Uji Beda merupakan suatu teknik analisis statistik yang berguna
untuk melihat hubungan antar variabel. Dalam suatu kasus penelitian, kita sering diperhadapkan dengan hubungan antara variabel bebas yang bersifat kategori atau skala nonmetrik dan variabel terikat yang bersifat kontinyu atau berskala interval/rasio. Teknik analisis yang cocok dengan kasus ini bergantung jumlah kategori variabel bebas. ika variabel bebas memiliki 2 kategori, maka uji statistik yang cocok digunakan adalah uji beda t-test. Adapun jika berkategori lebih dari 2 maka uji statistik yang cocok digunakan adalah analisis of variance (Anova). Namun jika variabel terikat lebih dari satu maka yang cocok diugunakan adalah multivariate analysis of variance (Manova) (Ghozali,2013:63) Analisis independent sample t test menurut Wahyono (2008:112) merupakan analisis yang digunakan untuk menguji dua rata-rata dari dua sampel yang saling independent atau tidak berkaitan. Menurut Santoso (2008:211) bahwa pada dasarnya uji dua sampel adalah ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata (mean) antara dua populasi, dengan melihat rata- rata dua sampelnya. Uji Beda Dua Mean adalah uji statistik yg membandingkan mean 2 kelompok data. Atau Bila seorang peneliti ingin mengetahui apakah parameter dua populasi berbeda atau tidak, maka uji statistik yang digunakan disebut uji beda dua mean. Umumnya, pendekatan yang dilakukan bisa dengan distribusi Z (uji Z), ataupun distribusi t (uji t). Uji Z dapat digunakan bila : (1) standar deviasi populasi (σ) diketahui, dan (2) jumlah sampelnya besar (> 30). Bila kedua syarat tersebut tidak terpenuhi, maka jenis uji yang digunakan adalah uji t dua sampel (two sample t- test). Sebelum kita melakukan uji statisik dua kelompok data, kita perlu perhatikan apakah dua kelompok data tersebut berasal dari dua kelompok yang independen atau berasal dari dua kelompok yang dependen / pasangan. Uji beda digunakan untuk mengevaluasi perlakuan (treatment) tertentu pada satu sampel yang sama pada dua periode pengamatan yang berbeda. Uji T Test Independent adalah salah satu uji parametrik untuk melakukan komparasi independen. Sampel independen adalah sampel yang menghasilkan data dari subjek yang berbeda. Studi komparasi independen, contohnya perbandingan laki-perempuan, perbandingan kelompok kontrol-perlakuan, perbandingan perusahaan a-b, dan lain-lain. Untuk melakukan uji T Test Independent, kelengkapan data harus memenuhi syarat uji parametrik. Berikut syarat uji parametrik: 1. Pengambilan sampel secara acak (random). 2. Data yang diperoleh dari sampel mempunyai sebaran normal (distribusi normal). Hal ini dapat dilakukan dengan uji normalitas. 3. Data yang diperoleh merupakan data homogen. 4. Jumlah sampel (n) tiap subjek diusahakan sama. Bagaimana jenis kasus yang sebaiknya menggunakan metode ini: 1. Perbedaan statistik antara rata-rata dua kelompok. 2. Perbedaan statistik antara sarana dua intervensi. 3. Perbedaan statistik antara rata-rata dua skor perubahan. Dasar penentuan uji T Test Independent berdasarkan nilai signifikansi (2-tailed) yang mengukur ada tidaknya perbedaan rata-rata pada subjek yang diujikan.
Nilai signifikansi (2-tailed) > 0.05 menunjukkan tidak terdapat
perbedaan rata-rata antar subjek penelitian. Nilai signifikansi (2-tailed) < 0.05 menunjukkan adanya perbedaan rata-rata antar subjek penelitian.