Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

NAPZA

1. Latar belakang
Penyalahgunaan NAPZA di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan,
terlihat dengan makin banyaknya pengguna NAPZA dari semua kalangan.
Namun yang lebih memprihatinkan penyalahgunaan NAPZA saat ini justru
banyak dilakukan oleh kalangan remaja (BNN, 2011). Padahal mereka adalah
generasi penerus bangsa di masa depan. Para pecandu NAPZA itu pada
umumnya berusia 11 sampai 24 tahun artinya usia tersebut tergolongkan usia
produktif atau usia pelajar. Hasil penelitian yang dilakukan Dadang Hawari
(Mahi 2008: 46) diperoleh data dan kesimpulan bahwa pada umumnya kasus
penyalahgunaan NAPZA dilakukan pada usia remaja yakni sebanyak 97%
karena pada masa remaja sedang mengalami keadaan emosional yang labil
dan mempunyai keinginan besar untuk mencoba serta mudah terpengaruh
oleh lingkungan dan teman sebaya. Di kalangan para pelajar terutama bagi
mereka yang berada di bangku SMP maupun SMA biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok dan terlanjur kebiasaan karena kebiasaan
merokok ini, menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini kemudian
berlanjut mengonsumsi NAPZA. Hal ini terjadi biasanya karena penawaran,
bujukan, atau tekanan seseorang atau sekelompok orang kepadanya, misalnya
oleh kawan sebayanya atau bisa saja stress yang berkepanjangan, kurangnya
perhatian orang tua, keretakan rumah tangga/broken home dan sekaligus
didorong rasa ingin tahu, ingin mencoba, atau ingin memakai.

2. Pengantar
Topik : NAPZA
Sub topik :
1. Pengertian NAPZA
2. Tanda-tanda Dini Pengguna NAPZA
3. Faktor Penyalahgunaan NAPZA
4. Dampak NAPZA
5. Pencegahan Pengunaan NAPZA
Sasaran : Siswa-Siswi kelas VIII SMP Negeri 2 Sumber
Hari/ tanggal : Kamis, 7 Februari 2019
Waktu : 45 Menit
Tempat : SMP Negeri 2 Sumber
Penyuluh : Kelompok 1
3. Tujuan
A. Tujuan instruksional umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 45 menit diharapkan
siswa-siswi SMP Negeri 2 sumber mampu mengetahui materi tentang
NAPZA.
B. Tujuan instruksional khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, diharapkan Siswa siswi SMP
Negeri 2 Sumber mampu :
1. Pengertian NAPZA
2. Tanda-tanda Dini Pengguna NAPZA
3. Faktor Penyalahgunaan NAPZA
4. Dampak NAPZA
5. Pencegahan Pengunaan NAPZA

4. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
5. Media
Poster dan Power Point
6. Sumber materi
Jurnal dan situs website pemerintah
7. Kegiatan
No Tahapan Waktu Kegiatan
Penyuluh Audien
1 Pembukaan 1. Mengucap salam 1. Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan
5 menit 3. Kontrak waktu 3. Menyimak

2
4. Tes awal/Apersepsi 4. Menjawab
pertanyaan
2 Pelaksanaan 1. Menjelaskan materi sesuai 1. Menyimak
dengan topik penyuluhan 2. Mengajukan
2. Memberikan kesempatan pertanyaan
30 menit pada siswa siswi untuk 3. Mendengarkan
bertanya
3. Menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh siswa
siswi
3 Evaluasi 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab
pada siswa siswi tentang pertanyaan
materi yang telah 2. Mendengarkan
6 menit disampaikan
2. Memberikan
reinforcement kepada
siswa siswi yang dapat
menjawab pertanyaan
3. Melengkapi jawaban dari
siswa siswi
4 Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan
4 menit yang disampaikan 2. Menjawab salam
2. Mengucap salam

8. Evaluasi
a. EvaluasiStruktur
1. Penyelenggaraan penyuluhan tentang NAPZA kepada siswa siswi
SMP Negeri 2 Sumber dilakukan digedung SMP Negeri 2 Sumber.
2. Peserta hadir tepat waktu ditempat pelaksanaan penyuluhan.

3
b. Evaluasi Proses
1. Media untuk penyuluhan tentang NAPZA telah dipersiapkan sebelum
acara dimulai.
2. Peserta aktif bertanya.
3. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan tanpa alasan yang
tidak jelas.
c. Evaluasi Hasil
6. 80% peserta memahami materi yang telah disampaikan meliputi
pengertian dari NAPZA, tanda-tanda dini pengguna NAPZA, faktor
penyalahgunaan NAPZA, dampak NAPZA, pencegahan pengunaan
NAPZA.

4
Lampiran Materi

NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif)


1. Pengertian NAPZA
NAPZA adalah singkatan dari narkoba, psikotropika, dan bahan adiktif
lainnya, meliputi zat alami atau sintesis yang bila dikonsumsi menimbulkan
perubahan fungsi fisik dan psikis, serta menimbulkan ketergantungan (BNN,
2004).
NAPZA adalah zat yang memengaruhi struktur atau fungsi beberapa
bagian tubuh orang yang mengonsumsinya. Manfaat maupun risiko
penggunaan NAPZA bergantung pada seberapa benyak, seberapa sering, cara
menggunakannya, dan bersamaan dengan obat atau NAPZA lain yang
dikonsumsi (Kemenkes RI, 2010).
2. Tanda Dini Penggunaan NAPZA
Tanda dini yanga dapat ditemukan pada pengguna NAPZA adalah sebagai
berikut :
1. Menurunnya nilai Raport
2. Suka bolos dengan alasan tidak jelas
3. Perubahan perilaku
4. Suka menyendiri
5. Cari alasan agar bisa keluar rumah (suka bohong)
6. Kamar anak selalu tertutup
7. Kamar selalu berantakan
8. Cara berpakaian tidak rapih
9. Terdapat bau yang tidak biasa dikamar anak
10. Anak berwajah pucat dan kuyu
11. Nafas tersengal-sengal

5
12. Hidung berair
13. Tangan bergetar
14. Anak selalu gelisah
3. Faktor Penyalahgunaan NAPZA
A. Faktor individu
Faktor individu merupakan salah satu bagian dari penyebab
terjadinya penyalahgunaan NAPZA. Individu yang mencoba-coba
menggunakan NAPZA biasanya memiliki sedikit pengetahuan akan
NAPZA serta efek-efek bahaya yang ditimbulkan oleh NAPZA. Hal
tersebut di atas sesuai dengan pendapat Gunarsa (Hikmat 2008) bahwa
pada usia remaja terjadi perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang
dapat mendorong seseorang untuk menyalahgunakan NAPZA.
B. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan pergaulan (teman sebaya). Pendapat Papalia dan
Olds (2001) yang menyatakan bahwa kelompok teman sebaya merupakan
sumber referensi utama bagi remaja dalam hal persepsi dan sikap yang
berkaitan dengan gaya hidup.
Beberapa remaja mengalami tekanan psikologi ketika di rumah
diakibatkan adanya perceraian atau pertengkaran orang tua yang
menyebabkan anak tidak betah di rumah dan menyebabkan dia mencari
pelampiasan dan salah satunya NAPZA. Hal ini sejalan dengan pendapat
Nugroho Penelitian Hawari (2006) menjelaskan bahwa remaja dengan
kondisi keluarga yang tidak harmonis mempunyai resiko relatif 7.9 kali
untuk menyalahgunakan NAPZA.
Kebiasaan mengkonsumsi NAPZA ditentukan oleh dimana dan
dengan siapa individu tinggal. Individu yang tinggal dilingkungan budaya
yang permisif terhadap penggunaan NAPZA maka kecenderungan
individu untuk menggunakan NAPZA juga tinggi.

4. Dampak NAPZA
a. Dampak fisik
Dampak fisik dari penyalahgunaan NAPZA yaitu :

6
 Sakit kepala, mual, sulit tidur.
 Gangguan pada sistem syaraf.
 Gangguan pada jantung
 Tertular penyakit hepatitis dan HIV-AIDS.
 Over Dosis (Kematian)
b. Dampak sosial
Dampak sosial dari penggunaan NAPZA, yaitu :
 Menjadi antisosial dan acuh tak acuh.
 Hubungan dengan keluarga menjadi tidak harmonis.
 Dikucilkan masyarakat.
 Pendidikan terganggu.
 Masa depan suram.
c. Dampak psikologi
Dampak psikologi penggunaan NAPZA, yaitu :
 Lamban kerja
 sering gelisah
 Hilang kepercayaan diri
 Pengkhayal
 Penuh curiga
 Tingkah laku brutal
 Perasaan kesal dan tertekan
 Menyakiti diri
 Bunuh diri

Menurut Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI)


tahun 2009 bahwa dampak fisik, psikologis, sosial tersebut saling
berhubungan erat. Adaptasi biologis tubuh terhadap penggunaan NAPZA
untuk jangka waktu lama bisa dibilang cukup ekstensif, terutama dengan
obat-obatan yang tergolong dalam kelompok downers. Tubuh kita bahkan
dapat berubah begitu banyak hingga sel-sel dan organ-organ tubuh kita
menjadi tergantung pada obat itu hanya untuk bisa berfungsi normal. Tetapi

7
bila penggunaan NAPZA dihentikan, akan mengubah semua susunan dan
keseimbangan kimia tubuh. Mungkin akan ada kelebihan suatu jenis enzyme
dan kurangnya tranmisi syaraf tertentu (Martono, 2006).

5. Pencegahan Penggunaan NAPZA


Penyalahgunaan NAPZA dapat dicegah dengan beberapa hal berikut ini :
a. Meningkatkan iman dan taqwa.
b. Memperhatikan teman bergaul dan selalu waspada.
c. Pendewasaan kepribadian.
d. Meningkatkan pengembangan diri dan kemampuan mengatasi masalah.
e. Meningkatkan kepercayaan diri.
f. Hindari kebiasaan merokok.

8
DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, (2009). Advokasi
Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, Jakarta.
2. Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, (2011). Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja, Jakarta.
3. Fatchurahman M, Bulkani, (2006). Peran Guru Pembimbing Dalam Upaya
Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Pada Siswa SMA Negeri dan
Swasta Kota Palangkaraya. Warta, 2006 : 9 (1): 2127.
4. Hawari Dadang, (2006). Penyalahgunaan Dan Ketergantungan NAZA:
Narkotika, alcohol dan zat adiktif. Jakarta: FKUI.
5. Mahi M, H, (2008). Awas Narkoba Para Remaja Waspadalah. Bandung:
Grafitri Budi Utami.
6. Hawkins, JD; Lishner, D.M; Catalano, R.F. & Howard , M.O., .(1998).
Childhood Predictors of Adolescent Substance Abuse:, 18, (1), 11-48
7. Kiling, B. N., Perkembangan, P., Anak, P., Dini, U., Studi, P., Anak, P., …
Komunitas, P. (2015). Tinjauan Konsep Diri dan Dimensinya Pada Anak
dalam Masa Kank-Kanak Akhir. Jurnal Psikologi Pendidikan &
Konseling, 1(2), 116–124.
8. Martono, Lydia Harlina dan Satya Joewana. (2006). Pencegahan dan
Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta: Balai Pustaka.
9. Moleong L.J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
10. Moleong. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
11. Prayitno, (2004). Layanan Informasi, Layanan Bimbingan dan Konseling
Kelompok. Bandung: PT. Refika Aditama.

9
12. Papalia, DE, Olds, S. W,.& Feldman, Ruth D. (2001). Human
Development. Boston: McGraw-Hill.
13. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
14. Sukardi, D. K. (2002). Pengantar Pelaksana Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

10

Anda mungkin juga menyukai