PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL & HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASAR
FEBRUARI 2024
PENGESAHAN PROPOSAL
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Prof. Dr. H. Haedar Akib, M.Si Dr. Sirajuddin Saleh, S.Pd., M.Pd
NIP. 196505221990031002 NIP. 197111212000121001
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karena pendidikan merupakan akar dari peradaban suatu bangsa. Bangsa yang maju
belajar di lingkungan, perpustakaan, atau tempat kursus dan les. Tanpa adanya
pendidikan maka manusia tidak akan bisa berkembang dan berbudaya sehigga
kehidupan tidak akan terarah dan tidak ada kemajuan, bahkan dapat mengalamai
kemunduran zaman maupun kepunahan. Maka dari itu, menjadi fakta yang tak
lembaga pendidikan berdiri dengan dipimpin oleh seseorang yang bisa dikenal
dengan kepala sekolah bagi sekolah umum yang dinaungi pendidikan nasional dan
Kepala sekolah adalah jabatan pemimpin yang tidak bisa diisi oleh orang-orang
1
2
itu segala pengalaman belajar yang dilaksanakan dalam segala lingkungan dan
pertumbuhan individu.
sebagai manejer pendidikan yang memiliki peran yang sangat penting dalam
yang baik dan memiliki cara yang tepat untuk memberdayakan sumber daya
manusia dan sumber daya lainya melalui kerja sama dengan semua civitas akademi
“Seorang manajer atau kepala sekolah pada hakikatnya adalah seorang perencana,
Selama ini pelayanan prima menjadi salah satu prinsip utama yang telah
dipegang oleh sekolah, perusahaan komersil dan organisasi lainnya dalam menjaga
3
kualitas dan kerja sama. Ketika memasuki sebuah dealer mobil, konsumen akan
nyaman. Akan tetapi dalam dunia pendidikan, konsep ini justru sering terlupakan.
serta mampu adil dan tidak berpihak kepada siapapun”. Oleh karena itu, seorang
kepala sekolah harus mempunyai kepribadian atau sifat sifat dan kemampuan serta
dampak baik pada sekolah tersebut. Misalkan jumlah pendaftar peserta didik
melebihi kuota yang telah disiapkan. Mulyasa (2015, h. 36) menyatakan bahwa:
Memberi layanan prima merupakan tujuan utama dan modal untuk menarik
minat peserta didik dan calon peserta didik. Layanan juga jangan setengah-
setengah, tetapi harus tuntas (stick to the knitting) agar peserta didik sebagai
pihak yang dilayani merasa puas (consumers satisfaction), yang akan
meningkatkan kepercayaan terhadap sekolah.
bisa dilakukan oleh kepala sekolah agar sekolah yang dipimpinnya menjadi favorit,
Pelayanan prima dan kepemimpinan memiliki hubungan yang erat dan tidak dapat
akan tercipta budaya kerja untuk memberikan yang terbaik kepada para pelanggan.
Dalam sudut pandang pihak yang melayani tidak akan mengetahui apakah
sebenarnya pihak yang kita layani tersebut merasa puas atau tidak puas dikarenakan
yang dapat merasakannya hanyalah pihak yang bersangkutan itu sendiri. Biasanya
standar kualitas yang ditentukan oleh para pelanggan belum tentu sama dengan
ukuran standar yang telah ditentukan oleh penyedia layanan. Misalnya, apabila kita
memberikan layanan kepada dua orang yang berbeda maka dapat dipastikan bahwa
tingkat kepuasan kedua pelanggan berbeda. Pelanggan “1” menyatakan puas, “2”
mengatakan kurang puas, jadi kita tidak dapat mengetahui kepuasan masing-masing
dari pernyataan pelanggan itu sendiri yang dalam hal ini tentu saja bersifat subjektif
6
tanpa pernah tahu pernyataan dari pelanggan tersebut mengada-ada atau benar-
benar tulus.
Siswa merupakan individu yang berusaha untuk menuntut ilmu demi masa
karena itulah, siswa membutuhkan banyak bantuan dari orang lain terutama dari
seluruh civitas akademika termasuk guru dan tenaga administrasi. Bantuan layanan
yang terbaik dalam dalam proses pembelajaran akan menjadikan siswa memiliki
kompetensi yang unggul yang dapat dibanggakan oleh lembaga pendidikan itu
baik dari pendidik maupun tenaga kependidikan lainnya dan seluruh civitas
akademika sekolah yang ada. Adanya proses pembelajaran dengan layanan yang
pendidikan anak yang terbaik. Sejalan dengan yang dikemukakan Yaqien (2020)
“Setiap orangtua dapat dipastikan membutuhkan layanan yang terbaik dari lembaga
citanya”.
akses jaringan kerjasama dengan industri. Sejalan dengan visi dari SMK 1 Selayar
ini yaitu menjadi SMK terpadu untuk menghasilkan tamatan yang memiliki ilmu
lingkungan dalam upaya memenuhi kebutuhan dunia kerja sekarang maupun ynag
7
akan datang. Hal yang menarik diteliti di SMK Negeri 1 Selayar adalah mengenai
prima di sekolah tersebut karena setelah dilakukan studi pendahuluan, maka dapat
dilihat bahwa salah satu strategi yang dipilih kepala sekolah SMK Negeri 1 selayar
dan ketersediaan sarana dan prasarana yang selalu diusahakan baik dan memadai,
observasi awal yakni masih adanya staff yang kurang komunikatif, terdapat guru
yang datang tidak tepat waktunya, atribut pendukung sarana prasarana yang kurang
memadai serta kurangnya motivasi dan pembinaan terhadap guru dapat berdampak
pada rendahya kinerja guru. Kepala sekolah dan pemangku kepentingan lainnya
kebijakan kepemimpinan yang tepat. Oleh sebab itu, berdasarkan uraian diatas
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk menjawab dari masalah yang
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis:
2. Manfaat praktis:
sekolah dan sebagai bahan acuan bagi guru siswa yang memiliki
c. Bagi peneliti
pelayanan prima.
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
sistem dalam suatu proses memengeruhi orang lain untuk melakukan suatu kegiatan
a. Pengertian Kepemimpinan
kemampun membangun hubungan yang baik dengan anggota tim atau bawahannya.
“Kepemimpinan adalah cara berperilaku yang khas dari seorang pemimpin terhadap
adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan
10
11
seseorang untuk mau menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri, keluarga, dan
negerinya”.
dan bisa mencapai potensi maksimal mereka, serta mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Kepala sekolah adalah seorang guru yang diberikan tugas tambahan untuk
didefinisikan sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk
tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid
yang menerima pelajaran”. Sejalan dengan pendapat Musdiani et al. (2020, h. 76)
“Kepala sekolah adalah seorang guru yang mempunyai jabatan sebagai pimpinan
sekolah adalah seorang perencana, yang bisa merencanakan segala hal yang
mutu”.
12
bahwa kepala sekolah adalah seorang guru yang ditunjuk sebagai pimpinan
tertinggi di sekolah yang menjadi otak dan ikut andil bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang terjadi dan akan dilakukan di sekolah mulai dari merancang hingga
pengawasan.
c. Nilai kepemimpinan
pemimpin sehingga kepemimpinannya bisa efektif dan efisien. Menurut ada 5 poin
1) Adil (fairness)
2) Terbuka (transparency)
3) Tanggung jawab (responsibility)
4) Efisiensi (eficiency)
5) Tidak ada kepentingan individu (no conflict of interest)
5) Keteladanan
Keteladanan seorang pemimpin adalah sikap dan tingkah laku yang dapat
menjadi contoh bagi orang-orang yang dipimpinnya. Keteladanan berkaitan
dengan kehormatan, integritas dan moralitas pemimpin.
6) Menjaga kehormatan
Seorang pemimpin harus menjaga kehormatan dengan tidak melakukan
perbuatan tercela karena semua perbuatannya menjadi contoh bagi bawahan
dan orang-orang yang ddipimpinnya
7) Beriman
Beriman kepada Tuhan YME sangat penting karena pemimpin adalah
manusia biasa dengan semua keterbatasannya secara fisik, pikiran dan akal
budi sehingga banyak masalah yang tidak akan mampu dipecahkan dengna
kemampuan nya sendiri
8) Kemampuan berkomunikasi
Antara pemimpin dan yang dipimpin terdapat suatu ikatan kuat sebagai
suatu keutuhan dan memiliki ketergantungan satu sama lain.
9) Komitmen meningkatkan kualitas SDM
SDM adalah faktor strategis dan penentu dalam kemajuan organisasi, dan
pemimpin harus memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas
SDM.
antar anggota atau bawahan yang dapat merugikan organisasi dan menghalangi
d. Gaya Kepemimpinan
(2021, h. 7) :
1) Kepemimpinan demokratis
Adalah kepemimpinan yang dapat mewadahi semua kepentingan orang
yang dipimpin, sehingga mereka merasa keinginannya dapat terwadahi oleh
pemimpinnya
14
2) Kepemimpinan kharismatik
Adalah kepemimpinan yang disegani karena ketokohannya, perilakunya
sehingga dapat memberikan perintah dan contoh kepada orang disekitarnya.
3) Kepemimpinan otoriter
Adalah pemimpin yang menginginkan semua keinginan dan perintahnya
harus dipenuhi tanpa harus memahami kepentingan orang yang dipimpin
4) Kepemimpinan militer
Adalah kepemimpinan yang dapat memerintah bawahannya dan orang
tersebut wajib melaksanakan perintah atasannya berdasarkan asas komando
5) Kepemimpinan paternalistis
Adalah peimpin yang tumbuh karena kemampuan memberi contoh dan
teladan bagi orang dalam organisasi tersebut.
6) Kepemimpinan birokratis
Adalah kepemimpinan yang terbentuk karena hirarki kepangkatan dan
jabatan dalam suatu organisasi, di mana pangkat lebih tinggi dapat
memerintah pangkat yang berada dibawahnya.
yaitu:
1) Pemimpin otokratis
Pemimpin otokratis meletakkan seorang pemimpin sebagai sumber
kebijakan. Pemimpin merupakan segala-galanya. Bawahan dipandang
sebagai orang yang melaksaakan perintah dan tidak diperkenankan
membantah maupun mengeluarkan ide. Tipe kepemimpinan ini segala
sesuatu ditentukan oleh pemimpin sehingga keberhasilan organisasi terletak
pada pimpinan.
2) Pemimpin demokratis
Pemimpin ini memberikan tanggung jawab dan wewenang kepada semua
pihak, sehingga ikut terlibat aktif dalam organisasi, anggota diberikan
kesempatan untuk memberikan usul serta saran dan kritik demi kemajuan
organisasi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab dan tugas untuk
mengarahkan, mengontrol dan mengevaluasi serta mengkoordinasi.
3) Pemimpin laissez faire
Pada prinsipnya gaya pemimpin ini memberikan kebebasan mutlak kepada
para bawahan. Semua keputusan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan
diserahkan sepenuhnya kepada bawahan. Pemimpin bersifat pasif tanpa
memberi keteladanan atau contoh.
beberapa gaya kepemimpinan guna mencapai konteks sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
organisasi, melakukan evaluasi terhadap program visi dan misi serta membuat
16
strategi pencapaian sebagai pedoman untuk perbaikan sekolah di masa yang akan
datang”.
indikator pada penelitian ini adalah merujuk pada pendapat Mulyasa (2019, h. 98-
bahwa peran kepala sekolah adalah sebagai pemimpin utama sekolah mengontrol
segala kegiatan atau aktivitas yang terjadi di dalam lingkup persekolahan dan
peran sentral untuk membentuk budaya sekolah dan juga bertanggung jawab
bagi masyarakat sekolah, siswa dan orang tua siswa. Kualitas pendidikan dan
pengalaman siswa di sekolah dapat diraih dengan kepemimpinan yang efektfif oleh
2. Pelayanan Prima
pelanggan agar pelanggan merasa puas. Menurut Daryanto & Setyabudi (2014, h.
yang diberikan oleh perusahaan agar harapan dan kebutuhan pelanggan terpenuhi,
Berdasarkan pendapat dari para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pelayanan prima itu merupakan pelayanan yang bisa memberikan dan
memiliki standar kualitas yang mumpuni. Pelayanan prima dapat diartikan sebuah
kegiatan pelayanan akan mempunyai acuan mengenai apa, mengapa, kapan, dengan
siapa, di mana dan bagaimana pelayanan itu semestinya dilakukan. Seperti yang
dikatakan Daryanto & Setyabudi (2014, h. 1) ada 7 tujuan pelayanan prima yaitu:
19
Berdasarkan pengertian para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
organisasi.
& Setyabudi (2014, h. 2) menyatakan bahwa fungsi dari pelayanan prima itu
sebagai berikut:
memiliki ciri khas kualitas”. Maka dapat dikatakan bahwa fungsi dari pelayanan
untuk pelanggan. Pelayanan prima juga bisa menciptakan citra postif dan
pasar.
1) Melayani itu ibadah dan karenanya harus ada rasa cinta dan semangat yang
membara didalam hati pada setiap tindakan pelayanan kita terhdap orang
lain.
2) Memberi dahulu dan anda akan menerima ROSE (Return on Service
Exellent)
3) Mengerti orang lain terlebih dahulu sebelum ingin dimengerti.
4) Bahagiakanlah orang lain terlebih dahulu, dan kelak anda akan menerima
kebahagiaan lebih dari apa yang anda harapkan.
5) Menghargai orang lain sebagaimana anda ingin dihargai. Lakukan empati
yang sangat mendalam dan tumbuhkan sinergi.
162) yaitu:
pelayanan itu ialah pelayanan prima harus selalu memikirkan dan menjadikan
ada beberapa dimensi yang harus diperhatikan dalam peningkatan mutu pelayanan
baik dan terkoordinasi”. Maka indikator pelayanan prima yang digunakan disini
h. 31-32) yaitu:
1) Kemampuan (ability)
Kemampuan adalah pengetahuan dan keterampilan tertentu yang mutlak
diperlukan untuk menunjang program layanan prima yang dapat meliputi
kemampuan dalam bidang kerja yang ditekuni untuk melaksanakan
komunikasi yang efektif, mengembankan motivasi dan menggunakan public
relation sebagai instrument dalam membawa hubungan kedalam dan keluar
organisasi/perusahaan.
2) Sikap (attitude)
Sikap adalah perilaku atau perangai yang harus ditonjolkan ketika
menghadapi pelanggan yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan
kemauan nasabah.
3) Penampilan (appearance)
Penampilan adalah perilaku atau perangai yang harus ditonjolkan ketika
menghadapi pelanggan yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan
kemauan nasabah.
4) Perhatian (attention)
Penampilan adalah kemampuan seseorang baik yang bersifat fisik maupun
non fisik yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari
pihak lain.
5) Tindakan (action)
Tindakan adalh suatu perbuatan dalam berbagai kegiatan yang nyata yang
harus dilakukan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
6) Tanggung jawab (accountibility)
Tanggung jawab yaitu suatu sikap keberpihakan kepada pelanggan sebagai
wujud kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau
ketidak puasan pelanggan.
23
B. Kerangka Pikir
Kepemimpinan berkaitan erat dan tidak dapat dilepaskan dengan pelayanan prima.
Kepala sekolah yang baik adalah kepala sekolah yang mampu untuk membimbing
dan mengarahkan. Kepala sekolah harus menganalisis terlebih dahulu strategi yang
akan diterapkan. Kepala sekolah melakukan rapat bersama dan memberi arahan
bagi para pegawai tata usaha mengenai pelaksanaan pelayanan sesuai dengan SOP
yang berlaku dan telah ditetapkan. Salah satu dimensinya yaitu ketepatan waktu
dalam pelayanan yang sangat penting untuk memberikan layanan yang berkualitas.
Akan tetapi dalam melakukan pelayanan juga tidak boleh terburu-buru dan
melakukan kesalahan dan malah memperburuk keadaan. Jika hal buruk yang tidak
diinginkan terjadi, maka penyedia layanan harus bersedia bertanggung jawab atas
keluhan dari pelanggan serta memberikan solusi yang solutif dengan tutur kata yang
oleh kepala sekolah dan menegur staff penyedia pelayanan atau pegawai
administrasi saat melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan SOP. Bukan hanya
pelayanan yang dilakukan berjalan sesuai tujuan Bersama. Ketika penyedia layanan
kebutuhan siswa dan orang tua siswa, maka ini akan berdampak positif terhadap
Dalam pelayanan prima terdapat peran dan fungsi kepala sekolah yang
cukup signifikan, baik dari gaya memanajemen sekolah maupun pendidik. Ketika
kompetensi kepala sekolah yang diperlukan mencukupi maka guru dan pemberi
kepala sekolah yang memiliki kemampuan maksimal. Begitu pula sebaliknya ketika
seorang kepala sekolah tidak memiliki kompetensi manajemen sekolah yang baik
akan berdampak negatif pada kualitas pelayanan prima dan lainnya. Maka dari itu
diperlukan seorang pemimpin dengan proses kepemimpinan yang efektif agar kerja
Sekolah
1. Ability
1. Educator 2. Attitude
2. Manager 3. Appearance
3. Administrator 4. Attention
4. Supervisor 5. Action
5. Leader 6. Accountability
6. Innovator
7. Motivator
C. Hipotesis
masih harus diuji kebenarannya dan disusun berdasarkan pemahaman proses hingga
8. Leader
terbukti melalui data yang terkumpul dan harus diuji secara empiris. Berdasarkan
9. Innovator
rumusan masalah dan kerangka pikir diatas, maka hipotesis yang diajukan yaitu
10. Motivator
“Diduga Terdapat Pengaruh yang signifikan pada Kepemimpinan Kepala Sekolah
Selayar
1. Pendekatan Penelitian
angka statistik untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu. Sugiyono, (2022,
h. 8) menjelaskan bahwa:
prima.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian
antara kepemimpinan kepala sekolah dan peningkatan pelayanan prima dan dapat
memeriksa sejauh mana variasi dalam satu variabel terkait variabel lainnya.
27
28
izin penelitian. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Selayar yang beralamat
Selatan.
1. Variabel Penelitian
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
(X) sebagai variabel independen (variabel bebas) dan pelayanan prima (Y) sebagai
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian
(dependen) tanpa melibatkan variabel tambahan. Ini membantu menilai apakah ada
X Y
Keterangan:
Y: Pelayanan Prima
1. Definisi Operasional
motivasi dan inovsi yang jelas kepada seluruh anggota sekolah serta mampu
sekolah juga harrus menjadi teladan yang baik bagi semua orang.
Peran kepala sekolah sebai seorang manajer yaitu bertanggung jawab untuk
mengontrol kinerja para tenaga pendidik dan lainnya mulai dari perencanaan,
sebagai administrator, padahal kedua peran ini berbeda satu sama lain. Kepla
harus mampu menjadi teladan bagi bawahannya, dan haus memiliki visi misi
yang baik karena visi misi tersebut yang akan menentukan kearah mana
guru, pefawai, dan tenaga pendidik lainnya serta siswa agar bisa mencapai
tujuan sekolah. Misalnya dengan memberi penghargaan, pujian, dan juga selalu
b. Pelayanan Prima
yang baik dan maksimal dengan tujuan agar pelanggan atau masyarakat puas
antara lain:
32
1) Kemampuan (abbility)
komunikasi dengan ramah dan jelas serta efektif sehingga pemberian layanan
menjadi efektif. Yang paling penting yaitu mengetahui tentang layanan yang
ditawarkan sehingga bisa memberi informasi yang akurat bukan ceplas ceplos.
2) Sikap (attitude)
memberikan pelayanan saat melakukan pelayanan adalah hal yang utama, agar
pelanggan. Sapa dengan ramah dan dengarkan baik- baik ketika berbicara
dengan sisa ataupun orangtua siswa dan penerima layanan lannya serta berikan
3) Penampilan (appearance)
Penampilan disini bisa berarti fisik dan non-fisik.mulai dari pakaian yang
sebaiknya rapi, penampilan fisik yang bersih, ekspresi wajah yang rileks dan
senyum tulus serta gaya berkomunikai yang sopan, jelas dan ramah.
4) Perhatian (attention)
5) Tindakan (action)
responsif dalam memberikan tanggapan yang cepat, sigap dan solutif terhadap
pesanan atau hal yang diinginkan atau penanganan keluhan dari penerima
keluhan ditangani dengan baik, maka dapat meningkatkan reputasi sekolah dan
sehingga bisa mencegah masalah yang lebih fatal atau serius di kemudian hari.
2. Pengukuran Variabel
pertanyaan memuat jawaban yang memiliki nilai berbeda-beda antara satu dengan
yang lain.
34
1. Populasi
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Obyek/subyek penelitian harus bisa diakses untuk pengumpulan data, dalam hal ini
dipelajari atau di analisis yang relevan dengan tujuan penelitian. Adapun populasi
dalam penelitian ini adalah guru SMK Negeri 1 Selayar yang berjumlah sebanyak
2. Sampel
yang setiap anggotanya memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih, tanpa
jumlah sampel yaitu menurut Isaac dan Michael dalam Sugiyono (2022, h. 86)
penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu untuk tingkat kesalahan 1%, 5%,
dan 10%, rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui
𝜆2 . 𝑁. 𝑃. 𝑄
𝑠 =
𝑑 2 (𝑁 − 1) + 𝜆2 . 𝑃. 𝑄
Dimana:
P = Q = 0.5.
d = 0,05.
s = jumlah sampel
dikembangkan dari Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan 5% dengan jumlah
a. Angket (Kuesioner)
menjadi metode efektif untuk merinci pendapat, sikap, informasi dari sekelompok
36
disusun dengan media google form dengan cara mencentang pilihan yang telah
b. Wawancara
“a meeting of two persons to exchange information and idea through question and
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
maakna dalam suatu topik tertentu. Pada penelitian ini wawancara digunakan untuk
mengetahui hal-hal dari responden lebih mendalam lagi terkait dengan situasi atau
fenomena yang diteliti. Penting untuk memperhatikan wawancara dengan baik dan
menghargai dan menjaga interaksi yang ramah selama prosesnya. Dalam hal ini
yang menjadi narasumber adalah kepala sekolah, para wakasek, beberapa guru dan
siswa SMK Negeri 1 Selayar. Wawancara yang digunakan yaitu wawancara tidak
yang berisi pertanyaan – pertanyaan spesifik melainkan hanya memuat poin – poin
penting dari masalah yang ingin digali dari responden. Peneliti juga dapat
menggunakan alat bantu seperti handphone sebagai perekam suara, gambar, dan
lancar.
37
c. Dokumentasi
berupa fotoo saat wawancara dan gambar-gambar yang berkaitan dengan sumber
data sebagai upaya melengkapi data sekunder dibutuhkan. Data yang melengkapi
atau data sekunder yang dimaksud bisa berupa sejarah singkat sekolah, profil
1. Uji Validitas
Menurut Janna & Herianto (2021) “Uji validitas adalah uji yang berfungsi
melihat apakah suatu alat ukur tersebut dikatakan valid atau tidak valid”. Alat ukur
a. H0 diterima apabila r hitung > r tabel, (alat ukur yang digunakan valid
atau sahih)
b. H0 ditolak apabila r statistik ≤ r table, (alat ukur yang digunakan tidak
valid atau tidak sahih)
c. Cara menentukan besar nilai R table, R table = df (N-2) untuk tingkat
signifikansi uji dua arah
38
2. Uji Reliabilitas
kuesioner. Pada penelitian ini uji reliabilitas menggunakan SPSS dengan Teknik
b. Jika nilai Cronbach Alpha <0,6 maka instrumen dikatakan tidak reliabel
H. Teknik Analisis
Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisi statistik deskriptif dan teknik analisis statistik inferensial yang bertujuan
Teknik analisis deskriptif adalah suatu jenis analisi data yang dimaksudkan
a. Persentase
𝑓
𝑃= × 100%
𝑁
Dimana:
P= Angka Persentase
N= Jumlah Responden
∑ 𝑥𝑖
𝑥̅ =
𝑛
Dimana:
𝑥̅ = Mean
n = Jumlah data
c. Standar deviasi
∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑠=√
(𝑛 − 1)
Dimana:
s= simpangan baku
n= jumlah sampel
x= nilai harga
dilakukan suatu uji normalitas data. Uji normalitas data ini menggunkan rumu Chi
(𝑓0 − 𝑓ℎ )2
𝑋ℎ2 =
𝑓ℎ
Dimana:
hitung dengan Chi Kuadrat Tabel. Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil atau
sama dengan Chi Kuadrat tabel (𝑋ℎ2 ≤ 𝑋𝑡2 ) maka distribusi data dinyatakan normal,
dan bila lebih besar (>) dinyatakan tidak normal dengan menggunakan derajat
n ∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖 − (∑ 𝑥𝑖 )(∑ 𝑦𝑖 )
𝑟𝑥𝑦 =
√{n ∑ 𝑥𝑖 2 − (∑ 𝑥𝑖 2 )}{n ∑ 𝑦𝑖 2 − (∑ 𝑦1 2 )]
Dimana:
n= jumlah sampel
hitung > r tabel pada sampel (N) tertentu pada taraf signifikan 5% berrati ada
secara parsial berpengaruh signifikan atau tdiak terhadap variabel dpenden. Adapun
𝑟√𝑛 − 2
𝑡=
√1 − 𝑟 2
42
of freedom) pada Uji T adalah n-1. Adapun pengambilan Keputusan pada uji T ialah
sebagai berikut:
Jika T hitung < T tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (tidak signifikan)
Jika Sig > 0,005 maka H0 diterima sehingga H1 ditolak (tidak signifikan)
Adapun teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah
uji hipotesis dengan analisis regeresi linear sederhana. Menurut rumus regresi linear
sederhana ialah:
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑥
Dimana:
b = koefisien regresi
JADWAL PENELITIAN
Pengajuan
judul dan
1
penyusunan
proposal
Seminar
2
proposal
Revisi
3
Proposal
Persiapan
4
Penelitian
Pelaksanaan
5
penelitian
Penyusunan
6 hasil
penelitian
Seminar
7 hasil
penelitian
Revisi hasil
8
penelitian
44
RENCANA BIAYA
Tabel 3.4
Biaya yang Diusulkan
No Jenis Pengeluaran
(Rp.)
3. Perjalanan Rp.600.000,-
45
46