Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PERKEMBANGAN GADGET TERHADAP

KEMAMPUAN BERSOSIALISASI

Oleh:

Muhamad Rasyidi 1810117310034

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Fatchul Mu’in, M.Hum

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2021
 LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat semakin banyak inovasi teknologi yang
ada di masyarakat kita sekarang ini. Teknologi tersebut menciptakan kemudahan untuk semua
orang dan juga berguna untuk berbagai macam hal, salah satunya untuk berkomunikasi.
Komunikasi jarak jauh untuk jaman sekarang ini sudah berbeda dengan jaman dulu dimana
masih menggunakan surat, sekarang hanya tinggal menggerakkan jempol saja sudah bisa
mengirimkan pesan kepada orang yang sangat jauh sekalipun. Hal ini juga berpengaruh kepada
perkembangan industri sehingga jalannya roda perekonomian lebih mudah untuk dilakukan
karena mudahnya akses komunikasi jarak jauh. Informasi dari luar pun bisa didapatkan dengan
mudah karena perkembangan teknologi ini. Bahkan sekarang pun tiap individu sudah memiliki
gadgetnya masing-masing. Mulai dari ponsel genggam sampai dengan komputer yang sangat
canggih.

Tidak bisa dipungkiri kalau semakin bertambahnya umur manusia, semakin banyak inovasi dari
manusia tersebut, bahkan perkembangan teknologi tersebut bisa melampaui dari kecerdasan
manusia itu sendiri. Selain daripada dampak positif dari perkembangan teknologi tersebut,
manusia juga tak jarang mendapatkan dampak negatif dari perkembangan teknologi ini, termasuk
juga cara bersosialisasi. Dikarenakan mudahnya mengirim pesan melalui media sosial,
masyarakat cenderung lebih nyaman berkutat didepan layar ponsel genggamnya, saling bertukar
pesan dengan teman sebaya ataupun orang asing sekalipun membuat cara bersosialisasi pun
cenderung berubah dari waktu ke waktu.

Pengaruh ini cukup buruk dampaknya kepada manusia karena manusia sendiri adalah makhluk
sosial dimana komunikasi adalah hal yang penting dilakukan disegala macam kegiatan. Ketika
masyarakat sudah terlalu nyaman dengan kenikmatan berkomunikasi menggunakan sosial media,
hal ini akan berdampak kepada bentuk komunikasi verbal antar makhluk sosial lainnya. Salah
satu contohnya adalah tidak mampunya mengutarakan apa yang ingin disampaikan kepada orang
lain karena cenderung lebih suka menyampaikannya lewat tulisan di sosial media daripada
mengutarakannya secara langsung kepada orang lain.

Selain berdampak kepada cara berkomunikasi, perkembangan gadget ini juga berdampak kepada
tumbuh kembang anak. Bisa diperhatikan sekeliling kita betapa teknologi sangat marak dan
berpengaruh terhadap perkembangan jaman, bukan hanya dari kalangan orang-orang dewasa dan
remaja saja, bahkan cukup banyak orang tua yang sangat mudah memberikan gadget seperti
tablet, ponsel genggam dan sejenisnya kepada anak-anaknya. Dengan alasan biasanya untuk
memberi hiburan pada anak tersebut agar sang anak hanya akan duduk sambil bermain atau
menonton gadgetnya.

Pengaruh gadget juga bisa sangat baik terhadap perkembangan kemampuan kognitif anak.
Dibandingkan membaca atau melihat buku-buku bergambar, anak-anak lebih tertarik dengan
gambar-gambar yang bisa bergerak dan bersuara. Bermain gadget sebenarnya tidak
membahayakan asal dengan porsi yang sesuai dan tepat, seperti yang direkomendasikan para ahli
yaitu 1 jam per hari untuk anak usia 2-5 tahun, namun jika penggunaan gadget secara terus
menerus hingga melebihi porsi yang ditetapkan tadi, dapat mengakibatkan kecanduan gadget
pada anak.

Kecanduan pada gadget biasanya menyebabkan anak cenderung malas untuk beraktivitas di luar
dan tidak peka dengan lingkungan sekitarnya sehingga dapat memengaruhi tingkat interaksi dan
komunikasi dengan orang-orang di sekitarnya.

Bahasa adalah suatu bentuk komunikasi baik secara lisan, tertulis, maupun tanda yang
didasarkan pada sebuah sistem yang berbentuk simbol-simbol. Bahasa terdiri dari kata-kata yang
sering digunakan oleh suatu komunitas dan memiliki aturan untuk memvariasikan dan
menggabungkannya. Betapa pentingnya bahasa bagi kehidupan sehari-hari, terlebih lagi untuk
berkomunikasi satu sama lain.

Penelitian yang di lakukan oleh Chaterine Birken, seorang dokter anak mengemukakan adanya
hubungan antara penggunaan gadget dengan kemampuan bicara anak, Chaterine menemukan
bahwa setiap tambahan 30 menit waktu yang digunakan untuk bermain gadget dapat
meningkatkan resiko terlambat bicara hingga 40 persen.

Dikatakan anak terlambat bicara apabila tingkat perkembangan bicara berada dibawah tingkat
kualitas perkembangan bicara anak yang umurnya sama, yang dapat diketahui dari ketepatan
penggunaan kata.
Menurut Papalia anak yang terlambat bicara adalah anak yang pada usia 2 tahun memiliki
kecenderungan salah dalam menyebutkan kata, kemudian memiliki perbendaharaan (jumlah)
yang buruk pada usia 3 tahun, atau juga memiliki kesulitan dalam menamai objek pada usia 5
tahun. Dengan begitu jika anak tidak dapat mengekspresikan atau menggambarkan perasaan
mereka lewat kata-kata, mereka akan cenderung menggunakan gerakan tubuhnya, atau untuk
menarik perhatian dari orang disekitarnya kadang mengucapkannya dengan keras atau lantang
agar dapat perhatian dari orang yang dituju. Dengan kata lain anak-anak akan terlihat tidak
mampu untuk mengontrol serta menguasi emosi.

Selain itu, keterlambatan bicara bisa mempengaruhi akademis anak, misalnya anak jadi sulit
untuk membaca dan menulis dikarenakan pada saat anak membuka gadget anak cenderung
melihat gambarnya.

Apabila orang tua tidak memberikan stimulus untuk berkomunikasi dengan anak dan
penggunaan gadget tetap dilakukan tanpa di dampingi oleh orang tua maka kemungkinan besar
anak akan mengalami yang namanya keterlambatan bicara. Maka dari itu orang tua harus sering
mengajak interaksi langsung dengan anak, selalu melakukan pengawasan terhadap anaknya dan
membatasi waktu bermain gadget pada anak, agar anak tersebut tidak memiliki rasa kecanduan
pada gadget.

Hal ini sangat menarik dibahas karena dengan perkembangan teknologi yang ada, terutama
gadget, bisa sangat berpengaruh dengan cara bersosialisasi dan tumbuh kembang anak di usia
yang bisa dibilang masih sangat dini. Dampak yang ditimbulkan bisa buruk dan bisa juga baik
bagi masyarakat, tergantung dengan cara masyarakat itu sendiri memanfaatkan perkembangan
gadget ini.
 PEMBAHASAN

Sejarah Gadget

Sejarah gadget sendiri mencakup sejarah kemanusiaan itu sendiri juga – karena hominid mulai
menciptakan alat untuk membuat hidup mereka lebih mudah. Manusia selalu menciptakan
perangkat dan peralatan dengan tujuan praktis tertentu yang pada awalnya dianggap sebagai hal
baru karena ketidakbiasaan dengan dan keengganan awal untuk menerima adanya teknologi. Saat
ini industri telah ditambah penciptaan gadget baru sementara para pengecer tertentu termasuk
Brookstone dan RichardSolo.com Richard Thalheimer itu mengkhususkan diri dalam
mempopulerkan gadget tersebut.

Penemu terkenal seperti Benjamin Franklin Thomas Edison Alexander Graham Bell dan
Leonardo da Vinci memiliki kesamaan antara lain adalah pandangan ke depan. Mereka
memahami bahwa seumur hidup dihabiskan dengan bermain dengan apa yang orang lain
pandang sebagai mainan dan gadget masuk akal pada akhirnya akan menghasilkan teknologi
yang sangat diperlukan. Dari hanya melalui kelompok kecil dasar untuk listrik komunikasi film
dan penerbangan diletakkan karena gadget mereka yang jelas memiliki nilai lebih dari yang
namanya kebaruan.

Mungkin salah satu gadget paling awal terkenal yang dibuat adalah roda ribuan tahun yang lalu.
Kendarai mobil Anda dan Anda dapat menjadi saksi betapa benar-benar revolusioner gadget
tercipta dan berapa banyak kita sekarang mengandalkannya untuk transportasi. Sebuah gadget
yang lebih baru dari Apple iPhone tampaknya tahap awal lagi gadget-kebutuhan berpaling-yang
akan membentuk kembali komunikasi.

Semua gadget tidak diciptakan sama, bahkan penemuan paling dibangun pada teknologi terbaru.
Dunia gadget berjenjang perangkat jatuh ke salah satu dari empat kategori mekanik elektronik
dan diprogram oleh aplikasi. Gadget mekanik meliputi roda serta perkembangan kemudian
seperti katrol, sepeda, kapal berlayar, termometer dan hal hal lainnya semacam itu. Setelah
munculnya listri, gadget dibawa ke tingkat yang baru, penemu mulai menemukan kegunaan yang
berbeda untuk energi baru yang dapat dimanfaatkan. Televisi, radio dan jam digital adalah
contoh dari gadget elektronik. Setelah listrik penemu bermain-main-main dengan informasi
elektronik melalui mikroprosesor, mulailah masa dimana perangkat diprogram seperti komputer
dan kemudian MP player dan iPhone. Gadget aplikasi termasuk iTunes Microsoft Office dan
aplikasi komputer lainnya yang menyesuaikan pengalaman sebagai perangkat yang diprogram.

Richard Thalheimer, Presiden dan pendiri RichardSolo.com, gadget vendor online dan pendiri
dan mantan CEO raksasa gadget The Sharper Image memahami lebih baik daripada siapa pun
bahwa ada lebih banyak daripada gadget baru.

“Tentu saja, kebanyakan orang menghargai kebaruan gadget yang membawa kemudahan baru
dalam gaya hidup mereka,” kata Richard Tarheimer. Mereka lupa bahwa memecahkan masalah
sehari-hari lebih dari sekadar kesenangan. Namun, beberapa perangkat ini secara fungsional
diperlukan. Dalam kehidupan pribadinya, ia mengandalkan gadget yang dulu dianggap baru,
seperti iPhone, garasi, pemangkas, dan sikat gigi elektrik.

Kedua gagasan tersebut diusahakan sampai saat ini untuk menjual gadget unik berguna dan
menyenangkan dari semua jenis, mulai dari mekanik untuk diprogram dan aplikasi. Dia telah
melihat beberapa perangkat seperti Breeze udara ionik pembersih yang memacu tren sensasional
dan abadi berdasarkan realisasi dari nilai utilitas, sementara yang lain mengumpulkan debu di
rak-rak setelah baru mereka mengenakan keluar.

Perkembangan Gadget dari masa ke masa

Di jaman yang sudah serba instan ini manusia tidak lepas dari yang namanya gadget. Hampir
semua orang di dunia memegang alat canggih abad ke-21 ini. Semua kalangan masyarakat mulai
dari yang perempuan, laki-laki, orang tua, orang dewasa, hingga anak-anak yang belum saatnya
memegang gadget, pasti saat ini sudah memilikinya. Alat ini sangat membantu semua pekerjaan
manusia yang tadinya susah menjadi jauh lebih mudah.

Perlu diketahui perkembangan gadget dari masa ke masa dimulai dari perangkat yang bernama
HP (Handphone) atau ponsel genggam. HP atau ponsel genggam adalah perkembangan dari
pesawat elektronik telephone. Bedanya, telephone masih menggunakan kabel untuk berkomukasi
sementara ponsel genggam tanpa perlu menggunakan kabel dan bersifat portable (praktis dan
bisa dibawa kemana-mana). Di indonesia, jaringan ponsel genggam nirkabel ada dua jenis yaitu
GSM (Global System for Mobile Telecommunications) seperti: Telkomsel, Indosat, XL axiata.
dan CDMA (Code Division Multiple Access) seperti: Smartfren, Esia, Flexi dan sebagainya.
Kedua jaringan nirkabel ini masih sering dipakai di Indonesia.

Di negeri Paman Sam, Amerika, ponsel genggam pertama kali digunakan. Saat itu sekitar tahun
1947 alat canggih ini sudah mulai di komersilkan dan menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Banyak perusahaan besar yang memproduksi ponsel genggam mulai dari Nokia, Motorola,
Siemens, dan Sony Ericsson. Tiba di suatu masa di Indonesia, produk perusahaan ponsel
genggam yang bernama Nokia sangat laris terjual karena produknya memang terbaik dari yang
lain.

Teknologi dari tahun ke tahun memang berkembang sangat pesat seperti halnya alat elektronik
ponsel genggam ini. Ponsel genggam berkembang dari genereasi ke-0 hingga generasi ke-4.

 Generasi ke-0 (0G)

Berawal dari pesawat radio atau biasa disebut HT (handy talky). HT bisa saling berkomunikasi
karena terdapat pemancar dan penerima pada masing-masing perangkatnya. Alat ini biasa
digunakan oleh para tentara saat berperang dan alat ini pun paling banyak digunakan saat perang
dunia ke-2.

 Generasi pertama (1G)

Gadget pada generasi ini sangat mengubah dunia layaknya jaman monocrhome ke jaman
berwarna. Telepon Seluler namanya. Telepon seluler mempunyai berat sampai dengan 800 gram
dan memiliki antena dan memiliki safat analog yang berjalan di frequensi sekitar 825Mhz s/d
894Mhz. Memiliki tombol angka dan portable namun memiliki kelemahan yang sangat berarti,
yaitu terlalu berat dan jangkauan jaringannya pun tidak terlalu luas sehingga pengguna dari
gadget ini pun terbatas.

 Generasi kedua (2G)

Dari sinyal analog, diciptakanlah sinyal digital pada tahun 1990. Terdapat dua jaringan nirkabel
yaitu GSM di Eropa dan CDMA di Amerika. Telepon seluler yang ada pada generasi ke-2 ini
sangat diunggulkan pada masanya karena memiliki fitur yang yang berbeda serta canggih
diantaranya, pesan suara, panggilan tunggu, dan pesan singkat atau biasa disebut SMS (short
message service). Selain itu, bentuk dari telepon seluler generasi ke-2 ini memiliki ukuran yang
lebih kecil dan lebih ringan karena menggunakan teknologi chip digital dan memiliki sinyal
radio yang sangat rendah sehingga akan lebih meminimalisir adanya radiasi yang
membahayakan kesehatan pengguna telepon seluler tersebut.

 Generasi ketiga (3G)

Internet mulai berada pada puncaknya di genggaman generasi ketiga ini. Memiliki jangkauan
yang luas hingga penjuru dunia dan dapat berkomunikasi menggunakan video call karena sudah
dilengkapi dengan adanya fitur kamera. Di generasi ketiga ini lebih mengarah kepada
multimedia. Adanya musik yang berformat mp3, gambar, serta video juga. Yang lebih unggul
adalah memiliki 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu EDGE, WCDMA, dan 3G. Ponsel
genggam dimasa ini dipatok dengan harga yangsangat mahal karena fiturnya lengkap dan pada
jaringan 3G masih belum luas dikarenakan teknologi ini masih dibilang baru pada awal
kemunculannya.

 Generasi keempat (4G)

Ponsel genggam pada masa generasi keempat (sekarang) lebih dikenal dengan sebutan
smartphone. Sangat dekat dengan manusia. Hampir sebagian dari pekerjaan manusia dibantu
oleh smartphone ini. Alat canggih ini mengintegrasikan teknologi wireless atau tanpa kabel yang
sudah ada seperti bluetooth, tething dan lain-lain sehingga pengguna dapat bekerja dimanapun
dan kapanpun. Jaringan pada ponsel pintar ini sudah 4G, memberikan penggunanya akses
dengan kecepatan tinggi, suara yang tinggi dan jernih, jangkauan luas, dan tentu saja dengan
kualitas baik. Smartphone ini sudah berbasis super multimedia karena sudah dilengkapi dengan
fitur game online yang mempunyai visualitas yang tinggi dan dapat menghibur penggunanya
disaat bosan.

Pengaruh Perkembangan Gadget Terhadap Kemampuan Bersosialisasi

Dengan adanya perkembangan gadget di masa sekarang, manusia tidak perlu lagi risau untuk
berkomunikasi dengan orang yang jauh karena hal ini dimudahkan dengan oleh kemampuan
gadget yang dapat mendekatkan orang yang jauh. Tetapi gadget juga dapat menjauhkan orang
yang dekat karena kurangnya kemampuan komunikasi serta kemampuan bersosialisasi karena
terlalu sering berhadapan dengan layar ponsel pintarnya masing-masing. Ini termasuk dampak
buruk yang terjadi akibat penggunaan gadget yang berlebihan serta menjadi poin utama dalam
pembahasan ini.

Pengertian sosialisasi yang jika dijabarkan dalam arti yang luas adalah suatu proses interaksi dan
pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang sejak ia lahir hingga sampai pada akhir hayatnya di
dalam suatu budaya masyarakat. Sedangkan pengertian sosialisasi dalam perngertian yang
sempit adalah proses pembelajaran yang dilakukan individu dalam mengenal lingkungannya,
baik lingkungan fisik maupun sosial.

Jadi secara umum, pengertian dari sosialisasi adalah suatu proses belajar-mengajar atau
penanaman nilai, kebiasaan, dan aturan dalam bertingkah laku di masyarakat dari suatu generasi
ke generasi lainnya sesuai dengan peran dan status sosial masing-masing di dalam sebuah
kelompok masyarakat. Melalui proses sosialisasi, maka seseorang dapat memahami dan
menjalankan hak serta kewajibannya berdasarkan peran masing-masing sesuai dengan budaya di
masyarakat. Dalam hal ini, setiap individu dapat mempelajari dan mengembangkan pola-pola
perilaku sosial dalam proses pendewasaan diri individu tersebut. Dengan kata lain, anggota
keluarga, guru, pemuka agama, dan elemen masyarakat lainnya, juga memiliki peran dalam
proses sosialisasi setiap individu yang ada.

Secara praktis, komunikasi (communication) dapat dipahami sebagai proses penyampaian


informasi atau pesan oleh seorang komunikator kepada komunikan melalui sarana tertentu
dengan tujuan dan dampak tertentu pula.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), komunikasi diartikan sebagai “pengiriman
dan pemerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud
dapat dipahami.”

Secara etimologis, “komunikasi” berasal kata Latin, ”comunicare”, yang memiliki artinya “to
make common” – membuat kesamaan pengertian, kesamaan persepsi. Dasar dari kata Latin
lainnya adalah “communis” atau “communicatus” atau “common” dalam bahasa Inggris yang
memiliki arti “sama”, kesamaan makna (commonness). Ada juga kata Latin ”communico” yang
artinya membagi. Maksudnya adalah membagi gagasan, ide, ataupun pemikiran.
Sebagai konsep, William R. Rivers dkk. (2003) membedakan pengertian antara communication
(tunggal, tanpa “s”) dan communications (jamak, dengan “s”). Communication adalah proses
dalam berkomunikasi. Sedangkan communications adalah perangkat teknis yang digunakan
dalam proses untuk komunikasi, contohnya seperti genderang, asap, butir batu, telegram,
telepon, materi cetak, siaran, dan film. Penjelasan lain disampaikan oleh Edward Sapir.
Berdasarkan apa yang disampaikannya, communication adalah proses primer, terdiri dari bahasa,
gestur/nonverbal, peniruan perilaku, dan pola perilaku sosial. Sedangkan communications adalah
teknik-teknik sekunder, instrumen, dan sistem yang mendukung dalam proses komunikasi,
seperti kode morse, telegram, terompet, kertas, pulpen, alat cetak, film, serta pemancar siaran
radio/TV.

Setelah mengetahui pengertian dari sosialisasi dan perngertian komunikasi, selanjutnya adalah
pengaruh perkembangan gadget terhadap kemampuan bersosialisasi. Tidak bisa dipungkiri kalau
kecanduan gadget bisa menurunkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara tatap
muka dengan orang lain. Bisa diambil contoh kalau orang yang sering bersosialisasi dengan
orang lain akan lebih percaya diri ketimbang dengan orang yang lebih sering menghabiskan
waktu berjam-jam di depan ponsel pintarnya. Hal ini dipengaruhi oleh pembentukan mental yang
terjadi selama proses tersebut.

Pembentukan mental ini tidak secara instan terbentuk, tetapi perlu banyak waktu yang
dihabiskan untuk membentuk mental tersebut. Mental yang dimaksud adalah bentuk kepercayaan
diri dan keberanian untuk menghadapi orang lain, terlebih lagi orang yang baru dikenal.

Percaya Diri (Self Confidence) adalah meyakinkan diri pada kemampuan dan penilaian darindiri
sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang dianggap efektif. Hal ini termasuk
kepercayaan atas kemampuannya menghadapi lingkungan sekitar yang semakin menantang dan
kepercayaan atas keputusan sendiri atau pendapat dari diri sendiri. Sedangkan kepercayaan diri
adalah sikap positif seorang individu yang dapat memampukan dirinya untuk mengembangkan
penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan sekitarnya atau situasi
yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti individu tersebut mampu dan kompeten melakukan
segala sesuatu seorang diri Rasa percaya diri yang tinggi sebenamya hanya merujuk pada adanya
beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin,
mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman. potensi aktual. prestasi
serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.

Menurut Lauster (2002:4), kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas
kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu
merasa cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan bertanggung
jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain,
memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan dalam dirinya
sendiri. Lauster menggambarkan bahwa orang yang mempunyai kepercayaan diri umumnya
memiliki ciri-ciri tidak mementingkan diri sendiri (toleransi), tidak membutuhkan dorongan
orang lain, optimis dan gembira.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa percaya diri (Self confidence)
merupakan adanya sikap individu yakin akan kemampuannya sendiri untuk bertingkah laku
sesuai dengan yang diharapkannya sebagai suatu perasaan yang yakin pada tindakannya,
bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuat dan tidak terpengaruh oleh orang lain. Orang
yang memiliki kepercayaan diri mempunyai ciri-ciri umum: toleransi, tidak memerlukan
dukungan orang lain dalam setiap pengambilan keputusan atau mengerjakan tugas, selalu
bersikap optimis dan dinamis, serta memiliki dorongan prestasi yang kuat.

Penggunaan gadget yang berlebihan mempengaruhi kemampuan bersosialisasi seseorang


terutama untuk kepercayaan diri. Hal ini dipengaruhi juga oleh kemampuan memproses respon
terhadap lawan bicara dimana orang yang lebih sering menggunakan gadgetnya cenderung akan
lebih membutuhkan waktu untuk merespon karena terbiasa bertukar pesan melalui media sosial,
dan ini memberikan waktu kepada orang tersebut untuk memikirkan respon yang tepat
menurutnya.

Gadget juga dapat mempengaruhi cara berpikir karena orang yang kecanduan dengan gadget
akan lebih memilih untuk berdiam diri dirumah daripada harus bersosialisasi dengan orang
sekitar. Ini juga berkaitan dengan pembentukan mental serta cara berkomunikasi orag tersebut.
Mereka akan berpikir akan lebih mudah jika menyampaikan apa yang mereka pikirkan melalui
gadget yang dimiliki daripada harus bertemu langsung dengan orang lain. Padahal semestinya
sebagai makhluk sosial, berhubungan dengan orang lain di sekitar itu sangat penting karena tidak
semua hal bisa dilakukan sendiri.

 KESIMPULAN

Tidak bisa dipungkiri kalau kecanduan gadget bisa menurunkan kemampuan seseorang untuk
berkomunikasi secara tatap muka dengan orang lain. Bisa diambil contoh kalau orang yang
sering bersosialisasi dengan orang lain akan lebih percaya diri ketimbang dengan orang yang
lebih sering menghabiskan waktu berjam-jam di depan ponsel pintarnya. Hal ini dipengaruhi
oleh pembentukan mental yang terjadi selama proses tersebut.

Pembentukan mental ini tidak secara instan terbentuk, tetapi perlu banyak waktu yang
dihabiskan untuk membentuk mental tersebut. Hal ini termasuk kepercayaan atas
kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan atas
keputusan atau pendapatnya. Sedangkan kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu
yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri
maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya.

Hal ini bukan berarti individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang
diri Rasa percaya diri yang tinggi sebenamya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari
kehidupan individu terseburt dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya
bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman. potensi aktual. prestasi serta harapan yang
realistik terhadap diri sendiri.

Menurut Lauster kepercayaan dini merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemanmpuan diri
sendiri schingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan
hal-hal yang sesuai kcinginan dan tatiggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi
dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan
diri sendiri.

Lauster menggambarkan bahwa orang yang mempunyai kepercayaan diri memiliki ciri-ciri tidak
mementingkan diri sendiri, tidak membutuhkan dorongan orang lain, optimis dan gembira.
Penggunaan gadget yang berlebihan mempengaruhi kemampuan bersosialisasi seseorang
terutama untuk kepercayaan diri. Hal ini dipengaruhi juga oleh kemampuan memproses respon
terhadap lawan bicara dimana orang yang lebih sering menggunakan gadgetnya cenderung akan
lebih membutuhkan waktu untuk merespon karena terbiasa bertukar pesan melalui media sosial,
dan ini memberikan waktu kepada orang tersebut untuk memikirkan respon yang tepat
menurutnya. Gadget juga dapat mempengaruhi cara berpikir karena orang yang kecanduan
dengan gadget akan lebih memilih untuk berdiam diri dirumah daripada harus bersosialisasi
dengan orang sekitar. Ini juga berkaitan dengan pembentukan mental serta cara berkomunikasi
orang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai