(COLD CHAIN)
No. Dokumen : SOP/ /04/III/2022
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Peralatan rantai vaksin adalah seluruh peralatan yang dipergunakan dalam pengelolaan
1. Pengertian vaksin sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah
ditetapkan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar dapat mengidentifikasi berbagai
2. Tujuan kebutuhan dan harapan pasien dan keluarga pasien mencakup pelayanan medis dan
keperawatan
Keputusan Kepala Puskesmas Krejengan Nomor 440/32//Kep/426.102.13/2016 Tentang
3. Kebijakan
Standar Layanan Klinis di Puskesmas Krejengan.
1. Pedoman Penyusunan Akreditasi Tahun 2015
2. Modul pelatihan pengelolaan rantai vaksin program imunisasi, Direktorat Jendral
4. Referensi PPM dan PL Departemen Kesehatan RI tahun 2005.
3. Permenkes RI No 42 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
4. Pelatihan Safe Injection, Unicef & Dirjen PP & PL DepKes RI tahun 2005.
5. Prosedur 1. Alat :
a. Vaksin carrier
b. Cool pack
c. Surat pengantar permintaan vaksin
d. Alat tulis
2. Bahan :
1
2. Pelaksanaan
a. Semua vaksin disimpan pada suhu 2-8*C.
b. Penempatan vaksin HS/sensitif panas, (BCG,Campak,Polio) diletakkan
dekat evaporator.
c. Penempatan vaksin FS/sensitif beku, (DPT-HB-Hib,TT,DT dan HB)
diletakkan agak jauh dari evaporator.
d. Beri jarak antara kotak vaksin minimal 1-2 cm atau satu jari tangan, agar
terjadi sirkulasi udara yang baik.
e. Letakkan 1 buah termometer Muller dibagian tengah lemari es dan
letakkan 1 buah freeze tag diantara vaksin hepatitis B atau DPT-HB-Hib.
f. Vaksin selalu disimpan dalam kotak kemasan agar tidak terkena sinar
Matahari/ultra violet.
g. Pelarut vaksin campak dan BCG disimpan pada suhu kamar
7. Bagan alir
(bila diperlukan)
8. Hal-hal yang
perlu diperhatikan
11. Rekaman historis NO Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan