Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

I. PENGANTAR
 Topic : Penyalahgunaan Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif)
 Sasaran : Masyarakat dan anak Sekolah
 Waktu : 60 menit
II. TUJUAN UMUM (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan pada mahasiswa Universitas
Tribhuwana Tungga Dewi Malang mampu memahami tentang arti pentingnya
bahaya napza.
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIM)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan remaja mampu menjelaskan kembali:
 Pengertian NAPZA
 Gejala Klinis Penyalahgunaan NAPZA
 Jenis - jenis NAPZA (NARKOTIKA)
 Bahaya dan pengaruh Narkoba
 Factor Penyebab penyalahgunaan NAPZA
 Upaya pencegahan
IV. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
V. MEDIA
 Leaflet
VI. Materi terlampir
KEGIATAN PEMBELAJARAN

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta


1 10 menit Pembukaan dan perkenalan petugas : - Menjawab salam
- Mendengarkan
- Memberi salam
dan
- Perkenalan petugas
memperhatikan
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
- Menyebutkan materi / pokok bahasan
yang akan disampaikan
2 30 menit Pelaksanaan : - Menyimak dan
memperhatikan
- Menjelaskan materi penyuluhan secara
- Apabila siswa
beruntun dan teratur.
ingin bertanya
Materi langsung

- Pengertian NAPZA boleh

- Gejala Klinis Penyalahgunaan NAPZA bertanya.

- Jenis - jenis NAPZA (NARKOTIKA)


- Bahaya dan pengaruh Narkoba
- Factor Penyebab
penyalahgunaan NAPZA
- Upaya pencegahan

3 10 menit Evaluasi : - Siswa diminta


untuk
Meminta siswa untuk menyebutkan atau
bertanya dan
menjelaskan kembali:
diberi
- Pengertian NAPZA pertanyaan.
- Gejala Klinis Penyalahgunaan NAPZA - Siswa ada yang
diberi kesempatan
- Jenis - jenis NAPZA (NARKOTIKA) untuk menjawab
- Bahaya dan pengaruh Narkoba pertanyaan dari
- Factor Penyebab temanya sendiri.
penyalahgunaan NAPZA
- Upaya pencegahan
4 10 menit Penutup : - Menjawab
teka- teki
- Permainan atau bermain teka-teki
- Menjawab salam
- Mengucapkan terimakasih dan
mengucapkan salam.

VII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Masyarakat.
MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN NAPZA

NAPZA adalah kepanjangan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya
yang merupakan sekelompok obat, yang berpengaruh pada kerja tubuh, terutama otak. Satu sisi
narkoba merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan, pelayanan
kesehatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan
ketergantungan apabila dipergunakan tanpa adanya pengendalian.
Penyalahgunaan NAPZA di dunia terus mengalami kenaikan dimana hampir 12% (15,5
juta jiwa sampai dengan 36,6 juta jiwa) dari pengguna adalah pecandu berat. Menurut World
Drug Report tahun 2012, produksi NAPZA meningkat salah satunya diperkiraan produksi
opium meningkat dari 4.700 ton di tahun 2010 menjadi 7.000 ton di tahun 2011 dan menurut
penelitian yang sama dari sisi jenis narkotika, ganja menduduki peringkat pertama yang
disalahgunakan di tingkat global dengan angka pravalensi 2,3% dan 2,9% per tahun
(Andriyani, 2011).
Ketergantungan zat merupakan dampak dari penyalahgunaan NAPZA yang parah, hal
ini sering dianggap sebagai penyakit. Ketergantungan seperti ketidakmampuan untuk
mengendalikan atau menghentikan pemakaian zat menimbulkan gangguan fisik yang hebat jika
dihentikan akan berbahaya dan merugikan keluarga serta menimbulkan dampak sosial yang
luas.
Narkotika merupakan obat yang berasal dari tanaman yang dapat menyebabkan hilang
kesadaran dan dapat menimbulkan ketergantungan :
a) Golongan I
adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak
ditujukan untuk terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi menimbulkan
ketergantungan, contohnya heroin.
b) golongan II adalah narkotika yang memiliki khasiat pengobatan dan sering
digunakan sebagai obat alternatif tapi sebagai pilihan yang terakhir, contohnya
morfin.
B. GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA :
1. Perubahan Fisik :
a) Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ), apatis (acuh
tak acuh), mengantuk, agresif.
b) Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat,
kulit teraba dingin, bahkan meninggal.
c) Saat sedang ketagihan (Sakau) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa
sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
d) Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan
kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
2. Perubahan sikap dan perilaku :
a) Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos,
pemalas, kurang bertanggung jawab.
b) Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau
tempat kerja.
c) Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
d) Sering mengurung diri, berlama – lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan
anggota keluarga yang lain.
e) Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga
yang lain.
f) Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas
penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga,
mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.
g) Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan
pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

C. JENIS – JENIS NARKOBA


a. Ganja atau mariyuana adalah Ganja yang dikenal juga bernama cannabis sativia
pada mulanya banyak digunakan sebagai obat relaksan untuk mengatasi intosikasi
ringan. Bahan yang digunakan dapat berupa daun, batang dan biji, namun
disalahgunakan pemakaiannya.
b. Morfin merupakan turunan opium yang dibuat dari hasil pencampuran getah
poppy (papaver sormari ferum) dengan bahan kimia lain.
c. Heroin ini merupakan turunanan morfin yang sudah mengalami proses kimiawi
pada mulanya heroin ini digunakan untuk pengobatan ketergantungan morfin, tetapi
kemudian terbukti bahwa kecanduan heroin justru lebih hebat. Morfin atau heroin
disebut juga putaw. Bentuknya seperti serbuk putih, tidak berbau.

D. BAHAYA DAN PENGARUH NARKOBA


Penyalahgunaan natkoba dapat merusak hubungan keakraban dalam, keluarga, menurunnya
kemampuan belajar pada pribadi anak, terjadinya perubahan tingkah laku menjadi anti sosial,
menurunnya kemampuan atau produktivitas kerja, terjadi berbagai gangguan kesehatan,
mempertinggi kecelakaan dijalan raya, serta mempertinggi terjadinya kriminalitas atau tindak
kejahatan dan kekerasaan. Pada pengguna narkoba yang kecanduan, paling sedikit ada empat sirkuit
yang terlibat, yaitu :
1. Sistem yang berkaitan dengan rasa senang karena menerima hadiah (reward) yang
terutama melibatkan nukleus akumbens ( Nac) dan bagian ventral palidum,
2. Bagian otak yang mengurus motivasi yang melibatkan korteks orbitofrontal dan korteks
subkalosum.
3. Bagian otak yang mengurus proses belajar dan mengingat, yang melibatkan amigdala dan
hipokampus, dan
4. Bagian otak yang berfungsi dalam sistem kontrol yang melibatkan korteks prefrontal dan
girus singuli anterior.

E. FAKOR PENYEBAB REMAJA MENGGUNAKAN NARKOBA


Pengguna narkoba adalah pemakaian obat – obatan atau zat – zat berbahaya lain dengan
maksud bukan untuk tujuan pengobatan atau medis dan untuk penelitian serta digunakan
tanpa mengikuti aturan yang benar”.

Faktor – faktor yang memengaruhi terjadinya penyalahgunaan narkoba di kalangan


remaja adalah sebagai berikut :
1. Faktor Penyalahguna ( orangnya )
Orang – orang yang cukup mudah tergoda dengan penyalahgunaan narkoba adalah para
remaja psikologinya labil. Pada masa ini mereka sedang mengalami perubahan
biologis, psikologis maupun sosial. Anak atau remaja dengan ciri – ciri tertentu
mempunyai resiko lebih besar untuk menjadi penyalahgunaan narkoba. Faktor
Pergaulan. Faktor pergaulan meliputi faktor lingkungan keluarga dan pergaulan di
sekitar rumah, sekolah, teman sebaya maupun masyarakat. Faktor terebut meliputi :
a. Faktor lingkungan keluarga terutama faktor orang tua yang ikut menjadi
penyebab seorang anak atau remaja menjadi penyalahguna narkoba
b. Lingkungan sekolah
c. Lingkungan teman sebaya
d. Lingkungan masyarkat atau sosial. (Jazuli, 2007 : 20 )
2. Di Lingkungan Sekolah :
a) Merusak disiplin dan motivasi belajar.
b) Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.
c) Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman sebaya.
3. Di Lingkungan Masyarakat :
a. Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna
/ mangsanya.
b. Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang
telah menjadi ketergantungan.
c. Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian,
pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.

F. UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA


Upaya pencegahan meliputi 3 hal
a) Pencegahan primer : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan
melakukan intervensi. Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang
mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi
terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak
anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat
diatasi dengan baik.
b) Pencegahan Sekunder : mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan NAPZA.
c) Pencegahan Tersier : merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA.
G. KESIMPULAN
Narkoba memberikan dampak yang buruk baik itu bagi dirinya maupun bagi orang lain. Anak menjadi
tidak terurus, badan terlihat kurus, sering bolos sekolah dan merugikan orang tua. Penggunaan
narkoba pada remaja diawali dari teman yang mengenalkan narkoba terhadap anak. Dengan rasa ingin
tahu dan ingin menghilangkan depresi sehingga anak ingin mencoba narkoba tersebut. Dengan
menggunakan narkoba memberikan dampak bagi remaja yaitu anak mencuri uang orang tua dan
menjual barang – barang yang ada dirumah untuk membeli narkoba jenis sabu.

Anda mungkin juga menyukai