Anda di halaman 1dari 20

OBAT GINJAL

Trisfa Augia, S.Si., Apt, M.Sc


ANATOMI GINJAL • Terdapat kurang lebih
satu juta Nefron yang
merupakan unit
fungsional ginjal dalam
NEFRON setiap ginjal.
• Nefron terdiri dari
glomerulus, tubulus
kontortus proksimal,
lengkung Henle, tubulus
kontortus distalis dan
tubulus kolektivus.
• Glomerulus merupakan
unit kapiler yang
disusun dari tubulus
• Manusia mempunyai dua ginjal berat masing-masing ± 150 membentuk Kapsula
gram. Bowman.
• Kapsula fibrosa
• Korteks renalis
• Medula renalis
• Pelvis renalis, yang akan terhubung dengan ureter sehingga
urin yang terbentuk dapat lewat menuju vesika urinaria.
FUNGSI GINJAL
•Mempertahankan keseimbangan kadar air (H2O) tubuh

•Mempertahankan keseimbangan osmolaritas cairan tubuh

•Mengatur jumlah dan konsentrasi dari kebanyakan ion di cairan ekstraseluler. (Na+, Cl-, K+, Mg2+, SO42-, H+, HCO3-,
Ca2+, dan PO42-)

-•Mengatur volume plasma

•Membantu mempertahankan kadar asam –basa cairan tubuh dengan mengatur ekskresi H+, dan HCO3-

-•Membuang sisa metabolisme yang beracun bagi tubuh, terutama bagi otak

•Membuang berbagai komponen asing seperti obat, bahan aditif makanan, pestisida, dan bahan lain yang
masuk ke tubuh

•Memproduksi erythropoietin

•Memproduksi renin untuk menahan garam

•Mengubah vitamin D ke bentuk aktifnya


KERUSAKAN GINJAL AKUT
Adalah keadaan dimana fungsi ekskretori ginjal menurun dengan cepat
dalam hitungan jam atau hari dan biasanya dihubungkan dengan
akumulasi produk sampah metabolik dan air

Penyakit ini sering ditemui dan menjadi masalah serius di dunia


kedokteran klinis.

Karakteristiknya adalah penurunan mendadak fungsi ginjal (biasanya


dalam waktu 48 jam. Kondisi ini menyebabkan akumulasi produk
nitrogen dan racun lainnya.
ETIOLOGI
• Sepsis
• Hipovolemia: kondisi yang disebabkan oleh berkurangnya cairan intravascular
disebabkan oleh hemoragia atau kompensasi karena kehilangan cairan
ekstravaskular. (Diare, muntah, luka bakar, overdosis obat diuretik)
• Obat-obatan (Anti inflamasi non steroid), ACE inhibitor, penghambat reseptor
angiotensin
• Penyakit prgresif glomerulonephritis
• Nefritis interstisial akut
• Penyakit prostat
• Tumor
• Kerusakan ureter
OBAT-OBATAN YANG DAPAT MERUSAK GINJAL
GEJALA
• Kondisi ini biasanya ditandai oleh peningkatan konsentrasi
kreatinin serum atau azotemia.

• Akan tetapi biasanya segera setelah cedera ginjal terjadi,


tingkat konsentrasi BUN kembali normal, sehingga yang menjadi
patokan adanya kerusakan ginjal adalah penurunan produksi
urin
PENYAKIT GINJAL KRONIS
Penyakit Ginjal Kronis (PGK) adalah suatu gangguan pada ginjal ditandai dengan abnormalitas struktur
ataupun fungsi ginjal yang berlangsung lebih dari 3 bulan.

PGK ditandai dengan satu atau lebih tanda kerusakan ginjal yaitu:

albuminuria,

abnormalitas sedimen urin,

elektrolit,

histologi,

struktur ginjal, ataupun

adanya riwayat transplantasi ginjal, juga

disertai penurunan laju filtrasi glomerulus


TANDA DAN GEJALA PGK
• Prevalensi PGK meningkat di berbagai wilayah di seluruh dunia. sejalan dengan peningkatan prevalensi
penyakit diabetes dan hipertensi yang juga merupakan penyebab PGK.

• Prevalensi gagal ginjal kronik (sekarang disebut PGK) di Indonesia pada pasien usia lima belas tahun
keatas di berdasarkan jumlah kasus yang didiagnosis dokter adalah sebesar 0,2%.

• Prevalensi gagal ginjal kronik meningkat seiring bertambahnya usia:

• umur 25-44 tahun (0,3%),

• umur 45-54 tahun (0,4%),

• umur 55-74 tahun (0,5%), dan

• tertinggi pada kelompok umur ≥ 75 tahun (0,6%).

• Prevalensi pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi dari perempuan (0,2%).


• Mekanisme dasar terjadinya PGK adalah adanya cedera
jaringan. Cedera sebagian jaringan ginjal tersebut
menyebabkan pengurangan massa ginjal, yang kemudian
mengakibatkan terjadinya proses adaptasi berupa hipertrofi
pada jaringan ginjal normal yang masih tersisa dan hiperfiltrasi.
Namun proses adaptasi tersebut hanya berlangsung sementara,
kemudian akan berubah menjadi suatu proses maladaptasi
berupa sklerosis nefron yang masih tersisa.
• Pada stadium dini PGK, terjadi kehilangan daya cadang ginjal,
pada keadaan dimana basal laju filtrasi glomerulus (LFG) masih
normal atau malah meningkat. Secara perlahan tapi pasti akan
terjadi penurunan fungsi nefron yang progresif
GEJALA PGK

kekurangan energi (76%), kram otot (50%),


pruritus (74%), kurang nafsu makan (47%),
mengantuk (65%), konsentrasi yang buruk (44%),
dyspnea (61%), kulit kering (42%),
edema (58%), gangguan tidur (41%),
nyeri (53%), dan sembelit (35%)
mulut kering (50%),
• Pasien PGK dengan ureum darah kurang dari 150 mg/dl,
biasanya tanpa keluhan maupun gejala.
• Gambaran klinis akan terlihat nyata bila ureum darah >200
mg/dl karena konsentrasi ureum darah merupakan indikator
adanya retensi sisa-sisa metabolisme protein di dalam tubuh.
• Uremia menyebabkan gangguan fungsi hampir semua sistem
organ, seperti gangguan cairan dan elektrolit, metabolik-
endokrin neuromuskular, kardiovaskular dan paru, kulit
gastrointestinal, hematologi serta imunologi
FAKTOR RISIKO PGK:
• hipertensi,
• obesitas morbid,
• sindroma metabolik,
• hiperkolesterolemia,
• anemia, dan
• rokok
• PGK derajat IV (eGFR <30mL/menit/1,73m2) harus dilakukan
terapi hemodialysis

• Untuk mengetahui penurunan fungsi ginjal sejak dini dapat


dilakukan dengan pemeriksaan darah dan urin.

ü Pemeriksaan darah :kadar kreatinin, ureum, Laju Filtrasi


Glomerulus (GFR)

ü Pemeriksaan urin :kadar albumin atau protein


PENATALAKSANAAN
• Bila ditemukan tanda dan gejala penyakit ginjal, maka yang harus
dilakukan adalah :

• Manajemen Gejala

• Kontrol gula darah pada penderita diabetes,

• Kontrol tekanan darah pada penderita hipertensi,

• Pengaturan pola makan yang sesuai dengan kondisi ginjal


(Modifikasi Diet)
Pencegahan Primer

• Terapi dengan obat-obatan


• Transplantasi (cangkok) ginjal
• Dialisis (cuci darah)
• Modifikasi gaya hidup
Modifikasi Diet
• Diet Natrium dan mengurangi jumlah cairan
• Diet Kalium untuk menurunkan risiko hyperkalemia
• Diet fosfat
TERAPI FARMAKOLOGI
• Terapi menggunakan obat bertujuan untuk mengobati gejala-
gejala yang disebabkan oleh PGK seperti mual, muntah, pruritus,
anemia, asidosis, masalah neurologi, hiperfosfatemia, defisiensi
vitamin D, osteodistrofi dan hiperparatiroid
• Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai