Anda di halaman 1dari 8

HARGA POKOK PROSES

( METODE RATA RATA )

ANGGOTA KELOMPOK 03 :
1. ALFINA FEBRIAN P ( 21415592 )
2. SINDI MAYSAROH ( 21415435 )
3. APRILIA KUSUMANING P ( 21415568 )
4. LAILATUL FITRIYANI ( 21415391 )
5. DESTRIA PUTRI W ( 21415390 )
6. LARAS DWI L.P ( 21415558 )
7. RASYID GILANG SAPUTRA ( 21415561 )

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2023
Metode Rata-Rata
( Averange Coasting )

 Dihitung total biaya untuk masing-masing biaya produksi yaitu :


Biaya bahan,Biaya tenaga kerja,dan Biaya Overhead pabrik dengan cara biaya yang
melekat pada persediaan barang dalam proses awal di tambah biaya-biaya periode
berjalan .
 Dihitung jumlah unit ekuivalen produk yang di hasilkan dalam periode yang
bersangkutan yaitu :
Barang jadi ( barang yang di transfer ke departemen berikutnya )
Di tambah barang dalam proses akhir menurut unit ekuivalen
 Harga pokok rata-rata kemudian di hitung berdasarkan total biaya di bagi jumlah unit
ekuivalen.

Rumus :
UPE = Unit selesai + % PDP Akhir

Harga pokok per unit :


HP / Unit = Biaya bahan-bahan yang melekat di PDP di awal/yang bersangkutan + biaya pada
bahan-bahan periode sekarang

Unit Ekuivalen
Berikut ini adalah informasi dari PT CAHAYA FAJAR bulan mei 2022 :

Departemen
1 2

SKEDUL KUANTITAS:

- Persediaan awal proses


-Tingkat kesiapan
( 100% BB ; 30% K ) 10.000
-Tingkat Kesiapan
( 100% BB ; 60% K ) 5.000
- Untuk yang mulai di proses 40.000
- Unit yang di terima dari 37.000
Departemen 1
- Tambah unit pada 4.000
departemen 2
- Unit yang telah selesai selesai di proses 34.000
Dan di pindahkan ke gudang barang jadi

- Persediaan Proses akhir :


- Tingkat kesiapan 6.000
( 100% BB ; 65% K )
-Tingkat kesiapan 8.000
( 100% BB ; 40% K )
- Unit rusak dalam proses :

-Bersifat Normal 5.000 3.000


- Bersifat abnormal 2.000 1.000

7.000 4.000
Departemen

1 2
BIAYA-BIAYA:
- Persediaan awal BDP:
Dari departemen sebelumnya - Rp 40.000,00
Bahan-bahan Rp 15.000,00 Rp 30.000,00
Upah langsung Rp 18.000,00 Rp 25.000,00
Overhead Rp 7.000,00 Rp 12.000,00

Rp 40.000,00 Rp 107.000,00
- Biaya yang ditammbahkan selama
periode yang bersangkutan:
Bahan-bahan Rp 80.000,00 Rp 50.000,00
Upah langsung Rp 110.000,00 Rp 70.000,00
Overhead RP 50.000,00 Rp 40.000,00

Rp 240.000,00 Rp 160.000,00
- Biaya yang dibebankan untuk
memperbaiki produk cacat:
- Cacat normal:
Biaya upah langsung Rp 4.000,00
Biaya overhead Rp. 2.500,00
- Cacat abnormal:
Biaya upah langsung Rp 7.000,00
Biaya overhead Rp 4.000,00
Rp 6.500,00 Rp 11.000,00
Penyelesaian :
PT ” CAHAYA FAJAR”
Laporan Harga pokok Produksi
Periode mei 2022
( Metode Rata-rata )
Departemen 1

KUANTITAS:
- Persediaan awal BDP 10.000
- Unit yang dimasukkan dalam proses 40.000 50.000
- Unit yanag dipindahakan ke departemen 1 37.000
- Persediaan akhir BDP 6.000
- Unit rusak 7.000 50.000

Jumlah biaya biaya per unit

PEMBEBANAN BIAYA DALAM


DEPARTEMEN 1 :
- Dari persediaan awal BDP:
a. Biaya bahan Rp. 15.000,00
b. Upah langsung Rp. 18.000,00
c. Biaya overhead Rp. 7.000,00
- Tambahan biaya pada departemen 1:
a. Biaya bahan Rp. 80.000,00 Rp. 1,900 (A)
b. Upah langsung (110.000 + 4.000 biaya
perbaikan produk cacat) Rp. 114.000,00 Rp. 2,92683 (B)
c. Overhead (50.000+2.500 biaya
perbaikan produk cacat) Rp. 52.500,00 Rp. 1,31929 (C)
Jumlah pembebanan biaya Rp. 286.500,00 Rp. 6,14612
PERHITUNGAN BIAYA :
- Transfer ke dept. 2:
37.000 x Rp. 6, 14612 Rp. 227.406,00
- Produk rusak normal: Rp. 19.136,00
Rp. 246.542,00
-Persediaan akhir BDP:
a. Bahan-bahan:
6.000x Rp. 1,90 Rp. 11.400,00
b. Upah langsung:
6.000 x Rp 2,92683 x 65% Rp. 11.415,00
c. Biaya Overhead :
6.000 x Rp 1,31929 x 65% Rp. 5.145,00
d. Produk rusak normal Rp. 3.103,00
Rp. 31.063,00
- Produk rusak abnormal (D) Rp. 8.895,00
Jumlah perhitungan biaya = Rp. 286.6000,00

Unit perhitungan ekuivalen ( UPE) :


Bahan-bahan Konversi
- Unit selesai dan ditransfer ke departemen 2 37.000 37.000
- Persediaan akhir BDP 6.000
Konversi = 65% x 6.000 3.900
- Unit/produk rusak 7.000
Konversi = 60% x 7.000 4.200
50.000 45.100
Perhitungan biaya per unit :
- (A) = (Rp 80.000,00 + Rp 15.000,00) : 50.000
= Rp. 1,90
- (B) = (Rp 114.000,00 + Rp 18.000,00) : 45.100
= Rp 2,92683
- (C) = (Rp 52.500,00 + Rp 7.000,00) : 45.100
= Rp 1,31929

Perhitungan biaya unit produk rusak : (7.000 unit)


- Biaya bahan (7.000 x Rp 1,90) Rp 13.300,00
- Upah langsung (7.000 x Rp 2,92683 x 60%) Rp 12.293,00
- Biaya overhead (7.000 x Rp 1,31929 x 60%) Rp 5.541,00

(D) Jumlah biaya untuk produk rusak Rp 31.134,00

Alokasi biaya produk rusak :


- Rusak abnormal :
(2.000 : 7.000) x Rp 31.134,00 Rp 8.895,00
- Rusak normal :
(5.000 : 7.000) x Rp 31.134,00 Rp 22.239,00

Alokasi biaya produk yang rusak normal :


- Ditransfer ke departemen 2 :
(37.000 : 43.000) x Rp 22.239,00 Rp 19.136,00
- Dibebankan pada persediaan akhir BDP :
(6.000 : 43.000) x Rp 22.239,00 Rp 3.103,00
Jurnal :
1. Barang dalam proses
Departemen 1 Rp 246.500,00 -
Biaya bahan - Rp 80.000,00
Biaya gaji dan upah - Rp 114.000,00
Biaya overhead pabrik - Rp 52.500,00

2. Biaya dalam proses


Departemen 2 Rp 246.542,00 -
Barang dalam proses
Departemen 1 - Rp 246.542,00

3. Produk rusak abnormal Rp 8.895,00 -


Barang dalam proses
Departemen 2 - Rp 8.895,00

Kesimpulan :
Metode Biaya Rata-Rata adalah teknik akuntansi yang digunakan untuk mencari harga rata-rata
barang yang tercatat dalam persediaan. Seperti halnya metode apa pun yang menggunakan rata-
rata, AVCO mengambil total biaya semua barang dalam inventaris Anda dan membaginya
dengan jumlah total item dalam inventaris pada saat penghitungan. Dimana konsepnya
perusahaan membagi biaya barang dengan jumlah unit barang yang tersedia, akibatnya
persediaan produk terakhir dan beban pokok penjualan harus dikalkulasikan dalam bentuk rata-
rata.
Sumber Buku :

Anda mungkin juga menyukai