Anda di halaman 1dari 50

Infeksi Saluran

Pernafasan
Bagian Atas
Jeremy Marcelino
Saluran Pernafasan Atas

● Saluran pernafasan atas merujuk pada bagian sistem


pernafasan yang terletak diluar dari bagian toraks.

● Saluran pernafasan bagian atas meliputi rongga hidung


dan mulut, faring, dan laring.
Infeksi Saluran Pernafasan Atas

● Infeksi saluran pernapasan atas dapat didefinisikan


sebagai iritasi dan pembengkakan saluran napas bagian
atas dengan batuk dan tidak ada tanda-tanda
pneumonia, atau tanpa riwayat penyakit paru obstruktif
kronik, emfisema, atau bronkitis kronis.

● Infeksi saluran pernafasan atas meliputi otitis media,


rhinosinusitis, faringitis, tonsilitis, laringitis, dan common
cold.
Pokok Bahasan
01 02 03
Otitis Media Rhinosinusitis Faringitis & Tonsilitis

04 05
Laringitis Common Cold
01
Otitis Media
Definisi & Etiologi
● Otitis media adalah inflamasi yang terjadi pada telinga
bagian tengah (middle ear) dan umumnya terjadi pada
anak-anak.

● Ada 3 kategori otitis media yaitu:


a. Acute otitis media
b. Otitis media with effusion
c. Chronic otitis media
● Anak-anak lebih sering kena 
karena Eustachian Tube lebih
pendek dan posisi horisontal 
Fungsi drainase perlindungan
telingan bagian tengah tidak
maksimal
Etiologi
● Lebih dari 90% kasus otitis media disebabkan oleh
karena adanya infeksi bakteri.

● Streptococcus pneumoniae adalah bakteri yang paling


umum ditemukan pada kasus otitis media.

● Sekitar 20%-30% kasus otitis media disebabkan oleh


bakteri Haemophilus influenza dan Moraxella catarrhalis.
Faktor Resiko
Alergi

Penitipan anak (daycare)

Cacat anatomis (Adanya cleft palate)

GERD

Immunodefisiensi

Paparan asap rokok


Tanda & Gejala
● Adanya tonjolan pada membran timpani;

● Ottorhea;

● Otalgia  Dianggap sebagai nyeri sedang atau berat jika


nyeri berlangsung setidaknya selama 48 jam;

● Demam.
Terapi Farmakologi
● Causative: Pemberian antibiotik

● Symptomative: Pemberian paracetamol dan ibuprofen


apabila ada keluhan nyeri, demam, dan bengkak.
Algoritme Pemberian Terapi
Antibiotik
Dosis Antibiotik
Produk Obat
Terapi Non-Farmakologi
● Melakukan pemasangan T-tube

● Melakukan kompres dingin untuk mengatasi nyeri.

● Menghindari paparan asap rokok.


02
Rhinosinusitis
Definisi & Etiologi
● Sinusitis adalah inflamasi dan/atau infeksi yang terjadi
pada bagian paranasal sinus mukosa.

● Acute rhinosinusitis memiliki gejala yang berlangsung


selama 4 minggu sedangkan chronic rhinosinusitis
memiliki gejala yang berlangsung lebih dari 12 minggu.

● Sinusitis biasa disebabkan oleh bakteri Streptococcus


pneumoniae dan Haemophilus influenzae.
Faktor Resiko
Alergi

Cacat anatomis (septal deviation)

Cystic fibrosis atau ciliary dykenia

Infeksi gigi

GERD

Immunodefisiensi

Berenang atau menyelam


Tanda & Gejala
● Cairan nasal atau postnasal purulent;
● Pembengkakan pada bagian nasal atau hidung buntu;
● Nyeri;
● Demam;
● Sakit kepala;
● Sakit gigi;
● Batuk;
● Kelelahan.
Terapi Farmakologi
● Causative: Pemberian antibiotik

● Symptomative: Phenylephinerine dan oxymetazoline


dalam spray dan/atau oral untuk mengatasi hidung
tersumbat  Penggunaan dibatasi sesuai rekomendasi
produk (tidak lebih dari 3 hari) untuk mencegah rebound
congestion.
Algoritme Pemberian Antibiotik
Dosis Antibiotik
Produk Obat
Terapi Non-Farmakologi
● Menghindari minuman dingin;
● Menggunakan masker di tempat yang berdebu;
● Mengkonsumsi air hangat.
03
Faringitis & Tonsilitis
Definisi & Etiologi
● Faringitis adalah infeksi akut pada bagian orofaring dan
nasofaring.

● Tonsilitis adalah Infeksi yang terjadi pada bagian tonsil.

● Faringitis dan tonsilitis dapat disebabkan oleh infeksi


virus dan bakteri. Virus yang dapat menyebabkan
faringitis antara lain rhinovirus (20%), coronavirus (5%),
adenovirus (5%), herpes simplex virus (4%), influenza viru
(2%), parainfluenza (2%), dan Epstein-Barr virus (1%).

● Bakteri yang dapat menyebabkan faringitis dan tonsilitis


adalah GABHS seperti Streptococcus pyogenes.
Tanda & Gejala
• Sakit tenggorokan;
• Demam;
Penyebab • Sakit kepala, muntah, sakit
Bakteri perut (pada anak);
• Kemerahan di tenggorokan;
• Inflamasi di tonsil dan faring.
• Conjunctivitis;
Penyebab
• Coryza;
Virus
• Batuk.
Terapi Farmakologi
● Terapi causative: Pemberian antibiotik

● Terapi symptomative: Pemberian parasetamol atau


NSAID untuk mengurangi rasa nyeri.
Algoritma Pemberian Antibiotik
Faringitis
Algoritma Pemberian Antibiotik
Tonsilitis
Dosis Pemberian Antibiotik
Produk Obat
Terapi Non-Farmakologi
● Istirahat;
● Minum banyak;
● Kumur dengan air garam.
04
Laringitis
Definisi dan Etiologi
● Laringitis adalah infeksi yang terjadi pada bagian laring.

● Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri maupun virus.


Virus yang dapat menyebabkan laringitis antara lain
rhinovirus, coronavirus, adenovirus, herpes simplex virus,
influenza virus, parainfluenza, dan Epstein-Barr virus.

● Bakteri yang dapat menyebabkan laringitis adalah bakteri


Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae,
Moraxella catarrhalis.
Tanda & Gejala
● Suara serak/perubahan pada suara;
● Sakit tenggorokan;
● Batuk kering;
● Demam.
Terapi Farmakologi
● Terapi causative: Pemberian antibiotik.

● Terapi symptomative: Pemberian parasetamol atau


NSAID untuk mengurangi rasa nyeri.
Dosis Pemberian Antibiotik
Terapi Non-Farmakologi
● Istirahat;
● Minum banyak;
● Kumur dengan air garam.
05
Common Cold
Definisi & Etiologi
● Common cold adalah infeksi saluran nafas atas yang
disebabkan oleh virus.

● Common cold disebabkan oleh virus seperti rhinovirus,


coronavirus, parainfluenza virus, respiratory syntical virus,
dan adenovirus.
Tanda & Gejala
● Nyeri tenggorokan ringan (mild sore throat);
● Hidung berair;
● Bersih;
● Jika ada demam, sangat ringan;
● Batuk paling tidak 3-7 hari;
● Pembengkakan pada bagian hidung.
Terapi Farmakologi
● Obat batuk
● Antitusif: Codein, DMP;
● Ekspetoran: GG, Bromhexine;
● Mukolitik: N-acetylcysteine;
● Dekongestan: Pseudoephedrine, Oxymetazoline;
● Antihistamin: Chlorpheniramine maleate, cetirizine;
● Analgesik dan antipiretik: NSAID, parasetamol.
Terapi Non-Farmakologi
● Istirahat;
● Banyak minum;
● Hindari kebiasaan minum dingin;
● Konsumsi buah dan sayuran;
● Hindari debu;
● Memakai pelembap ruangan.
Daftar Pustaka
Babu, S., Bhatt, S., and John, J, J., 2022. Standard Treatment Guidelines 2022: Acute Pharyngitis/Acute
Tonsillopharyngitis, Indian Academy of Pediatrics.

Barret, K, E., Barman, S, M., Brooks, H, L., and Yuan, J., 2019. Ganong’s Review of Medical Physiology
26th ed, McGraw-Hill Education: New York.

Chisholm-Burns, M, A., Schwinghammer, T, L., Wells, B, G., Malone, P, M., Kolesar, J, M., DiPiro, J, T., 2016,
Pharmacotherapy Principles & Practice 4th ed, McGraw-Hill Education: New York.

DiPiro, J, T., Yee, G, C., Posey, L, M., Haines, S, T., Nolin, T, D., and Ellingrod, V., 2020. Pharmacotherapy
a Pathophysiologic Approach 11th ed, McGraw-Hill Education: New York.

Wells, B, G., Schwinghammer. T, L., DiPiro, J, T., and DiPiro, C, V., 2017. Pharmacotherapy Handbook 10th
ed, McGraw-Hill Education: New York.
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai