Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nur Khasanah

NIM : 12110220005

Uji Beda merupakan suatu teknik analisis statistik yang berguna


untuk melihat hubungan antar variabel. Dalam suatu kasus penelitian,
kita sering diperhadapkan dengan hubungan antara variabel bebas
yang bersifat kategori atau skala nonmetrik dan variabel terikat yang
bersifat kontinyu atau berskala interval/rasio. Teknik analisis yang
cocok dengan kasus ini bergantung jumlah kategori variabel bebas. ika
variabel bebas memiliki 2 kategori, maka uji statistik yang cocok
digunakan adalah uji beda t-test. Adapun jika berkategori lebih dari 2
maka uji statistik yang cocok digunakan adalah analisis of variance
(Anova). Namun jika variabel terikat lebih dari satu maka yang cocok
diugunakan adalah multivariate analysis of variance
(Manova) (Ghozali,2013:63) Analisis independent sample t test
menurut Wahyono (2008:112) merupakan analisis yang digunakan
untuk menguji dua rata-rata dari dua sampel yang saling independent
atau tidak berkaitan. Menurut Santoso (2008:211) bahwa pada
dasarnya uji dua sampel adalah ingin mengetahui apakah ada
perbedaan rata-rata (mean) antara dua populasi, dengan melihat rata-
rata dua sampelnya.
Uji Beda Dua Mean adalah uji statistik yg membandingkan mean 2
kelompok
data. Atau Bila seorang peneliti ingin mengetahui apakah
parameter dua populasi
berbeda atau tidak, maka uji statistik yang digunakan disebut uji
beda dua mean.
Umumnya, pendekatan yang dilakukan bisa dengan distribusi Z (uji
Z), ataupun
distribusi t (uji t). Uji Z dapat digunakan bila : (1) standar deviasi
populasi (σ) diketahui,
dan (2) jumlah sampelnya besar (> 30). Bila kedua syarat tersebut
tidak terpenuhi,
maka jenis uji yang digunakan adalah uji t dua sampel (two sample t-
test). Sebelum kita
melakukan uji statisik dua kelompok data, kita perlu perhatikan apakah
dua kelompok
data tersebut berasal dari dua kelompok yang independen atau
berasal dari dua
kelompok yang dependen / pasangan.
Uji beda digunakan untuk mengevaluasi perlakuan (treatment)
tertentu pada satu sampel yang sama pada dua periode pengamatan
yang berbeda. Uji T Test Independent adalah salah satu uji parametrik
untuk melakukan komparasi independen. Sampel independen adalah
sampel yang menghasilkan data dari subjek yang berbeda. Studi
komparasi independen, contohnya perbandingan laki-perempuan,
perbandingan kelompok kontrol-perlakuan, perbandingan perusahaan
a-b, dan lain-lain.
Untuk melakukan uji T Test Independent, kelengkapan data harus
memenuhi syarat uji parametrik.
Berikut syarat uji parametrik:
1. Pengambilan sampel secara acak (random).
2. Data yang diperoleh dari sampel mempunyai sebaran normal
(distribusi normal). Hal ini dapat dilakukan dengan uji normalitas.
3. Data yang diperoleh merupakan data homogen.
4. Jumlah sampel (n) tiap subjek diusahakan sama.
Bagaimana jenis kasus yang sebaiknya menggunakan metode ini:
1. Perbedaan statistik antara rata-rata dua kelompok.
2. Perbedaan statistik antara sarana dua intervensi.
3. Perbedaan statistik antara rata-rata dua skor perubahan.
Dasar penentuan uji T Test Independent berdasarkan nilai signifikansi
(2-tailed) yang mengukur ada tidaknya perbedaan rata-rata pada subjek
yang diujikan.

 Nilai signifikansi (2-tailed) > 0.05 menunjukkan tidak terdapat


perbedaan rata-rata antar subjek penelitian.
 Nilai signifikansi (2-tailed) < 0.05 menunjukkan adanya
perbedaan rata-rata antar subjek penelitian.

Anda mungkin juga menyukai