CHAPTER 4

AKUNTANSI PAJAK ATAS PERSEDIAAN DAN ASET TETAP

Nama : Sasmita Wahyu Sya’bana
NIM : 2150510058
1. Dalam praktik akuntansi dan perpajakan tidak ada perbedaan dalam metode pencatatannya,
sehingga dapat digunakan sistem pencatatan perpetual baik rata-rata, FIFO,maupun LIFO,
atau metode pencatatan fiskal yang ada di dalam pasal 10 ayat 6 UU pajak penghasilan.
Namun, pada Pasal 10 ayat 6 UU pajak penghasilan disebutkan bahwa persediaan dan
pemakaian persediaan untuk menghitung harga pokok dinilai berdasarkan harga perolehan
Average ( rata-rata) dan FIFO. Pasal 10 ayat 6 UU Pajak penghasilan menyatakan bahwa
persediaan dinilai berdasarkan harga perolehan. Jadi, jika wajib pajak melakukan penelitian
selain metode harga perolehan maka diperlukan penyesuaian.

2. 1) Metode FIFO

Tanggal Keterangan Masuk Keluar Saldo

   
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah

01/01/2018 Saldo awal - - - - - - 1000 4.000 4.000.000

12/02/2018 Pembelian 1500 5.000 7.500.000 - - - 1000 4.000 4.000.000

                1500 5.000 7.500.000

                2.500 - 11.500.000

                     

21/03/2018 Penjualan - - - 1000 4000 4.000.000 300 5000 1.500.000

          1.200 5000 6.000.000      

                     

11/06/2018 Pembelian 450 5500 2.475.000 - - - 300 5000 1.500.000

                450 5500 2.475.000

                750 - 3.975.000

                     

09/08/2018 Pembelian 2.300 4.500 10.350.000 - - - 300 5000 1.500.000

                450 5500 2.475.000

                2.300 4.500 10.350.000

                3.050 - 14.325.000

                     

21/09/2018 Penjualan - - - 300 5000 1.500.000 250 5500 1.375.000

          200 5.500 1.100.000 2.300 4.500 10.350.000

                2.550 - 11.725.000
 Total 4.250 - 20.325.000 2700 - 12.600.000 2.550 - 11.725.000

Metode rata-rata

Masuk Keluar Saldo

Tanggal Keterangan
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
01/01/2018 Saldo             1000 4000 4.000.000
12/02/2018 Pembelian 1500 5000 7.500.000 - - - 2.500 4.600 11.500.000
21/03/2018 Penjualan - - - 2.200 4.600 10.120.000 300 4.600 1.380.000
11/06/2018 Pembelian 450 5.500 2.475.000 - - - 750 5.140 3.855.000
09/08/2018 Pembelian 2.300 4.500 10.350.000       3.050 4.657 14.203.850
21/09/2018 Penjualan - - - 500 4.657 2.328.500 2.550 2.657 11.875.350
TOTAL 4.250 - 20.325.000 2.700 - 12.448.500 2.550 4.657 11.875.350

2) Menurut perhitungan, metode yang baik untuk kepentingan perpajakan adalah metode
FIFO karena, jumlah pendapatan lebih kecil dan HPP lebih besar.

3. Biaya-Biaya yang yang tidak dapat dikurangkan dengan penghasilan bruto menurut UU
No.36 Tahun 2009 Pasal 9 yaitu :
a. Pembagian laba dengan nama dalam bentuk apapun
b. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pemegang saham
pribadi
c. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan dan jasa
d. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham
e. Pajak penghasilan
f. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi wajib pajak
g. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan

4. 1) Biaya penyusutan masing-masing aset perfiskal untuk tahun pajak 2009

 Gedung = 5% x Rp 375.000.000 = Rp 18.750.000
 Mesin A = 12,5% x Rp 28.000.000 = Rp 3.500.000
 Mesin B = 12,5% x Rp 60.000.000 = Rp 7.500.000
 Komputer = 25% x Rp 15.000.000 = Rp 3.750.000
 Peralatan = 25% x Rp 87.000.000 = Rp21.750.000
 Kendaraan Sedan = 12,5% x Rp 140.500.000 = Rp 17.562.500
2) Koreksi Fiskal atas biaya Penyusutan masing-masing aset

Koreksi
Keterangan Komersial Koreksi(+) Fiskal
(-)
Gedung 24.666.667 5.916.667 - 18.750.000
Mesin A 4.166.667 666.667 - 3.500.000
Mesin B 9.333.333 1.833.333 - 7.500.000
Komputer 4.833.333 1.083.333 - 3.750.000
Peralatan 28.666.667 6.916.667 - 21.750.00
Kendaraan 17.000.000 - 562.500 17.562.500

● Gedung = 24.666.667 - 18.750.000 = 5.916.667

● Mesin A = 4.166.667 - 3.500.000 = 666.667
● Mesin B = 9.333.333 - 7.500.000 = 1.833.333
● Komputer = 4.833.333 - 3.750.000 = 1.083.333
● Peralatan = 28.666.667 - 21.750.000 = 6.916.667