Kondisi ini ditandai dengan rasa gatal dan nyeri pada tenggorokan, terutama saat
menelan. Faringitis disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyebar lewat
udara, sehingga kondisi ini cukup mudah menular kepada orang lain.
Simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyebab, gejala,
pengobatan, dan pencegahan faringitis.
Penyebab Faringitis
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Jenis virus yang menyebabkan
infeksi faringitis adalah virus yang sama menyebabkan pilek dan flu, seperti Rhinovirus
dan Influenza. Selain itu, faringitis juga dapat diakibatkan oleh infeksi
bakteri Streptococcus A.
Penularan faringitis bisa terjadi ketika seseorang menghirup virus atau bakteri yang
menyebar di udara atau dari percikan air liur penderita yang menempel di permukaan
benda. Virus atau bakteri tersebut akan berusaha masuk dan merusak lapisan
tenggorokan hingga menyebabkan peradangan.
Meskipun penyakit ini dapat menyerang siapa saja, namun terdapat beberapa hal yang
dapat meningkatkan risiko seseorang terkena faringitis di antaranya adalah:
Anak-anak dan remaja berusia 5-15 tahun.
Sering terpapar asap rokok atau polusi yang dapat mengiritasi tenggorokan.
Memiliki sistem imun yang lemah atau menderita penyakit autoimun.
Melakukan kontak fisik atau interaksi dengan penderita faringitis.
Pernah mengalami sinusitis (infeksi sinus).
Terpapar zat kimia berbahaya dari limbah rumah tangga atau polutan pabrik.
Alergi terhadap debu, cuaca dingin atau bulu binatang.
Sering berada di ruangan ber-AC.
Memiliki GERD atau penyakit asam lambung.
Sering melakukan aktivitas yang meningkatkan ketegangan pada otot
tenggorokan, misalnya berteriak.
Gejala Faringitis
Gejala utama faringitis adalah rasa tidak nyaman di tenggorokan seperti kering, perih,
dan gatal. Faringitis yang disebabkan oleh virus biasanya menimbulkan gejala batuk
dan pilek disertai dengan demam.
Selain itu, beberapa gejala umum dari faringitis adalah sebagai berikut:
Nyeri tenggorokan.
Nyeri saat berbicara.
Perubahan suara menjadi serak.
Amandel membengkak dan kemerahan.
Kelenjar getah bening di leher membengkak.
Terasa nyeri saat menelan.
Pegal linu.
Mual dan muntah.
Nyeri kepala.
Gejala lainnya yang muncul tergantung dari jenis virus yang menginfeksinya. Jika virus
yang menginfeksi adalah adenovirus, maka akan disertai infeksi pada selaput bening
mata yang menyebabkan mata merah, berair, dan terasa tidak nyaman.
Apabila disebabkan oleh virus coxsackie, kemungkinan faringitis yang Anda alami
merupakan gejala flu Singapura yang menimbulkan keluhan sariawan serta bintil-bintil
berisi air di kulit tangan dan kaki. Sementara itu, bila faringitis disebabkan oleh bakteri,
maka penderita umumnya akan mengalami pilek, nyeri saat menelan, dan nyeri kepala.
Diagnosis Faringitis
Sebelum menegakkan diagnosis pada pasien faringitis, dokter akan melakukan tanya
jawab seputar keluhan dan gejala yang dialami pasien serta riwayat kesehatannya.
Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik menyeluruh yang dimulai dari telinga,
hidung, mulut, dan tenggorokan.
Apabila diperlukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan penyebab faringitis,
dokter akan meminta pasien menjalani sejumlah tes yang meliputi:
Pemberian Obat-obatan
Anda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter apabila kondisi tak kunjung membaik
hingga lebih dari tujuh hari setelah melakukan penanganan mandiri. Biasanya dokter
akan meresepkan obat-obatan, seperti:
Apabila Anda mengalami gejala-gejala di atas dan tak kunjung membaik setelah
beberapa hari, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter Siloam Hospitals untuk
mendapatkan diagnosis dan penanganan secara tepat.