Anda di halaman 1dari 13

ALBIDAYAH

FI ILMIL AQIDAH
( Pelajaran dasar aqidah )
Karya : Syaikh Dr Wahid Abdussalam Bali
Penterjemah : Fadhel Ahmad

1 | Pelajaran dasar aqidah


Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah yang maha esa, yang suci dari sekutu,
penyerupa dan anak
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada pemimpin manusia
juga kepada keluarga, shahabat dan siapaun yang mengikuti jejak
atsar ( peninggalan ) nya
Hanya kepada Allah lah aku meminta pertolongan, kepadanya lah
aku bersandar dan menyerahkan urusan, hanya kepadanya aku
berlindung
Ini adalah mukhtashar ( ringkasan ) dalam pembahasan aqidah
yang menghimpun sisi – sisinya dan menjelaskan prinsip –
prinsipnya
Aku bermohon kepada Allah agar menghidupkan kita semua diatas
keimanan dan juga mematikan kita diatasnya dan agar Dia
mengumpulkan kita dibawah panji kekasih kita Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam

Aqidah
Padanya ada enam bab
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada malaikat
3. Iman kepada kitab
4. Iman kepada rasul
5. Iman kepada al qodho dan al qodar

2 | Pelajaran dasar aqidah


Bab 1
Iman kepada Allah
Pada pembahasan ini ada enam dhabith ( ketentuan )
Dhabith ( ketentuan ) pertama Tauhid Rububiyyah : Yaitu
mengesakan Allah terkait perbuatan – perbuatan Nya

3 | Pelajaran dasar aqidah


Dhabith kedua Tauhid Uluhiyyah : Yaitu mengesakan Allah
dalam hal ibadah

Dhabith ketiga Tauhid asma wa as shifat : Yaitu mengesakan


Allah terkait nama dan sifat yang ia namakan dan sifatkan
untuk diri Nya didalam kitab Nya dan melalui lisan rasul Nya

Dhabith keempat Iman kepada sifat – sifat Allah tanpa men


tahrif, ( merubah lafadh atau makna dhahir lafadh tanpa dalil –
pent ) men ta’wil, ( ta’wil lebih umum dari tahrif, dimana ta’wil
terkadang menggunakan dalil dan ini terpuji namun terkadang
tidak dan ini tercela, namun yang dimaksud disini adalah ta’wil
yang tercela – pent ), men tasybih ( menyerupakan sifat Allah
dengan sifat makhluk ) dan men takyif ( menvisualisasikan
hakikat sifat Allah )

Dhabith kelima Ibadah ada empat macam


1. Ibadah Badaniyah
2. Ibadah Qouliyah
3. Ibadah Maliyah
4. Ibadah Qolbiyah
Dhabith keenam : Tawassul ada dua macam
1. Tawassul masyru’ : Tawassul kepada Allah dengan menyebut
nama dari nama nama Allah atau sifat dari sifat – sifat Nya
atau dengan menyebut amal shalih atau dengan minta
didoakan oleh orang shalih
2. Tawassul mamnu’ : Tawassul kepada Allah dengan segala
yang tidak ditetapkan dalam syariah bahwa itu merupakan
wasilah
4 | Pelajaran dasar aqidah
( Tawassul adalah melakukan suatu upaya untuk meraih
sesuatu yang diinginkan, adapun upaya yang dilakukan disebut
wasilah – pent )
Dhabith ketujuh : Ushul atau pokok – pokok kesyirikan itu ada
sembilan
1. Sihir
2. Perdukunan
3. Tathoyyur ( menganggap ada sesuatu yang membawa sial –
pent )
4. Menyembelih untuik selain Allah
5. Nadzar untuk selain allah ( nadzar adalah seseorang
mewajibkan pada dirinya melakukan sesuai ibadah yang
tidak wajib – pent )
6. Minta perlindungan kepada selain Allah
7. Berdoa kepada selain Allah
8. Keyakinan kepada bintang dan al anwa
9. Keyakinan bahwa selain Allah bisa memberi manfaat dan
bahaya

Bab 2
Iman kepada malaikat

Dalam pembahasan ini ada tiga dhabith

5 | Pelajaran dasar aqidah


Dhabith pertama : Iman kepada wujud malaikat dan bahwa
mereka itu banyak, tidak ada yang mengetahui jumlahnya kecuali
Allah
Dhabith kedua : Iman bahwa malaikat diciptakan dengan watak
untuk taat kepada Allah dan mereka bertingkat – tingkat dari segi
keutamaan dan kedudukan
Dhabith ketiga : Iman bahwa Allah memberikan kepada mereka
tugas – tugas yang besar dan memberikan mereka kemampuan
untuk menjalankannya dengan baik

Bab 3
Iman kepada kitab

6 | Pelajaran dasar aqidah


Dalam pembahasan ini ada lima dhabith
Dhabith pertama: tingkatan – tingkatan wahyu itu ada empat
1. Mimpi
2. Bisikan kedalam hati
3. Diajak bicara dari balik hijab
4. Wahyu melalui perantara malaikat
Dhabith kedua: Iman kepada kitab – kitab yang Allah turunkan
kepada rasul – rasul Nya secara global dan teperinci
Dhabith ketiga : Iman bahwa semua kitab – kitab terdahulu telah
mengalami perubahan atau hilang
Dhabith keempat : Al qur’an al karim adalah kalam ( firman ) Allah
yang diturunkan kepada Rasul Nya dengan lafadh bahasa arab, yang
dianggap beribadah dengan membacanya, yang dinukil secara
mutawatir, ( artinya dinukil oleh orang dengan jumlah banyak yang
tidak mungkin bersepakat diatas kedustaan – pent ) yang tertulis
pada lembaran – lembaran
Dhabith kelima : Al quran al karim adalah kitab samawi ( yang
diturunkan dari langit – pent ) terakhir yang diturunkan, ia
merupakan penjaga kitab – kitab samawi tersebut dan juga sebagai
penghapus hukum – hukumnya

Bab 4
Iman kepada Rasul

7 | Pelajaran dasar aqidah


Dalam pembahasan ini ada sembilan dhabith
Dhabith pertama : Iman kepada para rasul yang Allah utus, siapa
yang kita ketahui namanya kita imani secara rinci ( sesuai dengan
nama namanya - pent ) dan siapa yang tidak kita ketahui namanya
kita imani secara global
Dhabith kedua : Iman bahwa seluruh rasul diutus untuk
mentauhidkan Allah sekalipun syariat syariat mereka berbeda
Dhabith ketiga : Iman bahwa para rasul itu manusia biasa, mereka
makhluk, Allah muliakan mereka dengan risalah kerasulan dan
mereka tidak mempunyai kekhususan kekhususan rububiyyah (
ketuhanan ) dan uluhiyyah ( hak disembah ) sama sekali
Dhabith keempat : Iman bahwa rasul itu keutamaannya bertingkat
– tingkat dan paling utamanya adalah rasul ulul ‘azmi dan penghulu
para rasul adalah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam
Dhabith kelima : Mu’jizat para nabi, paling masyhurnya ada
delapan
1. Kapal nabi Nuh
2. Unta nabi Shalih
3. Lunaknya besi, bertasbihnya gunung dan burung bersama nabi
Dawud
4. Ditundukannya angin, burung dan jin untuk nabi Sulaiman
5. Tidak terbakar api mu’jizat nabi Ibrahim
6. Tongkat dan tangan mu’jizat nabi Musa
7. Menyembuhkan al akmah ( buta dari lahir ), sopak dan
menghidupkan orang mati dengan izin Allah mu’jizat nabi Isa
8. Al quran al karim, Isra Mi’raj dan terbelahnya rembulan
mu’jizat nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam
8 | Pelajaran dasar aqidah
Dhabith keenam : Kekhususan para nabi paling masyhur ada
sembilan
1. Mendapatkan wahyu
2. Terjaga dari kesalahan dalam hal menerima wahyu dan
menyampaikannya dan juga dari dosa besar
3. Mata mereka tertidur namun hati mereka tidak
4. Mereka diberi pilihan saat kematian antara tetap hidup atau
mau mati
5. Tidak ada seorang nabi pun yang diwafatkan sampai ia melihat
tempat duduknya di sorga
6. Mereka tidak dikuburkan kecuali ditempat mereka diwafatkan
7. Jasat mereka tidak dimakan tanah
8. Mereka hidup didalam kuburan mereka dan merekapun
menjalankan shalat
9. Mereka tidak meninggalkan warisan, dan apa yang mereka
tinggalkan berupa harta maka menjadi shadaqah
Dhabith ketujuh : Tidak akan sempurna iman seorang muslim
kepada rasulullah kecuali bila ia mewujudkan lima hal
1. Membenarkan informasi – informasi yang beliau kabarkan
2. Menjalankan perintah beliau
3. Tidak melakukan apa yang beliau larang dan cegah
4. Menyerupaai beliau lahir batin
5. Bershalwat ketika nama beliau disebut
Dhabith kedelapan : Karamah wali itu tsabitah ( diakui dalam
syariah - pent ) dengan dua syarat
1. Tidak mengaku sebagai nabi
2. Nampak lahiriyahnya sebagai orang shalih dan bertaqwa

9 | Pelajaran dasar aqidah


Dhabith kesembilan : Hak – hak para shahabat ada tiga
1. Meyakini keutamaan mereka
2. Mencintai dan loyal kepada mereka
3. Menahan diri, tidak bersikap terkait apa yang mereka
sengketakan dan ( meyakini - pent ) bahwa mereka adalah ahli
ijtihad yang keadaan mereka berkutat antara mendapat satu
pahala atau dua pahala

Bab 5
Iman kepada hari akhir

Dalam pembahsan ini ada enam dhabith


Dhabith pertama : Tanda – tanda kiamat besar ada sepuluh
10 | Pelajaran dasar aqidah
1. Munculnya dajjal
2. Turunnya nabi Isa
3. Keluarnya ya’juj dan ma’juj
4. Keluarnya binatang melata ( dari bumi – pent )
5. Terbitnya matahari dari arah barat
6. Keluarnya kabut
7. Penenggelaman besar di timur
8. Penenggelaman besar di barat
9. Penenggelaman besar di jazirah arab
10. Api yang keluar dari perut bumi kota adn yaman yang
menggiring manusia menuju padang mahsyar
Dhabith kedua : Iman kepada fitnah kubur mengandung dua hal
1. Iman adanya pertanyaan dua malaikat
2. Iman adanya nikmat dan adzab kubur
Dhabith ketiga : Iman kepada hari akhir mengandung tujuh hal
1. Iman adanya pembangkitan
2. Iman adanya pengumpulan
3. Iman adanya haudh ( telaga )
4. Iman adanya timbangan amal
5. Iman adanya syafa’at
6. Iman adanya shirath ( jembatan diatas neraka - pent )
7. Iman adanya sorga dan neraka
Dhabith keempat : Yang ditimbang pada hari kiamat ada tiga
1. Amalan – amalan
2. Catatan – catatan
3. Hamba itu sendiri

11 | Pelajaran dasar aqidah


Dhabith kelima : Tidak sah syafaat pada hari kiamat kecuali dengan
dua syarat
1. Ijin Allah kepada pemberi syafaat untuk memberi syafaat
2. Ridha Allah kepada yang mau diberikan syafaat untuk
diberikan syafaat kepadanya
Dhabith keenam : Orang yang mati dalam keadaan terus menerus
berbuat maksiat urusannya diserahkan kepada Allah, kalau Allah
berkehendak Dia akan mengadzabnya sebagai suatu keadilan dan
jika berkehendak lain dia akan mengampuni sebagai bentuk
keutamaan Allah dan kedermawanan Nya

Bab 6
Iman kepada qodho dan qadar

Dalam pembahasan ini ada dua dhabith

12 | Pelajaran dasar aqidah


Dhabith pertama : Tingkatan takdir ada empat
1. Al Ilmu yaitu pengetahuan Allah
2. Al Kitabah alias Allah telah menulis segalanya di al lauh
madhfudh
3. Al Masyiah dimana segala yang terjadi sesuai kehendak Allah
4. Al Khalqu dimana segala yang terjadi merupakan ciptaan Allah
Dhabith kedua : Taqdir itu ada lima
1. Taqdir Azali
2. Taqdir Mitsaq
3. Taqdir ‘Umuri
4. Tqdir hauli
5. Taqdir Yaumi
Selesai penulisan kitab, Alhamdulillah al hannan al mannan

Kendal: 15 – 1 – 1442/3 – 9 - 2020


Penterjemah
Al Faqir Fadhel Ahmad

13 | Pelajaran dasar aqidah

Anda mungkin juga menyukai