Sinopsis Donatus Bagul
Sinopsis Donatus Bagul
SINOPSIS
Disusun oleh
Donatus Bagul
16.31.4026
i
PENGESAHAN
SINOPSIS
HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS BELAJAR DENGAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA
KELAS X DI SMA NEGERI 5 POCO RANAKA
TAHUN AJARAN 2020/2021
Donatus Bagul
16.31.4026
Pembimbing I
Diketahui oleh
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
ii
ABSTRAK
Donatus Bagul (2021). “Hubungan antara Kreativitas Belajar dengan
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis siswa kelas X di SMA Negeri 5 Poco
Ranaka Tahun Ajaran 2020/2021”. Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng.
Kemampuan berpikir kritis matematis dan kreativitas belajar yang baik
tentang matematika akan sangat membantu seseorang dalam memecahkan
masalah yang dihadapi, baik persoalan belajar maupun persoalan kehidupan
sehari-hari, karena siswa terbiasa untuk melaksanakan pola pikir yang sistematis
dan terstruktur, cermat, jelas, dan kritis. Untuk memudahkan siswa dalam
menyelesaikan masalah matematika dibutuhkan kemampuan berpikir kritis dan
Kreativitas belajar yang tinggi. Namun kemampaun berpikir kritis dan kreativitas
belajar siswa berbeda-beda. Ada siswa yang kemampuan berpikir kritis dan
kreativitas belajar yang tinggi, kemampuan berpikir kritis yang tinggi dan
kreativitas belajar yang rendah, kemampuan berpikir kritis yang rendah dan
kreativitas belajar tinggi, dan kemapuan berpikir kritis yang rendah dan
kreativitas belajar rendah. Siswa yang memiliki kreativitas belajar tinggi akan
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis matematis tinggi, sedangkan
siswa yang memiliki kreativitas belajar yang rendah akan berpengaruh terhadap
kemampuan berpikir kritis rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kreativitas
belajar dengan kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas X di SMA
Negeri 5 Poco Ranaka Tahun Ajaran 2020/2021. Jenis penelitian ini yaitu
penelitian ex post facto dengan desain penelitian analisis korelasi sederhana.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 1, IPA2, IPS1, IPS2, dan
IPS 3 di SMA Negeri 5 Poco Ranaka yang berjumlah 117 siswa. Sampel dalam
penelitian ini diambil menggunakan teknik simple random sampling dengan
jumlah sampel sebanyak 54 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
metode angket dan tes yang sebelumnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
Data dianalisis menggunakan analisis korelassi sederhana dengan menggunakan
rumus pearson product moment (PPM) dan uji t untuk menghitung signifikansi.
Hasil analisis korelasi sederhana di peroleh koefisien korelasi XY = 0,49,
nilai dan ( α =0,05, dk = 54-2 =52). Ternyata 4,01 >
2,0, sehingga disimpulkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
kreativitas belajar dengan kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas X di
SMA Negeri 5 Poco Ranaka Tahun Ajaran 2020/2021. Sementara itu besarnya
kontribusi variabel X terhadap Y yaitu x100% =( )2 x 100%
= yang artinya sumbangan kreativitas belajar terhadap kemampuan
berpikir kritis matematis siswa kelas X di SMA Negeri 5 Poco Ranaka Tahun
Ajaran 2020/2021 sebesar dan sisanya 76, 31% ditentukan oleh
variabel lain.
Kata Kunci : Kreativitas Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis Siswa
iii
ABSTRACT
iv
A. LATAR BELAKANG
sekolah saat ini untuk menghadapi kehidupan dan bekerja dengan kebutuhan yang
semakin kompleks di era revolusi industri 4.0 (Cretu, 2017). Untuk menghadapi
setiap orang di tuntut untuk mempunyai kemampuan berpikir kritis dan berpikir
kreatif agar mampu bersaing di era Revolusi Industri 4.0. Dengan memiliki
bernalar yang dapat digunakan pada setiap situasi seperti berpikir logis, berpikir
1
kemampuan berpikir kritis matematis membuat siswa memahami konsep
mengevaluasi.
Pendidikan Dasar dan Menengah menyebutkan bahwa salah satu tujuan dari
raional, kritis, sistematis, cermat, dan teliti, bertanggung jawab, responsif dan
tidak menyerah dalam memecahkan masalah. Menurut Sa’dijah & Fitriyah (2016:
yang valid. Sedangkan menurut Mahmuzah (2015: 65) berpikir kritis matematis
bertujuan untuk mengambil keputusan tentang apa yang akan dipercaya atau
dikerjakan. “In brief, the ideal critical thinker is disposed to try to "get it right,"
furthermore the critical thinker has the ability to clarify, to seek and judge well
the basis for a view, to infer wisely from the basis, to imaginatively suppose and
menyimpulkan dengan bijak dan dapat berpikir dan berintegrasi secara imajinatif,
2
Realitas dilapangan menunjukkan bahwa tingkat kemampuan berpikir kritis
matematis siswa kelas X di SMA Negeri 5 Poco Ranaka Tahun Ajaran 2020/2021
masih rendah, hal ini diketahui dari wawancara dan observasi. Hasil wawancara
tidak terstuktur dengan salah satu guru mata pelajaran di SMA Negeri 5 Poco
makna dari langkah tersebut. Ketika diberikan soal yang berbeda, meskipun
kritis matematis siswa diduga dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam
diri siswa atau faktor internal dan faktor eksternal. Sejalan dengan pendapat
rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa terdiri dari dua faktor , yaitu faktor
lingkungan (faktor eksternal) seperti pola asuh dan faktor kepribadian (faktor dari
3
kemampuan berpikir kritis matematis yaitu kreativitas belajar. Kreativitas belajar
menjadi sesuatu yang baru atau gabungan dari unsur-unsur yang sudah ada
suatu gagasan. Hal ini sejalan dengan Muhsini (2014:4) dan Rudyanto (2016:8)
suatu gagasan dan memberikan penilaian terhadap suatu obyek atau situasi.
SMA Negeri 5 Poco Ranaka, terdapat beberapa masalah yang berkaitan dengan
matematika, yaitu saat diberikan tes berupa soal diagnostik dalam bentuk essay.
Dimana hasil analisisnya memproleh data sebagai berikut: dari 24 Siswa hanya 3
siswa bernilai baik, 5 siswa bernilai kurang, 16 siswa benilai sangat kurang.
bahwa “kendala yang dihadapi oleh siswa selama ini adalah masih bingung dalam
4
memahami soal yang berbeda walaupun konsepnya yang sama dan cendrung lebih
penyelesaian dari contoh soal yang diberikan”. Dampaknya banyak siswa tidak
kreativitas belajar siswa SMA Negeri 5 Poco Ranaka masih tergolong rendah.
Gejala yang ditemukan oleh peneliti kreativitas dalam belajar matematika diduga
akar penyebabnya berasal dari siswa itu sendiri dan guru, seperti: kurangnya
permasalahan yang diberikan dan keberanian untuk mengemukan solusi yang baru
dari permasalahan. Penyebab yang berasal dari guru, karena guru matematika
bosan, kurang memberikan kesempatan siswa untuk berpikir lebih kreatif, dan
5
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
Ranaka.
D. HIPOTESIS PENELITIAN
E. METODE PENELITIAN
yaitu penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
yang digunakan yaitu penelitian ex post facto dengan desain penelitiannya adalah
penelitian ex post facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa
yang telah terjadi dan kemudian melihat kebelakang untuk mengetahui faktor
yang dapat menimbulkan kejadian itu. Sedangkan Menurut Arikunto (2013: 313)
6
koefisien korelasi adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk
korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada,
seberapa erat hubungan serta berarti atau tidak dari hubungan tersebut.
Keterangan:
X :Kreativitas belajar (variabel bebas)
Y :Kemampuan berpikir kritis matematis (variabel terikat)
R :Hubungan antara X dan Y
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5
Poco Ranaka yang masih terdaftar aktif dalam tahun ajaran 2020/2021 dengan
jumlah siswa seluruhnya adalah 117 orang yang tersebar dalam 5 kelas.
mengambil sampel dari populasi secara acak karena setiap unit yang menjadi
anggota sampel.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
7
dipermudah olehnya (Riduwan, 2012: 69). Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah instrumen tes dan angket. Tes ini diperuntukan untuk
digunakan adalah soal uraian. Dan non tes di peruntukan untuk mengukur
Data dalam penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari skor tes
kemampuan berpikir kritis matematis dan skor angket kreativitas belajar. Sebelum
menganalisis data dilakukan uji persyaratan analisis dengan uji normalitas dan uji
sederhana. Data yang diperoleh dari tes kemampuan berpikir kritis matematis dan
n( XY ) ( X )( Y )
rxy
n X 2
( X ) 2 n( Y 2 ( Y ) 2
Keterangan:
r : indeks korelasi
n : jumlah sampel
X : skor pada variabel independen
Y : skor pada variabel dependen.
Jika rXY (nilai koefisien korelasi) bertanda positif, maka korelasi tersebut
positif. Sebaliknya, jika rXY (nilai koefisien korelasi) bertanda negatif, maka
8
Menguji signifikan dengan rumus t hitung
r n2
t hitung
1 r2
Kriteria keputusan:
1. Hasil penelitian
a) Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidak distribusi dari
sebuah data. Pengujian normalitas ini menggunakan rumus Chi Kuadrat dengan
9
Tabel 1.1 memperlihatkan bahwa χ2hitung < χ2tabel maka dapat disimpulkan
b) Uji Linearitas
Uji linearitas diperlukan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel
terikat berpola linier atau tidak. Kaidah yang digunakan dalam penentuan linier
Berdasarkan uji linieritas diperoleh F hitung < F tabel = 0,41< 1,89 dengan
c) Uji Hipotesis
:
:
Kaidah keputusan pada α = 0,05 dan dk = n-2
10
H1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kreativitas
Belajar dengan kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas X di
SMA Negeri 5 Poco RanakaTahun Ajaran 2020/2021.
Dari tabel 1.2 di peroleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,49. Hasil uji
dan diterima. Hal ini berarti ada hubungan yang positif dan signifikan
2. Pembahasaan
yang positif dan signifikan antara kreatvitas belajar dengan kemampuan berpikir
kritis matematis siswa kelas X di SMA Negeri 5 Poco Ranaka tahun ajaran
kreativitas belajar (X) dengan kemampuan berpikir kritis matematis (Y) yaitu
11
. Hasil uji signifikansi diperoleh dan taraf signifikan
2,0, maka ditolak dan diterima, artinya terdapat hubungan yang positif dan
siswa kelas X di SMA Negeri Poco Ranaka tahun ajaran 2020/2021. Besarnya
hal ini, semakin tinggi kreativitas belajar siswa, maka semakin tinggi pula
proses mental passion dan didukung oleh komitmen untuk menemukan ide-ide
baru yang bersifat asli, independen, dan bernilai. Sebaliknya kemampuan berpikir
dikerjakan secara kreatif serta memudahkan pengelolaan yang baik. Hal tersebut
elaborasi.
12
menyelesaikan permasalahan matematika. keluwesan (flexibility) siswa dapat
menyelesaikan suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda dan mencari cara
atau metode yang praktis dalam belajar. Keaslihan (originality) siswa dapat
memikirkan cara yang unik dan berusaha membuat penyelesaian suatu masalah.
masalah, adalah siswa dapat menentukan yang diketahui dari permasalahan. (2)
permasalahan, yaitu siswa dapat menemukan bukti atau rumus yang sesuai untuk
yaitu siswa dapat menarik kesimpulan sesuai dengan solusi dari permasalahan
yang diperoleh.
tersebut menuntut siswa untuk mampu berpikir aktif, kreatif dan inovatif
siswa untuk belajar dengan memberikan metode dan strategi yang baik dalam
13
menyatakan bahwa guru garus memahami dan memfasilitas siswa untuk dapat
menerima apa yang diberikan sesuai dengan cara belajarnya sehingga dapat
Hasil penelitian ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Djamarah
(2012: 23) mengatakan bahwa berpikir, berimajinasi dan inovatif adalah nilai dari
hasil yang berupa perubahan dalam diri individu yang diperoleh dari kreativitas
belajar dan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini juga didukung oleh
Supardi (2009: 250) yang mengatakan bahwa berpikir kritis siswa menonjol
dengan berbagai cara dalam pembelajaran. Supardi (2011: 259) juga menegaskan
Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memberikan
matematika memiliki kesan yang berbeda bagi siswa yang kreatif dalam
tantangan dan waktu untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Ketika siswa
14
memiliki kreativitas yang tinggi maka mempengarui terhadap kemampuan
berpikir krtisnya sehingga mampu meraih prestasi yang tinggi dalam belajar
matematika. Sejalan dengan pendapat Supardi (2011: 260) yang mengatakan bagi
siswa yang tingkat berpikir kreatifnya tinggi akan berperan sebagai motivasi
internal yang akan mendorong siswa agar lebih tertarik untuk belajar matematika.
Hal ini di perkuat oleh kesumawati (2014) yang menyatakan bahwa berpikir
menghasilkan produk yang baru secara fasih (fluency)dan fleksibel. Siswa yang
pembelajaran.
yang besar. Jika siswa merasa ada yang kurang selama pembelajaran, maka siswa
tersebut mempunyai inisiatif sendiri untuk mencari lebih diluar jam pelajaran.
harus fleksibel, mengaitkan materi dan ide, memiliki metodelogi tidak langsung,
Kemampuan berpikir kritis siswa baik jika pemahaman konsep tertata dengan
baik, hal ini menuntut kreativitas siswa yang merupakan salah satu potensi yang
sangat besar harus dikembangkan, sehingga wajar jika kreativitas belajar berpikir
15
G. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
> maka nilai ditolak dan nilai diterima yang artinya terdapat
2. Saran
Saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian ini, antara
lain:
a) Bagi guru
agar siswa dapat mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya dengan
16
b) Bagi orang tua
c) Bagi siswa
belajar dan latihan soal non rutin, sehingga kemampuan berpikir kritisnya
baik.
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat,
terlepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak baik yang
secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih dan rasa hormat
17
3. Seluruh dosen program studi pendidikan matematika yang telah menuangkan
5. Kakak adik saya saya, Fian, Ivon, Yuni dan Titin yang selalu setia dan
ini.
7. Semua pihak yang namanya tidak disebutkan satu persatu yang telah
Semoga Tuhan dapat membalas segala budi baik kepada semua pihak yang
Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja
18
DAFTAR PUSTAKA
Anugerahwati, M. (2019). Integrating the 6cs of the 21st century education into
the english lesson and the school literacy movement in secondary schools.
KnE Social Sciences, 3(10), 165. https://doi.org/10.18502/kss.v3i10.3898
Cretu, D. (2017). Fostering 21st century skills for future teachers. The European
Proceedings of Social & Behavioural Sciences, 672–681.
https://doi.org/10.15405/epsbs.2017.05.02.82
Guilford,J.P. 1995. Traits of Creativity, dalam h.h Anderson (Ed) Creativity and
Its Cultivation. John Wiley,New York.
19
Berkarakter.Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 1-10.
20