Daftra Isi................................................................................................i
Lembar Pengesahan..............................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
Latar Belakang............................................................................1
Tujuan..........................................................................................1
Sasaran & terget Kegiatan...........................................................1
BAB II LANDASAN TEORI...............................................................2
Pengertian Pemberdayaan Masyarakat........................................2
Pemberdayaan Masyarakat Menurut Islam.................................2
Tahapan Pemberdayaan...............................................................4
BAB II PEDOMAN KERJA ...............................................................6
Struktur Kepengurusan KKN-T..................................................6
Program Kerja KKN-T 2019.......................................................7
BAB IV PENDANAAN.........................................................................9
Sumber Dana...............................................................................9
Rincian Dana...............................................................................9
Pengadaan Rumah Pintar............................................................9
Pemberdayaan Berbasis PKK......................................................9
Bakti Sosial dan gerakan jumat bersih........................................11
Festival dan Bazar.......................................................................11
Total Anggaran ...........................................................................12
BAB V PENUTUP.................................................................................13
ii
PROPOSAL RENCANA PROGRAM KERJA
KULIAH KERJA NYATA TEMATIK
SEMESTER V DAN VII TAHUN 2019
KELOMPOK 9
Penempatan Dusun Lungur Kulon
Desa Banjarsari
Kecamatan Selorejo
Kabupaten Blitar
Dosen Pembimbing Lapangan Abdur Rofik Maulana M.Pd
Judul Proposol:
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Tata Kelola Sumber Daya Alam
Berbasis Edu-preneurship
Tim Pelaksana
No Nama Peserta NIM Program Studi
1. Ainun Muhassonah 201664010014 PAI
2. Aldi Maulana Achsan 201664010017 PAI
3. Ali Murtadlo 201664010019 PAI
4. Ani Zaqiyah 1561201003 Manajemen
5. Ari Kharisma 1655202028 Teknik Informatika
6. Arif Khairur Rozaq 201664010024 PAI
7. Dewi Lutfiati 1573201010 Psikologi
8. Hindayani 201564010030 PAI
9. Ifa Dyah Wulandari 201564260005 PGMI
10. Ifrohul Izzah 201664010040 PAI
11. Iis Nur Khasanah 201564260006 PGMI
12. Ilma Mustakhirotishofi Z.A 201664010043 PAI
13. Lusy Suci Feby Ariska 1686206018 PGSD
14. Lutfiatul Uyun 1584207016 Pendidikan IPS
15. Muhammad Ali Mukhsin 201564290019 Ekonomi Syari’ah
16. Maria Ulfa 1561201026 Manajemen
17. Ninda Putri 1686206023 PGSD
18. Sri Widjayanti 201664010107 PAI
19. Tanwiratul Khusna 201564010084 PAI
20. Tri Widyawati 1586206072 PGSD
21. Wahyu Irmawati 201564260033 PGMI
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini, kami mengajukan Proposal Kuliah Kerja Nyata Tematik,
1. Nama Kegiatan : Kuliah Kerja Nyata Tematik Kelompok-9 Universitas Islam
Raden Rahmat Malang
2. Waktu Pelaksanaan : 16 Februari – 19 Maret 2019
3. Lokasi Kegiatan : Dusun Lungur Kulon Desa Banjarsari Kecamatan Selorejo
Kabupaten Blitar
4. Jumlah Biaya :
5. Sumber Biaya : a. Iuran Anggota KKN
b. Dana Kampus
Ketua Sekretaris
Mengetahui
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah program yang diselenggarakan oleh tiap-tiap
perguruan tinggi yang wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa dengan tujuan agar
mahasiswa dapat mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah serta untuk
meningkatkan kemampuan dan wawasan mahasiswa sebagai bekal hidup dimasyarakat.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa memberikan pengalaman serta pengetahuannya untuk
mengarahkan agar dapat memecahkan masalah yang terdapat dilingkungan masyarakat.
Selain itu melalui KKN ini, mahasiswa dapat membantu pembangunan dalam masyarakat.
Begitu pula dengan kami, mahasiswa Universitas Islam Raden Rahmat Malang,
melaksanakan kegiatan KKN Tematik di Dusun Lungur Kulon, Desa Banjarsari, Kecamatan
Selorejo Kabupaten Blitar, dengan harapan agar ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dapat
diterapkan dimasyarakat serta dapat membantu meningkatkan Sumber Daya di desa tersebut.
B. Tujuan Kegiatan
1. Memberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya alam berbasis
edupreneurship.
2. Pengembangan masyarakat melalui pelatihan kerajinan tangan & pengelolaan hasil alam.
3. Mengembang kan minat baca dan prestasi belajar baik akademik maupun non akademik.
4. Kepedulian terhadap kesehatan ingkungan.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan ber- menjadi kata
”berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya. Daya artinya kekuatan, berdaya memiliki
arti kekuatan. Kata “berdaya” apabila diberi awalan pe- dengan mendapat sisipan -m- dan
akhiran –an manjadi “pemberdayaan” artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau
mempunyai kekuatan. (Rosmedi dan Riza Risyanti, 2006).
Menurut beberapa pakar yang terdapat dalam buku Edi Suharto, menggunakan difinisi
pemberdayaan dilihat dari tujuan, proses, dan cara-cara pemberdayaan. Masih dalam buku
tersebut, person mengatakan bahwa pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang
menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam mengontrol dan mempengaruhi terhadap
kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan
menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang
cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya.
Berdasarkan difinisi pemberdayaan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pemeberdayaan adalah serangkaiaan kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan
kelompok rentan dan lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami
masalah kemiskinan, sehingga mereka memiliki keberdayaan dalam memenuhui kebutuhan
hidupnya baik secara fisik, ekonomi, maupun sosial seperti: kepercayaan diri, maupun
menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencahariaan, berpartisipasi dalam kegiatan sosial
dan mendiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupanya. Adapun cara yang di tempuh
dalam malakuakan pemberdayaan yaitu dengan memberikan motivasi atau dukungan berupa
sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan bagi masyarakat untuk
meningkatkan kapasitas mereka, meningkatkan kesadaran tentang potensi yang di milikinya,
kemudian berupaya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki tersebut.
2
Berdasarkan dengan istilah diatas, dalam pengalaman Al-Quran tentang pemberdayaan
dhu’afa, comunity empowerment (CE) atau pemeberdayaan masyarakat pada initinya adalah
membantu klien (pihak yang diberdayakan), untuk memperoleh daya guna pengambilan
keputusan dan menetukan tindakan yang akan ia lakukan tentang diri mereka, termasuk
mengurangi efek hambatan peribadi dan sosial melalui peningkatan kemampuan dan rasa
percaya diri untuk menggunakan daya yang dimilikinya antara lain melalui trasfer daya daru
lingkungannya.
Menurut Agus Efendi sebagaimana dikutip oleh Nanih Machendrawaty dan Agus
Ahmad Safei dalam bukunya Pengembangan Masyarakat Islam, mencoba menawarkan tiga
kompleks pemberdayaan yang mendesak. Pertama, pemberdayaan pada segi ruhaniah.
Pemberdayaan ini diperlukan karena degradasi moral masyarakat Islam saat ini sangatlah
memprihatinkan. Kepribadian umat Islam terutama generasi mudanya begitu mudah
terkontaminasi oleh budaya negatif “Barat” yang merupakan antitesa dari nilai-nilai Islam dan
tidak dapat memilahnya. Keadan ini masih diperparah oleh belum mampunya sistem
pendidikan agama dalam meminimalisir hal tersebut di hampir semua pendidikan. Karenanya,
umat Islam harus berjuang keras untuk melahirkan design kurikulum pendidikan yang benar-
benar berorientasi pada pemberdayaan total ruhaniah Islamiyah. (Dian Iskandar Jaelani,2014)
Kedua, pemberdayaan intelektual. Saat ini dapat disaksikan betapa umat Islam yang ada
di Indonesia sudah terlalu jauh tertinggal dalam kemajuan dan penguasaan IPTEK. Keadaan
ini juga diperparah dengan orientasi lembaga pendidikan yang ada mulai dari tingkat TK
sampai Perguruan Tinggi lebih banyak berorientasi pada bisnis semata, lembaga pendidikan
dijadikan arena bisnis yang subur. Untuk itu diperlukan berbagai upaya pemberdayaan
intelektual sebagai sebuah perjuangan besar dari pengembalian orientasi pendidikan pada
pengembangan ke-intelektual-an.
Ketiga, pemberdayaan ekonomi. Harus diakui bahwa kemiskinan dan ketertinggalan
menjadi demikian identik dengan mayoritas umat Islam, khususnya di Indonesia. Untuk
memecahkannya, tentunya ada dalam masyarakat sendiri, mulai dari sistem ekonomi yang
diterapkan oleh pemerintah, keberpihakan pemerintahan dalam mengambil kebijakan
ekonomi dan kemauan serta kemampuan masyarakat sendiri. Karenanya, diperlukan sebuah
strategi dan kebijakan untuk keluar dari himpitan ketertinggalan dan ketimpangan ekonomi
tersebut.
3
ٍ ْض د ََر ٰ َج
ت َ بَ ْعYم فِى ْٱل َحيَ ٰو ِة ٱل ُّد ْنيَا ۚ َو َرفَ ْعنَاYَُْأهُ ْم يَ ْق ِس ُمونَ َرحْ َمتَ َربِّكَ ۚ نَحْ نُ قَ َس ْمنَا بَ ْينَهُم َّم ِعي َشتَه
َ ْضهُ ْم فَو
ٍ ق بَع
َك َخ ْي ٌر ِّم َّما يَجْ َمعُون
َ ِّت َرب ُ ضهُم بَ ْعضًا س ُْخ ِريًّا ۗ َو َرحْ َمُ لِّيَتَّ ِخ َذ بَ ْع
Artinya: “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan
antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan
sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat
mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka
kumpulkan.” (Az-Zukhruf: 32)
Ayat di atas menunjukkan bahwa kemiskinan lebih banyak diakibatkan sikap dan
perilaku umat yang salah dalam memahami ayat-ayat Allah SWT, khususnya pemahaman
terhadap kepemilikan harta kekayaan. Dengan demikian, apa yang kemudian disebut dalam
teori sosiologi sebagai “Kemiskinan absolut” sebenarnya tidak perlu terjadi apabila umat
Islammemahami secara benar dan menyeluruh (kaffah) ayat-ayat Tuhan tadi.
C. Tahapan Pemberdayaan
Menurut Isbandi Rukminto Adi, pemberdayaan masyarakat memiliki 7 (tujuh) tahap
terhadap pemberdayaan, yaitu sebagai berikut:
1. Tahap persiapan. Pada tahapan ini ada dua tahapan yang harus dikerjakan, yaitu: pertama,
penyimpanan petugas, dimana petugas merupakan tenaga pemberdayaan masyarakat yang
bisa dilakukan oleh community woker, dan kedua penyiapan lapangan yang dilakukan
secara teliti agar mencakup kebutuhan dasar yang harus terpenuhi.
2. Tahapan pengkajian. Pada tahapan ini yaitu proses pengkajian dapat dilakukan secara
individual melalui kelompok-kelompok dalam masyarakat. Dalam hal ini petugas harus
berusaha mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan dan juga sumber daya yang
dimiliki klien.
3. Tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan. Pada tahapan ini petugas sebagai agen
perubahan (exchange agent) secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berfikit
tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya.
4. Tahap pemfomalisasi rencana aksi. Pada tahapan ini petugas membantu masing-masing
kelompok untuk merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang mereka
akan lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Disamping itu juga petugas
membantu untuk memfomalisasikan gagasan mereka kedalam bentuk tertulis, terutama bila
ada kaitannya dengan pembuatan proposal kepada penyandang dana.
5. Tahap pelaksanaan (implementasi) program atau kegiatan. Dalam upaya pelaksanaan
program pemberdayaan masyarakat peran masyarakat sebagai kader diharapkan dapat
menjaga keberlangsungan program yang telah dikembangkan. Kerjasama antar petugas dan
4
masyarakat merupakan hal penting dalam tahapan ini karena terkadang sesuatu yang sudah
direncanakan dengan baik melenceng saat dilapangan.
6. Tahap evaluasi. Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas program
pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan melibatkan
warga. Dengan keterlibatan warga tersebut diharpakan dalam jangka waktu pendek
biasanya membentuk suatu sistem komunitas untuk pengawasan secara internal dan untuk
jangka panjang dapat membangun komunikasi masyarakat yang lebih mandiri dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada.
7. Tahap terminasi. Tahap terminasi merupakan tahapan pemutusan hubungan secara formal
dengan komunitas sasaran. Dalam tahap ini diharapkan proyek harus terus dilaksanakan
oleh warga khususnya dengan tujuan pemberdayaan masyarakat.
5
BAB II
PEDOMAN KERJA
6
B. PROGRAM KERJA KKN-T 2019
Sub Koordinator
No Nama Program Tujuan Program Bentuk Program Waktu
Program Program
1. Pengembangan a. Pelatihan pengelolaan Pengembangan a. Pelatihan produksi Setiap hari rabu a. Wahyu Irmawati
Desa Dasawisma hasil alam masyarakat melalui kripik pisang aneka dan kamis b. Ninda Putri
Berbasis UMKM b. Pelatihan kerajinan pelatihan kerajinan rasa c. Hindayani
tangan tangan & pengelolaan b. Pelatihan pembuatan d. Lutfiyatul Uyun
c. Pelatihan dan hasil alam lampion e. Ainun
pendampingan c. Pelatihan pembuatan Muhassonah
masyarakat tunaaksara piring lidi f. Lusy Suci Feby
d. Pelatihan pembuatan Ariska
paper flower g. Ifa Dyah
e. Gerakan membaca Wulandari
dan senam sehat
2. Pengembangan a. Pengembang-an madin Mengembang kan a. Mentoring kegiatan Senin-Jum’at a. Arif Khoirur
rumah pintar b. Pengadaan bimbingan minat baca dan madin Rozaq
belajar prestasi belajar baik b. Mentoring b. Dewi Lutfiati
c. Pengembangan minat akademik maupun non bimbingan belajar c. Ifrohul Izzah
baca anak akademik. c. Pengadaan sanggar d. Tri Widya
d. Ajang kreatifitas dan membaca e. Ilma
produktifitas d. Festival dan bazar Mustakhirotishofi
masyarakat se-desa f. Sri Widjayanti
7
g. Tanwiratul
Khusna
h. Maria Ulfa
i. Ani Zakiya
3. Bakti Sosial a. Gerakan jumat bersih Kepedulian terhadap a. bersih desa Hari jum’at a. Ali Murtadlo
b. Petunjuk desa kesehatan ingkungan b. Pembuatan tugu b. Ali Muksin
c. Aldi Maulana A
d. Ari Kharisma
8
BAB III
PENDANAAN
A. Sumber Dana
1. Iuran anggota kelompok KKN
2. Dana kampus
3. Donatur
B. Rincian Dana
1. Pengadaan Rumah Pintar
No Kebutuhan Banyak Harga Satuan Jumlah
1 Bacaan Do`a 50 Rp. 200 Rp. 10,000
2 Bacaan Sholat 50 Rp. 200 Rp. 10,000
3 Spidol 3 Rp. 7,000 Rp. 21,000
4 Penghapus 3 Rp. 5,000 Rp. 15,000
5 Papan Tulis 3 Rp. 70,000 Rp. 210,000
6 Rak buku 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000
7 Dampar kayu 4 Rp. 50.000 Rp. 200.000
8 Buku bacaan 20 Rp. 10.000 Rp. 200.000
9 Madding 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000
10 Fc gambar 250 lbr Rp. 200 Rp. 50.000
11 ATK 50 Rp. 10.000 Rp. 500.000
12 Kertas karton 5 Rp. 3.000 Rp. 15.000
13 Kertas lipat 15 Rp. 5.000 Rp. 75.000
14 Snack 50 Rp. 10.000 Rp. 500.000
Total Rp. 1.956.000
9
6 Plastic Rp. 15.000 1 pack Rp. 15.000
7 Lada Rp. 1000 3 bks Rp. 3.000
8 Serbuk balado Rp. 5.000 1 bks Rp. 5.000
9 Snack Rp. 5.000 50 Rp. 250.000
TOTAL Rp. 501.000
b. Pembuatan Lampion
No Kebutuhan Harga Jumlah brg Total
1 Lem G Rp. 6.500 50 Rp. 325.000
2 Cat pernis Rp. 100.000 3 Rp. 300.000
3 Triplek Rp. 100.000 1 Rp. 100.000
4 Kuas Rp. 5.000 50 Rp. 250.000
6 Lampu Rp. 3.000 50 Rp. 150.000
7 Kabel Rp. 5.000 50 Rp. 250.000
8 Pitingan Rp. 6.000 50 Rp. 300.000
9 Colokan Rp. 2000 50 Rp. 100.000
10 Konsumsi Rp. 15.000 50 Rp. 750.000
Total Rp. 2.525.000
10
e. Pemberdayaan Masyarakat Tuna Aksara
11
Total Anggaran
No. Jenis proker Jumlah
1. Pengadaan Rumah Pintar Rp. 1.956.000
2. Pemberdayaan Berbasis PKK Rp. 7.321.000
3. Bakti Social Dan Kegiatan Jumat Bersih Rp. 1.400.000
4. Festival Dan Bazar Rp. 4.180.000
5. Lain-lain Rp. 1.303.000
Total Rp. 14.857.000
Pemasukan
No. Pemasukan Total
1. Dana dari kampus Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
2. Iuran kelompok @50.000 x 21 anak Rp. 1.050.000
Total Rp. 2.050.000
12
BAB IV
PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat sebagai acuan dan bahan pertimbangan berbagai pihak dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah kami programkan. Besar harapan kami agar
Bapak/Ibu mendukung terlaksananya kegiatan-kegiatan yang telah kami programkan. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
13