Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN KEGIATAN ABATISASI

I. PENDAHULUAN
Aedes Aegypti merupakan faktor utama penyakit demam berdarah dengeu (DBD)
dan Chikungunya. Di Indonesia telah dilaporkan semua daerah perkotaan telah ditemukan
adanya nyamuk tersebut. Faktor penting bagi penyebaran nyamuk tersebut adalah
transportasi dan banyaknya perpindahan penduduk. Spesies Aedes Aegypti merupakan
nyamuk yang mempunyai habitat di pemukiman dan habitat stadium pradewasanya pada
bejana buatan yang berada di dalam ataupun di luar rumah yang airnya relatif jernih. Di
Jakarta, jentik Aedes Aegypti ditemukan di tempat penampungan air seperti vas bunga,
tempayan, drum yang terbuat dari plastik ataupun besi, bak mandi bahkan tanah padat
yang terdapat pada pot tanaman yang mengeras, dan tempat minum burung.

II. LATAR BELAKANG


Demam berdarah merupakan salah satu penyakit menular yang kini telah menyebar
luas dengan angka kesakitan berkisar 14% per 100 penduduk dan CFR 4% sehingga
berpotensi untuk menimbulkan kegelisahan dan membuat pamik masyarakat banyak
karena menyerang anak-anak golongan umur <15 tahun.
Dari data yang ada di wilayah puskesmas Batealit daerah endemis ada 4 desa.
Penyakit demam berdarah dengue mengalami peningkatan pada tahun 2015 dengan 4
kasus kematian dari 2 kasus kematian di tahun 2014.
Banyak usaha pemberantasan nyamuk telah dilakukan oleh pemerintah seperti
pengasapan (fogging), penebaran abate (abatisasi) dan PSN. Meskipun demikian angka
indeks jentik dan jumlah kasus terus meningkat dan tanpa dukungan dari masyarakat usaha
tersebut tidak akan berhasil. Hal ini manarik untuk diteliti, apakah ada perbedaan
kepadatan larva pad kelompok abatisasi dengan kelompok tanpa abatisasi.

III. TUJUAN
1. Tujuan umum
- Menurunkan angka bebas jentik
2. Tujuan Khusus
- Membunuh jentik-jentik nyamuk dan mencegah terjadinya wabah DBD

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


 Kegiatan Pokok: Melaksanakan kegiatan abatisasi
 Rincian Kegiatan: Membagikan abate kepada masyarakat secara gratis melalui
bidan desa, kader kesehatan.

1
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Periksa setiap penampungan air yang ada di setiap rumah di dalam lingkungan RT.
2. Amati setiap penampungan yang ditemukan ( dengan menggunakan senter ), apakah
di dalam penampungan tersebut terdapat jentik nyamuk.
3. Catat setiap penampungan yang ada di setiap rumah pada blanko, serta catat
penampungan yang di dalamnya di temukan jentik nyamuk.
4. Bila terdapat jentik nyamuk , berikan bubuk ABATE kepada pemilik rumah unutk di
letakkan pada wadah penampungan air.

VI. SASARAN
Masyarakat dan kader jumantik

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


2016
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1. Abatesasi            

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Sosialisasi dilaksanakan dalam kurun waktu2( dua ) kali.
2. Membuat pelaporan kegiatan kepada kepala Puskesmas yang kemudian dilaporkan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Kabid. Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Hasil kegiatan Abatisasi dicatat dan disimpan dalam dokumen serta membuat laporan
kepada kepala puskesmas dan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kab. Jepara, Kabid
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Evaluasi 3 bulan lagi sebagai pemenuhan komitmen bersama.

Mengetahui,
KEPALA UPT PUSKESMAS BATEALIT PELAKSANA UPAYA DHF

dr. Fauziah Lubis, M.M. AGUS SUTRIMO, Amk


NIP 1975716 200501 2 010 NIP.19770822 200701 006

Anda mungkin juga menyukai