Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TEKNIK INSTRUMENTASI PADA Tn.

R DENGAN TINDAKAN
CLIPPING COSTAE

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Pelatihan Perioperatif di


RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Disusun Oleh:

Truna Adi Saputra

PELATIHAN PERIOPERATIVE
INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR
MALANG
2023
LAPORAN KASUS

A. PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Mengatur dan mengecek fungsi mesin suction, couter, lampu operasi, meja operasi,
meja mayo, meja instrument, kelengkapan mesin anastesi
2. Memberi perlak dan duk pada meja operasi dan memberi under pad
3. Menyiapkan linen dan instrumen yang akan digunakan
4. Menempatkan tempat sampah agar mudah dijangkau.

B. PERSIAPAN ALAT
• Desinfeksi klem x 1

• Hand vat mess no 3 x 1

• Pinset anatomis sedang dan besar

• Gunting metzemboum x1

• Gunting kasar x1

• Gunting benang x1

• Pean bengkok sedang x 2

• Pean manis x1

• Kotcher besar x 2

• Neirbecken x 1

• Cucing x 2

• Hak tajam x 2

• Langenback x 2

• Scapula hak x1

• Rasparatorium x1

• Elevator x 1

• Tang klipper

• Tang cucut

• SHAPP Plate Costae Clip

• Lung retraktor/ doyen 2

• Aproximator 2
C. PERSIAPAN BAHAN HABIS PAKAI
• Mersilk no 1 x1

• Vicryl no 1 x 3

• Byosin no 3-0 x 2

• Prolene 3/0

• Mess no 15

• Povidone iodine

• Cairan Nacl

• Kassa x 10

• Chest drainage cateter no 28

• Sufratul

• Redax

• Kassa depers 10
D. PERSIAPAN PASIEN
a. Serah terima pasien dari premedikasi ke perawat sirkuler
b. Pasien disiapkan dalam kondisi bersih dan memakai pakaian khusus untuk masuk
kamar operasi.
c. Mengisi dan mengecek kembali lembar chek list yang meliputi :
 Identitas pasien meliputi pasien memakai gelang identitas
 KU pasien : kesadaran, TTV, riwayat penyakit
 Area yang akan dioperasi
 Memerlukan puasa atau tidak
 Kelengkapan pemeriksaan penunjang (lab, foto, usg ,dll)
 Jenis profilaksis, apabila belum dimasukan skin tes sudah / belum
 Surat persetujuan tindakan operasi dan anastesi
 Pastikan pasien tidak memakai gigi palsu dan perhiasan
 Persiapan persediaan darah apabila memerlukan transfusi darah
d. Dokumentasi identitas pasien di buku register oleh perawat sirkuler.
e. Pasien dibaringkan di meja operasi dengan posisi supine di meja operasi.

E. PELAKSANAAN
1. Pasien datang, melakukan Sign in (konfirmasi identitas, area operasi, tindakan
operasi, lembar persetujuan, area operasi telah ditandai, mesin anestesi dan obat –
obatan diperiksa kesiapannya, pulse oksimetri telah berfungsi baik, riwayat alergi,
penyulit airway atau resiko aspirasi, resiko kehilangan darah)
2. Pasang arde di betis sebelah kanan.
3. Mengatur posisi pasien potefo lateral kemudian cuci area yang akan di operasi dengan
sabun antiseptik kemudian dikeringkan dengan duk kecil steril.
4. Perawat instrumen melakukan scrubing, gowning dan gloving.
5. Perawat instrumen membantu operator dan asisten untuk gowning dan gloving.
6. Perawat instrumen memberikan bengkok berisi cucing dengan cairan povidon iodin 10%,
klem desinfeksi dan deppers kepada operator untuk desinfeksi area operasi
7. Perawat instrumen dengan dibantu asisten operator melakukan drapping area operasi
8. Pasang kabel couter difiksasi dengan duk klem, pastikan alat berfungsi dengan baik.
Meja mayo dan meja instrumen didekatkan pasien.
9. Time out, (konfirmasi nama tim operasi dan tugas, konfirmasi nama pasien,jenis
tindakan, dan area yang akan di operasi, pemberian antibiotik profilaksis, tindakan
darurat di luar standart operasi, estimasi lama operasi, antisipasi kehilangan darah,
perhatian khusus selama pembiusan, sterilitas alat instrumen bedah, perhatian khusus
pada peralatan). Operator dipersilahkan memimpin berdoa.
10. Berikan kasa basah pada operator untuk membersihkan sisa dari povidon iodin
kemudian berikan pen marker untuk marking daerah yang akan di insisi
11. Scrub nurse memberikan mess no 15 kepada operator untuk melakukan incisi
12. Scrub nurse memberikan pinset chirrrugie dan couter kepada operator untuk
memperdalam incisi dan berikan pinset chirrugie,pean manis dan kassa kepada
asisten operator unutk merawat perdarahan
13. Scrub nurse memberikan hak tajam untuk asisten agar dapat memperluas lapang
pandang operator,sayatan diperdalam sampai otot dengan menggunakan kouter
14. Berikan langenback kepada asisten,pinset chirrugie pada opertor untuk insici pada
otot
15. Setelah terlihat costae yang patah.berikan operator rasparatorium untuk memisahkan
costae dengan otot yang melekat. Berikan scapula hak kepada asisten jika patahan
costae lebih ke arah superior.
16. Berikan elevator kepada operator untuk membebaskan /mengangkat costae dari costal
bed
17. Berikan SHAPP plate kepada operator sesuai dengan ukuran pasien
18. Berikan klem kotcher besar kepada operator untuk fiksasi sementara pada plate
19. Berikan tang klipper pada operator untuk fiksasi kaki2 dari SHAPP plate
20. Berikan thorax drain no 28 untuk drainage fiksasi dengan merslik 1/0
21. Bersihkan area pemasangan plate dengan cairan Nacl 0.9% sampai bersih
SIGN OUT
22. Sign Out (hitung jumlah kasa, dan jumlah alat, kesesuaian jenis tindakan, label pada
spesimen, permasalahan pada alat, perhatian masa recovery dari operator dan
anesthesi).
23. Berikan naldfoder pinset chirrugie dengan benang vicryl no 1 untuk jahitan otot lapis
demi lapis sampai fasia. berikan klem pean dan gunting benang kepada asisten
24. Berikan naldfoder dan pinset chirrugi dengan benang byosin no 3-0 kepada operator
untuk jahitan kulit. Berikan gunting benang serta kassa kepada asisten

F. PENYELESAIAN
1. Bersihkan area operasi dengan kasa basah, keringkan dengan kasa dan ditutup
dengan sufratul, kasa dan hepavix.
2. Sambungkan thorax draine dengan redax yang sudah tersedia
3. Operasi selesai, pasien dibersihkan, instrumen dibereskan, kasa dan instrumen di
inventaris, kabel couter dilepas.
4. Rapikan pasien, bersihkan bagian tubuh pasien dari bekas betadin yang masih
menempel dengan menggunakan kassa basah dan keringkan.
5. Pindahkan pasien ke brankart, dorong ke ruang recovery.
6. Semua instrument didekontaminasi (rendam pada pricept 2,5% selama 10 menit (9
pricept:5L air), bersihkan dengan zydecim (40cc zydecim:5L air) dan bilas dengan air
mengalir), diinventaris dan diset kembali, bungkus dengan kain dan siap disteril.
7. Bersihkan ruangan dan lingkungan kamar operasi, rapikan dan kembalikan alat- alat
yang dipakai pada tempatnya.
8. Inventaris bahan habis pakai pada depo farmasi.

Anda mungkin juga menyukai