INSTRUMEN TEKNIK
HISTEREKTOMI ATAS INDIKASI MIOMA UTERI DI RUANG
OK OBGYN
Oleh:
Truna Adi Saputra
Malang,
Pembimbing OK OBGYN
( )
Konsep Penyakit Mioma Uteri
Mioma uteri yaitu tumor jinak pada rahim, selain bisa ganas, lebih sering
muncul tumor jinak pada rahim atau mioma uteri. Jenis tumornya tidak hanya
satu. Bisa tumbuh dibagian dinding luar rahim, pada otot rahimnya, atau bisa juga
dibagian dinding dalam rahim sendiri. Ini jenis tumor yang lebih banyak
Mioma uteri merupakan tumor jinak monoklonal dari sel-sel otot polos
yang ditemukan pada rahim manusia. Tumor ini berbatas tegas dan terdiri dari
sel-sel jaringan otot polos, jaringan pengikat fibroid, dan kolagen. Mioma uteri
berbentuk padat, relatif bulat, kenyal, berdinding licin, dan apabila dibelah bagian
B. Etiologi
Penyebab pasti mioma tidak diketahui secara pasti. Mioma jarang sekali
Tumor ini berasal dari sel otot yang normal, dari otot imatur yang ada di
dalam miometrium atau dari sel embrional pada dinding pembuluh darah uterus.
Apapun asalnya tumor mulai dari benih-benih multipel yang sangat kecil dan
tersebar pada miometrium. Benih ini tumbuh sangat lambat tetapi progresif
1. Estrogen
tumor yang cepat selama kehamilan terjadi dan dilakukan terapi estrogen.
Mioma uteri mengecil pada saat menopause dan oleh pengangkatan ovarium.
Mioma uteri banyak ditemukan bersamaan dengan anovulasi ovarium dan
(sebuah estrogen kuat) menjadi estron (estrogen lemah). Aktivitas enzim ini
estrogen yang lebih banyak dari pada miometrium normal (Setiati, 2009: 87).
2. Progesteron
hormon yang mempunyai struktur dan aktivitas biologik serupa, yaitu HPL
(Human Placenta Lactogen), terlihat pada periode ini dan memberi kesan
merupakan hasil dari sinergistik antara HPL dan Estrogen (Setiati, 2009: 87).
C. Klasifikasi Mioma
1. Berdasarkan Lokasi
menyebabkan infeksi.
traktus urinaria.
tanpa gejala.
2. Berdasarkan Lapisan Uterus
(serosa) uterus, tampak sebagai masa kecil sampai besar atau benjolan
ini dapat menjadi tumor parasitik, yang bergerak sesuai aliran darah
asimetrik dan nodular. Jika menjadi sangat besar tumor ini akan menjadi
d. Mioma servical
tumor terlalu besar, dapat terjadi retensi urin (Norman F.Gant & F.Gary
Cunningham, 2010:26).
D. Anatomi Fisiologi
Ovarium merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus
dibawah tuba uteri dan terikat disebelah belakang oleh ligamentum uterus
(Evelyn, 2009).
a. Memproduksi ovum
c. Memproduksi progesterone
berukuran 2 x 4 x 1.5 dan terletak di dinding lateral pelvis di dalam ruangan bernama
bulbus dan jaringan tubulus yang menghasilkan ovum (telur) dan ovarium hanya
terdapat pada wanita. Letaknya dalam pelvis disebelah kiri dan kanan uterus,
kewanitaan. Bentuknya bulat telur, beratnya 5-6 gr. Bagian dalam ovarium disebut
medula ovari dibuat dari jaringan ikat. Bagian luarbernama korteks ovari, terdiri dari
partikel-partikel yaitu kantong- kantong kecil yang berdinding epitelum dan berisi
pengumpulan darah didalam rongga folikel dan sel yang berwarna kuning yang
berasal dari dinding folikel telah masuk kedalam gumpalan itu dan membentuk
korpus luteum (badan kuning) bila ovum yang keluar dibuahi oleh korpus luteum
tumbuh terus menjadi besar. Bila ovum tidak dibuahi, maka korpus luteum bertahan
selama 12-14 hari tepat sebelum menstruasi berikutnya korpus luteum menjadi
atropi.
2) Tuba Fallopi
Purwoastuti,T.E, 2015)
sebagai jalur sel telur menuju uterus, letaknya pada bagian kanan dan kiri
Mioma uteri mulai tumbuh sebagai bibit yang kecil didalam miometrium
didalam uterus mungkin terdapat satu mioma akan tetapi mioma biasanya banyak.
Bila ada satu mioma dapat menonjol kedepan sehingga menekan dan mendorong
2017).
rasa nyeri dan mual. Selain itu masalah dapat timbul lagi jika terjadi perdarahan
abnormal pada uterus yang berlebihan sehingga terjadi anemia. Anemia ini bisa
perawatan diri tidak dapat terpenuhi. Selain itu dengan perdarahan yang banyak
2009).
jaringan kulit dan robekan pada jaringan saraf perifer sehingga terjadi nyeri akut.
infeksi. Pada pasien post operasi akan terpengaruh obat anestesi yang
F. Manifestasi Klinis
Hampir separuh dari kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada
pemeriksaan pelvis rutin. Pada penderita memang tidak mempunyai keluhan apa
– apa dan tidak sadar bahwa mereka sedang mengandung satu tumor dalam
Menurut (Nurafif & Hardi, 2013) tanda dan gejala mioma uteri yaitu :
Disebabkan oleh :
b. Nyeri
Nyeri panggul karena tekanan, muncul karena sebagian besar miom menekan
c. Gejala penekanan
pembuluh darah dan limfe menyebabkan edema tungkai dan nyeri panggul.
d. Disfungsi reproduksi
G. Pemeriksaan Penunjang
meliputi :
1. Tes laboratorium
Hitung darah lengkap dan apusan darah : leukositosis dapat disebabkan oleh
3. Ultrasonografi
4. Pielogram intravena
b. Histerosal pingogram
Menurut (Marmi, 2010) deteksi mioma uteri dapat dilakukan dengan cara:
1. Pengobatan Konservatif
pemberian GnRH agonis dihentikan mioma yang lisut itu akan tumbuh
2. Pengobatan Operatif
a. Miomektomi
b. Histerektomi
tahun dan tidak menghendaki anak lagi atau tumor yang lebih besar
penderita mioma uteri yang mengalami perdarahan melalui vagina yang tidak
NSAID)
b. Vitamin
c. Dikerok (kuretase)
I. Komplikasi
menjadi 3 yaitu :
3. Torsi atau putaran tangkai mioma bertangkai dapat terjadi torsi atau
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Hardi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Dan
Nanda Nic-Noc. Edisi revisi jilid 2. MediAction:Jogjakarta
Cipta.
Aspiani, R.Y.2017. Asuhan Keperawatan Maternitas Aplikasi NANDA, NIC Dan NOC.
Bare BG., Smeltzer SC. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC. Hal
: 45-47.
Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Departemen Kesehatan
RI; 2016.
Gant, Norman F. 2010. Dasar – Dasar Ginekologi & Obsetri. Jakarta : EGC. Hermanus MZ,
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 diakses dari :studi kasus\
BAB 1\604-1800-1-SM (1).pdf
Manuaba, Ida Ayu. 2010. Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi. Jakarta : TIM.
Price, Sylvia Anderson. 2009. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed.6.
Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
1. DEFINISI
Histerektomi adalah suatu prosedur medis untuk mengangkat rahim
(uterus) dan leher rahim (serviks). Rahim atau uterus merupakan organ
reproduksi tempat bayi berkembang selama masa kehamilan.
Dilansir dari WebMD, terdapat tiga macam histerektomi. Pilihannya
berdasarkan penyakit pasien serta seberapa banyak jaringan rahim yang
terlibat dalam penyakit tersebut.
Histerektomi supraservikal adalah tipe yang hanya mengangkat
bagian atas rahim saja, sehingga rahim masih berada di tempatnya.
Histerektomi total adalah tipe yang mengangkat seluruh jaringan
rahim dan serviks.
Histerektomi radikal adalah tipe yang mengangkat seluruh jaringan
rahim, jaringan di sekitar rahim, serviks, dan bagian atas dari vagina. Tipe
ini biasanya hanya dilakukan pada kasus kanker.
2. INDIKASI
Klien dengan Myoma uteri
3. TUJUAN
Sebagai pedoman tindakan Histerectomy di kamar operasi
4. PETUGAS
Perawat perioperatif
- Perawat sirkuler
5. PENGKAJIAN
- keadaan umum
8. Persiapan Alat
Meja Mayo
Handvant mess (Scalpel and handle) no. 4 1
Gunting Metzenboum (Metzenboum scissor) 1
Gunting jaringan kasar (Surgical scissor) 1
Pinset Anatomis (Tissue forceps) 1
Pinset Anatomis Manis 1
Pinset Cirurgis (Dissecting forceps) 2
Desinfeksi Klem (Washing and dressing Clamp) 1
Duk Klem (Towel Clamp) 5
Pean Bengkok Sedang 2
Pean Bengkok Besar 4
Kocker bengkok klem (Delicate hemostatic forcep kocher 2
): 2 buah
Histerectomy klem lurus (Histerectomy forcep straight): 2 2
buah
Nalvoeder (Needle Holder) 2
Gunting Benang (Surgical Scissor Straight) 1
Ring klem u/ stil depres 2
Peritoneum klem 4
Histerektomy klem bengkok/klem kuat 2
Langenbeck 1
Double langenbeck (US Army refractor) ricakson 1
Haak dalam 1
Canule Sution 1
Klem 90’ 1
Timan 1
Meja Instrument
Gown steril 6
Doek besar 3
Doek sedang 4
Doek kecil 3
Sarung meja mayo 1
Handuk steril 5
Kom kecil 1
Kom sedang 1
Bengkok kecil 1
Bengkok sedang 1