan semua kegiatan dalam sistem internal
audit.

II. Maksud dan Tujuan :

Memberikan panduan untuk melaksanakan internal audit secara mandiri dengan


sasaran untuk memastikan kesesuaian seluruh sistem dokumen yang ada dan hasilnya
dikembalikan ke pihak manajemen untuk ditindak lanjuti.

III. Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Pertambangan dan Peraturan Pelaksanaannya.
2. Kepmen No. 103.K/008/MPE/1994, tentang Pengawasan Pelaksanaan Rencana
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan.
3. Kepmen No. 1211K/008/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Umum.
4. “SHE Policy” PT. Sumber Mitra Jaya.
5. ISO 14001 :
2004, tentang Persyaratan dari Standar Internasional.

IV. Ketentuan-ketentuan :

1. Setiap kegiatan internal audit harus mempunyai jadwal yang jelas dan terencana
dengan baik.
2. Dalam pelaksanaan internal audit harus disosialisasikan terlebih dahulu dan
dilakukan pelatihan, pembentukan tim audit, metode audit dan penanggung jawab
audit.
3. Internal audit harus dimonitor didalam pelaksanaannya dan diperlukan pengkajian
ulang.
4. Setelah dilakukan pengkajian ulang akan dilakukan peninjauan kembali oleh sistem
manajemen representatif .
V. Prosedur Pelaksanaan :

1. 1. Rencana Internal Audit :


 Manaj
emen representatif sistem harus bertanggung jawab terhadap rencana dan
jadwal internal audit.
 Harus
dipastikan bahwa semua kegiatan perusahaan dilakukan internal audit dan
sedikitnya dilakukan audit dua kali dalam satu tahun.
 Manag
ement representatif sistem harus diwakili oleh para auditor terlatih.
 Rencana internal audit bertujuan mempermudah dalam mengatur dan memberi
ijin perubahan titik berat dan penggunaan sumber daya secara efektif.
 Renca
na internal audit harus meliputi prosedur audit, kegiatan yang ada di
departemen, penanggung jawab yang diaudit, anggota audit dan tanggung jawab
pimpinan, tanggal audit dan nomor audit.
 Rencana audit harus diinformasikan kepada auditor dan yang diaudit oleh
manajemen representatif sistem sekurangnya dalam tiga hari kerja.
2. Persiapan Internal Audit dan Pelaksanaan :
 Tim anggota auditor menerima rencana audit dari manajemen representatif
sistem.
 Melakukan kajian ulang dokumen audit yang relevan dengan prosedur audit.
 Melakukan kajian ulang laporan audit terakhir untuk menjadi perhatian auditor.
 Mempersiapkan daftar untuk evaluasi pelaksanaan sesuai dengan format yang
ada.
 Mengumpulkan data-data untuk laporan ketidaksesuaian.
 Para auditor mencatat semua ketidaksesuaian yang ditemukan.
 Auditor akan melakukan diskusi dengan yang di audit tentang ketidaksesuaian.
 Setelah audit lengkap tim audit akan membuat laporan audit asli dan akan
menyerahkan hasil audit untuk tindakan koreksi dan pencegahan untuk
dilaporkan manajemen representatif sistem .
 Pada saat melaporkan ketidaksesuaian dari klausul yang terkait, dokumen
tersebut harus diterbitkan dalam laporan, laporan ketidak sesuaian tersebut
dilaporkan untuk setiap temuan ketidak sesuaian dan semua laporan semacam
ini harus diterbitkan dalam laporan yang sama.
 Laporan audit dipersiapkan dalam format yang telah ditentukan.
 Laporan akan ditanda tangani oleh anggota tim audit dan penanggung jawab
yang diaudit.
3. Tindakan yang dilakukan dari laporan audit :
 Perbaikan untuk menindaklanjuti ketidaksesuaian dan membuat ide tindakan
koreksi / pencegahan menjadi tanggungjawab kepala departemen yang diaudit.
 Pimpinan auditor akan memberikan penjelasan tentang ketidaksesuaian kepada
kepala bagian yang diaudit sebelum menerbitkan ketidaksesuaian untuk
ditindaklanjuti.
 Tindakan koreksi akan diberikan oleh yang diaudit dalam batas waktu satu
minggu saat tindakan koreksi diambil dan dilengkapi dalam waktu satu bulan.
Tindakan pencegahan akan lengkap dalam batas waktu maksimum empat
minggu.
 Salinan asli laporan audit akan diberikan kepada manajemen representatif untuk
arsip dan akan dilakukan kajian ulang oleh manajemen.
 Penutupan laporan ketidaksesuaian akan selesai setelah adanya verifikasi untuk
tindakan koreksi dan pencegahan.
4. Kajian ulang dan pengawasan.
 Dasar dari laporan internal audit yang diterima dari para auditor, kemudian
manajemen representatif sistem membuat dokumen pengawasan audit, untuk
dilaksanakan sesuai jadwal audit.
 Auditor maupun yang diaudit harus bertanggungjawab untuk menindaklanjuti
ketidaksesuaian dalam batas waktu yang telah ditetukan. Auditor akan
melakukan kajian ulang sesuai batas waktu yang telah disepakati untuk
melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan secara menyeluruh.
 Pelaksanaan tindakan perbaikan harus benar, lengkap dan tercatat pada saat
penutupan internal audit.
 Laporan harus disiapkan oleh manajemen representativ enam bulan setelah
adanya ketidaksesuaian dan akan disajikan pada rapat kajian ulang manajemen.
 Semua dokumen internal audit akan disimpan oleh manajemen representatif
sistem dan data-data tersebut akan berlaku selama periode tiga tahun.
 Kompetensi dari auditor didasarkan pada tingkat pendidikan, pengalaman kerja
dan wawasan

VI. Ketentuan Pemberlakuan :

1. Prosedur ini berlaku sejak ditandatangani oleh Mine Engineer, Project Manager,
GM-SM.
2. Dengan diberlakukannya prosedur ini maka prosedur internal audit yang tidak
sesuai dengan prosedur ini menjadi tidak laku.
3. Segala pelanggaran atas prosedur ini akan diselesaikan sesuai dengan peraturan
perusahaan yang berlaku.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan oleh Project Manager
dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

APPROVED BY
DIBUAT : DIPERIKSA : DIKETAHUI : DISAHKAN :

Almartdiansyah Ludvia Ika Wulandari Deddy Irawan S.P. Singh


Safety Engineer F. K3LQ Project Manager GM-SM
STANDAR OPERATION PROCEDURE
LINGKUNGAN
PT. SUMBER MITRA JAYA
Document No : SMJ-EMS-O-15
EMS Element No : 4.6
Revision : C
Page No : 1 of 2
Issue date : 24/10/2009
Save Environment
14001 :2004(E) TINJAUAN MANAJEMEN

I. Ruang Lingkup :

Melakukan evaluasi pelaksanaan aturan keselamatan sistem manajemen lingkungan


pertambangan dalam bentuk meeting dengan agenda yang sesuai dengan aktifitas
produk (batubara) dan pelanggan.

II. Maksud dan Tujuan :

Melakukan managemen meeting secara periodik diantara staff yang bertanggung jawab
dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang dan Manager safety minimal 6 bulan 1 x dalam
melakukan perbaikan sistem manajemen lingkugan.

III. Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Pertambangan dan Peraturan Pelaksanaannya.
2. Peraturan-peraturan No.27 Tahun 1999, tentang Analisis Dampak Lingkungan.
3. Kepmen No. 1211.K/008/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Umum.
4. “HSE Policy” PT. Sumber Mitra Jaya.
5. ISO 14001 : 2004, tentang Persyaratan dari Standar Internasional Element 4.6

IV. Ketentuan-ketentuan :

1. Mengirimkan surat undangan mengenai meeting tinjauan manajemen kepada


Presiden Direktur yang berisikan daftar nama-nama peserta rapat dan agenda
meeting.
2. Agenda untuk meeting tinjauan manajemen dibuat sesuai dengan aktivitas dan
persyaratan dari standar internasional
3. Setiap agenda meeting harus diketahui oleh semua manager departemen.
4. Didalam meeting tinjauan manajemen terdapat presentasi yang disesuaikan dengan
agenda
5. Setiap hasil meeting harus dicatat dan direcord secara baik, daftar peserta, hasil
pembicaraan serta perbaikan yang yang harus dilakukan.
6. Pembahasan harus dilakukan secara interaktif diantara peserta rapat dan ditulis oleh
notulen.
7. Setiap meeting harus mengevaluasi penyediaan semua peralatan dan kelengkapan
sistem manajemen lingkungan pertambangan yang ditangani secara profesional.
8. Melakukan monitoring evaluasi hasil audit internal yang dilakukan berdasarkan
persyaratan hukum dan lain-lainya sesuai dengan sistem manajemen lingkungan
pertambangan.
9. Agenda meeting termasuk komunikasi dengan pihak internal dan external untuk
perbaikan, pencegahan, guna mencapai sistem pembangunan yang baru dalam
manajemen lingkungan pertambangan yang berdasarkan persyaratan hukum dan
lain-lain.
10. Serta memberikan rekomendasi dalam manajemen review meeting (MRM) untuk
perbaikan sistem manajemen lingkungan pertambangan kedepan.

V. Ketentuan Pemberlakuan :

1. Prosedur ini berlaku sejak ditandatangani oleh Mine Engineer, Kepala Teknik
Tambang, Project Manager, GM-SM.
2. Dengan diberlakukannya prosedur ini maka prosedur program tinjauan manajemen
yang tidak sesuai dengan prosedur ini menjadi tidak berlaku.
3. Segala pelanggaran atas prosedur ini akan diselesaikan sesuai dengan peraturan
perusahaan yang berlaku.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan oleh Project Manager
dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

APPROVED BY
DIBUAT : DIPERIKSA : DIKETAHUI : DISAHKAN :

Almartdiansyah Eddy Tjahyo Deddy Irawan S.P. Singh


Safety Engineer SPI K3L Project Manager GM-SM

Anda mungkin juga menyukai