1. Restrukturisasi Kredit/Pembiayaan
Batas waktu penyampaian beberapa laporan rutin perbankan diperpanjang selama dua bulan dari batas
waktu berakhirnya kewajiban penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam perundang-undangan di
sektor perbankan. Adapun laporan yang dimaksud antara lain:
Selama masa status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit akibat virus Corona di Indonesia,
kewajiban penyampaian laporan rutin selain sebagaimana yang dimaksud di atas yang disampaikan kepada
OJK dan/atau diumumkan kepada masyarakat, diperpanjang 14 hari kerja dari batas waktu berakhirnya
kewajiban penyampaian dan/atau pengumuman atau publikasi laporan sebagaimana dimaksud dalam
perundang-undangan di sektor perbankan.
Pembelian kembali (buyback) saham dapat Jumlah saham yang dapat dibeli kembali
dilakukan tanpa terlebih dahulu memperoleh dapat lebih dari 10% dari modal disetor dan
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham paling banyak 20% dari modal disetor,
(RUPS). dengan ketentuan paling sedikit saham yang
beredar 7,5% dari modal disetor.
STIMULUS EKONOMI OJK DI SEKTOR JASA KEUANGAN
ANTISIPASI DAMPAK VIRUS CORONA
Per 20 Maret 2020
OJK mengeluarkan kebijakan stimulus keuangan untuk memberikan ruang bagi masyarakat dan sektor
jasa keuangan yang terdampak secara langsung maupun tidak langsung akibat virus corona (covid-19).
Penyesuaian oleh KPEI, atas nilai Kebijakan bagi BEI untuk tidak melakukan
haircut dan perhitungan risiko (risk review atas efek margin dalam Daftar Efek
charge) dalam rangka perhitungan Margin (DEM) bulanan dan penggunaan
collateral dan MKBD bagi saham-saham DEM periode sebelumnya untuk
LQ45, dalam rangka stimulus pasar. penerbitan DEM berikutnya.
Batas waktu penyampaian laporan Batas waktu penyelenggaraan Dengan dikeluarkannya ketentuan
diperpanjang selama dua bulan dari Rapat Umum Pemegang Saham ini, maka:
batas waktu berakhirnya kewajiban (RUPS) Tahunan oleh Perusahaan Pelaksanaan RUPS Tahunan yang
penyampaian laporan sebagaimana Terbuka diperpanjang selama 2 seharusnya dilakukan paling
dimaksud dalam peraturan (dua) bulan dari batas waktu lambat 30 Juni diubah menjadi 31
perundang- undangan di sektor kewajiban penyelenggaraan RUPS Agustus 2020
Pasar Modal. Adapun laporan yang Tahunan Penyampaikan Laporan Keuangan
dimaksud adalah : Tahunan yang seharusnya paling
Laporan Keuangan Tahunan dan lambat 30 Maret diubah menjadi
Laporan Tahunan bagi Emiten 31 Mei 2020
dan Perusahaan Publik Penyampaikan Laporan Tahunan
Laporan hasil evaluasi Komite Penyelenggaraan RUPS oleh yang seharusnya paling lambat
Audit terhadap pelaksanaan Perusahaan Terbuka dapat 30 April menjadi 30 Juni 2020
pemberian jasa audit atas dilakukan dengan mekanisme Penggunaan mekanisme Electronic
informasi keuangan historis pemberian kuasa secara elektronik Proxy untuk RUPS melalui sistem
tahunan Emiten dan Perusahaan dengan menggunakan sistem E-RUPS yang disiapkan oleh PT
Publik e-RUPS yang disediakan oleh KSEI. Dengan Electronic Proxy,
Laporan Keuangan Tahunan bagi Lembaga Penyimpanan dan maka pemegang saham tidak
Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penyelesaian (KSEI) dan perlu hadir (menghindari
Penjaminan, Lembaga pelaksanaan RUPS dilakukan kerumunan) dan cukup diwakili
Penyimpanan dan Penyelesaian, seefisien mungkin tanpa oleh proxy-nya.
Perusahaan Efek, Penyelenggara mengurangi keabsahan pelaksanaan
Dana Perlindungan Pemodal, RUPS.
Lembaga Penilaian Harga Efek,
Lembaga Pendanaan Efek
Indonesia, Biro Administrasi
Efek, Reksa Dana, Kontrak
Investasi Kolektif Dana Investasi Penyelenggaraan RUPS dengan
Real Estat, Kontrak Investasi menggunakan sistem e-RUPS
Kolektif Efek Beragun Aset, Efek dilaksanakan sesuai dengan
Beragun Aset Berbentuk Surat ketentuan yang akan segera
Partisipasi, Kontrak Investasi ditetapkan oleh Lembaga
Kolektif Dana Investasi Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI).
Infrastruktur, dan Perusahaan
Pemeringkat Efek