Anda di halaman 1dari 3

RESUME BUKU AUDIT KONTEMPORER BY THEODORUS M.

TUANAKOTTA

BAB 9 PROSEDUR PENILAIAN RISIKO

Nama : Shefira Nurul Fadilah

Kelas : Akuntansi 4F

Npm : 022121163

Tujuan prosedur penilaian risiko adalah mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji yang material
dalam laporan keuangan. Tujuan ini dapat dicapai melalui pemahaman mengenai entitas dan
lingkungannya termasuk pemahaman mengenai pengendalian intern dari entitas tersebut.

BUKTI AUDIT

Prosedur penilaia risiko memberikan bukti audit untuk mendukung penilaian risiko pada tingkat
laporan keuangan dan pada tingkat asersi namun harus dilengkapi dengan prosedur audit lanjutan
yang merupakan tanggapan atas risiko yang diidentifikasi seperti pengujian pengendalian dan ata
prosedur substantif.

Auditor perlu melaksanakan prosedur penilaian risiko yang cukup untuk mengidentifikasi risiko bisnis
dan risiko kecurangan yang bisa berdampak pada salah saji yang material. Auditor menyelidiki
dengan seksana keadaan yang menimbulkan keraguan tentang kemampuan entitas melanjutkan
usahanya (going concern).

Ada tiga prosedur penilaian risiko, diantaranya:

1. Prosedur menanyakan kepada manajemen dan pihak lain;


menurut ISA 240.17 bahwa auditor wajib menanyakan kepada manajemen tentang:
 Penilaian oleh manajemen mengenai risiko salah saji yang material dalam laporan
keuangan karena kecurangan.
 Proses yang dilakukan manajemne untuk mengidentifikasi dan menanggapi risiko
kecurangan dalam entitas, termasuk risiko kecurangan yang diidentifikasi oleh
manajemen atau yang dilaporkan kepada manajemen atau risiko kecurangan
mungkin terjadi dalam jenis transaksi, saldo akun atau pengungkapan;
 Komunikasi manajemen dengan TCWG (Those Charged With Governance) mengenai
proses yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menanggapi risiko
kecurangan dalam entitas;
 Komunikasi manajemen dengan karyawan jika ada tentang pandangan manajemen
mengenai praktik-praktik dan perilaku etis.

Menurut ISA 240.18 bahwa auditor wajib menanyakan kepada manajemen, dan pihak
lain di dalam entitas (jika perlu), untuk menentukan apakah mereka mengetahui
kecurangan yang terjadi yang disangka terjadi atau yang dituduhkan yang mempunyai
dampak pada entitas.

Menurut ISA 240.20 bahwa kecuali jika TCWG (Those Charged With Governance) terlibat
dalam mengelola entitas, auditor wajib memperoleh pemahaman tentang bagaimana
TCWG (Those Charged With Governance) melaksanakan pengawasan terhadap proses
yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menanggapi risiko kecurangan
dalam entitas itu dan pengendalian intern yang dibangun manajemen untuk
menanggulangi risiko tersebut.

Menurut ISA 240.21 bahwa kecuali jika TCWG (Those Charged With Governance) terlibat
dalam mengelola entitas, auditor wajib menanyakan kepada TCWG (Those Charged With
Governance) untuk menentukan apakah TCWG (Those Charged With Governance)
mengetahui tentang kecurangan yang terjadi yang dicurigai atau yang dituduhkan yang
berdampak pada entitas. Petanyaan ini diajukan untuk memperkuat tanggapan atas
pertanyaan serupa kepada manajemen.

2. Pengamatan dan inspeksi;


3. Prosedur analitikal.
hasil dari prosedur analitikal dibandingkan dengan informasi yang dikumpulkan untuk :
 Mengidentifikasi risiko salah saji yang material mengenai asersi yang terkandung
dalam unsur-unsur laporan keuangan yang signifikan ,
 Membantu merancang sifat, waktu dan luasnya prosedur audit selanjutnya.

SUMBER LAIN MENGENAI RISIKO

Anda mungkin juga menyukai