Anda di halaman 1dari 1

Apabila terpasang None, berarti tidak ada harddisk yang terpasang

pada komputer, tetapi jikaterpasang Auto maka BIOS akan


melakukan auto deteksi harddisk pada saat proses booting
dilakukan. Proses auto deteksi, akan terus dilakukan setiap kali
komputer melakukan booting. Pilihan dapat dilakukan, apabila
sering melakukan bongkar pasang harddisk. Pilihan “user” akan
member keleluasan untuk mengubah parameter harddisk secara
manual masukkan parameter yang diberikan oleh harddisk ke dalam
kolom kolom yang ada. Kolom-kolom lain, digunakan untuk
memasukkan data jumlah silinder, jumlah head, SPT (sektor per
track) dan tipe translasi (Normal Large dan LBA).Saat ini hampir
seluruh harddisk yang berukuran besar menggunakan mode
translasi LBA.

2. Advanced CMOS Setup


Pada bagian Menu Advanced CMOS Setup, terdapat beberapa
menu setting BIOS praktis yang dapat menunjang semua
komponen. Misalnya, urutan Booting. Internal Cache, dan External
Cache.
Gambar 3. Menu Advanced CMOS Setup

 Quick Boot
Proses Power OnSelf Test (POST) adalah proses pemeriksaan
komponen-komponen pada PCsaatkomputer melakukan coldboot
(ketika baru dinyalakan atau sebelum menekan reset). Dalam proses
ini, antara lain diperiksa integritasmemori kesiapan card dan
sebagainya. Apabila memilih “disable” maka proses akan dilakukan
lebih lama dan lengkap. Pemeriksaan memori dilakukan sampai 3
kali, sedangkan jika memilh “enable” maka proses akan dilakukan
dalam waktu yang lebih singkat.
 Boot From On board LAN
Digunakan untuk proses booting yang dilakukan pada suatu
jaringan komputer LAN (Lokal Area Network).
 1st Boot Device
Digunakan untuk menentukan urutan proses booting yang akan
dilakukan pertama kali. Apabila hanya melakukan booting dari
harddisk pilihlah IDE-O” dan pilih “Floppy” jika membutuhkan
booting dari disket.
 2nd Boot Device
Digunakan untuk menentukan proses booting yang kedua, setelah

Anda mungkin juga menyukai